Definisi
Vertigo berasal dari bahasa latin vertere= memutar. Vertigo ialah
adanya sensasi gerakan atau rasa gerak dari tubuh seperti rotasi (memutar)
tanpa sensasi perputaran yang sebenarnya, dapat sekelilingnya terasa
berputar (vertigo objektif) atau badan yang berputar (vertigo subjektif).
Vertigo
termasuk
kedalam
gangguan
keseimbangan
yang
dinyatakan
akibat
rangsangan
bunyi
(pendengaran)
atau
gerakan
Rangsangan gerakan diubah reseptor (R) vestibuler (hair ceel), R. visus (rod
dan cone cells) dan R proprioseptik, menjadi impuls saraf. Dari ketiga R
tersebut, R vestibuler menyumbang informasi terbesar disbanding dua R
lainnya, yaitu lebih dari 55%.
Mekanisme
transduksi
hari
cells
vestibulum
berlangsung
ketika
dari
endolymf
ke
dalam
hari
cells
yang
selanjutnya
akan
yang
berguna
untuk
alat
keseimbangan
tubuh
akan
ditangkap oleh respetor vestibuler visual dan propioseptik. Dan ketiga jenis
reseptor tersebut, reseptor vestibuler yang punya kontribusi paling besar,
yaitu lebih dari 50% disusul kemudian reseptor visual dan yang paling kecil
konstibusinya adalah propioseptik.
Arus informasi berlangusng intensif bila ada gerakan atau perubahan
gerakan
dari
kepala
atau
tubuh,
akibat
gerakan
ini
menimbulkan
perpindahan cairan endolimfe di labirin dan selanjutnya bulu (cilia) dari sel
rambut
hair
cells)
akan
menekuk.
Tekukan
bulu
menyebabkan
sensoris
ini
lewat
saraf aferen
Pembagian
Asal terjadinya vertigo dikarenakan adanya gangguan pada sistem
keseimbangan tubuh. Bisa berupa trauma, infeksi, keganasan, metabolik,
toksik, vaskular, atau autoimun. Sistem keseimbangan tubuh kita dibagi
menjadi 2 yaitu sistem vestibular (pusat dan perifer) serta non vestibular
(visual [retina, otot bola mata], dan somatokinetik [kulit, sendi, otot]).
Sistem vestibular sentral terletak pada batang otak, serebelum dan
serebrum. Sebaliknya, sistem vestibular perifer meliputi labirin dan saraf
vestibular. Labirin tersusun dari 3 kanalis semisirkularis dan otolit (sakulus
dan utrikulus) yang berperan sebagai reseptor sensori keseimbangan, serta
koklea sebagai reseptor sensori pendengaran. Sementara itu, krista pada
kanalis semisirkularis mengatur akselerasi angular, seperti gerakan berputar,
sedangkan makula pada otolit mengatur akselerasi linear.
Segala input yang diterima oleh sistem vestibular akan diolah.
Kemudian, diteruskan ke sistem visual dan somatokinetik untuk merespon
informasi tersebut. Gejala yang timbul akibat gangguan pada komponen
sistem keseimbangan tubuh itu berbeda-beda. [Tabel 1 dan 2]
episodik
keseimbangan
Mual/muntah
kontinu
Gangguan
+/-
pendengaran
gerakan kepala
Gerakan pencetus
Situasi pencetus
Vestibular
Bangkitan vertigo
Perifer
lebih mendadak
Sentral
lebih lambat
Derajat vertigo
berat
ringan
Pengaruh
gerakan ++
kepala
+/-
++
(tinitus, -
tuli)
Tanda fokal otak
Berdasarkan awitan serangan, vertigo dibedakan menjadi 3 kelompok yaitu
paroksismal, kronik, dan akut. Serangan pada vertigo paroksismal terjadi
mendadak,
berlangsung
beberapa
menit
atau
hari,
lalu
menghilang
sempurna. Suatu saat serangan itu dapat muncul lagi. Namun diantara
serangan, pasien sama sekali tidak merasakan gejala. Lain halnya dengan
vertigo kronis. Dikatakan kronis karena serangannya menetap lama dan
intensitasnya
konstan.
