Anda di halaman 1dari 9

Cara Mengukur Dioda dengan Multimeter

Untuk mengetahui apakah sebuah Dioda dapat bekerja dengan baik sesuai dengan
fungsinya, maka diperlukan pengukuran terhadap Dioda tersebut dengan menggunakan
Multimeter (AVO Meter).

C A R A M E N G U K U R D I O D A D E N G A N M U LT I M E T E R A N A L O G

1.

Aturkan Posisi Saklar pada Posisi OHM () x1k atau x100

2.

Hubungkan Probe Merah pada Terminal Katoda (tanda gelang)

3.

Hubungkan Probe Hitam pada Terminal Anoda.

4.

Baca hasil Pengukuran di Display Multimeter

5.

Jarum pada Display Multimeter harus bergerak ke kanan

6.

Balikan Probe Merah ke Terminal Anoda dan Probe Hitam pada Terminal
Katoda (tanda gelang).

7.

Baca hasil Pengukuran di Display Multimeter

8.

Jarum harus tidak bergerak.


**Jika Jarum bergerak, maka Dioda tersebut berkemungkinan sudah
rusak.

Cara Mengukur Transistor dengan Multimeter Digital


Pada umumnya, Multimeter Digital memiliki fungsi mengukur Dioda dan Resistansi
(Ohm) dalam Saklar yang sama. Maka untuk Multimeter Digital jenis ini, Pengujian

Multimeter adalah terbalik dengan Cara Menguji Transistor dengan Menggunakan


Multimeter Analog.

Cara Mengukur Transistor PNP dengan Multimeter Digital


1.

Atur Posisi Saklar pada Posisi Dioda

2.

Hubungkan Probe Hitam pada Terminal Basis (B) dan Probe Merah pada
Terminal Emitor (E), Jika Display Multimeter menunjukan nilai Voltage
tertentu, berarti Transistor tersebut dalam kondisi baik

3.

Pindahkan Probe Merah pada Terminal Kolektor (C), jika Display


Multimeter nilai Voltage tertentu, berarti Transistor tersebut dalam
kondisi baik.

Cara Mengukur Transistor NPN dengan Multimeter Digital


1.

Atur Posisi Saklar pada Posisi Dioda

2.

Hubungkan Probe Merah pada Terminal Basis (B) dan Probe Hitam pada
Terminal Emitor (E), Jika Display Multimeter menunjukan nilai Voltage
tertentu, berarti Transistor tersebut dalam kondisi baik

3.

Pindahkan Probe Hitam pada Terminal Kolektor (C), jika Display


Multimeter menunjukan nilai Voltage tertentu, berarti Transistor tersebut
dalam kondisi baik.

Cara Mengukur/Menguji Kapasitor dengan Multimeter Digital


Cara mengukur Kapasitor dengan Multimeter Digital yang memiliki fungsi Kapasitansi
Meter cukup mudah, berikut ini caranya :

1.

Atur posisi skala Selektor ke tanda atau Simbol Kapasitor

2.

Hubungkan Probe ke terminal kapasitor.

3.

Baca Nilai Kapasitansi Kapasitor tersebut.

Cara Menguji Resistor dengan Multimeter Digital


1.

Atur Posisi Saklar Selektor ke Ohm ()

2.

Pilih skala sesuai dengan perkiraan Ohm yang akan diukur. Biasanya
diawali ke tanda X yang artinya adalah Kali. (khusus Multimeter
Analog)

3.

Hubungkan probe ke komponen Resistor, tidak ada polaritas, jadi boleh


terbalik.

4.

Baca hasil pengukuran di Display Multimeter. (Khusus untuk Analog


Multimeter, diperlukan pengalian dengan setting di langkah ke-2)

Mengukur Elco Dengan Multitester


Sebenarnya cara yg saya sampaikan ini kurang pas untuk cek elco, dan cara yg tepat mengukur elco
adalah dengan CAPACITANCE METER, dan dia akan menunjukkan kapasitas yg sebenarnya yg dimiliki elco
itu. Tapi cara ini juga lumayan cukup membantu, berikut caranya :
1. Putar batas ukur pada Ohmmeter X1 / X10 untuk elco yang ukurannya besar dan X100 / X1K untuk elco
yang ukurannya kecil.

