Anda di halaman 1dari 11

SATUAN ACARA PENYULULUHAN

TENTANG PENCEGAHAN SEKUNDER DENGAN KEBUTUHAN


ISTIRAHAT TIDUR LANSIA DI BANGSAL MELATI RSUD
SURAKARTA
Mata Ajar

: Komunitas II

Pokokbahasan

: Keperawatan

Sub PokokBahasan

: Kebutuhan Istirahat Tidur pada Lansia

Hari / tanggal

: Senin , 19 januari 2015

Waktu

: 10.00 WIB

Tempat

: Bangsal melati di RSUD Surakarta

A. Latar Belakang
Seiring dengan bertambahnya usia, proses penuaan pun akan terjadi. Hal ini
akan berdampak timbulnya masalah fisik, mental, sosial, psikologis dan
spritualnya maka lansia perlu mendapatkan perlakuan khusus dari pemerintah,
masyarakat dan keluarga serta harus mampu meningkatkan kesejahteraannya
dengan memenuhi kebutuhan dasarnya (Erliana, 2009).
Kebutuhan dasar yang seringkali terabaikan dan kurang disadari peranannya
adalah kebutuhan istirahat dan tidur (Kaplan dan Sadock,1997 dalam Erliana,
2009). Jonhson (1986) dalam Stanley (2006) menyebutkan bahwa tidur
merupakan salah satu kebutuhan dasar manusia yang terjadi secara alami dan
memiliki fungsi fisiologis dan psikologis untuk proses perbaikan tubuh. Jika
seseorang tidak mendapatkan tidur yang baik maka akan menimbulkan masalah
masalah kesehatan. Luce dan Segal juga mengungkapkan bahwa dengan
bertambahnya usia, keluhan-keluhan terhadap tidurpun muncul. Jika tidak diatasi
maka akan menimbulkan kerusakan pada fungsi otot dan otak karena tidak
adekuatnya kebutuhan tidur (Stanley, 2006).

B. Tujuan
1. Tujuan Umum

Meningkatkan
tentang

pengetahuan

kebutuhan

istirahat

pada

pasien

dan

keluarga

dan

warga

mampu

tidur

menjelaskan kembali mengenai pencegahan sekunder pada


kebutuhan istirahat tidur.
2. Tujuan Khusus
Setelah

dilakukan

penyuluhan,

masyarakat

diharapkan

mampu :
a. Mampu Menyebutkan pengertian istirahat tidur.
b. Mampu Menyebutkan manfaat tidur.
c. Mampu menyebutkan faktor-faktor yang mempengaruhi
tidur.
d. Mampu Menyebutkan masalah yang terjadi waktu tidur.
e. Mampu Menyebutkan pencegahan

sekunder kistirahat

tidur.
C. Metode
-Ceramah
-Diskusi
D. Media
-LCD
- Laptop
- Leaflet
D.Setting Tempat

moderator
Pemberimater

Notulen

fasilitator

keterangan
fasilitator

:
: Peserta Penyuluh

fasilitator

: Mahasiswa
: LCD
E. PengorganisasianKelompok
Penyuluhan Pencegahan sekunder pada gangguan tidur.
Moderator

: Rafika Sari

Pemberi materi

: Dedi Cahyadi

Notulen

: Mayang Permata C

Fasilitator

: Deakusuma

Pasien

: Risa Gustiayanti
M. Arif A

F. Kegiatan Penyuluhan
N

Kegiata

Keterangan

Waktu

o
1

n
Persiapa

a. Menyiapkan pasien.

b. Menyiapkan alat-alat.

Metode

5
menit

c. Menyiapkan keluarga
Pembukaan acara oleh moderator
1. Salam Pembuka
2. Memperkenalkan diri
3. Kontrak waktu
4. Menjelaskan mekanisme kegiatan

Proses

a.

Menjelaskan
pengertian

Menjawab
5
menit

salam,
Memperkenal
kan diri

20
istirahat Menit

Memperhatik
an

tidur.
b.

Menjelaskan manfaat
tidur.

c.

Menjelaskan
faktor

faktoryang

mempengaruhi tidur.
d.

Menjelaskan masalah
yang

e.

terjadi

waktu

Memprakteka

tidur.

