Anda di halaman 1dari 91

Lat

LAPORAN PENELITIAN TINDAKAN KELAS


U PAYA M E N I N G K ATK A N H A S I L B E L A J A R S I S WA
D A L A M MENCERITAKAN PERISTIWA YANG PERNAH DIALAMI,
DILIHAT, ATAU DIDENGAR OLEH SISWA MELALUI METODE
COOPERATIVE LEARNING TYPE STAD (STUDENT TEAM
ACHIEVEMENT DIVISION) PADA MATA PELAJARAN BAHASA
INDONESIA SISWA KELAS III SEMESTER 2 DI SDN KALIANYAR 1
KECAMATAN WONOSALAM KABUPATEN DEMAK
TAHUN PELAJARAN 2013 / 2014
Diajukan untuk Memenuhi Tugas
Mata Kuliah Pemantapan Hasil Belajar Profesional PDGK 4501
Program Strata 1 FKIP Universitas Terbuka
Oleh :
Nama

SUSETIYOWATI

NIM

822 245 862

Program Studi

S1 PGSD

Pokjar

Wonosalam

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN


UNIVERSITAS TERBUKA
UNIT PROGRAM BELAJAR JARAK JAUH SEMARANG
2014

LEMBAR PENGESAHAN
U PAYA M E N I N G K ATK A N H A S I L B E L A J A R S I S WA
D A L A M MENCERITAKAN PERISTIWA YANG PERNAH DIALAMI,
DILIHAT, ATAU DIDENGAR OLEH SISWA MELALUI METODE
COOPERATIVE LEARNING TYPE STAD (STUDENT TEAM
ACHIEVEMENT DIVISION) PADA MATA PELAJARAN BAHASA
INDONESIA SISWA KELAS III SEMESTER 2 DI SDN KALIANYAR 1
KECAMATAN WONOSALAM KABUPATEN DEMAK
TAHUN PELAJARAN 2013 / 2014
Nama Mahasiswa

: Susetiyowati

NIM

: 822245862

Program Studi

: S1 PGSD Universitas Terbuka

Tempat Mengajar

: SD Negeri Kalianyar 1 Wonosalam Demak

Jumlah Siklus Pembelajaran

: 2 Siklus

Hari dan Tanggal Pelaksanaan

: Siklus 1, Hari Selasa, tanggal 25 Maret 2014


Siklus 2, Hari Rabu, tanggal 02 April 2014

Fokus Perbaikan Pembelajaran :


1. Meningkatkan minat belajar siswa pada pelajaran Bahasa Indonesia materi
menceritakan peristiwa yang pernah dialami, dilihat, atau didengar.
2. Meningkatkan hasil prestasi siswa pada Kompetensi Dasar menceritakan
peristiwa yang pernah dialami, dilihat, atau didengar melalui Metode
Cooperative Learning Type STAD (Student Team Achievement Division).
Demak, 26 April 2014
Mengesahkan,
Supervisor 1

Mahasiswa

Drs. Ahmad Ishom, M.Pd


NIP. 19621219 199303 1 007

Susetiyowati
NIM. 822245862

ii

LEMBAR PERNYATAAN BEBAS PLAGIAT


Saya

menyatakan

dengan

sesungguhnya

bahwa

laporan

praktik

Pemantapan Hasil Belajar Profesional (PKP) yang saya susun sebagai syarat
untuk memenuhi mata kuliah PKP pada Program Studi S1 PGSD Universitas
Terbuka (UT) seluruhnya merupakan hasil karya saya sendiri.
Adapun bagian-bagian tertentu dalam penulisan laporan PKP yang saya
kutip dari hasil karya orang lain telah dituliskan dalam sumbernya secara jelas
sesuai dengan norma, kaidah, dan etika penulisan karya ilmiah.
Apabila di kemudian hari ditemukan seluruh atau sebagian laporan PKP
ini bukan hasil karya saya sendiri atau adanya plagiasi dalam bagian-bagian
tertentu, saya bersedia menerima sanksi, termasuk pencabutan gelar akademik
yang saya sandang sesuai dengan perundang-undangan yang berlaku.

Demak,

April 2014

Yang membuat pernyataan,

SUSETIYOWATI
NIM. 822245862

iii

KATA PENGANTAR
Dengan mengucap syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, penulis dapat
menyelesaikan Penelitian Tindakan Kelas, dan menyusun Laporan Pemantapan
Hasil Belajar Profesional (PKP).
Laporan ini di buat untuk menyelesaikan tugas kuliah Pemantapan Hasil
Belajar Profesional (PKP) PDGK 4501 yang berisikan pelaksanaan perbaikan
pembelajaran dengan pola Penelitian Tindakan Kelas (PTK) mata pelajaran Ilmu
Pengetahuan Sosial, pada siswa kelas V semester 1 di SDN Kalianyar 1
Kecamatan Wonosalam Kabupaten Demak tahun pelajaran 2012 / 2013.
Dalam rangka menyelesaikan laporan ini, penulis menyadari bahwa tanpa
bantuan dari berbagai pihak, tidak dapat tersusun dengan baik. Untuk itu
kusampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada pihak yang telah
member bantuan, dorongan, bimbingan, yang tak ternilai harganya :
1. Purwaningrum Murti W., S.H. M.Hum, selaku Kepala UPBJJ-UT Semarang
yang telah memberikan izin untuk mengadakan penelitian
2. Drs. Ahmad Ishom, M.Pd., selaku Supervisor yang memberikan motivasi,
dorongan, dan bimbingan dalam pembuatan laporan dalam menyelesaikan
laporan ini.
3. Heru Martono, S.Pd.SD, selaku Kepala Sekolah SDN Kalianyar 1 yang telah
mengijinkan pelaksanaan perbaikan pembelajaran dengan dua siklus.
4. Rekan-rekan guru SDN Kalianyar 1 Kecamatan Wonosalam Kabupaten
Demak.
5. Rekan-rekan satu kelompok yang telah membantu sumbangan pikiran dalam
menyelesaikan laporan ini.
6. Bapak, Ibu, kakak serta adikku tercinta yang telah memberikan dukungan, dan
dorongan serta selalu mendoakan sehingga tersusun laporan ini.
Selanjutnya dan menambah pengetahuan pembaca. Kritik dan saran yang
bersifat membangun sangat diharapkan, guna lebih meningkatkan mutu
pendidikan di sekolah dasar di masa mendatang.

Demak, April 2014


Mahasiswa

iv

DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ....................................................................................

HALAMAN PENGESAHAN ......................................................................

ii

LEMBAR PERNYATAAN BEBAS PLAGIAT ...........................................

iii

KATA PENGANTAR ...................................................................................

iv

DAFTAR ISI .................................................................................................

DAFTAR TABEL .........................................................................................

vi

DAFTAR GAMBAR ....................................................................................

vii

DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................

viii

BAB I

BAB II

BAB III

BAB IV

BAB V

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ......................................................................

B. Rumusan Masalah ................................................................

C. Tujuan Penelitian Perbaikan Pembelajaran ...........................

D. Manfaat Penelitian Perbaikan Pembelajaran ........................

KAJIAN TEORI
A. Tinjauan Tentang Metode Pembelajaran ...............................

B. Karakteristik BAHASA INDONESIA ..................................

C. Kerangka Berfikir .................................................................

11

D. Hipotesis Tindakan ................................................................

11

PELAKSANAAN PENELITIAN PERBAIKAN


PEMBELAJARAN
A. Subyek, Tempat dan Waktu Penelitian ..................................

12

B. Desain Prosedur Perbaikan Pembelajaran ............................

13

C. Teknik Analisis Data .............................................................

17

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN


A. Deskripsi Hasil Penelitian Perbaikan Pembelajaran .............

18

B. Pembahasan Hasil Penelitian Perbaikan Pembelajaran ........

28

SIMPULAN DAN SARAN TINDAK LANJUT


A. Simpulan ...............................................................................

30

B. Saran Tindak Lanjut ..............................................................

30

DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................

31

LAMPIRAN-LAMPIRAN

DAFTAR TABEL
Tabel 3

Alokasi Waktu Penelitian ...........................................................

13

Tabel 4.1

Data Hasil Tes Formatif Siklus 1.................................................

20

Tabel 4.2

Data Hasil Tes Formatif Siklus 2 ................................................

24

Tabel 4.3

Peningkatan Ketuntasan Belajas Siswa sebelum Tindakan dan


Setelah Tindakan Perbaikan Pembelajaran dalam 2 Siklus.........

vi

27

DAFTAR GAMBAR
Gambar 3.1 Skema Pelaksanaan Pembelajaran Bahasa Indonesia dalam
2 siklus ........................................................................................

14

Gambar 4.1 Grafik Pencapaian Hasil Nilai Siklus I .......................................

21

Gambar 4.2 Grafik Pencapaian Hasil Nilai Siklus 2 .....................................

25

Gambar 4.3 Grafik Tindakan Ketuntasan Belajar setelah Tindakan Perbaikan


Pembelajaran Siklus I dan setelah Tindakan Perbaikan
Pembelajaran Siklus II ................................................................

vii

27

DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1

Surat Kesediaan Supervisor 2 sebagai pembimbing PKP .....

Lampiran 2

Perencanaan PTK (Identifikasi masalah, analisis masalah,


alternatif pemecahan masalah, rumusan masalah) ................

Lampiran 3

33
36

Berkas RPP Pra Siklus, RPP Perbaikan Siklus I,


RPP Perbaikan Siklus II.........................................................

40

Lampiran 4

Lembar Observasi .................................................................

50

Lampiran 5

Jurnal Pembimbingan dengan Supervisor 2...........................

68

Lampiran 6

Hasil Pekerjaan Siswa yang Terbaik dan Terburuk per Siklus

70

Lampiran 7

Foto Hasil Kegiatan Penelitian .............................................

81

viii

ABSTRAK
Susetiyowati. 2014. Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa
d a l a m Menceritakan Peristiwa yang Pernah Dialami, Dilihat, atau Didengar
oleh Siswa melalui Metode Cooperative Learning Type STAD (Student
Team Achievement Division) pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia
Siswa Kelas III Semester 2 di SDN Kalianyar 1 Kecamatan Wonosalam
Kabupaten Demak Tahun Pelajaran 2013 / 2014
Bahasa adalah sebuah sistem, artinya, bahasa dibentuk oleh sejumlah
komponen yang berpola secara tetap dan dapat dikaidahkan. Sistem bahasa berupa
lambang-lambang bunyi, setiap lambang bahasa melambangkan sesuatu yang
disebut makna atau konsep. Karena setiap lambang bunyi itu memiliki atau
menyatakan suatu konsep atau makna, maka dapat disimpulkan bahwa setiap
suatu ujaran bahasa memiliki makna. Berdasarkan penelitian awal pada
pembelajaran Bahasa Indonesia di SD Negeri Karanganyar 1 diketahui bahwa
hasil belajar belum memenuhi standar KKM yang telah ditentukan yaitu 70, siswa
yang tuntas belajar <50% dan aktivitas siswa belum maksimal. Sistem
pembelajaran yang tidak bervariasi membuat siswa kurang aktif dalam
pembelajaran dan membuat siswa jenuh dan bosan. Penelitian ini merupakan
penelitian Tindakan kelas yang bertujuan untuk mengetahui peningkatan
penggunaan model pembelajaran Cooperative Learning Type STAD terhadap
peningkatan hasil belajar Bahasa Indonesia di SD Negeri kalianyar 1 Kecamatan
Wonosalam Kabupaten Demak. Subyek penelitian ini adalah siswa kelas III
sejumlah 26 siswa, penelitian perbaikan ini dilakukan dengan dua siklus yang
setiap siklusnya diadakan tes objektif. Hasil penelitian yang telah dilaksanakan
diperoleh hasil siklus I nilai rata-rata kelas pada saat posttest baru mencapai 76,9
dengan ketuntasan belajar klasikal siswa sebesar 69,2%, kemudian pada siklus II
nilai rata-rata meningkat menjadi 84,2 dengan ketuntasan belajar klasikal siswa
sebesar 92,3%. Dapat disimpulkan bahwa penerapan model pembelajaran
Cooperative Learning Type STAD dalam pelajaran IPA pada pokok bahasan
Menceritakan peristiwa yang pernah dialami, dilihat, atau didengar dapat
meningkatkan hasil belajar siswa kelas III di SD Negeri Kalianyar 1 Kecamatan
Wonosalam Kabupaten Demak.
Kata kunci: Hasil Belajar, Bahasa Indonesia, Cooperative Learning Type STAD.

ix

SISTEMATIKA LAPORAN
HALAMAN JUDUL
HALAMAN PENGESAHAN
LEMBAR PERNYATAAN BEBAS PLAGIAT
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR LAMPIRAN
BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian Perbaikan Pembelajaran
D. Manfaat Penelitian Perbaikan Pembelajaran

BAB II

KAJIAN TEORI
A. Landasan Teori
B. Hipotesis Tindakan

BAB III

PELAKSANAAN PENELITIAN
A. Subyek, Tempat dan Waktu Penelitian
B. Desain Prosedur Perbaikan Pembelajaran
C. Teknik Analisis Data

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN


A. Deskripsi Hasil Penelitian Perbaikan Pembelajaran
B. Pembahasan Hasil Penelitian Perbaikan Pembelajaran

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN TINDAK LANJUT


A. Simpulan
B. Saran

DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sejauh ini pendidikan kita masih didominasi oleh pandangan bahwa
pengetahuan sebagai perangkat fakta-fakta yang harus dihafal. Kelas berfokus
pada guru sebagai sumber pengetahuan utama kemudian ceramah sebagai
pilihan utama strategi belajar.
Maka diperlukan strategi baru yang lebih memberdayakan siswa,
sebuah pendekatan pembelajaran yang tidak mengharuskan siswa menghafal
fakta-fakta tetapi mendorong siswa mengkonstruksi penegetahuan sendiri.
Untuk mendorong upaya diatas muncul pemikiran bahwa anak akan
belajar lebih baik bila lingkungan belajar diciptakan alamiah. Belajar akan
lebih bermakna jika anak mengalami apa yang dipelajarinya, bukan hanya
sekedar mengetahuinya. Pembelajaran yang berorientasi target penguasaan
materi terbukti berhasil dalam kompetisi mengingat untuk jangka pendek,
tetapi gagal dalam membekali anak memecahkan persoalan dalam kehidupan
jangka panjang. Tetapi hal pertamalah yang justru terjadi di kelas-kelas
sekolah kita.
Untuk itu dengan berbagai upaya, maka dBahasa Indonesiandang perlu
adanya

perbaikan

pembelajaran

dengan

memunculkan

model-model

pembelajaran yang baru untuk membantu anak didik / siswa cepat memahami
atau menguasai materi serta mampu memecahkan persoalan dalam kehidupan
jangka panjang.
Dalam upaya kegiatan perbaikan pembelajaran tersebut guru tidak
hanya membuat seperangkat pembelajaran sebagai bagian dari rencana
perbaikan pembelajaran tetapi tidak kalah pentingnya seorang guru dituntut
untuk mengembangkan kreatifitas dalam meningkatkan keaktifan siswa dalam
pemilihan salah satu model pembelajaran yang sesuai dengan materi dan
kondisi siswa.