Pada
vertigo
akut,
serangannya
mendadak,
[Tabel 3]
Jenis
Berdasarkan
Telinga
Disertai Timbul
Keluhan Telinga
Awitan
Karena
Perubahan
Posisi
Serangan
Vertigo
Penyakit
paroksismal
TIA
arteri Benign
paroxysmal
fossa
cranii basilaris,
positional
posterior,
transient
akibat
lesi
arteri
vertebralis
Vertigo kronis
Otitis
media Kontusio
Hipotensi
kronis,
serebri,
ortostatik,
meningitis
tuberkulosa,
komosio,
servikalis
lesi sklerosis,
akibat intoksikasi obat-
zat ototoksik
Vertigo akut
Trauma
herpes
obatan
labirin, Neuronitis
zoster vestibularis,
vestibularis,
perdarahan
multipel
labirin
sklerosis
Faktor Resiko
Vertigo terjadi bukan karena faktor keturunan, namun ada beberapa faktor
yang menyebabkan vertigo seperti karena serangan migren, radang pada
leher, mabuk kendaraan, infeksi bakteri pada telinga dan kekurangan asupan
oksigen ke otak.
Penyebab yang lain lebih dijelaskan pada penyebab vertigo.
Penyebab
Vertigo berbeda dengan dizziness, suatu pengalaman yang mungkin
pernah kita rasakan, yaitu kepala terasa ringan saat akan berdiri. Sedangkan
vertigo bisa lebih berat dari itu, misalnya dapat membuat kita sulit untuk
melangkah karena rasa berputar yang mempengaruhi keseimbangan tubuh.
Adanya penyakit vertigo menandakan adanya gangguan system deteksi
seseorang. (Anonim. 2006. Diagnosis dan Tatalaksana Kedaruratan Vertigo)
Asal terjadinya vertigo dikarenakan adanya gangguan pada sistem
keseimbangan tubuh. Bisa berupa trauma, infeksi, keganasan, metabolik,
toksik, vaskular, atau autoimun. Sistem keseimbangan tubuh kita dibagi
menjadi 2 yaitu sistem vestibular (pusat dan perifer) serta non vestibular
(visual [retina, otot bola mata], dan somatokinetik [kulit, sendi, otot).
Kemungkinan penyebab vertigo yaitu:
Infeksi virus seperti common cold atau influenza yang menyerang area
labirin
Infeksi bakteri yang mengenai telinga bagian tengah
7
VERTIGO
Vertigo paling berat jika disebabkan adanya tumor pada otak kecil atau
dekat organ telinga. Vertigo yang dirasakan sesuai dengan pertumbuhan
tumor. Semakin besar tumor semakin berat rasa sakitnya. Adakalanya diikuti
dengan gejala telinga mendengung. Sebagai upaya penanggulangan satusatunya cara operasi dan penyinaran untuk menyingkirkan tumor.
Namun, adakalanya vertigo hanya disebabkan oleh stres. Meski
penderita mengalami gejala kepala berputar tujuh keliling dan bahkan
8
Infeksi
bakteri
pada
labyrinthitis
merupakan
infeksi
yang
mengancam jiwa, yang biasanya diikuti dengan vertigo yang hebat, muntah,
dan suhu badan yang tinggi. Kondisi ini memerlukan perawatan di rumah
sakit.
Neuroma akustik merupakan tumor jinak pada saraf pendengaran atau
saraf keseimbangan yang terletak di antara telinga dan otak. Ini biasanya
dapat disembuhkan dengan operasi dan dapat membahayakan jiwa jika tidak
diobati. Tes pendengaran dan keseimbangan dapat mengidentifikasi tumor
ini, sementara MRI diperlukan untuk mengkonfirmasi letak tumor.
Vertigo ringan akibat perubahan posisi merupakan penyebab tersering
vertigo. Hal ini disebabkan karena pergerakan kepala yang mendadak,
seperti bangun tidur dan hanya timbul beberapa detik.
Sindrom Meniere merupakan kondisi dimana terdapatnya cairan di
telinga bagian dalam yang menyebabkan vertigo yang hilang timbul, rasa
penuh di telinga, dan berkurangnya pendengaran yang juga berfluktuasi
serta telinga berdengung. Vertigo biasanya hilang dalam beberapa jam. Pada
sebagian
kasus
hilangnya
pendengaran
9
dapat
makin
parah.
otak
dapat
menyebabkan
vertigo.
Tes
keseimbangan
akan
membedakan apakah penyebab berasal dari telinga dalam atau dari susunan
saraf pusat.
Patogenesis
BPPV terjadi akibat dari perubahan posisi kepala yang cepat dan tibattiba, biasanya akan dirasakan pusing yang sangat berat, yang berlangsung
bervariasi di semua orang, bisa lama atau hanya beberapa menit sasja.
