Oleh Kelompok 3 :
Imas Ariastuti
Wulan Permatasari
Yudistira Arisa Nugraha
BAB 19
Hybrid Financing : Preferred Stock, Warrants, and
Convertibles
Preferred Stock (Saham Preferen)
Saham adalah modal saham yang memiliki keistimewaan tertentu, yaitu
dalam hal dividen dan hak pengembalian modalnya merupakan campuran antara
saham biasa dan obligasi. Artinya, di samping memiliki karakteristik seperti obligasi,
juga memiliki karakteristik saham biasa. Karakteristik obligasi misalnya, saham
preferen memberikan hasil yang tetap, seperti bunga obligasi dan memiliki
karakteristik saham biasa, sebab tidak selamanya saham preferen bisa memberikan
penghasilan seperti yang dikehendaki pemegangnya. Jika suatu ketika emiten
mengalami kerugian, maka pemegang saham peferen bisa tidak menerima
pembayaran dividen yang sudah ditetapkan sebelumnya.
Namun, dibandingkan dengan saham biasa, pemilik saham preferen memiliki
keistimewaan memperoleh prioritas pilihan (preferen) pembayaran dividen terlebih
dahulu dibandingkan pemilik saham biasa.
Seperti telah dijelaskan sebelumnya, bahwa jika emiten mengalami kerugian
maka pemilik saham preferen bisa tidak menerima pembayaran dividen. Akan tetapi,
sebagian besar emisi saham preferen bersifat kumulatif (cumulative), yang artinya
bahwa total kumulatif dari seluruh dividen saham preferen yang belum dibayarkan
harus dibayarkan terlebih dahulu sebelum dividen atas saham biasa dapat dibayarkan.
Dividen saham preferen yang belum dibayarkan disebut tunggakan (arrearages).
Dividen dengan tunggakan tidak memperoleh bunga; akibatnya, tunggakan tidak
mengalami pertumbuhan dalam hal bunga majemuk, tetapi tunggakan hanya
mengalami pertumbuhan dari tambahan dividen saham preferen yang tidak
dibayarkan. Umumnya, oleh emiten akrual tunggakan dari saham preferen dibatasi
hanya selama beberapa tahun saja, misalnya tiga tahun, yang berarti bahwa fitur
kumulatif ini akan berhenti setelah tiga tahun. Akan tetapi dividen dalam tunggakan
tetap terus berlaku sampai dividen tersebut dibayarkan.
adalah saham preferen yang tingkat dividennya dikaitkan dengan tingkat bunga
dari sekuritas pemerintah.
ARP, yang umumnya diterbitkan oleh perusahaan fasilitas umum dan bank-bank
komersial besar, disenangi oleh para pengamat ekonomi dan investor karena
merupakan investasi jangka pendek yang hampir sempurna bagi perusahaanperusahaan pembeli, karena (1) hanya 30 persen dari dividen yang dapat
dikenakan pajak bagi perusahaan, dan (2) fitur tingkat bunga mengambang yang
dimiliki saham ini akan tetap menjaga emisi diperdagangkan mendekati nilai pari.
Akan tetapi, ARP masih memiliki volatilitas harga akibat (1) adanya perubahanperubahan pada tingkat resiko dari emiten dan (2) adanya fakta bahwa imbal hasil
pemerintah mengalami fluktuasi di antara tanggal-tanggal penyesuaian tarif
dividen. Jadi, ARP memiliki cukup banyak ketidakstabilan harga untuk dapat
dimiliki di dalam portofolio aktiva yang likuid dari kebanyakan investor
perusahaan.
b.
Oleh karena saham preferen terkadang tidak memiliki waktu jatuh tempo, dan
karena pembayaran dana pelunasan saham preferen, jika ada, umumnya disebar
dalam jangka waktu yang cukup panjang, maka emisi saham preferen akan
mengurangi pengeluaran arus kas akibat pelunasan kembali pokok yang terjadi
pada emisi utang.
Sedangkan, kerugian-kerugian dari saham preferen adalah, antara lain:
Dividen saham bukanlah pengurang pajak bagi emiten saham, sehingga biaya
saham preferen setelah pajak umumnya menjadi lebih tinggi daripada biaya utang
setelah pajak.
Meskipun dividen saham preferen dapat dilewatkan, investor berharap dividen
tersebut tetap dapat dibayarkan, dan perusahaan akan berusaha membayarkan
imbal hasil tersebut jika kondisi keuangan mengizinkan. Ini menyebabkan
dividen saham preferen dapat dianggap sebagai biaya tetap, oleh karenanya,
penggunaan dividen tersebut, seperti dalam utang, akan meningkatkan resiko
keuangan dan biaya ekuitas.
Warrants (Waran)
Waran adalah hak untuk membeli sejumlah saham biasa pada waktu dan harga yang
sudah ditentukan. Biasanya waran dijual bersamaan dengan surat berharga lain,
semisal obligasi, yang digunakan untuk merangsang investor membeli utang jangka
panjang (obligasi) dengan tingkat kupon yang lebih rendah daripada seharusnya.
Sebagai contoh, ketika Infomatics Corporation, sebuah perusahaan teknologi tinggi
yang tumbuh dengan pesat, ingin menjual obligasi 20 tahun senilai $50 juta pada
tahun 2002, para bankir investasi perusahaan menginformasikan kepada wakil
presiden keuangan bahwa obligasi tersebut akan sulit untuk dijual dengan tingkat
kupon sebesar 10 persen mengikuti tingkat rata-rata kupon obligasi di pasar. Namun,
sebagai alternatif, bankir tersebut menyarankan bahwa para investor mungkin akan
bersedia membeli obligasi dengan tingkat kupon hanya sebesar 8 persen jika
perusahaan menawarkan 20 waran untuk setiap obligasi $1000, di mana setiap waran
memberikan hak kepada pemegangnya untuk membeli selembar saham biasa dengan
harga pelaksanaan sebesar $22 per lembar saham. Saham perusahaan dijual pada
harga $20 per lembar pada saat itu, dan waran akan jatuh tempo pada tahun 2012 jika
belum pernah digunakan sebelumnya.