Demikian halnya dengan pengalaman penulis, pada penyajian


kompetensi dasar pada Materi menceritakan peristiwa yang pernah dialami,
dilihat, atau didengar dilakukan pembelajaran sebagaimana pembelajaran
Bahasa Indonesia pada tahun sebelumya. Dari hasil ulangan atau tes formatif
maupun pengamatan terhadap minat siswa diperoleh data yang kurang
menggembirakan.
Meski rata-rata nilai ulangan harian Bahasa Indonesia adalah 60, akan
tetapi dari hasil ketuntasan belajar, siswa yang tuntas belajar hanya 8 siswa
dari 26 siswa hanya 30,8%. Ketuntasan tersebut didasari asumsi bahwa
standar ketuntasan adalah nilai 70. Dari segi minat, selama pembelajaran
banyak disaksikan siswa kurang perhatian, bicara dengan teman sebangku,
atau melakukan aktivitas yang tidak berhubungan dengan pembelajaran yang
sedang diikuti.
Hal yang lebih merisaukan adalah tidak terpacunya prestasi belajar dari
peserta didik padahal dalam mata pelajaran lain mereka bisa amendapatkan
melebihi dari itu. Saat dikonfirmasi mereka menyatakan kurang berminat
belajar Bahasa Indonesia karena harus menghafal konsep-konsep yang luas,
membosankan, menakutkan dan menganggap Bahasa Indonesia adalah mata
pelajaran yang mudah. Hal ini tertanam kuat dalam pikiran siswa. Pada sisi
guru, guru memang cukup sulit untuk dapat memintarkan seluruh siswa. Hal
itu karena setiap siswa mempunyai gaya belajar yang berbeda-beda, sehingga
boleh jadi ada yang sejalan dengan mengajar guru dan ada pula yang tidak.
Untuk itu diperlukan pola variasi mengajar yang tidak hanya menggantungkan
pada peran guru semata. Dari sisi sekolah, keberadaan siswa yang harus tuntas
belajar di kelas III merupakan kebutuhan wajib.
Untuk itu diperlukan inovasi model pembelajaran yang memungkinkan
misi diatas terpenuhi. Artinya, mereka sebagai peserta didik dapat terpacu
semangat dan prestasi belajarnya sehingga dapat menguasai kompetensi
belajar yang diharapkan. Solusinya adalah dengan kegiatan perbaikan
pembelajaran melalui Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Dari sinilah penulis

melakukan refleksi untuk mengetahui secara lebih rinci kekurangankekurangan yang dialami siswa dengan menjawab pertanyaan refleksinya.
Pertanyaan yang dimaksud meliputi:
1. Bagaimanakah perhatian siswa dalam mengikuti pelajaran?
2. Bagaimanakah Hasil Belajar siswa dalam menjawab pertanyaan guru?
3. Apakah siswa takut bertanya meski ia mengalami kesulitan?
4. Bagaimanakah kesungguhan siswa dalam mengerjakan soal-soal latihan?
5. Bagaimanakah Hasil Belajar siswa dalam menyelesaikan soal-soal dan
materi

mengidentifikasi

fungsi

organ

pencernaan

manusia

dan

hubungannya dengan makanan dan kesehatan


1. Identifikasi Masalah
Rendahnya prestasi dan motivasi belajar siswa kelas III SDN
Kalianyar 1 terlihat dari kurangnya antusias belajar saat berlangsung
pembelajaran Bahasa Indonesia dengan metode ceramah antara lain :
a. Metode ceramah yang dilakukan oleh guru hanya merupakan
komunikasi satu arah yaitu hanya dari guru belaka.
b. Guru tidak memakai metode cooperative learning.
c. Sumber belajar cenderung terbatas karena hanya berasal dari guru dan
materi atau bahan belajar yang hanya sesuai persiapan yang
direncanakan guru.
d. Siswa hanya sebagai obyek belajar, tidak merupakan subyek yang harus
berusaha mendapatkan ilmu pengetahuan dan pengalaman belajar
dengan menggunakan potensi yang ada pada siswa itu sendiri.
e. Kreatifitas berfikir pengambilan kesimpulan dan penyelesaian terhadap
materi yang dipelajari sangat tergantung pada guru.
f. Guru dapat menguasai kondisi kelas dalam pembelajaran.
g. Guru kurang dapat memanfaatkan alat peraga sebagai media
pembelajaran
h. Guru kurang memberi motivasi kepada siswa.

2. Analisis Masalah
Setelah mengetahui adanya kekurangan dalam pembelajaran yang
dilaksanakan, maka peneliti mendiskusikan dengan teman sejawat dan
supervisor. Dari hasil diskusi diketahui bahwa faktor penyebab
rendahnya tingkat pemahaman siswa terhadap materi pelajaran yang
disampaikan guru antara lain :
1. Guru dalam menggunakan media/alat peraga kurang sesuai dengan
materi pembelajaran;
2. Penjelasan guru tentang materi terlalu cepat;
3. Guru tidak menggunakan contoh-contoh riil/kongkrit;
4. Guru dalam memberikan soal-soal latihan masih kurang;
5. Pemilihan metode pembelajaran yang digunakan kurang tepat;
6. Guru kurang mengaktifkan siswa.
Dalam kegiatannya guru memang cukup sulit untuk dapat
membawa seluruh siswa terlibat aktif dalam pembelajaran. Hal itu karena
setiap siswa mempunyai gaya belajar yang berbeda-beda sehingga boleh
jadi ada yang sejalan dengan gaya mengajar dan ada pula yang tidak.
Untuk itu, diperlukan variasi pola mengajar yang tidak hanya
menggantungkan pada peran guru semata. Inovasi pembelajaran
memungkinkan akan dapat membantu penyelamatan keterpurukan hasil
belajar siswa, model-model pembelajaran kreatif dan inovatif sangat
diperlukan, salah satunya model pembelajaran Cooperative Learning
Type STAD (Student Team Achievement Division) dalam pembelajaran
Bahasa

Indonesia

ini

kiranya

sangat

diperlukan

untuk

dapat

mendongkrak / meningkatkan prestasi / hasil belajar siswa dengan baik


karena model Cooperative Learning Type STAD (Student Team
Achievement

Division)

secara

aktif

melibatkan

siswa

kegiatan

pembelajaran.
3. Alternatif dan Prioritas Pemecahan Masalah
Dalam pemilihan metode pembelajaran guru mencoba menerapkan
metode Cooperative Learning Type STAD (Student Team Achievement

Division). Sehingga siswa merasa senang dalam melakukan kegiatan


pembelajaran.
Dari uraian di atas maka peneliti mengadakan penelitian tindakan
kelas dengan judul Upaya meningkatkan Hasil Belajar siswa dalam
menceritakan peristiwa yang pernah dialami, dilihat, atau
melalui

metode

didengar

Cooperative Learning Type STAD (Student Team

Achievement Division) pada mata pelajaran bahasa indonesia siswa


kelas III Semester 2 di SDN Kalianyar 1 Kecamatan Wonosalam
Kabupaten Demak Tahun Ajaran 2013 / 2014
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah dan identifikasi masalah
tersebut di atas, maka permasalahan dalam penelitian ini dirumuskan sebagai
berikut :
Bagaimanakah upaya meningkatkan hasil belajar siswa dalam menceritakan
peristiwa yang pernah dialami, dilihat, atau

didengar

melalui

metode

Cooperative Learning Type STAD (Student Team Achievement Division)


pada mata pelajaran Bahasa Indonesia siswa kelas III Semester 2 di SDN
Kalianyar 1 Kecamatan Wonosalam Kabupaten Demak Tahun Pelajaran
2013 / 2014 supaya hasil belajar siswa dapat meningkat dengan baik?
C. Tujuan Penelitian Perbaikan Pembelajaran
Penelitian ini bertujuan untuk :
1. Mendeskripsikan penerapan model Cooperative Learning Type STAD
untuk meningkatkan pemahaman siswa dalam pembelajaran Bahasa
Indonesia,
2. meningkatkan kualitas pembelajaran dalam rangka meningkatkan mutu
pendidikan, dan
3. penelitian ini juga dimaksudkan untuk memenuhi salah satu tugas mata
kuliah Pemantapan Hasil Belajar Profesional PDGK 4501 dalam program
S1 PGSD Universitas Terbuka.

D. Manfaat Penelitian Perbaikan Pembelajaran


Penelitian ini diharapkan memberikan manfaat :
1. Bagi Siswa
a.

Meningkatkan hasil belajar pembelajaran Bahasa Indonesia dengan


Metode Cooperative Learning Type STAD.

b.

Tumbuhnya minat dan motifasi siswa dalam pembelajaran Bahasa


Indonesia.

c.

Meningkatkan prestasi siswa dalam pembelajaran Bahasa Indonesia

2. Bagi Guru
a.

Menambah keanekaragaman metode pembelajaran yang dapat


digunakan untuk meningkatkan motivasi siswa dalam pembelajaran
Bahasa Indonesia.

b.

Diperolehnya pengalaman penggunaan berbagai metode pembelajaran


untuk meningkatkan motivasi dan prestasi siswa dalam pembelajaran
Bahasa Indonesia

3. Bagi Sekolah
a.

Meningkatkan motifasi dan hasil belajar siswa dalam pembelajaran


Bahasa Indonesia di sekolah.

b.

Tumbuhnya motivasi bagi semua guru dalam mengembangkan model


pembelajaran yang bermutu.

c.

Tumbuhnya iklim pembelajaran yang aktif di sekolah.

4. Bagi Perpustakaan
a. Sebagai bahan referensi dan bahan bacaan di perpustakaan sekolah.
b. Sebagai manfaat penelitian selanjutnya
c. Untuk menambah koleksi di perpustakaan.
5. Bagi Penulis
Hasil perbaikan ini diharapkan dapat dijadikan pertimbangan dalam proses
pembelajaran dengan menciptakan suasana belajar yang kondusif dan
menyenangkan serta meningkatkan Hasil Belajar dalam mengelola kelas.

BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Landasan Teori
1. Pengertian Tentang Metode
Metode adalah cara yang digunakan untuk menyampaikan materi
pelajaran dalam upaya mencapai tujuan kurikulum. Suatu metode
mengandung pengertian terlaksananya kegiatan guru dan kegiatan siswa
dalam proses pembelajaran. Metode dilaksanakan melalui prosedur
tertentu. Dewasa ini keaktifan siswa belajar mendapatkan penekanan
utama dibandingkan dengan keaktifan siswa yang bertindak sebagai
fasilitator dan pembimbing bagi siswa. Karena itu, istilah metode yang
lebih menekankan pada kegiatan guru. Selanjutnya diganti dengan istilah
strategi

pembelajaran

yang

menekankan

pada

kegiatan

siswa.

Depdikbud(2004)
2. Macam macam Metode Pembelajaran Bahasa Indonesia
Dalam pembelajaran Bahasa Indonesia banyak pembelajaran yang
efektif untuk menunjang keberhasilan proses belajar mengajar antara lain :
a. Metode demonstrasi
b. Metode cooperative learning
c. Metode tanya jawab
d. Metode diskusi
e. Metode pemecehan masalah
f. Metode pemberian tugas
g. Metode karya wisata, dan lain-lain (Kurikulum 2004)
3. Metode Cooperative Learning
Pembelajaran kooperatif (Cooperative Learning) tepat untuk
mencapai tujuan belajar tersebut. Pembelajaran Kooperatif (Cooperative
Learning) yaitu strategi / pendekatan pembelajaran yang menggunakan
kelompok kecil siswa untuk bekerjasama dalam rangka memaksimalkan
kondisi belajar untuk mencapai tujuan belajar. Pembelajaran ini secara

bersungguh-sungguh berupaya mengaktualisasikan berbagai semboyan


pendidikan kita, yaitu Bersatu Kita Teguh Bercerai Kita Runtuh, Tut Wuri
Handayani, Bhineka Tunggal Ika, gotong royong, asah asih asuh, dan
sebagainya. Struktur tujuan kooperatif terjadi jika siswa beranggapan
bahwa ia dapat mencapai tujuan jika teman lain anggota kelompok juga
mencapai tujuan itu, karenanya tiap individu wajib ikut andil menyumbang
pencapaian tujuan itu. Ada 4 elemen dasar dalam kooperatif yaitu : (1)
saling ketergantungan positif, (2) interaksi tatap muka, (3) akuntabilitas
individual, (4) ketrampilan menjalin hubungan sosial. (Mulyono,
2003:121). Dalam upaya untuk menciptakan saling ketergantungan positif,
guru harus dapat menciptakan suasana yang mendorong peserta didik
untuk saling membutuhkan. Interaksi kooperatif menuntut semua anggota
dalam kelompok dapat saling bertatap muka sehingga mereka dapat
melakukan dialog tidak hanya dengan guru tetapi juga dengan sesama
peserta didik. Akuntabilitas individual mengandung pengertian bahwa
prestasi individu berpengaruh terhadap keberhasilan kelompok. Sedangkan
ketrampilan menjalin hubungan sosial dapat terbina melalui sikap
tenggang

rasa,

sopan,

kritis

terhadap

pendapat

orang,

berani

mempertahankan pendapat, dan kerjasama antar kelompok. Pembelajaran


kooperatif menampakkan wujudnya dalam bentuk belajar kelompok.
Dalam

kelmpok

kooperatif

peserta

didik

tidak

diperkenankan

mendominasi / menggantungkan darBahasa Indonesiada peserta didik lain.


Perlu ditanamkan norma bahwa sifat mendominasi orang lain sama
buruknya dengan sifat menggantungkan diri pada orang lain. Tiap anggota
dalam

kelompok

dituntut

untuk

memberikan

sumbangan

bagi

keberhasilan kelompok karena nilai hasil belajar kelompok ditentukan oleh


nilai rata-rata hasil belajar individual. Oleh karena itu, setiap anggota
kelompok harus mengetahui teman yang memerlukan bantuan dan segera
membantunya karena kegagalan seorang anggota kelompok dapat
mempengaruhi prestasi kelompok.

