Anda di halaman 1dari 1

SAJAK MAIN CATUR

Berhadapan kita duduk disini


Bersahabat dengan hening
Ketika alam menjadi sepi
Mengembara bersama, jalani petak terang dan gelap
Padang terbentang tak berbatas
Tempat hinggap rahasia hidup
Dipucuk rumput yang terpanggang musim
Jejak langkah menggores dahi
Lukiskan gambar keras hati zaman
hingga bahkan hari sudah mencampakkan kata
malu berkisah getir bidak-bidak lusuh
yang menari seperti gasing
Berputar-putar tak pahami dirinya lagi
lumat diinjak langkah zaman
Pada subuh beratap langit
berjabatan kita dihadapan papan terbentang
dalam rahasia yang terkembang sebagai guru
agar sejuknya embun basuhi ubun
menitik setetes kehati kita
menjaga rasa tak terbang dari genggaman
basuh jari dari lumuran darah
hentikan tangan menjulur serakah
memunguti semua dusta
menyimpannya disaku sebagai beban
hingga letih terjerembab lelah
entah diterminal mana
Kini aku memahamimu
ketika pelan engkau berdendang
sederhana lepaskan bebas
menggapai damai
aku terpesona seolah dungu
menyaksikan keangunanmu
mengayun langkah rendah hati
mengantar pikir menjangkau langit
tempat bergantung kantung peradaban
berisi kehormatan dan harga diri
tersendat aku turut bernyanyi
senandung kayu berjiwa

By Kifli Tunasly

Anda mungkin juga menyukai