Glaukoma
Apa
itu
glaukoma?
Glaukoma adalah penyakit saraf mata yang berhubungan dengan peningkatan tekanan bola
mata. Penyakit ini merupakan penyebab kebutaan nomor dua di Indonesia. Kehilangan
penglihatan yang diakibatkan oleh glaukoma dapat dicegah melalui deteksi dini dan terapi
oleh dokter .
Kenapa
dokter
umum
penting?
Dokter umum sebagai lini terdepan pelayanan kesehatan masyarakat, perlu mengenali gejala
glaukoma secara dini untuk mencegah terjadinya kebutaan yang permanen. Selain itu dokter
umum juga dituntut dapat menangani kasus kegawatdaruratan akibat glaukoma.
Tonometri
Tonometri adalah alat untuk mengukur tekanan intra okular (TIO). TIO digolongkan sebagai
normal apabila nilainya antara 10-21 mmHg. TIO yang tinggi (>21 mmHg) adalah salah satu
faktor risiko glaukoma. Mekanisme TIO tinggi adalah gangguan aliran keluar cairan akuous
akibat disfungsi system drainase di bilik mata depan (sudut terbuka) maupun karena
penutupan sudut bilik mata itu sendiri (sudut tertutup).
Salah satu pemeriksaan tonometri sederhana menggunakan Schitz tonometer. Angka yang
didapatkan dari skala dirujuk ke tabel konversi untuk mendapatkan nilai TIO dalam mmHg.
Oftalmoskopi
Bila ada kecurigaan glaukoma berdasarkan keluhan atau faktor risiko pada pasien,
pemeriksaan oftalmoskopi dilakukan untuk memastikan diagnosis. Kelainan dikatakan
bermakna bila ada pembesaran cup-to-disc ratio (CDR) lebih besar dari 0.5, dan asimetri
CDR antara dua mata 0.2 atau lebih.
Siapa saja yang berisiko?
1. Tekanan bola mata tinggi >21mmHg (risiko meningkat 5x)
2. Usia di atas 40 tahun
3. Rabun dekat yang ekstrim
4. Tekanan darah tinggi (peningkatan risiko 80%)
5. Kencing manis/ diabetes melitus (risiko meningkat 2x)
6. Cedera mata sebelumnya
7. Glaukoma pada keluarga (risiko meningkat 3x)
8. Penggunaan steroid jangka panjang(risiko meningkat 3x)
9. Asimetri TIO & CDR antara 2 mata
Perimetri
Kerusakan nervus optikus memberikan gangguan lapang pandangan yang khas pada
glaukoma. Secara sederhana, lapang pandangan dapat diperiksa dengan tes konfrontasi.
Jenis
glaukoma?
Pasien glaukoma dapat dibagi menjadi glaukoma akut dan kronik, primer atau sekunder, dan
sudut
terbuka
atau
sudut
tertutup.
Glaukoma
Akut
Glaukoma akut biasanya terjadi secara mendadak, dengan gejala nyeri mata yang berat atau
sakit kepala, mata buram, melihat pelangi di sekitar lampu, mual dan muntah. Serangan ini
harus segera ditangani agar tidak menyebabkan kebutaan.Pada glaukoma jenis ini terjadi
hambatan penyaluran keluar cairan akous yang menyebabkan peningkatan tekanan intra
okular
mendadak
dan
dramatis.
Glaukoma
kronik
Perjalanan penyakitnya lambat sehingga perlu pemeriksaan periodik untuk deteksi dan
penanganan dini. Penderita glaukoma tipe ini biasanya sering tersandung saat berjalan karena
telah terjadi penyempitan lapang pandang akibat glaukoma, sedangkan penglihatan sentralnya
tidak terganggu. Hal ini menyebabkan penderita sering kali datang ke dokter dalam stadium
lanjut.
Glaukoma
Primer
atau
Sekunder
Glaukoma primer dicurigai bila terdapat kelainan pada pemeriksaan TOP di kedua mata.
Glaukoma sekunder dicurigai bila hanya satu mata yang terganggu dan ada kecurigaan
penyebab gangguan drainase cairan akuous yang jelas.
Glaukoma Sudut Terbuka atau Sudut Tertutup
Glaukoma
kongenital
Anak-anak yang lahir dengan gangguan sudut bilik mata akan mengalami drainase cairan
akuos yang terhambat. Gejala yang muncul biasanya kornea keruh, fotofobia, dan epifora.