2. Hubungkan probe ke masing-masing kaki ELCO (bolak balik sama saja)


3. Lihat penunjukan jarum pada papan skala.

Kesimpulan Hasil Pengukuran

Jarum menunjuk angka & kembali ke tempat semula : elco baik


Jarum menunjuk angka & tidak kembali ke tempat semula : elco bocor
Jarum tidak bergerak sama sekali : elco putus
Jarum menunjuk angka nol : elco short

1. Menguji Kondensator
Caranya adalah dengan langkah-langkah berikut di bawah ini:
a. Mula-mula saklar multimeter diputar ke atas. Tanda panah ke atas tepatnya R x Ohm
b. Kalibrasi sampai jarum multimeter menunjukkan angka nol tepat saat dua colok (+) dan colok (-)
dihubungkan. Putar adjusment untuk menyesuaikan.
c.
Hubungkan colok (-) dengan kaki berkutub negatif kondensator, sedangkan colok (+)dengan kaki positif
kondensator. Lihat jarum. Apabila bergerrak dan tidak kembali berarti komponen tersebut masih baik. Jika
bergerak dan kembali tetapi tidak seperti posisi semula berarti komponen rusak. Dan apabila jarum tidak
bergerak sama sekali dipastikan putus.

2. Menguji Resistor / Tahanan Tetap


Walaupun komponen ini tidak memiliki kutub negatif dan positif tetapi dengan multimeter kita akan menguji
kualitasnya. Tidak menutup kemungkinan adanya kerusakan yang disebabkan oleh beberapa faktor, salah satu
diantaranya karena terbakar/korsleting karena tidak tahan menahan arus yang lebih besar dari nilainya.
Untuk mengujinya dengan multimeter kita boleh membolak-balik kaki resistor ataupun sebaliknya membolak-balik
colok (+) dan colok (-).
Langkah-langkah pemeriksaan resistor:
a. Memutar saklar sampai pada posisi R x Ohm.
b. Kalibrasi dengan menghubungkan colok (+) dan colok (-). Kemudian memutar penyetel sampai jarum
menunjuk pada angka nol (0). Atau putar control adjusment untuk menyesuaikan.
c.
Setelah itu kita hubungkan pencolok (+) pada salah satu kaki resistor, begitu pula colok (-) pada kaki yang
lain.
d. Perhatikan jarum penunjuk. Apakah ia bergerak penuh atau sebaliknya jika bergerak dan tak kembali
berarti komponen masih baik. Bila sebaliknya jarum penunjuk skala tidak bergerak berarti resistor rusak.

e.

