Anda di halaman 1dari 34

TUGAS MATA KULIAH

MANAJEMEN KEUANGAN & PORTOFOLIO


Dr. Bandi, M.Si., Ak, CA
HYBRID FINANCING : PREFERRED STOCK, WARRANTS,
AND CONVERTIBLES
WORKING CAPITAL MANAGEMENT

Oleh Kelompok 3 :

Imas Ariastuti
Wulan Permatasari
Yudistira Arisa Nugraha

PROGRAM MAGISTER MANAJEMEN


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
2015

BAB 19
Hybrid Financing : Preferred Stock, Warrants, and
Convertibles
Preferred Stock (Saham Preferen)
Saham adalah modal saham yang memiliki keistimewaan tertentu, yaitu
dalam hal dividen dan hak pengembalian modalnya merupakan campuran antara
saham biasa dan obligasi. Artinya, di samping memiliki karakteristik seperti obligasi,
juga memiliki karakteristik saham biasa. Karakteristik obligasi misalnya, saham
preferen memberikan hasil yang tetap, seperti bunga obligasi dan memiliki
karakteristik saham biasa, sebab tidak selamanya saham preferen bisa memberikan
penghasilan seperti yang dikehendaki pemegangnya. Jika suatu ketika emiten
mengalami kerugian, maka pemegang saham peferen bisa tidak menerima
pembayaran dividen yang sudah ditetapkan sebelumnya.
Namun, dibandingkan dengan saham biasa, pemilik saham preferen memiliki
keistimewaan memperoleh prioritas pilihan (preferen) pembayaran dividen terlebih
dahulu dibandingkan pemilik saham biasa.
Seperti telah dijelaskan sebelumnya, bahwa jika emiten mengalami kerugian
maka pemilik saham preferen bisa tidak menerima pembayaran dividen. Akan tetapi,
sebagian besar emisi saham preferen bersifat kumulatif (cumulative), yang artinya
bahwa total kumulatif dari seluruh dividen saham preferen yang belum dibayarkan
harus dibayarkan terlebih dahulu sebelum dividen atas saham biasa dapat dibayarkan.
Dividen saham preferen yang belum dibayarkan disebut tunggakan (arrearages).
Dividen dengan tunggakan tidak memperoleh bunga; akibatnya, tunggakan tidak
mengalami pertumbuhan dalam hal bunga majemuk, tetapi tunggakan hanya
mengalami pertumbuhan dari tambahan dividen saham preferen yang tidak
dibayarkan. Umumnya, oleh emiten akrual tunggakan dari saham preferen dibatasi
hanya selama beberapa tahun saja, misalnya tiga tahun, yang berarti bahwa fitur
kumulatif ini akan berhenti setelah tiga tahun. Akan tetapi dividen dalam tunggakan
tetap terus berlaku sampai dividen tersebut dibayarkan.

Bagaimana Mendapatkan Dividen pada Saham Preferen?


Setiap tahun emiten menerbitkan laporan keuangan. Dalam laporan keuangan,
tentu terbaca keuntungan perusahaan pada tahun bersangkutan. Laba ini akan dibagi
dua, bagian pertama sebagai dividen, merupakan penghasilan pemodal dan bagian
kedua merupakan laba ditahan, yang digunakan untuk pengembangan usaha. Dividen
saham preferen biasanya dinyatakan dalam persentase atas harga nominal. Jadi,
apabila dividen saham preferen adalah sebesar 10%, yang dimaksud disini adalah
persentase tersebut diambil dari harga nominal. Kalau harga nominal saham preferen
sebesar Rp1000, maka dividen yang diperoleh adalah sebesar Rp100 per saham.
Resiko Investasi Saham Preferen
Pemegang saham preferen memang tidak menanggung resiko sebesar
pemegang saham biasa, namun resiko pemegang saham preferen lebih besar jika
dibandingkan pemegang obligasi. Ada dua alasan mengapa bisa terjadi demikian.
Pertama, dalam situasi dimana emiten dinyatakan pailit (bangkrut) dan harus
melakukan likuidasi, maka hak pemegang saham preferen dalam pembayaran hasil
likuidasi urutannya berada di bawah pemegang obligasi. Kedua, pemegang obligasi
lebih terjamin dalam hal penerimaan penghasilan. Sebab, dalam keadaan
bagaimanapun emiten harus membayar bunga obligasi. Oleh karena itu, para investor
saham preferen biasanya menuntut diberikannya tingkat pengembalian setelah pajak
yang lebih tinggi atas saham preferen daripada obligasi dari sebuah perusahaan
emiten yang sama. Sebagai contohnya, saham preferen Du Ponts saat ini memiliki
imbal hasil pasar sebesar kurang lebih 7 persen, sedangkan obligasinya memberikan
imbal hasil sebesar 8,3 persen atau 1,3 persen lebih tinggi daripada saham
preferennya. Maka yang membedakan adalah dari perolehan pendapatan setelah
pajak dimana bagi investor perusahaan emiten, imbal balik setelah pajak saham
preferen lebih besar dibandingkan obligasi.
Jenis Saham Preferen Lainnya
a.

Adjustable Rate Preferred StockARP (Saham Preferen dengan


Tingkat Bunga yang Dapat Disesuaikan)

adalah saham preferen yang tingkat dividennya dikaitkan dengan tingkat bunga
dari sekuritas pemerintah.
ARP, yang umumnya diterbitkan oleh perusahaan fasilitas umum dan bank-bank
komersial besar, disenangi oleh para pengamat ekonomi dan investor karena
merupakan investasi jangka pendek yang hampir sempurna bagi perusahaanperusahaan pembeli, karena (1) hanya 30 persen dari dividen yang dapat
dikenakan pajak bagi perusahaan, dan (2) fitur tingkat bunga mengambang yang
dimiliki saham ini akan tetap menjaga emisi diperdagangkan mendekati nilai pari.
Akan tetapi, ARP masih memiliki volatilitas harga akibat (1) adanya perubahanperubahan pada tingkat resiko dari emiten dan (2) adanya fakta bahwa imbal hasil
pemerintah mengalami fluktuasi di antara tanggal-tanggal penyesuaian tarif
dividen. Jadi, ARP memiliki cukup banyak ketidakstabilan harga untuk dapat
dimiliki di dalam portofolio aktiva yang likuid dari kebanyakan investor
perusahaan.
b.

Market Auction Preferred Stock (Saham Preferen Lelang Pasar)


adalah sekuritas dengan masa tujuh minggu, beresiko rendah, dan hampir tidak
kena pajak yang dapat dijual di antara tanggal-tanggal lelang mendekati nilai
parinya.
Kelemahan dari sistem penjualan saham preferen melalui lelang pasar ini yakni
jika pada hari lelang tidak cukup banyak pembeli yang menyamai penjual
(meskipun dengan imbal hasil yang tinggi), maka lelang berarti dinyatakan gagal.

Keuntungan dan Kerugian dari Saham Preferen bagi Emiten


Terdapat keuntungan maupun kerugian dalam menggunakan pendanaan melalui
saham preferen. Keuntungan-keuntungan utama dilihat dari sudut pandang emiten
saham adalah, antara lain:
Berbeda dengan obligasi, kewajiban untuk membayarkan dividen preferen
bukanlah yang tercantum pada kontrak, dan melewatkan pembayaran dividen
saham preferen tidak dapat memaksa perusahaan dinyatakan bangkrut.
Dengan menerbitkan saham preferen, perusahaan terhindar dari dilusi ekuitas
biasa yang terjadi ketika saham biasa dijual.

Oleh karena saham preferen terkadang tidak memiliki waktu jatuh tempo, dan
karena pembayaran dana pelunasan saham preferen, jika ada, umumnya disebar
dalam jangka waktu yang cukup panjang, maka emisi saham preferen akan
mengurangi pengeluaran arus kas akibat pelunasan kembali pokok yang terjadi
pada emisi utang.
Sedangkan, kerugian-kerugian dari saham preferen adalah, antara lain:
Dividen saham bukanlah pengurang pajak bagi emiten saham, sehingga biaya
saham preferen setelah pajak umumnya menjadi lebih tinggi daripada biaya utang
setelah pajak.
Meskipun dividen saham preferen dapat dilewatkan, investor berharap dividen
tersebut tetap dapat dibayarkan, dan perusahaan akan berusaha membayarkan
imbal hasil tersebut jika kondisi keuangan mengizinkan. Ini menyebabkan
dividen saham preferen dapat dianggap sebagai biaya tetap, oleh karenanya,
penggunaan dividen tersebut, seperti dalam utang, akan meningkatkan resiko
keuangan dan biaya ekuitas.

