kecil dapat digunakan dengan baik tanpa mereka tau selama semua orang
harus mematuhi kesepakatan , kebijakan dan aturan- aturan dan karena meniadakan
kebebasan bertindak dengan seluruh keleluasaan.
b. Struktur Sebagai Aktivitas yang berulang
Perspektif kedua atas struktur organisasi harus diperkenalkan guna memberikan
suatu pemahaman konsep yang lengkap. Perspektif ini memfokuskan kepada aktivitas yang
dilakukan sebagai konsekuensi terhadap struktur. Menurut perspektif ini, konsep struktur
menunjukkan suatu konfigurasi aktivitas yang umumnya bertahan. Definisi ini menunjukkan
bahwa di dalam organisasi , aktivitas tertentu dapat dihitung atas dasar rutininas. Sebagai
contoh, orang hadir bekerja setiap pagi mulai jam 8 , memasukkan tanda mulai bekerja dan
mulai bekerja untuk pekerjaan yang samayang mereka lakukan di hari sebelumnya. Mereka
berbicara satu sama lain, mereka menerima informasi dari orang yang sama, mereka secara
periodik ( tetapi bisa diduga) di evaluasi untuk promosi dan peningkatan.
Definisi yang memfokuskan atas dasar reguleritas aktivitas organisasi menekankan
pada kepentingan sebagai proses organisasi. Proses ini terjadi dengan pertimbangan
reguleritas dan berguna untuk menganalisis pola komunikasi, pengambilan keputusan dan
proses lain. Jadi, kerangka pekerjaan dan organisasi yang relatif stabil mempengaruhi
perilaku individu dan kelompok dalam mencapai tujuan organisasi.
MENDESAIN STRUKTUR ORGANISASI
Manajer yang bermaksud mendesain struktur organisasi menghadapi keputusan
yang sulit. Mereka harus memilih diantara sekian banyak kerangka alternatif pekerjaan dan
departemen. Proses dimana mereka membuat pilihan ini disebut sebagai desain organisasi
dan dimaksudkan sebagai keputusan dan tindakan yang sangat sederhana yang terdapat dalam
struktur organisasi. Proses ini bersifat eksplisit maupun implisit, dapat berupa sekali jadi
maupun pengembangan dilakukan oleh seorang menejer tertentu atau oleh tim manajer.
Keputusan pertama memfokuskan kepada pekerjaan individual, dua keputusan berikutnya
memfokuskan pada departemen atau pengelompokkan pekerjaan, keputusan keempat
meninjau pada pendelegasian wewenang di seluruh struktur.
1. Manajer memutuskan bagaimana membagi seluruh tugas dalam bagian pekerjaan
yang lebih kecil. Manajer membagi total aktivitas dari tugas masuk dalam set aktivitas
yang saling berkaitan. Meskipun pekerjaan memiliki banyak karakteristik , hal yang
paling penting adalah derajat spesialisasi.
2. Manajer memutuskan dasar pengelompokkan pekerjaan- pekerjaan individual.
Keputusan ini seperti klasifikasi keputusan lainnya dan hal ini bisa menghasilkan
kelompok yang mengandung pekerjaan yang relatif homogen atau heterogen atau
berbeda.
3. Manajer memutuskan ukuran yang tepat dari kelompok yang melapor pada maasingmasing atasan.
4. Manajer mendistribusikan wewenang pada pekerjaan tersebut. Wewenang adalah hak
untuk membuat keputusan tanpa persetujuan dari manejer yang diatasnya lagi dan
membutuhkan kepatuhan dari pihak lain yang ditunjuk.
Jadi struktur organisasi bervariasi tergantung atas pilihan yang dibuat oleh manajer.
