Anda di halaman 1dari 23

Dokter Umum Bisa Bantu Cegah Kebutaan

Glaukoma
Apa

itu

glaukoma?

Glaukoma adalah penyakit saraf mata yang berhubungan dengan peningkatan tekanan bola
mata. Penyakit ini merupakan penyebab kebutaan nomor dua di Indonesia. Kehilangan
penglihatan yang diakibatkan oleh glaukoma dapat dicegah melalui deteksi dini dan terapi
oleh dokter .

Kenapa

dokter

umum

penting?

Dokter umum sebagai lini terdepan pelayanan kesehatan masyarakat, perlu mengenali gejala
glaukoma secara dini untuk mencegah terjadinya kebutaan yang permanen. Selain itu dokter
umum juga dituntut dapat menangani kasus kegawatdaruratan akibat glaukoma.

Gunakan TOP untuk mengenali glaukoma


TOP adalah singkatan dari tonometri, oftalmoskopi dan perimetri.

Tonometri
Tonometri adalah alat untuk mengukur tekanan intra okular (TIO). TIO digolongkan sebagai
normal apabila nilainya antara 10-21 mmHg. TIO yang tinggi (>21 mmHg) adalah salah satu
faktor risiko glaukoma. Mekanisme TIO tinggi adalah gangguan aliran keluar cairan akuous
akibat disfungsi system drainase di bilik mata depan (sudut terbuka) maupun karena
penutupan sudut bilik mata itu sendiri (sudut tertutup).

Salah satu pemeriksaan tonometri sederhana menggunakan Schitz tonometer. Angka yang
didapatkan dari skala dirujuk ke tabel konversi untuk mendapatkan nilai TIO dalam mmHg.

Oftalmoskopi
Bila ada kecurigaan glaukoma berdasarkan keluhan atau faktor risiko pada pasien,
pemeriksaan oftalmoskopi dilakukan untuk memastikan diagnosis. Kelainan dikatakan
bermakna bila ada pembesaran cup-to-disc ratio (CDR) lebih besar dari 0.5, dan asimetri
CDR antara dua mata 0.2 atau lebih.
Siapa saja yang berisiko?
1. Tekanan bola mata tinggi >21mmHg (risiko meningkat 5x)
2. Usia di atas 40 tahun
3. Rabun dekat yang ekstrim
4. Tekanan darah tinggi (peningkatan risiko 80%)
5. Kencing manis/ diabetes melitus (risiko meningkat 2x)
6. Cedera mata sebelumnya
7. Glaukoma pada keluarga (risiko meningkat 3x)
8. Penggunaan steroid jangka panjang(risiko meningkat 3x)
9. Asimetri TIO & CDR antara 2 mata

Perimetri
Kerusakan nervus optikus memberikan gangguan lapang pandangan yang khas pada
glaukoma. Secara sederhana, lapang pandangan dapat diperiksa dengan tes konfrontasi.

Jenis

glaukoma?

Pasien glaukoma dapat dibagi menjadi glaukoma akut dan kronik, primer atau sekunder, dan
sudut
terbuka
atau
sudut
tertutup.

Glaukoma

Akut

Glaukoma akut biasanya terjadi secara mendadak, dengan gejala nyeri mata yang berat atau
sakit kepala, mata buram, melihat pelangi di sekitar lampu, mual dan muntah. Serangan ini
harus segera ditangani agar tidak menyebabkan kebutaan.Pada glaukoma jenis ini terjadi
hambatan penyaluran keluar cairan akous yang menyebabkan peningkatan tekanan intra
okular
mendadak
dan
dramatis.

Glaukoma

kronik

Perjalanan penyakitnya lambat sehingga perlu pemeriksaan periodik untuk deteksi dan
penanganan dini. Penderita glaukoma tipe ini biasanya sering tersandung saat berjalan karena
telah terjadi penyempitan lapang pandang akibat glaukoma, sedangkan penglihatan sentralnya
tidak terganggu. Hal ini menyebabkan penderita sering kali datang ke dokter dalam stadium
lanjut.

Glaukoma

Primer

atau

Sekunder

Glaukoma primer dicurigai bila terdapat kelainan pada pemeriksaan TOP di kedua mata.
Glaukoma sekunder dicurigai bila hanya satu mata yang terganggu dan ada kecurigaan
penyebab gangguan drainase cairan akuous yang jelas.
Glaukoma Sudut Terbuka atau Sudut Tertutup

Anyaman trabekulum tampak

Anyaman trbekulum tertutup pangkal iris

Glaukoma

kongenital

Anak-anak yang lahir dengan gangguan sudut bilik mata akan mengalami drainase cairan
akuos yang terhambat. Gejala yang muncul biasanya kornea keruh, fotofobia, dan epifora.

Alat

diagnostik

mutakhir

untuk

deteksi

dini

glaukoma:

Tekanan bola mata dengan non contact tonometry, tonometer aplanasi dan tonopen.
Perimeter
komputer
Humphrey
Pengukuran ketebalan lapisan saraf mata dengan Optical Coherence Tomography (OCT) dan
Heidelberg
Retinal
Tomography
(HRT)
Pengukuran kedalaman bilik depan bola mata dengan anterior OCT
Penulis : dr. Virna Dwi Oktariana, SpM
Sumber : http://www.perdami.or.id/?page=news.detail&id=7

GLAUKOMA

Definisi : Kerusakan papil nervus optikus akibat tekanan bola mata yg tinggi shg lapang
pandang menurun.
TIO tinggi > 21 mmHg. CD rasio > 0.6 (penggaungan).
Cara Pemeriksaan TIO : Digital, Tonometer Schiotz, Tonometer applanasi
Pemeriksaan Lapang pandangan : Konfrontasi test, Tangent Screen, Perimeter Goldman,
Komputer (Octopus dan humpry).
Klasifikasi Glaukoma :
A. Primer : Sudut terbuka / kronis simplek dan sudut tertutup / akut kongestif > berdsar
gonioskopi.

