Anda di halaman 1dari 22

UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL VETERAN

JAKARTA

REFERAT
Trichomoniasis

Disusun Oleh :
Febri Qurrota Aini 1320221136

Pembimbing :
dr. Adi Rahmanadi, SpOG
dr. Dian Miraza

KEPANITERAAN KLINIK ILMU KANDUNGAN DAN KEBIDANAN


RUMAH SAKIT UMUM DAERAH AMBARAWA SEMARANG
PERIODE 16 Maret- 23 Mei 2015

LEMBAR PENGESAHAN KOORDINATOR


KEPANITERAAN ILMU KEBIDANAN DAN KANDUNGAN

Referat
Trichomoniasis

Diajukan untuk Memenuhi Syarat Mengikuti Ujian Kepaniteraan Klinik


di Bagian Ilmu Kandungan dan Kebidananan
Rumah Sakit Umum Ambarawa

Disusun Oleh :
Febri Qurrota Aini

1320.221.131

Telah disetujui oleh Pembimbing


Nama Pembimbing 1

Nama Pembimbing 2

dr. Adi Rachmanadi, Sp.OG

dr. Dian Miraza

Mengesahkan :
Koordinator Kepaniteraan Ilmu Kebidanan dan Kandungan

dr. Hary Purwoko, Sp.OG,KFER

KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT karena atas rahmat
dan karunia-Nyalah penulis dapat menyelesaikan referat yang berjudul
Trichomoniasis. Laporan ini dibuat untuk memenuhi salah satu syarat ujian
Kepaniteraan Klinik Bagian Ilmu Kandungan dan Kebidanan di RSUD
Ambarawa.
Penyusunan refearat ini dapat terselesaikan tak lepas dari pihak-pihak yang
telah banyak membantu penulis dalam merampungkan laporan ini. Untuk itu,
penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada
1. dr. Hary Purwoko, Sp.OG, KFER atas bimbingan dan kesabarannya
selama penulis menempuh pendidikan di kepaniteraan klinik.
2. dr. Adi Rachmanadi, Sp.OG atas kesabaran dan bimbingannya selama
penulis menempuh pendidikan di kepaniteraan klinik.
3. Para staf medis dan non-medis yang bertugas di Bagian Ilmu Kandungan
dan Kebidanan di RSUD Ambarawa atas bantuannya untuk penulis.
4. Teman-teman seperjuangan di kepaniteraan klinik Ilmu Kandungan dan
Kebidanan di RSUD Ambarawa.

Penulis menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh
karena itu, kritik dan saran yang dapat membangun referat ini kedepannya sangat
penulis harapkan demi perbaikan materi penulisan dan menambah wawasan
penulis.

Ambarawa,

April 2015

Penulis

BAB I
PENDAHULUAN
1.1.

Latar Belakang

Trikomoniasis merupakan infeksi saluran urogenital bagian bawah pada


wanita maupun pria, disebabkan oleh Trichomonas vaginalis, dan
penularannya biasanya melalui hubungan seksual. Trichomonas vaginalis
pertama kali dideskripsikan oleh Alfred Donne pada tanggal 19 September
1886 pada saat Academy of Science di Paris. Pada saat itu dikatakan
bahwa ia menemukan suatu organisme yang ia namakan sebagai animal
cules dari sekret segar vagina. Dan disepakati waktu itu juga organisme itu
dinamakan Trico-monas vaginale, oleh karena mirip dengan organisme dari
genus Monas dan Trichodina. Dua tahun kemudian, Ehrenberg memastikan
penemuan Donne dan memberikan nama pada protozoa ini Trichomonas
vaginalis. Pada tahun 1884 Marchan menemukan Trichomonas vaginalis pada
traktus urinarius pria. Penelitian tentang protozoa ini terus berkembang hingga
pada tahun 1943 oleh Allinso. Trichomoniasis direkomendasikan sebagai salah
satu penyebab penting penyakit yangditularkan melalui hubungan seksual.1,2
Trikomoniasis adalah jangkitan penyakit menular seksual yang dapat diatasi d a n
sering terjadi pada wanita dan laki-laki, namun gejalanya lebih
menonjol pada

wanita. Trikomoniasis disebabkan oleh protozoa

patogenik

T.vaginalis.

yaitu

Selain

melalui

hubungan

seksual,

trikomoniasis juga dapat ditularkan melalui penggunaan pakaian seperti


pakaian dalam atau handuk yang mempunyai trofozoitnya yang masih
viabel.2Gejala infeksi muncul setelah beberapa minggu atau beberapa bulan
setelah infeksi. Pada wanita sering salah didiagnosis sebagai urethritis
sehingga trikomoniasi stidak diobati dengan tepat lalu menimbulkan
komplikasi yang lanjut. Laki-laki dengan infeksi ini sering asimptomatik maka
resiko transmisi meningkat pada wanita. Perhatian medik yang sesuai dapat
menurunkan insidens terjadinya trikomoniasis dan komplikasinya. Pada wanita,
lokasi infeksi biasanya pada vagina sedangkan pada laki-laki di prostat. Gejala
yang