Mengapa para investor mau membeli obligasi Infomatics dengan imbal hasil
hanya sebesar 8 persen sedangkan tingkat rata-rata imbal hasil obligasi di pasar
sebesar 10 persen hanya karena ditawarkan juga waran sebagai bagian dari paket
tersebut? Ini karena waran adalah opsi beli jangka panjang yang memiliki nilai di
mana pemilik waran dapat membeli saham biasa perusahaan pada harga pelaksanaan
tanpa melihat berapa pun kenaikan harga pasarnya. Opsi ini menutupi tingkat bunga
rendah dari obligasi dan membuat paket obligasi dengan imbal hasil rendah ditambah
waran menjadi penawaran yang menarik bagi investor.
Keuntungan dan Resiko Investasi Waran
Memiliki waran tidak ubahnya menabung. Namun, yang membedakan adalah surat
tanda menabung tidak dapat diperjualbelikan, sedang waran dapat diperjualbelikan,.
Selain itu waran bisa diubah menjadi saham. Pilihan terhadap alat investasi ini karena
kemampuannya memberikan penghasilan ganda yaitu di samping akan mendapatkan
bunga obligasi, kelak setelah waran dikonversi menjadi saham, akan mendapatkan
dividen dan capital gain.
Dengan membeli satu paket obligasi yang disertai waran, berarti pemodal
akan mendapat penghasilan dari dua sumber, yaitu dari bunga obligasi dan dari
dividen saham biasa. Tetapi hanya pemegang waran yang menggunakan haknya,
yang akan menerima dividen. Pemegang obligasi yang disertai waran kemungkinan
akan mendapat keuntungan dari capital gain, selain tentu saja bunga obligasi.
Selain keuntungan, waran juga merupakan instrumen investasi yang tidak
lepas dari resiko. Ada beberapa resiko yang menyertai waran, pertama, resiko yang
sudah pasti dihadapi oleh pembeli waran adalah menerima bunga yang lebih rendah.
Tentu resiko ini hanya akan diterima oleh pembeli waran yang menyertai obligasi.
Kedua, hilangnya kesempatan para investor pembeli waran mendapatkan capital
gain. Ini bisa terjadi kalau pada saat pelaksanaan hak, harga saham di bursa lebih
rendah dari harga pelaksanaan. Terakhir, menurunnya EPS (earning per
share/pendapatan per saham). Hal ini terjadi jika pemegang waran menggunakan
(mengkonversi) haknya ke bentuk saham biasa dimana pihak emiten wajib
menambah jumlah saham yang beredar. Akibatnya, penambahan jumlah saham yang
beredar ini akan menurunkan EPS.
Penggunaan Waran dalam Pendanaan
Waran umumnya dipergunakan oleh perusahaan-perusahaan kecil yang tumbuh
dengan cepat sebagai pemanis ketika perusahaan-perusahaan tersebut menjual
obligasi atau saham preferen. Perusahaan seperti itu sering kali dipandang oleh
investor sebagai investasi yang sangat beresiko, sehingga obligasi mereka dapat
dijual hanya jika memberikan tingkat kupon yang sangat tinggi dan dengan ketentuan
perwaliamanatan (indenture) yang sangat ketat. Oleh karena itu, untuk menghindari
hal ini, perusahaan-perusahaan kecil tersebut seringkali menawarkan waran bersama
dengan obligasi.
Salah satu fitur waran yang menarik bagi perusahaan-perusahaan, umumnya
skala kecil, menggunakan instrumen ini untuk mendapatkan modal adalah bahwa
waran pada umumnya akan menarik dana hanya jika dana tersebut dibutuhkan. Jika
perusahaan tumbuh, maka perusahaan kemungkinan akan membutuhkan ekuitas
modal baru. Pada waktu yang bersamaan, pertumbuhan akan menyebabkan harga
saham mengalami kenaikan dan waran dilaksanakan, sehingga akibatnya perusahaan
akan mendapatkan tambahan kas.
Bagi investor, disatukannya waran dengan obligasi memungkinkan investor
untuk ikut merasakan pertumbuhan perusahaan, tentunya dengan asumsi perusahaan
tersebut memang benar tumbuh dan maju. Karena itu, para investor bersedia
menerima tingkat bunga yang lebih rendah dan ketentuan perwaliamanatan yang
kurang mengikat.
Hampir seluruh waran saat ini dapat dilepaskan (detachable). Jadi, setelah
suatu obligasi dengan waran terjual, waran tersebut dapat dilepaskan dan
diperdagangkan secara terpisah dari obligasi. Maka tidak mengherankan ketika
waran telah dilaksanakan, instrumen obligasinya masih tetap beredar di pasaran.