Menjelaskan

otot

relaksasi

pencegahan sekunder
f.

istirahat tidur.
Mengajarkan
relaksasi

Penutup

1.
2.
3.
4.

cara

progresif

peregangan otot
Evaluasi
Menyimpulkan materi
Tanya jawab
Salam penutup

Pasien
10

keluarga

menit

bertanya
Menjawab
salam

dan

ASUHAN KEPERAWATAN LANSIA DENGAN PEMENUHAN KEBUTUHAN


ISTIRAHAT TIDUR

KASUS
Ny.R 76 tahun tampak sayu ada lingkaran hitam dimata , bicara tidak semangat serta
berulang kali menguap Ny.R mengatakan merasa lelah namun sulit tidur saat malam
sering terjaga pada waktu tidur dan tidak dapat tidur lagi. Ny.R hanya dapat tidur 4
jam tiap malam.
A. Definisi
Tidur adalah suatu proses perubahan kesadaran yang terjadi berulang-ulang
selama periode tertentu (Potter & Perry, 2005). Tidur adalah keadaan organisme
yang teratur, berulang, dan mudah dibalikkan yang ditandai oleh relatif tidak
bergerak dan peningkatan besar ambang respon terhadap dtimuli eksternal
relatif dari keadaan terjaga ( Nisa, 2009). Tidur merupakan kebutuhan dasar
dari setiap kehidupan dan banyak diinginkan, bahkan dibutuhkan oleh hampir
setiap orang yang hidup di dunia. Tidur merupakan suatu mekanisme untuk
memperbaiki tubuh dan fungsinya untuk mempertahankan energi dan
kesehatan( Anwar, 2010). Sleep is a periodic state of rest for the body which is
absolutely essential for its efficient functioning (Prayitno, 2002). Dari pendapat
beberapa sumber di atas, dapat ditarik garis besar bahwa tidur merupakan suatu
periode yang digunakan sebagai kompensasi yaitu istirahat dari segala aktivitas
yang dilakukan tubuh dalam rangka memulihkan energi tubuh yang telah
terkuras selama aktivitas.
B. MANFAAT TIDUR
1.

Beradaptasi terhadap rangsangan yang dapat menimbulkan kecemasan.

2.

Memperbaiki ingatan.
3. Mempermudah mempelajari sesuatu serta dalam mengatasi masalah
masalah yang sulit.

4.

Relaksasi

C. FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TIDUR


1. Umur
Semakin bertambah umur manusia semakin berkurang total waktu
kebutuhan tidur. Hal ini dipengaruhi oleh pertumbuhan dan fisiologis dari
sel-sel dan organ, pada neonati kebutuhan tidur tinggi karena masih dalam
proses adaptasi dengan lingkungan dari dalam rahim ibu, sedangkan pada
lansia sudah mulai terjadi degenerasi sel dan organ yang mempengaruhi
fungsi dan mekanisme tidur.
2. Penyakit
Hal ini umumnya terjadi pada klien dengan nyeri, kecemasan, dispnea.
Pada kasus penyakit akibat digigit nyamuk tse-tse. Juga pada kasus
tertentu dengan klien gangguan hipertiroid.
3. Motivasi
Niat seseorang untuk tidur mempengaruhi kualitas tidur seperti menonton,
main game atau hal-hal lain yang dapat menyebabkan penundaan waktu
anda untuk tidur.
4. Emosi
Suasana hati, marah, cemas dan stres dapat menyebabkan seseorang tidak
bisa tidur atau mempertahankan tidur.
5. Lingkungan
Lingkungan yang tidak kondusif seperti di dekat bandara atau di tepi
jalan-jalan umum atau di tempat-tempat umum yang menimbulkan
kebisingan.
6. Obat obatan
penggunaan atau ketergantungan pada penggunaan obar-obat tertentu
seperti golongan sedative, hipnotika dan steroid.
7. Makanan dan minimum

Pola dan konsumsi makanan yang mengandung merica, gas/air yang


banyak, pola dan konsumsi minuman yang mengandung kafein ,gas dll.
8. Aktivitas.
Kurang beraktivitas dan atau melakukan aktivitas yang berlebihan justru
akan menyebabkan kesulitan untuk memulai tidur.