Komponen resistor yang masih baik juga bisa dinilai dengan sama atau tidak nilai komponen resistor yang
tertera pada gelang-gelang warnanya dengan pengukuran melalui multimeter.
3. Menguji variabel kondensator
Menguji variabel kondensator bukan bertujuan untuk mengetahui tingkat kebocoran. Hal ini disebabkan ia tidak
terbuat dari bahan-bahan seperti layaknya yang dipakai dalam pembuatan elco, kondensator keramik dan lain
sebagainya.
Tujuan pengujian ini hanyalah untuk mengetahui hubungan/kontak langsung antara rotor dan stator. Jika keduanya
berhubungan maka tidak dapat dipakai karena korsleting sehingga menimbulkan suara gemerisik pada radio. Biasanya
varco ang demikian dapat diketahui dengan cara memutar-mutar varco guna memperoleh signal (gelombang) dan
diiringi suara gemerisik yang lebih tajam dari suara pancaran pemancar.
Untuk mengetahui tingkat korsleting pada sebuah varco adalah dengan :
a. Pertama-tama memutar saklar multimeter pada posisi R x Ohm atau 1x dan K.
b. Kalibrasi seperti biasa.
c.
Hubungkan colok (-) dan colok (+) pada masing-masing kaki.
d. Putar rotornya. Apabila jarum tak bergerak sama sekali berarti varco dalam keadaan baik. Jika bergerakgerak maka komponen ini terjadi kontak langsung/korsleting.
4. Menguji Dioda
Komponen ini memiliki sepasang kaki yang mana masing-masing berkutub negatif dan positif. Oleh karena itu
dalam menguji nanti hendaknya dilakukan dengan benar dan cermat. Tujuan pengujian alat ini adalah untuk
mengetahui tingkat kerusakan akibat beberapa hal . Pada dioda yang pernah dipakai dalam suatu rangkaian
biasanya disebabkan besarnya tekanan arus sehingga tidak mampu ditahan dan diubah menjadi DC.
Cara pengujian:
a. Saklar diputar pada posisi Ohmmeter, 1x dan Kalibrasi.
b. Hubungkan colok (-) dengan kaki negatif (anoda) dan colok (+) dengan kaki positif (katoda).
c.
Kemudian pindahkan pencolok (-) pada kaki anoda dan colok (+) pada kaki katoda. Bila jarum bergerak
berarti dioda tersebut rusak. Jika sebaliknya (tak bergerak) maka dioda dalam keadaan baik.
5. Menguji Transformator
Transformator saat kita beli harus dan wajib untuk kita check apakah masih baik dan berfungsi. Karena untuk
trafo biasanya tidak diberi garansi apabila rusak setelah dibeli. Hal ini dimungkinkan adanya pemutusan
hubungan di gulungan/lilitan sekunder atau primer.
Langkah-langkah:
a. Putar multimeter saklar pada posisi Ohm 1x.
b. Kalibrasi.
c.
Hubungkan colok (-) dengan salah satu kaki di gulungan primer, colok (+) pada kaki yang lain di gulungan
primer. Bila jarum bergerak maka trafo dalam keadaan baik.
d. Pada gulungan sekunder lakukan hal yang sama. Apabila jarum multimeter bergerak-gerak maka trafo
dalam keadaan baik. Selisih nilai sama dengan selisih tegangan yang tertera pada trafo.
e. Letakkan colok (-) atau colok (+) ke salah satu kaki di gulungan primer kemudian colok yang lain ke
gulungan sekunder. Apabila jarum tidak bergerak maka trafo dalam keadaan baik, menandakan tidak
adanya korsleting gulungan primer dengan sekunder dengan body trafo. Lakukan hal sebaliknya.
f.
Langkah terakhir, letakkan colok (-) atau colok (+) ke salah satu kaki di gulungan primer atau sekunder
kemudian colok yang lain ke plat pengikat gulungan yang berada di tengah. Apabila jarum tidak bergerak
maka trafo dalam keadaan baik, menandakan tidak adanya korsleting gulungan dengan body trafo.

1) Cara Menguji Kondensator (Capasitor)


Caranya adalah dengan langkah-langkah berikut di bawah ini:
1) Mula-mula saklar multimeter diputar ke atas. Tanda panah ke atas tepatnya R x Ohm
2) Kalibrasi sampai jarum multimeter menunjukkan angka nol tepat saat dua colok (+) dan
colok (-) dihubungkan. Putar adjusment untuk menyesuaikan.
3) Hubungkan colok (-) dengan kaki berkutub negatif kondensator, sedangkan colok (+)
dengan kaki positif kondensator. Lihat jarum. Apabila bergerrak dan tidak kembali berarti
komponen tersebut masih baik. Jika bergerak dan kembali tetapi tidak seperti posisi semula
berarti komponen rusak. Dan apabila jarum tidak bergerak sama sekali dipastikan putus.

2) Cara Menguji Resistor


Walaupun komponen ini tidak memiliki kutub negatif dan positif tetapi dengan multimeter
kita akan menguji kualitasnya. Tidak menutup kemungkinan adanya kerusakan yang
disebabkan oleh beberapa faktor, salah satu diantaranya karena terbakar/korsleting karena
tidak tahan menahan arus yang lebih besar dari nilainya.
Untuk mengujinya dengan multimeter kita boleh membolak-balik kaki resistor ataupun
sebaliknya membolak-balik colok (+) dan colok (-).
Langkah-langkah pemeriksaan resistor:
1. Memutar saklar sampai pada posisi R x Ohm.
2. Kalibrasi dengan menghubungkan colok (+) dan colok (-). Kemudian memutar penyetel
sampai jarum menunjuk pada angka nol (0). Atau putar control adjusment untuk
menyesuaikan.
3. Setelah itu kita hubungkan pencolok (+) pada salah satu kaki resistor, begitu pula colok (-)
pada kaki yang lain.
4. Perhatikan jarum penunjuk. Apakah ia bergerak penuh atau sebaliknya jika bergerak dan
tak kembali berarti komponen masih baik. Bila sebaliknya jarum penunjuk skala tidak
bergerak berarti resistor rusak.
5. Komponen resistor yang masih baik juga bisa dinilai dengan sama atau tidak nilai
komponen resistor yang tertera pada gelang-gelang warnanya dengan pengukuran melalui
multimeter.