Harga pelaksanaan waran umumnya ditentukan sekitar 20 hingga 30 persen di
atas harga pasar saham pada tanggal obligasi tersebut diterbitkan. Jika perusahaan
mengalami pertumbuhan dan maju, dan jika harga saham naik di atas harga
pelaksanaan di mana saham akan dibeli, para pemegang waran dapat melaksanakan
waran mereka dan membeli saham pada harga yang telah ditentukan. Terdapat tiga
kondisi yang akan mendorong pemegang waran melaksanakan waran: (1) pemegang
waran pasti akan melaksanakan dan membeli saham jika waran segera jatuh tempo
dan harga pasar saham berada di atas harga pelaksanaan. (2) pemegang waran akan
melaksanakan waran secara sukarela jika perusahaan menaikkan dividen yang
diberikan atas pemegang saham dalam jumlah yang memadai. (3) waran kadang kala
memiliki harga pelaksanaan yang dinaikkan (stepped-up exercise price), yang akan
mendorong pemegang waran melaksanakannya.
Convertibles (Konvertibel)
Sekuritas konvertibel adalah obligasi atau saham preferen yang, berdasarkan
prasyarat dan kondisi tertentu, dapat dipertukarkan dengan (atau dikonversi menjadi)
saham biasa sebagai opsi dari pemegangnya. Sama halnya dengan harga pelaksanaan
waran, harga konversi pada umumnya ditentukan berada pada kisaran 20 hingga 30
persen di atas harga pasar yang berlaku pada saat emisi konvertibel tersebut dijual.
Sedangkan untuk perbedaannya, pelaksanaan waran akan memberikan tambahan
dana bagi perusahaan jika waran dieksekusi oleh investor, namun, untuk konversi
tidak menghasilkan modal di dalam neraca perusahaan emiten.
Rasio Konversi dan Harga Konversi
Salah satu ketentuan penting dari rasio konvertibel adalah rasio konversi (conversion
ratioCR), yang didefinisikan sebagai jumlah lembar saham yang akan diterima oleh
pemegang obligasi saat konversi dilakukan. Ketentuan lainnya adalah harga konversi
(conversion pricePC), yang merupakan harga efektif yang dibayarkan untuk saham
biasa yang diperoleh dengan mengonversi suatu sekuritas konvertibel.
Hubungan antara rasio konversi dan harga konversi dapat diilustrasikan pada
contoh berikut:
Perusahaan Silicon Valley Software mengeluarkan obligasi konvertibel untuk
membiayai proyek mereka. Obligasi konvertibel diterbitkan dengan nilai pari
sebesar $1000 pada bulan Juli 2003. Sebelum obligasi jatuh tempo pada tanggal
15 Juli 2023, pemegangnya dapat menukar selembar obligasi dengan 20 lembar
saham biasa; sehingga rasio konversi menjadi 20. Obligasi tersebut membebani
pembelinya $1000, atau sebesar nilai parinya, ketika diterbitkan. Membagi nilai
pari sebesar $1000 dengan 20 lembar saham yang diterima akan menghasilkan
harga konversi sebesar $50 per lembar saham:
Nilai pari obligasi yang diserahkan
Jumlah saham yang diterima
$1000 $1000
$50
CR
20
H arg a konversi Pc
Sebaliknya, dengan menghitung nilai CR, kita dapat menemukan rasio konversi:
Rasio konversi CR
$1000
Pc
$1000
20 lembar saham
$50
Sebuah konflik keagenan yang berpotensi muncul antara pemegang obligasi dan
pemegang saham adalah substitusi aset, juga dikenal sebagai "bait and switch."
Misalkan perusahaan telah melakukan investasi dalam proyek-proyek berisiko
rendah, dan karena risikonya rendah, pemegang obligasi mengenakan tingkat suku
bunga yang rendah. Apa yang terjadi jika perusahaan sedang mempertimbangkan
usaha yang sangat berisiko tetapi sangat menguntungkan, namun calon pemberi
pinjaman tidak tahu tentang hal itu? Perusahaan mungkin memutuskan untuk
menaikkan utang rendah suku bunga tanpa menjabarkan bahwa dana akan
diinvestasikan dalam proyek berisiko. Setelah dana telah dinaikkan dan investasi
dilakukan, nilai utang harus jatuh karena suku bunga akan terlalu rendah untuk
mengkompensasi pemegang utang untuk risiko tinggi yang mereka tanggung. Ini
adalah sebuah situasi seperti "kepala saya menang, dan anda kehilangan ekornya",
dan itu menghasilkan transfer kekayaan dari pemegang obligasi kepada pemegang
saham.
Sebuah perusahaan dengan prospek masa depan yang baik mungkin ingin
menerbitkan ekuitas, tetapi tahu bahwa pasar akan menafsirkan ini sebagai sinyal
negatif. Salah satu cara untuk mendapatkan ekuitas dan belum menghindari efek
sinyal ini adalah untuk menerbitkan convertible bond. Karena perusahaan tahu
prospek masa depan yang benar lebih baik daripada pasar yang mengantisipasi,
perusahaan tahu bahwa obligasi kemungkinan akan berakhir diubah menjadi ekuitas.
Dengan demikian, perusahaan dalam situasi ini menerbitkan saham melalui pintu
belakang ketika mengeluarkan convertible bond.
Singkatnya, convertible adalah surat logis untuk digunakan dalam setidaknya dua
situasi. Pertama, jika sebuah perusahaan ingin membiayai straight debt, tetapi
pemberi pinjaman takut dana akan diinvestasikan dengan cara yang meningkatkan
profil risiko perusahaan, maka convertible adalah pilihan yang baik. Kedua, jika
sebuah perusahaan ingin menerbitkan saham tetapi berpikir langkah tersebut akan
menyebabkan investor untuk menafsirkan penawaran saham sebagai sinyal masa sulit
di depan, sekali lagi convertible akan menjadi pilihan yang baik.
