Anda di halaman 1dari 2

I.

1.
2.

1.
2.
II.
2.1
1.
2.

3.

4.

5.

6.

2.2

PERLUNYA SAMPLING DALAM AUDIT


Menurut PSA N0. 26 Sampling Audit adalah penerapan prosedur audit terhadap kurang dari seratus
persen unsur dalam suatu saldo akun atau kelompok transaksi dengan tujuan untuk menilai beberapa
karakteristik saldo akun atau kelompok transaksi tersebut. Audit sampling ini dapat dilakukan dengan dua
pendekatan umum, yaitu :
Tidak menggunakan statistik (nonstatistik) dan
Menggunakan statistik.
Keuntungan dari sampling audit adalah Menghemat sumber daya: biaya,waktu, tenaga, Kecepatan
mendapatkan informasi (up date), Ruang lingkup (cakupan) lebih luas, Data/informasi yang diperoleh lebih
teliti dan mendalam, Pekerjaan lapangan lebih mudah disbanding cara sensus.
Rencana sampling untuk pengujian substantif dapat dirancang untuk :
Memperoleh bukti bahwa saldo akun tidak mengandung salah saji yang material
Membuat estimasi independen mengenai jumlah tertentu
CARA MELAKUKAN SAMPLING
Tahapan Sampling Audit
Langkah-langkah sampling dibagi dalam enam tahap:
Menyusun Rencana Audit
Kegiatan sampling audit diawali dengan penyusunan rencana audit.
Menetapkan Jumlah/Unit Sampel
Jika digunakan metode sampling statistik, unit sampel ditetapkan dengan menggunakan rumus/formula statistik
sesuai dengan jenis sampling yang dilakukan.
Memilih Sampel
Setelah diketahui jumlah sampel yang harus diuji, langkah selanjutnya adalah memilih sampel dari populasi
yang diteliti.
Menguji Sampel
Melalui tahap pemilihan sampel, peneliti mendapat sajian sampel yang harus diteliti. Selanjutnya, auditor
menerapkan prosedur audit atas sampel tersebut.
Mengestimasi Keadaan Populasi
Selanjutnya, berdasarkan keadaan sampel yang telah diuji, auditor melakukan evaluasi hasil sampling untuk
membuat estimasi mengenai keadaan populasi.
Membuat Simpulan Hasil Audit
Berdasarkan estimasi (perkiraan) keadaan populasi di atas, auditor membuat simpulan hasil audit. Biasanya
simpulan hasil audit ditetapkan dengan memperhatikan/ membandingkan derajat kesalahan dalam populasi
dengan batas kesalahan yang dapat ditolerir oleh auditor.

Sampling Audit Statistik dan Non Statistik


Ada dua pendekatan umum dalam sampling audit yang dapat dipilih auditor untuk memperoleh bukti audit
kompeten yang memadai yaitu Sampling Statistik dan Sampling Non Statistik.
A. Sampling Statistik
Guy (1981) menyatakan bahwa sampling statistik adalah penggunaan rencana sampling (sampling plan)
dengan cara sedemikian rupa sehingga hukum probabilitas digunakan untuk membuat statement tentang suatu
populasi. Ada dua syarat yang harus dipenuhi agar suatu prosedur audit bisa dikategorikan sebagai sampling
statistik. Pertama, sampel harus dipilih secara random. Kedua, hasil sampel harus bisa dievaluasi secara
matematis. Jika salah satu syarat ini tidak terpenuhi maka tidak bisa disebut sebagai sampling statistik.
Menurut Halim (2001) sampling statistik memerlukan lebih banyak biaya daripada sampling nonstatistik.
Alasannya karena harus ada biaya yang dikeluarkan untuk training bagi staf auditor untuk menggunakan
statistik dan biaya pelaksanaan sampling secara statistik. Namun tingginya biaya sampling statistik
dikompensasi dengan tingginya manfaat yang dapat diperoleh melalui pelaksanaan sampling statistik. Sedang
menurut Guy (1981) ada empat kelebihan sampling statistik, yaitu :
1. Memungkinkan auditor menghitung reliabilitas sampel dan risiko berdasarkan sampel.