timbul

pada

laki-laki

yang

terinfeksi

adalah

iritasi

penis, pengeluaran cairan, atau perasaan terbakar setelah berkemih atau ejakulasi.
Gejala yang timbul pada wanita berupa pengeluaran sekret tubuh
berwarna kuning kehijauan dan berbau, menimbulkan iritasi atau rasa gatal,
dispareunia dan disuria.3Menurut Centre for Disease Control and Prevention
(2007), diperkirakan bahwa setiap tahun sebanyak 7.4 juta kasus infeksi menular
seksual akibat t r i k o m o n i a s i s t e r j a d i p a d a w a n i t a d a n l a k i - l a k i .
S e l a i n i t u , s u r v e y sex global oleh perusahaan Durex (2005) menyatakan
bahwa hanya 7% dari rakyat Indonesia yang memiliki pengetahuan tentang
adanya infeksi menular seksual akibat trikomoniasis. A n g k a

kejadian

p e n y a k i t m e n u l a r s e k s u a l d a n AI D S t u r u t m e n i n g k a t d i dunia
walaupun terdapat campaign dari pihak WHO, UNAIDS atau instansi lokal sama
ada dari pemerintah atau bukan pemerintah (non-govermental organization) di
indonesia yang memberi pendidikan seksual kepada masyarakat.1

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Definisi.2
Trikomoniasis

merupakan

penyakit

menular

seksual

yang

d i s e b a b k a n o l e h parasit Trichomonas vaginalis. Parasit ini paling sering


menyerang wanita, namun pria d a p a t
m e n u l a r k a n

k e pasangannya

lewat

t e r i n f e k s i
kontak

seksual.

d a n
Vagina

merupakan tempat infeksi paling sering pada w a n i t a , s e d a n g k a n u r e t r a


(saluran

kemih)

merupakan tempat infeksi paling sering pada pria.

T r i k o m o n i a s i s d i s e b a b k a n o l e h p a r a s i t Tr i c h o m o n a s v a g i n a l i s .
P a r a s i t i n i menyebar melalui hubungan seksual dengan orang yang
sudah terkena penyakit ini. T r i k o m o n i a s i s m e n y e r a n g ( u r e t r a )
s a l u r a n k e m i h p a d a p r i a , n a m u n b i a s a n y a t a n p a gejala, sedangkan
pada wanita, trikomoniasis lebih sering menyerang vagina. Resiko
untuk terkena penyakit ini tergantung aktivitas seksual orang tersebut. P a d a
wanita, yang diserang terutama dinding vagina, dapat bersifat
a k u t maupun kronik. Pada kasus akut terlihat sekret vagina keruh kental
berwarna kekuning-k u n i n g a n , k u n i n g h i j a u , b e r b a u t i d a k e n a k
d a n b e r b u s a . D i n d i n g v a g i n a t a m p a k kemerahan dan sembab.
Selain itu didapatkan rasa gatal dan panas di vagina. Rasa sakit sewaktu
berhubungan

seksual

mungkin

juga

merupakan

keluhan

utama

yang

dirasakan penderita dengan trikomoniasis. Pasien dengan trikomoniasis dapat juga


mengalami perdarahan pasca sanggama dan nyeri perut bagian bawah. Bila
sekret banyak yang keluar, dapat timbul iritasi pada lipat paha atau di sekitar bibir
vagina. Pada kasus yang kronis, gejala lebih ringan dan sekret vagina
biasanya tidak berbusa. Berbeda dengan wanita, pada pria biasanya tidak
memberikan gejala. Kalaupun ada, pada umumnya gejala lebih ringan
dibandingkan dengan wanita. Gejalanya antara lain iritasi di dalam penis, keluar
cairan keruh namun tidak banyak, rasa panas dan nyeri setelah berkemih atau
setelah ejakulasi.

2.2. Etiologi
Etiologi dari penyakit trikomoniasis ini adalah Trichomoniasis vaginalis.
Trichomoniasis adalah suatu organisme eukariotik yang termasuk kelompok
mastigophora, mempunyai flagel, dengan ordo trichomonadida. Terdapat lebih
dari 100 spesies, sebagian besar trikomonas merupakan organisme komensal pada
usus mamaliadan burung. Trichomonas vaginalis masuk dalam golongan
protozoa patogen pada penyakit menular seksual.5,6
Trichomonas vaginalis merupakan protozoa patogenik yang biasanya dijumpai d i
traktus genitourinaria manusia yang terinfeksi. Dari beberapa
jenis

t r i k o m o n a s (Trichomonas

Trichomonas hominis) ,

namun

vaginalis,

Trichomonas

tenax,

y a n g patogen pada manusia hanya

Trichomonas vaginalis. P r o t o z o a i n i b e r b e n t u k o v a l , panjang 4-32 m


dan lebar 2,4 sampai 14,4 m, memiliki flagella dan membran undulasi yang
panjangnya hanya setengah panjang tubuhnya. Intinya berbentuk
oval,dan terletak di bagian atas tubuhnya. Di belakang inti terdapat
blepharoblast sebagai tempat keluarnya 4 buah flagella yang menjuntai
bebas dan melengkung di ujungnya sebagai alat gerak yang maju mundur.
Flagela ke lima melekat ke membran undulasidan menjuntai ke belakang
setengah panjang tubuh protozoa ini. Sitoplasma terdiri d a r i s u a t u
struktur

yang

berfungsi

seperti

tulang

yang

disebut

s e b a g a i axostyle. Trichomonas vaginalis tumbuh di lingkungan yang basah


dengan suhu 35-37 C dengan pH antara 4,9-7,5 . Trichomonas vaginalis tidak
menyerang jaringan di sebelah bawah dinding vagina, ia hanya ada di rongga
vagina; sangat jarang ditemukan di tempat lain.Lingkungan vagina sangat disukai
oleh organisme ini.2,5
Sejumlah faktor telah dikaitkan dengan peningkatan risiko tertular trikomoniasis,
antara lain :
a.
b.
c.
d.
e.