Kalau kita pertimbangkan masing- masing empat desain keputusan menjadi suatu
rangkaian kesatuan dari pilihan yang mungkin, alternatif struktur dapat digambarkan
seperti dalam gambar 14.1
Secara umum , struktur organisasi cenderung ke arah salah satu ekstrem atau yang
lain bersama setiap kontinum . Struktur cenderung ke kiri dicirikan oleh sejumlah hal
termasuk klasik , formalistik , terstruktur , birokrasi , Sistem 1 dan mekanistik . Struktur
cenderung ke kanan yang disebut neoklasik , informalistik , tidak terstruktur, tidak birokratis.
Sistem 4 organik. Sebenarnya, sepanjang kontinum
yang
khusus
dan
urutan
seperti
yang
dimaksudkan
oleh
manajemen.
Departementalisasi adalah proses dimana suatu organisasi secara struktural dibagi dengan
mengkombinasi pekerjaan dalam departemen berdasarkan beberapa andil karakteristik
atau dasar tertentu. Pertimbangan manajerial yang penting bila membentuk departemen
adalah menetapkan dasar pengelompokkan pekerjaan. Beberapa menggunakan dasar
departementalisasi yang lebih luas digunakan dijelaskan dalam unit berikut:
a. Departementalisasi Fungsi
Manajer dapat menggabungkan pekerjaan menurut fungsi organisasi. Masingmasing organisasi harus melakukan aktivitas tertentuguna melakukan suatu kerja.
Aktivitas yang diperlukan ini adalah fungsi organisasi. Fungsi yang dibutuhkan dari suatu
Kerugian utama dari dasar departementalisasi ini adalah karena para spesialis
bekerja dengan mendorong satu sama lain dalam area pengalaman dan minat mereka,
tujuan organisasi akan dikorbankan oleh tujuan departemen. Akuntan mungkin meihat
hanya masalah mereka dan bukan produksi dan pemasaran secara total. Dengan kata lain,
kultur dari identifikasi departemen seringkali lebih kuat dibanding identifikasi organisasi
dan kulturnya.
b. Departemen Teritorial
Dasar lain departementalisasi adalah menetapkan kelompok berdasarkan area
geografis. Logikanya adalah bahwa semua aktivitas dalam suatu daerah tertentu
sebaiknya diserahkan pada seorang manajer. Individu yang bersangkutan bertanggung
jawab pada semua operasi dalam area geografis tertentu.
Dalam organisasi yang besar, pengaturan teritorial memilik keuntungan karena
pemisahan
aktivitas
fisik
membuat
koordinasi
terpusat
menjadi
sulit.
karena jumlah bawahan meningkat secara aritmatik. Hubungan ini terjalin karena manajer
kemungkinan besar mengandung tiga tipe hubungan antar pribadi: (1) tunggal langsung, (2)
kelompok langsung, (3) silang. Hubungan tunggal
masing- masing bawahan secara individual. Kelompok tunggal terjadi antara manajer dan
masing- masing permutasian bawahan. Artinya hubungan silang terjadi bila bawahan
berinteraksi dengan lainnya. Kalau kita mimindahkan perhatian kita dari potensial ke
hubungan aktual karena dasar penetapan rentang kendali optimum, setidaknya tiga faktor
tampak menjadi penting:
1. Kontak yang diperlukan
Dalam riset dan pengembangan, demikian pula pekerjaan kesehatan dan produksi
terdapat suatu kebutuhan untuk melakukan hubungan secara sering dan koordinasi dengan
derajat yang tinggi antara atasan dan bawahan. Sebagai contoh, pimpinan tim riset dan
pengembangan mungkin harus berkonsultasi lebih sering dengan anggota tim sehingga suatu
proyek selesai dalam suatu periode waktu yang memungkinkan organisasi menempatkan
produk di pasar. Rentang kendali yang lebar akan menghalangi frekuensi kontak dengan
bawahan, dan bisa menghambat proyek. Secara umum, semakin besar ambiguitas dalam
pekerjaan individual, semakin besar kebutuhan supervisi untuk mencegah konflik dan stres.