Perbandingan Akhir antara Waran dan Konvertibel
Convertible bond dan waran dianggap sesuatu yang hampir sama. Namun,
pandangan lebih dekat mengungkapkan salah satu perbedaan utama dan perbedaan
kecil antara dua sekuritas tersebut.
(1) Seperti yang kita bahas sebelumnya, pelaksanaan waran membawa modal baru,
sementara konversi convertible menghasilkan hanya pada transfer keuangan
perusahaan.
(2) Melibatkan fleksibilitas. Kebanyakan convertible mengandung call provision
yang memungkinkan penerbit baik untuk mengembalikan utang atau memaksa
konversi, tergantung pada hubungan antara nilai konversi dan call price. Namun,
sebagian besar waran tidak callable, sehingga perusahaan harus menunggu sampai
jatuh tempo waran untuk menghasilkan modal baru. Umumnya, jatuh tempo juga
berbeda antara waran dan convertible. Waran biasanya memiliki jatuh tempo lebih
pendek daripada convertible, dan waran biasanya berakhir sebelum utang yang
menyertai mereka jatuh tempo. Selanjutnya, waran memberikan saham biasa di masa
depan lebih sedikit daripada convertible, karena dengan convertible semua utang
dikonversi menjadi saham sedangkan utang tetap beredar saat waran tersebut
dilakukan. Bersama-sama, fakta ini menyarankan bahwa penerbit debt-plus-waran
yang sebenarnya lebih menarik dalam penjualan utang daripada penjualan ekuitas.
Secara umum, perusahaan yang menerbitkan utang dengan waran yang lebih kecil
dan lebih berisiko daripada yang mengeluarkan convertible. Satu alasan yang
mungkin untuk penggunaan sekuritas pilihan, terutama penggunaan utang dengan
waran oleh perusahaan kecil, adalah kesulitan investor dalam menilai risiko
perusahaan kecil. Jika startup dengan sesuatu yang baru, produk belum teruji mencari
pembiayaan utang, sangat sulit bagi calon pemberi pinjaman untuk menilai
keberisikoan usaha; maka sulit untuk menetapkan tingkat suku bunga yang wajar.
Dalam keadaan ini, banyak calon investor akan enggan untuk berinvestasi, sehingga
perlu untuk menetapkan tingkat suku bunga yang sangat tinggi untuk menarik modal
utang. Dengan menerbitkan utang dengan waran, investor mendapatkan paket yang
menawarkan potensi upside untuk mengimbangi risiko kerugian.
Akhirnya, ada perbedaan yang signifikan dalam biaya emisi antara utang dengan
waran dan convertible debt. Obligasi dengan waran biasanya membutuhkan biaya
emisi yang sekitar 1,2 poin persentase lebih dari biaya flotasi untuk convertible.
Secara umum, pembiayaan obligasi dan waran menetapkan biaya underwriting yang
mendekati rata-rata tertimbang dari biaya yang terkait dengan masalah utang dan
ekuitas, sementara biaya penjaminan untuk convertible lebih seperti yang terkait
dengan straight debt.
Perbedaan
Pelaksanaan
Waran
Membawa modal ekuitas masuk
Tidak
Konvertibel
membawa modal
masuk,
Fleksibilitas
hanya
terjadi
perpindahan akuntansi
Emiten dapat membeli kembali Emiten tidak dapat membeli
obligasi yang telah dikonversi kembali
menjadi saham tanpa menunggu menunggu
jatuh tempo
Waktu jatuh
Singkat
tempo
Jumlah saham
Sedikit
waran,
hingga
tetapi
waran
jatuh tempo
Lama
Banyak
biasa di masa
depan
Beban konversi
obligasi
akan
biasa
Besar
Perusahaan
(Emiten)
Biaya emisi
BAB 20
Working Capital Management
lama
pengendapan
persediaan
dengan mempercepat
MANFAAT
waktu
dilakukan
dengan
penjualan
kredit
yang
longgar
sehingga
1. Transaksi
Kas dipegang untuk motif transaksi, memungkinkan perusahaan untuk memenuhi
kebutuhan kas yang muncul dalm kegiatan operasional perusahaan. Cash balance
terdiri dari pembayaran rutin dan penagihan rutin yang disebut dengan transaction
balance.
2. Kompensasi
Kas balance dijaga oleh bank sebagai kompensasi jasa pelayanan bank yang
diberikan ke perusahaan berupa saldo minimum yang harus ada di rekening
gironya.
Cash Budget
Adalah budget yang digunakan untuk perencanaan kas beserta pengendaliannya.
Cash budget menyajikan kas masuk dan kas keluar untuk periode tertentu.
Cash budget digunakan untuk membantu manajemen dalam usaha menjaga saldo
kas agar tetap seimbang dengan kebutuhan untuk menghindari kemungkinan
terjadinya kas idle ataupun kekurangan kas (shortgaes).
Jika anda sebagai individu yang menerima pendapatan setahun sekali, anda
mungkin akan memasukkannya ke dalam bank, penarikan rekening anda secara
berkala, dan memiliki saldo rata-rata untuk tahun sama dengan sekitar setengah
pendapatan tahunan anda. Jika bukan anda bisa mengatur untuk menerima
pendapatan mingguan dan membayar sewa, biaya kuliah, dan biaya lainnya setiap
minggu, dan jika anda yakin dengan perkiraan arus masuk dan keluar anda, maka
anda bisa memegang saldo kas rata-rata kecil.
