PROBLEM-BASED LEARNING
PBL Blok KLINIK
SKENARIO Adakah Yang Mudah Saya Pahami?
Minggu ke-4
Tanggal 13 Maret 2015 s.d 19 Maret 2015
Grup E
FILDZAH BADZLINA
(125070300111004)
(125070300111011)
FITRI IKRIMAH P U
(125070300111014)
NIKE NURJANNAH
(125070300111015)
ROSA NABILLA
(125070300111036)
(125070300111048)
(125070301111007)
FIRDA AMALIA
(125070301111009)
(125070301111024)
(125070301111028)
PUTRI MAMLUATUN N
(125070305111001)
(125070307111007)
(125070307111021)
HALAMAN JUDUL........................................................................................................... 1
DAFTAR ISI.................................................................................................................... 2
ISI................................................................................................................................. 3
A.
B.
C.
D.
E.
F.
G.
H.
ISI
A.KOMPETENSI YANG AKAN DICAPAI
B.SKENARIO
Adakah Yang Mudah Saya Pahami?
Ny.K usia 54 tahun dating kepada Ahli Gizi di Poli Gizi RS, tempat dia bekerja. Ny.K
merupakan pegawai administrasi di RS tersebut dengan latarbelakang pendidikan SMEA.
Saat dating ke oli, tampaknya Ny.K kesulitan berjalan. Ny.K mengeluh sendi-sendi
kakinya sakit, hal tersebut mengurangi kemampuan geraknya. Menurut Ny.K, beliau telah
didiagnosa Osteoartritis sejak 4 tahun yang lalu. Rasa sakit tersebut ditambah pula dari
hasil pemeriksaanasam uratyang tinggi yaitu 6.1 mg/dl dan beban tubuhnya yang besar,
dimana berat badan Ny.K adalah 69 kg dengan tinggi badan 149 cm. Kondisi kelebihan
berat badan ini sudah terjadi sejak lama. Ny.K menyatakan bahwa dia mempunyai
riwayat hipertensi sejak 5 tahun lalu. Hasil pemeriksaan tensi darah saat ini adalah
180/100 mmHg. Terkait informasi diet yang sesuai dengan kondisinya, Ny.K tidak pernah
mencari tau. Ny.K beranggapan jika dia merasa sakit dia dapat mengkonsumsi obat.
Obat yang dikonsumsi furosemide 40 mg rutin setiap hari dan codein 3x1 yang diberikan
dokter untuk dikonsumsi selama 7 hari. Saat berdiskusi dengan ahli gizi, Ny.K sering
menyampaikan adakah yang harus saya ketahui?. Dan dengan masalah sulitnya dia
memahami informasi medis, Ny.K mengatakan adakah info yang mudah untuk
dipahami? dan adakah media untuk memudahkan saya memahami informasi yang
saya butuhkan?
C. DAFTAR UNCLEAR TERM
1. Furosemid
Diuretik loop yang dipakai dalam pengobatan edema dan hipertensi (Dorland ,
2008)
2. Osteoartritis
Penyakit sendi degenaratif non inflamatorik yang ditandai dengan degenerasi
cartilage articularis, hipertrofi tulang pada tepi tepinya, dan perubahan pada
membrane sinovialis, disertai nyeri dan kekakuan (Dorland, 2008)
3. Codein
alkaloid napotik yang dieroleh dari opium yang berfungsi sebagai analgensik dan
antitusif dan antidiare (Dorland, 2008)
4. Asam Urat
hasil akhir dari metabolise purin berbentuk Kristal yang banyak di persendian
sehingga mnyebabkan penyakit asam urat dengan gejala rasa sakit sendi. (kamus
gizi,2010)
5. Hipertensi
3
tekanan darah arteri yang abnormal tinggi. Pada keadaan normal tekanan darah
berkisar 120/80. Hipertensi merupakan factor resiko dari penyakit stroke, penyakit
jantung koroner dan penyakit ginjal (Kamus gizi, 2010)
D. DAFTAR CUES
dipahami
ahli gizi mampu memberikan asuhan gizi dan menyampaikan informasi medis dan
informasi gizi untuk pasien hipertensi, osteoartritis dan obesitas dengan cara dan
media yang mudah dipahami oleh Ny.K
Urat?
