Oleh :
Nama
NIM
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis penjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang atas
rahmat-Nya maka penulis dapat menyelesaikan penyusunan makalah yang
berjudul Energi Penulisan makalah adalah merupakan salah satu tugas mata
kuliah Sains Terintegrasi, Universitas Pendidikan Ganesha.
Dalam Penulisan makalah ini penulis merasa masih banyak kekurangankekurangan baik pada teknis penulisan maupun materi, mengingat akan
kemampuan yang dimiliki penulis. Untuk itu kritik dan saran dari semua pihak
sangat penulis harapkan demi penyempurnaan pembuatan makalah ini.
Dalam penulisan makalah ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih
yang tak terhingga kepada pihak-pihak yang membantu dalam menyelesaikan
makalah ini, khususnya kepada, Dosen mata kuliah Sains Terintegrasi dan semua
pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu, yang telah memberikan bantuan
dalam penulisan makalah ini.
Penyusun
ii
Daftar Isi
KATA PENGANTAR..............................................................................................
Daftar Isi.................................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................
1.1
Latar Belakang................................................................................................
BAB II PEMBAHASAN.........................................................................................
2.1
2.2
2.1.2
Energy Kinetik...................................................................................
Energi fosil.........................................................................................
2.2.2
2.2.3
2.2.4
2.2.5
2.3
2.3.2 Metabolisme.................................................................................................
BAB III PENUTUP...............................................................................................
3.1
Kesimpulan...................................................................................................
3.2
Saran.............................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................
iii
iv
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Di masa sekarang ini tidak bisa terlepas akan pentingnya energi. Energi
bagi kehidupan adalah hal yang wajib bagi kelangsungan hidup manusia. Energi
ini sangat bermanfaat bagi manusia. Energi pertama kali dicetuskan oleh James
Prescott Joule. Energi yaitu adalah sesuatu yang tidak bisa dimusnahkan namun
hanya dapat berubah bentuk dari bentuk satu ke bentuk yang lainnya. Yang lebih
dikenal dengan Hukum Kekekalan Energi. Energi diperlukan untuk melakukan
kerja. Dengan kata lain tanpa adanya energi tidak dapat melakukan kerja.
Mendorong meja hingga meja berpindah maupun menimba air adalah contoh dari
kerja. Energi itu tidak dapat dilihat. Misalnya, menggunakan energi untuk
mendorong sebuah benda. Energi yang terpakai tidak nampak. Yang nampak ialah
benda itu telah berpindah tempat. Demikian pula bensin mengandung energi.
Tetapi energinya itu sendiri tidak nampak. Adanya energi dalam bensin itu dapat
terlihat waktu bensin itu dibakar dalam mesin dan mesin itu menggerakkan
kendaraan.
Energi di dunia ini sangatlah terbatas namun dari yang terbatas inilah
manusia mencoba untuk menjadikan energi sebagai bahan percobaan untuk
keperluan manusia. Energi juga sangat diperlukan dalam kehidupan sehari-hari.
Seperti misalnya, untuk berlari kita memerlukan energi, untuk belajar kita
memerlukan energi, dan secara umum untuk melakukan kegiatan kita memerlukan
energi. Untuk melakukan aktivitas, kita perlu makanan. Dengan demikian, energi
kita dapatkan dari makanan yang kita santap sehari-hari. Sehingga kita akan meras
malas untuk melakukan suatu kegiatan. Dari tahun ke tahun perluasan energi
semakin gencarnya dilakukan oleh para peneliti. Perluasan energi
biasanya
ditujukan untuk memenuhi kebutuhan manusia. Misalnya: radio, tv, internet, kipas
angin, hp, dan lain sebagainya. Namun semuanya itu tidak terlepas dari ilmu dasar
mengenai energi itu sendiri. Energi di dalam kehidupan manusia itu sendiri adalah
perpindahan energi. Jadi apa yang digunakan manusia itu bukanlah energi namun
perpindahan energi.
Perpindahan energi inilah yang bisa digunakan untuk keperluan manusia.
Sebagai contoh energi cahaya matahari digunakan manusia untuk proses
penjemuran, energi bahan bakar fosil yang diubah menjadi energi listrik, energi
listrik diubah menjadi energi cahaya yaitu bola lampu, dan masih banyak lagi.