Multiple sex partner (pasangan sex lebih dari satu)


Merupakan keturunan Afrika
Sebelumnya atau sedang terinfeksi PMS lain
Bakterial vaginosis
(derajat keasaman) PH vagina yang tinggi

Organisme T. vaginalis ada di dalam epitel skuamosa dan sangat


sedikit yang berasal dari endoserviks, sedangkan T. vaginalis yang
terdapat

di

dalam

uretra

ditemukan

90%

dari

kasus

Trikomoniasis. Dan sangat sedikit pula ditemukan pada


e p i d i d i m i s d a n p r o s t a t p a d a p r i a . I n f e k s i T. v a g i n a l i s
disertai

oleh

sejumlah

b e s a r polymorphonuclear

neutrofil

(PMNs) yaitu mekanisme pertahanan diri tubuh yang bersama-sama


dengan makrofag, membunuh organisme tersebut yang disertai atau
ditunjukkan dengan keluarnya cairan dari vagina. Organisme T. vaginalis
tidak invasif,ada yang hidup bebas di dalam rongga vagina atau di
dalam epitelnya. Sekitar 50%kasus trikomoniasis terjadi perdarahan
mikroskopis (menggunakan teknik yang sesuai).IgA lokal biasanya
terdeteksi, tetapi konsentrasi serum antibodi tersebut masih rendah.4.
Morfologi dan Daur HidupT. Vaginalis.2
Habitat T.vaginalis adalah pada vagina wanita, prostat dan vesikel seminal
laki-laki serta urethra wanita dan laki-laki. Ia hanya hidup pada
fase trofozoit yaitu bentuk infektifnya. Trofozoit T.vaginalis berbentuk
oval dengan panjang 7 m hingga 23 dan memiliki 5 flagella dan
undulating membrane. Intinya berbentuk oval dan terletak di bagian
atas tubuhnya, dan di bagian belakang ada blepharoblast sebagai tempat
keluarnya empat buah flagella yang berjuntai bebas dan
m e l e n g k u n g d i u j u n g n ya sebagai alat geraknya yang majumundur. Flagella kelimanya melekat ke undulating membrane dan
menjuntai ke belakang. Bawah membrannya terdapat costa yaitu
suatu cord yang mantap, berfilamen dan berfungsi untuk menjaga
undulating membrane. Jugamempunyai axostyle yang terdapat pada
sitoplasmanya yang berfungsi sebagai tulang.2 T. Vaginalis a d a l a h
organisme

anaerobik

maka

energi

diproduksi

m e l a l u i fermentasi gula dalam strukturnya yang dikenal sebagai


hydrogenosome.

T.

Vaginalis memperoleh

makanan

melalui

osmosis dan fagositosis. Perkembang biakannya adalah m e l a l u i


p e m b e l a h a n d i r i ( binary fision) d a n i n t i n y a m e m b e l a h

s e c a r a m i t o s i s y a n g dilakukan dalam 8 hingga 12 jam pada


kondisi yang optimum. Trichomanas ini cepat mati pada suhu 50C
dan jika pada 0C ia boleh bertahan sampai 5 hari. Masa inkubasi4 28
hari serta pertumbuhannya baik pada pH 4,9 7,5.Siklus hidup T.vaginalis
boleh dilengkapkan dengan single host yaitu sama ada wanita atau lakilaki. Transmisi infeksi yang sering adalah melalui hubungan seksual
dimana wanita menjadi reservoir infeksi dari laki-laki. Pada wanita,
parasit tersebut akan mendapat nutrisinya dari permukaan mukosa vagina,
serta dari bakteri dan eritrosit yangdiingesti.
berkembang

biak

melalui

longitudinal

Setelah

binary

itu

ia

fission

di

manadimulai dengan pembahagian nukleus diikuti apparatus neuromotor


dan terakhir adalah pemisahan sitoplasma kepada dua anak trofozoit.
Trofozoit merupakan fase infektif parasit ini. Dan semasa kontak seksual,
trofozoit ini akan ditransmisikan kepada laki-laki dan terlokasir pada
urethra atau kelenjar prostat dan mengalami replikasi yang sama seperti di
vagina.
2.3 Patofisiologi
Trichomonas

vaginalis

saluranu r o g e n i t a l
jaringan

epitel

mampu

dengan
dan

menimbulkan
cara

peradangan

invasi

sampai

s u b e p i t e l . Trichomonas

pada

dinding

mencapai

vaginalis

dapat

m e n i m b u l k a n r e a k s i r a d a n g p a d a r o n g g a v a g i n a y a n g didominasi
oleh sel lekosit
ekstraknya
lekosit

polymorphonuclear (PMN). Trichomonas vaginalis dan


dapat

PMN,

merangsang

yang

mungkin

kemotaktik

sel

mempengaruhi perkembangan

gejalanya. Mekanisme lengkap penghancuran sel epitel vagina yang


diserang oleh Trichomonas vaginalis belum diketahui dengan pasti . Ter d a p a t 3
kemungkinan

untuk

timbulnya

spektrum

klinis

yang

luas

p a d a penyakit ini:
1. Terdapat variasi virulensi intrinsik di antara strain trikomonas yang
berbeda
2. Perbedaan kerentanan epitel vagina di antara penderita dan juga
pada penderitayang sama pada waktu yang lama