B. Sekunder : Dislokasi lensa, katarak, uveitis, hifema, kortikosteroid, rubeosis iridis.


C. Glaukoma Kongenital
D. Glaukoma Absolut : penglihatan nol / LP (-) meski dg koreksi maksimal.
Dinamika humor aquous : Produksi (epitel badan silier) > COP > pupil > COA >
Trabekular meshwork > kanalis schlemm
Glaukoma sudut terbka (POAG) : kronis (kelainan pd outflow), progresif, bilateral tp tdk
bersamaan, mata putih dan kabur, melihat spt dalam terowongan/tunnel vision. TIO > 22
mmHg, lapang pandang turun, CD rasio melebar.
patofis : degenerasi trabekel, kanal schlemms (outflownya yg rusak). Ada aspek genetik
lohhh
Tx : DIamoz, pilokarpin, timolol, betaksolol, Laser trabekuloplasti, Trabekulektomi.
Low Tension Glaukoma (LTG) > tensi normal tp damage papil n. optikus.
Hipertensi okuli : suspect glaucoma -> TIO meingkat tp tdk damage papil n. optikus
Glaukoma Sudut Tertutup Primer (PACG)
Patofis : Blok pupil (kelainan di inflow). Tipe Akut < 72 jam.
Blok Pupil : fx predisposisi : sudut sempit, COA dangkal, Axial length bolamata pendek,
diameter kornea kecil (hipermetrop), usia > 40 thn. Fx pencetus : Mid midriasis,
pembengkakan lensa, lensa ke depan.
Gx : Nyeri, pusing, mual, muntah, halo > kabur. Halonya krn edema kornea lohh.
Tanda : TIO > 30, PCI + , CI +, Konrea edema (> halo), COA dangkal, flare, atropi iris,
glaukomflecken (katarak oleh krn TIO yg meningkat), Mid midriasis.
Khas : adanya halo sblm kabur. Hal ini krn edema kornea. Spt melihat langit.
Pokoknya glaukoma itu : kerusakan papil n. optikus, baik dg TIO normal maupun meningkat.
PCI : pericorneal injection
Tx definitif : Iridektomi / laser iridotomi (< 48-72 jam), trabekulektomi (> 48-72 jam)
Penatalaksanaan : Fellow eye > iridektomi / laser iridotomi preventif.
Medical terapi : Glyseri, diamox, timolol, analgesik, manitol.
Glaukoma Sekunder
1. Dislokasi lensa > sudut tertutup

2. Katarak > ada 2 patogenesis :


1. Fako morfik / swollen > sudut tertutup katarak intumesen
2. Fakolitik katarak hipermatur > protein lensa keluar > reaksi radang > glaukoma
sudut terbuka.
3. Hifema > partikel perdarahan > sumbatan trabekula meshwork > glaukoma sudut
terbuka
4. Uveitis : ada 2 patogenesis : 1. Seklusio pupil > iris bomban > PAS > glaukoma sudut
tertutup. 2. Sel2 inflamasi > menghambat trabekular meshwork > glaukoma sudut terbuka.
5. Pemakaian kortikosteroid : kerusakan trabekular meshwork.
6. Rubeosis iridis : tjd fibrovaskuler pada sudut bilik mata depan
Glaukoma Kongenital
Gx : tidak tahan thd sinar, rewel, keluar air mata, bola mata membesar scr keseluruhan
Tnd : TIO tinggi, epifora, blefarospasme, fotofobi, buftalmos
tx : operasi trabekulektomy, trabekulotomy, goneotomy
Glaukoma Absolut
Merupakan stadium terminal dari semua macam glaukoma dmn tajam penglihatannya LP (-).
END STAGE.
Tx : Cyclocryo, suntik alkohol retrobulber, enukleasi adalah jalan terakhir.
Akut > kel. inflow > iridektomy saja cz blok pupil
Kronik > kel. out flow > trabekulektomi (sdh tmsk iridektomi)
Selesai sdh ttg Glaukoma. Masih ada 5 materi lagi.. Sabar yach.
6. Refraksi
7. Retina
8. Neuro opthalmologi
9. Orbita
10. Strabismus
Tags: Glaukoma, kebutaan
http://koas.blogdetik.com/2008/12/17/glaukoma/

Glaukoma

Definisi
Adalah suatu kelainan pada mata yang ditandai oleh meningkatnya tekanan dalam bola mata
(Tekanan Intra Okular = TIO) yang disertai pencekungan diskus optikus dan pengecilan
lapang pandang. Penyakit ini disebabkan:

Bertambahnya produksi humor akueus (cairan mata) oleh badan siliar


Berkurangnya pengeluaran humor akueus (cairan mata) di daerah sudut
bilik mata atau di celah pupil.

Aliran Humor Akueus (cairan mata)


Terdapat 2 rute dalam pengeluaran humor akueus
1. Melalui jaringan trabekular

Sekitar 90% humor akueus dikeluarkan melalui jalur ini. Dari sini akueus akan disalurkan
ke kanal schlemm kemudian berakir di vena episklera.
2. Melalui jaringan uveoskleral

Mempertanggung jawaban 10% dari pengeluaran akueus .


Klasifikasi
Terdapat beberapa pembagian glaukoma antara lain :
1. glaukoma sudut terbuka (glaukoma kronis)
2. glaukoma sudut tertutup (glaukoma akut)

Pemeriksaan penunjang untuk menilai glaukoma secara klinis


1. Tonometri. Alat ini berguna untuk menilai tekanan intraokular. Tekanan
bola mata normal berkisar antara 10-21 mmHg.
2. Gonioskopi. Sudut bilik mata depan merupakan tempat penyaluran keluar
humor akueus. Dengan gonioskopi kita berusaha menilai keadaan sudut
tersebut, apakah terbuka, sempit atau tertutup ataukah terdapat
abnormalitas pada sudut tersebut.
3. Penilaian diskus optikus. Dengan menggunakan opthalmoskop kita bisa
mengukur rasio cekungan-diskus (cup per disc ratio-CDR). CDR yang perlu
diperhatikan jika ternyata melebihi 0,5 karena hal itu menunjukkan
peningkatan tekanan intraokular yang signifikan.
4. Pemeriksaan lapang pandang. Hal ini penting dilakukan untuk
mendiagnosis dan menindaklanjuti pasien glaukoma. Lapang pandang
glaukoma memang akan berkurang karena peningkatan TIO akan
merusakan papil saraf optikus.