Pengetahuan akan perubahan bentuk energi atau perpindahan energi dapat dibagi
menjadi 3 bidang ilmu pengetahuan dasar yaitu: Kimia, fisika, dan biologi.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka dapat dibuat rumusan masalah
yaitu bagaimana peranan energi dalam kehidupan manusia pada aspek fisika,
kimia dan biologi?
1.3 Tujuan Penulisan
Dengan mengacu pada latar belakang dan rumusan masalah di atas, maka
tujuan dari penulisan ini adalah untuk menjelaskan peranan energi dalam
kehidupan manusia pada aspek fisika, kimia dan biologi
1.4 Manfaat Penulisan
Adapun manfaat yang diharapkan dari penulisan makalah ini adalah
sebagai berikut.
1. Bagi penulis
Dapat menambah wawasan dalam bidang energi khususnya terkait dengan
peranan energi pada kehidupan manusia pada aspek fisika, kimia dan
biologi.
2. Bagi pembaca
Dapat mengetahui konversi energi yang terjadi pada setiap proses kejadian
terkait dalam kehidupan manusia pada aspek fisika, kimia dan biologi.
BAB II
PEMBAHASAN
, dan perpindahan
, maka, secara
Dalam sistem satuaan SI, satuan usaha adalah joule, yang dilambangkan
dengan huruf J. Satu joule didefinisikan sebagai besarnya usaha yang dilakukan
oleh sebuah gaya 1 newton yang bekerja searah dengan perpindahan benda, yang
menyebabkan perpindahan sejauh 1 meter. Dengan demikian,
1 joule 1Newton 1meter
1Joule 1Nm
Untuk usaha yang lebih besar, biasanya menggunakan satuan kilojoule (kJ)
dan megajoule (MJ).
1 kJ = 1000 J
1 MJ = 1000 000 J
Sehingga energi dalam fisika dapat didefinisikan sebagai kemampuan
untuk untuk melakukan usaha. Dalam bidang ilmu fisika, peranan energi dapat
dilihat dari energi potensial gravitasi dan energi kinetik.
2.1.1
benda atau dalam suatu keadaan tertentu. Dengan demikian, dalam air terjun
terdapat energi potensial, dalam batu bara terdapat energi potensial, dalam tubuh
kita terdapat energi potensial. Energi potensial karena masih tersimpan, yang
tersimpan dalam air yang berada diatas suatu tebing baru bermanfaat ketika
diubah menjadi energi kinetik dalam air terjun. Energi potensial dalam batu bara
baru bermanfaat ketika diubah menjadi energi panas melalui pembakaran. Energi
potensial dalam tubuh kita akan bermanfaat jika kita mengubah menjadi energi
gerak yang dilakukan oleh otot-otot tubuh kita.
diangkat sampai pada ketinggian h diatas lantai. Lantai dianggap sebagai bidang
acuan. diketahui bahwa gaya yang diperlukan untuk melakukan usaha ini, yaitu
mengangkat benda ini, sama dengan gaya yang diperlukan untuk melawan gaya
gravitasi yang berkerja pada benda (gaya berat). Besarnya berat tersebut dapat kita
tuliskan sebagai mg , dimana m adalah massa benda, dan g adalah percepatan
gravitasi Bumi. Jadi, besarnya usaha yang dilakukan untuk mengangkat benda
bermassa
m setinggi
h adalah
W Fd
W mgh
Dari uraian di atas, maka dapat dirumuskan secara umum persamaan untuk
menghitung energi potensial gravitasi sebuah benda (EP).
