Anda di halaman 1dari 3

UNCLEAR TERM

Atresia ani
Kelainan kongenital berupa anus imperforata (tidak terbukanya atau
terjadinya penutupan anus)
Kolostomi
Kreasi pembedahan saluran buatan atau stoma pada dinding perut
Stoma
Lubang seperti mulut khususnya lubang irisan yang tetap dibuat terbuka
untuk penyaliran atau tujuan lain
Cefotaksim
Antibiotik sefalostorin generasi ketiga semi sintetik berspektrum luas yang
resisten terhadap beta lactanase dn efektif terhadap banyak bakteri gram
negatif tapi krg aktif thd kokus gram positif dibandingkan dengan
cephalosporin generasi pertama dan kedua
Digunakan dalam bentuk garam natrium
Aktif terhadap organisme yg resisten pada penisilin.....
FD KAEN 3b
Fluid drops
KAEN 3b: mengandung natrium 50 mrq, kalium 50, klrodia 50, laktat,
glukosa... digunakan utk memelihara keseimbangan larutan dan elektrolit
Farmadol
Parasetamol utk pengobatan nyeri sedang jangka pendek pada pasien
pasca operasi.... kamus mims (fifi)
Tramadol
Analgesik opioid yang digunakan dalam garam hidroklorida setelah
pembedahan bedah untuk nyeri (putri)
Makanan enteral rendah sisa
Makanan dalam bentuk cair yg diberikan melalui selang nasogastrik
kedalam lambung yang diberikan pada pasien pasca dan pre operasi
untuk membersihkan saluran GI tract dan mengurangi pergerakan
gastrointestinal shg tidak mengganggu jalannya operasi dengan serat
<8gram per hari
LED
Laju endap darah

CUES

Grace: ahli gz mampu merencanakan asuhan gizi yg tepat utk pasien yg


baru menjalani operasi pembentukan anus dgn memperhatikan data fisik
klinis dan lab
Rizky: ahli gizi mampu menyusun perencanaan asuhan gz utk pasien dgn
diagnosa atresia ani dan pembuatan anus dengan memperhatikan data
abcd
Firda: ahli gizi mampu menyusun perencanaan asuhan gz utk
pasien pasca pembuatan anus dengan memperhatikan data abcd

PI
1. Bagaimana gambaran umum dari atresia ani (P,E)

2.

3.

4.

5.

Etiologi: kekurangan asam folat, shg pembentukan tidak tjd secara


sempurna, bisa juga karena genetik
Patofisiologi: waktu kehamilan tjd kekurangan asam folat akibat krg
asupan atau terhambat di saluran plasenta shg pembentukan organ tidak
sempurna atresia ani
Dampak dari stoma dan pembuatan anus? (cb cari sepsis dan
metabolisme kh dan lemak)
Lebih beresiko infeksi malnutrisi
Diberikan diet rendah sisa sehingga pengeluaran makanan tidak susah
atau tidak padat
Dipilihkan bahan makanan yang bisa cepat dimetabolisme tubuh yaitu diet
rendah sisa
Terbentuk luka akibat pembuatan anus inflamasi pada jaringan yang
dilakukan operasi tsb sehingga bisa diberikan bahan makanan tinggi
protein
Kebutuhan cairan diperhatikan akibat pengeluaran tidak dapat terkontrol
Apakah kandungan IV KAEN 3b yg diberikan pada pasien dapat
mempengaruhi diet yang diberikan?
Karena ada dekstrose jadi ada pengurangan karbohidrat sebanyak 33,75
gr atau 27 gram/lt
Untuk mikronut dimasukan ke dalam intervensi (klorida natrium kalium
dsb)
Tujuan pemberian enteral rendah sisa?
Diberikan makanan enteral supaya dicerna lebih cepat dan dapat puasa
lebih lama sehingga tidak mengganggu GI tract dan operasi
Bagaimana asuhan gizi untuk pasien? (ADIME, prinsip syarat
tujuan, BM yg dianjurkan dsb)
- Assessment
Antropometri:
Tb: 86 cm BB: 12 kg jika dibandingkan dengan tabel, status gizi normal
Biokimia:
Leukosit tinggi, LED tinggi, Hb rendah, MCV, MCH dan MCHC rendah
Bisa karena ada infeksi dan anemia
Fisik klinis:
CM, tekanan darah rendah, nadi tinggi, rr tinggi, suhu normal (di cross
check lagi karena untuk anak kecil, statusnya bisa beda)
Dietary:
Tidak suka sayur
Lauk hewani kurang bervariasi
Kurang mengkonsumsi buah buahan karena Cuma 1-2x/minggu
- Diagnosis
Peningkatan kebutuhan zat gizi spesifik protein disebabkan karena
pasien menjalani operasi pembuatan anus, ditandai dengan kadar
leukosit tinggi
Perubahan nilai data lab disebabkan oleh kondisi pasca operasi
ditandai dengan nilai lab yang tidak normal
- Intervensi (zat gizi mikro, kebutuhan zat gizi, bentuk makanan dan
pembagian makan)
Tujuan: meringankan kerja GI, memulihkan kondisi pasien pasca
operasi dengan cara mencukupi kebutuhan protein untuk mencegah
infeksi

(IDNT: meal and snack, koordinasi dengan tenaga medis lain)


Prinsip: rendah sisa dengan bentuk makanan enteral, tinggi protein
Syarat: energi cukup, protein tinggi 25%, lemak cukup 20% , KH 55%
(jangan lupa dikurangin KAEN 3b 33,75 gram), cairan dihitung dari
pengeluaran urin sehari dan infus kemudian ditambah 500 ml
(berdasarkan perhitungan BB), mempertimbangkan elektrolit, serat <8
gram, cairan cukup untuk mencegah refeeding syndrome
Zat gz mikro: penambahan zat besi, vitamin C untuk sistem imun dan
mencegah infeksi juga membantu penyerapan FE dan membentuk
kolagen
Metode dan waktu pemberian untuk pasien ini: (spesifik pasien
enteral, berapa cc)
Bentuk makanan masih enteral karena pasca operasi kemudian bs
bertahap diganti
Bahan makanan yg
dianjurkan
Telur
Sari buah tinggi
antioksidan seperti
jeruk
Tinggi protein seperti
ayam, daging
Tahu
-

Dibatasi

Tidak dianjurkan

Susu
Sayur dan buah yang
tinggi serat

Sayuran bergas
seperti sawi, brokoli
Makanan yang
merangsang GI
(berbumbu)

Monitoring & Evaluasi


Diperiksa apakah terjadi refeeding syndrome atau tidak, jika rr
meningkat >5kali/menit, diperiksa setiap selesai pemberian enteral
Monitoring jadwal pemberian sudah tepat atau belum
Monitoring nilai lab yang tidak normal (LED, leukosit, MCH, MCHC, Hb)
mendekati atau mencapai nilai normal setiap hari

6. Materi edukasi untuk pasien KRS


Bentuk makanan
Cara pengolahannya
Pembagian waktu makanan
BM yang dianjurkan dan dibatasi
Aktifitas fisik

Anda mungkin juga menyukai