3) Cara Menguji Transformator (Trafo)


Transformator saat kita beli harus dan wajib untuk kita check apakah masih baik dan
berfungsi. Karena untuk trafo biasanya tidak diberi garansi apabila rusak setelah dibeli. Hal
ini dimungkinkan adanya pemutusan hubungan di gulungan/lilitan sekunder atau primer.
Langkah-langkah:
1. Putar multimeter saklar pada posisi Ohm 1x.
2. Kalibrasi.
3. Hubungkan colok (-) dengan salah satu kaki di gulungan primer, colok (+) pada kaki yang
lain di gulungan primer. Bila jarum bergerak maka trafo dalam keadaan baik.
4. Pada gulungan sekunder lakukan hal yang sama. Apabila jarum multimeter bergerak-gerak
maka trafo dalam keadaan baik. Selisih nilai sama dengan selisih tegangan yang tertera
pada trafo.
5. Letakkan colok (-) atau colok (+) ke salah satu kaki di gulungan primer kemudian colok yang
lain ke gulungan sekunder. Apabila jarum tidak bergerak maka trafo dalam keadaan baik,
menandakan tidak adanya korsleting gulungan primer dengan sekunder dengan body trafo.
Lakukan hal sebaliknya.
6. Langkah terakhir, letakkan colok (-) atau colok (+) ke salah satu kaki di gulungan primer
atau sekunder kemudian colok yang lain ke plat pengikat gulungan yang berada di tengah.
Apabila jarum tidak bergerak maka trafo dalam keadaan baik, menandakan tidak adanya
korsleting gulungan dengan body trafo.

4) Cara Menguji Dioda


Untuk itu diperlukan sebuah multitester atau sebuah ohmmeter analog/digital. Multitester
atau Avometer Analog mempunyai fasilitas pengukur hambatan (ohmmeter) , dimana jenis
ohmmeter yang digunakan biasanya ohmmeter-seri, dimana secara konstruksi polaritas
batere yang terpasang dalam meter berlawanan polaritas dengan terminal ukurnya.
Atau dengan perkataan lain, terminal positip meter adalah mempunyai polaritas negatip
batere, sebaliknya terminal negatip meter mempunyai polaritas positip batere.
Dengan demikian guna menguji sebuah dioda dengan menggunakan Avometer prinsipnya
adalah sebagai berikut :
1.

Anda posisikan Avometer pada posisi ohm dengan skala rendah

2.
3.

Tentukan terlebih dahulu elektroda anoda dan katoda dari dioda tersebut
Hubungkan terminal + (positip) meter dengan Anoda dari dioda yang akan ditest
sedangkan terminal (negatip) meter dengan Katoda dioda. (hubungan ini adalah reverse).
4.
Dalam posisi semacam ini, jika dioda masih baik, maka jarum meter tidak akan bergerak.
Namun jika dalam posisi ini jarum bergerak, maka dapat dikatakan dioda terhubung singkat
(rusak).
5.
Ulangi langkah 2 diatas dengan polaritas sebaliknya, dimana Anoda dihubungkan
dengan negatip meter dan Katoda dengan positip meter. (hubungan ini adalah forward),
6.
Dalam posisi semacam ini, jika dioda masih baik, maka jarum meter akan bergerak.
Namun jika dalam posisi ini jarum meter tidak bergerak, maka dapat dikatakan dioda putus
(rusak).