EP mgh
Energi Kinetik
Sebuah benda yang bergerak dapat melakukan kerja pada benda lain yang
dinding bata yang dihancurkannya, sebuah martil yang bergerak melakukan kerja
pada paku yang dipukulnya. Pada setiap kasus tersebut, sebuah benda yang
bergerak memberikan gaya pada benda kedua dan memindahkannya sejauh jarak
tertentu. Sebuah benda yang sedang bergerak memiliki kemampuan untuk
melakukan kerja dan demikian dapat dikatakan mempunyai energi. Energi gerak
disebut dengan energi kinetik, dari kata Yunani kinetikos, yang berarti gerak.
v 22 v12
2d
Kemudian substitusikan ke dalam Ftot ma, dan kerja yang dilakukan yang dapat
ditentukan :
v 2 v12
Wtot Ftot d mad m 2
2d
Atau
Wtot
1
1
mv 22 mv12
2
2
Didefinisikan besaran
1
mv 2 sebagai energi kinetik translasi (EK) dari benda
2
tersebut
EK
1
mv 2
2
Jadi kerja total yang dilakukan pada sebuah benda sama dengan perubahan energi
kinetiknya.
Energi dapat diubah dari satu bentuk ke bentuk yang lain. Misalnya ketika
menggsok-gosokkan tangan, dalam hal ini energi kinetik diubah menjadi energi
panas. Jadi salah satu sifat yang paling mendasar dari alam semesta adalah bahwa
setiap energi dapat dikonversi ke setiap bentuk energi. Contoh yang lain yaitu,
Bungee Jumping, dimana Bungee jumping ini memberikan ilustrasi terkait dengan
konversi bentuk energi. Ketika pelompat naik ke jembatan yang tinggi, tali elastis
dilekatkan pada pergelangan kakinya. Awalnya pelompat akan megerahkan energi
kimia dalam tubuh yang dihasilkan dari makanan untuk berjalan ke landasan
untuk peluncuran yang tinggi. Kemudian pelompat memulai diri untuk melompat
menuju ke tanah sampai tali elastis memperlambatnya, dan menghentikan
kejatuhan pelompat. Ketika melompat menuju tanah maka energi potensial
berkurang dan diubah menjadi energi kinetik. Ketika tali mulai meregang,
pelompat melambat dan energi kinetik secara bertahap diubah menjadi energi
elastis yang dimiliki oleh tali. Sehingga, energi potensial gravitasi yang dimiliki
pelompat di awal benar-benar ditransfer ke tali elastis yang membentang, yang
kemudian kembali dikonversi energi elastik yang tersimpan pada tali menjadi
energi kinetik dan energi potensial gravitasi. Selain pada sepanjang waktu,
sebagian energi juga diubah menjadi energi termal.
lainnya. Bagian gas ini mudah terbakar dan menyala terus menerus serta agak
berasap daripada karbon padat yang membara. Batu bara yang pada sekitar tahun
1910 merupakan 75% sumber energi utama yang digunakan seluruh negara, saat
ini sudah bukan sunber utama lagi. Hal ini disebabkan batu bara adalah bahan
bakar yang kotor, yang ketika dibakar yang mengahasilkan gas beracun yang
dapat mencemari atmosfer Bumi. Rata-rata, 1 kilo-gram batu bara bisa
menghasilkan energi sebesar 2 kWh.
Minyak bumi berasal dari kehidupan laut yang membusuk sebagian.
Minyak bumi biasanya ditemui dalam kubah karang berpori yang besar. Minyak
bumi merupakan bahan bakar yang lebih baik dari batu bara, yaitu lebih murah
untuk menambangnya, dan lebih murah dalam hal pengangkutannya dari lokasi
penambangan ke lokasi pengolahan. Dari segi polusi, minyak bumi lebih sedikit
menimbulkan polusi dari pada yang dilakukan batu bara. Sampai saat ini, minyak
bumi masih termasuk sumber energi utama bagi kehidupan manusia.
2.2.2
listrik. Pembangkit listrik tenaga bahan bakar fosil adalah pembangkit listrik yang
membakar bahan bakar fosil seperti batubara, gas alam, atau minyak bumi untuk
memproduksi listrik. Pembangkit listrik tenaga bahan bakar fosil didesain untuk
produksi skala besar yang berlangsung terus menerus. Di banyak negara,
pembangkit listrik jenis ini memproduksi sebagian besar energi listrik yang
digunakan.
10
mengionisiasi pembakaran.
C x H y O2 Panas CO2 H 2 O
11
Sisa pembakaran seperti nitrogen dan sulfur dioksida, datang dari bahan
bakar yang tidak murni karena terdapat campuran yang tidak diharapkan
(pengotor) dari bahan bakar tersebut.