Alat
diagnostik
mutakhir
untuk
deteksi
dini
glaukoma:
Tekanan bola mata dengan non contact tonometry, tonometer aplanasi dan tonopen.
Perimeter
komputer
Humphrey
Pengukuran ketebalan lapisan saraf mata dengan Optical Coherence Tomography (OCT) dan
Heidelberg
Retinal
Tomography
(HRT)
Pengukuran kedalaman bilik depan bola mata dengan anterior OCT
Penulis : dr. Virna Dwi Oktariana, SpM
Sumber : http://www.perdami.or.id/?page=news.detail&id=7
GLAUKOMA
Definisi : Kerusakan papil nervus optikus akibat tekanan bola mata yg tinggi shg lapang
pandang menurun.
TIO tinggi > 21 mmHg. CD rasio > 0.6 (penggaungan).
Cara Pemeriksaan TIO : Digital, Tonometer Schiotz, Tonometer applanasi
Pemeriksaan Lapang pandangan : Konfrontasi test, Tangent Screen, Perimeter Goldman,
Komputer (Octopus dan humpry).
Klasifikasi Glaukoma :
A. Primer : Sudut terbuka / kronis simplek dan sudut tertutup / akut kongestif > berdsar
gonioskopi.
Glaukoma
Definisi
Adalah suatu kelainan pada mata yang ditandai oleh meningkatnya tekanan dalam bola mata
(Tekanan Intra Okular = TIO) yang disertai pencekungan diskus optikus dan pengecilan
lapang pandang. Penyakit ini disebabkan:
Sekitar 90% humor akueus dikeluarkan melalui jalur ini. Dari sini akueus akan disalurkan
ke kanal schlemm kemudian berakir di vena episklera.
2. Melalui jaringan uveoskleral
Glaukoma Akut
Merupakan glaukoma yang terjadi secara tiba-tiba dengan sumbatan aliran humor akueus
yang lebih komplit. Nama lainnya adalah glaukoma sudut tertutup primer.
Epidemiologi
Terjadi pada 1 dari 1000 orang yang berusia di atas 40 tahun dengan angka kejadian yang
bertambah sesuai usia. Perbandingan wanita dan pria pada penyakit ini adalah 4:1. sering
terjadi pada kedua mata.
Gejala
Gejala-gejala yang ada antara lain :
Keluhan :
o penglihatan kabur mendadak
o
nyeri hebat
mual
muntah
Pemeriksaan Fisik :
o
TIO meninggi
Mata merah
Kornea suram
Penatalaksanaan
Terapi medikamentosa
Tujuannya adalah menurunkan TIO terutama dengan menggunakan obat sistemik (obat yang
mempengaruhi seluruh tubuh)
A. obat sistemik
Untuk gejala tambahan dapat diberikan anti nyeri dan anti muntah.
Terapi Bedah
o
Glaukoma Kronis
Merupakan glaukoma yang terjadi perlahan-lahan dengan ciri-ciri :
o
o
Usia dewasa
Umumnya terjadi pada kedua mata akan tetapi tidak terdapat kesamaan pada perburukannya.
Nama lainnya adalah glaukoma sudut terbuka primer.
Epidemiologi
Glaukoma kronis merupakan glaukoma yang tersering, mengenai sekitar 1 dari 200 seluruh
populasi yang berusia lebih dari 40 tahun dan jumlahnya semakin meningkat sesuai dengan
usia. Pria dan wanita mempunyai angka kejadian yang sama dan lebih sering mengenai kulit
hitam dibandingkan kulit putih.
Faktor keturunan juga berperan terjadinya keadaan ini karena TIO, cara pengeluaran akueus
dan ukuran diskus optikus dipengaruhi oleh genetik. Secara umum risiko terjadinya glaukoma
pada saudara kandung sekitar 10% sedangkan pada keturunan sebanyak 4%.
Gejala klinis
Dari keluhan pasien umumnya penglihatannya yang makin menurun. Bahkan jika
berlangsung cukup lama pasien akan mengeluhkan kehilangan penglihatan pada salah satu
mata sedangkan mata yang lainnya menurun penglihatannya. Hal ini sesuai dengan teori
dimana glaukoma kronik dimana umumnya kedua mata akan terkena meski perburukan
keduanya tidak sama. Selain itu karena TIO yang meningkat pasien juga akan mengeluhkan
adanya nyeri pada mata, sakit kepala dan perasaan seperti melihat halo (pelangi di sekitar
objek) karena pembengkakkan pada kornea.