Warrants (Waran)
Waran adalah hak untuk membeli sejumlah saham biasa pada waktu dan harga yang
sudah ditentukan. Biasanya waran dijual bersamaan dengan surat berharga lain,
semisal obligasi, yang digunakan untuk merangsang investor membeli utang jangka
panjang (obligasi) dengan tingkat kupon yang lebih rendah daripada seharusnya.
Sebagai contoh, ketika Infomatics Corporation, sebuah perusahaan teknologi tinggi
yang tumbuh dengan pesat, ingin menjual obligasi 20 tahun senilai $50 juta pada
tahun 2002, para bankir investasi perusahaan menginformasikan kepada wakil
presiden keuangan bahwa obligasi tersebut akan sulit untuk dijual dengan tingkat
kupon sebesar 10 persen mengikuti tingkat rata-rata kupon obligasi di pasar. Namun,
sebagai alternatif, bankir tersebut menyarankan bahwa para investor mungkin akan
bersedia membeli obligasi dengan tingkat kupon hanya sebesar 8 persen jika
perusahaan menawarkan 20 waran untuk setiap obligasi $1000, di mana setiap waran
memberikan hak kepada pemegangnya untuk membeli selembar saham biasa dengan
harga pelaksanaan sebesar $22 per lembar saham. Saham perusahaan dijual pada

harga $20 per lembar pada saat itu, dan waran akan jatuh tempo pada tahun 2012 jika
belum pernah digunakan sebelumnya.
Mengapa para investor mau membeli obligasi Infomatics dengan imbal hasil
hanya sebesar 8 persen sedangkan tingkat rata-rata imbal hasil obligasi di pasar
sebesar 10 persen hanya karena ditawarkan juga waran sebagai bagian dari paket
tersebut? Ini karena waran adalah opsi beli jangka panjang yang memiliki nilai di
mana pemilik waran dapat membeli saham biasa perusahaan pada harga pelaksanaan
tanpa melihat berapa pun kenaikan harga pasarnya. Opsi ini menutupi tingkat bunga
rendah dari obligasi dan membuat paket obligasi dengan imbal hasil rendah ditambah
waran menjadi penawaran yang menarik bagi investor.
Keuntungan dan Resiko Investasi Waran
Memiliki waran tidak ubahnya menabung. Namun, yang membedakan adalah surat
tanda menabung tidak dapat diperjualbelikan, sedang waran dapat diperjualbelikan,.
Selain itu waran bisa diubah menjadi saham. Pilihan terhadap alat investasi ini karena
kemampuannya memberikan penghasilan ganda yaitu di samping akan mendapatkan
bunga obligasi, kelak setelah waran dikonversi menjadi saham, akan mendapatkan
dividen dan capital gain.
Dengan membeli satu paket obligasi yang disertai waran, berarti pemodal
akan mendapat penghasilan dari dua sumber, yaitu dari bunga obligasi dan dari
dividen saham biasa. Tetapi hanya pemegang waran yang menggunakan haknya,
yang akan menerima dividen. Pemegang obligasi yang disertai waran kemungkinan
akan mendapat keuntungan dari capital gain, selain tentu saja bunga obligasi.
Selain keuntungan, waran juga merupakan instrumen investasi yang tidak
lepas dari resiko. Ada beberapa resiko yang menyertai waran, pertama, resiko yang
sudah pasti dihadapi oleh pembeli waran adalah menerima bunga yang lebih rendah.
Tentu resiko ini hanya akan diterima oleh pembeli waran yang menyertai obligasi.
Kedua, hilangnya kesempatan para investor pembeli waran mendapatkan capital
gain. Ini bisa terjadi kalau pada saat pelaksanaan hak, harga saham di bursa lebih
rendah dari harga pelaksanaan. Terakhir, menurunnya EPS (earning per
share/pendapatan per saham). Hal ini terjadi jika pemegang waran menggunakan
(mengkonversi) haknya ke bentuk saham biasa dimana pihak emiten wajib

menambah jumlah saham yang beredar. Akibatnya, penambahan jumlah saham yang
beredar ini akan menurunkan EPS.
Penggunaan Waran dalam Pendanaan
Waran umumnya dipergunakan oleh perusahaan-perusahaan kecil yang tumbuh
dengan cepat sebagai pemanis ketika perusahaan-perusahaan tersebut menjual
obligasi atau saham preferen. Perusahaan seperti itu sering kali dipandang oleh
investor sebagai investasi yang sangat beresiko, sehingga obligasi mereka dapat
dijual hanya jika memberikan tingkat kupon yang sangat tinggi dan dengan ketentuan
perwaliamanatan (indenture) yang sangat ketat. Oleh karena itu, untuk menghindari
hal ini, perusahaan-perusahaan kecil tersebut seringkali menawarkan waran bersama
dengan obligasi.
Salah satu fitur waran yang menarik bagi perusahaan-perusahaan, umumnya
skala kecil, menggunakan instrumen ini untuk mendapatkan modal adalah bahwa
waran pada umumnya akan menarik dana hanya jika dana tersebut dibutuhkan. Jika
perusahaan tumbuh, maka perusahaan kemungkinan akan membutuhkan ekuitas
modal baru. Pada waktu yang bersamaan, pertumbuhan akan menyebabkan harga
saham mengalami kenaikan dan waran dilaksanakan, sehingga akibatnya perusahaan
akan mendapatkan tambahan kas.
Bagi investor, disatukannya waran dengan obligasi memungkinkan investor
untuk ikut merasakan pertumbuhan perusahaan, tentunya dengan asumsi perusahaan
tersebut memang benar tumbuh dan maju. Karena itu, para investor bersedia
menerima tingkat bunga yang lebih rendah dan ketentuan perwaliamanatan yang
kurang mengikat.
Hampir seluruh waran saat ini dapat dilepaskan (detachable). Jadi, setelah
suatu obligasi dengan waran terjual, waran tersebut dapat dilepaskan dan
diperdagangkan secara terpisah dari obligasi. Maka tidak mengherankan ketika
waran telah dilaksanakan, instrumen obligasinya masih tetap beredar di pasaran.
Harga pelaksanaan waran umumnya ditentukan sekitar 20 hingga 30 persen di
atas harga pasar saham pada tanggal obligasi tersebut diterbitkan. Jika perusahaan
mengalami pertumbuhan dan maju, dan jika harga saham naik di atas harga
pelaksanaan di mana saham akan dibeli, para pemegang waran dapat melaksanakan

waran mereka dan membeli saham pada harga yang telah ditentukan. Terdapat tiga
kondisi yang akan mendorong pemegang waran melaksanakan waran: (1) pemegang
waran pasti akan melaksanakan dan membeli saham jika waran segera jatuh tempo
dan harga pasar saham berada di atas harga pelaksanaan. (2) pemegang waran akan
melaksanakan waran secara sukarela jika perusahaan menaikkan dividen yang
diberikan atas pemegang saham dalam jumlah yang memadai. (3) waran kadang kala
memiliki harga pelaksanaan yang dinaikkan (stepped-up exercise price), yang akan
mendorong pemegang waran melaksanakannya.

Convertibles (Konvertibel)
Sekuritas konvertibel adalah obligasi atau saham preferen yang, berdasarkan
prasyarat dan kondisi tertentu, dapat dipertukarkan dengan (atau dikonversi menjadi)
saham biasa sebagai opsi dari pemegangnya. Sama halnya dengan harga pelaksanaan
waran, harga konversi pada umumnya ditentukan berada pada kisaran 20 hingga 30
persen di atas harga pasar yang berlaku pada saat emisi konvertibel tersebut dijual.
Sedangkan untuk perbedaannya, pelaksanaan waran akan memberikan tambahan
dana bagi perusahaan jika waran dieksekusi oleh investor, namun, untuk konversi
tidak menghasilkan modal di dalam neraca perusahaan emiten.
Rasio Konversi dan Harga Konversi
Salah satu ketentuan penting dari rasio konvertibel adalah rasio konversi (conversion
ratioCR), yang didefinisikan sebagai jumlah lembar saham yang akan diterima oleh
pemegang obligasi saat konversi dilakukan. Ketentuan lainnya adalah harga konversi
(conversion pricePC), yang merupakan harga efektif yang dibayarkan untuk saham
biasa yang diperoleh dengan mengonversi suatu sekuritas konvertibel.
Hubungan antara rasio konversi dan harga konversi dapat diilustrasikan pada
contoh berikut:
Perusahaan Silicon Valley Software mengeluarkan obligasi konvertibel untuk
membiayai proyek mereka. Obligasi konvertibel diterbitkan dengan nilai pari
sebesar $1000 pada bulan Juli 2003. Sebelum obligasi jatuh tempo pada tanggal
15 Juli 2023, pemegangnya dapat menukar selembar obligasi dengan 20 lembar
saham biasa; sehingga rasio konversi menjadi 20. Obligasi tersebut membebani
pembelinya $1000, atau sebesar nilai parinya, ketika diterbitkan. Membagi nilai

pari sebesar $1000 dengan 20 lembar saham yang diterima akan menghasilkan
harga konversi sebesar $50 per lembar saham:
Nilai pari obligasi yang diserahkan
Jumlah saham yang diterima
$1000 $1000

$50
CR
20

H arg a konversi Pc

Sebaliknya, dengan menghitung nilai CR, kita dapat menemukan rasio konversi:
Rasio konversi CR

