Bab 7 Integral Riemann
Bab 7 Integral Riemann
(Lihat gambar 7.1.1) Titik di Pdigunakan untuk membagi = , ke dalam
interval-interval bagian yang tidak tumpang tindih sebagai berikut :
=
, ,
= , , ,
a = x0
x1
x2 x3 xn-1
= ,
xn = b
= , , ,
Sehingga aturan partisi hanya panjang dari interval bagian terbesar ke dalam
bagian partisi , . Jelas bahwa banyak partisi memiliki aturan yang sama, maka
Jika sebuah titik ti telah dipilih dari masing-masing interval bagian = , ,
untuk = 1,2,3, , !, maka titik tersebut disebut tanda dari interval bagian Ii.
Sebuah pasangan himpunan P= ( , , " )dari interval bagian dan sesuai
tanda disebut tanda partisi dari I; lihat gambar 7.1.2. (titik di atas Pmenunjukkan
bahwa sebuah tanda telah dipilih untuk masing-masing interval bagian). Kita
dapat memilih tanda di titik akhir kiri, atau titik akhir kanan atau di titik tengah
dari interval bagian, dan sebagainya. Karena masing-masing tanda dapat dipilih
1
Analisis Real, 2011
Jayanti (20102512030) Nyimas Inda Kusumawati (20102512035)
dengan berbagai cara, maka masing-masing partisi dapat di tandai dalam berbagai
cara. Aturan dalam menandai partisi didefinisikan untuk partisi biasa dan tidak
bergantung pada pilihan tanda.
t1
a = x0
t2
t3
tn
x1
x2
x3
xn-1
xn = b
Riemann dari fungsi #: , sesuai pada Pmenjadi bilangan (1)
%(#;
) = ' #(" )( )
Kita juga akan menggunakan notasi ini ketika Pdinotasikan sebagai bagian dari
partisi dan bukan keseluruhan partisi.
Pembaca mungkin mengira bahwa jika fungsi f positif pada , , maka jumlah
Riemann (2) adalah jumlah dari luas persegi m dimana alasnya adalah interval
bagian = , dimana tingginya adalah #(" ). (lihat gambar 7.1.3)
Sekarang kita akan mendefinisikan Integral Riemann dari fungsi f pada Interval
, .
7.1.1 Definisi
Sebuah fungsi #: , disebut Integral Riemann pada , jika terdapat
bilangan L dimana untuk setiap > 0 terdapat ) > 0 dimana jika P adalah
Himpunan dari semua fungsi Intergal Riemann pada , dinotasikan dengan
R, .
Catatan : Kadang dikatakan bahwa integral L adalah limit dari jumlah Riemann
Pertama kita akan menunjukkan bahwa jika fR, , maka bilangan Lditentukan
secara tunggal. Ini kemudian disebut Integral Riemann dari fterhadap , .
Untuk L, biasanya kita menuliskannya dengan
.
,= - #
atau
, = - #()0
/
7.1.2. Teorema
Jika fR, , maka jumlah dari integral Riemann dapat dihasilkan secara
tunggal.
Bukti :
Asumsikan bahwa L dan L" keduanya terdefinisi dan ambil > 0. Maka terdapat
)/> 0 dimana jika P1 adalah tanda partisi dengan
< )/, maka
|%(#;
) ,| </2.
maka
|%(#;
) ,"| </2
Sekarang ambil ) = !3)/ , )"/ 4> 0 dan ambil Psebagai tanda partisi
dengan
< ) . Karena |%(#;
) ,| </2 dan |%(#;
) ,"| </2, maka
akan mengikuti Pertidaksamaan Segitiga yaitu
5, ,"5 = 5, %(#;
) + %(#;
) ,"5
5, %(#;
)5 + |%(#;
) ,"|
<
+ =
2 2
Karena > 0, maka L = L". (Artinya, jumlah Integral Riemann dihasilkan secara
tunggal)
(a) setiap fungsi konstan pada , berada dalam R, .