Gejala
1. Penurunan lapang pandang
2. Peningkatan TIO. Terdapat perbedaan 5 mmHg antara kedua mata perlu
dicurigai adanya peningkatan yang abnormal.
3. Sudut bilik mata depan terbuka
4. Perubahan pada diskus optikus. Tampak kerusakan nervus optikus
glaukomatosa atau terdapat ketidaksamaan pada cekungan pada
pemeriksaan rutin.
5. Tidak terdapat sebab lain yang dapat menyebabkan glaukoma kronik
Penatalaksanaan
Terapi obat-obatan
Terapi ini tidak diberikan pada kasus yang sudah lanjut. Terapi awal yang diberikan adalah
penyekat beta (timolol, betaxolol, levobunolol, carteolol, dan metipranolol) atau
simpatomimetik (adrenalin dan depriverin). Untuk mencegah efek samping obat diberikan
dengan dosis terendah dan frekuensi pemberiannya tidak boleh terlalu sering. Miotikum
(pilocarpine dan carbachol) meski merupakan antiglaukoma yang baik tidak boleh digunakan
karena efek sampingnya.
Jika pengobatan belum efektif maka dapat dilakukan peningkatan konsentrasi obat,
mengganti jenis obat atau menambah dengan obat lain.
Terapi bedah
o Trabekuloplasti jika TIO tetap tidak bisa terkontrol dengan
pengobatan medikamentosa yang maksimal.
o
Sumber : http://www.klikdokter.com/illness/detail/36
Glaukoma 1
DEFINISI
Glaukoma adalah suatu penyakit dimana tekanan di dalam bola mata meningkat, sehingga
terjadi kerusakan pada saraf optikus dan menyebabkan penurunan fungsi penglihatan.
Terdapat 4 jenis glaukoma:
1. glaukoma sudut terbuka
2. glaukoma sudut tertutup
3. glaukoma kongenitalis
4. glaukoma sekunder
Keempat jenis glaukoma ditandai dengan peningkatan tekanan di dalam bola mata dan
karenanya semuanya bisa menyebabkan kerusakan saraf optikus yang progresif.
PENYEBAB
Bilik anterior dan bilik posterior mata terisi oleh cairan encer yang disebut humor aqueus.
Dalam keadaan normal, cairan ini dihasilkan di dalam bilik posterior, melewati pupil masuk
ke dalam bilik anterior lalu mengalir dari mata melalui suatu saluran. Jika aliran cairan ini
terganggu (biasanya karena penyumbatan yang menghalangi keluarnya cairan dari bilik
anterior), maka akan terjadi peningkatan tekanan. Peningkatan tekanan intraokuler akan
mendorong perbatasan antara saraf optikus dan retina di bagian belakang mata. Akibatnya
pasokan darah ke saraf optikus berkurang sehingga sel-sel sarafnya mati. Karena saraf
optikus mengalami kemunduran, maka akan terbentuk bintik buta pada lapang pandang mata.
Yang pertama terkena adalah lapang pandang tepi, lalu diikuti oleh lapang pandang sentral.
Jika tidak diobati, glaukoma pada akhirnya bisa menyebabkan kebutaan.