2. Derajat Spesialisasi
Derajat spesialisasi karyawan merupakan pertimbangan kritis dalam penetapan
rentang kendali pada semua level manajemen. Ini umumnya diterima bahwa seorang manajer
pada tingkat yang lebih rendah dapat menangani lebih banyakanak buah karena pekerjaan
pada tingkat rendah lebih khusus dan kurang rumit dibanding tingkat lebih tinggi.
Manajemen dapat menggabungkan pekerjaan yang sangat spesialis dan pekerjaan yang sama
ke dalam departemen yang lebih besar karena karyawan tidak memerlukan pengawasan yang
ketat.
3. Kemampuan Berkomunikasi
Instruksi, panduan dan kebijakan harus dikomunikasi secara langsung kepada anak
buah dalam banyak situasi kerja. Kebutuhan menjelaskan faktor- faktor yang berhubungan
dengan pekerjaan mempengaruhi rentang kendali. Praktik yang luas terjadi dari organisasi
yang melakukan downsizing dan perampingan atas semua hal yang mempunyai implikasi
langsung pada keputusan rentang kendali. Penciutan ukuran mengurangi jumlah seluruh
karyawan , tetapi relatif ebih banyak manajer. Peningkatan jumlah non manajer per manajer,
memberi konsekuensi rata- rata rentang kendali masing- masing manajer meningkat. Banyak
manajer menengah yang mempunyai rentang kendali diperluas, bahkan manajemen puncak
membuat keputusan tanpa memperhatikan faktor ini. Meskipun kita bisa mengidentifikasi
beberapa faktor khusus yang berhubungan pada rentang kendalin optimal, pencairan atas
jawaban yang tepat masih terus dilanjutkan.
DELEGASI WEWENANG
Manajer memutuskan seberapa seberapa besar wewenang sebaiknya didelegasikan ke
masing- masing pekerjaan dan pemegang pekerjaan. Delegasi wewenang secara fisik adalah
membuat keputusan, buakn melakukan pekerjaan. Delegasi wewenang adalah proses
distribusi wewenang ke bawah di suatu organisasi. Seorang manajer penjualan diberi hak
delegasi untuk menarik tenaga surat keputusan dan hak memberi tugas kepada mereka suatu
area tertentu. Jadi, derajat delegasi wewenang bisa relatif tinggi atau rendah tergantung pada
dua aspek wewenang. Setiap pekerjaan tertentu akan melibatkan suatu rentang alternatif
konfigurasi delegasi wewenang. Manajer harus menyeimbangkan antara manfaat dan
kerugian alternatif.
a. Alasan Mendesentralisasi Wewenang
Pendelegasian wewenang yang relatif tinggi mendorong pengembangan manajer
profesional. Organisasi yang mendesentralisasi wewenang memungkinkan manajer membuat
keputusan signifikan, untuk memperoleh ketrampilan dan untuk memajukan perusahaan.
Berdasarkan atas hak mereka membuat keputusan atas berbagai isu yang luas, manajer
mengembangkan pengalaman yang memungkinkan mereka berhubungan dengan masalah
manajemen puncak. Manajer dengan kekuasaan pengambilan keputusan yang luas seringkali
membuat keputusan yang sulit. Konsekuensinya, mereka mendidik untuk mempromosikan
diri dalam satu posisi dengan wewenang dan tanggung jawab yang lebih tinggi. Manajemen
yang lebih tinggi dapat dengan mudah membandingkan manajer, atas dasar prestasi
pembuatan keputusan aktual.
Delegasi wewenang yang besar dapat membantu mengarahkan iklim kompetisi di
organisasi. Anajer dimotivasi untuk memberikan kontribusi karena akan dibandingkan
dengan rekannya berbagai ukuran kinerja. Manajer yang mempunyai wewenang lebih tinggi
dapat memperoleh otonoi yang lebih besar, sehingga dapat memenuhi harapan mereka dapat
ikut serta dalam pemecahan masalah. Otonomi ini dapat mendorong kreativitas manajerial
yang berkontribusi pada tingkat penyesuaian dan pengembangan organisasi dan manajer.