D. GANGGUAN YANG TERJADI PADA WAKTU TIDUR


Terdapat banyak sekali gangguan tidur yang dialami oleh banyak orang,
beberapa diantaranya adalah sebagai berikut.:
1. Insomnia, merupakan suatu keadaan di mana seseorang sulit untuk
memulai atau mempertahankan keadaan tidurnya ( Dewanto, et al, 2009)
2. Narkolepsi, merupakan suatu keadaan tidur di mana seseorang sulit
mempertahankan keadaan terjaga/bangun/sadar. Penderita akan sering
mengantuk hingga dapat tertidur secara tiba-tiba.
3. Somnabulisme atau disebut tidur berjalan
4. Enuresa atau ngompol
5. Nocturia, merupakan suatu keadaan di mana klien sering terbangun pada
malam hari untuk buang air kecil/BAK.
6. Apnea/tidak bernapas dan Mendengkur.
7. Delirium/Mengigau.
Sehubungan dengan gangguan penyakit seperti pain, anxiety dan dispneu.
8. Nightmares dan Nightterros (mimpi buruk)

E. PENCEGAHAN SEKUNDER (RELAKSASI PROGRESIF OTOT)


Relaksasi merupakan suatu bentuk teknik yang melibatkan pergerakan
anggota badan dan bisa dilakukan dimana saja (Marzuki, 2009). Metode
relaksasi terdiri dari beberapa macam diantaranya adalah relaksasi otot
progresif (progressive muscle relaxation), pernapasan diafragma, imagery
training, biofeedback, dan hipnosis (Miltenberger, 2004). Kaitan antara teknik
relaksasi dan pemenuhan kebutuhan istirahat tidurpun sangat erat karena

istirahat tidur tergantung dari relaksasi otot (Hirnle, 2000 dalam Haris,2010)
Teknik untuk melakukan relaksasi otot progresif ini sederhana ,yaitu dengan
menegangkan satu kelompok otot selama 5 7 detik dan melepaskan kembali
ketegangannya selama 10 20 detik kemudian diulang kembali pada kelompok
otot tersebut. Sesuatu hal yang diharapkan dari relaksasi otot progresif ini
adalah klien mampu untuk belajar merelaksasikan otot-otot sesuai dengan
keinginannya melalui suatu cara yang sistematis dan berusaha untuk
mengurangi atau menghilangkan ketegangan otot tersebut (Alim, 2009)

F. Evaluasi
A. Evaluasi
1. Evaluasi Struktur
a. Peserta hadir ditempat penyuluhan.
b. Penyelengaraan penyuluhan dilaksanakan di bangsal
melati RSUP Surakarta
c. Pengorganisasian
penyelenggaraan

penyuluhan

dilakukan sebelumnya.
2. Evaluasi Proses
a. Kegiatan berjalan dengan lancar dan tujuan mahasiswa
tercapai
b. Masing-masing mahasiwa berkeja sesuai dengan tugas
c. Peserta antusias terhadap materi penyuluhan
d. Peserta
mengajukan
pertanyaan
dan
menjawab
pertanyaan secara benar
e. Peserta tidak ada yang meninggalkan tempat selama
penyuluhan
3. Evaluasi hasil

a. 70% Mampu Menyebutkan pengertian istirahat tidur.


b. 70% Mampu Menyebutkan manfaat tidur.
c. 70%
Mampu
menyebutkan
faktor-faktor
yang
mempengaruhi tidur.
d. 70% Mampu Menyebutkan masalah yang terjadi waktu
tidur.
e. 65% Mampu
kistirahat tidur.

Menyebutkan

pencegahan

sekunder

DAFTAR PUSTAKA
Alimul.H.Aziz.(2006).Pengantar KDM dan Proses Keperawatan.Salemba Medika
Jakarta
Asmadi.(2008).Prosedural Keperawatan, Konsep dan Aplikasi KDM.Salemba
Medika Jakarta
Doengos.E.Maryln,dkk.(2002).Rencana Asuhan Keperawatan.EGC, Jakarta.
Dewanto, et al. 2009. Panduan Praktis Diagnosis & Tata Laksana Penyakit Saraf.
Jakarta : EGC
Wartonah Tartowo.(2006).KDM dan Proses keperawatan.Edisi 3.Salemba Medika
Jakarta
Potter & perry.2005.Buku Ajar Fundamental Keperawatan:Konsep,Proses,dan
Praktik. Jakarta : EGC

PENDIDIKAN KESEHATAN PENCEGAHAN SEKUNDER


KEBUTUHAN ISTIRAHAT TIDUR PADA LANSIA

Disusun Oleh :
1.
2.
3.
4.
5.
6.

Deakusuma H
(S.12
Dedi cahyadi
(S.12
M. Arif A
(S. 12 023)
Mayang Permata C
(S.12
Rafika Sari
(S.12 033)
Risa Gustianti
(S.12

005)
006)
025)
036)

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KUSUMA HUSADA


SURAKARTA
2015

Anda mungkin juga menyukai