Pembelajaran kooperatif (Cooperative Learning) ditujukan kepada


terbinanya kerjasama antara peserta didik yang pandai dengan yang lambat
sehingga tercipta situasi tutor sebaya yang berlangsung secara alami tanpa
ada tekanan atau keterpaksaan, tapi didasarkan pada kebutuhan untuk
bekerjasama bagi pemenang kelompok.
Akan
(cooperative

tetapi

sukses

learning)

dan

terletak

suatu
pada

pembelajaran
komunikasi

guru

kooperatif
tentang

perkembangan peran dan tanggung jawab. Hal inilah yang menyebabkan


peluang keberhasilan cooperative learning lebih besar dibandingkan
bentuk diskusi yang lain, karena dalam cooperative learning guru tidak
hanya membagi kerja pada setiap siswa dan spesialisasi jenis tugas, namun
guru juga harus merancang peranan yang memperkuat kedisiplinan
penyelesaian suatu tugas.
Cooperative learning juga secara aktif melibatkan siswa dalam
kegiatan pemebelajaran dan senatiasa meningkatkan sikap berfikir kritis,
penalaran logis, dan pemecahan masalah. Hasil Belajar seperti itu tidak
akan terjadi tanpa konteks sikap dan nilai, perilaku pra sosial, altematif
perspektif dan sudut pandang serta integritas jati diri. Ke semuanya itu
merupakan situasi yang mendasar untuk proses berfikir tingkat tinggi dan
memanfaatkannya untuk tugas-tugas yang realistis dan mirip situasi masa
dewasa siswa kelak (Slavin 1985. Johson & Johson 1991).
B. Karakteristik Bahasa Indonesia
Secara sederhana, bahasa dapat diartikan sebagai alat untuk
menyampaikan sesuatu yang terlintas di dalam hati. Namun, lebih jauh bahasa
bahasa adalah alat untuk beriteraksi atau alat untuk berkomunikasi, dalam arti
alat untuk menyampaikan pikiran, gagasan, konsep atau perasaan. Dalam studi
sosiolinguistik, bahasa diartikan sebagai sebuah sistem lambang, berupa
bunyi, bersifat arbitrer, produktif, dinamis, beragam dan manusiawi.
Bahasa adalah sebuah sistem, artinya, bahasa dibentuk oleh sejumlah
komponen yang berpola secara tetap dan dapat dikaidahkan. Sistem bahasa

berupa lambang-lambang bunyi, setiap lambang bahasa melambangkan


sesuatu yang disebut makna atau konsep. Karena setiap lambang bunyi itu
memiliki atau menyatakan suatu konsep atau makna, maka dapat disimpulkan
bahwa setiap suatu ujaran bahasa memiliki makna. Contoh lambang bahasa
yang berbunyi nasi melambangkan konsep atau makna sesuatu yang biasa
dimakan orang sebagai makanan pokok.
Karakteristik Bahasa
Bahasa adalah sebuah sistem berupa bunyi, bersifat abitrer, produktif,
dinamis, beragam dan manusiawi. Dari pengertian tersebut, dapat disimpulkan
bahwa di antara karakteristik bahasa adalah abitrer, produktif, dinamis,
beragam, dan manusiawi.
1. Bahasa Bersifat Abritrer
Bahasa bersifat abritrer artinya hubungan antara lambang dengan
yang dilambangkan tidak bersifat wajib, bisa berubah dan tidak dapat
dijelaskan mengapa lambang tersebut mengonsepi makna tertentu. Secara
kongkret, alasan kuda melambangkan sejenis binatang berkaki empat
yang bisa dikendarai adalah tidak bisa dijelaskan.
Meskipun bersifat abritrer, tetapi juga konvensional. Artinya setiap
penutur suatu bahasa akan mematuhi hubungan antara lambang dengan
yang dilambangkannya. Dia akan mematuhi, misalnya, lambang buku
hanya digunakan untuk menyatakan tumpukan kertas bercetak yang
dijilid, dan tidak untuk melambangkan konsep yang lain, sebab jika
dilakukannya berarti dia telah melanggar konvensi itu.
2. Bahasa Bersifat Produktif
Bahasa bersifat produktif artinya, dengan sejumlah besar unsur
yang terbatas, namun dapat dibuat satuan-satuan ujaran yang hampir tidak
terbatas. Misalnya, menurut Kamus Umum Bahasa Indonesia susunan
WJS. Purwadarminta bahasa Indonesia hanya mempunyai kurang lebih
23.000 kosa kata, tetapi dengan 23.000 buah kata tersebut dapat dibuat
jutaan kalimat yang tidak terbatas.

10

3. Bahasa Bersifat Dinamis


Bahasa bersifat dinamis berarti bahwa bahasa itu tidak lepas dari
berbagai kemungkinan perubahan sewaktu-waktu dapat terjadi. Perubahan
itu dapat terjadi pada tataran apa saja: fonologis, morfologis, sintaksis,
semantic dan leksikon. Pada setiap waktu mungkin saja terdapat kosakata
baru yang muncul, tetapi juga ada kosakata lama yang tenggelam, tidak
digunakan lagi.
4. Bahasa Bersifat Beragam
Meskipun bahasa mempunyai kaidah atau pola tertentu yang sama,
namun karena bahasa itu digunakan oleh penutur yang heterogen yang
mempunyai latar belakang sosial dan kebiasaan yang berbeda, maka
bahasa itu menjadi beragam, baik dalam tataran fonologis, morfologis,
sintaksis maupun pada tataran leksikon. Bahasa Jawa yang digunakan di
Surabaya berbeda dengan yang digunakan di Yogyakarta. Begitu juga
bahasa Arab yang digunakan di Mesir berbeda dengan yang digunakan di
Arab Saudi.
5. Bahasa Bersifat Manusiawi
Bahasa sebagai alat komunikasi verbal, hanya dimiliki manusia.
Hewan tidak mempunyai bahasa. Yang dimiliki hewan sebagai alat
komunikasi, yang berupa bunyi atau gerak isyarat, tidak bersifat produktif
dan dinamis. Manusia dalam menguasai bahasa bukanlah secara instingtif
atau naluriah, tetapi dengan cara belajar. Hewan tidak mampu untuk
mempelajari bahasa manusia, oleh karena itu dikatakan bahwa bahasa itu
bersifat manusiawi.
C. Kerangka Berfikir
Keberhasilan proses pembelajaran disekolah dan meningkatnya hasil
prestasi belajar sangat ditentukan oleh Hasil Belajar profesionalisme guru.
Meskipun banyak komponen yang menentukan keberhasilan pembelajaran.
Guru harus mempunyai Hasil Belajar menentukan metode pembelajaran yang
tepat.
Dalam pelaksanaan ini penulis menggunakan 2 tahap / II siklus. Pada
tahap awal, penulis melakukan pembelajaran dan menilai tes formatif siswa
kelas V di SDN Kalianyar 1 untuk mendapatkan data kondisi awal.

11

Kemudian pada siklus I penulis menetapkan metode cooperative


learning selama 1 kali pertemuan secara kelompok untuk mempelajari tentang
menceritakan peristiwa yang pernah dialami, dilihat, atau didengar.
Pada siklus II penulis menerapkan metode cooperative learning secara
individu selama 1 kali pertemuan untuk mempelajari materi tentang
menceritakan peristiwa yang pernah dialami, dilihat, atau didengar.
Gambar 2.1 Kerangka berfikir

Kondisi
Kondisi
Awal
Awal

Peneliti
Penelitibelum
belum
menerapkan
menerapkan
metode
metode
kooperatif
kooperatif
learning
learning
Peneliti
Peneliti
menerapkan
menerapkan
metode
metode
kooperatif
kooperatif
learning
learning

Tindakan
Tindakan

Kondisi
Kondisi
Akhir
Akhir

Diduga
Didugamelalui
melalui
penerapan
penerapanmetode
metode
kooperatif
kooperatiflearning
learning
dapat
dapatmeningkatkan
meningkatkan
prestasi
prestasibelajar
belajarsiswa
siswa

Prestasi
Prestasibelajar
belajar
menceritakan
menceritakan
peristiwa
peristiwayang
yang
pernah
pernahdialami,
dialami,
dilihat,
dilihat,atau
atau
didengar
didengar

Siklus
Siklus11
Melakukan
Melakukan
metode
metode
kooperatif
kooperatif
leraning
leraning
secara
secara
kelompok
kelompok
Siklus
Siklus22
Melakukan
Melakukan
metode
metode
kooperatif
kooperatif
learning
learningsecara
secara
individu
individu

D. Hipotesis Tindakan
Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah tersebut diatas
maka hipotesis tindakan yang diajukan dalam penelitian ini adalah
Melalui penerapan

metode cooperative learning dapat meningkatkan

prestasi belajar tentang menceritakan peristiwa yang pernah dialami, dilihat,


atau didengar bagi siswa kelas III Semester II di SDN Kalianyar 1

12

BAB III
PELAKSANAAN PENELITIAN PERBAIKAN PEMBELAJARAN
A. Subyek Penelitian, Tempat dan Waktu Penelitian
1. Subyek Penelitian
Dalam

penelitian

perbaikan

pembelajaran

ini

peneliti

mengambil subyek siswa kelas III SDN Kalianyar 1 sebanyak 26 siswa


dengan jumlah siswa 12 perempuan dan 14 laki-laki. Sedang obyek
penelitian yang penulis gunakan adalah prestasi belajar pada mata
pelajaran Bahasa Indonesia materi Menceritakan Peristiwa yang Pernah
Dialami, Dilihat, atau Didengar.
2. Tempat Pelaksanaan
Perbaikan pembelajaran mata pelajaran Bahasa Indonesia Kompetensi
Dasar Menceritakan Peristiwa yang Pernah Dialami, Dilihat, atau
Didengar dilaksanakan di kelas III semester II SD Negeri Kalianyar 1,
Kecamatan Wonosalam, Kabupaten Demak tahun pelajaran 2013/2014.
3. Waktu Pelaksanaan
Waktu pelaksanaan perbaikan pembelajaran ada dua tahap, yaitu :
a. Siklus I hari Selasa tanggal 25 Maret 2014
b. Siklus II hari Rabu tanggal 2 April 2014
Karakteristik Siswa :
a. Tempat tinggal/domisili dan lokasi sekolah siswa di daerah pedesaan;
b. Mata pencaharian orang tuanya kebanyakan petani dan pencari barang
bekas (rosok) di kota, sehingga kurang memperhatikan pendidikan anak;
c. Sarana dan prasarana di sekolah sangat kurang, terutama buku pelajaran;

13

13

Untuk lebih jelas jadwal kegiatan penelitian ini dapat di lihat pada
tabel 3.1 sebagai berikut
Tabel 3.1
Alokasi Waktu Penelitian
Bulan
No

Maret

Uraian Kegiatan
1

Menyusun Proposal dan RPP


untuk mengambil data kondisi

2
3

April

awal
Menyusun instrumen penelitian
Pengumpulan data dengan

melakukan tindakan
a. Siklus I
b. Siklus II
4
5
6

Analisis data
Pembahasan
Penyusunan laporan hasil

penelitian
A. Desain Prosedur Perbaikan Pembelajaran
Pelaksanaan pembelajaran Bahasa Indonesia kelas III ini dilakukan
dalam dua siklus yang masing-masing melalui lima tahap yaitu : tahap
perencanaan, tahap pelaksanaan, tahap pengumpulan data, tahap refleksi dan
tahap perbaikan. Skema alur pelaksanaan penelitian dapat dilihat pada
gambar 3.1 berikut.

14

Gambar 3.1
Skema Pelaksanaan Pembelajaran Bahasa Indonesia
dalam dua siklus
SIKLUS I

Tahap Perencanaan
Tahap Pelaksanaan
Tahap Refleksi
Tahap Pengumpulan Data
Tahap Perbaikan

SIKLUS II

Tahap Perencanaan
Tahap Pelaksanaan
Tahap Pengumpulan Data
Tahap Refleksi
Tahap Perbaikan

15

Adapun tahapannya sebagai berikut :


1. Tahap Perencanaan
Pada tahapan ini mencakup kegiatan berikut.
a. Penyusunan rencana pembelajaran;
b. Menyusun lembar observasi;
c. Menyusun

format

kejadian

untuk

mencatat

kejadian

selama

pembelajaran berlangsung;
d. Menyusun format catatan hasil refleksi untuk mendokumentasikan
temuan / hasil refleksi;
e. Menyiapkan sarana pembelajaran berupa alat peraga dan sebagainya;
f. Menyusun tes untuk mengukur hasil belajar siswa.
2. Tahap Pelaksanaan
Kegiatan yang dilakukan pada tahap ini mencakup pelaksanaan rencana
pembelajaran yang telah disusun guru, meliputi :
1). Kegiatan Awal
a) Apersepsi;
b) Menyampaikan

kompetensi

dasar,

pembelajaran;
c) Penjelasan tugas individu / kelompok.
2). Kegiatan Inti
a) Informasi konsep;
b) Penjelasan langkah-langkah kegiatan;
c) Penyelesaian tugas;
d) Laporan;
e) Evaluasi.
3). Penutup
a) Membuat rangkuman;
b) Informasi kegiatan mendatang;
c) Menutup pelajaran.

indikator

dan

tujuan

16

3. Tahap Pengumpulan Data


Proses pengumpulan data dilakukan setelah melaksanakan proses
pembelajaran pada tanggal 25 Maret 2014 yang dilakukan peneliti dan
supervisor yang bertindak sebagai pengamat. Kegiatan yang dilakukan
adalah mengamati kegiatan guru dan siswa dalam pembelajaran Bahasa
Indonesia tentang menceritakan peristiwa yang pernah dialami, dilihat,
atau didengar melalui metode cooperative learning yang meliputi :
a. Mengamati perilaku guru dalam melaksanakan pembelajaran;
b. Mengamati perilaku siswa dalam mengikuti proses pembelajaran;
c. Mengamati siswa dalam penyelesaian tugas;
d. Mencatat kejadian penting selama proses pembelajaran;
e. Melakukan tes untuk mengukur hasil belajar siswa dalam penguasaan
materi pelajaran.
4. Tahap Refleksi
Hasil observasi yang dilakukan oleh guru dan supervisor untuk
mengetahui bagaimana pelajaran Bahasa Indonesia tentang menceritakan
peristiwa yang pernah dialami, dilihat, atau didengar melalui metode
cooperative learning, bagaimana keadaan siswa selama mengikuti proses
pembelajaran,

menyelesaikan

tugas,

menyampaikan

hasil

yang

menggambarkan aktivitas siswa serta hasil tes yang menunjukkan prestasi


belajar siswa selama pembelajaran berlangsung. Catatan-catatan kejadian
menjadi acuan dalam refleksi dan selanjutnya digunakan sebagai sumber
informasi pada tahapan siklus berikutnya.
5. Tahap Perbaikan
Tahapan ini dapat dikatakan sebagai tahapan selanjutnya karena
merupakan pelaksanaan hasil refleksi sebelumnya yang mana hasil refleksi
tersebut digunakan sebagai acuan dalam menyusun rencana perbaikan
dalam siklus berikutnya.

17

B. Teknik Analisis Data


Dari hasil perbaikan pembelajaran model Cooperative Learning Type
STAD (Student Team Achievement Division) menjadikan siswa lebih
memahami tentang materi menceritakan peristiwa yang pernah dialami,
dilihat, atau didengar, kegiatan pembelajaran lebih hidup, dan pemberian
penjelasan oleh guru serta adanya kegiatan kerja kelompok membuat siswa
lebih bersemangat dan giat dalam pembelajaran. Dengan adanya kegiatan
pembelajaran diatas maka ada pemngkatan nilai ketuntasan dibandingkan
sebelum pelaksanaan perbaikan pembelajaran. Nilai yang diperoleh siswa
meningkat lebih baik, terbukti:
1. Hasil dan perolehan pra siklus, siswa yang tuntas 12 siswa dari 26 siswa,
tingkat ketuntasannya adalah 46,1%.
2. Hasil yang diperoleh siklus I, siswa yang tuntas 18 siswa dari 26 siswa,
tingkat ketuntasan adalah 69,2%, rata-rata kelas mencapai 71,7.
3. Hasil yang diperoleh dari siklus II siswa yang tuntas 24 siswa dari 26
siswa, tingkat ketuntasannya adalah 92,3%, rata-rata kelas mencapai 80.

18

BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Hasil Penelitian Perbaikan Pembelajaran
1. Siklus I
a. Perencanaan
1). Menentukan Materi
Pada tanggal 17 Maret 2014 peneliti menentukan kompetensi
dasar menyimpulkan tentang menceritakan peristiwa yang pernah
dialami, dilihat, atau

didengar untuk mata pelajaran Bahasa

Indonesia di kelas III.