$1000
Pc
$1000
20 lembar saham
$50

Penggunaan Konvertibel dalam Pendanaan


Konvertibel, dari sudut pandang emiten, memiliki dua keunggulan penting, yaitu:
Konvertibel, seperti obligasi dengan waran, menawarkan kesempatan bagi
perusahaan untuk menjual debt (utang) dengan tingkat bunga yang rendah.
Konvertibel, secara tidak langsung, memberikan jalan untuk menjual saham biasa
pada harga yang lebih tinggi dibandingkan harga yang saat ini berlaku.
Sedangkan kerugian-kerugian dari obligasi konvertibel, dilihat dari sudut pandang
emiten, antara lain:
Meskipun penggunaan obligasi konvertibel dapat memberikan kesempatan bagi
perusahaan untuk saham dengan harga yang lebih tinggi dibandingkan harga
penjualan sekarang, namun, jika harga saham mengalami kenaikan yang sangat
tinggi, perusahaan kemungkinan akan menyadari bahwa akan lebih baik jika
digunakan utang biasa walaupun biayanya lebih tinggi dan kemudian menjual
saham biasa lalu melunasi utangnya.
Konvertibel umumnya memiliki kupon tingkat bunga yang rendah, dan
keuntungan biaya utang yang rendah ini akan hilang ketika terjadi konversi.
Jika perusahaan ingin menaikkan ekuitas modal, dan apabila harga saham tidak
mengalami kenaikan yang cukup tinggi setelah obligasi diterbitkan, maka
perusahaan tetap akan menanggung utang dari penerbitan obligasi ini.
Convertible Dan Biaya Agency

Sebuah konflik keagenan yang berpotensi muncul antara pemegang obligasi dan
pemegang saham adalah substitusi aset, juga dikenal sebagai "bait and switch."
Misalkan perusahaan telah melakukan investasi dalam proyek-proyek berisiko
rendah, dan karena risikonya rendah, pemegang obligasi mengenakan tingkat suku
bunga yang rendah. Apa yang terjadi jika perusahaan sedang mempertimbangkan
usaha yang sangat berisiko tetapi sangat menguntungkan, namun calon pemberi
pinjaman tidak tahu tentang hal itu? Perusahaan mungkin memutuskan untuk
menaikkan utang rendah suku bunga tanpa menjabarkan bahwa dana akan
diinvestasikan dalam proyek berisiko. Setelah dana telah dinaikkan dan investasi
dilakukan, nilai utang harus jatuh karena suku bunga akan terlalu rendah untuk
mengkompensasi pemegang utang untuk risiko tinggi yang mereka tanggung. Ini
adalah sebuah situasi seperti "kepala saya menang, dan anda kehilangan ekornya",
dan itu menghasilkan transfer kekayaan dari pemegang obligasi kepada pemegang
saham.
Sebuah perusahaan dengan prospek masa depan yang baik mungkin ingin
menerbitkan ekuitas, tetapi tahu bahwa pasar akan menafsirkan ini sebagai sinyal
negatif. Salah satu cara untuk mendapatkan ekuitas dan belum menghindari efek
sinyal ini adalah untuk menerbitkan convertible bond. Karena perusahaan tahu
prospek masa depan yang benar lebih baik daripada pasar yang mengantisipasi,
perusahaan tahu bahwa obligasi kemungkinan akan berakhir diubah menjadi ekuitas.
Dengan demikian, perusahaan dalam situasi ini menerbitkan saham melalui pintu
belakang ketika mengeluarkan convertible bond.
Singkatnya, convertible adalah surat logis untuk digunakan dalam setidaknya dua
situasi. Pertama, jika sebuah perusahaan ingin membiayai straight debt, tetapi
pemberi pinjaman takut dana akan diinvestasikan dengan cara yang meningkatkan
profil risiko perusahaan, maka convertible adalah pilihan yang baik. Kedua, jika
sebuah perusahaan ingin menerbitkan saham tetapi berpikir langkah tersebut akan
menyebabkan investor untuk menafsirkan penawaran saham sebagai sinyal masa sulit
di depan, sekali lagi convertible akan menjadi pilihan yang baik.
Perbandingan Akhir antara Waran dan Konvertibel

Convertible bond dan waran dianggap sesuatu yang hampir sama. Namun,
pandangan lebih dekat mengungkapkan salah satu perbedaan utama dan perbedaan
kecil antara dua sekuritas tersebut.
(1) Seperti yang kita bahas sebelumnya, pelaksanaan waran membawa modal baru,
sementara konversi convertible menghasilkan hanya pada transfer keuangan
perusahaan.
(2) Melibatkan fleksibilitas. Kebanyakan convertible mengandung call provision
yang memungkinkan penerbit baik untuk mengembalikan utang atau memaksa
konversi, tergantung pada hubungan antara nilai konversi dan call price. Namun,
sebagian besar waran tidak callable, sehingga perusahaan harus menunggu sampai
jatuh tempo waran untuk menghasilkan modal baru. Umumnya, jatuh tempo juga
berbeda antara waran dan convertible. Waran biasanya memiliki jatuh tempo lebih
pendek daripada convertible, dan waran biasanya berakhir sebelum utang yang
menyertai mereka jatuh tempo. Selanjutnya, waran memberikan saham biasa di masa
depan lebih sedikit daripada convertible, karena dengan convertible semua utang
dikonversi menjadi saham sedangkan utang tetap beredar saat waran tersebut
dilakukan. Bersama-sama, fakta ini menyarankan bahwa penerbit debt-plus-waran
yang sebenarnya lebih menarik dalam penjualan utang daripada penjualan ekuitas.
Secara umum, perusahaan yang menerbitkan utang dengan waran yang lebih kecil
dan lebih berisiko daripada yang mengeluarkan convertible. Satu alasan yang
mungkin untuk penggunaan sekuritas pilihan, terutama penggunaan utang dengan
waran oleh perusahaan kecil, adalah kesulitan investor dalam menilai risiko
perusahaan kecil. Jika startup dengan sesuatu yang baru, produk belum teruji mencari
pembiayaan utang, sangat sulit bagi calon pemberi pinjaman untuk menilai
keberisikoan usaha; maka sulit untuk menetapkan tingkat suku bunga yang wajar.
Dalam keadaan ini, banyak calon investor akan enggan untuk berinvestasi, sehingga
perlu untuk menetapkan tingkat suku bunga yang sangat tinggi untuk menarik modal
utang. Dengan menerbitkan utang dengan waran, investor mendapatkan paket yang
menawarkan potensi upside untuk mengimbangi risiko kerugian.
Akhirnya, ada perbedaan yang signifikan dalam biaya emisi antara utang dengan
waran dan convertible debt. Obligasi dengan waran biasanya membutuhkan biaya
emisi yang sekitar 1,2 poin persentase lebih dari biaya flotasi untuk convertible.

Secara umum, pembiayaan obligasi dan waran menetapkan biaya underwriting yang
mendekati rata-rata tertimbang dari biaya yang terkait dengan masalah utang dan
ekuitas, sementara biaya penjaminan untuk convertible lebih seperti yang terkait
dengan straight debt.
Perbedaan
Pelaksanaan

Waran
Membawa modal ekuitas masuk

Tidak

Konvertibel
membawa modal

masuk,
Fleksibilitas

hanya

terjadi

perpindahan akuntansi
Emiten dapat membeli kembali Emiten tidak dapat membeli
obligasi yang telah dikonversi kembali
menjadi saham tanpa menunggu menunggu
jatuh tempo

Waktu jatuh

Singkat

tempo
Jumlah saham

Sedikit

waran,
hingga

tetapi
waran

jatuh tempo
Lama
Banyak

biasa di masa
depan
Beban konversi

Masih terdapat utang yang harus Seluruh

obligasi

akan

dilunasi, meskipun waran telah dikonversi menjadi saham


Skala

dikonversi menjadi saham biasa


Kecil

biasa
Besar

Perusahaan
(Emiten)
Biaya emisi

> 1,2 persen dari konvertibel

< 1,2 persen dari waran

Pelaporan Laba Saat Warran Atau Convertible Beredar


Jika waran atau convertible beredar, sebuah perusahaan secara teoritis dapat
melaporkan laba per saham pada salah satu dari tiga cara:
(1) EPS Dasar, dihitung sebagai laba yang tersedia bagi pemegang saham biasa
dibagi dengan jumlah rata-rata jumlah saham yang sebetulnya beredar selama
periode.
(2) EPS Primer, dihitung sebagai laba yang tersedia dibagi dengan jumlah rata-rata
saham yang akan beredar jika waran dan convertible "mungkin diubah dalam waktu

dekat" benar-benar telah dilaksanakan atau dikonversi. Dalam menghitung EPS


primer, laba pertama kali disesuaikan dengan "mundur" bunga pada convertible,
setelah itu disesuaikan laba dibagi dengan jumlah saham yang disesuaikan. Akuntan
memiliki formula yang pada dasarnya membandingkan konversi atau harga
pelaksanaan dengan nilai pasar saham yg sebenarnya (sesuai) untuk menentukan
kemungkinan konversi ketika memutuskan pada kebutuhan untuk menggunakan
prosedur penyesuaian.
(3) EPS dilusian, yang mirip dengan EPS primer kecuali semua waran dan
convertible yang diasumsikan telah dieksekusi atau dikonversi, terlepas dari
kemungkinan pelaksanaan atau konversi.
Berdasarkan aturan SEC, perusahaan diwajibkan untuk melaporkan EPS dasar dan
dilusian. Untuk perusahaan dengan jumlah peredaran sekuritas pilihan yang besar,
bisa ada perbedaan besar antara angka EPS dasar dan dilusian. Untuk tujuan laporan
keuangan, perusahaan melaporkan dilusian sampai 1997, ketika Dewan Standar
Akuntansi Keuangan (FASB) merubah menjadi EPS dasar. Menurut FASB,
perubahan dilakukan untuk memberikan investor gambaran sederhana dari kinerja
yang mendasari perusahaan. Juga, perubahan memudahkan investor untuk
membandingkan kinerja perusahaan-perusahaan AS dengan mitra asing mereka, yang
cenderung menggunakan EPS dasar.

