Anda di halaman 1dari 14

1.

Menguji Kondensator

Caranya adalah dengan langkah-langkah berikut di bawah ini:


a. b. Mula-mula saklar multimeter diputar ke atas. Tanda panah ke atas tepatnya R x Ohm Kalibrasi sampai jarum multimeter menunjukkan angka nol tepat saat dua colok (+) dan colok (-) dihubungkan. Putar adjusment untuk menyesuaikan. c. Hubungkan colok (-) dengan kaki berkutub negatif kondensator, sedangkan colok (+) dengan kaki positif kondensator. Lihat jarum. Apabila bergerrak dan tidak kembali berarti komponen tersebut masih baik. Jika bergerak dan kembali tetapi tidak seperti posisi semula berarti komponen rusak. Dan apabila jarum tidak bergerak sama sekali dipastikan putus.

2. Menguji Resistor / Tahanan Tetap

Walaupun komponen ini tidak memiliki kutub negatif dan positif tetapi dengan multimeter kita akan menguji kualitasnya. Tidak menutup kemungkinan adanya kerusakan yang disebabkan oleh beberapa faktor, salah satu diantaranya karena terbakar/korsleting karena tidak tahan menahan arus yang lebih besar dari nilainya.

Untuk mengujinya dengan multimeter kita boleh membolak-balik kaki resistor ataupun sebaliknya membolak-balik colok (+) dan colok (-). Langkah-langkah pemeriksaan resistor:
a. b. Memutar saklar sampai pada posisi R x Ohm. Kalibrasi dengan menghubungkan colok (+) dan colok (-). Kemudian memutar penyetel sampai jarum menunjuk pada angka nol (0). Atau putar control adjusment untuk menyesuaikan. c. d. Setelah itu kita hubungkan pencolok (+) pada salah satu kaki resistor, begitu pula colok (-) pada kaki yang lain. Perhatikan jarum penunjuk. Apakah ia bergerak penuh atau sebaliknya jika bergerak dan tak kembali berarti komponen masih baik. Bila sebaliknya jarum penunjuk skala tidak bergerak berarti resistor rusak. e. Komponen resistor yang masih baik juga bisa dinilai dengan sama atau tidak nilai komponen resistor yang tertera pada gelang-gelang warnanya dengan pengukuran melalui multimeter.

3. Menguji variabel kondensator

Menguji variabel kondensator bukan bertujuan untuk mengetahui tingkat kebocoran. Hal ini disebabkan ia tidak terbuat dari bahan-bahan seperti layaknya yang dipakai dalam pembuatan elco, kondensator keramik dan lain sebagainya. Tujuan pengujian ini hanyalah untuk mengetahui hubungan/kontak langsung antara rotor dan stator. Jika keduanya berhubungan maka tidak dapat dipakai karena korsleting sehingga menimbulkan suara gemerisik pada radio. Biasanya varco ang demikian dapat diketahui dengan cara memutar-mutar varco guna memperoleh signal (gelombang) dan diiringi suara gemerisik yang lebih tajam dari suara pancaran pemancar.

Untuk mengetahui tingkat korsleting pada sebuah varco adalah dengan :


a. b. c. d. Pertama-tama memutar saklar multimeter pada posisi R x Ohm atau 1x dan K. Kalibrasi seperti biasa. Hubungkan colok (-) dan colok (+) pada masing-masing kaki. Putar rotornya. Apabila jarum tak bergerak sama sekali berarti varco dalam keadaan baik. Jika bergerak-gerak maka komponen ini terjadi kontak langsung/korsleting.

4. Menguji Dioda

Komponen ini memiliki sepasang kaki yang mana masing-masing berkutub negatif dan positif. Oleh karena itu dalam menguji nanti hendaknya dilakukan dengan benar dan cermat. Tujuan pengujian alat ini adalah untuk mengetahui tingkat kerusakan akibat beberapa hal . Pada dioda yang pernah dipakai dalam suatu rangkaian biasanya disebabkan besarnya tekanan arus sehingga tidak mampu ditahan dan diubah menjadi DC. Cara pengujian:
a. b. c. Saklar diputar pada posisi Ohmmeter, 1x dan Kalibrasi. Hubungkan colok (-) dengan kaki negatif (anoda) dan colok (+) dengan kaki positif (katoda). Kemudian pindahkan pencolok (-) pada kaki anoda dan colok (+) pada kaki katoda. Bila jarum bergerak berarti dioda tersebut rusak. Jika sebaliknya (tak bergerak) maka dioda dalam keadaan baik.