Glaukoma Akut
Merupakan glaukoma yang terjadi secara tiba-tiba dengan sumbatan aliran humor akueus
yang lebih komplit. Nama lainnya adalah glaukoma sudut tertutup primer.

Epidemiologi
Terjadi pada 1 dari 1000 orang yang berusia di atas 40 tahun dengan angka kejadian yang
bertambah sesuai usia. Perbandingan wanita dan pria pada penyakit ini adalah 4:1. sering
terjadi pada kedua mata.
Gejala
Gejala-gejala yang ada antara lain :

Keluhan :
o penglihatan kabur mendadak
o

nyeri hebat

mual

muntah

melihat halo (pelangi disekitar objek)

Pemeriksaan Fisik :
o

Visus sangat menurun

TIO meninggi

Mata merah

Kornea suram

Bilik mata depan dangkal

Rincian iris tidak tampak

Pupil sedikit memlebar, tidak bereaksi terhadap sinar

Diskus optikus terlihat merah dan bengkak

Penatalaksanaan

Terapi medikamentosa

Tujuannya adalah menurunkan TIO terutama dengan menggunakan obat sistemik (obat yang
mempengaruhi seluruh tubuh)
A. obat sistemik

Inhibitor karbonik anhidrase. Pertama diberikan secara intravena


(acetazolamide 500mg) kemudian diberikan dalam bentuk obat
minum lepas lambat 250mg 2x sehari
Agen hiperosmotik. Macam obat yang tersedia dalam bentuk obat
minum adalah glycerol dan isosorbide sedangkan dalam bentuk
intravena adalah manitol. Obat ini diberikan jika TIO sangat tinggi
atau ketika acetazolamide sudah tidak efektif lagi.

Untuk gejala tambahan dapat diberikan anti nyeri dan anti muntah.

B. obat tetes mata lokal


o

Penyekat beta. Macam obat yang tersedia adalah timolol, betaxolol,


levobunolol, carteolol, dan metipranolol. Digunakan 2x sehari,
berguna untuk menurunkan TIO.
Steroid (prednison). Digunakan 4x sehari, berguna sebagai
dekongestan mata. Diberikan sekitar 30-40 menit setelah terapi
sistemik.
Miotikum. Pilokarpin 2% pertama digunakan sebanyak 2x dengan
jarak 15 menit kemudian diberikan 4x sehari. Pilokarpin 1% bisa
digunakan sebagai pencegahan pada mata yang lainnya 4x sehari
sampai sebelum iridektomi pencegahan dilakukan.

Terapi Bedah
o

Iridektomi perifer. Digunakan untuk membuat saluran dari bilik


mata belakang dan depan karena telah terdapat hambatan dalam
pengaliran humor akueus. Hal ini hanya dapat dilakukan jika sudut
yang tertutup sebanyak 50%.

Trabekulotomi (Bedah drainase). Dilakukan jika sudut yang tertutup


lebih dari 50% atau gagal dengan iridektomi.

Glaukoma Kronis
Merupakan glaukoma yang terjadi perlahan-lahan dengan ciri-ciri :
o
o

Kerusakan seraf optikus glaukomatosa


Kerusakan lapangan pandang glaukomatosa

TIO beberapa kali berulang lebih tinggi dari 21 mmHg

Usia dewasa

Sudut bilik mata depan terbuka dan terkesan normal

Tidak adanya penyebab sekunder lainnya

Umumnya terjadi pada kedua mata akan tetapi tidak terdapat kesamaan pada perburukannya.
Nama lainnya adalah glaukoma sudut terbuka primer.
Epidemiologi
Glaukoma kronis merupakan glaukoma yang tersering, mengenai sekitar 1 dari 200 seluruh
populasi yang berusia lebih dari 40 tahun dan jumlahnya semakin meningkat sesuai dengan
usia. Pria dan wanita mempunyai angka kejadian yang sama dan lebih sering mengenai kulit
hitam dibandingkan kulit putih.
Faktor keturunan juga berperan terjadinya keadaan ini karena TIO, cara pengeluaran akueus
dan ukuran diskus optikus dipengaruhi oleh genetik. Secara umum risiko terjadinya glaukoma
pada saudara kandung sekitar 10% sedangkan pada keturunan sebanyak 4%.
Gejala klinis
Dari keluhan pasien umumnya penglihatannya yang makin menurun. Bahkan jika
berlangsung cukup lama pasien akan mengeluhkan kehilangan penglihatan pada salah satu

mata sedangkan mata yang lainnya menurun penglihatannya. Hal ini sesuai dengan teori
dimana glaukoma kronik dimana umumnya kedua mata akan terkena meski perburukan
keduanya tidak sama. Selain itu karena TIO yang meningkat pasien juga akan mengeluhkan
adanya nyeri pada mata, sakit kepala dan perasaan seperti melihat halo (pelangi di sekitar
objek) karena pembengkakkan pada kornea.
Gejala
1. Penurunan lapang pandang
2. Peningkatan TIO. Terdapat perbedaan 5 mmHg antara kedua mata perlu
dicurigai adanya peningkatan yang abnormal.
3. Sudut bilik mata depan terbuka
4. Perubahan pada diskus optikus. Tampak kerusakan nervus optikus
glaukomatosa atau terdapat ketidaksamaan pada cekungan pada
pemeriksaan rutin.
5. Tidak terdapat sebab lain yang dapat menyebabkan glaukoma kronik