BAB 20
Working Capital Management

MANAJEMEN MODAL BERJALAN


Konsep
1. Working Capital (WC) biasa disebut dengan gross working capital atau disebut
juga dengan harta lancar yang digunakan dalam aktivitas operasional usaha
2. NWC didefinisikan sebagai harta lancar hutang lancar
3. NOWC didefinisikan sebagai Harta lancar aktivitas operasi dikurangi dengan
hutang lancar aktivitas operasional. NOWC = (Kas, piutang, persediaan) Hutang
akrual
THE CASH CONVERSION CYCLE Perputaran Konversi Kas
Perusahaan mengikuti perputaran proses yaitu membeli persediaan, menjual barang
secara kredit, dan menarik piutang dari penjualan tersebut.
ILUSTRASI
RTC pada tahun 2006 memperkenalkan produk komputer yang bisa mengeksekusi
100 milyar per detik yang dijual dengan Harga $250.000. RTC memperkirakan
menjual 40 kompuet pada tahun pertama. Pengaruh dari produk baru pada posisi
modal berjalan RTC dapat dianalisa dalam 5 tahap:
1. RTC akan memesan dan menerima bahan baku yang dibutuhkan untuk
memproduksi 40 komputer yang akan dijualnya. Karena RTC dan kebanyakan
perusahaan membeli dengan cara kredit maka transaksinya akan menghasilkan
hutang.
2. Pekerja mengubah material menjadi komputer. Upah belum sepenuhnya dibayar
sampai proses produksi selesai, sehingga seperti hutang, upah yang masih harus
dibayar juga terbentuk.
3. Komputer yang selesai produksi akan dijual namum secara kredit. Penjualan ini
akan menghasilkan piutang, belum masuk dalam arus kas masuk.
4. Pada kejadian tertentu, sebelum piutang ditagih, RTC harus membayar hutang dan
upah terutang.
5. Perputaran ini akan sempurna ketika piutang sudah tertagih. Pada saat tersebut,
perusahaan dapat membayar kredit yang digunakan untuk membiayai produksi.
Begitu juga seterusnya.

MODEL PERPUTARAN KONVERSI KAS, dimana memfokuskan pada lamanya


waktu antara perusahaan melakukan pembayaran dan dimana perusahaan menerima
kas masuk.
1. Konversi periode persediaan, merupakan waktu rata-rata yang diperlukan untuk
mengubah bahan baku menjadi barang jadi untuk kemudian dijual.
2. Konversi penagihan piutang, waktu rata-rata yang diperlukan perusahaan untuk
merubah piutang menjadi kas.

3. Konversi lamanya hutang, waktu rata-rata yang diperlukan perusahaan untuk


membayar biaya-biaya.
4. Konversi perputaran Kas

MEMPERCEPAT KONVERSI PERPUTARAN KAS


Caranya :
1. Mengurangi

lama

pengendapan

persediaan

dengan mempercepat

pemrosesan bahan baku.


2. Mengurangi lama tertagihnya piutang dengan mempercepat penagihan.
3. Memperpanjang durasi penangguhan utang.

MANFAAT

waktu

Tabel diatas menjelaskan : Dengan mempercepat konversi perputaran kas NOWC


(Modal Netto berjalan yang diguanakan untuk produksi) akan semakin kecil.
KEBIJAKAN ALTERNATIF NOWC
1. Kebijakan investasi aktiva lancar longgar (Relaxed Working Capital policy)
Kebijakan dimana kas dan persedian dimiliki dalam jumlah relatif besar,
penjualan

dilakukan

dengan

penjualan

kredit

yang

longgar

sehingga

mengakibatkan tingkat piutanng usaha yang tinggi.


2. Kebijakan investasi aktiva lancar ketat (restricted Current Assets investment
policy)
Suatu kebijakan yang berupaya meminimumkan jumlah kas, persediaan, dan
piutang usaha perusahaan. Namun meningkatkan hutang dan penangguhan hutang
yang lama.
3. Kebijakan Investasi Aktiva Lancar Moderat (moderate current assets investment
policy)
Kebijakan diantara kebijakan longgar dan yang ketat.
Manajemen Kas
Memiliki kas yang cukup:
1. Mendapatkan diskon dalam transaksi
2. Menjaga rating kredit
3. Memenuhi kebutuhan tak terduga akan uang tunai.
Alasan Memegang Kas
Alasan perusahaan memegang kas:

1. Transaksi
Kas dipegang untuk motif transaksi, memungkinkan perusahaan untuk memenuhi
kebutuhan kas yang muncul dalm kegiatan operasional perusahaan. Cash balance
terdiri dari pembayaran rutin dan penagihan rutin yang disebut dengan transaction
balance.
2. Kompensasi
Kas balance dijaga oleh bank sebagai kompensasi jasa pelayanan bank yang
diberikan ke perusahaan berupa saldo minimum yang harus ada di rekening
gironya.
Cash Budget
Adalah budget yang digunakan untuk perencanaan kas beserta pengendaliannya.
Cash budget menyajikan kas masuk dan kas keluar untuk periode tertentu.
Cash budget digunakan untuk membantu manajemen dalam usaha menjaga saldo
kas agar tetap seimbang dengan kebutuhan untuk menghindari kemungkinan
terjadinya kas idle ataupun kekurangan kas (shortgaes).

TEKNIK MANAJEMEN KAS


Kebanyakan bisnis dilakukan oleh perusahaan-perusahaan besar, banyak yang
beroperasi secara regional, nasional, bahkan global. Mereka mengumpulkan uang
dari berbagai sumber dan melakukan pembayaran dari sejumlah kota yang berbeda
atau bahkan negara. Sebagai contoh, perusahaan seperti IBM, General Motors, dan
Hewlett-Packard memiliki pabrik di seluruh dunia, bahkan lebih kantor penjualan,
dan rekening bank di hampir setiap kota di mana mereka melakukan bisnis. Koleksi
poin mereka mengikuti pola penjualan. Beberapa pengeluaran dibuat dari kantor
lokal, tetapi sebagian besar dibuat di kota-kota di mana manufaktur terjadi, atau dari
kantor pusat. Dengan demikian, sebuah perusahaan besar mungkin memiliki ratusan
atau bahkan ribuan rekening bank, dan karena tidak ada alasan untuk berpikir bahwa
arus masuk dan arus keluar akan menyeimbangkan di setiap akun, sistem harus
berada di tempat untuk mentransfer dana dari mana mereka datang ke tempat mereka
diperlukan, untuk mengatur pinjaman untuk menutupi kekurangan perusahaan bersih,
dan untuk berinvestasi surplus perusahaan bersih tanpa penundaan.
Sinkronisasi Arus Kas

Jika anda sebagai individu yang menerima pendapatan setahun sekali, anda
mungkin akan memasukkannya ke dalam bank, penarikan rekening anda secara
berkala, dan memiliki saldo rata-rata untuk tahun sama dengan sekitar setengah
pendapatan tahunan anda. Jika bukan anda bisa mengatur untuk menerima
pendapatan mingguan dan membayar sewa, biaya kuliah, dan biaya lainnya setiap
minggu, dan jika anda yakin dengan perkiraan arus masuk dan keluar anda, maka
anda bisa memegang saldo kas rata-rata kecil.
Situasi yang sama persis berlaku untuk bisnis dengan meningkatkan perkiraan
mereka dan dengan waktu penerimaan kas bertepatan dengan kebutuhan kas,
perusahaan dapat menahan saldo transaksinya ke minimum. Menyadari hal ini,
perusahaan utilitas, perusahaan minyak, perusahaan kartu kredit, dan sebagainya,
mengatur untuk pelanggan tagihan, dan membayar tagihan mereka sendiri, pada
"siklus penagihan" regular sepanjang bulan. Sinkronisasi arus kas memberikan kas
ketika dibutuhkan dan dengan demikian memungkinkan perusahaan untuk
mengurangi saldo kas yang diperlukan untuk mendukung operasi.
Mempercepat Proses Cek-Kliring
Ketika pelanggan menulis dan mengirim cek, dana tidak tersedia untuk
perusahaan penerima sampai proses check-kliring telah selesai. Bank harus terlebih
dahulu memastikan bahwa cek disimpan baik dan dana yang tersedia sebelum
diberikan kepada perusahaan.
Dalam prakteknya, mungkin diperlukan waktu yang lama untuk sebuah
perusahaan untuk memproses cek masuk dan mendapatkan penggunaan uang.
Sebuah cek pertama harus disampaikan melalui surat dan kemudian dibersihkan
melalui sistem perbankan sebelum uang dapat dimanfaatkan. Cek yang diterima dari
pelanggan di kota-kota yang jauh terutama tunduk pada penundaan karena surat
penundaan dan juga karena banyak bank yang terlibat. Sebagai contoh, asumsikan
bahwa kita menerima cek dan menyimpannya di bank kami. Bank kami harus
mengirim cek ke bank di mana ia ditarik. Hanya ketika yang terakhir ini dana transfer
bank ke bank kami adalah dana yang tersedia bagi kita untuk digunakan. Cek