Bagaimana interaksi obat dan makanan dari obat furosemid dan codein?
Bagaimana tujuan, syarat, prinsip diet, dan zat gizi terkait penyakit?
Apa aktivitas fisik yang sesuai kondisi pasien?
Apa saja makanan yang dianjurkan, dibatasi, dan tidak dianjurkan untuk pasien?
Bagaimana tips memilih bahan makanan dan cara pengolahannya
Apa saja media dan alat bantu yangg digunakan untuk menyampaikan informasi
gizi dan media yang yang sesuai untuk scenario?
F. HASIL BRAINSTORMING
1. Gambaran umum (Faktor resiko, Patofisiologi, Etiologi) Osteoartritis, Hipertensi,
Obesitas, Asam Urat.
Teori
4
Osteoartritis
Patofisiology
Diawali dengan asam urat yang tinggi sehingga terjadi penumpukan asam urat
di sendi dan obesitas. Lalu menyebabkan Osteoartritis. Konsumsi makanan
tinggi purin berlebih lalu purin disimpan dalam tulang/sendi sehingga
terbentuk kristal menyababkan Osteoartritis.
Etiology
Aktifitas berlebih pada saat usia lanjut, obesitas, dan pola konsumsi yang
salah.
Obesitas
Patofisiology
Obesitas terjadi karena kelebihan energi dalam waktu yang lama, lalu energy
disimpan dalam bentuk Trigliserida, sehingga berat badan berlebih karena
penumpukan trifliserida. Terjadilah obesitas.
Faktor resiko
Obese: Penyakit Degenaratif, Penyakit Jantung Koroner, stroke
Etiology
konsumsi makanan tinggi lemak dan gaya hidup, genetic, pola makan salah
Hipertensi
Hipertensi terjadi karena peningkatan tekanan darah arteri secara persisten
karena tinggi Natrium dalam darah. Natrium mengikat cairan, sehingga
tekanan darah meningkat.,
Etiology
Pola makan dan gaya hidup, genetik
Faktor Resiko
HT: Penyakit Jantung Koroner, stroke, penyakit ginjal
Asam Urat
Etiology
Asam urat terjadi karena konsumsi makanan tinggi purin
Narasi
Obesitas karena kelebihan asupan makanan dlam waktu ang lama sehingga
disimpan dalam tubuh menjadi lemak. Obesitas terjadi karena apa yang
dimakan tidak sesuai dengan yang dikeluarkan.