Situasi yang sama persis berlaku untuk bisnis dengan meningkatkan perkiraan
mereka dan dengan waktu penerimaan kas bertepatan dengan kebutuhan kas,
perusahaan dapat menahan saldo transaksinya ke minimum. Menyadari hal ini,
perusahaan utilitas, perusahaan minyak, perusahaan kartu kredit, dan sebagainya,
mengatur untuk pelanggan tagihan, dan membayar tagihan mereka sendiri, pada
"siklus penagihan" regular sepanjang bulan. Sinkronisasi arus kas memberikan kas
ketika dibutuhkan dan dengan demikian memungkinkan perusahaan untuk
mengurangi saldo kas yang diperlukan untuk mendukung operasi.
Mempercepat Proses Cek-Kliring
Ketika pelanggan menulis dan mengirim cek, dana tidak tersedia untuk
perusahaan penerima sampai proses check-kliring telah selesai. Bank harus terlebih
dahulu memastikan bahwa cek disimpan baik dan dana yang tersedia sebelum
diberikan kepada perusahaan.
Dalam prakteknya, mungkin diperlukan waktu yang lama untuk sebuah
perusahaan untuk memproses cek masuk dan mendapatkan penggunaan uang.
Sebuah cek pertama harus disampaikan melalui surat dan kemudian dibersihkan
melalui sistem perbankan sebelum uang dapat dimanfaatkan. Cek yang diterima dari
pelanggan di kota-kota yang jauh terutama tunduk pada penundaan karena surat
penundaan dan juga karena banyak bank yang terlibat. Sebagai contoh, asumsikan
bahwa kita menerima cek dan menyimpannya di bank kami. Bank kami harus
mengirim cek ke bank di mana ia ditarik. Hanya ketika yang terakhir ini dana transfer
bank ke bank kami adalah dana yang tersedia bagi kita untuk digunakan. Cek
umumnya dikliring melalui Federal Reserve System atau melalui clearing house yang
didirikan oleh bank-bank di kota tertentu. Tentu saja, jika cek tersebut disimpan di
bank yang sama dimana ia ditarik, bank yang hanya mentransfer dana oleh entri
pembukuan dari satu deposan yang lain. Lamanya waktu yang dibutuhkan untuk
pemeriksaan untuk jelas sehingga fungsi dari jarak antara pembayar dan bank
penerima pembayaran itu. Dalam kasus tempat transaksi swasta, kliring dapat
berkisar dari satu sampai tiga hari. Cek umumnya dibersihkan melalui Federal
Reserve System dalam waktu sekitar dua hari, tapi penundaan mail dapat
memperlambat hal pada setiap ujung keterlibatan Fed dalam proses.
Using Float
Float didefinisikan sebagai perbedaan antara saldo yang tertera dalam buku
cek perusahaan (atau individu) dan keseimbangan pada catatan bank. Misalkan
sebuah perusahaan menulis, rata-rata, cek dalam jumlah sebesar $ 5.000 setiap hari,
dan dibutuhkan enam hari untuk pemeriksaan ini untuk membersihkan dan dipotong
dari rekening bank perusahaan. Hal ini akan menyebabkan perusahaan cek sendiri
untuk menunjukkan keseimbangan $ 30.000 lebih kecil dari saldo pada catatan bank;
Perbedaan ini disebut floating pencairan. Sekarang anggaplah perusahaan juga
menerima cek sebesar $ 5.000 setiap hari, tetapi kehilangan empat hari saat mereka
sedang disimpan dan dibersihkan. Hal ini akan mengakibatkan $ 20.000 koleksi float.
Secara total, perbedaan net float perusahaan itu antara $ 30.000 pencairan positif
float dan $ 20.000 koleksi negatif float, akan menjadi $ 10.000.
Penundaan yang menyebabkan float timbul karena butuh waktu untuk cek (1)
untuk melakukan perjalanan melalui mail (surat float), (2) untuk diproses oleh
perusahaan penerima (pengolahan float), dan (3) untuk membersihkan melalui sistem
perbankan (kliring, atau ketersediaan, float). Pada dasarnya, ukuran float bersih
perusahaan adalah fungsi dari kemampuannya untuk mempercepat koleksi pada cek
yang diterimanya dan memperlambat koleksi di cek yang tertulis. Perusahaan yang
efisien berusaha keras untuk mempercepat proses pemeriksaan yang masuk, sehingga
menempatkan dana untuk bekerja lebih cepat, dan mereka mencoba untuk
Inventaris
Dua tujuan manajemen persediaan (1) untuk memastikan bahwa persediaan
yang diperlukan untuk mempertahankan operasi yang tersedia, namun (2) untuk
menahan biaya pemesanan dan membawa persediaan ke tingkat serendah mungkin.
Sementara menganalisa perbaikan dalam siklus konversi kas, kami mengidentifikasi
beberapa arus kas dikaitkan dengan penurunan dalam persediaan. Selain poin yang
dibuat sebelumnya, tingkat persediaan yang lebih rendah mengurangi biaya karena
penyimpanan dan penanganan, asuransi, pajak properti, dan pembusukan atau usang.
Ada biaya yang terkait dengan memegang terlalu sedikit persediaan, dan
biaya ini dapat parah. Secara umum, jika bisnis membawa persediaan kecil, harus
sering menyusun ulang. Hal ini akan meningkatkan biaya pemesanan. Yang lebih
penting, perusahaan dapat kehilangan penjualan menguntungkan, dan juga menderita
kehilangan goodwill yang dapat menyebabkan penjualan masa depan yang lebih
rendah jika mereka mengalami kehabisan persediaan. Jadi, penting untuk memiliki
cukup persediaan yang dimiliki untuk memenuhi permintaan pelanggan.
Manajemen Piutang
Perusahaan secara umum bukan hanya menjual secara tunai dari pada kredit,
namun tekanan kompetitif sebagian besar perusahaan untuk menawarkan kredit.