Terkait dengan Hukum kedua termodinamika menyatakan bahwa setiap
siklus tertutup hanya bisa mengkonversi sebagian panas yang diproduksi menjadi
kerja. Sisa panas harus dipindahkan ke reservoir yang lebih dingin, menjadi panas
yang terbuang. Sebagian panas yang terbuang adalah sama atau lebih besar dari
rasio temperatur mutlak reservoir dingin dan reservoir panas. Meningkatkan
temperatur reservoir panas dapat meningkatkan efisiensi mesin. panas yang
terbuang tidak dapat dimanfaatkan menjadi energi mekanis. Namun dapat
dimanfaatkan untuk menghangatkan bangunan, memproduksi air panas, atau
memanaskan material dalam skala industri.
2.2.4
telah dihubungkan dengan pemanasan global karena komposisi kimia dari batu
bara dan sulitnya memindahkan pengotor dari bahan bakar padat ini untuk
pembakaran. Hujan asam disebabkan oleh emisi nitrogen oksida dan sulfur
dioksida ke udara. Emisi tersebut bereaksi dengan uap air di atmosfer,
menciptakan bahan asam (asam sulfur, asam nitrit) yang jatuh sebagai hujan.
Pembangkit listrik tenaga bahan bakar fosil bertanggung jawab penuh
terhadap sebagian besar dari emisi karbon dioksida di seluruh dunia, dan 41% dari
seluruh emisi karbon dioksida yang dihasilkan oleh manusia. Karbon dioksida
diproduksi secara alami oleh alam emlalui letusan gunung berapi, pemecahan
biologis, atau respirasi organisme hidup. Karbon dioksida diserap oleh tanaman
melalui fotosintesis atau perairan, misanya lautan. Peningkatan kadar karbon
dioksida di atmosfer memicu perubahan iklim termasuk pemanasan global.
Masalah lainnya dari pembakaran bahan bakar fosil adalah emisi partikulat
yang menjadi ancaman serius bagi kesehatan. Pembangkit listrik bahan bakar fosil
memindahkan partikulat dari gas sisa hasil pembakaran dengan baghouse filter
atau electrostatic precipitator. Materi partikulat terdiri yang utama adalah abu
12
ringan, namun ada juga sulfat dan nitrat. Abu ringan mengandung bahan yang
tidak dapat terbakar yang tersisa setelah pembakaran. Ukuran partikulat bervariasi
dari yang berukuran lebih besar dari 2,5 mikrometer hingga yang berukuran lebih
kecil dari 0.1 mikrometer. Semakin kecil ukuran, semakin sulit dihilangkan.
Terdapat beberapa metode untuk menghilangkan emisi partikulat agar tidak
mencemari atmosfer:
Baghouse filter, yang mengumpulkan partikel abu
Electrostatic precipitator, yang menggunakan tegangan tinggi untuk
menghasilkan medan listrik untuk menangkap partikel abu
cyclone collector, menggunakan prinsip sentrifugasi untuk menangkap
partikel
2.2.5
Energi Nuklir merupakan energi hasil dari sebuah proses kimia yang
dikenal dengan reaksi fisi dan reaksi fusi pada sebuah inti atom. Sudah berpuluh
tahun manusia memanfaatkan potensi energi yang dihasilkan dari reaksi fisi
(pembelahan) inti uranium dan plutonium. Penemuan ini juga berasal dari cobacobanya para ilmuan menembakkan neutron ke inti untuk mendapatkan inti baru,
namun pada bebarapa inti berat hal itu menyebabkan inti menjadi pecah (terbagi)
sekaligus melepaskan neutron lain yang konsekuensinya menimbulkan panas
disekitarnya. Panas ini kemudian di ambil dengan menempatkan reaksi tersebut
didalam air, air yang panas tadi dimanfaatkan untuk menggerakkan turbin. untuk
bagian turbinnya hampir sama dengan pembangkit listrik tenaga uap. Namun
selain panasnya yang diambil, neutron yang lepas ini juga dimanfaatkan untuk
banyak hal, seperti untuk mengukur dimensi dari suatu zat, untuk memutasikan
tumbuhan agar didapatkan bibit unggul dan lain sebagainya. Pembangkit Listrik
Tenaga Nuklir adalah sebuah pembangkit daya thermal yang menggunakan satu
atau beberapa reaktor nuklir sebagai sumber panasnya. Prinsip kerja sebuah PLTN
hampir sama dengan sebuah Pembangkilt Listrik Tenaga Uap, menggunakan uap
bertekanan tinggi untuk memutar turbin. Putaran turbin inilah yang diubah
menjadi energi listrik.