5. Menguji Transformator

Transformator saat kita beli harus dan wajib untuk kita check apakah masih baik dan berfungsi. Karena untuk trafo biasanya tidak diberi garansi apabila rusak setelah dibeli. Hal ini dimungkinkan adanya pemutusan hubungan di gulungan/lilitan sekunder atau primer. Langkah-langkah:
a. b. c. Putar multimeter saklar pada posisi Ohm 1x. Kalibrasi. Hubungkan colok (-) dengan salah satu kaki di gulungan primer, colok (+) pada kaki yang lain di gulungan primer. Bila jarum bergerak maka trafo dalam keadaan baik. d. Pada gulungan sekunder lakukan hal yang sama. Apabila jarum multimeter bergerak-gerak maka trafo dalam keadaan baik. Selisih nilai sama dengan selisih tegangan yang tertera pada trafo. e. Letakkan colok (-) atau colok (+) ke salah satu kaki di gulungan primer kemudian colok yang lain ke gulungan sekunder. Apabila jarum tidak bergerak maka trafo dalam keadaan baik, menandakan tidak adanya korsleting gulungan primer dengan sekunder dengan body trafo. Lakukan hal sebaliknya. f. Langkah terakhir, letakkan colok (-) atau colok (+) ke salah satu kaki di gulungan primer atau sekunder kemudian colok yang lain ke plat pengikat gulungan yang berada di tengah. Apabila jarum tidak bergerak maka trafo dalam keadaan baik, menandakan tidak adanya korsleting gulungan dengan body trafo.

Pada dioda terdiri dari katoda dan anoda dan hal ini diberi satu tanda. Lalu langkah-langkah pengujian dioda menggunakan multimeter adalah sebagai berikut : 1. Putarlah saklar pada Ohm, misalkan R x 1K 2. Tempelkanlah pencolok yang merah pada terminal atau kaki katoda (+) dan pencolok yang hitam pada anoda (-) dioda 3. Bila jarum multimeter bergerak itu berarti baik, namun bila diam saja itu berarti putus atau rusak 4. Kemudian selanjutnya pencolok yang hitam ditempelkan pada kaki katoda (+) dan pencolok yang merah ditempelkan pdai kaki anoda (-). Bila jarum multimeter diam itu berarti baik namun jika bergerak itu berarti bocor

Cara Mengetahui Komponen Baik Atau Tidak


1) Cara Menguji Kondensator (Capasitor)
Caranya adalah dengan langkah-langkah berikut di bawah ini: 1) 2) Mula-mula saklar multimeter diputar ke atas. Tanda panah ke atas tepatnya R x Ohm Kalibrasi sampai jarum multimeter menunjukkan angka nol tepat saat dua colok (+) dan colok (-) dihubungkan. Putar adjusment untuk menyesuaikan. 3) Hubungkan colok (-) dengan kaki berkutub negatif kondensator, sedangkan colok (+) dengan kaki positif kondensator. Lihat jarum. Apabila bergerrak dan tidak kembali berarti komponen tersebut masih baik. Jika bergerak dan kembali tetapi tidak seperti posisi semula berarti komponen rusak. Dan apabila jarum tidak bergerak sama sekali dipastikan putus.