umumnya dikliring melalui Federal Reserve System atau melalui clearing house yang
didirikan oleh bank-bank di kota tertentu. Tentu saja, jika cek tersebut disimpan di
bank yang sama dimana ia ditarik, bank yang hanya mentransfer dana oleh entri
pembukuan dari satu deposan yang lain. Lamanya waktu yang dibutuhkan untuk
pemeriksaan untuk jelas sehingga fungsi dari jarak antara pembayar dan bank
penerima pembayaran itu. Dalam kasus tempat transaksi swasta, kliring dapat
berkisar dari satu sampai tiga hari. Cek umumnya dibersihkan melalui Federal
Reserve System dalam waktu sekitar dua hari, tapi penundaan mail dapat
memperlambat hal pada setiap ujung keterlibatan Fed dalam proses.
Using Float
Float didefinisikan sebagai perbedaan antara saldo yang tertera dalam buku
cek perusahaan (atau individu) dan keseimbangan pada catatan bank. Misalkan
sebuah perusahaan menulis, rata-rata, cek dalam jumlah sebesar $ 5.000 setiap hari,
dan dibutuhkan enam hari untuk pemeriksaan ini untuk membersihkan dan dipotong
dari rekening bank perusahaan. Hal ini akan menyebabkan perusahaan cek sendiri
untuk menunjukkan keseimbangan $ 30.000 lebih kecil dari saldo pada catatan bank;
Perbedaan ini disebut floating pencairan. Sekarang anggaplah perusahaan juga
menerima cek sebesar $ 5.000 setiap hari, tetapi kehilangan empat hari saat mereka
sedang disimpan dan dibersihkan. Hal ini akan mengakibatkan $ 20.000 koleksi float.
Secara total, perbedaan net float perusahaan itu antara $ 30.000 pencairan positif
float dan $ 20.000 koleksi negatif float, akan menjadi $ 10.000.
Penundaan yang menyebabkan float timbul karena butuh waktu untuk cek (1)
untuk melakukan perjalanan melalui mail (surat float), (2) untuk diproses oleh
perusahaan penerima (pengolahan float), dan (3) untuk membersihkan melalui sistem
perbankan (kliring, atau ketersediaan, float). Pada dasarnya, ukuran float bersih
perusahaan adalah fungsi dari kemampuannya untuk mempercepat koleksi pada cek
yang diterimanya dan memperlambat koleksi di cek yang tertulis. Perusahaan yang
efisien berusaha keras untuk mempercepat proses pemeriksaan yang masuk, sehingga
menempatkan dana untuk bekerja lebih cepat, dan mereka mencoba untuk

meregangkan pembayaran mereka sendiri keluar selama mungkin, kadang-kadang


dengan menyalurkan cek dari bank di lokasi terpencil.
Mempercepat Penerimaan
Dua teknik utama sekarang digunakan baik untuk mempercepat pengambilan
dan untuk mendapatkan dana di mana mereka dibutuhkan: (1) rencana lockbox dan
(2) Pembayaran dengan debit otomatis.
Lockbox. Rencana Lockbox adalah salah satu alat manajemen kas tertua. Dalam
sistem lockbox, cek masuk dikirim ke kotak kantor pos daripada kantor pusat
perusahaan. Sebagai contoh, sebuah perusahaan yang berkantor pusat di New York
City mungkin memiliki pelanggan di Pantai Barat mengirimkan pembayaran mereka
ke kotak di San Francisco, pelanggan di Southwest mengirimkan cek mereka ke
Dallas, dan sebagainya, daripada memiliki semua cek yang dikirim ke New York
City. Beberapa kali sehari bank lokal akan mengumpulkan isi lockbox dan deposit
cek ke rekening lokal perusahaan. Bahkan, beberapa bank memiliki operasi lockbox
mereka terletak di fasilitas yang sama dengan kantor pos. Bank kemudian
menyediakan perusahaan dengan catatan harian penerimaan yang dikumpulkan,
biasanya melalui sistem transmisi data elektronik dalam format yang memungkinkan
update online catatan rekening piutang perusahaan.
Sistem lockbox dapat mengurangi waktu yang dibutuhkan perusahaan dalam
menerima cek yang masuk, untuk didepositkan, dan untuk mengklinring melalui
system perbankan sehingga dana tersebut dapat digunakan. Lockbox dapat
mempercepat ketersediaan dana dalam dua hingga lima hari atas system regular.
Pembayaran Langsung atau Otomatis Debet. Perusahaan semakin menuntut
pembayaran tagihan yang lebih besar dengan langsung, atau bahkan dengan debit
elektronik otomatis. Di bawah sistem debit elektronik, dana secara otomatis dipotong
dari satu akun dan ditambahkan ke yang lain. Dalam hal ini yang paling penting
dalam percepatan proses pengumpulan dan teknologi komputer membuat proses
tersebut semakin layak dan efisien, bahkan untuk transaksi ritel.

Inventaris
Dua tujuan manajemen persediaan (1) untuk memastikan bahwa persediaan
yang diperlukan untuk mempertahankan operasi yang tersedia, namun (2) untuk
menahan biaya pemesanan dan membawa persediaan ke tingkat serendah mungkin.
Sementara menganalisa perbaikan dalam siklus konversi kas, kami mengidentifikasi
beberapa arus kas dikaitkan dengan penurunan dalam persediaan. Selain poin yang
dibuat sebelumnya, tingkat persediaan yang lebih rendah mengurangi biaya karena
penyimpanan dan penanganan, asuransi, pajak properti, dan pembusukan atau usang.
Ada biaya yang terkait dengan memegang terlalu sedikit persediaan, dan
biaya ini dapat parah. Secara umum, jika bisnis membawa persediaan kecil, harus
sering menyusun ulang. Hal ini akan meningkatkan biaya pemesanan. Yang lebih
penting, perusahaan dapat kehilangan penjualan menguntungkan, dan juga menderita
kehilangan goodwill yang dapat menyebabkan penjualan masa depan yang lebih
rendah jika mereka mengalami kehabisan persediaan. Jadi, penting untuk memiliki
cukup persediaan yang dimiliki untuk memenuhi permintaan pelanggan.
Manajemen Piutang
Perusahaan secara umum bukan hanya menjual secara tunai dari pada kredit,
namun tekanan kompetitif sebagian besar perusahaan untuk menawarkan kredit.
Dengan demikian, barang dikirim, persediaan berkurang, dan rekening piutang
terbentuk. Akhirnya, pelanggan akan membayar rekening, pada saat (1) perusahaan
akan menerima uang tunai dan (2) piutang akan menurun. Membawa piutang
memiliki biaya baik langsung maupun tidak langsung, tetapi juga memiliki manfaat
penting peningkatan penjualan.
Manajemen piutang dimulai dengan kebijakan kredit, tetapi sistem monitoring juga
penting. Tindakan korektif sering dibutuhkan, dan satu-satunya cara untuk
mengetahui apakah situasi keluar dari tangan adalah dengan sistem kontrol piutang
yang baik.

Kebijakan Kredit
Keberhasilan atau kegagalan bisnis terutama tergantung pada permintaan
produk-sebagai aturan, semakin tinggi penjualan, semakin besar keuntungan dan
semakin tinggi harga sahamnya. Penjualan, pada gilirannya, tergantung pada
sejumlah faktor, beberapa eksogen tetapi yang lain dibawah kendali perusahaan.
Penentu permintaan utama yang dapat dikendalikan adalah harga jual, kualitas
produk, iklan, dan kebijakan kredit perusahaan. Kebijakan kredit, pada gilirannya,
terdiri dari empat variabel tersebut:
1. Jangka waktu kredit, yang merupakan lamanya waktu pembeli yang diberikan
untuk membayar pembelian mereka. Misalnya, istilah kredit "2/10, net 30"
menunjukkan bahwa pembeli bisa memakan waktu hingga 30 hari untuk
membayar.
2. Diskon yang diberikan untuk pembayaran awal, termasuk persentase diskon
dan seberapa cepat pembayaran harus dilakukan untuk memenuhi syarat
untuk diskon. Istilah kredit "2/10, net 30" memungkinkan pembeli untuk
mengambil diskon 2 persen jika mereka membayar dalam waktu 10 hari. Jika
tidak, mereka harus membayar jumlah penuh dalam waktu 30 hari.
3. Standar kredit, yang merujuk pada kekuatan keuangan yang diperlukan
nasabah kredit yang dapat diterima. Standar kredit yang lebih rendah
meningkatkan penjualan, tetapi juga meningkatkan kredit macet.
4. Kebijakan koleksi, yang diukur dengan ketangguhan atau kelalaian dalam
upaya untuk menagih rekening lambat membayar. Kebijakan tangguh dapat
mempercepat

pengambilan,

tetapi

juga

mungkin

marah

pelanggan,

menyebabkan mereka untuk membawa bisnis mereka ke tempat lain.