GEJALA
Glaukoma sudut terbuka
Pada glaukoma sudut terbuka, saluran tempat mengalirnya humor aqueus terbuka, tetapi
cairan dari bilik anterior mengalir terlalu lambat. Secara bertahap tekanan akan meningkat
(hampir selalu pada kedua mata) dan menyebabkan kerusakan saraf optikus serta penurunan
fungsi penglihatan yang progresif. Hilangnya fungsi penglihatan dimulai pada tepi lapang
pandang dan jika tidak diobati pada akhirnya akan menjalar ke seluruh bagian lapang
pandang, menyebabkan kebutaan. Glaukoma sudut terbuka sering terjadi setelah usia 35
tahun, tetapi kadang terjadi pada anak-anak. Penyakit ini cenderung diturunkan dan paling
sering ditemukan pada penderita diabetes atau miopia. Glaukoma sudut terbuka lebih sering
terjadi dan biasanya penyakit ini lebih berat jika diderita oleh orang kulit hitam. Pada
awalnya, peningkatan tekanan di dalam mata tidak menimbulkan gejala. Lama-lama timbul
gejala berupa:
* Penyempitan lapang pandang tepi
* Sakit kepala ringan
* Gangguan penglihatan yang tidak jelas (misalnya melihat lingkaran di sekeliling cahaya
lampu atau sulit beradaptasi pada kegelapan)
Pada akhirnya akan terjadi penyempitan lapang pandang yang menyebabkan penderita sulit
melihat benda-benda yang terletak di sisi lain ketika penderita melihat lurus ke depan
(disebut penglihatan terowongan). Glaukoma sudut terbuka mungkin baru menimbulkan
PENGOBATAN
Glaukoma sudut terbuka
Obat tetes mata biasanya bisa mengendalikan glaukoma sudut terbuka. Obat yang pertama
diberikan adalah beta bloker (misalnya timolol, betaksolol, karteolol, levobunolol atau
metipranolol), yang kemungkinan akan mengurangi pembentukan cairan di dalam mata. Juga
diberikan pilokarpin untuk memperkecil pupil dan meningkatkan pengaliran cairan dari bilik
anterior. Obat lainnya yang juga diberikan adalah epinefrin, dipivefrin dan karbakol (untuk
memperbaiki pengaliran cairan atau mengurangi pembentukan cairan). Jika glaukoma tidak
dapat dikontrol dengan obat-obatan atau efek sampingnya tidak dapat ditolerir oleh penderita,
maka dilakukan pembedahan untuk meningkatkan pengaliran cairan dari bilik anterior.
Digunakan sinar laser untuk membuat lubang di dalam iris atau dilakukan pembedahan untuk
memotong sebagian iris (iridotomi).
Glaukoma sudut tertutup
Minum larutan gliserin dan air bisa mengurangi tekanan dan menghentikan serangan
glaukoma. Bisa juga diberikan inhibitor karbonik anhidrase (misalnya asetazolamid). Tetes
mata pilokarpin menyebabkan pupil mengecil sehingga iris tertarik dan membuka saluran
yang tersumbat. Untuk mengontrol tekanan intraokuler bisa diberikan tetes mata beta bloker.
Setelah suatu serangan, pemberian pilokarpin dan beta bloker serta inhibitor karbonik
anhidrase biasanya terus dilanjutkan. Pada kasus yang berat, untuk mengurangi tekanan
biasanya diberikan manitol intravena (melalui pembuluh darah). Terapi laser untuk membuat
lubang pada iris akan membantu mencegah serangan berikutnya dan seringkali bisa
menyembuhkan penyakit secara permanen. Jika glaukoma tidak dapat diatasi dengan terapi
laser, dilakukan pembedahan untuk membuat lubang pada iris. Jika kedua mata memiliki
saluran yang sempit, maka kedua mata diobati meskipun serangan hanya terjadi pada salah
satu mata.
Glaukoma sekunder
Pengobatan glaukoma sekunder tergantung kepada penyebabnya. Jika penyebabnya adalah
peradangan, diberikan kortikosteroid dan obat untuk melebarkan pupil. Kadang dilakukan
pembedahan.
Glaukoma kongenitalis
Untuk mengatasi glaukoma kongenitalis perlu dilakukan pembedahan.
PENCEGAHAN
Tidak ada tindakan yang dapat mencegah terjadinya glaukoma sudut terbuka. Jika penyakit
ini ditemukan secara dini, maka hilangnya fungsi penglihatan dan kebutaan bisa dicegah
dengan pengobatan. Orang-orang yang memiliki resiko menderita glaukoma sudut tertutup
sebaiknya menjalani pemeriksaan mata yang rutin dan jika resikonya tinggi sebaiknya
menjalani iridotomi untuk mencegah serangan akut.
Sumber : http://www.susukolostrum.com/artikel-kesehatan/mata/glaukoma.html
OBAT MATA
Obat mata golongan antiseptik dan antiinfeksi digunakan pada gangguan mata karena adanya
infeksi oleh mikroba, masuknya benda asing ke dalam kornea mata atau kornea mata
luka/ulkus.
Obat mata golongan kortikosteroid digunakan untuk radang/alergi mata atau mata bengkak
yang bisa disebabkan oleh alergi itu sendiri atau oleh virus. Karena infeksi mata oleh virus itu
resisten terhadap pengobatan biasanya digunakan obat mata golongan kortiosteroid untuk
menghilangkan gejalanya saja. Kalaupun dengan antiseptik hal itu untuk menghindari infeksi
sekunder.
