Anda di halaman 1dari 1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1.

Latar Belakang
Penyakit adalah gangguan kesehatan disebabkan oleh bakteri/virus/kelainan system

faal/jaringan pada organ tubuh pada makhluk hidup, salah satu contohnya seperti penyakit
autoimun. Penyakit autoimun adalah respon imun terhadap antigen jaringan sendiri yang
disebabkan kegagalan mekanisme normal yang berperan untuk mempertahankan selftolerance sel B, sel T atau keduanya (Baratawidjaya, 2006).
Penyakit autoimun misalnya mengenai sistemik yang terutama mengenai kelenjer
eksokrin dan biasanya mengenai glandula salivarius, cavum oris, dan glandula lakrimal yang
disebut dengan sindrom sjogren. Kelenjar ludah (glandula salivaris) adalah suatu kelenjar
yang dapat menghasilkan atau memproduksi cairan ludah. Cavum oris, bagian-bagianya
terdiri dari bagian depan ada labium oris (bibir), bagian samping ada buccae (pipi), bagian
lantai ada palatum dan bagian atap ada diaphragma oris. Isi dari cavum oris yaitu gigi-geligi,
lidah dan berisi kelenjar (Amino, 1988).
Sindrom sjogren dinamakan dari seorang ahli penyakit mata Henrik Sjogren (1899-1986)
dari Swedia, yang pertama kali memaparkan penyakit ini. Sindrom Sjogren adalah sebuah
kelainan autoimun di mana sel imun menyerang dan menghancurkan kelenjar eksokrin yang
memproduksi air mata dan liur (Scofield, 2005). Gejala-gejala utama pada sindrom ini adalah
kekeringan mulut dan mata. Lainnya, sindrom Sjogren juga dapat menyebabkan kekeringan
pada kulit, hidung, dan vagina (Scofield, 2005).
Sindrom ini juga dapat mempengaruhi organ lainnya seperti ginjal, pembuluh darah,
paru-paru, hati, pankreas, dan otak. Sembilan dari sepuluh pasien Sjgren adalah wanita dan
usia rata-rata pada akhir 40-an. Selebihnya penyakit ini dapat timbul pada pria dan wanita
segala umur (Scofield,2005).
1.2.

Rumusan Masalah
Apakah sindrom sjorgen berhubungan dengan kelenjar eksokrin?
1.3.
Tujuan
Untuk mengetahui hubungan sindrom sjorgen dengan kelenjar eksokrin

Anda mungkin juga menyukai