Osteoartritis terjadi karena kebanyakan makan makanan yang
mengandung tinggi purin disimpan dalam sendi sehingga membentuk Kristal
menyebabkan nyeri sendi. Banyak makan makanan tahu tempe, jika terlalu
sering maka akan kelebihan dalam tubuh,karena kelebihan Berat badan dan
makan tahu tempe jadinya tersimpan di dalam tulang, jika dalam jangka waktu
lama maka akan menyebabkan Osteoartritis.hal ini juga bisa disebabkan oleh
banyak makanan seperti sarden sayuran hijau, atau yang asin-asin atau
karena obesitas. Jadi tulang tidak mampu menopang beban yang semestinya
5
Narasi
Kelebihan berat badan terjadi karena banyak lemak.lemak- lemak tersebut
yang banyak nempel di pembuluh darah, sehingga pembuluh darah
menyempit . Ibarat sebuah selang, ketika ditutup ujungnya, maka
tekanannya akan meningkat. Oleh karena itu mengapa obesitas
menyebabkan hipertensi
Obesitas dan Osteoartritis ibarat sebuah gantunga, ketika bebannya berat
maka akan kesulitan menopang beratnya sehingga rapuh. Itulah yang
dinamakan osteoartritis
normal
Mengurangi nyeri sendi
Menurunkan kadar asam urat
Menurunkan Tekanan darah pasien mencapai normal
dibakar
Pilih bahan makanan yang segar
Menghindari makan instan, penyedap,
5. Media dan alat bantu yg digunakan utk menyampaikan info gizi dan media
yang bisa digunakan sesuai skenario, alas an menggunakan media yang dipilih
Flipchart
Video/ slide
leaflet
Alat bantu media:
tab
laptop
7
G.HIPOTESIS DK 1
Faktor
Resiko
-Usia
Pola Makan
Gaya Hidup
Genetik
dll
Obat
(Furosemid +
Codein)
Patofisiolog
y
Etiology
Konsumsi lemak berlebih
Konsumsi makanan tinggi
purin
Konsumsi makanan tinggi
Natrium
Osteoartritis + Hipertensi
+Obesitas
Keterkaitan Antar
Penyakit
Penjelasan
Lewat Media
Media
-Flipchart
-Slide
-Video
Alat Bantu
Leaflet
Laptop
Materi
-Prinsip Diet
-Syarat Diet
-Tujuan Diet
-Makanan Yang Dianjurkan
-Makanan Yang Dibatasi
-Makanan Yang Dihindari
-Aktivitas Fisik
-Interaksi Obat dan Makanan
-Tips Cara Pengolahan
Bahasa
Awam
H.HIPOTESIS DK 2
Ny K
MMP
Collagenas
e
Stromelys
in
Agrenase
Produksi
Collagen
Proteoglikan
Ketidak
Seimbang
an Energi
Kelebihan
Energi
Purin
Dalam Tubuh
PRPP
HGPRT
Asam Urat
Aktivitas
Fisik
Dextruksi
Matrix
Extraselullar
-RAA
-Resistensi
Perifer
-Saraf Otonom
Hiperu
ricemi
a
Influx
Komponen
Matrix ke
Cairan Sinovial
Ekskre
si
Asam
Urat
Natrium
dalam Darah
Konsentrasi
Darah Pekat
Tekanan
Darah
Kristal
Asam Urat
Inflamasi
Membran
Sinovial
Osteoartritis
Obat:
Furosemi
d
Codein
IOM
Obesitas
Aktivitas
Fisik
Keseimbang
an
-Fleksibilitas
-kekuatan
-Aerobik
Berenang,
Jalan kaki,
lari
30
menit/hari
9
Asam Urat
Tips Pemilihan
Bahan Makanan
-Hindari Bergoreng
-Pengolahan dengan
rebus, tumis, bakar,
kukus
-Gunakan minyak
nabati
-Baca Food Label
-Hindari tinggi purin
-Gunakan garam
meja dll
Hipertensi
Media
Audiovisu
al
-Video +
Laptop
Alat Bantu
-Leaflet
Informasi Gizi
Bahasa Awam
10
kolagen
dan
sintesa
proteoglikan
terhambat
11
Dapat dirubah
Kegemukan/obesitas
Trauma
Kelemahan otot
Berkurangnya
proprioception
Biomekanik sendi yang
jelek (misalnya
kelemahan sendi/laxity,
Jenis kelamin
Keturunan
Kongenital
Orang dengan obesitas berat dengan IMT >27 akan beresiko terserang
osteoarthritis lutut sebesar 2,51 kali lipat dibandingkan orang yang tidak
menderita obesitas berat.