2. Mengharuskan auditor merencanakan sampling dengan lebih baik (more orderly manner) dibandingkan dengan
sampling non statistic
3. Auditor bisa mengoptimalkan sampel size, tidak overstated atau understated, dengan risiko yang hendak
diterima terukur secara matematis.
4. Berdasarkan sampel, auditor bisa membuat statement yang obyektif mengenai populasi sampel.
B. Sampling Non Statistik
Sampling non statistik merupakan pengambilan sampel yang dilakukan berdasarkankriteria subyektif
berdasarkan pengalaman auditor. Guy (1981) mendefinisikan sampling yang sampelnya dipilih secara
subyektif, sehingga proses pemilihan sampel tidak random dan hasil penyampelan tidak dievaluasi secara
matematis. Ada beberapa metode pemilihan sampel yang dikategorikan dalam sampling non statistik, sebagai
berikut :
1. Haphazard sampling. Auditor memilih sampel yang diharapkan representatif terhadap populasi lebih
berdasar judgement individu tanpa menggunakan perandom probabilistic. Kelemahan utama metode ini adalah
kesulitan untuk benar-benar menghilangkan bias pemilihan.
2. Block sampling. Menggunakan seleksi satu atau lebih kelompok elemen populasi secara berurut. Bila satu item
dalam blok terpilih maka secara berurut item-item berikutnya dalam blok akan terpilih dengan otomatis.
3. Systematic sampling. Menggunakan start point yang ditentukan secara judgement kemudian memilih tiap
elemen populasi ke n. Sampel dipilih berdasarkan interval yang ditentukan dari pembagian jumlah unit dalam
populasi dengan jumlah sampel.
4. Directed sampling. Menggunakan seleksi berdasarkan judgement elemen bernilai (high value)atau elemen yang
diyakini mengandung error. Auditor tidak mendasarkan pada pemilihan yang mempunyai kesempatan
sama (probabilistik), namun lebih menitik beratkan pemilihan berdasarkan kriteria.
2.3

A.

B.

a)
b)

Tehnik Sampling Statistik


Seperti yang telah disebutkan di atas, bahwa terdapat dua tehnik sampling statistik, yaitu: sampling atribut dan
sampling variabel serta tehnik gabungan antara keduannya.
Sampling Atribut
Yang dimaksud dengan sampling atribut adalah suatu metode untuk melakukan perkiraan atau estimasi
terhadap sebagian dari populasi yang mengandung karakter atau atribut tertentu yang menjadi perhatian atau
menjadi tujuan audit seorang auditor. Sampling ini terutama digunakan dalam pengujian-pengujian
pengendalian intern. Sampling atribut digunakan untuk membuat kesimpulan mengenai tingkat kejadian di
dalam populasi, dan biasanya digunakan untuk menguji tingkat ketaatan terhadap prosedur di dalam populasi,
dan biasanya digunakan untuk menguji tingkat ketaatan terhadap prosedur di dalam sistem pengendalian intern
sebagai sarana untuk mengetahui apakah ketentuan-ketentuan yang dibuat manajemen telah ditaati.
Sampling Variabel
Yang dimaksud dengan sampling variabel adalah suatu metode yang digunakan untuk melakukan
perkiraan atau estimasi terhadap nilai yang sebenarnya dari saldo suatu akun atau untuk menentukan besarnya
nilai suatu kesalahan. Sampling ini terutama digunakan dalam pengujian substantif guna menentukan tingkat
dapat diandalkanya suatu jumlah dalam suatu akun, dan dapat dilakukan dengan salah satu dari beberapa
metode sebagai beriut: (1) estimasi satuan nilai tengah, (2) estimasi selisih, (3) estimasi perbandingan, dan (4)
estimasi regresi.
Pada umumnya sampling variabel dapat digunakan untuk hal-hal sebagai berikut:
Dalam pengujian substantif, yang dimaksudkan untuk menentukan kewajaran nilai buku suatu akun.
Untuk membuat estimasi mengenai nilai saldo suatu akun atau suatu kelas tertentu dari transaksi-transaksi yang
berkaitan seperti taksiran saldo piutang atau taksiran total penjualan untuk suatu periode tertentu.

C. Monetary Unit Sampling


Metode ini merupakan gabungan dari sampling atribut dan sampling variabel atau modifikasi dari
sampling atribut, yaitu sampling atribut yang digunakan untuk menyatakan suatu kesimpulan tentang nilai yang
sebenarnya dari saldo suatu akun atau untuk menentukan besarnya nilai suatu kesalahan.

Anda mungkin juga menyukai