Penatalaksanaan

Terapi obat-obatan

Terapi ini tidak diberikan pada kasus yang sudah lanjut. Terapi awal yang diberikan adalah
penyekat beta (timolol, betaxolol, levobunolol, carteolol, dan metipranolol) atau
simpatomimetik (adrenalin dan depriverin). Untuk mencegah efek samping obat diberikan
dengan dosis terendah dan frekuensi pemberiannya tidak boleh terlalu sering. Miotikum
(pilocarpine dan carbachol) meski merupakan antiglaukoma yang baik tidak boleh digunakan
karena efek sampingnya.
Jika pengobatan belum efektif maka dapat dilakukan peningkatan konsentrasi obat,
mengganti jenis obat atau menambah dengan obat lain.

Terapi bedah
o Trabekuloplasti jika TIO tetap tidak bisa terkontrol dengan
pengobatan medikamentosa yang maksimal.
o

Trabekulotomi (bedah drainase) jika trabekuloplasti gagal, atau


kontraindikasi dengan trabekuloplasti atau diperlukan TIO yang
lebih rendah lagi.

Sumber : http://www.klikdokter.com/illness/detail/36

Sumber bagus : http://fkunhas.com/l/definisi+glaukoma+sudut+terbuka.html

Glaukoma 1

DEFINISI
Glaukoma adalah suatu penyakit dimana tekanan di dalam bola mata meningkat, sehingga
terjadi kerusakan pada saraf optikus dan menyebabkan penurunan fungsi penglihatan.
Terdapat 4 jenis glaukoma:
1. glaukoma sudut terbuka
2. glaukoma sudut tertutup
3. glaukoma kongenitalis
4. glaukoma sekunder
Keempat jenis glaukoma ditandai dengan peningkatan tekanan di dalam bola mata dan
karenanya semuanya bisa menyebabkan kerusakan saraf optikus yang progresif.
PENYEBAB
Bilik anterior dan bilik posterior mata terisi oleh cairan encer yang disebut humor aqueus.
Dalam keadaan normal, cairan ini dihasilkan di dalam bilik posterior, melewati pupil masuk
ke dalam bilik anterior lalu mengalir dari mata melalui suatu saluran. Jika aliran cairan ini
terganggu (biasanya karena penyumbatan yang menghalangi keluarnya cairan dari bilik
anterior), maka akan terjadi peningkatan tekanan. Peningkatan tekanan intraokuler akan
mendorong perbatasan antara saraf optikus dan retina di bagian belakang mata. Akibatnya
pasokan darah ke saraf optikus berkurang sehingga sel-sel sarafnya mati. Karena saraf
optikus mengalami kemunduran, maka akan terbentuk bintik buta pada lapang pandang mata.
Yang pertama terkena adalah lapang pandang tepi, lalu diikuti oleh lapang pandang sentral.
Jika tidak diobati, glaukoma pada akhirnya bisa menyebabkan kebutaan.
GEJALA
Glaukoma sudut terbuka
Pada glaukoma sudut terbuka, saluran tempat mengalirnya humor aqueus terbuka, tetapi
cairan dari bilik anterior mengalir terlalu lambat. Secara bertahap tekanan akan meningkat
(hampir selalu pada kedua mata) dan menyebabkan kerusakan saraf optikus serta penurunan
fungsi penglihatan yang progresif. Hilangnya fungsi penglihatan dimulai pada tepi lapang
pandang dan jika tidak diobati pada akhirnya akan menjalar ke seluruh bagian lapang
pandang, menyebabkan kebutaan. Glaukoma sudut terbuka sering terjadi setelah usia 35
tahun, tetapi kadang terjadi pada anak-anak. Penyakit ini cenderung diturunkan dan paling
sering ditemukan pada penderita diabetes atau miopia. Glaukoma sudut terbuka lebih sering
terjadi dan biasanya penyakit ini lebih berat jika diderita oleh orang kulit hitam. Pada
awalnya, peningkatan tekanan di dalam mata tidak menimbulkan gejala. Lama-lama timbul
gejala berupa:
* Penyempitan lapang pandang tepi
* Sakit kepala ringan
* Gangguan penglihatan yang tidak jelas (misalnya melihat lingkaran di sekeliling cahaya
lampu atau sulit beradaptasi pada kegelapan)
Pada akhirnya akan terjadi penyempitan lapang pandang yang menyebabkan penderita sulit
melihat benda-benda yang terletak di sisi lain ketika penderita melihat lurus ke depan
(disebut penglihatan terowongan). Glaukoma sudut terbuka mungkin baru menimbulkan

gejala setelah terjadinya kerusakan yang tidak dapat diperbaiki.