2). Menyusun Rencana Pembelajaran
Pada tanggal 25 Maret 2014 peneliti menyusun rencana
pembelajaran termasuk didalamnya langkah-langkah pembelajaran,
media yang digunakan, serta alat evaluasi yang akan digunakan
untuk pelaksanaan pembelajaran pada hari Selasa, 25 Maret 2014
dengan kompetensi dasar yang telah ditentukan dan materi
pembelajaran yang ditetapkan.
3). Menyusun Instrumen
Pada tanggal 22 Maret 2014, di waktu istirahat peneliti
menyusun instrumen yang akan digunakan dalam pelajaran pada hari
Selasa, 25 Maret 2014 yang meliputi : lembar kerja siswa, lembar
pengamatan, lembar evaluasi, dan lembar penilaian.
4). Menentukan Supervisor 2
Untuk menunjang proses penelitian maka peneliti dalam
melaksanakan penelitian tindakan kelas perlu dibantu oleh
supervisor 2 yang memiliki kemampuan mendukung agar hasil
penelitian dapat maksimal.

19

19

b. Pelaksanaan
Pembelajaran siklus I peneliti melaksanakan pada Selasa, 25
Maret 2014 di kelas III SD Negeri Kalianyar 1 pada jam pertama dan
kedua. Dalam pelaksanaan pembelajaran peneliti dibantu oleh Bapak
Watini, S.Pd.SD, selaku supervisor 2 yang melakukan pengamatan
terhadap proses pembelajaran, perilaku guru dan tingkah laku siswa
dalam mengikuti proses pembelajaran. Instrumen yang digunakan adalah
rencana pembelajaran, buku sumber yang relevan, lembar kerja siswa dan
tes formatif sebagai alat penilaian, serta lembar pengamatan.
Adapun langkah-langkah pembelajaran sebagai berikut.
1. Guru menyiapkan kelas, alat peraga, instrumen penilaian, rencana
pembelajaran, dan buku pelajaran. Selanjutnya mengucapkan salam,
berdoa, dan persensi siswa. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran
dan memberikan apersepsi;
2. Guru memberikan motivasi pada siswa agar berantusias mengikuti
pembelajaran;
3. Guru menjelaskan tentang materi pembelajaran yaitu tentang
menceritakan peristiwa yang pernah dialami, dilihat, atau didengar;
4. Dengan bimbingan guru siswa menyebutkan tentang menceritakan
peristiwa yang pernah dialami, dilihat, atau didengar;
5. Siswa diberikan kesempatan untuk mencatat dan menanyakan materi
yang belum jelas;
6. Guru memberikan tes formatif dan kemudian menilai hasil tes
formatif siswa;
7. Guru mengulangi kembali materi yang disampaikan sebagai resume
pembelajaran;
8. Guru menutup pelajaran sekaligus mengembalikan kondisi kelas
seperti semula.
Setelah melaksanakan pembelajaran Bahasa Indonesia di kelas III
pada pokok materi menceritakan peristiwa yang pernah dialami, dilihat,

20

atau didengar, peneliti berpendapat bahwa tujuan pembelajaran yang


ditetapkan belum tercapai. Hal ini ditunjukkan dengan hasil belajar siswa
dalam pembelajaran Bahasa Indonesia masih rendah. Analisis evaluasi
dan hasil belajar siswa, serta hasil pengamatan pada siklus ini dapat
dilihat tabel berikut ini.
Tabel 4.1

50

60

70

80

90

100

Banya
k
Siswa

12

18

Belum Tuntas
%

Banya
k
Siswa

69,2

30,8

Rata-rata

26

Tuntas

Nilai Terendah

Jumlah
Siswa

Banyaknya Siswa yang


Mendapat Nilai

Nilai Tertinggi

Bahasa Indonesia Mata Pelajaran

Data hasil Tes Formatif Siklus I

100

50

76,9

Keterangan : KKM = 75
Dari tabel 4.1 terlihat bahwa hasil evaluasi siklus I menunjukkan
bahwa prestasi belajar rendah. Dari 26 siswa, yang tuntas sebanyak 18 siswa
(69,2%) sedangkan siswa yang belum tuntas sebanyak 8 siswa (30,8%).
Pada kondisi awal ini sudah ada siswa yang mendapat nilai 100. Nilai
tertinggi adalah 100 dan terendah 50. Rata-rata kelas 76,9.
Untuk melihat tingkat pencapaian nilai hasil rekapitulasi tes
formatif mata pelajaran Bahasa Indonesia Siklus I dapat dilihat pada gambar
4.1 sebagai berikut.
Gambar 4.1
Grafik Pencapaian Hasil Nilai Siklus I

21

c. Pengumpulan Data
Pengamatan dilakukan sesudah pembelajaran. Pengumpulan data
dilakukan dengan berdiskusi dengan hasil pembelajaran yang telah
dilaksanakan serta menganalisis beberapa instrumen yang terdiri dari
lembar pengamatan pembelajaran, hasil tes formatif, dan analisis hasil tes
formatif dalam pelaksanaan pembelajaran. Setelah didiskusikan dengan
supervisor 2, dari analisis butir soal dan lembar observasi dapat
dikumpulkan hasil sebagai berikut.
1. Siswa belum memahami konsep materi pembelajaran;
2. Siswa kurang tertarik dan kurang memiliki minat belajar;
3. Guru belum menggunakan metode dan media pembelajaran yang
tepat.
d. Refleksi
Data dari pengamatan serta nilai-nilai yang diperoleh dari tes
formatif hasilnya diseleksi dan difokuskan kearah tujuan penelitian. Hasil
analisis data dikaji keberhasilan dan kelemahan guna mencapai tujuan
pembelajaran serta direfleksikan untuk menentukan tindakan pada siklus
selanjutnya yaitu perbaikan pembebelajaran Siklus II. Pengumpulan data
dimulai sejak dilaksanakan akhir pembelajaran serta dibantu oleh Bapak
Watini, S.Pd.SD, selaku supervisor 2 yang berperan sebagai pengamat
dengan mengisi lembar pengamatan. Temuan permasalahan yang ada
dicatat, dan hasilnya dikonsultasikan antara peneliti dengan observer.
Hasil refleksi siklus I dapat disajikan sebagai berikut.
1. Dari 26 siswa yang tuntas hanya 69,2% (18 siswa) sedangkan yang
belum tuntas 30,8% (8 siswa);
2. Interaksi siswa masih kurang;
3. Antusias siswa kurang baik sehingga hasil belajar yang diperoleh juga
belum memuaskan;
4. Guru belum menggunakan metode dan media belajar dengan tepat.

22

2. Diskripsi Siklus II
a. Perencanaan
1). Menentukan Materi
Dalam pelaksanaan pembelajaran Siklus I, peneliti dan
supervisor 2 mengamati adanya beberapa kelemahan bahkan hasil
refleksi didapati siswa yang tuntas hanya 69,2%. Oleh karena itu
peneliti merencanakan melaksanakan perbaikan pembelajaran siklus
II sebagai perbaikan pembelajaran siklus I dengan kompetensi dasar
dan materi pembelajaran yang sama.
2). Menyusun Rencana Pembelajaran
Pada tanggal 25 Maret 2014, peneliti menyusun rencana
perbaikan pembelajaran termasuk didalamnya langkah-langkah
pembelajaran, media yang digunakan, serta alat evaluasi yang akan
digunakan untuk pelaksanaan perbaikan pembelajaran selama satu
kali pertemuan pada hari Selasa, 25 Maret 2014 dengan kompetensi
dasar yang telah ditentukan dan materi pembelajaran yang sama
dengan Siklus I.
3). Menyusun Instrumen
Pada tanggal 22 Maret 2014, setelah selesai jam pelajaran
peneliti di ruang guru SD Negeri Kalianyar 1 menyusun instrumen
yang akan digunakan dalam perbaikan pembelajaran selama satu
kali pertemuan pada hari Selasa, 25 Maret 2014 yang meliputi :
lembar kerja siswa, lembar pengamatan, lembar evaluasi, dan lembar
penilaian.
4). Menentukan Supervisor 2
Dalam pelaksanan perbaikan pembelajaran siklus II peneliti
masih dibantu supervisor 2 yang sama pada siklus I dengan tujuan
untuk memudahkan komunikasi dan kesamaan visi agar hasil
penelitian ini dapat lebih baik lagi.

23

b. Pelaksanaan
Pembelajaran siklus I peneliti laksanakan selama satu kali
pertemuan pada hari Selasa, 25 Maret 2014 di kelas III SD Negeri
Kalianyar 1 pada jam pertama dan kedua dengan menggunakan metode
cooperative learning dan materi pembelajaran yang sama pada Pra
Siklus. Instrumen yang digunakan adalah : rencana pembelajaran, buku
sumber yang relevan, lembar kerja siswa dan tes formatif sebagai alat
penilaian, serta lembar pengamatan.
Dengan

dibantu

supervisor

sebagai

observer,

peneliti

melaksanakan perbaikan pembelajaran sesuai dengan skenario yang telah


disusun. Pada tahap ini proses pembelajaran ditekankan pada penerapan
metode cooperative learning selama dua kali pertemuan.
Siklus II
Adapun langkah-langkah pembelajaran pada Siklus II sebagai berikut :
1. Guru menyiapkan kelas, alat peraga, instrumen penilaian, rencana
pembelajaran, dan buku pelajaran. Selanjutnya mengucapkan
salam, berdoa, dan persensi siswa. Guru menyampaikan tujuan
pembelajaran dan memberikan apersepsi dengan menunjukkan
kekurangan dan kesalahan siswa dalam mengidentifikasi tentang
menceritakan peristiwa yang pernah dialami, dilihat, atau didengar
dengan hasil tes formatif yang perlu diperbaiki dalam pelajaran
yang lalu;
2. Guru memberikan dorongan kepada siswa agar lebih antusias
mengikuti pembelajaran;
3. Guru mendemonstrasikan tentang menceritakan peristiwa yang
pernah dialami, dilihat, atau didengar di depan kelas;
4. Dengan bimbingan guru siswa mengikuti apa yang telah
dicontohkan guru;
5. Siswa secara individu mengerjakan Lembar Kerja Siswa;
6. Guru menjelaskan cara menyelesaikan tugas tersebut;

24

7. Siswa membacakan hasil pekerjaannya secara individu di depan


kelas dan teman yang lain memberi tanggapan;
8. Guru memberikan tes formatif dan kemudian menilai hasil tes
formatif siswa;
9. Guru menutup pelajaran dengan motivasi positif bagi siswa.
Berdasarkan

hasil

pengamatan

dan

evaluasi

perbaikan

pembelajaran pada pembelajaran siklus II hasilnya sangat baik bila


dibandingkan dengan hasil proses pembelajaran pada siklus I. Analisis
evaluasi dan hasil belajar siswa, serta hasil pengamatan pada siklus II ini
dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel 4.2

50

60

70

80

90

100

Banya
k

Belum Tuntas
%

Siswa

26

16

24

Banya
k

Siswa

92,3

7,7

Rata-rata

Jumlah
Siswa

Tuntas

Nilai Terendah

Banyaknya Siswa yang


Mendapat Nilai

Nilai Tertinggi

Bahasa Indonesia Mata Pelajaran

Hasil Data pada Tes Formatif Siklus II

100

70

84,2

Keterangan : KKM : 70
Dari tabel 4.2 terlihat bahwa hasil evaluasi siklus II pertemuan 2
menunjukkan adanya peningkatan yang baik. Dari 26 siswa, yang tuntas
sebanyak 24 siswa (92,3%) sedangkan siswa yang belum tuntas sebanyak 2
(7,7%). Pada siklus ini sudah ada siswa yang mendapat nilai 100. Nilai
tertinggi adalah 100 dan terendah 70. Rata-rata kelas 84,2.
Untuk melihat tingkat pencapaian nilai hasil rekapitulasi tes formatif
siklus II dapat dilihat pada gambar 4.2 sebagai berikut.

25

Gambar 4.2
Grafik Pencapaian Hasil Nilai Siklus II

c. Pengumpulan Data
Pengamatan dilakukan pada sesudah pembelajaran dibantu oleh
Watini, S.Pd.SD selaku supervisor 2 sebagai pengamat. Pengumpulan
data dilakukan dengan berdiskusi dengan hasil pembelajaran yang telah
dilaksanakan serta menganalisis beberapa instrumen yang terdiri dari
lembar pengamatan pembelajaran, hasil tes formatif, dan analisis hasil tes
formatif dalam pelaksanaan pembelajaran. Setelah didiskusikan dengan
supervisor 2, dari analisis butir soal dan lembar observasi dapat
dikumpulkan hasil sebagai berikut.
1. Penyampaian tujuan pembelajaran sudah baik;
2. Siswa sudah termotivasi dalam proses pembelajaran

dan aktif

mengikuti pelajaran;
3. Guru sudah menggunakan alat peraga secara baik dan benar;
4. Ketelitian siswa dalam menyelesaikan tugas sudah cukup baik;
5. Respon siswa dalam bertanya meningkat;
6. Guru sudah memberikan kesempatan siswa untuk bertanya.

26

d. Refleksi
Dalam siklus ini analisis data dilakukan seperti halnya pada
siklus I yaitu meliputi reduksi data dan pengumpulan data. Adapun data
yang dianalisis adalah data dari hasil tindakan perbaikan pada Siklus II
dengan tetap memperhatikan analisis data dan refleksi data dari Siklus I.
Dari hasil analisis data pada siklus II ini dicermati tentang apa yang telah
terjadi dan telah dilaksanakan, seperti pada Siklus I. Dari analisis data
dikaji keberhasilan dan kelemahan guna mencapai tujuan pembelajaran
serta direfleksikan untuk menentukan tindakan pada siklus. Pengumpulan
data dimulai sejak dilaksanakan proses pembelajaran berlangsung serta
dibantu oleh supervisor 2 yang berperan sebagai pengamat dengan
mengisi lembar pengamatan.
Pengambilan data dilakukan sesuai dengan jenis data. Data hasil
belajar diambil dengan memperbaiki evaluasi, data proses pembelajaran
diambil dengan menggunakan observasi dan data ketertaitan perencanaan
dengan pelaksanaan diperoleh dari rencana perbaikan pembelajaran dan
lembar observasi.
Temuan yang ada dicatat, dan hasilnya dikonsultasikan antara
peneliti dengan observer. Hasil refleksi Siklus II sebagai berikut.
1. Tingkat ketuntasan siswa meningkat. Dari 26 siswa, yang tuntas
mencapai 92,3% (24 siswa) sedangkan 7,7% (2 siswa) lainya belum
tuntas;
2. Hasil pengamatan terhadap pembelajaran yang dilakukan oleh guru
dan prosesnya sudah baik dan anak juga dapat mengikuti pembelajran
secara kondusif;
3. Guru telah baik dalam memotivasi siswa sehingga antusias siswa
dalam mengikuti pembelajaran cukup baik dan hasil belajarnya anak
sudah maksimal.

27

Melihat hasil refleksi Siklus II dimana hasil belajar siswa sudah


dinyatakan tuntas karena sudah sesuai dengan pembelajaran yang
diharapkan yaitu sudah melebihi batas KKM maka proses perbaikan
pembelajaran Bahasa Indonesia diakhiri pada siklus II.
Berdasarkan hasil proses pembelajaran pada Siklus I sampai
dengan Siklus II mata pelajaran Bahasa Indonesia kelas III SD Negeri
Kalianyar 1 Kecamatan Wonosalam Kabupaten Demak dapat dilihat
bahwa tingkat ketuntasan penguasaan siswa terhadap materi pelajaran
meningkat. Hal ini dilihat dalam tabel 4.3 berikut.
Tabel 4.3
Peningkatan Ketuntasan Belajar Siswa Sebelum Tindakan dan
Setelah Tindakan Perbaikan Pembelajaran Dalam 2 Silkus
No
1.
2.