Desentralisasi wewenang mempunyai manfaat, tetapi manfaat bukan tanpa biaya. Organisasi
yang tidak mau menanggung biaya ini akan memoeroleh alasan untuk melakukan sentralisasi
wewenang.
b. Alasan Sentralisasi Wewenang
Diantaranya adalah sebagai berikut:
- Manajer harus dididik membuat keputusan yang menyertai delegasi wewenang.
- Manajer terbiasa membuat keputusan dan menolak mendelegasikan wewenang
kepada bawahannya. Konsekuensinya mereka mengerjakan pada tingkat
efektivitas yang rendah, karena mereka yakin bahwa delegasi wewenang akan
-
kehilangan pengendalian.
Biaya administrasi terjadi karena akunting baru dan sisitem kinerja harus
dikembangkan guna memberikan manajemen puncak informasi mengenai akibat
dari
manfaatnya.
Meskipun
demikian,
organisasi harus
memilih
juga dapat mempengaruhi tingkat komitmen pada organisasi karena individu tidak
mau untuk berbuat. Motivasi harus dilengkapi dengan kompetensi dalam
menciptakan.
4. Apakah manfaat desentralisasi melebihi biayanya? Pertanyaan ini mungkin suit
dijawab karena banyak manfaat dan biaya dinilai dalam unsur subyektif.
Meskipun demikian, sebaliknya mencoa membuat analisis manfaat dan biaya.
Seperti kebanyakan isu manajerial, apakah wewenang sebaiknya didelegasikan
dalam tingkat lebih tinggi atau rendah, tidak dapat ditangani secara sederhana. Dalam
keputusan manajerial, apakah sentralisasi atau wewenang desentralisasi hanya dipadu
dengan beberapa pertanyaan.
Spesialisasi.
Fayol menyatakan bahwa spesialisasi adalah cara terbaik untuk memanfaatkan
individu dan kelompok individu. Pada saat tulisan Fayol, batas spesialisasi
(yaitu, titik optimal) belum definitif. Metode ini, seperti standar kerja dan gerak
dengan akuntan.
Wewenang dan tanggung jawab.
Fayol percaya bahwa manajer harus didelegasikan kewenangan yang cukup untuk
melaksanakan tanggung jawabnya yang ditugaskan. Karena tanggung jawab yang
ditugaskan
manajer
jauh
lebih
penting
bagi
masa
depan
organisasi
karena pekerjaan pada tingkat ini lebih kompleks, jumlah pekerja yang terlibat
lebih besar, dan hubungan antara tindakan.
5. Prinsip rantai.
Prinsip rantai adalah semua komunikasi vertikal dalam suatu organisasi.
b. Birokrasi
Birokrasi memiliki banyak makna. Penggunaan tradisional adalah konsep ilmu
politik pemerintah oleh biro tapi tanpa partisipasi rakyat. Dalam istilah, birokrasi
mengacu pada konsekuensi negatif dari organisasi besar. Namun dalam tulisan-tulisan
Max Weber , birokrasi mengacu pada cara tertentu untuk mengatur kegiatan. Weber
dalam birokrasi mencerminkan kepeduliannya bagi masyarakat cara mengembangkan
hierarki sehingga satu kelompok bisa mendominasi kelompok lain . Desain organisasi
melibatkan dominasi dalam arti bahwa otoritas melibatkan hak yang sah untuk membalas
ketaatan dari orang lain . Usahanya mencari bentuk dominasi yang berkembang di
masyarakat membawanya ke Studi struktur birokrasi. Birokrasi dibandingkan dengan
organisasi lain " seperti halnya mesin dengan nonmechanical mode produksi.
Untuk mencapai manfaat dari desain birokrasi , Weber percaya bahwa organisasi
harus memiliki karakteristik sebagai berikut :
- Semua tugas akan dibagi menjadi pekerjaan yang sangat khusus.
- Setiap tugas yang dilakukan menurut sistem aturan abstrak untuk memastikan
keseragaman dan koordinasi tugas yang berbeda . Alasan untuk praktek ini adalah
bahwa manajer dapat menghilangkan ketidakpastian dalam kinerja karena
perbedaan individual .