3. T e r d a p a t p e r b e d a a n l i n g k u n g a n m i k r o v a g i n a y a n g
m e m p e n g a r u h i g e j a l a klinisnya.5
Pria yang mengandung Trichomonas vaginalis sebagian besar asimtomatik
danrespon radang pada uretra pria biasanya tidak ditemukan. Hal ini
berhubungan dengan epitel kuboid pada uretra. Trichomonas vaginalis
dapat menginfeksi epitel skuamosa pada vagina tetapi hanya yang rentan
saja.2
Cara menghilangkan Trichomonas vaginalis dari saluran urogenital pria
belum diketahui pasti, tetapi mungkin organisme hilang secara mekanik pada
waktu buang air kecil dan adanya seng di dalam cairan normal prostat
dapat dengan cepat membunuh trikomonas.2 M a s a i n k u b a s i t e r j a d i
s e b e l u m t i m b u l n y a g e j a l a i n f e k s i , b i a s a n y a a n t a r a 4 hingga 28
hari. Pada kasus yang lanjut terdapat bagian-bagian dengan jaringan granulasi
yang jelas. Nekrosis dapat ditemukan di lapisan subepitel yang
m e n j a l a r s a m p a i d i permukaan epitel. Di dalam vagina dan uretra parasit
hidup dari sisa-sisa sel, kuman-kuman, dan benda lain yang terdapat di dalam
sekret.1,3Secara garis besar terdapat beberapa mekanisme T.Vaginalis
menyerang tubuhyaitu : 5

Adhesi
Hemolisis & Evasi Sistem Imun oleh Sistein Proteinase
Mekanisme patogenesitas kontakindependen (Virulensi)
hemolisis,sitotoksisitas, pH

2.4 Gejala Klinis


Manifestasi klinis dari infeksi trichomoniasis pada wanita
b e r v a r i a s i d a r i asymptomatis sampai vaginitis berat. Discharge vagina
didapatkan pada wanita yangterinfeksi tanpa gejala klinis lain. Wanita
terinfeksi yang menunjukkan gejala adalah 20-50%.2 Wanita yang terinfeksi
biasanya

mengeluhkan

kewanitaannya,

adanya
duh

bau

vagina

yang

tidak

yang

sedap

pada

berwarna

organ
kuning

k e h i j a u a n , g a t a l d a n kemerahan pada daerah vulva, dispareunia, rasa


tidak nyaman pada perut bagian bagian bawah, dan nyeri saat berkemih. Infeksi
biasa di terjadi pada wanita dan pria yang aktif s e c a r a s e k s u a l . P a d a
pria

biasanya

bersifat

asimptomatis,

beberapa

d i a n t a r a n y a mengeluhkan adanya duh urethra dan rasa panas seperti


terbakar dan peningkatanfrekuensi berkemih. Baik pria maupun wanita dapat
menjadi carrier

asimptomatik. Bayi y a n g

baru

lahir

pun

dapat

t e r i n f e k s i s a a t p e r s a l i n a n m e l a l u i j a l a n l a h i r i b u y a n g terinfeksi.
Infeksi pada anak dapat menjadi tanda adanya kekerasan seksual.3
Biasanya yang diserang utamanya dinding vagina, dapat bersifat akut
maupun k r o n i k .

Pada

kasus

akut

terlihat

secret

vagina

s e r o p u r u l e n b e r w a r n a k e k u n i n g - kuningan, kuning-hijau, berbau


tidak enak (malodorous), dan berbusa. Dinding vagina tampak kemerahan
dan sembab. Kadang-kadang terbentuk abses kecil pada dinding
vagina dan serviks, yang tampak sebagai granulasi yang berwarna
merah daan dikenalsebagai strawberry appearance
dan disertai gejala dispareunia, perdarahan pascakoitus, dan perdarahan
intermenstrual. Bila sekret banyak yang keluar dapat timbul iritasi pada lipat
paha atau di sekitar genitalia eksterna. Selain vaginitis, dapat pula terjadi
uretritis, bartholinitis, skenitis, dan sistitis yang pada umumnya tanpa keluhan.
Pada kasus yang kronik, gejala lebih ringan dan sekret vagina biasanya tidak
berbusa. Selain duh vagina yang purulen, vulva dan serviks juga bisa
tampak

eritematous

berbentuk

punctat

makularis

dan

dan
dengan

strawberry

edema.

