Anda di halaman 1dari 12

1 ABAD

SKIZOFRENI
A
KELOMPOK 3

KELOMPOK III

SHANDRA W. SYARIF K11105102


ANDI NUR UTAMI K11105106
NIKMATISNI ARSAD K11105111
IRMA MUSLIMIN K11105114
LAWASA BIN BACO K11106217
SETYA BERO K11106226

PENDAHULUAN
f

Skizofrenia Bahasa Yunani


Skizos Retak
Frenas Jiwa
Skizofrenia merupakan penyakit otak yang timbul
akibat ketidakseimbangan pada dopamine, yaitu salah
satu sel kimia dalam otak. Skizofrenia adalah gangguan
jiwa psikotik paling lazim dengan ciri hilangnya
perasaan afektif atau respons emosional dan menarik
diri dari hubungan antarpribadi normal. Sering kali
diikuti dengan delusi (keyakinan yang salah) dan
halusinasi (persepsi tanpa ada rangsang pancaindra).

SEJARAH
f

Kraepelin (1896):
f Dementia praecox deteriorasi (kemunduran fungsi)
f Tipe: Paranoid, Katatonik, dan Hebefrenik

Bleuler (1911):
f Schizofrenia Spitting of personality (retaknya
kepribadian)
f Gejala primer : gangguan assosias
f Tipe: simplex

DIAGNOSIS
f

f
f

Kraepelin dementia praecox sebagai subacute


development of peculiar simple condition of mental
weakness occuring at a youthfull age.
Eugen Bleuler schizophrenia yang artinya kepribadian
terpecah. Kelainan utama terletakpada gangguan fungsi
kognitif yang mempunyai dasar biologis.
Kurt Schnieder first-rank symptoms sebagai gejala
inti skizofrenia. Inter-rater reliability rendah.
WHO 1948, menerbitkan ICD untuk pertama kali diikuti
dengan APA tahun 1952 dengan DSM tidak cukup
untuk mengerti dan mengobati penyakit ini.

GEJALA
f

Gejala penderita skizofrenia antara lain:


Delusi
Halusinasi
Cara bicara/berpikir yang tidak teratur
Perilaku negatif, misalkan: kasar, kurang
termotivasi, muram, perhatian menurun

ETIOLOGI
f
f

Kraepelin faktor organik auto-intoxication


Beberapa markah biologi:
f Abnormalitas aktivitas elektrik kulit
f Disfungsi pursuit eye movement
f Abnormalitas event related potential
f Defisit pada pemprosesan perhatian dan informasi
f Abnormalitas struktur anatomik otak
Markah biologik lainnya, misalnya startle reflex, gelombang
P50 di otak, test neuro kognitif dan eye movement. Dengan
menggunakan markah-markah biologi sebagai fenotip,
hubungan skizofrenia dengan gen terbukti semakin kuat.

GENETIK
MOLEKULAR

penelitian

epidemiologi genetik memperlihatkan


adanya peningkatan yang bermakna insiden
skizofrenia dari keluarga penderita.
penelitian anak kembar yang memperlihatkan resiko
untuk menderita skizofrenia jauh lebih tinggi pada
kembar satu telur dibanding kembar dua telur.
Hingga kini beberapa gen telah diduga terkait dengan
skizofrenia namun belum dapat diterima secara penuh.
gen yang berperan lebih dari satu (polygene) serta
bersifat multifaktor, yaitu adanya keterlibatan faktorfaktor nongenetik seperti lingkungan yang berperan
dalam menimbulkan gejala skizofrenia.

GENETIKA MOLEKULAR
Menurut penelitian, apabila saudara ayah-ibu menderita
skizofrenia, maka anak memiliki potensi sebesar 3% untuk
mengidap skizofrenia. Apabila ada salah satu saudara sekandung
yang menderita, maka anak berpotensi menderita skizofrenia
sebesar 5%-10%.
Lantas bagaimana dengan saudara kembar? Apabila tidak kembar
identik, maka potensinya 5%-10%, sementara untuk anak kembar
identik potensi menderita skizofrenia sebesar 25%-45%.
Sedangkan jika penderita skizofrenia adalah salah satu dari kedua
orang tua, maka anak berpotensi sebesar 15%-20%. Skizofrenia
bisa menyerang laki-laki dan perempuan. Kebanyakan perempuan
yang mengidap penyakit ini adalah mereka yang berusia 20 hingga
awal 30-an tahun. Sementara pada kelompok jenis kelamin lakilaki lebih dini, yakni akhir usia remaja hingga awal 20-an tahun.

PENGOBATAN
Pengobatan skizofrenia dimulai dengan insulin coma
therapy pada tahun 1933 oleh Manual Sacel.
Pengobatan yang lebih progresif adalah prefrontal
lekotomi (Egas Moriz, 1935).
Electro Compulsive Therapy (ECT) yang diperkenalkan
oleh Ugo Cerlitti dan Luigi Bini, 1938.
Penemuan Clozapine pada tahun 1970-an dianggap
sebagai era baru pada pengobatan skizofrenia.
Terapi dengan obat Antipsikotika Generasi Kedua.
beberapa obat telah disetujui untuk pengobatan
skizofrenia di antaranya adalah risperidone, olanzapine,
sertindole, ziprazidone dan quetiapine

PSIKOTERAPI
Sebelum tahun 1970-an dasar psikoterapi
adalah pendekatan psikodinamik
Kini psikoterapi lebih ditekankan pada
peningkatan kemampuan penderita dalam
menghadapi stres kehidupan, meningkatkan
kemampuan sosial (social skill training) serta
intervensi pada keluarga.
perhatian yang tinggi terhadap pendekatan
kognitif-behavioural terapi.

Anda mungkin juga menyukai