Penderita kadang merasakan lebih baik jika berbaring diam saja. Vertigo
dapat berlangsung selama berhari-hari dan disertai dengan mual muntah.
Hasilnya pendertia akan merasa amat sangat panic dan segera melarikan
diri untuk berobat, tak jarang pasien seperti ini ditemukan di unit gawat
darurat. BPPV disebabkan oleh pengendapan kalsium di dalam salah satu
alat penyeimbangan di dalam telinga, tetapi sebagian besar penyebabnya
belum dikethui hingga sekarang. Beberapa dugaan yang dikemukakan oleh
para
ahli
adalah,
trauma
pada
alat
keseimbangan,
infeksi,
sisa
10
Manifestasi Klinis
Gejala vertigo dapat bervariasi tergantung berat ringannya. Gejala yang
dapat dirasakan antara lain:
Jika ada gangguan pada sistem ini, yang lazim disebut vertigo
vestibular, dunia akan terasa seperti berputar. Serangan vertigo jenis ini
umumnya terjadi secara mendadak, bersifat datang-pergi (episodik), disertai
rasa mual/muntah, kadang-kadang ada denging di telinga. Pencetus
serangan ini adalah gerakan kepala.
Vertigo vestibular dibedakan menjadi tipe sentral, gangguan terjadi
pada batang otak sampai otak besar.
Yang kedua adalah tipe perifer, gangguan terletak pada batang otak
sampai labirin di telinga bagian dalam. Penyebab vertigo vestibular antara
lain trauma kepala, infeksi otak, tumor, infeksi sekitar sinus atau lainnya (flu,
pilek, diare), remote efek (reaksi terhadap infeksi yang menyebabkan
vertigo). Gejala vertigo vestibular perifer adalah pandangan kabur, letih,
lesu,
sakit
kepala,
detak
jantung
cepat,
kehilangan
keseimbangan,
Adapun
gejala
vertigo
vestibular
sentral
antara
lain
diplopia
diterima
otak
besar.
12
Penegakkan Diagnosis
Diagnosis BPPV ditegakkan berdasarkan anamnesis, gejala klinis
pemeriksaan THT, uji posisi dan uji kalori. Pada anamnesis, pasien
mengeluhkan kepala terasa pusing berputar pada perubahan posisi kepala
dengan posisi tertentu. Secara klinis vertigo terjadi pada perubahan posisi
kepala dan akan berkurang serta akhirnya berhenti secara spontan setelah
beberapa waktu. Pada pemeriksaan THT secara umum tidak didapatkan
kelainan berarti, dan pada uji kalori tidak ada paresis kanal.
Uji posisi dapat membantu mendiagnosa BPPV, yang paling baik
adalah dengan melakukan manuver Hallpike : penderita duduk tegak,
kepalanya dipegang pada kedua sisi oleh pemeriksa, lalu kepala dijatuhkan
mendadak sambil menengok ke satu sisi. Pada tes ini akan didapatkan
nistagmus posisi dengan gejala :
1. Mata berputar dan bergerak ke arah telinga yang terganggu dan
mereda setelah 5-20 detik.
2. Disertai vertigo berat.
3. Mula gejala didahului periode laten selama beberapa detik (3-10 detik).
4. Pada uji ulangan akan berkurang, terapi juga berguna sebagai cara
diagnosis yang tepat.
Pemeriksaan
fisis
dasar
dan
neurologis
sangat
penting
untuk
nistagmus
spontan
atau
gaze-evoked
nystagmus
dan
atau
neoplasma/tumor.
Arteriografi
untuk
menilai
sirkulasi
vertebrobasilar.
Pemeriksaan Neurologis
Pemeriksaan neurologis dilakukan dengan perhatian khusus pada:
1. Fungsi vestibuler/serebeler
a. Uji Romberg
penderita berdiri dengan kedua kaki dirapatkan, mula-mula dengan kedua
mata terbuka kemudian tertutup. Biarkan pada posisi demikian selama 20-30
detik. Harus dipastikan bahwa penderita tidak dapat menentukan posisinya
(misalnya dengan bantuan titik cahaya atau suara tertentu). Pada kelainan
vestibuler hanya pada mata tertutup badan penderita akan bergoyang
menjauhi garis tengah kemudian kembali lagi, pada mata terbuka badan
penderita tetap tegak. Sedangkan pada kelainan serebeler badan penderita
akan bergoyang baik pada mata terbuka maupun pada mata tertutup.
b. Tandem Gait: penderita berjalan lurus dengan tumit kaki kiri/kanan
diletakkan pada ujung jari kaki kanan/kiri ganti berganti. Pada kelainan
vestibuler perjalanannya akan menyimpang, dan pada kelainan serebeler
penderita akan cenderung jatuh.
c. Uji Unterberger.