2) Cara Menguji Resistor


Walaupun komponen ini tidak memiliki kutub negatif dan positif tetapi dengan multimeter kita akan menguji kualitasnya. Tidak menutup kemungkinan adanya kerusakan yang disebabkan oleh beberapa faktor, salah satu diantaranya karena terbakar/korsleting karena tidak tahan menahan arus yang lebih besar dari nilainya. Untuk mengujinya dengan multimeter kita boleh membolak-balik kaki resistor ataupun sebaliknya membolak-balik colok (+) dan colok (-). Langkah-langkah pemeriksaan resistor: 1. 2. Memutar saklar sampai pada posisi R x Ohm. Kalibrasi dengan menghubungkan colok (+) dan colok (-). Kemudian memutar penyetel sampai jarum menunjuk pada angka nol (0). Atau putar control adjusment untuk menyesuaikan. 3. Setelah itu kita hubungkan pencolok (+) pada salah satu kaki resistor, begitu pula colok (-) pada kaki yang lain. 4. Perhatikan jarum penunjuk. Apakah ia bergerak penuh atau sebaliknya jika bergerak dan tak kembali berarti komponen masih baik. Bila sebaliknya jarum penunjuk skala tidak bergerak berarti resistor rusak.

5.

Komponen resistor yang masih baik juga bisa dinilai dengan sama atau tidak nilai komponen resistor yang tertera pada gelang-gelang warnanya dengan pengukuran melalui multimeter.

3) Cara Menguji Transformator (Trafo)


Transformator saat kita beli harus dan wajib untuk kita check apakah masih baik dan berfungsi. Karena untuk trafo biasanya tidak diberi garansi apabila rusak setelah dibeli. Hal ini dimungkinkan adanya pemutusan hubungan di gulungan/lilitan sekunder atau primer. Langkah-langkah: 1. 2. 3. Putar multimeter saklar pada posisi Ohm 1x. Kalibrasi. Hubungkan colok (-) dengan salah satu kaki di gulungan primer, colok (+) pada kaki yang lain di gulungan primer. Bila jarum bergerak maka trafo dalam keadaan baik. 4. Pada gulungan sekunder lakukan hal yang sama. Apabila jarum multimeter bergerak-gerak maka trafo dalam keadaan baik. Selisih nilai sama dengan selisih tegangan yang tertera pada trafo. 5. Letakkan colok (-) atau colok (+) ke salah satu kaki di gulungan primer kemudian colok yang lain ke gulungan sekunder. Apabila jarum tidak bergerak maka trafo dalam keadaan baik, menandakan tidak adanya korsleting gulungan primer dengan sekunder dengan body trafo. Lakukan hal sebaliknya. 6. Langkah terakhir, letakkan colok (-) atau colok (+) ke salah satu kaki di gulungan primer atau sekunder kemudian colok yang lain ke plat pengikat gulungan yang berada di tengah. Apabila jarum tidak bergerak maka trafo dalam keadaan baik, menandakan tidak adanya korsleting gulungan dengan body trafo.

4) Cara Menguji Dioda


Untuk itu diperlukan sebuah multitester atau sebuah ohmmeter analog/digital. Multitester atau Avometer Analog mempunyai fasilitas pengukur hambatan (ohmmeter) , dimana jenis ohmmeter yang digunakan biasanya ohmmeter-seri, dimana secara konstruksi polaritas batere yang terpasang dalam meter berlawanan polaritas dengan terminal ukurnya. Atau dengan perkataan lain, terminal positip meter adalah mempunyai polaritas negatip batere, sebaliknya terminal negatip meter mempunyai polaritas positip batere.

Dengan demikian guna menguji sebuah dioda dengan menggunakan Avometer prinsipnya adalah sebagai berikut : 1. Anda posisikan Avometer pada posisi ohm dengan skala rendah 2. Tentukan terlebih dahulu elektroda anoda dan katoda dari dioda tersebut 3. Hubungkan terminal + (positip) meter dengan Anoda dari dioda yang akan ditest sedangkan terminal (negatip) meter dengan Katoda dioda. (hubungan ini adalah reverse). 4. Dalam posisi semacam ini, jika dioda masih baik, maka jarum meter tidak akan bergerak. Namun jika dalam posisi ini jarum bergerak, maka dapat dikatakan dioda terhubung singkat (rusak). 5. Ulangi langkah 2 diatas dengan polaritas sebaliknya, dimana Anoda dihubungkan dengan negatip meter dan Katoda dengan positip meter. (hubungan ini adalah forward), 6. Dalam posisi semacam ini, jika dioda masih baik, maka jarum meter akan bergerak. Namun jika dalam posisi ini jarum meter tidak bergerak, maka dapat dikatakan dioda putus (rusak).

