Anda di halaman 1dari 15

RANGKAIAN PENGATUR SUHU

(Makalah Elektronika dan Instumentasi)

Disusun Oleh:

2.
3.
4.
5.
6.
7.

1. Ajeng Ayu Puspasari(1115041001)


Diah Rosalina
(1115041011)
Fitria Yenda Elpita
(1115041018)
M. N. Hidayat
(1115040126)
Muh. Iqbal I.
(1115041032)
Siti Sumartini
(1115041045)
Yeni Ria Wulandari
(1115041047)

JURUSAN TEKNIK KIMIA


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS LAMPUNG
2013
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT karena berkat karunia-Nya lah


kami dapat menyelesaikan penyusuna makalah Elektronika dan
Instrumentasi mengenai rangkaian charger.
Makalah ini dibuat untuk mengenal alat-alat elektronika yang
terlibat dalam pembuatan rangkaian charger ini. Dan juga untuk
mencoba menjelaskan cara kerja dari rangkaian charger tersebut.
Kami mengucapkan banyak terimakasih kepada Koordinator
Laboratorium Elektronika yang telah membimbing dan mengajari
secara rinci dalam pembuatan rangkaian tersebut dan tak lupa pula
terimakasih kami ucapkan untuk dosn pembimbing mata kulian
Elektronika dan Instrumentasi kami Bapak Ir. Azhar,M.T. dalam
proses pembuatan rangkain ini.
Kami menyadari bahwa kami masih perlu bimbingan yang lebih
dalam pembuatan makalah ini. Semoga makalah ini dapat
bermanfaat bagi pembacanya dan sebagai referensi untuk belajar
mahasiswa khususnya.

Bandarlampung, 21 Desember 2014

Penyusun

DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI

I.
II.
III.
IV.
V.
VI.
VII.

JUDUL ALAT..
TUJUAN PEMBUATAN ALAT
DASAR TEORI...
ALAT DAN BAHAN
RANGKAIAN PERCOBAAN
PROSEDUR PERCOBAAN
CARA KERJA ALAT

DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

I.
II.

JUDUL ALAT
Rangkaian Pengatur Suhu
TUJUAN PEMBUATAN ALAT
Adapun tujuan dilakukannya pembuatan alat ini adalah
sebagai berikut:
1. Mahasiswa dapat

mengenal

komponen-komponen

elektronika
2. Mahasiswa dapat menjelaskan cara kerja rangkaian
III.

yang dibuat
DASAR TEORI
Alat pengatur suhu adalah suatu alat yang digunakan untuk
mengetahui berapa suhu yang ada disekitarnya. Alat

tersebut akan menyala ketika suhu lingkungan naik hingga


mencapai suhu yang ditentukan.
Komponen yang dipakai untuk rangkaian pengatur suhu
adalah sebagai berikut:
1. Trafo Step Down adalah alat yang berfungsi untuk
mentransfer energi listrik dari sirkuit listrik satu ke
sirkuit listrik lainnya melalui dua konduktor secara
induktif.

Konduktor

listrik

dalam

trafo

berupa

gulungan-gulungan (kumparan trafo itu sendiri), yakni


kumparan pertama (primer) dan kumparan kedua
(sekunder). Sebuah trafo terdiri dari 1 inti ( yang
berbahan besi berlapis) dan dua buah kumparan (primer
dan sekunder).
Yang kami gunakan disini adalah trafo step down yang
berfungsi untuk menurunkan tegangan AC.
Prinsip kerja trafo terdiri atas dua:
1. Arus listrik dapat mencitakan medan magnet atau
prinsip elektromagnetik
2. Bahwa medan magnet yang berubah-ubah di dalam
kumparan kabel atau kawat akan secara otomatis
mengubah

aliran

magnetik

yang

diciptakannya.

Perubahan aliran magnetik ini kemudian menginduksi


tegangan pada kumparan yang kedua
Trafo yang sempurna memiliki cara kerja dimana arus
listrik

yang

dihasilkan

dari

kumparan

pertama

menghasilkan medan magnet. Kumparan pertama dan

kedua pada trafo meliliti inti dari trafo tersebut. Inti


trafo terbuat dari material yang dapat menyerap medan
magnet misalnya besi sehingga hamper seluruh aliran
magnetic dari kumparan pertama bisa mengalir lancar
ke kumparan kedua
2. Jembatan dioda yang digunakan adalah diode silicon.
Mempunyai karakteristik atau sifat:
1. Bentuk fisiknya kecil
2. Sering dipakai dalam rangkaian adaptor sebagai
perata arus dan sebagai saklar electron.
3. Tahan terhadap arus besar maksimal 150 A
4. Tahan terhadap tegangan tinggi maksimal 1000 V
Dioda ini memiliki 2 terminal kaki.
3. Kapasitor elektrolit adalah sebuah alat yang digunakan
untuk menyimpan muatan listrik yang terdiri dari dua
terminal yang memiliki kutub positif dan negatif.
4. Kapasitor non polar digunakan untuk menyimpan
muatan listrik yang terdiri dari dua terminal yang tidak
memiliki yang penamaannya tergantung pada jenis
bahan yang digunakan.
5. Regulator tegangan berguna

untuk

menstabilkan

tegangan yang masuk yang memiliki tiga terminal.


