PERTEMUAN 12
PENULISAN LAPORAN DAN TEKNIK PRESENTASI
Oleh:
I Gusti Ayu Ketut Ratna Dewi
(1215251151)
PEMBAHASAN
PENULISAN LAPORAN DAN TEKNIK PRESENTASI
12.1
alat komunikasi dengan orang lain. Oleh karena itu pembaca pembaca yang dituju sangat
menentukan corak laporan penelitian yang dibuat. Laporan penelitian yang dibuat untuk
kalangan ilmuan akan sangat berbeda dengan laporan yang inggin di sampaikan pada pembuat
keputusan. Laporan juga akan berbeda dalam bentuk dan cara pengungkapannya jika laporan
tersebut ditunjukan pada masyarakat awam.
12.2
FORMAT LAPORAN
Dalam penyusunan laporan, Sugiyono(1999) menyarankan sebaiknya peneliti berperan
sebagai pembaca, sehingga laporan yang disajikan dapat di nilai apakan sudah baik atau
belum .Laporan penelitian sebaiknya dibuat bertahap, tahap pertapa berupa laporan pendahuluan,
dan tahap kedua berupa laporan akhir .
Laporan pendahuluan sifatnya adalah draf yang masih belum di sempurnakan.
Penyempurnaan dapat dilakukan dengan cara menyeminarkan hasil penelitian, atau
mengkonultasikannya dengan dosen pembingbing. Melalui seminar dan konsultasi kekurangkurangan akan dapt diperbaiki .
Laporan penelitian adalah merupakan laporan ilmuah ,untuk itu maka harus dibuat secara
sistematika dan logis pada setiap bagian sehingga pembaca mudah memahami langkah-langkah
yang telah ditempuh dalam penelitian dan hasilnyan. Karena sifatnya iimiah, maka harm
replicable, yaitu harus bisa diulangi oleh orang yang akan membuktikan hasil atau temuan dalam
penelitian itu .
Titik tolak dalam penyusunan laporan penelitian adalah rancangan penelitian yang telah
dibuat. Dalam hal tersebut kedudukan rancangan penelitian menjadi sangan penting. Kalau
dalam rancangan penelitian berisi tenteng langkah-langkah yang ditempuh dalam penelitian,
maka dalam laporan penelitian berisi laporan pelaksanaan dari hasil rancangan penelitian.
c. Daftar isi, di berlukan agar pembaca dapat mengetahui bagian bagin dari laporan
dan dapat melihat hubungan yang terjadi antara bagian satu dengan bagian yang
lainnya. Daftar isi berisikan judul masing masing bab, bagian, subbagian, dan
seterusnya.
d. Daftar tabel, diperlukan apa bila dalam teks terdapat cukup banyak tabel ( lima tabel
atau lebih ). Daftar tebel memudahkan bembaca menemukan tabel tabel tertentu
yang di perlukan.
e. Daftar gambar, penyediaan daftar gambar trsendiri dalam satu halaman memudahkan
pembaca menemukan di halaman mana gambar tersebut ada.
kualitatif,
kuanutatif,
maupun
statistik.
Hasil
penelitian
sebaiknya
dibandingkan dengan hasil penelitian terlebih dahulu yang relevan. Analisis data
menganbil proporsi yang lebih besar dibandingkan dengan bagian-bagian
lainnya.analisi data dapat dilakukan melalui dua tahapan, yaitu : pertama analisi
deskriptif, dan kedua analisis statistik infrensial yang tertuju pada pengujian hipotesis
penelitian.
e. Kesimpulan berisikan kesimpulan dan saran. Kesimpulan penelitian merupakan
jawaban dari tujuan penelitian. Kesimpulan dibuat berdasarkan hasil pengujian
hipotesis. Saran yang diberikan pada laporan harus didasarkan pada data hasil
penelitian, dan didasarkan pada kesimpulan.
3. Bagian akhir, berisikan :
a. Daftar bacaan, serta lampiran-lampiran dan lainnya bila ada.
12.3
JENIS-JENIS LAPORAN
Ada beberapa jenis laporan penelitian, diantaranya adalah laporan ringkas, laporan lengkap,
dan laporan untuk pengambilan suatu kebijakan. Secara ringkas masing-masing jenis laporan
tersebut diperjelas sebagai berikut:
1 Laporan ringkas (summary Report)
Laporan ringkas diarahkan pada metode yang dipakai dalam melakukan penelitian.