Dengan demikian, barang dikirim, persediaan berkurang, dan rekening piutang
terbentuk. Akhirnya, pelanggan akan membayar rekening, pada saat (1) perusahaan
akan menerima uang tunai dan (2) piutang akan menurun. Membawa piutang
memiliki biaya baik langsung maupun tidak langsung, tetapi juga memiliki manfaat
penting peningkatan penjualan.
Manajemen piutang dimulai dengan kebijakan kredit, tetapi sistem monitoring juga
penting. Tindakan korektif sering dibutuhkan, dan satu-satunya cara untuk
mengetahui apakah situasi keluar dari tangan adalah dengan sistem kontrol piutang
yang baik.
Kebijakan Kredit
Keberhasilan atau kegagalan bisnis terutama tergantung pada permintaan
produk-sebagai aturan, semakin tinggi penjualan, semakin besar keuntungan dan
semakin tinggi harga sahamnya. Penjualan, pada gilirannya, tergantung pada
sejumlah faktor, beberapa eksogen tetapi yang lain dibawah kendali perusahaan.
Penentu permintaan utama yang dapat dikendalikan adalah harga jual, kualitas
produk, iklan, dan kebijakan kredit perusahaan. Kebijakan kredit, pada gilirannya,
terdiri dari empat variabel tersebut:
1. Jangka waktu kredit, yang merupakan lamanya waktu pembeli yang diberikan
untuk membayar pembelian mereka. Misalnya, istilah kredit "2/10, net 30"
menunjukkan bahwa pembeli bisa memakan waktu hingga 30 hari untuk
membayar.
2. Diskon yang diberikan untuk pembayaran awal, termasuk persentase diskon
dan seberapa cepat pembayaran harus dilakukan untuk memenuhi syarat
untuk diskon. Istilah kredit "2/10, net 30" memungkinkan pembeli untuk
mengambil diskon 2 persen jika mereka membayar dalam waktu 10 hari. Jika
tidak, mereka harus membayar jumlah penuh dalam waktu 30 hari.
3. Standar kredit, yang merujuk pada kekuatan keuangan yang diperlukan
nasabah kredit yang dapat diterima. Standar kredit yang lebih rendah
meningkatkan penjualan, tetapi juga meningkatkan kredit macet.
4. Kebijakan koleksi, yang diukur dengan ketangguhan atau kelalaian dalam
upaya untuk menagih rekening lambat membayar. Kebijakan tangguh dapat
mempercepat
pengambilan,
tetapi
juga
mungkin
marah
pelanggan,
Jumlah total piutang yang beredar pada waktu tertentu ditentukan oleh dua faktor: (1)
volume penjualan kredit dan (2) panjang rata-rata waktu antara penjualan dan
koleksi.
Piutang Usaha = Penjualan Kredit Perhari x Panjang Periode Penagihan
Jika salah satu penjualan kredit atau perubahan periode pengumpulan, perubahan
tersebut akan tercermin dalam piutang.
Pemantauan Posisi Piutang
Ketika penjualan kredit dibuat, peristiwa berikut terjadi: (1) Persediaan dikurangi
dengan harga pokok penjualan, (2) piutang meningkat dengan harga jual, dan (3)
perbedaannya adalah keuntungan, yang ditambahkan ke laba ditahan. Jika penjualan
adalah uang tunai, maka uang tunai dari penjualan sebenarnya telah diterima oleh
perusahaan, tetapi jika penjualan adalah kredit, perusahaan tidak akan menerima
uang tunai dari penjualan kecuali dan sampai account dikumpulkan.
Days Sales Outstanding (DSO). Misalkan Super Set Inc, produsen televisi, menjual
200.000 unit televisi tahun dengan harga $ 198 per unit. Selanjutnya, berasumsi
bahwa semua penjualan secara kredit dengan ketentuan sebagai berikut: Jika
pembayaran dilakukan dalam waktu 10 hari, pelanggan akan menerima diskon 2% ;
sebaliknya jika pembayaran dilakukan 30 hari maka pelanggan harus membayar
penuh. Akhirnya, menganggap bahwa 70 persen pelanggan mengambil diskon dan
membayar pada hari 10, sedangkan 30 persen lainnya membayar pada hari 30.
DSO Super Set kadang disebut Average Collection Period (ACP), yaitu 16 hari:
DSO = ACP = 0.7(10 hari) + 0.3(30 hari) = 16 hari
Rata-rata penjualan harian (ADS) Super Set adalah $108.493 :
DSO =
DSO juga dapat dibandingkan dengan persyaratan kredit perusahaan itu sendiri.
Misalnya dengan rata-rata DSO dari Super Set menjadi 35 hari. Dengan DSO 35
hari, beberapa pelanggan jelas akan mengambil lebih dari 35 hari untuk membayar
tagihan mereka. Pada kenyataannya, jika banyak pelanggan yang membayar dalam
waktu 10 hari untuk mendapatkan keuntungan dari diskon, yang lainnya harus
membayar lebih lama dari 35 hari. Salah satu cara untuk memeriksa kemungkinan ini
adalah dengan menggunakan jadwal penuaan seperti yang dijelaskan di bagian
selanjutnya.
Aging Schedules. Penuaan jadwal tidak dapat dibangun dari jenis data ringkasan
yang dilaporkan dalam laporan keuangan; mereka harus dikembangkan dari rekening
piutang perusahaan. Namun, perusahaan yang dikelola dengan baik telah melakukan
mereka catatan piutang yang terkomputerisasi , sehingga mudah untuk menentukan
usia setiap faktur, untuk mengurutkan secara elektronik berdasarkan kategori usia,
dan dengan demikian untuk menghasilkan jadwal penuaan.