Glaukoma sudut tertutup
Glaukoma sudut tertutup terjadi jika saluran tempat mengalirnya humor aqueus terhalang
oleh iris. Setiap hal yang menyebabkan pelebaran pupil (misalnya cahaya redup, tetes mata
pelebar pupil yang digunakan untuk pemeriksaan mata atau obat tertentu) bisa menyebabkan
penyumbatan aliran cairan karena terhalang oleh iris. Iris bisa menggeser ke depan dan secara
tiba-tiba menutup saluran humor aqueus sehingga terjadi peningkatan tekanan di dalam mata
secara mendadak. Serangan bisa dipicu oleh pemakaian tetes mata yang melebarkan pupil
atau bisa juga timbul tanpa adanya pemicu. Glaukoma akut lebih sering terjadi pada malam
hari karena pupil secara alami akan melebar di bawah cahaya yang redup. Episode akut dari
glaukoma sudut tertutup menyebabkan:
* Penurunan fungsi penglihatan yang ringan
* Terbentuknya lingkaran berwarna di sekeliling cahaya
* Nyeri pada mata dan kepala
Gejala tersebut berrlangsung hanya beberapa jam sebelum terjadinya serangan lebih lanjut.
Serangan lanjutan menyebabkan hilangnya fungsi penglihatan secara mendadak dan nyeri
mata yang berdenyut. Penderita juga mengalami mual dan muntah. Kelopak mata
membengkak, mata berair dan merah. Pupil melebar dan tidak mengecil jika diberi sinar yang
terang. Sebagian besar gejala akan menghilang setelah pengobatan, tetapi serangan tersebut
bisa berulang. setiap serangan susulan akan semakin mengurangi lapang pandang penderita.
Glaukoma sekunder
Glaukoma sekunder terjadi jika mata mengalami kerusakan akibat: infeksi peradangan tumor
katarak yang meluas penyakit mata yang mempengaruhi pengaliran humor aqueus dari bilik
anterior. Penyebab yang paling sering ditemukan adalah uveitis. Penyebab lainnya adalah
penyumbatan vena oftalmikus, cedera mata, pembedahan mata dan perdarahan ke dalam
mata. Beberapa obat (misalnya kortikosteroid) juga bisa menyebabkan peningkatan tekanan
intraokuler.
Glaukoma kongenitalis
Glaukoma kongenitalis sudah ada sejak lahir dan terjadi akibat gangguan perkembangan pada
saluran humor aqueus. Glaukoma kongenitalis seringkali diturunkan.
DIAGNOSA
Pemeriksaan mata yang biasa dilakukan adalah pemeriksaan dengan oftalmoskop bisa
menunjukkan adanya perubahan pada saraf optikus akibat glaukoma pengukuran tekanan
intraokuler dengan tonometri. Tekanan di dalam bilik anterior disebut tekanan intraokuler dan
bisa diukur dengan tonometri. Biasanya jika tekanan intraokuler lebih besar dari 20-22 mm,
dikatakan telah terjadi peningkatan tekanan. Kadang glaukoma terjadi pada tekanan yang
normal. Pengukuran lapang pandang ketajaman penglihatan tes refraksi respon refleks pupil
pemeriksan slit lamp pemeriksaan gonioskopi (lensa khusus untuk mengamati saluran humor
aqueus.

PENGOBATAN
Glaukoma sudut terbuka
Obat tetes mata biasanya bisa mengendalikan glaukoma sudut terbuka. Obat yang pertama
diberikan adalah beta bloker (misalnya timolol, betaksolol, karteolol, levobunolol atau
metipranolol), yang kemungkinan akan mengurangi pembentukan cairan di dalam mata. Juga
diberikan pilokarpin untuk memperkecil pupil dan meningkatkan pengaliran cairan dari bilik
anterior. Obat lainnya yang juga diberikan adalah epinefrin, dipivefrin dan karbakol (untuk
memperbaiki pengaliran cairan atau mengurangi pembentukan cairan). Jika glaukoma tidak
dapat dikontrol dengan obat-obatan atau efek sampingnya tidak dapat ditolerir oleh penderita,
maka dilakukan pembedahan untuk meningkatkan pengaliran cairan dari bilik anterior.
Digunakan sinar laser untuk membuat lubang di dalam iris atau dilakukan pembedahan untuk
memotong sebagian iris (iridotomi).
Glaukoma sudut tertutup
Minum larutan gliserin dan air bisa mengurangi tekanan dan menghentikan serangan
glaukoma. Bisa juga diberikan inhibitor karbonik anhidrase (misalnya asetazolamid). Tetes
mata pilokarpin menyebabkan pupil mengecil sehingga iris tertarik dan membuka saluran
yang tersumbat. Untuk mengontrol tekanan intraokuler bisa diberikan tetes mata beta bloker.
Setelah suatu serangan, pemberian pilokarpin dan beta bloker serta inhibitor karbonik
anhidrase biasanya terus dilanjutkan. Pada kasus yang berat, untuk mengurangi tekanan
biasanya diberikan manitol intravena (melalui pembuluh darah). Terapi laser untuk membuat
lubang pada iris akan membantu mencegah serangan berikutnya dan seringkali bisa
menyembuhkan penyakit secara permanen. Jika glaukoma tidak dapat diatasi dengan terapi
laser, dilakukan pembedahan untuk membuat lubang pada iris. Jika kedua mata memiliki
saluran yang sempit, maka kedua mata diobati meskipun serangan hanya terjadi pada salah
satu mata.
Glaukoma sekunder
Pengobatan glaukoma sekunder tergantung kepada penyebabnya. Jika penyebabnya adalah
peradangan, diberikan kortikosteroid dan obat untuk melebarkan pupil. Kadang dilakukan
pembedahan.
Glaukoma kongenitalis
Untuk mengatasi glaukoma kongenitalis perlu dilakukan pembedahan.
PENCEGAHAN
Tidak ada tindakan yang dapat mencegah terjadinya glaukoma sudut terbuka. Jika penyakit
ini ditemukan secara dini, maka hilangnya fungsi penglihatan dan kebutaan bisa dicegah
dengan pengobatan. Orang-orang yang memiliki resiko menderita glaukoma sudut tertutup
sebaiknya menjalani pemeriksaan mata yang rutin dan jika resikonya tinggi sebaiknya
menjalani iridotomi untuk mencegah serangan akut.
Sumber : http://www.susukolostrum.com/artikel-kesehatan/mata/glaukoma.html

OBAT MATA

Obat mata di Indonesia dapat digolongkan sebagai berikut :


1. Obat mata golongan antiseptik dan antiinfeksi
2. Obat mata golongan kortikosteroid
3. Obat midriatikum
4. Obat miotikum
5. Obat glukoma
6. Obat mata lainnya