5) Cara Menguji Silicon Controlled Rectifier (SCR)


Kondisi SCR dapat diuji dengan menggunakan sebuah ohmmeter seperti layaknya dioda, namun dikarenakan konstruksinya pengujian SCR ini harus dibantu dengan penyulutan kaki gate dengan pulsa positip. Jadi dengan menghubung singkat kaki anoda dengan gate, kemudian diberikan sumber positip dari meter secara bersama dan katoda diberi sumber negatipnya, maka akan tampak gerakan jarum ohmmeter yang menuju nilai rendah penunjukkan ohm dan kondisi ini menyatakan SCR masih layak digunakan. Sedangkan jika penunjukkan jarum menunjuk pada nilai resistansi yang tinggi, maka dikatakan kondisi SCR menyumbat atau rusak.

6) Cara Menguji Light Emitting Diode (LED)


LED adalah singkatan dari light emiting diode atau dalam bahasa indonesia biasa diartikan sebagai dioda yang dapat memancarkan cahaya. Seperti dioda, LED memiliki kutub anoda (+) dan kutub katoda (-) dan bekerja pada tegangan 1,6 Volt. Seperti yang terlihat pada gambar 1. Cahaya yang dipancarkan bervariasi jenisnya deradasarkan bahan pembentuknya. LED yang banyak beredar dipasaran adalah LED cahaya tampak. Pengujian LED Pengujian LED bertujuan untuk menentukan kelayakan LED dan menetukan jenis kutubnya. 1. Dari pengujian di peroleh data sebagai berikut: Ketika probe positif multimeter dihubungkan ke kutub yang panjang (anoda) dan probe negatif multimeter dihubungkan ke kutub yang pendek (katoda), LED tidak menyala.

2. Ketika probe positif multimeter dihubungkan ke kutub yang pendek (katoda) dan probe negatif multimeter dihubungkan ke kutub yang panjang (anoda), LED menyala. Analisa Data Dari data yang diperoleh, diketahui bahwa ketika probe positif multimeter dihubungkan ke kutub yang pendek (katoda) dan probe negatif multimeter dihubungkan ke kutub yang panjang (anoda), LED menyala. Sedangkan kutub katoda itu sendiri merupakan kutub negatif. Seharusnya, jika kita lihat dari prinsipnya bahwa bias forward (dioda menyala) terjadi jika kutub anoda led dihubungkan ke kutub positif sumber tegangan. Dari analisa di atas dapat kita pahami bahwa probe positif multimeter mewakili kutub negatif sumber tegangannya.

7) Cara Menguji Transistor


Transistor ekivalen dengan dua buah dioda yang digabung, sehingga prinsip pengujian dioda diterapkan pada pengujian transistor. Untuk transistor jenis NPN, pengujian dengan jangkah pada x100, penyidik hitam ditempel pada Basis dan merah pada Kolektor, jarum harus meyimpang ke kanan. Bila penyidik merah dipindah ke Emitor, jarum harus ke kanan lagi. Kemudian penyidik merah pada Basis dan hitam pada Kolektor, jarum harus tidak menyimpang dan bila penyidik hitam dipindah ke Emitor jarum juga harus tidak menyimpang. Selanjutnya dengan jangkah pada 1 k penyidik hitam ditempel pada kolektor dan merah, pada emitor, jarum harus sedikit menyimpang ke kanan dan bila dibalik jarum harus tidak menyimpang. Bila salah satu peristiwa tersebut tidak terjadi, maka kemungkinan transistor rusak. Untuk transitor jenis PNP, pengujian dilakukan dengan penyidik merah pada Basis dan hitam pada Kolektor, jarum harus meyimpang ke kanan. Demikian pula bila penyidik merah dipindah ke Emitor, jarum arus menyimpang ke kanan lagi. Selanjutnya analog dengan pangujian NPN. Kita dapat menggunakan cara tersebut untuk mengetahui mana Basis, mana Kolektor dan mana Emitor suatu transistor dan juga apakah jenis transistor PNP atau NPN. Beberapa jenis multimeter dilengkapi pula fasilitas pengukur hFE, ialah salah parameter penting suatu transistor. Dengan circuit seperti pada gambar, dapat diperkirakan bahan transistor. Pengujian cukup dilakukan antara Basis dan Emitor, bila voltage 0.2 V germanium dan bila 0.6 V maka kemungkinan silicon