6. Transistor adalah alat semikondutor yang berfugsi
semacam keran listrik dimana berdasarkan arus
inputnya memungkinkan pengaliran listrik yang sangat
akurat dari sirkuit sumber. Pada umumya transistor
memiliki 3 terminal yaitu Collector, Basis dan Emittor.
Tegangan ata arus yang dipasang di satu terminalnya
mengatur arus yang lebih besar yang melalui terminal

lainnya. Transistor berfungsi sebagai sebuah penguat,


sirkuit pemutus dan penyambung, stabilisasi tegangan,
perata

arus,

penahan

arus,

penguat

arus,

membangkitkan frekuensi rendah maupun tinggi dan


sebagai pemodulasi signal.
7. Resistor adalah komponen elektronik dua kutub untuk
menahan arus listrik dengan memproduksi tegangan
listrik diantara kedua kutubnya. Resistor digunakan
sebagai bagian dari jejaring elektronik dan sirkuit
elektronik. Karakteristik utama dari resistor adalah
resistansi dan daya listrik yang dapat dihantarkan. Nilai
resistansi yang terdapat pada resistor dapat diketahui
dari gelang warna pada badan resistor.
8. Thermistor adalah sebuah resistor
resistansinya

berubah

terhadap

yang

nilai

perubahan

suhu.

Thermistor yang digunakan tipe NTC, dimana resistansi


akan menurun apabila suhunya semakin meningkat.
9. LED (Light Emitting Diode) adalah komponen
elektronik yang mengalirkan arus DC satu arah dari
anoda ke katoda. Komponen ini memiliki lampu kecil
yang akan menyala apabila komponen tersebut dialiri
arus.
10. Papan tembaga (PCB) berfungsi sebagai pengganti
kabel-kabel penghubung pada rangkaian.
11. Conector (Terminal Blok) berfungsi

sebagai

penghubung antara kabel yang digunakan sebagai


media keluar masuknya arus listrik.

12. Relay merupakan komponen elektronik yang berfungsi


sebagai saklar dan bekerja seperti kontaktor magnet.
Didalam relay terdapat koil atau kumparan yang
mengililingi sebuah besi. Selain itu terdapat juga besi
yang bergerak diluar kumparan tersebut. Apabila
kumparan tersebut dialiri listrik maka besi yang berada
dikumparan tersebut akan menjadi magnet dan menarik
besi yang berada diluar kumparan menuju inti besi
dalam kumparan. Sehingga, saat kedua besi tersebut
bersentuhan tegangan arus listrik akan mengalir.
13. Op-Amp (operational amplifier). Merupakan sebuah
alat yang memiliki banyak fungsi, salah satunya sebagai
penguat sinyal. Op-amp memiliki dua input yakni, input
inverter dan non-inverter. Jika tegangan dikedua input
sama maka tak ada tegangan keluar. Apabila salah satu
tegangan input lebih besar makan akan ada tegangan
keluar.

IV.

ALAT DAN BAHAN


Adapun alat dan bahan yang digunakan untuk membuat
rangkaian charger ini adalah sebagai berikut:
1. Trafo Step Down 220 V// 24 V. 2 Amp
2. Jembatan dioda 1N4007
3. Kapasitor elektrolit 1000 mikrofarrad 25 V dan 1
mikrofarrad
4. Kapasitor non polar 100 milifarrad 25V
5. Regulator tegangan LM7812
6. Transistor 2N3904
7. Dioda 1N4002
8. LED
9. Resistor 22 kOhm, 3.9 kOhm, dan 5.6 MOhm.
10. Potensio meter 50 kOhm
11. Kabel AC
12. Papan tembaga (PCB)
13. Conector (Terminal Blok)
14. Thermistor
15. Op-amp LM399
16. Stud Spacer PCB

V.

RANGKAIAN PERCOBAAN
Berikut ini adalah rangkaian percobaan yang dilakukan
adalah sebagai berikut:
1. Rangkaian Skema Charger

2. Layout Rangkaian

VI.