Gabungan antiseptik mata dengan kortikosteroid digunakan untuk masalah mata yang
desebabkan oleh mikroba dan dengan keluhan bengkak/radang, gatal atau alergi.
Semua obat mata di atas juga digunakan untuk keluhan mata karena habis operasi. Yang
semuanya harus dengan pemeriksaan dokter mata sehingga pemilihan obat matapun tepat.
GLAUKOMA
Glaukoma adalah suatu penyakit dimana tekanan di dalam bola mata meningkat, sehingga
terjadi kerusakan pada saraf optikus dan menyebabkan penurunan fungsi penglihatan.
Terdapat 4 jenis glaukoma:
Glaukoma Kongenitalis
Glaukoma Sekunder.
Keempat jenis glaukoma ditandai dengan peningkatan tekanan di dalam bola mata dan
karenanya semuanya bisa menyebabkan kerusakan saraf optikus yang progresif.
1. Glaukoma sudut terbuka
Minum larutan gliserin dan air bisa mengurangi tekanan dan menghentikan serangan
glaukoma. Bisa juga diberikan inhibitor karbonik anhidrase (misalnya acetazolamide).
Tetes mata pilocarpine menyebabkan pupil mengecil sehingga iris tertarik dan
membuka saluran yang tersumbat.
Untuk mengontrol tekanan intraokuler bisa diberikan tetes mata beta blocker.
Setelah suatu serangan, pemberian pilocarpine dan beta blocker serta inhibitor
karbonik anhidrase biasanya terus dilanjutkan.
Pada kasus yang berat, untuk mengurangi tekanan biasanya diberikan manitol
intravena (melalui pembuluh darah).
Terapi laser untuk membuat lubang pada iris akan membantu mencegah serangan
berikutnya dan seringkali bisa menyembuhkan penyakit secara permanen.
Jika glaukoma tidak dapat diatasi dengan terapi laser, dilakukan pembedahan untuk
membuat lubang pada iris.
Jika kedua mata memiliki saluran yang sempit, maka kedua mata diobati meskipun
serangan hanya terjadi pada salah satu mata.
3. Glaukoma sekunder
GLAUKOMA
Jenis-jenis GLAUKOMA
Primary Open-Angle Glaucoma
GLAUKOMA Sudut-Terbuka Primer
Glaukoma Sudut-Terbuka Primer adalah tipe yang yang paling umum dijumpai.
Glaukoma jenis ini bersifat turunan, sehingga resiko tinggi bila ada riwayat dalam
keluarga. Biasanya terjadi pada usia dewasa dan berkembang perlahan-lahan selama
berbulan-bulan atau bertahun-tahun. Seringkali tidak ada gejala sampai terjadi kerusakan
berat dari syaraf optik dan penglihatan terpengaruh secara permanen. Pemeriksaan mata
teratur sangatlah penting untuk deteksi dan penanganan dini.
Glaukoma Sudut-Terbuka Primer biasanya membutuhkan pengobatan seumur hidup untuk
menurunkan tekanan dalam mata dan mencegah kerusakan lebih lanjut.
Acute Angle-Closure Glaucoma
GLAUKOMA Sudut-Tertutup Akut
Glaukoma Sudut-Tertutup Akut lebih sering ditemukan karena keluhannya yang
mengganggu. Gejalanya adalah sakit mata hebat, pandangan kabur dan terlihat warnawarna di sekeliling cahaya. Beberapa pasien bahkan mual dan muntah-muntah.
Glaukoma Sudut-Tertutup Akut termasuk yang sangat serius dan dapat mengakibatkan
kebutaan dalam waktu yang singkat. Bila Anda merasakan gejala-gejala tersebut segera
hubungi dokter spesialis mata Anda.
Secondary GLAUCOMA
GLAUKOMA Sekunder
Glaukoma Sekunder disebabkan oleh kondisi lain seperti katarak, diabetes, trauma,
arthritis maupun operasi mata sebelumnya. Obat tetes mata atau tablet yang mengandung
steroid juga dapat meningkatkan tekanan pada mata. Karena itu tekanan pada mata harus
Foto syaraf optik yang baik dapat membantu dokter mata Anda melihat hal-hal detil pada
syaraf optik Anda dan sekaligus mendokumentasikan perubahan/perkembangan pada
syaraf optik Anda dari waktu ke waktu.