2. Riwayat trauma lutut
Orang yang pernah mengalami
trauma
lutut
beresiko
terserang
sendi
menyebabkan
lutut
yang
degenerasi
berlebihan
meniscal
secara
dan
terus-menerus
robekan
yang
akan
memicu
Narasi Osteoarthritis
Kondisi tersebut ibarat rantai sepeda pancal dengan oli. Cairan synovial
diumpamakan sebagai oli yang berfungsi untuk pelumas, mencegah
ujung-ujung rantai bergesekan kuat dan terkikis. Begitu juga pada
kondisi nyeri tulang, jika kekurangan cairan synovial, ujung tulang
sekitar sendi akan bergesekan dan membuat lapisan semakin tipis dan
pada akhirnya terkikis hingga menimbulkan rasa nyeri. Apalagi dengan
kondisi keberatan menopang berat badan, maka kerja tulang-tulang
sendi juga semakin berat.
Note :
Osteoartritis
adalah
peradangan
tulang.
Untuk
memudahkan
Resistensi perifer ditentukan oleh arteriol yang terdiri dari sel otot
polos.
Kontraksi
sel
otot
polos
terus
menerus
menyebabkan
resistensi
perifer
yang
irreversibel.
Peningkatan
menyebabkan
menyebabkan
kebutuhan
hipertrofi
O2
ventrikel
meningkat
dan
kiri,
kemudian
jantung
lagi-lagi
asupan
garam.
Renin
berfungsi
untuk
mengubah
Selain
itu,
angiotensin
II
juga
merangsang
pelepasan
meningkat,
konsentrasi
natrium
di
cairan
ekstraseluler
Etiologi Hipertensi
4. Primer (90-95%)
- Idiopatik atau tidak diketahui penyebabnya
- Genetik atau keturunan
5. Sekunder (2-10%)
- Disebabkan oleh adanya penyakit lain seperti penyakit ginjal,
obstruksi
-
saluran
kemih,
sindrom
Liddle,
hyperthyroidism,
hypothyroidism, hypercalemia.
Erat hubungannya dengan pola makan dan gaya hidup. Faktor
makanan yaitu konsumsi lemak tinggi, garam tinggi, rokok dan
alkohol.
(Saraswati, 2010 ; Madhur, 2014)
14
garam,
konsumsi
lemak
jenuh,
Narasi Hipertensi
Kita sebut kata hipertensi dengan kata darah tinggi. Bayangkan
ada tiga benda yaitu selang, larutan sirup, dan garam. Pembuluh darah
diumpamakan sebagai selang. Sedangkan darah diibaratkan sebagai
larutan sirup. Sifat garam yaitu menarik air. Jika garam kita campur
kedalam larutan sirup, makan akan menyerap air sehingga larutan
menjadi sangat kental. Jika larutan terlalu kental maka akan sulit keluar
dari selang dan tentunya membutuhkan tekanan atau dorongan yang
lebih kuat.
Begitu juga pada pembuluh darah, jika terlalu banyak makan
makanan tinggi garam seperti kecap, makanan instan, makanan kaleng,
makan garam tersebut akan membuat darah menjadi kental sehingga
tekanan darah menjadi tinggi.
6. Obesitas
Patofisiologi Obesitas
Obesitas merupakan penyakit multifaktorial yang terjadi akibat
akumulasi jaringan lemak berlebihan, sehingga dapat mengganggu
kesehatan. Bila seseorang bertambah berat badannya maka ukuran sel
lemak akan bertambah besar dan kemudian jumlahnya bertambah
banyak. ( Sidartawan, 2006 dalam wahyuningsih 2009)
Hubungan antara intake energy dan pengeluarannya adalah sebuah
determinan
penting
dari
massa
lemak
tubuh.
Oleh
karena
itu,
disfungsi
kekebalan
tubuh
dari
efek
sekresi
dari
pencegahan
dan
atau
pengobatan
yang
efektif
tidak
dilaksanakan.
Pada orang Obesitas leptin (hormone peptida yang disintesa di
jaringan lemak yang bekerja di hipotalamus untuk menekan asupan
makanan dan pengeluaran energi) tidak tersedia di otak atau rusak.