PROSEDUR PERCOBAAN

Adapun prosedur percobaan yang harus dilakukan untuk membuat rangkaian ini
adalah sebagai berikut:
1. Menggambarkan skema rangkaian pada software PCB Express
2. Mencetak layout rangkaian pada kertas foto
3. Membersihkan papan tembaga dengan amplas untuk mendapatkan papan
tembaga yang halus dan bersih
4. Menempelkan print out layout pada papan tembaga kemudian disetrika
selama 15 menit.
5. Melepaskan print out layout sehingga tinta thinnner tertinggal di papan
tembaga.
6. Melarutkan FeCl3 dengan air hangat secukupnya (dapat merendam papan
tembaga).
7. Mencelupkan papan tembaga ke dalam larutan FeCl3 selama 15 menit.
8. Mengangkat papan tembaga dari larutan FeCl3 kemudian membersihkan
sisa-sisa tinta thinner yang masih tertinggal sehingga pola layout
rangkaian terbentuk di papan tembaga.
9. Mengebor titik-titik tempat menancapkan komponen pada papan tembaga.
10. Menancapkan komponen-komponen pada lubang yang telah di bor.
11. Menyolder kaki-kaki komponen menggunakan timah.
12. Memotong sisa-sisa kaki komponen dengan alat pemotong.
13. Menyambungkan kabel-kabel yang terkait pada rangkaian tersebut.
14. Memasang stud pada papan tembaga
15. Menguji kesesuaian tegangan dari setiap komponen pada rangkaian
menggunakan multitester.

VII.

CARA KERJA ALAT


Alat ini digunakan untuk mengatur suhu disekitar alat
tersebut.

Cara

kerja

alat

ini

yaitu

dimulai

dari

menyambungkan kabel Ac pada rangkaian ke sumber listrik


lalu arus mengalir dari sumber listrik rumah ke rangkaian.
Lalu arus mengalir ke trafo sebesar 220 V, trafo
mendapatkan tegangan dari sumber listrik sebesar 220 V
berupa arus AC. setelah diproses pada trafo tersebut
tegangannya turum menjadi 12 V.
Proses pada trafo ini yaitu arus masuk dari sumber listrik ke
kumparan primer sehingga kumparan tersebut bergerak dan
menghasilkan medan magnet. Medan magnet tersebut
menuju inti besi yang ada di tengah 2 kumparan tersebut
lalu meuju ke kuparan sekunder yang membuat inti besi
tersebut

menginduksi

kumparan

sekunder.

Sehingga

tegangan dari 220 V turun menjadi 12 V karena adanya


beda jumlah lilitan. Dalam kasus ini jumlah lilitan ada

kumparan primer lebih banyak daripada jumlah lilitan pada


kumparan sekunder sehingga tegangan dapat turun. Setelah
itu arus meuju jembatan dioda, pada jembatan dioda sisi
sebelah kiri dihubungkan dengan trafo 12 V dan sisi
sebelah kirinya dihubungkan dengan trafo 0 V.
Arus masuk dari trafo 12 V diteruskan dengan dioda
penyearah menuju kapasitor polar. Pada kapasitor polar,
muatan disimpan setelah penuh muatan tersebut kembali
lagi ke trafo sehingga netral dan di teruskan kembali
dengan dioda penyearah sehingga arus yang mengalir pada
kapasitor konstan karena ada pengembalian muatan yang
menetralkan muatan tersebut.
Di jembatan dioda tersebut tegangan AC berubah menjadi
tegangan DC sehingga muatan yang tersimpan di kapasitor
berupa muatan DC yang merupakan arus searah. Pada
kapasitor gelombang sinyal yang dihasilkan arus tersebut
dihaluskan

sehingga

dapat

masuk

pada

komponen

selanjutnya.
Kemudian arus mengalir ke regulator, kerja regulator ialah
menstabilkan tegangan. Arus yang dikeluarkan dari trafo
belum benar-benar 12V. sehingga saat arus keluar dari
regulator

tegangannya

menjadi

12V

yang

stabil.

Selanjutnya, arus mengalir ke kapasitor elektrolit dan


kapasitor non polar yang disusun parallel. Tujuan
penyusunan kapasitor parallel ini agar muatan yang
tersimpan cukup besar.

Dari kapasitor arus mengalir ke thermistor dan resistor tetap


22 kOhm. Keduanya disusun seri sehingga menghasilkan
pembagi tegangan yang kemudian mengalir ke input noninverting pada op-amp. Untuk input inverting arus mengalir
melalui potensio meter kemudian masuk ke input inverting.
Op-amp disini berfungsi sebagai komparator. Nilai
tegangan di input inverting bergantung pada pembagi
tegangan dan tegangan supply. Sehingga, apabila nilai
tegangan input non-inverting lebih besar dari tegangan
input inverting maka tegangan keluar op-amp sama dengan
nilai tegangan +supply (12 V). sebaliknya, apabila tegangan
non-inverting lebih kecil dari tegangan inverting maka
tegangan keluar op-amp sama dengan nilai tegangan
supply (0 V).
Tegangan keluaran op-amp mengalir ke basis transistor
pnp, sehingga arus dapat mengalir dari emitor ke collector.
Kemudian arus mengaliri relay dan menghidupkan LED
yang menandakan alat telah menyala.

LAMPIRAN

GAMBAR RANGKAIAN CHARGER

Anda mungkin juga menyukai