Indikator
Tuntas
Tidak Tuntas
Jumlah
Rata- rata kelas

Siklus I
Jml
18
8
26

%
69,2
30,8
100
76,9

Siklus II
Jml
24
2
26

%
92,3
7,7
100
84,2

Dari tabel 4.3 dapat dilihat bahwa pada siklus I siswa tuntas
hanya sebesar 69,2% dan yang belum tuntas sebesar 30,8% dengan nilai
rata-rata 76,9. Setelah dilaksanakan perbaikan pembelajaran pada siklus
II didapati hasil belajar siswa meningkat dimana yang tuntas menjadi
92,3% dan yang belum tuntas 7,7% dengan nilai rata-rata 84,2.

28

Gambar 4.3
Grafik Tingkat Ketuntasan Belajar Siswa
Setelah Tindakan Perbaikan Pembelajaran Siklus I dan
Setelah Tindakan Perbaikan Pembelajaran Silkus II

B. Pembahasan Hasil Penelitian Perbaikan Pembelajaran


1. Siklus I
Pelaksanaan pembelajaran siklus I dilakukan dengan menerapkan
metode cooperative learning yang dilakukan dengan dua kali pertemuan.
Dari hasil evaluasi belajar pada siklus I diperoleh siswa yang tuntas 18 anak
(69,2%). Hasil evaluasi siswa pada siklus ini dirasa belum maksimal karena
ketuntasan siswa baru mencapai 69,2%. Oleh karena itu perbaikan
pembelajaran dilanjutkan pada siklus II setelah dilakukan pengamatan
dengan bantuan supervisor 2 sebagai observer, peneliti kembali merefleksi
hasil pengamatan perbaikan siklus I yang hasil pengamatannya adalah :
a. Siswa masih suka bermain dengan temannya;
b. Siswa dalam mengerjakan tugas kurang teliti;
c. Interaksi pembelajaran dikelas masih kurang;
d. Guru masih belum maksimal menjalankan metode pembelajaran.
Pada siklus ini pembelajaran berlangsung cukup baik dan masih ada
beberapa faktor kelemahan yang muncul, maka pada siklus ini masih perlu
dilakukan perbaikan pembelajaran agar hasil belajar siswa lebih meningkat.

29

3. Siklus II
Pelaksanaan perbaikan pembelajaran siklus II masih dilakukan
dengan menerapkan metode cooperative learning. Setelah dilaksanakan
pembelajaran siklus II didapati hasil belajar meningkat dengan tingkat
ketuntasan 92,3% dan yang belum tuntas sebesar 7,7%. Hasil diskusi
peneliti dengan supervisor 2 tentang perbaikan pembelajaran mata pelajaran
Ilmu Pengetahuan Alam akhirnya tidak dilanjutkan lagi

karena setelah

dilakukan tindakan perbaikan selama Siklus II ketuntasan belajar siswa


meningkat dari 69,2% pada siklus I menjadi 92,3% pada siklus II. Dengan
melihat hal tersebut artinya ada peningkatan 46,2% dari sebelum tindakan
perbaikan pembelajaran. Oleh karena itu proses pembelajaran dirasa cukup
berhasil. Sedangkan anak yang belum tuntas sebanyak 2 siswa, peneliti
tidak melakukan perbaikan pembelajaran kembali pada penelitian ini tetapi
akan dilakukan remidi dan pengayaan di luar tindakan siklus penelitian.
Pendapat ini sama dengan apa yang telah disampaikan oleh Winkel
(1983:161) yaitu hasil belajar adalah bukti usaha yang dicapai serta Hudojo
(1990:30) yang menyatakan bahwa seseorang dikatakan belajar, bila dalam
diri orang itu terjadi suatu proses kegiatan yang mengakibatkan suatu
perubahan tingkah laku.

30

BAB V
SIMPULAN DAN SARAN TINDAK LANJUT
A. Simpulan
Dari hasil perbaikan pembelajaran yang telah dilaksanakan selama 2
siklus dapat ditarik simpulan sebagai berikut :
1. Kegiatan pembelajaran akan lebih menarik apabila guru mampu
menampilkan media yang sesuai dan siswa diberi kesempatan untuk
terlibat aktif dan menemukan sendiri dalam setiap pembelajaran. Dengan
demikian siswa merasa dihargai keberadaannya serta merasa tertarik pada
pembelajaran.
2. Dengan menggunakan alat peraga dan metode cooperative learning type
STAD dapat meningkatkan prestasi belajar siswa, siswa akan terangsang,
tertarik dan bersikap positif terhadap pembelajaran Bahasa Indonesia.
Sehingga tujuan pembelajaran tercapai.
3. Melalui pengerjaan soal latihan siswa akan mampu menyelesaikan soal
yang dihadapi sehingga meningkatkan prestasi belajar siswa dan
menimbulkan kreativitas berfikir dalam pemecahan masalah.
B. Saran Tindak Lanjut
Berdasarkan simpulan diatas ada beberapa hal yang perlu diperhatikan
oleh guru untuk meningkatkan pemahaman dan prestasi belajar siswa dalam
pembelajaran sebagai berikut :
1. Bagi Guru :
a. Sebelum melaksanakan pembelajaran hendaknya membuat rencana
pembelajaran dengan baik
b. Agar dapat mencapai hasil pembelajaran yang maksimal dalam
pembelajaran Bahasa Indonesia, hendaknya menggunakan metode
belajar yang variatif seperti metode cooperative learning type STAD
dengan menggunakan alat peraga, sehingga diharapkan prestasi belajar
siswa akan meningkat.

31

31

c. Sebaiknya menggunakan strategi pembelajaran yang tepat sesuai


dengan materi pembelajaran yang relevan dengan lingkungan sekolah.
2. Bagi Siswa
a. Meningkatkan hasil belajar pembelajaran Bahasa Indonesia dengan
Metode Cooperative Learning Type STAD.
b. Tumbuhnya minat dan motifasi siswa dalam pembelajaran Bahasa
Indonesia.
c. Meningkatkan prestasi siswa dalam pembelajaran Bahasa Indonesia

32

DAFTAR PUSTAKA
Abdul Chaer dan Leonie Agustina, Sosiolinguistik Perkenalan Awal (Jakarta:
Rineka Cipta, 2010) hal 11
Andayani, dkk.2007. Pemantapan Hasil Belajar Profesional (Panduan). Jakarta :
Universitas Terbuka
Dale, Endar. 1992. Alat Peraga. Jakarta : Dekdikbud
Depdiknas. 2003, Kerangka dasar Kurikulum 2004 : Jakarta : Depdiknas
Ibid, hal 15
Mappa, Syamsul. 2003. Teori Belajar Mengajar. Jakarta. P2LPTK
Oemar Hamalik. 2000. Metode Penelitian dan Kesulitan-Kesulitan Belajar.
Bandung : Tarsito.
Populair Sains Group, 2002. Buku Pintar Sekolah Dasar. Bandung : Penabur Ilmu
Rahardi, Arsito. 2003. Media Pembelajaran. Jakarta : Departemen Pendidikan dan
Kebudayaan
Ruseffendi. Alat Peraga dan Fungsinya. Jakarta : Ghalia Indonesia.
Suminarsih. 2005. Metode Pembelajaran. Semarang : Widyaiswara
Wardani, I.G.A.K, dkk. 2007. Penelitiam Tindakan Kelas. Jakarta : Universitas
Terbuka.

33

33

Surat Kesediaan Supervisor 2 sebagai Pembimbing PKP


Kepada
Kepala UPBJJ UT Semarang
Di Semarang
Yang bertanda tangan di bawah ini, menerangkan bahwa:
Nama

: WATINI, S.Pd.SD

NIP

: 19621002 198202 2 003

Tempat Mengajar : SD Negeri Tlogorejo 2


Alamat Sekolah

: Tlogorejo Wonosalam Demak

Telepon

:-

Menyatakan bersedia sebagai supervisor 2 untuk membimbing dalam pelaksanaan


PKP atas :
Nama

: SUSETIYOWATI

NIM

: 822245862

Program Studi

: S1 PGSD

Tempat Mengajar : SD Negeri Kalianyar 1


Alamat Sekolah

: Kalianyar

Telepon

:-

Demikian agar surat pernyataan ini dapat digunakan sebagaimana mestinya.


Mengetahui,
Kepala Sekolah

Demak,
Supervisor 2,

HERU MARTONO, S.Pd.SD

WATINI, S.Pd.SD

NIP. 19591218 197911 1 001

NIP. 19621002 198202 2 003

34

SURAT PERNYATAAN
Yang bertanda tangan di bawah ini :
Nama

: SUSETIYOWATI

NIM

: 822245862

Pokjar

: Kec. Wonosalam

UPBJJ-UT

: Semarang

Menyatakan bahwa

Nama

: HERU MARTONO, S.Pd.SD

NIP

: 19591218 197911 1 001

Tempat mengajar

: SD Negeri Kalianyar 1 Kec. Wonosalam Kab. Demak

Telah melaksanakan perbaikan pembelajaran pada mata pelajaran Bahasa


Indonesia di kelas III SD Negeri Kalianyar 1 Kecamatan Wonosalam Kabupaten
Demak, yang merupakan tugas mata kuliah PDGK 4501 Pemantapan Hasil
Belajar Profesional (PKP)
Demikian surat pernyataan ini dibuat untuk dapat digunakan sebagaimana
mestinya.
Demak, April 2014
Mengetahui,
Kepala SDN Kalianyar 1

Yang membuat pernyataan

HERU MARTONO, S.Pd.SD

SUSETIYOWATI

NIP. 19591218 197911 1 001

NIM. 822245862

35

PERENCANAAN PTK
Fakta

Pembelajaran

Data Selama pembelajaran berlangsung semua siswa


yang terlihat memperhatikan penjelasan guru, namun

terjadi di kelas

hampir tidak ada siswa yang mengajukan pertanyaan


atau memberi tanggapan terhadap penjelasan dan
pertanyaan

yang

diajukan

oleh

guru.

Setelah

dilaksanakan tes formatif, hasil yang diperoleh belum


Identifikasi Masalah

sesuai dengan yang diharapkan.


1. Siswa tidak tertarik pada kegiatan belajar
mengajar
2. Siswa pasif dalam mengikuti pembelajaran di
kelas
3. Siswa kurang percaya diri untuk menanggapi
pertanyaan dari guru maupun dari temannya
4. Rendahnya tingkat penguasaan siswa terhadap

Analisis Masalah

materi Bahasa Indonesia


1. Guru menggunakan metode yang konvensional
dalam kegiatan belajar mengajar
2. Komunikasi hanya satu arah yaitu dari guru ke
siswa
3. Siswa

tidak

terbiasa

untuk

mengemukakan

pendapatnya
4. Motivasi belajar siswa terhadap materi pelajaran
Bahasa Indonesia sangat rendah
Alternatif dan Prioritas Untuk meningkatkan interaksi siswa dengan siswa
Pemecahan Masalah

maupun siswa dengan guru agar hasil belajar siswa


dapat meningkat. Salah satu model pembelajaran
yang dipilih guru adalah pembelajaran Cooperative

Rumusan Masalah

Learning type STAD


1. Apakah model

pembelajaran

Coopeative

Learning type STAD dapat diterapkan dengan

36

tepat pada pembelajaran Bahasa Indonesia


dalam menjelaskan peristiwa yang pernah
dialami, dilihat, atau didengar.
2. Bagaimana interaksi antara siswa dengan guru
dan antara
pembelajaran

siswa dengan siswa dalam


Bahasa

Indonesia

melalui

penggunaan model pembelajaran Coopeative


Learning type STAD
3. Apakah hasil belajar siswa pada mata
pelajaran Bahasa Indonesia dapat ditingkatkan
melalui

model

pembelajaran

Learning type STAD

Coopeative

37

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN


PRA SIKLUS
Nama Sekolah

: SDN Kalianyar 1

Tema

: Pendidikan

Mata Pelajaran

: 1. Bahasa Indonesia
2. IPA
3. PKn

Kelas

: III (Tiga)

Semester

: II (Dua)

Hari / Tanggal : Selasa, 18 Maret 2014


Alokasi Waktu

: 2 x 35 menit (1 x pertemuan)

A. Standar Kompetensi
1. Bahasa Indonesia

Berbicara

: Mengungkapkan pikiran, perasaan, dan pengalaman


secara lisan dengan bertelepon dan bercerita

2. IPA

Memahami kenampakan permukaan bumi, cuaca dan pengaruhnya


bagi manusia serta hubungannya dengan cara manusia ia memelihara
dan melestarikan alam.

3. PKn

Memiliki kebanggaan sebagai bangsa Indonesia.

B. Kompetensi Dasar
1. Bahasa Indonesia

Menceritakan peristiwa yang pernah dialami, dilihat atau didengar.

2. IPA

Menjelaskan hubungan antara keadaan awan dan cuaca

38

3. PKn

Mengenal kekhasan bangsa Indonesia seperti kebhinekaan, kekayaan


alam, dan keramahtamahan.

C. Indikator
1. Bahasa Indonesia

Menyatakan pendapat terhadap suatu pernyataan.

2. IPA

Menjelaskan kegunaan sumber daya alam.

3. PKn

Mengidentifikasi manfaat gotong royong.

D. Tujuan Perbaikan
1. Bahasa Indonesia

Siswa dapat menjelaskan secara lisan tentang isi dongeng yang


dibacanya dengan kata-kata sendiri.

Melalui penjelasan guru siswa dapat menyatakan pendapat dengan


benar.

2. IPA

Melalui penjelasan guru siswa dapat membuat daftar jenis-jenis


sumber daya alam.

Melalui penjelasan guru siswa dapat menjelaskan kegunaan sumber


daya alam.

3. PKn

Melalui penjelasan guru siswa dapat mengidentifikasi kegiatan gotong


royong di masyarakat dan di sekolah.

Siswa dapat menyebutkan pakaian adat yang benar.

Karakter siswa yang diharapkan :

39

Disiplin, cinta tanah air, gemar membaca, kerja keras, peduli sosial dan
tanggung jawab.
E. Materi Ajar (Materi Pokok)
Bahasa Indonesia :
Peristiwa adalah kejadian yang pernah dialami dan biasanya sulit untuk
dilupakan. Peristiwa ada yang menyenangkan dan menyedihkan. Contoh
peristiwa yang menyedihkan misalnya, jatuh dari sepeda, dimarahi orang tua,
dan lain-lain. Sedangkan contoh peristiwa yang menyenangkan misalnya,
berlibur, bermain layang layang, bermain sepak bola, dan lain-lain.
F. Metode
Ceramah
Tanya jawab
Pemberian Tugas
G. Langkah Langkah Pembelajaran

Kegiatan Awal (10 menit)


o Doa bersama
o Memberi salam
o Mengabsen kehadiran siswa
o Mengatur tempat duduk dengan baik
o Apersepsi menyanyikan lagu Layang-layang

Kegiatan Inti (40 menit)


a. Eksplorasi
Siswa menjelaskan manfaat gotong royong
Siswa mengelompokkan sumber daya alam yang dapat diperbarui
dan sumber daya alam yang tidak dapat diperbarui
Siswa membaca dongeng secara lantang

40

b. Elaborasi
Membiasakan siswa membaca dan menulis yang beragam melalui
tugas-tugas tertentu yang bermakna.
Memfasilitasi siswa melalui pemberian tugas, diskusi untuk
memunculkan gagasan baru baik secara lisan atau tertulis
Memberikan

kesempatan

untuk

berfikir,

menganalisa,

menyelesaikan masalah dan bertindak tanpa rasa takut.