Laporan penelitian ringkas harus terdapat kedalaman pembahasan. Kemudian ditulis
kesimpulan dan rekomendasi yang disusun oleh temuan yang mendukungnya. Dalam
laporan ringkas dihindarkan penggunaan istilah-istilah teknis.
2
rencana yang telah dibuat secara logis, bukti-bukti yang ditemukan dan
d
kegagalan tersebut.
Sebelum penulisan laporan penelitian, terlebih dahulu perlu dibuat outline
(keragka) laporan dan baru kemudian outline tersebut dikembangkan menjadi
Laporan penelitian untuk manajemen atau pengambil kebijakan biasanya erdiri atas dua
bagian yaitu:
1 Uraian mengenai latar belakang penelitian, masalah-masalah yang timbul, tujuan
penelitian sesuai dengan usulan penelitian, serta ringkasan dari penemuan dengan
2
rekomendasi-rekomendasi dan;
Rincian dari pelaksanaan penelitian, sumber-sumber keterangan, prosedur-prosedur
yang digunakan serta rekomendasi-rekomendasi. Hal-hal yang bersifat teknis dapat
dilampirkan pada bagian kedua laporan.
Pembagian laporan menjadi dua tersebut amat diperlukan agar sasaran yang ingin
dituju dapat dicapai dengan baik. Pihak manajemen atau pengambil keputusan
biasanya hanya membaca bagian pertama dari laporan, sedangkan bagian kedua yang
berisi laporan yang lebih lengkap dibaca oleh staf bawahannya.
Laporan untuk pembuat kebijakan perlu ditulis dengan bahasa yang dapat
dimengerti oleh mereka. Istilah-istilah teknis jika digunakan haruslah yang sesuai
dengan penerapan di lapangan. Kata-kata digunakan hendaknya jangan membuat para
pembuat keputusan tersebut menjadi tersinggung atau merasa tersudut.
Rekomendasi yang diberikan haruslah berdasarkan studi yang cermat, jangan
sekali-sekali memasukkan rekomendasi yang didasarkan pada pemikiran-pemikiran
tanpa dasar fakta. Sebelum laporan dibuat, penulis laporan perlu mengadakan diskusi
terlebih dahulu dengan pembuat keputusan tersebut. Dengan begitu sebelum
memberikan rekomendasi penyusun laporan telah mempunyai kesempatan untuk
memperoleh penimbang terhadap rekomendasi-rekomendasi yang akan diberikan
dalam laporan.
12.4
ATURAN PENULISAN
Terkait dengan aturan penulisan, beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam penulisan laporan
adalah sebagai berikut:
A. Fokus laporan
Sebuah laporan harus didasarkan pada satu atau dua pertanyaan pokok, bukan
serangkaian pertanyaan (Irwan Abdullah, 1995). Ada kecenderungan bahwa para
penyusun laporan ingin melaporkan semua hasil kegiatannya seperti juga ingin
memasukkan semua tabel yang dimiliki serta data sebanyak-banyaknya ( bukan sedalamdalamnya), termasuk data yang tidak dibutuhkan untuk topik yang sedang dibahas.
Sehubungan dengan hal tersebut fokus laporan sangat penting diperhatikan. Hal
ini tidak perlu dibicarakan dalam suatu laporan harap ditinggalkan sehingga satu laporan
benar-benar memiliki tema semral yang jelas. Selain memperjelas apa yang dilaporkan,
fokus dalam penulisan juga akan menyebabkan laporan menarik untuk dibaca dan
memiliki pengaruh yang jelas sebagai informasi suatu pelaksanaan kegiatan.
B. Alinea (paragraph)
Pada dasarnya sebuah laporan penelitian merupakan kumpulan alinea. Irwan
Abdullah (1995) mengatakan alinea berperan penting karena alinea menunjukan pikiran
dan gaya pelaporan seseorang. Alinea yang baik dan efektif hanya mengandung satu tema
dan harus pula memenuhi syarat kesatuan pikiran dan kesatuan susunan. Kalimat-kalimat
dalam alinea harus berkaitan satu sama lain, dan bersama-sama membentuk suatu bagian
yang berpautan.