Perdarahan

ulserasi
cervix.

mengacu
Nyeri

servikal
pada

abdomen

yang

kolpitis
yang

d i t e m u k a n p a d a l e b i h d a r i 1 2 % w a n i t a mengindikasikan adanya
vaginitis berat, limfadenopati regional, atau endometritis atau salpingitis oleh
karena Trichomonas vaginalis.2,6
Pada pemeriksaan fisis, tampak punctate hemorrhage pada dinding vagina
dan cervix. Keadaan ini dihubungkan dengan perdarahan yang ada pada kolpitis
makularis atau strawberry cervix. Hal ini merupakan tanda yang spesifik
pada trikomoniasis, s a m p a i s a a t i n i d i t e m u k a n 1 h i n g g a 2 % p a d a
wanita yang melakukan pemeriksaan ginekologi yang berkala.
Ini

dapat

terlihat

hingga

45

kasus

yang

menggunakan

kolposkopi 2S e d a n g k a n p a d a p r i a , o r g a n i s m e d i t e m u k a n
d i d a e r a h g e n i t a l b a g i a n luar,epididimis, prostat, dan semen.

Pada umumnya gambaran klinis pada pria lebih ringan daripada wanita.
Bentuk akut gejalanya mirip urethritis nongonore , misalnya disuria,
poliuria, dan secret uretra mukoid atau mukopurulen. Urin biasanya
jernih. Tetapi kadang-kadang ada benang halus. Pada bentuk kronik,
gejalanya tidak khas,gatal pada urethra, disuria, dan urin keruh pada pagi hari.1
Wanita

dengan

trikomoniasis

diketahui

menjadi

berisiko

untuk

terjadinya ko-i n f e k s i o l e h k u m a n u r o g e n i t a l p a t o g e n l a i n n y a .
O l e h k a r e n a i t u , k e g a g a l a n d a l a m mengidentifikasi karakteristik
manifestasi

klinis

dari

trikomoniasis

dalam

beberapa penelitian

menyatakan bahwa hal inilah yang menyebabkan kegagalan untuk membedakan


antara temuan klinis yang disebabkan oleh Trichomonas vaginalis danyang
disebabkan oleh mikroorganisme lain yang secara simultan menginfeksi
traktusgenital bawah.7
Secara umum gejala umum ditimbulkan oleh trikomoniasis ini antara lain:
Peradangan P a d a w a n i t a , t r i k o m o n i a s i s d a p a t m e n y e b a b k a n
v a g i n i t i s ( p e r a d a n g a n p a d a vagina), sedangkan pada pria
dapat menyebabkan urethritis (peradangan pada saluran kencing) di
dalam penis.
Keluarnya nanah berwarna kuning kehijau-hijauan atau abu-abu
dari vagina(bahkan terkadang berbusa).
Bau yang kuat dan rasa sakit pada saat kencing ataupun berhubungan

seksual
Iritasi atau gatal-gatal di sekitar vagina.
Sakit perut bagian bawah (jarang ditemukan).
Pada pria biasanya keluar nanah dari penis.
Gejala Klinis Pada Wanita
Sekret vagina seropurulen, kuning kuning hijau

m e r a h , b a u t i d a k e n a k , berbusa
Dinding vagina merah, sembab, ada jaringan granulasi (strawberry
apperance)
Dispareunia, perdarahan pascacoital, perdarahan intermenstrual.
Iritasi lipat paha dan sekitar genital
Uretritis, bartholinitis, skenitis, sistisis
Gejala Klinis Pada Pria

Menyerang uretra, prostat, preputium, vesikula seminalis, epididimitis


sakit saat buang air kecil
Pada urine dijumpai benang-benang halus
sakit dan pembengkakan dalam skrotum

2.5 Pemeriksaan Pada Trikomoniasis


Pemeriksaan penunjang untuk mendukung diagnosis pada trikomoniasis, yaitu:

Pemeriksaan mikroskopis
Pemeriksaan mikroskopik

secara

langsung

dilakukan

d e n g a n c a r a m e m b u a t sediaan dari sekret dinding vagina


dicampur dengan satu tetes garam fisiologis diatas gelas objek
dan langsung dapat dibaca dibawah mikroskop. Protozoa yang
berbentuk oval dapat divisualisasikan secara mikroskopis dengan
pemeriksaan lapangan pandang gelap. Atau apabila tidak dapat
langsung dibaca, dapat mengirimkan gelas objek yang telah
dioleskan secret vagina tersebut dalam tabung yang telah berisi garam
fisiologis.2,3 Pemberian beberapa tetes KOH 10-20% pada cairan vagina
yang diperiksa dapat menimbulkan bau yang tajam dan amis pada
75% wanita yang positif trichomoniasisdan infeksi bakterial
vaginosis, tetapi tidak pada mereka yang menderita vulvovaginal
kandidiasis. Untuk menyingkirkan bakterial vaginosis dari infeksi
trichomoniasis dapat diketahui dengan memeriksa konsentrasi
laktobasillus y a n g j e l a s b e r k u r a n g p a d a trichomoniasis dan pH
vagina yang lebih basa.2 D a r i

pemeriksaan

sekret

secara

m i k r o s k o p i s p a d a m e r e k a y a n g t e r i n f e k s trichomoniasis,
dapat dijumpai sel-sel PMN yang sangat banyak, coccobacillus,
sertaorganisme Trichomonas vaginalis. Dengan sediaan basah, dapat
ditemukan protozoadengan 4-5 flagel dan ukuran 10-20 m yang