Memfasilitasi

siswa

dalam

pembelajaran

siswa

berkompetensi

kooperatif

dan

kolaboratif.
Memfasilitasi

secara

sehat

untuk

meningkatkan prestasi belajar.


c. Konfirmasi

Guru bertanya jawab tentang hal-hal yang belum diketahui siswa.

Guru bersama siswa bertanya jawab meluruskan kesalah pahaman,


penguatan dan penyimpulan

Kegiatan Akhir (10 menit)


Dalam kegiatan akhir, guru :
-

Membuat kesimpulan dari tiap materi yang disampaikan

Pengerjaan pos tes

Pemberian tugas

H. Alat dan Sumber Belajar


a. Alat

Gambar gotong royong

Gambar alam sekitar

b. Sumber

: 1. Buku PKn Kelas III


2. Buku IPA Kelas III
3. Buku Bahasa Indonesoia Kelas III

I. Penilaian

41

a. Prosedur
1. Tes awal

: Ada

2. Tes dalam proses : Ada


3. Tes akhir

: Ada

b. Jenis Tes

: Tes Tertulis

c. Bentuk Tes

: Pilihan Ganda

d. Alat Tes
1. Lembar Soal
2. Kunci Jawaban
Wonosalam, 18 Maret 2014
Mengetahui,
Kepala Sekolah
SDN Kalianyar 1

Mahasiswa

HERU MARTONO, S.Pd.SD.

SUSETIYOWATI

NIP. 19591218 197911 1 001

NIM. 822 245 862

42

Nama

: ..................................

No Absen

: ..................................

TES FORMATIF PRA SIKLUS


Nama Sekolah

: SDN Kalianyar 1

Mata Pelajaran

: Bahasa Indonesia

Kelas / Semester

: III (Tiga) / 2 (Dua)

Pilihlah jawaban yang paling tepat dan benar !


1. Peristiwa yang pernah dialami dan sulit dilupakan disebut .....
a. kejadian
c. tugas
b. cerita
d. pengalaman
2. Saat menelepon menggunakan kalimat .....
a. ringkas
c. berita
b. sopan
d. tanya
3. Berikut ini tidak termasuk alat komunikasi adalah .....
a. telepon
c. HP
b. internet
d. sepeda
4. Berikut ini termasuk pengalaman yang menjengkelkan yaitu .....
a. perjalanan ke Pulau Bali
c. dimarahi ibu
b. mempunyai dengan sahabat pena
d. bermain dengan adik
5. Upin : Halo, saya Upin, apa benar ini rumah Fizi?
Kalimat di atas, Upin sedang bicara melalui .....
a. telepon
c. jendela
b. internet
d. telegram
6. Pergi bertamasya adalah pengalaman yang .....
a. menyedihkan
c. menggelikan
b. menyenangkan
d. menjengkelkan
7. Nia sedang bertamasya ke Candi Gebang.
Kata bertamasya sama artinya dengan .....
a. berwisata
c. jalan-jalan
b. bersantai
d. berlibur
8. Melihat kecelakaan lalu lintas adalah pengalaman .....
a. lucu
c. menyedihkan
b. mengesankan
d. menyenangkan
9. Telepon dari internet merupakan contoh alat komunikasi .....
a. tradisional
c. elektrik
b. modern
d. satu arah
10. Menceritakan peristiwa harus dengan kalimat yang .....
a. baik
c. runtut dan padu
b. sopan
d. jelas

43

KUNCI JAWABAN
TES FORMATIF PRA SIKLUS
1. d

(pengalaman)

2. b

(sopan)

3. f

(sepeda)

4. c

(dimarahi ibu)

5. a

(telepon)

6. b

(menyenangkan)

7. a

(berwisata)

8. c

(menyedihkan)

9. c

(elektrik)

10. c

(runtut dan pandu)

Pedoman penilaian:
Setiap jawaban benar diberi skor 1
Skor maksimal : 10

Nilai Akhir

Jumlah Skor Perolehan


x100
Skor Maksimal

44

DAFTAR NILAI SISWA KELAS V


SD NEGERI KALIANYAR 1
PRA SIKLUS
NO
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26

NAMA
ENDRIK PURNOMO
M. SAEFUL ROHMAN
DANI FEBRIAN YUDIS SETIYONO
FICRI MUBAROK
IRFAN BUDIYANTO
JUWARI
MISROPAH WOFIASARI
RODISUL MUBAROK
ABDUL AZIS
DWI APRILIAN
DESWITA DWI ARIYANTI
DINA AFIANA FITRI
ISWANTO ULUM SAPUTRA
INDRIANI NURUL ROHMAH
IHSANUL FUAT
AHMAD ABDUL KODIR
MONIKA ILMA DIANA
NOVIKA ILMA DINI
RIYAN HIDAYAT
RENDI GUNAWAN
RIANA
SUKMA NAZIA ALIFUNISA
SITI NUR AFIFAH
SITI AYU UNTARI
YUSUF RIYADI
ROIS UMAM

L/P

NILAI

KETERANGAN

L
L
L
L
L
P
P
L
L
P
P
P
L
P
L
L
P
P
L
L
P
P
P
P
L
L

80
80
80
80
70
70
70
70
50
60
60
50
70
80
80
50
80
70
60
80
80
80
70
70
80
80

TUNTAS
TUNTAS
TUNTAS
TUNTAS
BELUM TUNTAS
BELUM TUNTAS
BELUM TUNTAS
BELUM TUNTAS
BELUM TUNTAS
BELUM TUNTAS
BELUM TUNTAS
BELUM TUNTAS
BELUM TUNTAS
TUNTAS
TUNTAS
BELUM TUNTAS
TUNTAS
BELUM TUNTAS
BELUM TUNTAS
TUNTAS
TUNTAS
TUNTAS
BELUM TUNTAS
BELUM TUNTAS
TUNTAS
TUNTAS

45

REFLEKSI PRA SIKLUS


Nama Sekolah

: SDN Kalianyar 1

Tema

: Pendidikan

Mata Pelajaran

: 1. Bahasa Indonesia
2. IPA
3. PKn

Kelas

: III (Tiga)

Semester

: II (Dua)

Hari / Tanggal : Selasa, 18 Maret 2014


Alokasi Waktu

: 2 x 35 menit (1 x pertemuan)

A. Standar Kompetensi
1. Bahasa Indonesia
Berbicara

: Mengungkapkan pikiran, perasaan, dan pengalaman

secara lisan dengan bertelepon dan bercerita


2. IPA
Memahami kenampakan permukaan bumi, cuaca dan pengaruhnya

bagi manusia serta hubungannya dengan cara manusia ia memelihara


dan melestarikan alam.
3. PKn
Memiliki kebanggaan sebagai bangsa Indonesia.

B. Kompetensi Dasar
1. Bahasa Indonesia

Menceritakan peristiwa yang pernah dialami, dilihat atau didengar.

2. IPA

Menjelaskan hubungan antara keadaan awan dan cuaca

46

3. PKn

Mengenal kekhasan bangsa Indonesia seperti kebhinekaan, kekayaan


alam, dan keramahtamahan.

C. Materi Pokok
Bahasa Indonesia :
Peristiwa adalah kejadian yang pernah dialami dan biasanya sulit untuk
dilupakan. Peristiwa ada yang menyenangkan dan menyedihkan. Contoh
peristiwa yang menyedihkan misalnya, jatuh dari sepeda, dimarahi orang tua,
dan lain-lain. Sedangkan contoh peristiwa yang menyenangkan misalnya,
berlibur, bermain layang layang, bermain sepak bola, dan lain-lain.
D. Refleksi
1. Setelah melakukan proses pembelajaran pra siklus Bahasa Indonesia
dengan Kompetensi Dasar Menceritakan peristiwa yang pernah dialami,
dilihat atau didengar dengan materi pokok menceritakan peristiwa. Hal
ini terbukti setelah dilaksanakan tes formatif, ada 14 siswa yang mendapat
nilai di bawah 75 atau ada 53,9% siswa yang belum mencapai nilai KKM.
2. Penggunaan model pembelajaran konvensional ceramah yang di jalankan
masih kurang mendapat respon, sehingga anak mengantuk dan kurang
aktif selama proses pembelajaran.
E. Permasalahan
1. Permasalahan yang menyebabkan siswa belum bisa menyerap materi
secara optimal karena :
a. Model pembelajaran kurang mengenal
b. Penjelasan guru terlalu cepat
c. Kurang memberi contoh latihan
d. Media pembelajaran tidak sesuai
e. Perhatian dan motivasi kepada siswa rendah/kurang

47

2. Cara mengatasi
a. Menggunakan metode pembelajaran cooperative learning type STAD
b. Cara menjelaskan siswa dilakukan sebaik mungkin, tidak terlalu cepat
maupun terlalu pelan
c. Memberikan contoh-contoh yang relevan dengan kompetensi dasar dan
materi pokok
d. Menggunakan media gambar besar
e. Lebih memperhatikan siswa dan senantiasa memotivasi
F. Identifikasi
1. Hanya 12 dari 26 siswa yang mendapatkan nilai di atas 75 (dibawah
KKM).
2. Siswa belum bisa menceritakan peristiwa dengan bahasa yang benar.
3. Siswa belum menyadari pentingnya memahami, mengetahui peristiwa
yang pernah dialami, dilihat, atau didengar.
G. Fokus yang akan di perbaiki
1. Penggunaan metode pembelajaran cooperative learning type STAD
2. Penggunaan bahasa yang runtun dan baik dalam menceritakan peristiwa
yang pernah dialami, dilihat atau didengar.

48

RENCANA PERBAIKAN PEMBELAJARAN


SIKLUS I
Nama Sekolah

: SDN Kalinayar 1

Tema

: Pendidikan

Mata Pelajaran

: 1. Bahasa Indonesia
2. IPA
3. PKn

Kelas

: III (Tiga)

Semester

: II (Dua)

Hari / Tanggal : Selasa, 25 Maret 2014


Alokasi Waktu

: 2 x 35 menit (1 x pertemuan)

A. Standar Kompetensi
1. Bahasa Indonesia

Berbicara

: Mengungkapkan pikiran, perasaan, dan pengalaman


secara lisan dengan bertelepon dan bercerita

2. IPA

Memahami kenampakan permukaan bumi, cuaca dan pengaruhnya


bagi manusia serta hubungannya dengan cara manusia ia memelihara
dan melestarikan alam.

3. PKn

Memiliki kebanggaan sebagai bangsa Indonesia.

B. Kompetensi Dasar
1. Bahasa Indonesia

Menceritakan peristiwa yang pernah dialami, dilihat atau didengar.

2. IPA

Menjelaskan hubungan antara keadaan awan dan cuaca

49

3. PKn

Mengenal kekhasan bangsa Indonesia seperti kebhinekaan, kekayaan


alam, dan keramahtamahan.

C. Indikator
1. Bahasa Indonesia

Menyatakan pendapat terhadap suatu pernyataan.

2. IPA

Menjelaskan kegunaan sumber daya alam.

3. PKn

Mengidentifikasi manfaat gotong royong.

D. Tujuan Perbaikan
1. Bahasa Indonesia

Siswa dapat menjelaskan secara lisan tentang isi dongeng yang


dibacanya dengan kata-kata sendiri.

Melalui penjelasan guru siswa dapat menyatakan pendapat dengan


benar.

2. IPA

Melalui penjelasan guru siswa dapat membuat daftar jenis-jenis


sumber daya alam.

Melalui penjelasan guru siswa dapat menjelaskan kegunaan sumber


daya alam.

3. PKn

Melalui penjelasan guru siswa dapat mengidentifikasi kegiatan gotong


royong di masyarakat dan di sekolah.

Siswa dapat menyebutkan pakaian adat yang benar.

Karakter siswa yang diharapkan :

50

Disiplin, cinta tanah air, gemar membaca, kerja keras, peduli sosial dan
tanggung jawab.
E. Materi Ajar (Materi Pokok)
Bahasa Indonesia :
Peristiwa adalah kejadian yang pernah dialami dan biasanya sulit untuk
dilupakan. Peristiwa ada yang menyenangkan dan menyedihkan. Contoh
peristiwa yang menyedihkan misalnya, jatuh dari sepeda, dimarahi orang tua,
dan lain-lain. Sedangkan contoh peristiwa yang menyenangkan misalnya,
berlibur, bermain layang layang, bermain sepak bola, dan lain-lain.
F. Metode
Ceramah
Tanya jawab
Diskusi
Pemberian Tugas
G. Langkah Langkah Pembelajaran

Kegiatan Awal (10 menit)


o Doa bersama
o Memberi salam
o Mengabsen kehadiran siswa
o Mengatur tempat duduk dengan baik
o Apersepsi menyanyikan lagu Layang-layang

Kegiatan Inti (40 menit)


a. Eksplorasi
Siswa menjelaskan manfaat gotong royong
Siswa mengelompokkan sumber daya alam yang dapat diperbarui
dan sumber daya alam yang tidak dapat diperbarui
Siswa membaca dongeng secara lantang
b. Elaborasi

51

Membiasakan siswa membaca dan menulis yang beragam melalui


tugas-tugas tertentu yang bermakna.
Memfasilitasi siswa melalui pemberian tugas, diskusi untuk
memunculkan gagasan baru baik secara lisan atau tertulis
Memberikan

kesempatan

untuk

berfikir,

menganalisa,

menyelesaikan masalah dan bertindak tanpa rasa takut.


Memfasilitasi

siswa

dalam

pembelajaran

siswa

berkompetensi

kooperatif

dan

kolaboratif.
Memfasilitasi

secara

sehat

untuk

meningkatkan prestasi belajar.


c. Konfirmasi

Guru bertanya jawab tentang hal-hal yang belum diketahui siswa.

Guru bersama siswa bertanya jawab meluruskan kesalahpahaman,


penguatan dan penyimpulan

Kegiatan Akhir (10 menit)


Dalam kegiatan akhir, guru :

Membuat kesimpulan dari tiap materi yang disampaikan

Pengerjaan pos tes

Pemberian tugas

Tindak lanjut (10 menit)


a. Perbaikan
Kegiatan ini diberikan siswa yang memperoleh nilai formatif 75
b. Pengayaan
Kegiatan ini diberikan bagi siswa yang memperoleh nilai 75.

H. Alat dan Sumber Belajar


a. Alat

Gambar gotong royong

Gambar alam sekitar

Buku cerita atau dongeng

52

b. Sumber

: 1. Buku PKn Kelas III


2. Buku IPA Kelas III
3. Buku Bahasa Indonesoia Kelas III

I. Penilaian
a. Prosedur
1. Tes awal

: Ada

2. Tes dalam proses : Ada


3. Tes akhir

: Ada

b. Jenis Tes

: Tes Tertulis

c. Bentuk Tes

: Pilihan Ganda
Isian

d. Alat Tes
1. Lembar Soal
2. Kunci Jawaban
3. Lembar Perbaikan
4. Lembar Pengayaan
Wonosalam, 25 Maret 2014
Mengetahui,
Kepala Sekolah
SDN Kalianyar 1

Mahasiswa

HERU MARTONO, S.Pd.SD.