Gocys Keraf (1977) menyatakan bahwa alinea yang baik harus memenuhi tiga syarat
yaitu sebagai berikut:
a Alinea harus memperlihatkan dengan jelas suatu maksud atau suatu tema tertentu.
Maksud atau tema itu biasanya didukung oleh sebuah kalimat pokok atau kalimat
b
topic.
Hubungan antara sebuah kalimat dengan kalimat yang lain harus kompak. Suatu
alinea yang tidak kompak akan menghadapkan pembaca dengan loncatanloncatan pikiran yang membingungkan, urut-urutan waktu dan fakta-fakta yang
tidak teratur, atau perkembangan pokok-pokok tambahan tidak lagi berorientasi
untuk
mengkaitkannya.
Kegagalan
dalam
mengembangkanalinea
akan
Irwan Abdullah (1995) menyebutkan, secara umum ada tiga jenis alinea yaitu :
1 Alinea deskriptif.
Merupakan alinea yang berisi deskripsi atas suatu hal yang dibicarakan. Alinea
deskripsi hanya bersifat mendeskripsikan agar pembaca menjadi lebih jelas
keluasan informasi yang disampaikan.
Contoh alinea deskriptif:
wanita banyak terlibat dalam pekerjaan seperti buruh pabrik, pedagang kecil,
pembantu rumah tangga, pekerja jasa, pembersih gedung, pramuniaga, dan
pekerjaan-pekerjaan sekretariat. Pekerjaan-pekerjaan yang berhubungan dengan
mesin, seperti operator dan teknis, cenderung dikuasai laki-laki. Meskipun demikian,
pergeseran terjadi dalam bidang tertentu yang menunjukan bahwa wanita semakin
memiliki akses untuk terlibat dalam pekerjaan yang semula dimonopoli oleh lakilaki.
2
Alinea induktif.
Merupakan alinea yang dimulai dengan paparan data atau deskripsi dan diakhiri
dengan kesimpulan atau abstraksi. Kesimpulan yang dibuat dalam alinea induksi
dapat pula berupa tipologi yang dihasilkan dari deskripsi pada bagian awal alinea.
Contoh alinea induksi:
wanita semakin terlibat dalam berbagai pekerjaan di luar rumah. Demikian pula
mereka semakin memiliki kesempatan untuk memasuki pekerjaan-pekerjaan yang
sebelumnya dimonopoli oleh laki-laki. Jabatan-jabatan penting telah pula dapat
dipegang oleh kaum wanita. Dalam bidang politik kesempatan wanita juga semakin
terbuka. Gejala ini menunjukan tidak hanya pergeseran status dan peran kaum
wanita, tetapi juga memperlihatkan transformasi sosial yang sedang terjadi dalam
masyarakat kita.
Alinea deduktif adalah alinea yang dimulai dengan pernyataan umum atau dimulai
dengan konsep dan diikuti dengan kalimat-kalimat yang berisi penjelasan atau
penjabaran dari konsep tersebut. Penjelasan selanjutnya dalam kalimat deduktif dapat
berupa argument untuk memperkuat pertanyaan yang disampaikan pada bagian awal
alinea, dapat juga merupakan kategori yang menjelaskan maksud.
Contoh alinea deduktif:
para pekerja wanita merupakan kelompok masyarakat yang mengalami proses
marginalisasi. Hal ini dapat diamati dari struktur upah. Kesempatan pelatihan, dan
promosi jabatan. Wanita cenderung mendapat upah yang lebih rendah dibandingkan
dengan pekerja laki-laki untuk pekerjaan yang sama.
C. Rangka Laporan
Langkah pertama dalam menulis laporan penelitian adalah membuat rangka
laporan. Menurut Singarimbun (1989), dalam laporan penelitian yang penting adalah
adanya hubungan yang logis antara bab dan bagian yang satu dengan lainnya sehingga
seluruhnya merupakan satu kesatuan yang utuh. Kurang mengindahkan prinsip logis ini,
disamping akan menyulitkan pembuat laporan itu sendiri, juga akan menyulitkan para
pembaca laporan. Pembaca tidak dapat mengikuti alur pikiran dari awal hingga akhir
dengan teratur. Pembuatan rangka laporan sangat membantu para pembuat laporan untuk
terhindar dari kesalahan-kesalahan yang tidak perlu.