Yang terjadi adalah gen reseptor leptin mengalami defek. Kemungkinan
lainnya adalah terganggunya transportasi leptin ke dalam otak atau
defek dalam mekanisme yang diaktifkan oleh gen manusia. Leptin
menyebabkan peningkatan lipolisis dan penurunan lipogenesis.Selain itu,
leptin merangsang sekresi insulin.
(Nazhifa dkk, 2011)
-
Etiologi Obesitas
- Asupan energy yang masuk melebihi kebutuhan normal sedangkan
pengeluaran energy lebih sedikit, sehingg akan terjadi penumpukan
lemak dalam tubuh. Lemak menjadi hipertofi (bertambah banyak)
-
Narasi Obesitas
Kita sebut obesitas
dikarenakan
makanan
kebutuhannormalnya,
dengan
yang
kata
kegemukan.
dimakan
sedangkan
juga
melebihi
karena
Kegemukan
kebutuhan
kurangnya
ini
wajar/
olahraga
d. Asam urat
Patofisiologi Asam Urat
Produksi purin yang berlebihan pada tubuh karena konsumsi makanan
tinggi purin, dank arena dua abnormalitas dari dua enzim yang
menghasilkan produksi asam urat berlebih: peningkatan aktivitas
Phosphoribosylpyrophosphate (PRPP) synthetase menyebabkan
peningkatan konsentrasi PRPP. PRPP adalah kunci sintesa purin, berarti
juga asam urat. Yang kedua adalah defisiensi hypoxanthine guanine
phosphoribosyl transferase (HGPRT). Defisiensi HGPRT meningkatkan
metabolisme guanine dan hipoxantin menjadi asam urat. (Depkes,
2006 )
diubah
menjadi
Adenosin
Difosfat
(ADP).
Turunan
ADP
tulang.
Pembuluh
darah
juga
terisi
lemak
sehingga
terjadi
penyempitan dan tekanan darah pun menjadi tinggi. Biasanya akan terasa
tanda-tanda seperti pusing.
3. IOM furosemide dan codein
a. IOM Furosemide
- Furosemid merupakan obat diuretic yang digunakan untuk menurunkan
tekanan darah. Ketika mengkonsumsi furosemid dapat menyebabkan
kehilangan kalium, kalsium, dan magnesium. Suplementasi mungkin
-
(Joseph, 2004)
Penurunan volume darah dengan meningkatkan output urin dapat
b. IOM Codein
Codein merupakan obat golongan narkotik analgesic atau penghilang rasa
sakit. Obat ini biasanya dikombinasikan dengan obat-obatan lain selain
golongan narkotik analgesic seperti acetaminophen dan aspirin. Ketika
mengkonsumsi obat ini hindari mengkonsumsi alcohol karena alcohol dapat
meningkatkan efek samping yang berbahaya, koma, dan kematian. (FADI,
2008).
Codein memberikan efek anti diare, sehingga perlu konsumsi makanan
berserat dan cukup air untuk menghindari konstipasi (Yaheya, 2009).
4. Teori dan Pengaplikasian Prinsip Diet, Aktifitas Fisik Yang dianjurkan,
dan Tips Memilih bahan Makanan.
a. Teori dan Pengaplikasian Prinsip Diet
Rendan Natrium
Rendah Natrium berfungsi untuk membantu menurunkan tekanan darah.
Pasien diberikan rendah natrium karena tekanan darah pasien tetap
tinggi yaitu 180/100 (Hipertensi stage II) meskipun sudah mengkonsumsi
obat furosemid.
Diet Rendah Garam III. Karena pasien masih mengalami hipertensi
Hipertensi stadium II meskipun sudah mengkonsumsi furosemide. Selain
itu, meninjau tingkat keberhasilan/kepatuhan diet, terkait riwayat pasien
-
yang obesitas maka akan susah jika rasa makanan makin hambar.