SUSETIYOWATI

NIP. 19591218 197911 1 001

NIM. 822 245 862

53

LEMBAR KERJA KELOMPOK


SIKLUS 1
Nama Sekolah

: SDN Kalianyar 1

Mata Pelajaran

: Bahasa Indonesia

Kelas / Semester

: III (Tiga) / 2 (Dua)

Isilah titik-titik di bawah ini !


1. Kakak sedang bermain layang layang di ......
2. Bencana banjir termasuk peristiwa yang ......
3. Peristiwa yang sulit dilupakan adalah ......
4. Saat bicara menggunakan kata yang ......
5. Televisi dan radio juga merupakan alat komunikasi ...... arah.

Nama kelompok :
Anggota

54

Nama

: ..................................

No Absen

: ..................................

TES FORMATIF SIKLUS 1


Nama Sekolah

: SDN Kalianyar 1

Mata Pelajaran

: Bahasa Indonesia

Kelas / Semester

: III (Tiga) / 2 (Dua)

Pilihlah jawaban yang paling tepat dan benar !


1. Peristiwa yang pernah dialami dan sulit dilupakan disebut .....
a. kejadian
c. tugas
b. cerita
d. pengalaman
2. Saat menelepon menggunakan kalimat .....
a. ringkas
c. berita
b. sopan
d. tanya
3. Berikut ini tidak termasuk alat komunikasi adalah .....
a. telepon
c. HP
b. internet
d. sepeda
4. Berikut ini termasuk pengalaman yang menjengkelkan yaitu .....
a. perjalanan ke Pulau Bali
c. dimarahi ibu
b. mempunyai dengan sahabat pena
d. bermain dengan adik
5. Upin : Halo, saya Upin, apa benar ini rumah Fizi?
Kalimat di atas, Upin sedang bicara melalui .....
a. telepon
c. jendela
b. internet
d. telegram
6. Pergi bertamasya adalah pengalaman yang .....
a. menyedihkan
c. menggelikan
b. menyenangkan
d. menjengkelkan
7. Nia sedang bertamasya ke Candi Gebang.
Kata bertamasya sama artinya dengan .....
a. berwisata
c. jalan-jalan
b. bersantai
d. berlibur
8. Melihat kecelakaan lalu lintas adalah pengalaman .....
a. lucu
c. menyedihkan
b. mengesankan
d. menyenangkan
9. Telepon dari internet merupakan contoh alat komunikasi .....
a. tradisional
c. elektrik
b. modern
d. satu arah
10. Menceritakan peristiwa harus dengan kalimat yang .....
a. baik
c. runtut dan padu
b. sopan
d. jelas

55

KUNCI JAWABAN
TES FORMATIF SIKLUS I
11. d

(pengalaman)

12. b

(sopan)

13. f

(sepeda)

14. c

(dimarahi ibu)

15. a

(telepon)

16. b

(menyenangkan)

17. a

(berwisata)

18. c

(menyedihkan)

19. c

(elektrik)

20. c

(runtut dan pandu)

Pedoman penilaian:
Setiap jawaban benar diberi skor 1
Skor maksimal : 10

Nilai Akhir

Jumlah Skor Perolehan


x100
Skor Maksimal

56

LEMBAR PERBAIKAN
SIKLUS 1
Nama Sekolah

: SDN Kalianyar 1

Mata Pelajaran

: Bahasa Indonesia

Kelas / Semester

: III (Tiga) / 2 (Dua)

Jawablah pertanyaan pertanyaan di bawah ini dengan benar !


1. Surat dan telepon dapat dikirim lewat ......
2. Percakapan dua arah / lebih disebut ......
3. Cerita yang dipentaskan disebut ......
4. Bertamasya merupakan pengalaman yang ......
5. Tamasya, turis, wisata adalah kata umum di bidang ......

KUNCI JAWABAN
1. Kantor Pos
2. Dialog
3. Drama
4. Menyenangkan
5. Pengalaman
Pedoman penilaian:
Setiap jawaban benar diberi skor 3
Skor maksimal :15

Nilai Akhir

Jumlah Skor Perolehan


x100
Skor Maksimal

57

LEMBAR PENGAYAAN
SIKLUS 1
Nama Sekolah

: SDN Kalianyar 1

Mata Pelajaran

: Bahasa Indonesia

Kelas / Semester

: III (Tiga) / 2 (Dua)

Jawablah pertanyaan pertanyaan di bawah ini dengan benar !


1. Pengalaman adalah ......
2. Karangan berbentuk dialog untuk dipentaskan disebut ......
3. Telepon adalah alat komunikasi ......
4. Tabrakan termasuk peristiwa yang ......
5. Peristiwa yang terjadi dapat kita ketahui dengan cepat lewat ......

KUNCI JAWABAN
1. Peristiwa yang pernah dialami
2. Drama
3. Dua arah
4. Menyedihkan
5. Televisi

Pedoman penilaian:
Setiap jawaban benar diberi skor 3
Skor maksimal :15
Nilai Akhir

Jumlah Skor Perolehan


x100
Skor Maksimal

58

DAFTAR NILAI SISWA KELAS V


SD NEGERI KALIANYAR 1
SIKLUS 1
NO
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26

NAMA
ENDRIK PURNOMO
M. SAEFUL ROHMAN
DANI FEBRIAN YUDIS SETIYONO
FICRI MUBAROK
IRFAN BUDIYANTO
JUWARI
MISROPAH WOFIASARI
RODISUL MUBAROK
ABDUL AZIS
DWI APRILIAN
DESWITA DWI ARIYANTI
DINA AFIANA FITRI
ISWANTO ULUM SAPUTRA
INDRIANI NURUL ROHMAH
IHSANUL FUAT
AHMAD ABDUL KODIR
MONIKA ILMA DIANA
NOVIKA ILMA DINI
RIYAN HIDAYAT
RENDI GUNAWAN
RIANA
SUKMA NAZIA ALIFUNISA
SITI NUR AFIFAH
SITI AYU UNTARI
YUSUF RIYADI
ROIS UMAM

L/P

NILAI

KETERANGAN

L
L
L
L
L
P
P
L
L
P
P
P
L
P
L
L
P
P
L
L
P
P
P
P
L
L

100
90
90
80
80
80
70
70
50
60
60
50
70
80
100
50
80
80
80
90
90
80
80
80
80
80

TUNTAS
TUNTAS
TUNTAS
TUNTAS
TUNTAS
TUNTAS
BELUM TUNTAS
BELUM TUNTAS
BELUM TUNTAS
BELUM TUNTAS
BELUM TUNTAS
BELUM TUNTAS
BELUM TUNTAS
TUNTAS
TUNTAS
BELUM TUNTAS
TUNTAS
TUNTAS
TUNTAS
TUNTAS
TUNTAS
TUNTAS
TUNTAS
TUNTAS
TUNTAS
TUNTAS

59

ANALISIS HASIL EVALUASI


SIKLUS I

Banyak siswa yang mendapat nilai

No.
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26

Nama siswa

ENDRIK PURNOMO
M. SAEFUL ROHMAN
DANI FEBRIAN Y. S.
FICRI MUBAROK
IRFAN BUDIYANTO
JUWARI
MISROPAH WOFIASARI
RODISUL MUBAROK
ABDUL AZIS
DWI APRILIAN
DESWITA DWI A.
DINA AFIANA FITRI
ISWANTO ULUM S.
INDRIANI NURUL R.
IHSANUL FUAT
AHMAD ABDUL KODIR
MONIKA ILMA DIANA
NOVIKA ILMA DINI
RIYAN HIDAYAT
RENDI GUNAWAN
RIANA
SUKMA NAZIA A.
SITI NUR AFIFAH
SITI AYU UNTARI
YUSUF RIYADI
ROIS UMAM

10

20

30

40

50

60

70

80

Rata
90

100

Prosen

rata

<7,5

>7,5

70

40

60

Ket
T

T
T
T
T
T
BT
BT
BT
BT
BT
BT
BT
T
T
BT
T
T
T
T
T
T
T
T
T
T

60

LAPORAN PERBAIKAN PEMBELAJARAN


SIKLUS I
Sekolah Dasar

SD Negeri Kalianyar 1

Mata Pelajaran

Bahasa Indonesia

Kelas / Semester

III / 2

Alokasi Waktu

2 x 35 menit (satu pertemuan)

Hari / Tanggal

Selasa, 25 Maret 2014

A. Masalah yang Diatasi


1. Penggunaan metode ceramah biasa
2. Penggunaan metode pembelajaran sebelumnya
B. Cara Mengatasi
1. Mengganti metode ceramah biasa dengan metode ceramah bervariasi
2. Menggunakan media melihat gambar di buku teks
3. Menggunakan metode cooperative learning type STAD
C. Hasil yang Diperoleh
1. Sebelum perbaikan pembelajaran, ketuntuasan siswa hanya 12 siswa dari
26 siswa, yaitu sebesar 46,1%
2. Pada pembelajaran Siklus I, ketuntasan belajar siswa menjadi 18 siswa
yaitu sebesar 69,2%

61

REFLEKSI PERBAIKAN PEMBELAJARAN


SIKLUS 1
Sekolah Dasar

SD Negeri Kalianyar 1

Mata Pelajaran

Bahasa Indonesia

Kompetensi Dasar

Menceritakan peristiwa yang pernah


dialami, dilihat, atau didengar

Kelas /Semester

III / 2

Alokasi Waktu

2 x 35 menit (satu pertemuan)

Hari / Tanggal

Selasa, 25 Maret 2014

A. Refleksi
Setelah peneliti mengadakan perbaikan pembelajaran Bahasa Indonesia
Siklus I, khususnya kompetensi dasar Menceritakan peristiwa yang pernah
dialami, dilihat, atau didengar peneliti mengalami permasalahan yakni hanya
18 siswa yang mendapat nilai baik dengan kategori tuntas sebesar 69,2%
Dengan demikian, diperoleh gambaran bahwa berlangsungnya
pembelajaran belum sesuai dengan yang diharapkan. Hal ini dimungkinkan
karena banyak faktor, yakni metode pembelajaran belum tepat, media yang
digunakan belum maksimal serta langkah pembelajaran yang belum optimal.
Dari kenyataan tersebut di atas guru memperkirakan dan mencoba
mencari jalan keluar untuk memperbaiki hasil belajar siswa.
B. Permasalahan
Adapun penyebab hasil pembelajaran materi ini adalah :
1. Metode yang digunakan kurang tepat
2. Media yang digunakan belum maksimal
3. Langkah-langkah pembelajaran perlu ditingkatkan
Berdasarkan hal tersebut di atas, guru mencoba untuk mengatasi
permasalahan agar pembelajaran lebih optimal. Sehingga siswa lebih banyak
yang mencapai ketuntasan.

62

C. Cara Mengatasi
1. Mengganti metode ceramah bervariasi dengan metode Cooperative
Learning Type STAD
2. Memaksimalkan penggunaan media
3. Memperbaiki langkah-langkah pembelajaran
D. Identifikasi Masalah
Berlangsungnya pembelajaran belum optimal, dalam hal ini dapat
diketahui bahwa bayak siswa tidak bisa menjawab pertanyaan, perhatian
terhadap materi belum optimal.
E. Fokus yang Akan Diperoleh
Berdasarkan hal tersebut, maka pembelajaran materi Menceritakan
peristiwa yang pernah dialami, dilihat, atau didengar adalah dengan
mengganti metode ceramah bervariasi dengan metode Cooperative Learning
Type STAD.

63

RENCANA PERBAIKAN PEMBELAJARAN


SIKLUS II
Nama Sekolah

: SDN Kalinayar 1

Tema

: Pendidikan

Mata Pelajaran

: 1. Bahasa Indonesia
2. IPA
3. PKn

Kelas

: III (Tiga)

Semester

: II (Dua)

Hari / Tanggal : Rabu, 02 April 2014


Alokasi Waktu

: 2 x 35 menit (1 x pertemuan)

A. Standar Kompetensi
1. Bahasa Indonesia

Berbicara

: Mengungkapkan pikiran, perasaan, dan pengalaman


secara lisan dengan bertelepon dan bercerita

2. IPA

Memahami kenampakan permukaan bumi, cuaca dan pengaruhnya


bagi manusia serta hubungannya dengan cara manusia ia memelihara
dan melestarikan alam.

3. PKn

Memiliki kebanggaan sebagai bangsa Indonesia.

B. Kompetensi Dasar
1. Bahasa Indonesia

Menceritakan peristiwa yang pernah dialami, dilihat atau didengar.

2. IPA

Menjelaskan hubungan antara keadaan awan dan cuaca

3. PKn

64

Mengenal kekhasan bangsa Indonesia seperti kebhinekaan, kekayaan


alam, dan keramahtamahan.

C. Indikator
1. Bahasa Indonesia

Menyatakan pendapat terhadap suatu pernyataan.

2. IPA

Menjelaskan kegunaan sumber daya alam.

3. PKn

Mengidentifikasi manfaat gotong royong.

D. Tujuan Perbaikan
1. Bahasa Indonesia

Siswa dapat menjelaskan secara lisan tentang isi dongeng yang


dibacanya dengan kata-kata sendiri.

Melalui penjelasan guru siswa dapat menyatakan pendapat dengan


benar.

2. IPA

Melalui penjelasan guru siswa dapat membuat daftar jenis-jenis


sumber daya alam.

Melalui penjelasan guru siswa dapat menjelaskan kegunaan sumber


daya alam.

3. PKn

Melalui penjelasan guru siswa dapat mengidentifikasi kegiatan gotong


royong di masyarakat dan di sekolah.

Siswa dapat menyebutkan pakaian adat yang benar.

Karakter siswa yang diharapkan :


Disiplin, cinta tanah air, gemar membaca, kerja keras, peduli sosial dan
tanggung jawab.

65

E. Materi Ajar (Materi Pokok)


Bahasa Indonesia :
Peristiwa adalah kejadian yang pernah dialami dan biasanya sulit untuk
dilupakan. Peristiwa ada yang menyenangkan dan menyedihkan. Contoh
peristiwa yang menyedihkan misalnya, jatuh dari sepeda, dimarahi orang tua,
dan lain-lain. Sedangkan contoh peristiwa yang menyenangkan misalnya,
berlibur, bermain layang layang, bermain sepak bola, dan lain-lain.
F. Metode
Ceramah bervariasi
Tanya jawab
Diskusi Kelompok
Pengamatan
Pemberian Tugas
G. Langkah Langkah Pembelajaran

Kegiatan Awal (10 menit)


o Doa bersama
o Memberi salam
o Mengabsen kehadiran siswa
o Mengatur tempat duduk dengan baik
o Apersepsi menyanyikan lagu Layang-layang

Kegiatan Inti (40 menit)


a. Eksplorasi
Siswa menjelaskan manfaat gotong royong
Siswa mengelompokkan sumber daya alam yang dapat diperbarui
dan sumber daya alam yang tidak dapat diperbarui
Siswa membaca dongeng secara lantang
b. Elaborasi
Membiasakan siswa membaca dan menulis yang beragam melalui
tugas-tugas tertentu yang bermakna.

66

Memfasilitasi siswa melalui pemberian tugas, diskusi untuk


memunculkan gagasan baru baik secara lisan atau tertulis
Memberikan

kesempatan

untuk

berfikir,

menganalisa,

menyelesaikan masalah dan bertindak tanpa rasa takut.


Memfasilitasi

siswa

dalam

pembelajaran

siswa

berkompetensi

kooperatif

dan

kolaboratif.
Memfasilitasi

secara

sehat

untuk

meningkatkan prestasi belajar.


c. Konfirmasi

Guru bertanya jawab tentang hal-hal yang belum diketahui siswa.