Manajemen harus terus-menerus memantau baik DSO dan jadwal penuaan untuk
mendeteksi tren, untuk melihat bagaimana pengalaman koleksi perusahaan
membandingkan dengan persyaratan kredit, dan untuk melihat seberapa efektif
bagian kredit beroperasi dibandingkan dengan perusahaan lain dalam industri. Jika
DSO mulai untuk memperpanjang, atau jika
umur mulai menunjukkan persentase peningkatan rekening lewat jatuh tempo, maka
kebijakan kredit perusahaan mungkin perlu diperketat.
Ingat bahwa modal kerja operasi bersih adalah sama dengan operasi aktiva
lancer dikurangi operasi kewajiban lancar. Bagian sebelumnya membahas
pengelolaan operasi aktiva lancar (kas, persediaan, dan piutang), dan bagian-bagian
berikut membahas dua jenis utama dari operasi kewajiban lancar, akrual dan hutang.
Akrual
Perusahaan umumnya membayar karyawan pada, setiap dua minggu, atau
bulanan mingguan, sehingga neraca biasanya akan menunjukkan beberapa upah yang
masih harus dibayar. Demikian pula, pajak perusahaan sendiri taksiran penghasilan,
Jaminan Sosial dan pajak penghasilan dipotong dari gaji karyawan, dan pajak
penjualan yang dikumpulkan umumnya dibayar secara mingguan, bulanan, atau
kuartalan; maka neraca biasanya akan menunjukkan beberapa pajak yang masih
harus dibayar bersama dengan upah yang masih harus dibayar.
Akrual ini meningkatkan secara otomatis, atau secara spontan, sebagai
operasi perusahaan berkembang. Namun, perusahaan tidak dapat mengontrol
biasanya akrual yang: Waktu pembayaran upah ditentukan oleh kekuatan-kekuatan
ekonomi dan adat industri, sedangkan tanggal pembayaran pajak yang ditetapkan
oleh hukum. Dengan demikian, perusahaan menggunakan semua akrual mereka bisa,
tetapi mereka memiliki sedikit kontrol atas tingkat account tersebut.
Hutang (Kredit Perdagangan)
Perusahaan umumnya melakukan pembelian dari perusahaan lain secara
kredit, pencatatan utang sebagai akun hutang. Hutang, atau kredit perdagangan,
adalah kategori terbesar dari operasi kewajiban lancar, mewakili sekitar 40 persen
dari kewajiban lancar dari perusahaan non finansial rata-rata. Persentase tersebut
agak lebih besar bagi perusahaan-perusahaan yang lebih kecil: Karena perusahaanperusahaan kecil sering tidak memenuhi syarat untuk pembiayaan dari sumber lain,
mereka mengandalkan terutama berat pada kredit perdagangan.
Biaya Kredit Perdagangan
Perusahaan yang menjual secara kredit memiliki kebijakan kredit yang
mencakup persyaratan tertentu dalam kredit. Sebagai contoh, Microchip Electronics
menjual pada hal 2/10, net 30, artinya memberikan pelanggan diskon 2 persen jika
mereka membayar dalam waktu 10 hari dari tanggal faktur, tetapi jumlah faktur
penuh jatuh tempo dan dilunasi dalam waktu 30 hari jika diskon tidak diambil.
Berdasarkan pembahasan sebelumnya, kredit perdagangan dapat dibagi
menjadi dua komponen: (1) kredit perdagangan bebas, yang melibatkan kredit yang
diterima selama periode diskon, dan (2) kredit perdagangan mahal, yang melibatkan
kredit lebih dari perdagangan bebas kredit dan yang biaya merupakan salah satu
implisit berdasarkan diskon yang hilang. Perusahaan harus selalu menggunakan
komponen bebas, tapi mereka harus menggunakan komponen yang mahal hanya
setelah menganalisis biaya modal ini untuk memastikan bahwa itu adalah kurang dari
biaya dana yang dapat diperoleh dari sumber lain. Menurut ketentuan perdagangan
yang ditemukan di sebagian besar industri, komponen mahal relatif mahal, sehingga
perusahaan-perusahaan yang lebih kuat akan menghindari menggunakannya.
akan
dapat
membayar
kewajiban
yang
jatuh
tempo.
Untuk
Pendekatan Konservatif
Panel c Gambar 21-2 memiliki garis di atas garis menunjuk NOWC permanen
putus-putus, menunjukkan bahwa sumber jangka panjang yang digunakan untuk
membiayai semua kebutuhan aset operasi tetap dan juga untuk memenuhi beberapa
kebutuhan musiman. Dalam situasi ini, perusahaan menggunakan sejumlah kecil
utang jangka pendek untuk memenuhi kebutuhan puncaknya, tetapi juga memenuhi
bagian dari kebutuhan musiman oleh "menyimpan likuiditas" dalam bentuk surat
berharga. Gundukan-gundukan di atas garis putus-putus mewakili pembiayaan
jangka pendek, sedangkan palung bawah garis putus-putus mewakili investasi jangka
pendek. Panel c merupakan sangat aman, konservatif kebijakan pembiayaan aktiva
lancar.
lebih berisiko daripada kredit jangka panjang, menggunakan dana jangka pendek
memang memiliki beberapa keuntungan yang signifikan. Pro dan kontra dari
pembiayaan jangka pendek yang dipertimbangkan dalam bagian ini.