Manajer kredit bertanggung jawab untuk mengelola kebijakan kredit perusahaan.
Namun, karena pentingnya meresap kredit, kebijakan kredit itu sendiri biasanya
ditetapkan oleh komite eksekutif, yang biasanya terdiri dari presiden ditambah wakil
presiden keuangan, pemasaran, dan produksi.
Akumulasi Piutang

Jumlah total piutang yang beredar pada waktu tertentu ditentukan oleh dua faktor: (1)
volume penjualan kredit dan (2) panjang rata-rata waktu antara penjualan dan
koleksi.
Piutang Usaha = Penjualan Kredit Perhari x Panjang Periode Penagihan
Jika salah satu penjualan kredit atau perubahan periode pengumpulan, perubahan
tersebut akan tercermin dalam piutang.
Pemantauan Posisi Piutang
Ketika penjualan kredit dibuat, peristiwa berikut terjadi: (1) Persediaan dikurangi
dengan harga pokok penjualan, (2) piutang meningkat dengan harga jual, dan (3)
perbedaannya adalah keuntungan, yang ditambahkan ke laba ditahan. Jika penjualan
adalah uang tunai, maka uang tunai dari penjualan sebenarnya telah diterima oleh
perusahaan, tetapi jika penjualan adalah kredit, perusahaan tidak akan menerima
uang tunai dari penjualan kecuali dan sampai account dikumpulkan.
Days Sales Outstanding (DSO). Misalkan Super Set Inc, produsen televisi, menjual
200.000 unit televisi tahun dengan harga $ 198 per unit. Selanjutnya, berasumsi
bahwa semua penjualan secara kredit dengan ketentuan sebagai berikut: Jika
pembayaran dilakukan dalam waktu 10 hari, pelanggan akan menerima diskon 2% ;
sebaliknya jika pembayaran dilakukan 30 hari maka pelanggan harus membayar
penuh. Akhirnya, menganggap bahwa 70 persen pelanggan mengambil diskon dan
membayar pada hari 10, sedangkan 30 persen lainnya membayar pada hari 30.
DSO Super Set kadang disebut Average Collection Period (ACP), yaitu 16 hari:
DSO = ACP = 0.7(10 hari) + 0.3(30 hari) = 16 hari
Rata-rata penjualan harian (ADS) Super Set adalah $108.493 :

Piutang = (ADS) (DSO)


= ($108,493) (16) = $1,735,888

DSO =

DSO juga dapat dibandingkan dengan persyaratan kredit perusahaan itu sendiri.
Misalnya dengan rata-rata DSO dari Super Set menjadi 35 hari. Dengan DSO 35
hari, beberapa pelanggan jelas akan mengambil lebih dari 35 hari untuk membayar
tagihan mereka. Pada kenyataannya, jika banyak pelanggan yang membayar dalam
waktu 10 hari untuk mendapatkan keuntungan dari diskon, yang lainnya harus
membayar lebih lama dari 35 hari. Salah satu cara untuk memeriksa kemungkinan ini
adalah dengan menggunakan jadwal penuaan seperti yang dijelaskan di bagian
selanjutnya.
Aging Schedules. Penuaan jadwal tidak dapat dibangun dari jenis data ringkasan
yang dilaporkan dalam laporan keuangan; mereka harus dikembangkan dari rekening
piutang perusahaan. Namun, perusahaan yang dikelola dengan baik telah melakukan
mereka catatan piutang yang terkomputerisasi , sehingga mudah untuk menentukan
usia setiap faktur, untuk mengurutkan secara elektronik berdasarkan kategori usia,
dan dengan demikian untuk menghasilkan jadwal penuaan.
Manajemen harus terus-menerus memantau baik DSO dan jadwal penuaan untuk
mendeteksi tren, untuk melihat bagaimana pengalaman koleksi perusahaan
membandingkan dengan persyaratan kredit, dan untuk melihat seberapa efektif
bagian kredit beroperasi dibandingkan dengan perusahaan lain dalam industri. Jika
DSO mulai untuk memperpanjang, atau jika
umur mulai menunjukkan persentase peningkatan rekening lewat jatuh tempo, maka
kebijakan kredit perusahaan mungkin perlu diperketat.

PEMBAYARAN DAN HUTANG (KREDIT PERDAGANGAN)

Ingat bahwa modal kerja operasi bersih adalah sama dengan operasi aktiva
lancer dikurangi operasi kewajiban lancar. Bagian sebelumnya membahas
pengelolaan operasi aktiva lancar (kas, persediaan, dan piutang), dan bagian-bagian
berikut membahas dua jenis utama dari operasi kewajiban lancar, akrual dan hutang.
Akrual
Perusahaan umumnya membayar karyawan pada, setiap dua minggu, atau
bulanan mingguan, sehingga neraca biasanya akan menunjukkan beberapa upah yang
masih harus dibayar. Demikian pula, pajak perusahaan sendiri taksiran penghasilan,
Jaminan Sosial dan pajak penghasilan dipotong dari gaji karyawan, dan pajak
penjualan yang dikumpulkan umumnya dibayar secara mingguan, bulanan, atau
kuartalan; maka neraca biasanya akan menunjukkan beberapa pajak yang masih
harus dibayar bersama dengan upah yang masih harus dibayar.
Akrual ini meningkatkan secara otomatis, atau secara spontan, sebagai
operasi perusahaan berkembang. Namun, perusahaan tidak dapat mengontrol
biasanya akrual yang: Waktu pembayaran upah ditentukan oleh kekuatan-kekuatan
ekonomi dan adat industri, sedangkan tanggal pembayaran pajak yang ditetapkan
oleh hukum. Dengan demikian, perusahaan menggunakan semua akrual mereka bisa,
tetapi mereka memiliki sedikit kontrol atas tingkat account tersebut.
Hutang (Kredit Perdagangan)
Perusahaan umumnya melakukan pembelian dari perusahaan lain secara
kredit, pencatatan utang sebagai akun hutang. Hutang, atau kredit perdagangan,
adalah kategori terbesar dari operasi kewajiban lancar, mewakili sekitar 40 persen
dari kewajiban lancar dari perusahaan non finansial rata-rata. Persentase tersebut
agak lebih besar bagi perusahaan-perusahaan yang lebih kecil: Karena perusahaanperusahaan kecil sering tidak memenuhi syarat untuk pembiayaan dari sumber lain,
mereka mengandalkan terutama berat pada kredit perdagangan.
Biaya Kredit Perdagangan
Perusahaan yang menjual secara kredit memiliki kebijakan kredit yang
mencakup persyaratan tertentu dalam kredit. Sebagai contoh, Microchip Electronics
menjual pada hal 2/10, net 30, artinya memberikan pelanggan diskon 2 persen jika

mereka membayar dalam waktu 10 hari dari tanggal faktur, tetapi jumlah faktur
penuh jatuh tempo dan dilunasi dalam waktu 30 hari jika diskon tidak diambil.
Berdasarkan pembahasan sebelumnya, kredit perdagangan dapat dibagi
menjadi dua komponen: (1) kredit perdagangan bebas, yang melibatkan kredit yang
diterima selama periode diskon, dan (2) kredit perdagangan mahal, yang melibatkan
kredit lebih dari perdagangan bebas kredit dan yang biaya merupakan salah satu
implisit berdasarkan diskon yang hilang. Perusahaan harus selalu menggunakan
komponen bebas, tapi mereka harus menggunakan komponen yang mahal hanya
setelah menganalisis biaya modal ini untuk memastikan bahwa itu adalah kurang dari
biaya dana yang dapat diperoleh dari sumber lain. Menurut ketentuan perdagangan
yang ditemukan di sebagian besar industri, komponen mahal relatif mahal, sehingga
perusahaan-perusahaan yang lebih kuat akan menghindari menggunakannya.

KEBIJAKAN PEMBIAYAAN JANGKA PENDEK ALTERNATIF


Kebanyakan bisnis mengalami fluktuasi musiman dan / atau siklus. Sebagai
contoh, perusahaan konstruksi memiliki puncak pada musim semi dan musim panas,
pengecer puncak sekitar Natal, dan produsen yang memasok kedua perusahaan
konstruksi dan pengecer mengikuti pola yang sama. Demikian pula, hampir semua
bisnis harus membangun net operating modal kerja (NOWC) ketika ekonomi yang
kuat, tetapi mereka kemudian menjual persediaan dan mengurangi piutang ketika
ekonomi memburuk. Namun, NOWC jarang turun menjadi nol, perusahaan memiliki
beberapa NOWC permanen, yang merupakan NOWC di tangan pada titik rendah
siklus. Kemudian, seiring dengan meningkatnya penjualan selama kenaikan tersebut,
NOWC harus ditingkatkan, dan NOWC tambahan didefinisikan sebagai NOWC
sementara. Cara di mana NOWC permanen dan sementara dibiayai disebut kebijakan
pembiayaan jangka pendek perusahaan.
Pencocokan Jatuh Tempo, atau "Self-Likuidasi," Pendekatan Panggilan
Pencocokan jatuh tempo, atau "self-likuidasi," pendekatan panggilan untuk
pencocokan aset dan kewajiban jatuh tempo. Strategi ini meminimalkan risiko bahwa
perusahaan

akan

dapat

membayar

kewajiban

yang

jatuh

tempo.