Guru bersama siswa bertanya jawab meluruskan kesalahpahaman,


penguatan dan penyimpulan

Kegiatan Akhir (10 menit)


Dalam kegiatan akhir, guru :

Membuat kesimpulan dari tiap materi yang disampaikan

Pengerjaan pos tes

Pemberian tugas

Tindak lanjut (10 menit)


a. Perbaikan
Kegiatan ini diberikan siswa yang memperoleh nilai formatif 75
b. Pengayaan
Kegiatan ini diberikan bagi siswa yang memperoleh nilai 75.

H. Alat dan Sumber Belajar


a. Alat

Gambar gotong royong

Gambar alam sekitar

Buku cerita atau dongeng

b. Sumber

: 1. Buku PKn Kelas III


2. Buku IPA Kelas III

67

3. Buku Bahasa Indonesoia Kelas III


I. Penilaian
a. Prosedur
1. Tes awal

: Ada

2. Tes dalam proses : Ada


3. Tes akhir

: Ada

b. Jenis Tes

: Tes Tertulis

c. Bentuk Tes

: Pilihan Ganda
Isian

d. Alat Tes
1. Lembar Soal
2. Kunci Jawaban
3. Lembar Perbaikan
4. Lembar Pengayaan
Wonosalam, 2 April 2014
Mengetahui,
Kepala Sekolah
SDN Kalianyar 1

Mahasiswa

HERU MARTONO, S.Pd.SD.

SUSETIYOWATI

NIP. 19591218 197911 1 001

NIM. 822 245 862

68

LEMBAR KERJA KELOMPOK


SIKLUS II
Nama Sekolah

: SDN Kalianyar 1

Mata Pelajaran

: Bahasa Indonesia

Kelas / Semester

: III (Tiga) / 2 (Dua)

Isilah titik-titik di bawah ini !


1. Kakak sedang bermain layang layang di ......
2. Bencana banjir termasuk peristiwa yang ......
3. Peristiwa yang sulit dilupakan adalah ......
4. Saat bicara menggunakan kata yang ......
5. Televisi dan radio juga merupakan alat komunikasi ...... arah.

Nama kelompok :
Anggota

69

Nama

: ..................................

No Absen

: ..................................

TES FORMATIF SIKLUS II


Nama Sekolah

: SDN Kalianyar 1

Mata Pelajaran

: Bahasa Indonesia

Kelas / Semester

: III (Tiga) / 2 (Dua)

Pilihlah jawaban yang paling tepat dan benar !


1. Peristiwa yang pernah dialami dan sulit dilupakan disebut .....
a. kejadian
c. tugas
b. cerita
d. pengalaman
2. Saat menelepon menggunakan kalimat .....
a. ringkas
c. berita
b. sopan
d. tanya
3. Berikut ini tidak termasuk alat komunikasi adalah .....
a. telepon
c. HP
b. internet
d. sepeda
4. Berikut ini termasuk pengalaman yang menjengkelkan yaitu .....
a. perjalanan ke Pulau Bali
c. dimarahi ibu
b. mempunyai dengan sahabat pena
d. bermain dengan adik
5. Upin : Halo, saya Upin, apa benar ini rumah Fizi?
Kalimat di atas, Upin sedang bicara melalui .....
a. telepon
c. jendela
b. internet
d. telegram
6. Pergi bertamasya adalah pengalaman yang .....
a. menyedihkan
c. menggelikan
b. menyenangkan
d. menjengkelkan
7. Nia sedang bertamasya ke Candi Gebang.
Kata bertamasya sama artinya dengan .....
a. berwisata
c. jalan-jalan
b. bersantai
d. berlibur
8. Melihat kecelakaan lalu lintas adalah pengalaman .....
a. lucu
c. menyedihkan
b. mengesankan
d. menyenangkan
9. Telepon dari internet merupakan contoh alat komunikasi .....
a. tradisional
c. elektrik
b. modern
d. satu arah
10. Menceritakan peristiwa harus dengan kalimat yang .....
a. baik
c. runtut dan padu
b. sopan
d. jelas

70

KUNCI JAWABAN
TES FORMATIF SIKLUS II
1. d

(pengalaman)

2. b

(sopan)

3. f

(sepeda)

4. c

(dimarahi ibu)

5. a

(telepon)

6. b

(menyenangkan)

7. a

(berwisata)

8. c

(menyedihkan)

9. c

(elektrik)

10. c

(runtut dan pandu)

Pedoman penilaian:
Setiap jawaban benar diberi skor 1
Skor maksimal : 10

Nilai Akhir

Jumlah Skor Perolehan


x100
Skor Maksimal

71

LEMBAR PERBAIKAN
SIKLUS II
Nama Sekolah

: SDN Kalianyar 1

Mata Pelajaran

: Bahasa Indonesia

Kelas / Semester

: III (Tiga) / 2 (Dua)

Jawablah pertanyaan pertanyaan di bawah ini dengan benar !


1. Surat dan telepon dapat dikirim lewat ......
2. Percakapan dua arah / lebih disebut ......
3. Cerita yang dipentaskan disebut ......
4. Bertamasya merupakan pengalaman yang ......
5. Tamasya, turis, wisata adalah kata umum di bidang ......

KUNCI JAWABAN
1. Kantor Pos
2. Dialog
3. Drama
4. Menyenangkan
5. Pengalaman
Pedoman penilaian:
Setiap jawaban benar diberi skor 3
Skor maksimal :15

Nilai Akhir

Jumlah Skor Perolehan


x100
Skor Maksimal

72

LEMBAR PENGAYAAN
SIKLUS II
Nama Sekolah

: SDN Kalianyar 1

Mata Pelajaran

: Bahasa Indonesia

Kelas / Semester

: III (Tiga) / 2 (Dua)

Jawablah pertanyaan pertanyaan di bawah ini dengan benar !


1. Pengalaman adalah ......
2. Karangan berbentuk dialog untuk dipentaskan disebut ......
3. Telepon adalah alat komunikasi ......
4. Tabrakan termasuk peristiwa yang ......
5. Peristiwa yang terjadi dapat kita ketahui dengan cepat lewat ......

KUNCI JAWABAN
1. Peristiwa yang pernah dialami
2. Drama
3. Dua arah
4. Menyedihkan
5. Televisi

Pedoman penilaian:
Setiap jawaban benar diberi skor 3
Skor maksimal :15
Nilai Akhir

Jumlah Skor Perolehan


x100
Skor Maksimal

73

DAFTAR NILAI SISWA KELAS III


SD NEGERI KALIANYAR 1
SIKLUS II
NO
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26

NAMA
ENDRIK PURNOMO
M. SAEFUL ROHMAN
DANI FEBRIAN YUDIS SETIYONO
FICRI MUBAROK
IRFAN BUDIYANTO
JUWARI
MISROPAH WOFIASARI
RODISUL MUBAROK
ABDUL AZIS
DWI APRILIAN
DESWITA DWI ARIYANTI
DINA AFIANA FITRI
ISWANTO ULUM SAPUTRA
INDRIANI NURUL ROHMAH
IHSANUL FUAT
AHMAD ABDUL KODIR
MONIKA ILMA DIANA
NOVIKA ILMA DINI
RIYAN HIDAYAT
RENDI GUNAWAN
RIANA
SUKMA NAZIA ALIFUNISA
SITI NUR AFIFAH
SITI AYU UNTARI
YUSUF RIYADI
ROIS UMAM

L/P

NILAI

KETERANGAN

L
L
L
L
L
P
P
L
L
P
P
P
L
P
L
L
P
P
L
L
P
P
P
P
L
L

100
100
100
80
80
80
80
80
70
80
80
70
80
80
80
80
80
80
80
100
100
90
90
90
80
80

TUNTAS
TUNTAS
TUNTAS
TUNTAS
TUNTAS
TUNTAS
TUNTAS
TUNTAS
BELUM TUNTAS
TUNTAS
TUNTAS
BELUM TUNTAS
TUNTAS
TUNTAS
TUNTAS
TUNTAS
TUNTAS
TUNTAS
TUNTAS
TUNTAS
TUNTAS
TUNTAS
TUNTAS
TUNTAS
TUNTAS
TUNTAS

74

ANALISIS HASIL EVALUASI


SIKLUS II

Banyak siswa yang mendapat nilai

No.
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26

Nama siswa

ENDRIK PURNOMO
M. SAEFUL ROHMAN
DANI FEBRIAN Y. S.
FICRI MUBAROK
IRFAN BUDIYANTO
JUWARI
MISROPAH WOFIASARI
RODISUL MUBAROK
ABDUL AZIS
DWI APRILIAN
DESWITA DWI A.
DINA AFIANA FITRI
ISWANTO ULUM S.
INDRIANI NURUL R.
IHSANUL FUAT
AHMAD ABDUL KODIR
MONIKA ILMA DIANA
NOVIKA ILMA DINI
RIYAN HIDAYAT
RENDI GUNAWAN
RIANA
SUKMA NAZIA A.
SITI NUR AFIFAH
SITI AYU UNTARI
YUSUF RIYADI
ROIS UMAM

10

20

30

40

50

60

70

80

Rata
90

100

Prosen

rata

<7,5

>7,5

70

40

60

Ket
T

T
T
T
T
T
T
T
BT
T
T
BT
T
T
T
T
T
T
T
T
T
T
T
T
T
T

75

LAPORAN PERBAIKAN PEMBELAJARAN


SIKLUS II
Sekolah Dasar

SD Negeri Kalianyar 1

Mata Pelajaran

Bahasa Indonesia

Kelas /Semester

III / 2

Alokasi Waktu

2 x 35 menit (satu pertemuan)

Hari / Tanggal

Rabu, 02 April 2014

A. Masalah yang Diatasi


1. Penggunaan metode Cooperative Learning Type STAD
2. Penggunaan metode pembelajaran sebelumnya
B. Cara Mengatasi
1. Mengganti metode ceramah bervariasi dengan metode Cooperative
Learning Type STAD
2. Menggunakan media melihat gambar di buku teks
C. Hasil yang Diperoleh
1. Sebelum perbaikan pembelajaran Siklus II, ketuntasan siswa hanya 18
siswa dari 26 siswa, yaitu sebesar 69,2%
2. Pada pembelajaran Siklus II, ketuntasan belajar siswa menjadi 24 siswa
dari 26 siswa yaitu sebesar 92,3%

76

REFLEKSI PERBAIKAN PEMBELAJARAN


SIKLUS II
Sekolah Dasar

SD Negeri Kalianyar 1

Mata Pelajaran

Bahasa Indonesia

Kompetensi Dasar

Menceritakan peristiwa yang pernah


dialami, dilihat atau didengar

Kelas /Semester

III / 2

Alokasi Waktu

2 x 35 menit (satu pertemuan)

Hari / Tanggal

Rabu, 2 April 2012

Refleksi
Setelah peneliti mengadakan perbaikan pembelajaran Bahasa Indonesia
Siklus II, khususnya kompetensi dasar Menceritakan peristiwa yang pernah
dialami, dilihat atau didengar telah mengalami perbaikan secara signifikan.
Hal ini dapat kami ketahui setelah kami mengadakan evaluasi. Ternyata
nilai rata-rata yang diperoleh siswa sebesar 84,2, mengalami perkembangan dari
sebelumnya 76,9 pada siklus I. Yang mendapat nilai tuntas sebanyak 24 siswa dari
26 siswa atau sebesar 92,3%.
Dengan demikian, pada perbaikan pembelajaran Siklus II kami
mengetahui perubahan lebih maju. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa
pada pembelajaran Siklus II dengan metode Cooperative Learning type STAD
dengan disertai aplikasi pembelajaran secara nyata sesuai dengan materi maka
akan lebih meningkatkan pembelajaran siswa.
Keberhasilan perbaikan pembelajaran pada Siklus II mata pelajaran
Bahasa Indonesia Kelas III di SD N Kalianyar 1 Kecamatan Wonosalam dapat
dibuktikan dengan adanya keaktifan materi serta mampu bersama guru
menyimpulkan materi sehingga banyak siswa mencapai nilai maksimal dan
kategori tuntas.

77

LEMBAR OBSERVASI
Mata Pelajaran
: Bahasa Indonesia
Kelas / Semester
: III / I
Tempat
: SD Negeri Kalianyar 1
No

Aspek yang diobservasi

1
2
3
4
5
6
7

Persiapan
Memulai Pembelajaran
Memotivasi Siswa
Penggunaan Alat Peraga
Pengelolaan Waktu
Penguasaan Materi
Penyajian materi dengan urutan

yang logis
Bimbingan terhadap siswa yang

mengalami kesulitan belajar


Pelaksanaan Evaluasi

Kemunculan
Ada
Tidak

Komentar
Baik
Baik
Baik
Baik
Baik
Baik

Baik

Baik

Baik

Demak, 2 April 2012


Observer

HERU MARTONO, S.Pd.SD.


NIP. 19591218 197911 1 001

78

JURNAL PEMBIMBINGAN SUPERVISOR 2 PKP


NIM / Nama Mahasiswa
Mengajar di Kelas
Sekolah
No. Hari/Tanggal
1

Selasa,
04-03-2014

: 822 245 862 / SUSETIYOWATI


: III
: SDN Kalianyar 1 Kecamatan Wonosalam
Kabupaten Demak

Kegiatan

Hasil Komentar

Tindaklanjut

Mendiskusikan Alat Penilaian

Perbaiki Alat

RPP yang

harus

Penilaian

telah dibuat

disesuaikan
dengan

Selasa,
11-03-2014

Membuat

indikator
Perbaiki RPP

Menyusun RPP

Refleksi RPP

dengan

Perbaikan I

menggunakan
metode yang
sesuai dengan
3

Selasa,
18-03-2014

Selasa,
25-04-2014

Revisi RPP

materi
Melengkapi

Membuat

Perbaikan I

instrument

instrument

pengumpulan

pengumpulan

data

data

- Siswa aktif

Sesuaikan

Melaksanakan
perbaikan
pembelajaran
Siklus I

dalam tanya
jawab
- Pengaturan
waktu kurang

Jumat,
28-03-2014

Selasa,
02-04-2014

kegiatan dengan
aktifitas siswa
dan waktu yang
tersedia

Mendiskusikan

efisien
Ketuntasan

Melanjutkan

dan merevisi

minimal 75%

perbaikan siklus

hasil perbaikan

belum

siklus I
Melaksanakan

tercapai
Semua siswa

Menganalisa

Paraf
Mhs Sup.2

79

perbaikan

terlihat aktif

hasil tes

Siklus 2

mengikuti

formatif

kegiatan

siswa
Membuat

pembelajaran
7.

8.

Sabtu,
05-04-2014

Sabtu,
19-04-2014

Konsultasi

Melengkapi

laporan PKP
Merevisi

draf laporan

komponen

laporan PKP

PKP

laporan PKP

yang telah

Konsultasi

Laporan PKP

dikonsultasikan
Memfinalkan

laporan PKP

sudah sesuai

laporan PKP

dengan
sistematika
Demak, April 2014
Mengetahui
Supervisor 1

Supervisor 2

Drs. AHMAD ISHOM, M.Pd


NIP. 19621219 199303 1 007

WATINI, S.Pd.SD
NIP. 19621002 198202 2 003

FOTO HASIL KEGIATAN PENELITIAN

80

Anda mungkin juga menyukai