motil2,3,5
Kultur
Teknik kultur
media

menggunakan

semi-solid

yang

berbagai

cairan

dan

merupakan baku emas untuk

diagnosis. Terutama pada mereka yang sedikit jumlah organisme


Trichomonas

vaginalis- n y a ,

seperti

pada

pria

ataupun

w a n i t a p e n d e r i t a trichomoniasis kronik. Biasanya menggunakan

medium

Feinberg-Whittington yang memberikan hasil yang dapat

dipercaya. Pemeriksaan yang lebih sensitif adalah teknik kultur


anaerobik, yang biasanya menunjukkan hasil yang positif dalam
48 jam, danmetode ini sangat baik digunakan untuk mendiagnosis

trichomoniasis pada pria. Teknik kultur ini memiliki sensitivitas 97%.2,3,4,5


Wet mount
Wet Mount adalah metode yang paling umum digunakan untuk
mendiagnosistrikomoniasis. Metode ini menujukkan sensitivitas
sebesar 60%. Untuk metode ini,spesimen ditempatkan dalam
medium

kultur

richomonas

selama

hadir

dalam

berkembang biak dan

2-7

hari

sebelum

spesimen

asli,

diperiksa.

Jika t

mereka

akan

untuk dideteksi. Hal ini baik sangat sensitif

dan sangat spesifik.3


VPIII Tes Identifikasi Mikroba (BD)
V P I I I Tes I d e n t i f i k a s i m i k r o b a ( B D ) a d a l a h u j i y a n g
mengidentifikasi DNA mikroba yang ada pada kompleks
pen yakit
Gardnerella

vaginitis.
vaginalis,

Identifikasi
dan

spesies

Trichomonas

Candida,

vaginalis

dapat

ditemukan dari sampel vagina tunggal. Sensitivitas tes untuk


mendeteksi T. vaginalis tinggi, dan dapat memberikan hasil hanya

dalam 45 menit.
Trichomonas Rapid Test
Trichomonas Rapid Test adalah tes diagnostik yang mendeteksi
antigen untuk trikomoniasis. Dengan memasukkan sampel usap vagina
ke dalam tabung reaksi dengan0,5 ml buffer khusus dengan beberapa
perlakuan dan kemudian hasilnya dapat dibaca dalam waktu 10

menit. Uji ini lebih sensitif dibandingkan uji wet mount.


Polymerase Chain Reaction
Dalam Polymerase Chain Reaction (PCR), sampel diperlakukan
dengan enzimyang memperkuat daerah tertentu dari DNA T.
vaginalis. PCR telah terbukti sebagaimetode diagnostik yang
paling akurat dalam studi baru-baru ini. Namun, PCR saat

inihanya digunakan dalam penelitian, bukan pengaturan klinis.


Test pH vagina T r i c h o m o n a s t u m b u h t e r b a i k d i l i n g k u n g a n
asam

kurang,

dan

pH

vagina

meningkat

mungkin

merupakan

indikasi

trikomoniasis.

Sebuah

penyedia

l a y a n a n kesehatan melakukan tes dengan menyentuhkan kertas


pH

pada

kemudian

dinding

vagina

atau

spesimen

usap

dengan

skala

membandingkann ya

vagina,
warna

u n t u k menentukan pH.
Pap Smear
Uji Pap Smear adalah pemeriksaan mikroskopis dari spesimen. Hal ini
terutama digunakan sebagai tes diagnostik untuk screening berbagai
kelainan serviks dan infeksi kelamin. Meskipun kadang-kadang
dapat mendeteksi trichomonads, uji diagnosa inimemiliki tingkat
kesalahan tinggi dan tidak cocok untuk screening kecuali
digunakan bersamaan dengan tes yang lebih sensitif.

Diagnosis Banding Trikomoniasis:


1. Servisitis gonore.1
Dapat
bersifat
kadang

bawah.
P a d a

menimbulkan

rasa

p e m e r i k s a a n ,

m e r a h

asimptomatik,

n y e r i pada punggung

s e r v i k s

t a m p a k

e r o s i

d a n

d e n g a n

s e k r e t mukopurulen.
Duh tubuh akan terlihat

lebih

servisitis

vaginitis

akut

a t a u disertai

Trichomonas vaginalis
Pada
pemeriksaan
ditemukan

kadang-

ban yak,
yang

bila

terjadi

disebabkan

Gram,

gonokok

oleh

akan
negative-

G r a m intraseluler dan ekstraseluler.


2. Kandidiasis vulvovaginal

Keluhan utama berupa gatal di daerah vulva.1,2


Pada yang berat, terasa panas, disuria, dan dispaneuria.1,2
Pada pemeriksaan fisik, didapatkan labia minora

yang

tampak

hiperemis,sering pula terdapat kelainan yang khas ialah bercak-bercak


putih kekuningan.Pada kasus berat bisa didapatkan edema pada

labia minora dan ulkus-ulkusyang dangkal pada labia minora dan

sekitar introitus vaginal.1,2


Fluor albus berupa cottage cheese appearance, dan berbau seperti
susuasam. Tanda yang khas adalah disertai gumpalan-gumpalan sebagai

kepala susu berwarna putih kekuningan.