Untuk

menggambarkan, misalkan sebuah perusahaan meminjam secara satu tahun dan


menggunakan dana yang diperoleh untuk membangun dan melengkapi pabrik. Arus
kas dari tanaman (keuntungan ditambah depresiasi) tidak akan cukup untuk melunasi
pinjaman pada akhir hanya satu tahun, sehingga pinjaman harus diperpanjang. Jika
karena alasan tertentu kreditur menolak untuk memperbaharui pinjaman, maka
perusahaan akan mengalami masalah. Seandainya pembangunan telah dibiayai
dengan utang jangka panjang, bagaimanapun, pembayaran pinjaman yang
dibutuhkan akan lebih baik disesuaikan dengan arus kas dari keuntungan dan
depresiasi, dan masalah pembaharuan tidak akan muncul.
Pada batas, sebuah perusahaan bisa mencoba untuk mencocokkan persis
struktur jatuh tempo aset dan kewajibannya. Persediaan diperkirakan akan dijual di
30 hari dapat dibiayai dengan pinjaman bank 30-hari; mesin diperkirakan akan
berlangsung selama 5 tahun dapat dibiayai dengan pinjaman 5 tahun; bangunan 20tahun dapat dibiayai dengan obligasi hipotek 20 tahun; dan lain sebagainya. Dalam
prakteknya, perusahaan tidak benar-benar membiayai setiap aset tertentu dengan
jenis modal yang memiliki jatuh tempo sama dengan kehidupan aset. Namun,
penelitian akademik yang menunjukkan bahwa sebagian besar perusahaan cenderung
untuk membiayai aset jangka pendek dari sumber jangka pendek dan aset jangka
panjang dari sumber jangka panjang.
Pendekatan Agresif
Panel b Gambar 21-2 mengilustrasikan situasi untuk sebuah perusahaan yang
relatif agresif yang membiayai seluruh aset tetap dengan modal jangka panjang dan
bagian dari NOWC tetapnya dengan utang jangka pendek. Perhatikan bahwa kita
menggunakan istilah "relatif" dalam judul untuk Panel b karena dapat derajat yang
berbeda agresivitas. Misalnya, garis putus-putus di Panel b bisa saja ditarik di bawah
aset garis yang menunjuk tetap, menunjukkan bahwa semua NOWC tetap dan bagian
dari aset tetap yang dibiayai dengan kredit jangka pendek; ini akan menjadi sangat
agresif, posisi yang sangat nonkonservatif, dan perusahaan akan sangat tergantung
pada bahaya dari kenaikan suku bunga serta masalah perpanjangan pinjaman.
Namun, utang jangka pendek biasanya lebih murah daripada utang jangka panjang,

dan beberapa perusahaan bersedia mengorbankan keselamatan bagi kemungkinan


keuntungan yang lebih tinggi.

Pendekatan Konservatif
Panel c Gambar 21-2 memiliki garis di atas garis menunjuk NOWC permanen
putus-putus, menunjukkan bahwa sumber jangka panjang yang digunakan untuk
membiayai semua kebutuhan aset operasi tetap dan juga untuk memenuhi beberapa
kebutuhan musiman. Dalam situasi ini, perusahaan menggunakan sejumlah kecil
utang jangka pendek untuk memenuhi kebutuhan puncaknya, tetapi juga memenuhi
bagian dari kebutuhan musiman oleh "menyimpan likuiditas" dalam bentuk surat
berharga. Gundukan-gundukan di atas garis putus-putus mewakili pembiayaan
jangka pendek, sedangkan palung bawah garis putus-putus mewakili investasi jangka
pendek. Panel c merupakan sangat aman, konservatif kebijakan pembiayaan aktiva
lancar.

INVESTASI JANGKA PENDEK: SURAT BERHARGA


Dalam banyak kasus, perusahaan mengadakan surat berharga untuk alasan
yang sama mereka memegang uang tunai. Meskipun efek ini tidak sama dengan uang
tunai, dalam kebanyakan kasus mereka dapat dikonversi ke uang tunai dalam waktu
sangat singkat (sering hanya beberapa menit) dengan panggilan telepon tunggal.
Selain itu, sementara kas dan sebagian giro komersial menghasilkan apa-apa, surat
berharga menyediakan setidaknya kembali sederhana. Untuk alasan ini, banyak
perusahaan terus setidaknya beberapa surat berharga sebagai pengganti saldo kas
yang lebih besar, melikuidasi bagian dari portofolio untuk meningkatkan rekening
kas saat arus kas keluar melebihi arus masuk. Dalam situasi seperti itu, surat berharga
dapat digunakan sebagai pengganti saldo transaksi atau saldo pencegahan. Dalam
kebanyakan kasus, efek tersebut di atas dimaksudkan untuk tujuan-paling
pencegahan perusahaan lebih memilih untuk mengandalkan kredit perbankan untuk
melakukan transaksi sementara, tetapi mereka mungkin masih memegang beberapa
aset likuid untuk menjaga terhadap kemungkinan kekurangan kredit bank selama
masa-masa sulit.
Ada manfaat dan biaya yang berkaitan dengan memegang surat berharga.
Manfaat ini adalah: (1) perusahaan mengurangi risiko dan biaya transaksi karena
tidak perlu menerbitkan surat berharga atau meminjam sesering untuk mendapatkan
uang tunai; dan (2) itu akan memiliki uang tunai untuk mengambil keuntungan dari
pembelian tawar-menawar atau peluang pertumbuhan. Dana yang dimiliki untuk
alasan kedua disebut saldo spekulatif. Kerugian utama adalah bahwa pengembalian
setelah pajak pada surat berharga jangka pendek sangat rendah. Dengan demikian,
perusahaan-perusahaan menghadapi trade-off antara manfaat dan biaya.

PEMBIAYAAN JANGKA PENDEK


Tiga kebijakan pembiayaan jangka pendek mungkin dijelaskan sebelumnya
dibedakan oleh jumlah relatif utang jangka pendek yang digunakan dalam setiap
kebijakan. Kebijakan agresif menyerukan penggunaan terbesar dari utang jangka
pendek, sedangkan kebijakan konservatif yang disebut untuk sedikitnya. Pencocokan
jatuh tempo jatuh di antara keduanya. Meskipun kredit jangka pendek umumnya

lebih berisiko daripada kredit jangka panjang, menggunakan dana jangka pendek
memang memiliki beberapa keuntungan yang signifikan. Pro dan kontra dari
pembiayaan jangka pendek yang dipertimbangkan dalam bagian ini.
Keuntungan Pembiayaan Jangka Pendek
Pertama, pinjaman jangka pendek dapat diperoleh jauh lebih cepat dari kredit
jangka panjang. Lender akan bersikeras pemeriksaan keuangan yang lebih
menyeluruh sebelum memperpanjang kredit jangka panjang, dan perjanjian pinjaman
akan harus dijabarkan secara rinci yang cukup karena banyak yang bisa terjadi
selama kehidupan pinjaman 10 sampai 20 tahun. Oleh karena itu, jika dana yang
diperlukan terburu-buru, perusahaan harus melihat ke pasar jangka pendek.
Kedua, jika kebutuhan untuk dana musiman atau siklus, suatu perusahaan
mungkin tidak ingin berkomitmen untuk utang jangka panjang: (1) biaya flotasi lebih
tinggi untuk utang jangka panjang dari kredit jangka pendek. (2) Meskipun utang
jangka panjang dapat dilunasi lebih awal, memberikan perjanjian pinjaman
mencakup ketentuan prabayar, hukuman prabayar bisa mahal. Oleh karena itu, jika
perusahaan berpikir kebutuhan untuk dana akan berkurang dalam waktu dekat, itu
harus memilih utang jangka pendek. (3) perjanjian pinjaman jangka panjang selalu
berisi ketentuan, atau perjanjian, yang membatasi tindakan perusahaan di masa
depan. Perjanjian kredit jangka pendek umumnya lebih longgar.
Ketiga, kurva yield biasanya miring ke atas, menunjukkan bahwa suku bunga
umumnya lebih rendah pada utang jangka pendek. Dengan demikian, dalam kondisi
normal, biaya bunga pada saat dana diperoleh akan lebih rendah jika perusahaan
meminjam dalam jangka pendek daripada jangka panjang.
Kekurangan Hutang Jangka Pendek
Meskipun suku bunga jangka pendek sering lebih rendah dari suku bunga
jangka panjang, kredit jangka pendek lebih berisiko karena dua alasan: (1) Jika suatu
perusahaan meminjam secara jangka panjang, biaya bunga akan relatif stabil dari
waktu ke waktu, tetapi jika menggunakan kredit jangka pendek, beban bunga akan
berfluktuasi secara luas, kadang-kadang akan cukup tinggi. Misalnya, bank tarif yang
dikenakan perusahaan besar untuk utang jangka pendek lebih dari tiga kali lipat

selama dua tahun pada 1980-an, naik 6,25-21 persen. Banyak perusahaan yang telah
meminjam banyak dalam jangka pendek hanya tidak bisa memenuhi biaya bunga
mereka naik, dan sebagai hasilnya, kebangkrutan mencapai tingkat rekor selama
periode tersebut. (2) Jika suatu perusahaan meminjam banyak dalam jangka pendek,
resesi sementara mungkin membuat itu tidak mampu membayar utang ini. Jika
peminjam berada dalam posisi keuangan yang lemah, pemberi pinjaman mungkin
tidak memperpanjang pinjaman, yang dapat memaksa perusahaan menjadi bangkrut.