Pada PLTN juga memiliki prinsip kerja yang sama yaitu di dalam reaktor
terjadi reaksi fisi bahan bakar uranium sehingga menghasilkan energi panas,
13
kemudian air di dalam reaktor dididihkan, energi kinetik uap air yang didapat
digunakan untuk memutar turbin sehingga menghasilkan listrik untuk diteruskan
ke jaringan transmisi. Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir, panas yang dipakai
dihasilkan dari proses reaksi pembelahan inti Uranium di dalam reaktor nuklir.
Sebagai bahan pemindah panas tersebut digunakanlah air yang secara terusmenerus disirkulasikan selama proses. Bahan bakar yang digunakan untuk
pembakaran ini, yang menggunakan Uranium tersebut tidak melepaskan partikelpartikel seperti Nox, CO2, ataupun SO2, serta tidak mengeluarkan partikel debu
yang mengandung logam berat. Sehingga Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir
adalah pembangkit yang sangat ramah lingkungan. Di Indonesia juga berencana
akan menggunakan pembangkit listrik jenis ini. Limbah radioaktif yang dihasilkan
dari pengoperasian PLTN, adalah berupa elemen bakar bekas dalam bentuk padat.
Elemen bakar bekas ini untuk sementara bisa disimpan di lokasi PLTN, sebelum
dilakukan penyimpanan secara lestari.
14
2.3.1
15
Selain itu, pembakaran protein sebagai sumber energi juga akan memperbesar
resiko terjadinya dehidrasi akibat dari adanya produk samping berupa nitrogen
yang harus dikeluarkan dari dalam tubuh melalui urine. Oleh karena itu untuk
mencegah pemakaian protein secara berlebihan sebagai sumber energi saat
berolahraga, seorang atlet diharapkan untuk mengkonsumsi karbohidrat yang
cukup agar dapat meningkatkan simpanan glikogen dan juga dapat menjaga level
glukosa darah di dalam tubuh.
b. Lemak
Di dalam tubuh, lemak dalam bentuk trigliserida akan tersimpan dalam
jumlah yang terbatas pada jaringan otot dan akan tersimpan dalam jumlah yang
cukup besar pada jaringan adipose. Ketika sedang berolahraga, trigliserida yang
tersimpan ini dapat terhidrolisis menjadi gliserol dan asam lemak bebas (free fatty
acid / FFA) untuk kemudian menghasilkan energi. simpanan lemak akan
memberikan kontribusi yang besar sebagai sumber energi utama bagi tubuh.
Kontribusi simpanan lemak sebagai sumber energi tubuh baru akan berkurang
apabila terjadi peningkatan intensitas dalam beraktifitas. Pada saat terjadinya
peningkatan intensitas olahraga yang juga akan meningkatkan kebutuhan energi,
pembakaran lemak akan memberikan kontribusi yang lebih kecil jika
dibandingkan dengan pembakaran karbohidrat untuk memenuhi kebutuhan energi
di dalam tubuh.
Pada saat berolahraga kompetitif dengan intensitas tinggi, pengunaan
lemak sebagai sumber energi tubuh akibat dari mulai berkurangnya simpanan
glikogen otot dapat menyebabkan tubuh terasa lelah sehingga secara perlahan
intensitas olahraga akan menurun. Hal ini disebabkan karena produksi energi
melalui pembakaran lemak berjalan lebih lambat jika dibandingkan dengan laju
produksi energi melalui pembakaran karbohidrat walaupun pembakaran lemak
akan menghasilkan energi yang lebih besar (9kkal/gr) jika dibandingan dengan
pembakaran karbohidrat (4 kkal/gr).