Cara menguji dan mengukur Transistor Jenis NPN dan PNP, Jenis FEt dan Jenis UJT (Uni Junktion Transistor)
1.11.2010 Ikhwanul Khairi Elektronika 3

1. Transistor Jenis NPN

a. Arahkan Saklar ke posisi x 100 b. Hubungkan Kabel Multimeter pencolok hitam pada basis dan merah pada kolektor, jarum harus menyimpang ke kanan. Bila pencolok merah dipindah ke emitor, jarum harus ke kanan lagi. Hubungkan pencolok merah pada basis dan pencolok hitam pada kolektor. jarum seharusnya tidak menyimpang dan jika pencolok hitam dipindah ke emitor, jarum juga harus tidak menyimpang. c. Arahkan saklar pada 1k. d. Hubungkan pencolok hitam pada kaki kolektor dan merah pada kaki emitor, jarum harus sedikit menyimpang ke kanan . Jika dibalik jarum tidak harus menyimpang. Jika salah satu peristiwa tersebut tidak terjadi, kemungkinan transistor rusak. 2. Transistor Jenis PNP a. Arahkan Saklar ke posisi x 100. b. Hubungkan kabel ke multimeter pencolok merah pada basis dan hitam pada kolektor, jarum harus mernyimpang ke kanan. Bila pencolok merah dipindah ke emitor, jarum harus ke kanan lagi. hubungkan pencolok merah pada basis dan pencolok hitam pada koleketor. Jarum seharusnya tidak menyimpang dan jika pencolok hitam dipindah ke emitor, jarum juga harus tidak menyimpang. c. cara diatas juga dapat digunakan untuk mengetahui mana kaki basis, kolektor, dan emitor suatu trasnsistor. d. arahkan ke VDC untuk memperkirakan bahan trasnsistor pengujian dapat dilakukan pada kaki basis dan emitor, jika voltase yang idhasilkan 0,2 volt, kemungkinan dari bahan germanium, jika nilai voltase 0,6 Volt, kemungkinan dari bahan silicon 3. Menguji Transisitor Jenis FET cara menguji trasnsistor jenis FED sebagai berikut: 1. Arahkan saklar ke posisi x 100. 2. Hubungkan kabel multimeter pencolok hitam pada source dan merah pada gate. Jika jarum menyimpang, jenis FET adalah kanal P dan jika tidak FET adalah kanal N. 3. Arahkan saklar pada x1k atau x10k, potensio harus minimum dan resistansi harus kecil,. Jika potensio diputar ke kanan, resistance harus tak terhingga. Jika peristiwa ini tidak terjadi, kemungkinan FET rusak. 4. Menguji Transistor Jenis UJT (Uni junktion Transistor) cara kerja UJT sama seperti switch, jika masih bisa on - off , berarti trasnsistor tersebut masih baik. berikut langkah langkah pengujian trasnsistor jenis UJT.