- Setiap anggota organisasi bertanggung jawabpada kinerja dan hanya satu manajer.
- Setiap karyawan organisasi berhubungan dengan karyawan lain dan klien dalam
impersonal , cara formal, menjaga jarak sosial dengan bawahan dan klien . Tujuan
dari latihan ini adalah untuk memastikan bahwa kepribadian dan pilih kasih tidak
mengganggu prestasi tujuan organisasi .
- Pekerjaan dalam organisasi birokrasi didasarkan pada kualifikasi teknis dan
dilindungi terhadap sewenang-wenang pemecatan .
Kelima karakteristik birokrasi menggambarkan jenis organisasi Fayol yang paling
efektif . Kedua Fayol dan Weber menggambarkan tipe yang sama dalam organisasi.
c. Model Organik
2. Mereka mengusulkan agar karyawan beberapa departemen akan lebih lama dari anggota
departemen lain. Mereka percaya perbedaan-perbedaan ini bisa menjadi jelas dalam
lingkungan yang berbeda.
3. Mereka berharap karyawan lebih peduli dengan tujuan departemen dibandingkan dengan
tujuan organisasi keseluruhan .
Karyawan di departemen terorganisir yang diharapkan lebih berorientasi pada tugas
dan memiliki waktu yang lebih singkat daripada karyawan di departemen organik .
b. Integrasi
Proses untuk mencapai berbagai subsistem dalam pemenuhan tugas organisasi
diberi label integrasi , dan dapat dicapai dalam berbagai cara. Para pendukung model
mekanistik berpendapat untuk integrasi melalui penciptaan aturan dan prosedur untuk
mengatur perilaku anggota subsistem. Aturan dan prosedur sebagai lingkungan menjadi lebih
stabil ; dengan demikian , integrasi dengan mengambil makna yang lebih besar. Dalam
penelitian Lawrence dan Lorsch , jenis integratif perangkat yang menggunakan manajer harus
berkaitan dengan derajat diferensiasi . Sangat membedakan organisasi akan cenderung saling
menyesuaikan sebagai sarana untuk mencapai integrasi .
c. Lingkungan Hidup
Variabel lingkungan independen dari perspektif
keliatan dari luar . Akibatnya , para peneliti berasumsi bahwa Alasan dasar untuk
membedakan menjadi subsistem adalah untuk menangani lebih efektif dengan sub
lingkungan. Lawrence dan Lorsch mengidentifikasi tiga sub lingkungan utama:
subenvironment pasar , subenvironment teknis - ekonomi , dan subenvironment ilmiah.
Ketiga sub lingkungan sesuai dengan penjualan, produksi , dan penelitian dan
fungsi pengembangan dalam organisasi. Sebagian besar organisasi membuat departemen
terpisah untuk penjualan, produksi , dan penelitian dan pengembangan. Departemen ini
merupakan bagian dari organisasi keseluruhan.
Para peneliti percaya bahwa tingkat diferensiasi dalam setiap subsistem akan
bervariasi tergantung pada atribut tertentu dari subenvironment yang relevan . Secara khusus ,
subenvironment bisa bervariasi dalam tiga dimensi : ( 1 ) laju perubahan kondisi waktu , ( 2 )
kepastian informasi tentang kondisi pada waktu tertentu , dan ( 3) rentang waktu hasil
keputusan karyawan .
Gambar 14.4 menggambarkan gagasan bahwa organisasi terdiri dari bagian-bagian yang
terpisah , biasanya departemen , yang harus berurusan dengan aspek yang berbeda dari total
lingkungan . Lawrence dan Lorsch mengidentifikasi bagian-bagian organisasi, subsistem ,
seperti pemasaran , produksi, dan penelitian. Mereka mengidentifikasi bagian-bagian
lingkungan , atau sub lingkungan ,pasar , teknis- ekonomi , dan ilmu pengetahuan. Semakin
besar perbedaan laju perubahan , kepastian informasi , dan rentang waktu, semakin besar
akan menjadi perbedaan antara tiga subsistem dalam hal struktur organisasi dan perilaku .