Pada kultur dan smear, didapatkan hifa jamur dan pembentukan
yeast budding.4

3. Bakterial vaginosis

Keluhan

utama

berupa

duh

tubuh

vagina

yang

b e r b a u a m i s , y a n g memberat setelah senggama dan pada saat

menstruasi. Berwarna abu-abu danhomogen1,3,7


pH vagina 4,5 1,7
Pada sediaan basah sekret vagina terlihat

kokobasil

k e c i l - k e c i l y a n g berkelompok. Adanya c l u e c e l l , y a i t u s e l
e p i t e l g r a n u l a r y a n g d i l i p u t i o l e h kokobasil sehingga batas
sel tidak jelas, merupakan tanda patognomonik pada bakterial
vaginosis.1,3,7
2.6. Penatalaksanaan
Metronidazole merupakan antibiotik pilihan pertama dan yang paling baik
untuk k a s u s - k a s u s

trichomoniasis,

meskipun

telah

hadir

s e j u m l a h t u r u n a n n y a , s e p e r t i tinidazole, ornidazole, dll 2,5.


Metronidazole
sintesis

DNA

bekerja
pada

dengan

cara

menghambat

Trichomonas vaginalis dan menyebabkan

degradasi DNA yang berakibat putusnya u n t a i a n D N A d a n t i d a k


stabilnya

helix

depleted extract pada

dengan

cara

Trichomonas

vaginalis

mereduksi
melalui

pyrrovat

ferredixinferredoxin

oxidoreductase dan diduga hasil reduksi ini yang bertanggung jawab pada
kematian sel5. Metronidazole hampir sempurna diserap melalui usus, berpresentasi
dengan baik ke dalam jaringan dan cairan tubuh (vagina, semen, saliva
dan ASI) serta diekskresi sebagian besar melalui urin.5
Dosis Sistemik:
a. Metronidazol

Wanita : diberikan 3 kali 250 mg selama 7 hari atau 2 gr dosis tunggal


tanpa Diberikan malam hari peroral, untuk pengobatan lokal
diberikan tablet Vagina sebanyak 500 mg sehari selama 7 hari.
Pria : pemberian peroral 2 kali 250 mg sehari selama 7 hari atau
2 gr dosis Tunggaldiberikan malam hari.
b. Tinidazol
Baik pada wanita maupun pria diberikan dengan takaran 2 gr dosis tunggal
peroral
c. Seknidazol
Diberikan untuk Trichomoniasis pada wanita maupun pria dengan takaran
d.

2 gr dosistunggal peroral
Nimorazol
Diberikan pada wanita maupun pria dengan takaran 2 kali 250

mg selama 6 hari ataudiberikan 2 gr dosis tunggal.


e. Ornidazol
Diberikan dalam dosis tunggal 1500 mg atau 2 kali lipat
7 5 0 m g p e n g o b a t a n l o k a l dengan tablet vagina persarin ataupun
krim vagina yang digunakan pada waktu malamhari.
Secara topikal:

Bahan

p e r o k s i d a 1 - 2 % d a n larutan asam laktat 4%1


Klotrimazol, dosis 100 mg intravagina selama 7 hari dilaporkan

cairan

berupa

dapatm e n y e m b u h k a n
ditentukan

dengan

irigasi,

48-66%

misalnya

h yd r o g e n

penderita

yang

k u l t u r . Pengobatan ini dipakai untuk

kehamilan trimester pertama.5


Bahan berupa supositoria, bubuk yang bersifat trikomoniasidal.1
gel dan krim yang berisi zat trikomoniasidal.1

Anjuran penggunaan regimen metronidazole telah berhasil rata-rata


sekitar 90-95%. Pada kasus-kasus gagal terapi dapat diberikan dosis 2 gram
metronidazole sehari sekali selama 3-5 hari. Pemberian metronidazole
pada

wanita

metronidazole

hamil

tidak

dapat

disarankankarena

melewati

plasenta

diketahui
barrier,

bahwa

walaupun

efek terratogeniknya masih dipertanyakan.2,5,7


Pemberian

metronidazole

topikal

dapat

mengurangi

gejala-gejala

klinis, tapitidak dapat menyembuhkan infeksi ini karena Trichomonas


vaginalis juga menginfeks urethtra dan kelenjar periurethral, sehingga pemberian

obat topikal saja tidak akan dapat m e m b u n u h s e m u a o r g a n i s m e i n i


y a n g n a n t i n y a a k a n m e n y e b a b k a n r e - i n f e k s i . Pemberian secara
topikal dianjurkan pada kehamilan yang kurang dari 20 minggu atau pada
penderita yang peka terhadap metronidazole.2 I n f e k s i p a d a n e o n a t u s
b i a s a n y a a k a n h i l a n g s e c a r a s p o n t a n d a l a m b e b e r a p a minggu.
Jika gejala menetap hingga 4 minggu setelah lahir, maka bayi harus
diberimetronodazole dengan dosis 5 mg/kgBB, 3 kali sehari selama 5 hari
peroral5.
Pada bayi yang dilahirkan oleh ibu yang mengalami trichomoniasis:
Diperkirakan sekitar 5% bayi yang dilahirkan oleh ibu pengidap trichomoniasis
akan menderita penyakit ini.
Hienstra dkk. (1984) melaporkan respiratory distress dengan T. vaginalis pada
bayi laki-laki cukup bulan yang menderita kesulitan pernafasan berat setelah
dilahirkan.
Sediaan basah dari sputum yang kental dan putih menunjukkan adanya sedikit
lekosit dan flagel yang bergerak, yang diidentifikasi sebagai T. vaginalis. Laporan
ini menyokong data sebelumnya bahwa organisme ini dapat menyebabkan
pneumonia neonatal (Mc.Laren dkk. 1984).
Pada waktu pengobatan perlu beberapa anjuran pada penderita : 1
1.Pemeriksaan dan pengobatan terhadap pasangan seksual untuk
mencegah janganterjadi infeksi pingpong.
2.Jangan

melakukan

hubungan

seksual

selama

p e n g o b a t a n d a n s e b e l u m dinyatakan sembuh
3. Hindari pemakaian barang-barang yang mudah menimbulkan transmisi.1,3