1. Arahkan saklar pada 10VDC dan potensio pada minimum, tegangan harus kecil.

2. Setalah potensio di putar, pelan pelan maka akan naik sampai posisi tertentu. Jika jarum diputar pelan - pelan ke arah minimum lagi dan pada posisi tertentu, jarum akan bergerak ke kiri. jika putaran potensio diteruskan sampai minimum, jarum akan tetap diam. Jika peristiwa tersebut terjadi , berarti komponen UJT tersebut masih baik.
Cara paling mudah menentukan kaki transistor adalah dengan melihat data sheet. tapi yang akan dibahas di sini adalah cara mentukan kaki- kaki transistor menggunakan multimeter analog. Menentukan Kaki Basis 1. 2. 3. 4. 5. 6. Kita harus memahami konsep forward bias pada dioda terlebih dahulu, yaitu arus mengalir dari semikonduktor tipe P ke semikonduktor tipe N. Kita juga harus memahami terlebih dahulu bahwa probe hitam multimeter terhugung dengan polaritas positif batere dan probe merah multimeter terhubung dengan polaritas negatif batere yang berada di dalam multimeter. Siapkan multimeter analog dalam kondisi berfungsi sebagai Ohmmeter. Hubungkan salah satu probe pada salah satu kaki transistor, hubungkan probe yang lain ke kaki-kaki transistor yang lain secara bergantian. Tukar posisi kaki probe-kaki transistor hingga mendapatkan kondisi jarum selalu menyimpang dengan salah satu probe selalu terhubung dengan salah satu kaki transistor. Apabila jarum selalu menyimpang pada kondisi probe merah yang tetap terhubung dengan salah satu kaki dan probe hitam terhubung dengan kaki-kaki yang lain maka kaki yang terhubung dengan probe merah adalah kaki Basis. Hal ini juga sekaligus dapat digunakan untuk mengetahui tipe transistor tersebut, yaitu transistor tipe PNP. 7. Hal yang sama juga berlaku apabila jarum selelu menyimpang pada kondisi probe hitam yang tetap terhubung dengan salah satu kaki dan probe merah terhubung dengan kaki-kaki yang lain maka kaki yang terhubung dengan probe hitam adalah kaki Basis, namun tipe transistor NPN.

Cara mentukan kaki basis Menentukan kaki Colector dan Emitor 1. Kita harus mengetahui tipe transistor terlebih dahulu, PNP atau NPN melalui cara yang dijelaskan di atas.

2. 3.

Hubungkan probe dengan kaki-kaki selain basis, colek kaki basis menggunakan jari kita dengan tujuan memberikan bias pada kaki tersebut mengingat tubuh kita juga memiliki energi listrik potensial. Misalnya tipe transistornya adalah tipe PNP, apabila jarum menyimpang sedikit setelah kaki basis kita colek dengan jari, maka:

o o

Probe hitam = Emitor Probe merah = Colector

Sebaliknya pada tipe transistor NPN, apabila jarum menyimpang sedikit setelah kaki basis kita colek dengan jari, maka:

o o

Probe hitam = Colector Probe merah = Emitor

Penentuak Kaki Emitor - Colector Dengan memahami konsep forwar bias dan memperhatikan arah panah atau tipe bahan semikonduktor pada suatu kaki transistor akan mempermudah kita dalam memahami cara menentukan kaki-kaki transistor. Selain itu bahwa pada transistor yang memiliki kemasan besi / logam, bagian body biasanya terhubung dengan kaki Colector. Pada saat pengujian kaki Colector Emitor jarum hanya menyimpang sedikit sekali, sehingga terkadang perlu ketelitian ekstra.

Cara menguji komponen elektronika dengan multitester Resistor ^^v Resistor Hubung Seri
Resistor yang dihubungkan seri nilai hambatannya adalah Rt = R1 + R2 + R ... Misal : 1K Ohm + 1K Ohm = 2K Ohm Resistor Hubung Paralel Resistor yang dihubungkan paralel hasilnya adalah 1/Rt = 1/R1 + 1/R2 + 1/R ..... Misal : 1K Ohm diparalel dengan 1K Ohm hasilnya adalah 0,5 K Ohm. Mengukur Resistor Dengan Multi Tester

1. Pastikan anda sudah melakukan Zerro Ohm Adjust (Posisi jarum berada di titik nol). 2. Putar batas ukur pada Ohmmeter (pastikan batas ukur lebih tinggi atau hampir sama dengan perkiraan resistor yang diukur). 3. Hubungkan probe ke masing-masing kaki resistor (bolak balik sama saja) 4. Lihat penunjukan jarum pada papan skala.