Obat mata golongan antiseptik dan antiinfeksi digunakan pada gangguan mata karena adanya
infeksi oleh mikroba, masuknya benda asing ke dalam kornea mata atau kornea mata
luka/ulkus.
Obat mata golongan kortikosteroid digunakan untuk radang/alergi mata atau mata bengkak
yang bisa disebabkan oleh alergi itu sendiri atau oleh virus. Karena infeksi mata oleh virus itu
resisten terhadap pengobatan biasanya digunakan obat mata golongan kortiosteroid untuk
menghilangkan gejalanya saja. Kalaupun dengan antiseptik hal itu untuk menghindari infeksi
sekunder.
Gabungan antiseptik mata dengan kortikosteroid digunakan untuk masalah mata yang
desebabkan oleh mikroba dan dengan keluhan bengkak/radang, gatal atau alergi.
Semua obat mata di atas juga digunakan untuk keluhan mata karena habis operasi. Yang
semuanya harus dengan pemeriksaan dokter mata sehingga pemilihan obat matapun tepat.
GLAUKOMA

Glaukoma adalah suatu penyakit dimana tekanan di dalam bola mata meningkat, sehingga
terjadi kerusakan pada saraf optikus dan menyebabkan penurunan fungsi penglihatan.
Terdapat 4 jenis glaukoma:

Glaukoma Sudut Terbuka


Glaukoma Sudut Tertutup

Glaukoma Kongenitalis

Glaukoma Sekunder.

Keempat jenis glaukoma ditandai dengan peningkatan tekanan di dalam bola mata dan
karenanya semuanya bisa menyebabkan kerusakan saraf optikus yang progresif.
1. Glaukoma sudut terbuka

Obat tetes mata biasanya bisa mengendalikan glaukoma sudut terbuka.


Obat yang pertama diberikan adalah beta bloker (misalnya timolol, betaxolol,
carteolol, levobunolol atau metipranolol), yang kemungkinan akan mengurangi
pembentukan cairan di dalam mata.
Juga diberikan pilocarpine untuk memperkecil pupil dan meningkatkan pengaliran
cairan dari bilik anterior.
Obat lainnya yang juga diberikan adalah epinephrine, dipivephrine dan carbacol
(untuk memperbaiki pengaliran cairan atau mengurangi pembentukan cairan).
Jika glaukoma tidak dapat dikontrol dengan obat-obatan atau efek sampingnya tidak
dapat ditolerir oleh penderita, maka dilakukan pembedahan untuk meningkatkan
pengaliran cairan dari bilik anterior.
Digunakan sinar laser untuk membuat lubang di dalam iris atau dilakukan
pembedahan untuk memotong sebagian iris (iridotomi).

2. Glaukoma sudut tertutup

Minum larutan gliserin dan air bisa mengurangi tekanan dan menghentikan serangan
glaukoma. Bisa juga diberikan inhibitor karbonik anhidrase (misalnya acetazolamide).

Tetes mata pilocarpine menyebabkan pupil mengecil sehingga iris tertarik dan
membuka saluran yang tersumbat.
Untuk mengontrol tekanan intraokuler bisa diberikan tetes mata beta blocker.
Setelah suatu serangan, pemberian pilocarpine dan beta blocker serta inhibitor
karbonik anhidrase biasanya terus dilanjutkan.
Pada kasus yang berat, untuk mengurangi tekanan biasanya diberikan manitol
intravena (melalui pembuluh darah).
Terapi laser untuk membuat lubang pada iris akan membantu mencegah serangan
berikutnya dan seringkali bisa menyembuhkan penyakit secara permanen.
Jika glaukoma tidak dapat diatasi dengan terapi laser, dilakukan pembedahan untuk
membuat lubang pada iris.
Jika kedua mata memiliki saluran yang sempit, maka kedua mata diobati meskipun
serangan hanya terjadi pada salah satu mata.

3. Glaukoma sekunder

Pengobatan glaukoma sekunder tergantung kepada penyebabnya.


Jika penyebabnya adala peradangan, diberikan corticosteroid dan obat untuk
melebarkan pupil. Kadang dilakukan pembedahan.
4. Glaukoma kongenitalis

Untuk mengatasi glaukoma kongenitalis perlu dilakukan pembedahan.


Untuk pemilihan obat mata yang tepat sesuai kebutuhan dan keluhan anda ada baiknya anda
harus periksakan diri dan konsultasi ke dokter.
Di apotik online medicastore anda dapat mencari obat mata yang telah diresepkan dokter
secara mudah dengan mengetikkan di search engine medicastore. Sehingga anda dapat
memilih dan beli obat mata sesuai kebutuhan anda.
Sumber : http://medicastore.com/apotik_online/obat_mata/obat_mata.htm

GLAUKOMA

Apakah GLAUKOMA itu? | Faktor Resiko GLAUKOMA | Jenis-jenis GLAUKOMA &


Gejalanya | Deteksi & Diagnosa GLAUKOMA | Penanganan GLAUKOMA
Apakah GLAUKOMA itu?

Glaukoma adalah kerusakan penglihatan yang biasanya


disebabkan oleh meningkatnya tekanan bola mata.
Meningkatnya tekanan di dalam bola mata ini disebabkan
oleh ketidak-seimbangan antara produksi dan
pembuangan cairan dalam bola mata, sehingga merusak
jaringan-jaringan syaraf halus yang ada di retina dan di
belakang bola mata.
Glaukoma adalah penyebab kebutaan kedua terbesar di
dunia setelah katarak. Diperkirakan 66 juta penduduk dunia sampai tahun 2010 akan
menderita gangguan penglihatan karena glaukoma. Kebutaan karena glaukoma tidak bisa
disembuhkan, tetapi pada kebanyakan kasus glaukoma dapat dikendalikan.
Glaukoma disebut sebagai 'pencuri penglihatan' karena sering berkembang tanpa gejala
yang nyata. Penderita glaukoma sering tidak menyadari adanya gangguan penglihatan
sampai terjadi kerusakan penglihatan yang sudah lanjut. Diperkirakan 50% penderita
glaukoma tidak menyadari mereka menderita penyakit tersebut.
Karena kerusakan yang disebabkan oleh glaukoma tidak dapat diperbaiki, maka deteksi,
diagnosa dan penanganan harus dilakukan sedini mungkin.
Untuk keterangan lebih lanjut hubungi dokter spesialis mata Anda atau hubungi KMN.
Faktor Resiko GLAUKOMA
Glaukoma bisa menyerang siapa saja. Deteksi dan penanganan dini adalah
jalan satu-satunya untuk menghindari kerusakan penglihatan serius akibat
glaukoma. Bagi Anda yang beresiko tinggi disarankan untuk memeriksakan

mata Anda secara teratur sejak usia 35 tahun.