Ambil #() = 8 untuk semua x , . Jika P= ( , , " ) adalah
4
Analisis Real, 2011
Jayanti (20102512030) Nyimas Inda Kusumawati (20102512035)
8| <. Ambil P1 sebagai himpunan bagian dariP memiliki tanda di 0,1 dimana
A() = 2, dan ambil P2 sebagai himpunan bagian dari P yang memiliki tanda di
B(1,3, dimana g() = 3.
Pendapat yang sama menunjukkan bahwa gabungan dari semua himpunan bagian
dengan tanda ti 0,3 terdapat dalam interval 1 + ), 3 dengan panjang 2 )
dan terdapat dalam 1 ), 3 dengan panjang 2 + ). Sedemikian hingga
|%(g;
) 8| = 0 5)
Untuk mendapatkan hasil akhir <, maka dapat kita ambil ) < /5.
Buat beberapa pilihan (sebagai contoh, jika kita ambil ) = /10), kita dapat
Kita akan tunjukkan suatu trick untuk memudahkan kita menebak nilai dari
integral dengan mempertimbangkan pilihan tertentu dari titik tanda. Memang, jika
( ) adalah partisi dari 0,1dan kita pilih tanda dari interval = ,
sebagai titik tengah D = ( + )maka kontribusi pada bagian ini kepada
jumlah Riemann sesuai dengan tanda partisi E = ( , D ) adalah :
1
1
)
(D )( ) = ( + )( ) = (
2
2
Jika kita masukkan bagian ini dan catat jumlah teleskop, kita peroleh
1
1
1
) = (1 0 ) =
%(; E) = ' (
2
2
2
Sekarang ambil P= F , " menjadi tanda partisi dari 0,1 dengan
<)
maka <) untuk i = 1, 2, ...., n. Begitupun, ambil Q titik partisi yang
sama, tapi kita memilih tanda D sebagai titik tengah dari interval I. Karena
kedua" dan D di dalam interval, kita dapatkan |" D |<). Gunakan
|%(;
) %(; E)| = G' " ( ) ' D ( )G
H%(;
) H<).
< 0 = .
@ K
J J J J
Terdapat empat titik dimana F tidak nol, masing-masing bisa terdapat pada dua
interval bagian yang diberikan oleh tanda partisi P. Hanya term ini yang akan
memberikan hasil tidak nol pada %(I;
). Artinya kita pilih ) < /8.
Jika
<) , ambil P0 sebagai himpunan bagian dari Pdengan tanda yang berbeda
@ K
, , , , dan ambil P1 sebagai himpunan bagian dari P dengan tanda pada titik-
J J J J
titik
ini.
Karena
%(I;
)=0,
akan
terlihat
bahwa
%(I;
) = %(I;
) + %(I;
) = %(I;
). Karena terdapat paling banyak 8
0,1.
himpunan bagian dari Pdengan tanda diluar NO dan ambil P1 sebagai himpunan
bagian dari Pdengan tanda di dalamNO . Sama halnya seperti (d), kita peroleh
0 S(G;P) = S(G;P1)< (2n)) =
Kesulitan melibatkan dalam menentukan nilai intergal dan ) anggap bahwa itu
akan berguna untuk memperoleh teorema umum. Hasil pertama pada arah ini
memungkinkan kita untuk mengkombinasi bentuk tertentu dari fungsi integral.
7.1.4. Teorema
Jika P= . , " adalah tanda partisi dari, , maka akan mudah untuk
ditunjukkan bahwa
(a)
S( f + g ;P) = S( f ; P) + S( g ;P),
Bukti :
sedemikian
Q%(8#;
) - 8#Q <
/
Sehingga diperoleh
(b)
.
</ 8#
Q8%(#;
) 8 - #Q <
.
8 </ #
8
Analisis Real, 2011
Jayanti (20102512030) Nyimas Inda Kusumawati (20102512035)
Q%(#;
) - # Q < /2
/
dan
Q%(g;
) - gQ < /2
/
Q%(# + g;
) R- # + - gSQ = Q%(#;
) + %(g;
) - # - gQ
/
Q%(#;
) - # Q + Q%(g;
) - gQ
<
+ =
2 2
Karena > 0, kita simpulkan bahwa f + gR, dan integral ini adalah
jumlah dari integral f dan g, dapat ditulis
.