Rendah Purin
Rendah purin berfungsi untuk menurunkan kadar asam urat dalam tubuh
sehingga diharapkan mengurangi rasa nyeri pasien. Rendah Purin
20
Lemak yang yang tidak dianjurkan yaitu lemak jenuh. Untuk makanan
bergoreng, dalam 1 hari diperkenankan hanya 1 porsi/hari menggunakan
-
minyak nabati.
Syarat Protein
Utamakan protein nabati karena protein hewani lebih tinggi kandungan
gemuk.
Kalium cukup
Karena furosemide menyebabkan hipokalemia sehingga perlu adanya
kalium namun saat menderita asam urat tidak boleh makan tinggi
b. Aktifitas fisik
Aktifitas yang sebaiknya dilakukan oleh pasien osteoarthritis
bertahap yaitu mulai dari latihan fisik isometril baru setelah kondisi
memulih bisa dilanjutkan dengan latihan fisik isotonik. Latihan fisik
isometric yaitu latihan fisik tanpa gerakan tubuh. Sedangkan latihan
isotonic dengan gerakan tubuh. Latihan fisik isotonic akan memperburuk
sendi yang terkena osteoarthritis. Latihan fisik harus diajarkan kepada
pasien sebelum pasien mempraktekan di rumah. Latihan fisik sebaiknya
dilakuka,n tiga sampai empat kali sehari. Bila terasa sakit, kurangi
pengulangan (Depkes RI, 2006)
Sebelum melakukan aktivitas fisik dianjurkan melakukan pemanasan
(sebelum olahraga) dan pendinginan (sesudah olahraga) dengan jalan kaki
selama 3-4 menit. (Sportex,)
Aktivitas Fisik yang dianjurkan yaitu latihan bertahap. Latihan
tersebut dibagi menjadi beberapa bagian yaitu
21
1. Latihan kesimbangan
Untuk kurangi kekakuan
Contohnya berdiri 1 kaki
2. Latihan Fleksibilitas
1. Lutut (Pemanasan) : Duduk di kursi, angkat 1 kaki dan dorong kaki
ke depan, kencangkan otot dan luruskan. Pertahankan posisi ini.
Ulangi.
2. Lutut (Pelonggaran) : Berdiri dibelakang kursi, pegang kursi dengan
saut tangan, pindahkan pergelangan kaki ke belakang dan tahan
dengan tangan. Perlahan turunkan
kembali. Ulangi.
3. Pinggul (Pemanasan) : Berdiri di
belakang kursi, dengan kedua
tangan memegang kursi. Perlahan
pindahkan kaki ke belakang dengan
lutut tetap lurus. Jangan bersandar
kedepan. Perlahan kembalikan ke
posisi semula. Ulangi.
4. Pinggul (Pelonggaran) : Rebahkan
punggung di kasur atau lantai. Tarik
salah satu lutut ke dada, satu kaki
yang lain tetap lurus. Pertahankan
posisi, relaks, dan ulangi.
5. Tangan (Pemanasan) :
a. Mulai dengan meletakkan
telapak tangan diatas handuk
yang terletak diatas meja, jarijari terpisah.
b. Tarik jari-jari merapat dengan
menekan tangan kedalam meja
dan kumpulkan handuk dengan
jari. Relaksasi dan Ulangi.
6. Tangan (Pelonggaran) :
Tekuk sendi jari-jari tangan yang ke satu dan ke dua. Kemudian
luruskan kembali.