Pencegahan
Karena trikomoniasis merupakan pen yakit menular seksual,
cara terbaik menghindarinya adalah tidak melakukan hubungan
s e k s u a l . B e b e r a p a c a r a u n t u k mengurangi tertularnya penyakit ini antara
lain:

Pemakaian kondom dapat mengurangi resiko tertularnya penyakit ini.


Tidak pinjam meminjam alat-alat pribadi seperti handuk karena

parasitini dapat hidup di luar tubuh manusia selama 45 menit.


Bersihkan diri sendiri segera setelah berenang di tempat

p e m a n d i a n umum.
M e l a k u k a n AN C s e l a m a m a s a k e h a m i l a n u t u k s k r i n i n g

I M S ( I n f e k s i Menular Seksual)
Meningkatkan higiene perorangan dan sanitasi lingkungan
Seks yang aman dan dengan satu pasangan
Peningkatan status sosial ekonomi
Tidak berhubungan seksual dengan penderita
Tidak bergonta-ganti pasangan seksual
Memakai kondom
Jika merasa ada gejala, segera konsultasi ke dokter

BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Trikomoniasis merupakan penyakit menular seksual yang disebabkan
oleh parasit Trichomonas vaginalis. Parasit Trichomonas vaginalis tersebar
melaluihubungan seksual yaitu hubungan penis dengan vagina atau vulva dengan
vulva (daerahkelamin luar vagina) jika kontak dengan pasangan yang terinfeksi.
Baik wanita dan pria, penyedia pelayanan kesehatan harus melakukan
pemeriksaan

fisik

dan

uji

laboratoriumuntuk

mendiagnosis

trikomoniasis.Pencegahan bagi trikomoniasis adalah dengan penyuluhan


dan pendidikank e p a d a m a s y a r a k a t y a n g d i m u l a i p a d a t a h a p
p e r s e k o l a h a n . M e n d i a g n o s i s d a n menangani penyakit ini dengan
benar. Pencegahan primer dan sekunder trikomoniasis termasuk dalam
pencegahan penyakit menular seksual.
3.2 Saran
Mengingat

trikomoniasis

merupakan

salah

satu

pen yakit

m e n u l a r s e k s u a l , maka kami sebagai penyusun menyarankan agar


pemerintah

senantiasa

memberikan penyuluhan

guna

menambah

pengetahuan masyarakat terhadap bahaya dari penyakit ini.Selain itu, kesadaran


dari masyarakat terhadap perilaku seks menyimpang punsangat diperlukan guna
memutus mata rantai penularan penyakit ini.

DAFTAR PUSTAKA

1. 1. Alonemisery. 2011.Trikomoniasis. Available On


2. http://kesmas
unsoed.blogspot.com/2011/05/makalahtrikomoniasistrichomoniasis.html A
ccess On: 7 Januari 2013
3. D a i l i , S j a i f u l F a h m i . 2 0 0 9 . Tr i k o m o n i a s i s . D a l a m : Ad h i
D j u a n d a ( e d i t o r ) , Bagian Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin
FKUI. Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin .Jakarta: Balai Penerbit FKUI.
Hal. 384-385.
4. E v a n
Hamsafir.

2 0 1 0 . Diagnosis dan Penatalaksanaan

Penyakit Trikomoniasis

Available

On: http://www.infokedokteran.com/info-obat/diagnosis-danpenatalaksanaan-penyakit-trikomoniasis.htmlAccess On: 7 Januari 2013


5. G o l d m a n & A u s i e l l o : I n t r o d u c t i o n t o S e x u a l l y
T r a n s m i t e d D i s e a s e s a n d Common Syndromes: Lower
G e n i t a l I n f e c t i o n s i n Wom a n , C e c i l Tex t b o o k o f Medicine
Ed.23nd, USA, 2004, Saunders
6. P e t r i n , D , K D e l g a t y, R B h a t t , d a n G G a r b e r. C l i n i c a l a n d
M i c r o b i o l o g i c a l Aspects of Trichomonas vaginalis. Clin Microbiol
Rev.2 (11): 300-317.
7. S c h w e b k e ,
J.MD.

2007.

Tr i c h o m o n i a s i s .

Current

D i a g n o s i s a n d Tr e a t m e n t Sexual Transmited Disease. Mc Graww


Hill. Chapter 18. Hal 116-118
8. Yusuf B, dkk. 2007. Flour Albus. Trikomonasis vaginalis. Atlas
Penyakit Kulitdan Kelamin. Surabaya: Airlangga University Press. Hal
232-233

Anda mungkin juga menyukai