Faktor resiko:
1. Riwayat glaukoma di dalam keluarga.
2. Tekanan bola mata tinggi
3. Miopia (rabun jauh)
4. Diabetes (kencing manis)
5. Hipertensi (tekanan darah tinggi)
6. Migrain atau penyempitan pembuluh darah otak (sirkulasi buruk)
7. Kecelakaan/operasi pada mata sebelumnya
8. Menggunakan steroid (cortisone) dalam jangka waktu lama
9. Lebih dari 45 tahun
Untuk keterangan lebih lanjut hubungi dokter spesialis mata Anda atau hubungi
KMN.

Jenis-jenis GLAUKOMA
Primary Open-Angle Glaucoma
GLAUKOMA Sudut-Terbuka Primer
Glaukoma Sudut-Terbuka Primer adalah tipe yang yang paling umum dijumpai.
Glaukoma jenis ini bersifat turunan, sehingga resiko tinggi bila ada riwayat dalam
keluarga. Biasanya terjadi pada usia dewasa dan berkembang perlahan-lahan selama
berbulan-bulan atau bertahun-tahun. Seringkali tidak ada gejala sampai terjadi kerusakan
berat dari syaraf optik dan penglihatan terpengaruh secara permanen. Pemeriksaan mata
teratur sangatlah penting untuk deteksi dan penanganan dini.
Glaukoma Sudut-Terbuka Primer biasanya membutuhkan pengobatan seumur hidup untuk
menurunkan tekanan dalam mata dan mencegah kerusakan lebih lanjut.
Acute Angle-Closure Glaucoma
GLAUKOMA Sudut-Tertutup Akut
Glaukoma Sudut-Tertutup Akut lebih sering ditemukan karena keluhannya yang
mengganggu. Gejalanya adalah sakit mata hebat, pandangan kabur dan terlihat warnawarna di sekeliling cahaya. Beberapa pasien bahkan mual dan muntah-muntah.
Glaukoma Sudut-Tertutup Akut termasuk yang sangat serius dan dapat mengakibatkan
kebutaan dalam waktu yang singkat. Bila Anda merasakan gejala-gejala tersebut segera
hubungi dokter spesialis mata Anda.
Secondary GLAUCOMA
GLAUKOMA Sekunder
Glaukoma Sekunder disebabkan oleh kondisi lain seperti katarak, diabetes, trauma,
arthritis maupun operasi mata sebelumnya. Obat tetes mata atau tablet yang mengandung
steroid juga dapat meningkatkan tekanan pada mata. Karena itu tekanan pada mata harus

diukur teratur bila sedang menggunakan obat-obatan tersebut


Congenital GLAUCOMA
GLAUKOMA Kongenital
Glaukoma Kongenital ditemukan pada saat kelahiran atau segera setelah kelahiran,
biasanya disebabkan oleh sistem saluran pembuangan cairan di dalam mata tidak berfungsi
dengan baik. Akibatnya tekanan bola mata meningkat terus dan menyebabkan
pembesaran mata bayi, bagian depan mata berair dan berkabut dan peka terhadap
cahaya.
Informasi ini hanyalah pedoman umum. Untuk keterangan lebih lanjut hubungi dokter
spesialis mata Anda atau hubungi KMN
Deteksi & Diagnosa GLAUKOMA
Pemeriksaan mata secara teratur dan deteksi dini adalah cara terbaik untuk mencegah
kerusakan penglihatan akibat glaukoma. Riwayat penyakit Anda akan diteliti dokter
spesialis mata Anda untuk mencari faktor resiko glaukoma. Sebuah alat khusus yang disebut
Tonometer digunakan untuk mengukur tekanan pada mata.
Pemeriksaan LAPANG PANDANG
Pemeriksaan lapang penglihatan atau Perimetry bertujuan untuk melihat luasnya
kerusakan syaraf mata. Selama pemeriksaan ini Anda akan diminta untuk melihat suatu titik
di tengah layar dan menekan tombol ketika Anda melihat munculnya titik-titik cahaya di
sekitar layar.

Pasien yang sedang menjalani Perimetri

Hasil Perimetri normal

Hasil Perimetri penderita Glaukoma

Syaraf Optik Normal

Syaraf Optik penderita Glaukoma


Foto Syaraf Optik

Foto syaraf optik yang baik dapat membantu dokter mata Anda melihat hal-hal detil pada
syaraf optik Anda dan sekaligus mendokumentasikan perubahan/perkembangan pada
syaraf optik Anda dari waktu ke waktu.
Informasi ini hanyalah pedoman umum. Untuk keterangan lebih lanjut hubungi dokter
spesialis mata Anda atau hubungi KLINIK MATA NUSANTARA
Penanganan GLAUKOMA
Meskipun belum ada cara untuk memperbaiki kerusakan penglihatan yang terjadi akibat

glaukoma, pada kebanyakan kasus glaukoma dapat dikendalikan.