Kesimpulan Hasil Pengukuran 1. Jarum menunjuk angka sesuai dengan ukuran aslinya : resistor baik 2. Jarum menunjuk angka lebih besar / kecil dari ukuran aslinya : resistor rusak 3. Jarum tidak bergerak sama sekali : resistor putus 4. Jarum menunjuk angka nol : resistor mengalami hubungan pendek

KAPASITOR Mengukur Kapasitor Polar Dengan Multitester

1. Putar batas ukur pada Ohmmeter X1 / X10 untuk kapasitor polar yang ukurannya besar dan X100 / X1K untuk kapasitor polar yang ukurannya kecil. 2. Hubungkan probe ke masing-masing kaki kapasitor polar (bolak balik sama saja) 3. Lihat penunjukan jarum pada papan skala.

Kesimpulan Hasil Pengukuran Jarum menunjuk angka & kembali ke tempat semula : kapasitor polar baik Jarum menunjuk angka & tidak kembali ke tempat semula : kapasitor polar bocor Jarum tidak bergerak sama sekali : kapasitor polar putus Jarum menunjuk angka nol : kapasitor polar mengalami hubungan singkat Mengukur Kapasitor Non Polar Dengan Multitester 1. Putar batas ukur pada Ohmmeter X1K / X10K 2. Hubungkan probe ke masing-masing kaki kapasitor (bolak balik sama saja) 3. Lihat penunjukan jarum pada papan skala. Kesimpulan Hasil Pengukuran Jarum menunjuk angka kemudian & ke tempat semula : kapasitor baik Jarum menunjuk angka tdk kembali ke tempat semula : kapasitor bocor Jarum tidak bergerak : kapasitor putus Jarum menunjuk angka nol : kapasitor mengalami hubungan singkat
MINGGU, 08 MEI 2011

Menentukan kaki transistor adalah tehnik dasar buat yang hoby elektronika.Hal ini ternyata gampanggampang susah,gampangnya ya kalau sudah tahu susahnya tentu ya karena belum tahu he..he..he...

Bila kita telah dapat menentukan mana Basis (B),Emitor (E) dan Colector (C),berarti kita dapat mengetahui transistor itu rusak atau sudah bocor.Tadinya hal ini saya ga posting karena dalam postingan saya dah ada rangkaian elektronika yang berjudul PENGUJI TRANSISTOR dengan rangkaian ini secara otomatis kita dapat mengetahui jenis transistor dan dapat mengetahui kaki transistor serta bahan transistor tersebut,tapi buat para sahabat yang males membuat rangkaian dapat menggunakan tehnik seperti ini.

Silahkan anda simak :

Pertama temukan kaki BASE (B) seperti gambar dibawah ini,hal ini juga kita dapat mengetahui transistor tersebut masih baik atau rusak.

Gunakan pada avo meter dengan skala x1 atau x10,jangan gunakan x1k atau x10k. Hasil pengukuran diatas adalah :

1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.

A dan B jalan, Base di kaki 1 jenis transistor NPN C dan D jalan, Base di kaki 2 jenis transistor NPN E dan F jalan, Base di kaki 3 jenis transistor NPN D dan E jalan, Base di kaki 1 jenis transistor PNP A dan F jalan, Base di kaki 2 jenis transistor PNP B dan C jalan, Base di kaki 3 jenis transistor PNP Selain kombinasi di atas, berarti transistor rusak(short antar kaki-kakinya

Mencari kaki Emitor(E) dan Colektor(C) : 8. 9. Set AVO meter pada posisi x1k atau x10k Misal transistor yang kita gunakan jenis NPN

10. Lakukan pengukuran seperti gambar di bawah

Perhatikan penunjukkan jarum, apabila jarum bergerak ke kanan maka kaki 1 (pada probe positif) adalah emittor dan kaki 2 (pada posisi probe negatif) adalah colektor. Atau Jika dipasang kebalikkannya (probe positif pada kaki 2 dan probe negatif pada kaki 1) dan jarum tidak bergerak, maka kaki 1 adalah emitter dan kaki 2 adalah kolektor. Untuk transistor jenis PNP dapat dilakukan seperti diatas dan hasilnya kebalikan dari jenis NPN

Anda mungkin juga menyukai