5) Cara Menguji Silicon Controlled Rectifier (SCR)


Kondisi SCR dapat diuji dengan menggunakan sebuah ohmmeter seperti layaknya
dioda, namun dikarenakan konstruksinya pengujian SCR ini harus dibantu dengan
penyulutan kaki gate dengan pulsa positip. Jadi dengan menghubung singkat kaki anoda
dengan gate, kemudian diberikan sumber positip dari meter secara bersama dan katoda
diberi sumber negatipnya, maka akan tampak gerakan jarum ohmmeter yang menuju nilai
rendah penunjukkan ohm dan kondisi ini menyatakan SCR masih layak digunakan.
Sedangkan jika penunjukkan jarum menunjuk pada nilai resistansi yang tinggi, maka
dikatakan kondisi SCR menyumbat atau rusak.

6) Cara Menguji Light Emitting Diode (LED)


LED adalah singkatan dari light emiting diode atau dalam bahasa indonesia biasa
diartikan sebagai dioda yang dapat memancarkan cahaya. Seperti dioda, LED memiliki
kutub anoda (+) dan kutub katoda (-) dan bekerja pada tegangan 1,6 Volt. Seperti yang
terlihat pada gambar 1. Cahaya yang dipancarkan bervariasi jenisnya deradasarkan bahan
pembentuknya. LED yang banyak beredar dipasaran adalah LED cahaya tampak.
Pengujian LED
Pengujian LED bertujuan untuk menentukan kelayakan LED dan menetukan jenis
kutubnya.
1.

Dari pengujian di peroleh data sebagai berikut: Ketika probe positif multimeter
dihubungkan ke kutub yang panjang (anoda) dan probe negatif multimeter dihubungkan ke kutub
yang pendek (katoda), LED tidak menyala.
2.
Ketika probe positif multimeter dihubungkan ke kutub yang pendek (katoda) dan probe
negatif multimeterdihubungkan ke kutub yang panjang (anoda), LED menyala.

Analisa Data

Dari data yang diperoleh, diketahui bahwa ketika probe positif multimeter dihubungkan
ke kutub yang pendek (katoda) dan probe negatif multimeter dihubungkan ke kutub yang
panjang (anoda), LED menyala. Sedangkan kutub katoda itu sendiri merupakan kutub
negatif. Seharusnya, jika kita lihat dari prinsipnya bahwa bias forward (dioda menyala)
terjadi jika kutub anoda led dihubungkan ke kutub positif sumber tegangan. Dari analisa di
atas dapat kita pahami bahwa probe positif multimeter mewakili kutub negatif sumber
tegangannya.

7) Cara Menguji Transistor


Transistor ekivalen dengan dua buah dioda yang digabung, sehingga prinsip pengujian
dioda diterapkan pada pengujian transistor. Untuk transistor jenis NPN, pengujian dengan
jangkah pada x100, penyidik hitam ditempel pada Basis dan merah pada Kolektor, jarum
harus meyimpang ke kanan. Bila penyidik merah dipindah ke Emitor, jarum harus ke kanan
lagi.
Kemudian penyidik merah pada Basis dan hitam pada Kolektor, jarum harus tidak
menyimpang dan bila penyidik hitam dipindah ke Emitor jarum juga harus tidak
menyimpang.
Selanjutnya dengan jangkah pada 1 k penyidik hitam ditempel pada kolektor dan merah,
pada emitor, jarum harus sedikit menyimpang ke kanan dan bila dibalik jarum harus tidak
menyimpang. Bila salah satu peristiwa tersebut tidak terjadi, maka kemungkinan transistor
rusak.
Untuk transitor jenis PNP, pengujian dilakukan dengan penyidik merah pada Basis dan
hitam pada Kolektor, jarum harus meyimpang ke kanan. Demikian pula bila penyidik merah
dipindah ke Emitor, jarum arus menyimpang ke kanan lagi. Selanjutnya analog dengan
pangujian NPN.
Kita dapat menggunakan cara tersebut untuk mengetahui mana Basis, mana Kolektor
dan mana Emitor suatu transistor dan juga apakah jenis transistor PNP atau NPN. Beberapa
jenis multimeter dilengkapi pula fasilitas pengukur hFE, ialah salah parameter penting suatu
transistor.
Dengan circuit seperti pada gambar, dapat diperkirakan bahan transistor. Pengujian
cukup dilakukan antara Basis dan Emitor, bila voltage 0.2 V germanium dan bila 0.6 V maka
kemungkinan silicon

Anda mungkin juga menyukai