Glaukoma dapat ditangani dengan obat tetes mata, tablet, tindakan laser atau operasi yang
bertujuan untuk menurunkan/menstabilkan tekanan bola mata dan mencegah kerusakan
penglihatan lebih lanjut. Semakin dini deteksi glaukoma maka akan semakin besar
tingkat kesuksesan pencegahan kerusakan penglihatan.
Obat Tetes Mata
Obat tetes mata glaukoma adalah bentuk penanganan yang paling umum dan paling awal
diberikan oleh dokter mata Anda. Obat tetes mata glaukoma harus digunakan sesuai
dengan petunjuk dokter.
Dokter mata Anda akan merekomendasikan obat tetes mata glaukoma yang paling sesuai
untuk Anda dan memonitor kondisi mata Anda. Ada kalanya dokter mata Anda perlu
mengganti jenis maupun dosis obat tetes glaukoma sesuai dengan perkembangan kondisi
mata Anda.
Laser Trabeculoplasty (LTP)
Laser Trabeculoplasty (LTP) adalah prosedur laser yang biasanya digunak
Sumber : http://klinikmatanusantara.com/index.php?
option=com_content&task=view&id=124&Itemid=9

Glaukoma, Sang Pencuri Penglihatan

Definisi
Glaukoma adalah keadaan abnormal berupa peningkatan tekanan intra ocular yang
berhubungan erat dengan berkurangnya lapang pandang.

Banyak ahli mata yang mempunyai berbagai definisi Glaukoma, namun semua definisi
tersebut tidak pernah lepas dari 2 kata kunci : Peningkatan Tekanan Intra Okular dan
Berkurangnya lapang pandang.

Glaukoma ini sering disebut Silent Thief of sight karena glaucoma ini hampir tidak
menunjukkan gejala pada tahap awal, dan seringkali diketahui pada tahap lanjut di mana
penanganan mungkin terlambat. Untuk itulah kita perlu mengetahui glaucoma secara lebih
mendalam.

Patofisiologi Glaukoma
= Sebelum membahas Glaukoma, ada baiknya kita membahas mengenai Tekanan Intra
Okuler. Tekanan intraokuler ini diartikan sebagai tekanan dalam bola mata. Pada orang
normal tekanan bola mata ini berkisar antara 22 mmHg. Tekanan Intra Okuler ini
dipertahankan dalam batas normal oleh adanya keseimbangan antara produksi Aqueous
Humor oleh Processus Cilliaris dan Ekskresinya melalui Cannalis Schlem. Ketika terjadi
ketidakseimbangan antara produksi dan ekskresi Aqueous humor ini, tekanan intraokuler
akan meningkat dan dapat menimblkan Neuropathy pada Nervus Opticus sehingga lapang
pandang akan terganggu/ berkurang

Tanda dan Gejala


= Glaukoma ini jarang menimbulkan gejala pada tahap permulaan. Hanya seorang dokter
terlatih yang dapat mendiagnosa Glaukoma ini melalui pemeriksaan Tonometri dan perimetri.
Pada tahap yang lebih lanjut penderita akan merasa lapang pandangnya semakin terbatas.
Benda pada samping penderita yang biasanya tampak menjadi tidak nampak. Khusus pada
Glaukoma sudut tertutup gejala bisa lebih berat meliputi sakit kepala, pusing, sakit pada bola
mata.

Klasifikasi Glaukoma
<!--[if !supportLists]-->a. <!--[endif]-->Glaukoma sudut terbuka (Open
Angle) : Glaukoma ini bersifat kronis, gejala pada tahapan awal sangat
sulit dideteksi. Biasanya ditemukan pada pemeriksaan rutin, Penyebabnya
belum diektahui secara pasti (primer), diduga karena gangguan outflow
pada Trabecular Meshwork (jalinan Trabecular Canalis Schlem)
<!--[if !supportLists]-->b. <!--[endif]-->Glaukoma sudut tertutup (closed
angle) : glaucoma ini bersifat akut dan biasanya unilateral dengan tanda
yang lebih jelas daripada glaucoma sudut tertutup. Glaukoma jenis ini
lebih sering mengenai wanita. Gejala pada glaucoma sudut tertutup ini
meliputi : mual, muntah, sakit kepala, mata merah dan sakit, penglihatan
sangat menurun pada satu mata. Gejala lainnya meliputi mata terasa
ngganjel, sering silau, air mata banyaj, dan sukar membuka mata.

Penegakan diagnosis
Penegakan diagnosis melalui berbagai tahapan, antara lain
<!--[if !supportLists]-->a. <!--[endif]-->Anamnesa
<!--[if !supportLists]-->b. <!--[endif]-->Pemeriksaan Visus

<!--[if !supportLists]-->c.

<!--[endif]-->Pemeriksaan mata bagian luar

<!--[if !supportLists]-->d. <!--[endif]-->Pemeriksaan tekanan bola mata


<!--[if !supportLists]-->e.

<!--[endif]-->Pemeriksaan bilik depan dan sudut

<!--[if !supportLists]-->f.

<!--[endif]-->Pemeriksaan lapang pandang

<!--[if !supportLists]-->g. <!--[endif]-->Pemeriksaan Oftalmoskopi


<!--[if !supportLists]-->h. <!--[endif]-->Pemeriksaan Biomikroskop/Slit Lamp

Penanganan glaucoma
Penanganan glaukoma berbeda tergantung penyebabnya
<!--[if !supportLists]-->a. <!--[endif]-->Glaukoma sudut terbuka
<!--[if !supportLists]-->- <!--[endif]-->Pengobatan (Miotika,
Carbonic Anhidrase Inhibitors, Simptomatik, Adregenic Antagonist)
<!--[if !supportLists]-->b. <!--[endif]-->Glaukoma sudut tertutup
<!--[if !supportLists]-->- <!--[endif]-->Pengobatan (Miotika,
Carbonic anhidrase Inhibitors, Hyperosmotic agents, anti emesis,
analgetik)
<!--[if !supportLists]-->- <!--[endif]-->Pembedahan

Sumber : http://www.medicalera.com/index.php?
option=com_community&view=groups&task=viewdiscussion&groupid=59&topicid=257&It
emid=334

Anda mungkin juga menyukai