Berdiri dengan kedua lengan lurus horisontal ke depan dan jalan di tempat
dengan mengangkat lutut setinggi mungkin selama satu menit. Pada
15
16
Pemeriksaan Penunjang
1) Pemeriksaan fisik :
Pemeriksaan mata
Pemeriksaan alat keseimbangan tubuh
Pemeriksaan neurologik
Pemeriksaan otologik
Pemeriksaan fisik umum
2) Pemeriksaan khusus :
ENG
Audiometri dan BAEP
Psikiatrik
3) Pemeriksaan tambahan:
Pemeriksaan laboratorium rutin atas darah dan urin, dan
akustik).
Neurofisiologi:Elektroensefalografi(EEG),Elektromiografi
(EMG),
(MRI).
Penatalaksanaan
Tatalaksana vertigo terbagi menjadi 3 bagian utama yaitu kausal,
simtomatik dan rehabilitatif. Sebagian besar kasus vertigo tidak diketahui
kausanya sehingga terapi lebih banyak bersifat simtomatik dan rehabilitatif.
Terapi simtomatik bertujuan meminimalkan 2 gejala utama yaitu rasa
berputar dan gejala otonom. Untuk mencapai tujuan itu digunakanlah
vestibular suppresant dan antiemetik. Beberapa obat yang tergolong
vestibular suppresant adalah antikolinergik, antihistamin, benzodiazepin,
calcium channel blocker, fenotiazin, dan histaminik.
17
Antikolinergik
bekerja
dengan
cara
mempengaruhi
reseptor
memori,
mengurangi
keseimbangan,
dan
merusak
tonus
inti
vestibular
oleh
serebelum,
sistem
visual
dan
Sedasi
Mukosa
Ekstrapirami
Kering
-
dal
+
Flunarisin
1x5-10
tik
+
Sinarizin
mg
Prometasin
3x25 mg
++
++
Difenhidrin
3x25-50
at
mg
+++
18
Skopolamin
3x50 mg
+++
Atropin
3x0,6 mg
Amfetamin
3x0,4 mg
Efedrin
3x5-10
+++
++
Proklorpera
mg
++
+++
+++
sin
3x25 mg
+++
Klorpromas
3x3 mg
++
+++
++
in
3x25 mg
Diazepam
3x2-5 mg
Haloperidol
3x0,5-2
Betahistin
mg
Carvedilol
3x8 mg
Karbamaze
Sedang
pin
diteliti
Dilantin
3x200 mg
3x100 mg
Beberapa terapi yang dapat diberikan adalah terapi dengan obatobatan, terapi fisik / latihan dan olah raga. Dan jika keduat terapi di atas
tidak dapat mengatasi kelainan yang diderita dianjurkan untuk terapi bedah.
Obat-obatan yang biasanya digunakan adalah :
1. Antikolinergik / parasimpatolik
2. Antihistamin
3. Penenang minor dan Mayor
4. Simpatomimetik
5. Kombinasi tersebut di atas.
Berdasarkan hipotesis Kanalolithiasis, Dapat digunakan teknik pley
yaitu posisi kepala 45 derajat menoleh ke arah telinga yang sakit, kemudian
pasien digerakkan dari posisi duduk ke posisi Hallpike dengan telinga sakit di
bawah. Pasien dapat dipertahankan dengan posisi ini selama 3 menit dan
19
20
KESIMPULAN
Vertigo dapat digolongkan sebagai salah satu bentuk gangguan
keseimbangan atau gangguan orientasi di ruangan. Istilah yang sering
digunakan oleh awam adalah: puyeng, sempoyongan, mumet, pusing,
pening, tujuh keliling, rasa mengambang, kepala terasa enteng, rasa
melayang. Vertigo perlu dipahami karena merupakan keluhan nomer tiga
paling sering dikemukakan oleh penderita yang datang ke praktek umum,
bahkan orang tua usia sekitar 75 tahun, 50 % datang ke dokter dengan
keluhan vertigo.
Vertigo terjadi bukan karena faktor keturunan, namun ada beberapa
faktor yang menyebabkan vertigo seperti karena serangan migren, radang
pada leher, mabuk kendaraan, infeksi bakteri pada telinga dan kekurangan
asupan oksigen ke otak.
21
22