(Arthritis Research UK, 2011)
3. Latihan Kekuatan
Fungsinya perbaiki fungsi sendi
Ada tempo dan lebih berat lagi minimal 3x/minggu
4. Aerobic
Untuk menguatkan otot
Contohnya Berjalan kaki, Renang , bersepeda dengan frekuensi 30
menit/ hari
22
Makanan yang
Makanan yang
dibatasi (50-
dianjurkan (0-
150mg/100gr)
Ayam
Kembang kol
Buncis
Asparagus
Kapri
Brokoli
Daun melinjo
Emping
Petai
Jengkol
Daun pepaya
Daun katuk
Jamur
Bayam
Kankung
Gurame
Kakap
Daging sapi
Kepiting
Tahu
Tempe
Oncom
Kacang tolo
Kacang tanah
50mg/100gr)
Wortel
Jagung manis
Oyong
Sawi putih
Mentimun
Terong ungu
Putih telur
Stroberi
Semangka
Jeruk
Belimbing
Blewah
Pepaya
Mangga
Apel
Tomat
Jambu biji
Anggur
Beras
Tepung maizena
Jagung
Ubi
Singkong
Bihun
Mie
23
Durian
Daging bebek
(Udoctor Indonesia, 2014)
e. Tips Pemilihan Bahan Makanan dan Pengolahan Bahan Makanan
- Hindari makanan berlemak atau makanan dengan pengolahan bergoreng
- Lihat nutrition fact / label makanan
- Kurangi Porsi
- Memberi alternative referensi makanan yang sebaiknya dikonsumsi pasien
- Cara pengolahan dengan gula merah, bumbu alami untuk mengatasi rasa
-
tawar.
Mengunakan garam meja agar bisa mengontrol porsi garam.
Ikan asin dicuci dan direndam untuk mengurangi kandungan garam.
Minyak kelapa diganti dengan minyak nabati atau minyak zaitun
Pilih susu skim atau susu rendah lemak
Hindari pengawet
Pilih buah-buahan dan sayur-sayuran segar.
Jangan kupas kulit kentang, konsumsi bersamaan dengan kulitnya karena
buah
Memilih daging yang rendah lemak, misalnya ayam tanpa kulit. Lebih baik
memilih ikan.
Dressing salad menggunakan minyak nabati.
. (UK Gout Society, tanpa tahun)
24
A. KESIMPULAN
Masyarakat terdiri dari berbagai lapisan dengan status social, status ekonomi,
tingkat
pendidikan
dan
tingkat
pengetahuan
yang
berbeda
pula.
Hal
ini
menyebabkan cara berkomunikasi dengan satu lapisan masyarakat dengan yang lain
berbeda. Seorang ahli gizi tentunya diharapkan mampu menyampaikan informasi gizi
kepada seluruh lapisan masyarakat dalam rangka mengedukasi gizi kepada
masyarakat. Oleh karena itu, bahasa dan istilah kesehatan yang terkadang sulit
dimengerti masyarakat, harus di terjemahkan oleh ahli gizi ke dalam bahasa yang
lebih awam.
Selain itu, dalam edukasi pertama terkait kondisi pasien, hal yang perlu
disampaikan adalah penjelasan umum dan gambaran singkat terkait penyakit dan
rekomendasi gizi. Informasi gizi penting yang utama dirangkum dan dijabarkan
dengan bahasa yang mudah dipahami oleh pasien sesuai dengan tingkat pendidikan/
pemahaman pasien.
Sebelum melakukan edukasi awal, tentunya perlu media dalam penyampaian
materi. Media dan alat bantu yang digunakan haruslah sesuai dan menarik agar
pasien lebih memperhatikan penjelasan ahli gizi dan mampu memahami isi
penjelasan tersebut.
B. REKOMENDASI
Skenario dalam PBL minggu ini dapat menambah dan memperdalam pengetahuan
mahasiswa tentang Osteoartritis, Hipertensi, Obesitas, dan Asam Urat. Serta cara
penyampaiannya kepada masyarakat awam pada konseling pertama dengan ahli
gizi. Diharapkan dengan adanya skenario ini dapat mempermudah mahasiswa dalam
proses belajar dan memahami lebih dalam tentang Penggunaan bahasa awam dan
media yang sesuai dalam penyampaian informasi gizi kepada masyarakat awam.