Rangka laporan penelitian akan sangat membantu penyusun laporan dalam hal-hal
sebagai berikut:
1 Membantu melihat wujud ide-ide dalam sekilas pandang sehingga dapat dipastikan
apakah susunan dan hubungan timbale balik antara ide-ide itu sudah tepat dan
harmonis dalam perimbangannya. Rangka laporan mencegah pembuat laporan keluar
2
sasaran,
Dengan memperhatikan sebuah rangka laporan, penyusun laporan dapat melihat
dengan jelas materi pembantu mana yang diperlukan (Keraf, 1977).
Rangka laporan penelitian hams terurai sehingga pembagian yang kecil-kecil.
Makin luas uraianya makin membantu sebab rangka laporan itulah yang selanjutnya yang
TEKNIK PRESENTASI
A. Pengertian
Presentasi dapat dipahami sebagai sebuah kegiatan penyampaian informasi kepada publik
melalui orasi, baik secara langsung (face to face) ataupun melalui media. Presentasi
memiliki dua tujuan :
1 Presentasi informatif bertujuan untuk memperkenalkan hal baru pada khalayak.
Presentsi ini lebih ditunjukan pada aspek kognisi khalayak. Proses ini lebih dikenal
2
Dalam komunikasi, ada lima unsur yang harus diperhatikan, kelima unsur tersebut adalah:
1
2
3
4
5
B. Hukum Komunikasi
Lima (5) hokum komunikasi yang effektif (The 5 Ineviable Laws of Effective
Communication) yaitu REACH (Recpect, Empaty, Audible, Clarity, Humble).Respect, sikap
hormat dan sikap menghargain terhadap halayak atau hadirin.
a Empaty, yaitu kemampuan kita untuk menempatkan diri kita pada situasi atau kondisi
orang lain. Rasa empaty akan memampukan kita untuk dapat menyampaikan pesan
(massage) dengan cara dan sikap yang akan memudahkan penerima pesan (recciver)
menerimanya. Empaty juga bisa berarti kemampuan untuk mendengar dan bersikap
b
c
d
perseptif atau siap menerima masukan ataupun umpan balik dengan sikap yang positif.
Audible, dapat didengarkan atau dimengerti dengan baik.
Clarity, kejelasan dari pesan yang akan disampaikan sehingga tidak janggal.
Sikap rendah hati, yaitu untuk membangun rasa menghargai orang lain.
C. Persiapan
Hal penting dalam persiapan presentasi adalah membangunrasa percaya diri dan
mengendarikan rasa takut dan emosi kita, kualitas suara, bahasa dan kata-kata yang
digunakan, dan komunikasi non verbal, yaitu kontak mata, ekspresi wajah, penampilan fisik,
nada suara, gerakan tubuh, pakaian dan aksesoris yang digunakan akan memberikan efek
atau pengaruh yang cukup besar terhadap penyampaian pesan.
Dalam komunikasi perlu dipegang beberapa prinsip khususnya dalam persiapan mental:
a Berbicara di depan publik bukanlah hal yang sangat menegangkan
b Kita tidak perlu menjadi orang sempurna, cerdas ataupun brilian untuk tampil di
depan publik.
Siapkan 2-3 poin pembicaraan atau pertanyaan, karena audien akan sulit untuk
d
e
f
g
Beberapa alat bantu yang dapat dipakai, papan tulis, Flip Charts, Overhead proyektor,
Slide proyektor, LCD proyektor
D. Penyampaian
Beberapa pertimbangan dalam penyampaian presentasi:
a
Komunikasi verbal, terkait dengan penggunaan bahasa yang tepat, suara, dan
kecepatan dalam penyampaian presentasi dengan mempertimbangkan daya tangkap
khalayak.
Komunikasi non verbal, aspek penampilan non-verbal perlu mendapat perhatian.
Kontak mata, ekspresi wajah, postur, dan gerakan tubuh sedapat mungkin menunjang
proses presentasi.
DAFTAR PUSTAKA