Keuntungan Pembiayaan Jangka Pendek
Pertama, pinjaman jangka pendek dapat diperoleh jauh lebih cepat dari kredit
jangka panjang. Lender akan bersikeras pemeriksaan keuangan yang lebih
menyeluruh sebelum memperpanjang kredit jangka panjang, dan perjanjian pinjaman
akan harus dijabarkan secara rinci yang cukup karena banyak yang bisa terjadi
selama kehidupan pinjaman 10 sampai 20 tahun. Oleh karena itu, jika dana yang
diperlukan terburu-buru, perusahaan harus melihat ke pasar jangka pendek.
Kedua, jika kebutuhan untuk dana musiman atau siklus, suatu perusahaan
mungkin tidak ingin berkomitmen untuk utang jangka panjang: (1) biaya flotasi lebih
tinggi untuk utang jangka panjang dari kredit jangka pendek. (2) Meskipun utang
jangka panjang dapat dilunasi lebih awal, memberikan perjanjian pinjaman
mencakup ketentuan prabayar, hukuman prabayar bisa mahal. Oleh karena itu, jika
perusahaan berpikir kebutuhan untuk dana akan berkurang dalam waktu dekat, itu
harus memilih utang jangka pendek. (3) perjanjian pinjaman jangka panjang selalu
berisi ketentuan, atau perjanjian, yang membatasi tindakan perusahaan di masa
depan. Perjanjian kredit jangka pendek umumnya lebih longgar.
Ketiga, kurva yield biasanya miring ke atas, menunjukkan bahwa suku bunga
umumnya lebih rendah pada utang jangka pendek. Dengan demikian, dalam kondisi
normal, biaya bunga pada saat dana diperoleh akan lebih rendah jika perusahaan
meminjam dalam jangka pendek daripada jangka panjang.
Kekurangan Hutang Jangka Pendek
Meskipun suku bunga jangka pendek sering lebih rendah dari suku bunga
jangka panjang, kredit jangka pendek lebih berisiko karena dua alasan: (1) Jika suatu
perusahaan meminjam secara jangka panjang, biaya bunga akan relatif stabil dari
waktu ke waktu, tetapi jika menggunakan kredit jangka pendek, beban bunga akan
berfluktuasi secara luas, kadang-kadang akan cukup tinggi. Misalnya, bank tarif yang
dikenakan perusahaan besar untuk utang jangka pendek lebih dari tiga kali lipat
selama dua tahun pada 1980-an, naik 6,25-21 persen. Banyak perusahaan yang telah
meminjam banyak dalam jangka pendek hanya tidak bisa memenuhi biaya bunga
mereka naik, dan sebagai hasilnya, kebangkrutan mencapai tingkat rekor selama
periode tersebut. (2) Jika suatu perusahaan meminjam banyak dalam jangka pendek,
resesi sementara mungkin membuat itu tidak mampu membayar utang ini. Jika
peminjam berada dalam posisi keuangan yang lemah, pemberi pinjaman mungkin
tidak memperpanjang pinjaman, yang dapat memaksa perusahaan menjadi bangkrut.
pinjaman
bank
disetujui,
perjanjian
dijalankan
dengan
PAPER KOMERSIAL
Commercial paper adalah jenis surat utang tanpa jaminan yang diterbitkan
oleh perusahaan yang besar, kuat dan dijual terutama untuk perusahaan bisnis
lainnya, untuk perusahaan asuransi, dana pensiun, untuk reksadana pasar uang, dan
bank. Pada awal tahun 2005, ada sekitar $ 1.481 miliar surat berharga yang beredar,
dibandingkan sekitar $ 951.000.000.000 dari pinjaman bank komersial dan industri.
Sebagian besar surat berharga ini beredar dikeluarkan oleh lembaga keuangan.
Kedewasaan dan Biaya
Jatuh tempo surat berharga umumnya bervariasi dari satu hari ke sembilan
bulan, dengan rata-rata sekitar lima bulan. Tingkat suku bunga surat berharga
berfluktuasi dengan penawaran dan permintaan kondisi-ditentukan di pasar,
bervariasi setiap hari sebagai perubahan kondisi. Baru-baru ini, tingkat surat berharga
telah berkisar dari 11/2 hingga 31/2 poin persentase di bawah suku bunga
menyatakan, dan sampai 1/2 dari titik persentase di atas tingkat T-bill. Sebagai
contoh, pada bulan April 2005, rata-rata di atas kertas komersial tiga bulan adalah
3,09 persen, tingkat prime dinyatakan adalah 5,75 persen, dan tiga bulan tingkat Tbill adalah 2,82 persen.
Penggunaan Surat Berharga
Penggunaan kertas komersial terbatas pada sejumlah relatif kecil dari
kekhawatiran yang sangat besar yang sangat risiko kredit yang baik. Dealer lebih
memilih untuk menangani kertas perusahaan yang kekayaan bersih adalah $ 100 juta
atau lebih dan yang pinjaman tahunan melebihi $ 10 juta. Satu masalah potensial
dengan kertas komersial adalah bahwa debitur yang dalam kesulitan keuangan
sementara mungkin menerima sedikit bantuan karena transaksi surat berharga
umumnya kurang pribadi daripada hubungan perbankan. Dengan demikian, bank
umumnya lebih mampu dan bersedia membantu cuaca pelanggan yang baik badai
sementara daripada kertas agen komersial. Di sisi lain, menggunakan kertas
komersial memungkinkan perusahaan untuk memanfaatkan berbagai sumber kredit,
termasuk lembaga-lembaga keuangan di luar daerah sendiri dan perusahaan industri
di seluruh negeri, dan ini dapat mengurangi biaya bunga.