c. Karbohidrat
Karbohidrat merupakan nutrisi sumber energi yang tidak hanya berfungsi
untuk mendukung aktivitas fisik seperti berolahraga namun karbohidrat juga
merupakan sumber energi utama bagi sitem pusat syaraf termasuk otak. Di dalam
16
tubuh, karbohidrat yang dikonsumsi oleh manusia dapat tersimpan di dalam hati
dan otot sebagai simpanan energi dalam bentuk glikogen. Proses metabolisme
energi karbohidrat mampu untuk menghasilkan ATP (molekul dasar pembentuk
energi) dengan kuantitas yang lebih besar serta dengan laju yang lebih cepat jika
dibandingkan dengan pembakaran lemak.
2.3.2
Metabolisme
Setiap sel memiliki aktivitas tersendiri. Hal ini dilakukan karena ada
berbagai reaksi atom dan molekul yang terjadi di dalam sel. Hal inilah yang
disebut dengan metabolisme, dimana terjadi proses penggabungan dan pemisahan
zat kimia yang ada dalam tubuh organisme. Untuk melakukan hal tersebut
dibutuhkan energi. Sama halnya dengan hukum kekekalan energi dimana energi
panas dari matahari digunakan oleh tumbuhan untuk proses fotosintesis.
Tumbuhan ini akan dimakan oleh hewan dan digunakan untuk metabolisme.
Inilah konsep dasar perpindahan energi pada mahluk hidup.
Di dalam berbagai jenis aktivitas baik aktivitas yang bersifat olahraga
seperti jogging, marathon, dan bersepeda dan yang lainnya, jaringan otot hanya
akan memperoleh energi dari pemecahan molekul adenosine triphospate atau
yang biasa disingkat sebagai ATP.
17
secara
dominan
akan
mengunakan
metabolisme
aerobic
untuk
18
Bila sel mempunyai kapasitas oksidasi yang tinggi, dalam hal ini tersedia
sejumlah mitokondria, enzim-enzim mitokondria dan oksigen. NADH
akan ditransfer ke rantai transport electron mitokondria dan piruvat akan
dioksidasi lengkap menjadi CO2 via siklus asam trikarboksilat (TCA).
Membran mitokondria impermiabel untuk NADH, karena itu transfer
ekivalen tereduksi dari sitosol ke dalam mitokondria memerlukan
mekanisme shuttle (ulang-alik), baik proses ulang-alik malat-aspartat
maupun ulang-alik gliserol 3-fosfat. Dalam oksidasi aerobic glukosa
menjadi piruvat dan subsekuen oksidasi menjadi CO2, permolekul glukosa
menghasilkan fosfat energi tinggi sebesar 38 ATP.
b. Glikolisis Anaerob
Pada kondisi kapasitas oksidatif oleh sel mitokondria terbatas atau karena
ketidakadaan oksigen, NADH yang dihasilkan glikolisis direoksidasi
melalui perubahan piruvat menjadi laktat oleh laktat dehidrogenase.
Perubahan glukosa menjadi laktat tersebut disebut glikolisis anaerob, yang
maksudnya proses ini tidak memerlukan molekul oksigen.
Reaksi keseluruhannya:
C 6 H 12 O6 2CH 5 OH 2CO2 Energi
19
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
Adapun saran yang diperoleh dalam penulisan makalah ini adalah
diharapkan pembaca dapat mengkaji lebih lanjut tentang energi dan kaitannya
dengan beberapa aspek ilmu pengetahuan sehingga dapat dijadikan sebagai
sumber informasi bagi masyarakat khususnya bagi mahasiswa program
pendidikan IPA.
20
DAFTAR PUSTAKA
Anonim,2013. Pembangkit Listrik Tenaga Bahan Bakar Fosil. Tersedia pada
http://id.wikipedia.org/wikiPembangkit_listrik_tenaga_bahan_bakar_fosil.
Diakses pada tanggal 9 Oktober 2014
Trefil,J.&Hazen,R. 2009. The Science An Itegrated Approach,6th edition.United
States:George Masen University
Irawan,M.Anwari.
2007.
Metabolisme
Energi
Tubuh.
Tersedia
pada
21