PINJAMAN BANK JANGKA PENDEK


Pinjaman dari bank-bank komersial pada umumnya muncul pada neraca
sebagai wesel bayar. Pengaruh Sebuah bank sebenarnya lebih besar dari yang terlihat
dari jumlah dolar karena bank menyediakan dana non spontan. Sebagai kebutuhan
pembiayaan suatu perusahaan meningkat, permintaan tambahan dana dari bank-nya.
Jika permintaan ditolak, perusahaan mungkin terpaksa untuk meninggalkan peluang
pertumbuhan yang menarik.
Kematangan
Meskipun bank memberikan pinjaman jangka panjang, sebagian besar
pinjaman mereka pada jangka pendek dasar-sekitar dua-pertiga dari semua pinjaman
bank jatuh tempo dalam satu tahun atau kurang. Pinjaman bank untuk usaha sering
ditulis sebagai catatan 90-hari, sehingga pinjaman harus dilunasi atau diperbaharui
pada akhir 90 hari. Tentu saja, jika posisi keuangan peminjam telah memburuk, bank
dapat menolak untuk memperbaharui pinjaman. Hal ini dapat berarti masalah serius
bagi peminjam.
Promes
Ketika

pinjaman

bank

disetujui,

perjanjian

dijalankan

dengan

menandatangani surat promes. Menspesifikasikan catatan (1) jumlah dipinjam; (2)


suku bunga; (3) jadwal pembayaran, yang dapat memanggil baik untuk lump sum
atau serangkaian angsuran; (4) jaminan yang mungkin harus disiapkan sebagai
jaminan untuk pinjaman; dan (5) syarat dan ketentuan lainnya yang bank dan

peminjam setuju. Ketika catatan ditandatangani, bank kredit rekening peminjam


dengan dana, sehingga pada peminjam neraca kas dan catatan peningkatan hutang.
Kompensasi Saldo
Bank kadang-kadang memerlukan peminjam untuk mempertahankan giro
rata-rata (rekening koran) keseimbangan sama dengan 10 sampai 20 persen dari
jumlah wajah pinjaman. Ini disebut keseimbangan kompensasi, dan saldo tersebut
menaikkan suku bunga efektif atas pinjaman. Sebagai contoh, jika perusahaan
membutuhkan $ 80.000 untuk melunasi kewajiban yang luar biasa, tetapi jika itu
harus menjaga keseimbangan kompensasi 20 persen, maka harus meminjam $
100.000 untuk mendapatkan digunakan $ 80.000. Jika tingkat bunga yang ditetapkan
tahunan 8 persen, biaya yang efektif sebenarnya 10 persen: $ 8.000 bunga dibagi
dengan $ 80.000 dari dana yang dapat digunakan sama dengan 10 persen.
Seperti yang kita catat sebelumnya dalam bab ini, survei terbaru
menunjukkan bahwa kompensasi saldo jauh kurang umum sekarang daripada 20
tahun yang lalu. Bahkan, kompensasi saldo sekarang ilegal di banyak negara.
Meskipun tren ini, beberapa bank kecil di negara-negara di mana kompensasi saldo
yang legal masih memerlukan pelanggan mereka untuk mempertahankan kompensasi
saldo.
Jalur Informal Kredit
Sebuah fasilitas kredit adalah perjanjian informal antara bank dan peminjam
menunjukkan maksimum kredit bank akan memperpanjang kepada peminjam.
Sebagai contoh, pada tanggal 31 Desember, seorang petugas pinjaman bank mungkin
menunjukkan kepada manajer keuangan bahwa bank menganggap perusahaan
sebagai "baik" sampai $ 80.000 selama tahun yang akan datang, asalkan kondisi
keuangan peminjam tidak memburuk. Jika pada tanggal 10 Januari manajer keuangan
menandatangani surat promes sebesar $ 15.000 untuk 90 hari, ini akan disebut
"mencatat" $ 15.000 dari garis total kredit. Jumlah ini akan dikreditkan ke rekening
perusahaan itu di bank, dan sebelum pembayaran dari $ 15.000, perusahaan dapat
meminjam jumlah tambahan hingga total $ 80.000 yang beredar pada satu waktu.

Perjanjian Kredit Revolving


Sebuah perjanjian kredit revolving adalah jalur formal kredit sering
digunakan oleh perusahaan-perusahaan besar. Perhatikan bahwa perjanjian kredit
revolving sangat mirip dengan garis kredit informal, tetapi dengan perbedaan
penting: Bank memiliki kewajiban hukum untuk menghormati perjanjian kredit
revolving, dan menerima commitment fee. Baik kewajiban hukum atau biaya yang
ada di bawah garis kredit informal.

PAPER KOMERSIAL
Commercial paper adalah jenis surat utang tanpa jaminan yang diterbitkan
oleh perusahaan yang besar, kuat dan dijual terutama untuk perusahaan bisnis
lainnya, untuk perusahaan asuransi, dana pensiun, untuk reksadana pasar uang, dan
bank. Pada awal tahun 2005, ada sekitar $ 1.481 miliar surat berharga yang beredar,
dibandingkan sekitar $ 951.000.000.000 dari pinjaman bank komersial dan industri.
Sebagian besar surat berharga ini beredar dikeluarkan oleh lembaga keuangan.
Kedewasaan dan Biaya
Jatuh tempo surat berharga umumnya bervariasi dari satu hari ke sembilan
bulan, dengan rata-rata sekitar lima bulan. Tingkat suku bunga surat berharga
berfluktuasi dengan penawaran dan permintaan kondisi-ditentukan di pasar,
bervariasi setiap hari sebagai perubahan kondisi. Baru-baru ini, tingkat surat berharga
telah berkisar dari 11/2 hingga 31/2 poin persentase di bawah suku bunga
menyatakan, dan sampai 1/2 dari titik persentase di atas tingkat T-bill. Sebagai
contoh, pada bulan April 2005, rata-rata di atas kertas komersial tiga bulan adalah
3,09 persen, tingkat prime dinyatakan adalah 5,75 persen, dan tiga bulan tingkat Tbill adalah 2,82 persen.
Penggunaan Surat Berharga
Penggunaan kertas komersial terbatas pada sejumlah relatif kecil dari
kekhawatiran yang sangat besar yang sangat risiko kredit yang baik. Dealer lebih
memilih untuk menangani kertas perusahaan yang kekayaan bersih adalah $ 100 juta
atau lebih dan yang pinjaman tahunan melebihi $ 10 juta. Satu masalah potensial

dengan kertas komersial adalah bahwa debitur yang dalam kesulitan keuangan
sementara mungkin menerima sedikit bantuan karena transaksi surat berharga
umumnya kurang pribadi daripada hubungan perbankan. Dengan demikian, bank
umumnya lebih mampu dan bersedia membantu cuaca pelanggan yang baik badai
sementara daripada kertas agen komersial. Di sisi lain, menggunakan kertas
komersial memungkinkan perusahaan untuk memanfaatkan berbagai sumber kredit,
termasuk lembaga-lembaga keuangan di luar daerah sendiri dan perusahaan industri
di seluruh negeri, dan ini dapat mengurangi biaya bunga.

PENGGUNAAN KEAMANAN DALAM PENDANAAN JANGKA


PENDEK
Sejauh ini, kami belum membahas pertanyaan apakah atau tidak pinjaman
jangka pendek harus diamankan. Surat berharga tidak pernah dijamin, tetapi jenis
lain dari pinjaman dapat dijamin jika hal ini dipandang perlu atau diinginkan. Hal-hal
lain dianggap tetap, lebih baik untuk meminjam tanpa jaminan, karena biaya
pembukuan pinjaman dijamin sering tinggi. Namun, perusahaan-perusahaan sering
menemukan bahwa mereka dapat meminjam hanya jika mereka memasang beberapa
jenis agunan untuk melindungi pemberi pinjaman, atau dengan menggunakan
keamanan yang mereka dapat meminjam pada tingkat yang jauh lebih rendah.
Beberapa jenis agunan dapat digunakan, termasuk saham berharga atau
obligasi, tanah atau bangunan, peralatan, persediaan, dan piutang. Surat berharga
membuat jaminan yang sangat baik, tetapi hanya sedikit perusahaan yang
membutuhkan pinjaman juga memegang portofolio saham dan obligasi. Demikian
pula, real properti (tanah dan bangunan) dan peralatan adalah bentuk yang baik
agunan, tetapi mereka umumnya digunakan sebagai jaminan untuk pinjaman jangka
panjang dan bukan untuk kredit modal kerja. Oleh karena itu, yang paling aman
pinjaman bisnis jangka pendek melibatkan penggunaan piutang dan persediaan
sebagai jaminan.

Anda mungkin juga menyukai