SISTEM TEORI SOCIOTECHNICAL
Teori sistem sociotechnical menunjukkan bahwa proses produksi terdiri dari
dimensi sosial dan teknis . Dua dimensi ini memberikan pengaruh timbal balik satu sama lain.
Dimensi
teknik mengacu pada peralatan dan metode produksi yang digunakan untuk
membuat produk dan jasa . Teori sistem sociotechnical terdiri dari formal dan struktur kerja
informal yang menghubungkan teknologi satu sama lain. Penelitian menunjukkan manfaat
optimasi sistem produksi teknis dan perilaku sosial pekerja. Pengamatan ini mendorong
perkembangan organisasi prinsip-prinsip desain yang digunakan dalam kelompok kerja
dalam proses produksi. Dengan demikian , keterlibatan tim dalam menyelesaikan tersebut
dapat menghasilkan tingkat produktivitas yang lebih tinggi , kualitas , dan kriteria kinerja
lainnya. Contoh dari sistem bagaimana teknis dan sosial berinteraksi dalam lingkungan
manufaktur New United Motor Manufacturing Inc ( NUMMI ) manufaktur otomotif pabrik di
Fremont , California . NUMMI, bersama-sama dioperasikan oleh Toyota dan General Motors
sejak tahun 1984 , telah menerima berbagai penghargaan dalam beberapa tahun terakhir ,
termasuk Silver Award JD Powers untuk menjadi salah satu top Amerika Utara perakitan
otomotif. Memadukan proses manufaktur karyawan yang komprehensif , disederhanakan
dalam klasifikasi pekerjaan, dan peningkatan fleksibilitas aturan kerja, NUMMI memiliki
rancangan organisasi sedemikian rupa bahwa mereka telah mencapai kesesuaian antara yang
teknologi dan sistem sosial , sehingga tingkat yang lebih tinggi dari produktivitas dan
kualitas.
PENATAAN ORGANISASI VIRTUAL
Salah satu yang paling cepat berkembang dalam bisnis di seluruh dunia melibatkan
perusahaan dalam hubungan kerjasama dengan pemasok , distributor , dan bahkan pesaing.
Memungkinkan organisasi mencapai efisiensi dan fleksibilitas untuk memanfaatkan
keuntungan dari desain organisasi mekanistik dan organik. Pengguna awal dari jenis
organisasi virtual adalah Nike dan Reebok, outsourcing manufaktur dari sepatu lari dan
sepatu untuk produsen di Asia Tenggara.
mengambil bentuk perjanjian kerja sama , konsorsium , dan kepemilikan saham untuk
membangun jaringan bisnis.
Di Jepang , bentuk ini disebut keiretsu dan melibatkan lembaga keuangan yang
sangat besar , konglomerat industri yang sangat besar , dan perusahaan lebih kecil dalam
hubungan yang memungkinkan perusahaan besar untuk menghasilkan produk dan
perusahaan-perusahaan kecil untuk memasok komponen , melakukan penelitian dan desain ,
dan mungkin mendistribusikan dan memasarkan . Meskipun pengalaman Jepang memberikan
beberapa panduan , banyak yang tersisa untuk dipelajari dalam praktek . Studi di Aston
Business School di Inggris menunjukkan bahwa hubungan kerjasama mewakili organisasi
yang harus mempertahankan fleksibilitas untuk menangani perubahan dinamis dari ekonomi
global. Desain organisasi tetap menjadi isu penting dalam pengelolaan organisasi perilaku
dan efektivitas. Desain ini akan menanggung kemiripan dekat dengan desain organik dan
organisasi virtual.
Kelompok 3 :
AZIFA AULIA
WAHYU PRABAWATI P.H
TANTRI YUSTINA
MAGISTER MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA
2014