25
DAFTAR PUSTAKA
1.
Bachtiar, Arief. 2010. Pengaruh Ekstrak Jahe (Zingiber officinale) Terhadap Tanda
dan Gejala Osteoartritis Pada Pasien Rawat Jalan di Puskesmas Pandanwangi Kota
2.
3.
4.
5.
6.
Wellbeing
LIPI. 2007. Gaya Hidup Sehat. UPT Balai Informasi Teknologi LIPI
1Depkes RI. 2006. PHARMACEUTICAL CARE UNTUK PENYAKIT
7.
8.
HIPERTENSI.
Kanker Serviks dan Partisipasi Wanita dalam Deteksi Dini Kanker Serviks. Universitas
9.
10.
Maret. Surakarta
Wijayanti, Dewi. 2013. Analisis faktor penyebab obesitas dan cara mengatasi
11.
12.
and Research.
American College of Rheumatology. 2012. Gout. Spesialis in Arthritis Care and
13.
Research.
Yaheya Mohammad et al. 2009. Drug Food Interaction and Role of Pharmacist.
14.
15.
16.
17.
18.
19.
Overweight and
Obesity in Adults.
20.
Bachtiar, Anef.2010. Pengaruh Ekstrak Jahe (Zingerber Officinale) Terhadap Tanda
Dan Gejala Osteoartritis Pada Pasien Rawat jalan Di Puskesmas Pandan Wangi Kota
Malang [TESIS]. Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia : Depok
21.
Depkes RI. 2006. Pharmaceutical Care Untuk Pasien Penyakit Artritis Rematik
26
22.
23.
24.
25.
26.
27.
Universitas Diponegoro.
Haris,S dan Tambunan,T. 2009. Hipertensi pada Sindroma Metabolik. Jakarta : Sari
28.
Pediatri.
Villareal,DT dkk. 2005. Obesity in Older Adults : Technical Review and Position
Statement of The American Society for Nutrition and NASAO, The Obesity Society.
29.
30.
hypertension. ACPE
Ministry of Health Malaysia. Management of Osteoarthritis. Malaysian Society of
31.
32.
33.
34.
35.
36.
Rheumatology.
Aigner, Thomas and Nicole Schmitz. Pathogenesis and Pathology of Osteoarthritis.
The Arthritis Researcher Campaign. 2009. Osteoarthritis and Obesity.
Beevers, et al. 2006. The Pathophysiology of hypertension. ABC of Hypertension.
UK Gout Society. All About Gout and Diet.
King, et al. 2013. Obesity and Osteoarthritis. The University of Sydney: Australia.
Oyama, et al. 2006. Serum Uric Acid as an Obesity Related Indicator in Early
37.
27
TIM PENYUSUN
A. KETUA
1. RAFIATUL HAYATI
(125070301111024)
B. SEKRETARIS
1. NIKE NURJANNAH
(125070300111015)
2. DIESMAHARANI ASTRIMAHIRSYA
(125070301111013)
C. ANGGOTA
1. ROSA NABILLA
(125070300111036)
2. RIZKY AYU DIELLA C
(125070300111048)
3. FIRDA AMALIA
(125070301111009)
4. FILDZAH BADZLINA
(125070300111004)
5. FITRI IKRIMAH P U
(125070300111014)
6. ALTA DWI DINIENGGA B
(125070307111007)
7. ASTER ASIAN GRACE P
(125070307111021)
8. DIAH NOOR ARIYANI MUAZ
(125070300111011)
9. FARIKHA ALFI FAIRUZA
(125070301111007)
10.
PUTRI MAMLUATUN N
(125070305111001)
11.
NADIA ANGGIA MURNI
(125070301111028)
D. FASILITATOR
Mita Viantry, S.Gz, Dietitian
E. PROSES DISKUSI
1. KEMAMPUAN FASILITATOR DALAM MEMFASILITASI
28