Informasi ini hanyalah pedoman umum. Untuk keterangan lebih lanjut hubungi dokter
spesialis mata Anda atau hubungi KLINIK MATA NUSANTARA
Penanganan GLAUKOMA
Meskipun belum ada cara untuk memperbaiki kerusakan penglihatan yang terjadi akibat
Definisi
Glaukoma adalah keadaan abnormal berupa peningkatan tekanan intra ocular yang
berhubungan erat dengan berkurangnya lapang pandang.
Banyak ahli mata yang mempunyai berbagai definisi Glaukoma, namun semua definisi
tersebut tidak pernah lepas dari 2 kata kunci : Peningkatan Tekanan Intra Okular dan
Berkurangnya lapang pandang.
Glaukoma ini sering disebut Silent Thief of sight karena glaucoma ini hampir tidak
menunjukkan gejala pada tahap awal, dan seringkali diketahui pada tahap lanjut di mana
penanganan mungkin terlambat. Untuk itulah kita perlu mengetahui glaucoma secara lebih
mendalam.
Patofisiologi Glaukoma
= Sebelum membahas Glaukoma, ada baiknya kita membahas mengenai Tekanan Intra
Okuler. Tekanan intraokuler ini diartikan sebagai tekanan dalam bola mata. Pada orang
normal tekanan bola mata ini berkisar antara 22 mmHg. Tekanan Intra Okuler ini
dipertahankan dalam batas normal oleh adanya keseimbangan antara produksi Aqueous
Humor oleh Processus Cilliaris dan Ekskresinya melalui Cannalis Schlem. Ketika terjadi
ketidakseimbangan antara produksi dan ekskresi Aqueous humor ini, tekanan intraokuler
akan meningkat dan dapat menimblkan Neuropathy pada Nervus Opticus sehingga lapang
pandang akan terganggu/ berkurang
Klasifikasi Glaukoma
<!--[if !supportLists]-->a. <!--[endif]-->Glaukoma sudut terbuka (Open
Angle) : Glaukoma ini bersifat kronis, gejala pada tahapan awal sangat
sulit dideteksi. Biasanya ditemukan pada pemeriksaan rutin, Penyebabnya
belum diektahui secara pasti (primer), diduga karena gangguan outflow
pada Trabecular Meshwork (jalinan Trabecular Canalis Schlem)
<!--[if !supportLists]-->b. <!--[endif]-->Glaukoma sudut tertutup (closed
angle) : glaucoma ini bersifat akut dan biasanya unilateral dengan tanda
yang lebih jelas daripada glaucoma sudut tertutup. Glaukoma jenis ini
lebih sering mengenai wanita. Gejala pada glaucoma sudut tertutup ini
meliputi : mual, muntah, sakit kepala, mata merah dan sakit, penglihatan
sangat menurun pada satu mata. Gejala lainnya meliputi mata terasa
ngganjel, sering silau, air mata banyaj, dan sukar membuka mata.
Penegakan diagnosis
Penegakan diagnosis melalui berbagai tahapan, antara lain
<!--[if !supportLists]-->a. <!--[endif]-->Anamnesa
<!--[if !supportLists]-->b. <!--[endif]-->Pemeriksaan Visus
<!--[if !supportLists]-->c.
<!--[if !supportLists]-->f.
Penanganan glaucoma
Penanganan glaukoma berbeda tergantung penyebabnya
<!--[if !supportLists]-->a. <!--[endif]-->Glaukoma sudut terbuka
<!--[if !supportLists]-->- <!--[endif]-->Pengobatan (Miotika,
Carbonic Anhidrase Inhibitors, Simptomatik, Adregenic Antagonist)
<!--[if !supportLists]-->b. <!--[endif]-->Glaukoma sudut tertutup
<!--[if !supportLists]-->- <!--[endif]-->Pengobatan (Miotika,
Carbonic anhidrase Inhibitors, Hyperosmotic agents, anti emesis,
analgetik)
<!--[if !supportLists]-->- <!--[endif]-->Pembedahan
Sumber : http://www.medicalera.com/index.php?
option=com_community&view=groups&task=viewdiscussion&groupid=59&topicid=257&It
emid=334