JARINGAN
HEWAN
Sekolah
Kelas / Semester
: XI / I
3.4 Menerapkan konsep tentang keterkaitan hubungan antara struktur sel pada jaringan hewan dengan fungsi organ
pada hewan berdasarkan hasil pengamatan
4.4 Menyajikan data tentang struktur anatomi jaringan pada hewan berdasarkan hasil pengamatan untuk
menunjukkan pemahaman hubungan antara struktur dan fungsi jaringan pada hewan terhadap bioproses yang
berlangsung pada hewan
C. Kompetensi Dasar/Indikator/Tujuan
Kompetensi Dasar
Indikator
Tujuan Pembelajaran
Jaringan Hewan
2.
3.
4.
Diberi nama jaringan ikat longgar karena seratnya amat longgar. Jenis seratnya berkolagen,
elastis, dan juga berserat retikuler. Letaknya berada pada bagian bawah kulit, di dekat pembuluh
darah dan saraf, dan sekitar organ. Jaringan ini berperan dalam mengikat jaringan epitel dan
jaringan di bawahnya. Selain itu, jaringan ikat longgar berfungsi menjaga organ tetap berada di
tempatnya.
Jaringan rangka / skeleton
Skeleton berfungsi untuk penyokong tubuh, dilengkapi dengan rangka yang kaku. Seperti pada jaringan ikat, jaringan ini terdiri atas sel-sel
yang terletak dalam matriks organik, tetapi matriksnya lebih keras. Pada vertebrata terdapat dua macam jaringan skeleton, yaitu tulang
rawan (kartilago) dan tulang keras.
1.
Tulang rawan (kartilago), terdapat 3 jenis yaitu kartilago hialin, elastis dan fibroblas.
a.
b.
Kartilago elastis berwarna kuning dan seratnya elastis. Kartilago elastis ini
berfungsi memberi kelenturan dan menyokong jaringan tulang rawan. Terdapat
pada telinga luar, embrio dan epiglotis.
c.
Kartilago fibroblas tersusun atas kolagen yang berwarna gelab dan keruh.
Kartilago ini merupakan jaringan tulang rawan yang paling kuat secara
struktural. Kartilago ini banyak ditemukan pada hubungan antar tulang
belakang dan tendon. Fungsinya yaitu sebagai pelindung dan penyokong
jaringan lainnya.
2.
Tulang keras, terdapat 2 jenis yaitu jaringan tulang kompak dan jaringan tulang bunga karang (sponge).
a.
Jaringan tulang kompak memiliki matriks yang kuat dan tidak memiliki rongga di
dalamnya. Jaringan tulang sejati disebut pula dengan jaringan tulang dewasa.
Jaringan tulang sejati tersusun atas sel-sel tulang yang dinamakan osteosit.
Osteosit di bentuk oleh osteoblas. Osteoblas berasal dari fi broblas. Oleh karena
itu, osteoblas berperan penting. Osteosit tersusun dalam lapisan kon sentris yang
disebut lamela. Lamela yang mengelilingi kapiler disebut saluran Havers. Di dalam
saluran Havers ditemukan kapiler, vena, dan arteri. Di antara lamela terdapat ruang
tempat osteosit yang disebut lakuna. Antara osteosit yang satu dengan yang
lainnya dihubungkan oleh kapiler kanalikuli. Lihat gambar di samping.
b.
Tulang spons (bunga karang) memiliki matriks yang mengandung lebih sedikit
bahan anorganik (60-65%) dibandingkan dengan tulang kompak. Matriksnya
berongga, berisi sumsum merah yang memproduksi sel-sel darah. Tulang spons
terdapat pada epifisis tulang pipa, tulang pipih, dan tulang pendek.
Jaringan Cair
Saat bagian tubuh kita ada yang tergores dengan benda yang tajam atau keras, boleh jadi darah akan keluar dari bagian tubuh
tersebut. Darah yang keluar itu disebut sebagai jaringan darah. Disebut demikian, karena darah termasuk pula jaringan ikat. Penge
lompokkan ini didasarkan pada fakta bahwa sel darah dan sel jaring an pengikat berasal dari sel yang sama. Darah tersusun dari matriks
yang berupa cairan yang disebut plasma dan bagian padat yang disebut sel-sel darah. Plasma darah tersusun atas air, garam-garam, dan
berbagai jenis protein terlarut. Sementara itu, sel-sel darah meliputi sel darah merah (eritrosit), sel darah putih (leukosit), dan keping darah
(trombosit).
Sel darah merah vertebrata mengandung pigmen merah yang disebut hemoglobin. Adapun sel darah putih tidak memiliki
hemoglobin dan memiliki jenis yakni limfosit, monosit, neutrofil, eosinofil, dan basofil. Sedangkan, keping darah merupakan fragmen sel yang
berada dalam sumsum tulang. Jaringan darah ini memiliki berbagai fungsi. Sel darah merah berperan membawa oksigen yang dialirkan ke
seluruh bagian tubuh, sel darah putih berfungsi dalam pertahanan tubuh untuk melawan virus, bakteri, dan penyerang lainnya, dan keping
darah bermanfaat saat penggumpalan darah.
Selain jaringan darah, terdapat pula jaringan limfa atau getah bening. Getah bening terdiri atas sel-sel dan serat retikuler. Selselnya berupa limfosit dan granulosit seperti neutrofil, eosinofil, dan basofil. Cairan getah bening ini beredar melewati pembuluh limfa yang
berada sejajar dengan pembuluh balik.
B. Jaringan Syaraf
Jaringan saraf tersusun oleh sel-sel saraf yang disebut neuron dan neuroglia. Sel saraf berperan dalam menerima dan meneruskan
rangsangan dari bagian satu tubuh ke bagian tubuh yang lain. Sedangkan neuroglia berperan sebagai penyokong neuron dan berukuran
lebih jecil daripada neuron. Sementara itu, sel saraf berbentuk unik, dengan sitoplasma yang menjulur dan memanjang.
Neuron terdiri atas:
a. Dendrit, yaitu juluran sitoplasma yang relatif pendek dari
badan sel yang berfungsi membawa rangsangan ke badan
sel.
b. Badan sel, yaitu bagian sel saraf yang mengandung inti
(nukleus) dengan nukleolus di tengahnya. Sitoplasmanya
bergranula, berasal dari retikulum endoplasma yang
disebut Badan Nassal. Badan sel saraf terletak di pusat
saraf dan di ganglion. Ganglion adalah kumpulan badan
sel saraf. Ganglion terletak di tempat-tempat tertentu,
seperti di kiri dan kanan sumsum tulang belakang.
c. Neurit (akson), yaitu juluran sitoplasma yang panjang dari badan sel yang berfungsi membawa rangsangan dari badan sel ke neuron lain.
Akson ini biasanya dibungkus oleh sel Schwann yang berfungsi dalam regenerasi neurit dan dendrit yang rusak. Pada neurit ada selubung
myelin yang berfungsi sebagai isolator juga berperan dalam penyediaan nutrisi. Antara akson suatu neuron dengan dendrit neuron lainnya
ditautkan oleh suatu bagian yang disebut sinapsis.
Berdasarkan fungsinya, neuron dapat dibedakan menjadi neuron sensorik, neuron motorik, dan neuron asosiasi. Neuron sensorik berfungsi
menerima dan meneruskan rangsang dari indera ke saraf pusat. Kemudian, neuron motorik berfungsi membawa atau menyampaikan impuls
dari saraf pusat ke efektor. Sementara, neuron asosiasi menyampaikan impuls dari neuron sensorik ke neuron motorik.