- (# + A) = - # + - A
/
(c)
9
Analisis Real, 2011
Jayanti (20102512030) Nyimas Inda Kusumawati (20102512035)
.
.
Q%(#;
) - # Q < Q%(g;
) - gQ <
2
2
/
/
.
< %(#;
) - # <
2
2
/
sehingga
</ # /2 <S( f ;P ),
.
< %(g;
) - g <
2
2
/
kita peroleh
- # - g+
/
.
</ #
.
</ g
Teorema keterbatasan
Sekarangakankita tunjukkan bahwa sebuah fungsi yang tidak terbatasan tidak
dapat menjadi Integral Riemann.
7.1.5 Teorema
Kita asumsikan bahwa f adalah fungsi yangtidak terbatas pada R, dengan
integral L. Dan terdapat )> 0, sedemikian hingga jika Padalah tanda partisi dari
, dengan
<), maka diperoleh |%(#;
) ,| < 1, yang menghasilkan
(5)
|%(#;
)| < |,| + 1
Sekarang ambil E = , sebagai partisi dari , dengan E<).
Karena |#| tidak terbatas pada , , maka terdapat paling sedikit satu interval
terbatas pada tiap interval bagian , oleh M, maka akan terbatas pada ,
oleh (U , U , , U )
10
Analisis Real, 2011
Jayanti (20102512030) Nyimas Inda Kusumawati (20102512035)
Sekarang akan kita ambil tanda untuk Q yang akan menghasilkan kontradiksi
untuk (5). Kita tandai Q dengan " = untuk 8 dankita ambil "
XT
Akan kita tutup pembahasan ini dengan contoh fungsi yang tidak kontinu pada
setiap bilangan rasional dan tidak monoton, namun integral Riemannnya.
7.1.6. Contoh
Kita anggap didefinisikan fungsi Thomaeh :0,1, sama seperti contoh
selainnya di 0,1. Kita amati bahwa P1 memiliki paling besar 2! interval yang
total panjangnya <2! ) = /2 dan bahwa 0 < (" ) 1 untuk setiap tanda di
P1. Begitupun total panjang dari himpunan bagian di P2 adalah 1 dan (" ) <
/2 untuk setiap tanda di P2 . Sehingga kita peroleh
|%( ;
)| = S( h;P1) + S( g ;P2) <1. 2! ) + (/2). 1 =
11
Analisis Real, 2011
Jayanti (20102512030) Nyimas Inda Kusumawati (20102512035)
Sebuah fungsi # , , terintegral di R, jika dan hanya jika untuk setiap
> 0, terdapat > 0sedemikian hinggaP dan Qmerupakan tanda partisi dari
, dengan
< dan E< , maka |%(#;
) %(#; E)| <
Bukti :
Sehingga diperoleh|%(#;
) %(#; E)| |%(#;
) , + , %(#; E)|
|%(#;
) ,| + |, %(#; E)|
<
+ =
2 2
12
Analisis Real, 2011
Jayanti (20102512030) Nyimas Inda Kusumawati (20102512035)
Untuk melihat bahwa A adalah Integral Riemann pada f, diberikan > 0, ambil
1 1
+ <
i i
7.2.2 Contoh
(a) Ambil g :0,3 sebagai fungsi yang bersesuaian dengan contoh 7.1.3(b).
Pada contoh tersebut kita lihat bahawa jika P adalah tanda partisi dari 0,3dengan
norma
<), maka
8 5) %(g;
) 8 + 5)
8 5) %(g; E) 8 + 5)
Agar hasil akhirnya <, maka kita diperbolehkan untuk mempergunakan Kriteria
sedemikian
hingga
untuk
setiap > 0
terdapat
tanda
partisiPdanQdengan
<danE<sedemikian hingga:
|%(#;
) %(#; E)|
0,1irrasional.
13
Analisis Real, 2011
Jayanti (20102512030) Nyimas Inda Kusumawati (20102512035)
Kita ambil = 1/2 . Jika P adalah partisi dari semua tanda bilangan irrasional
maka %(#;
) = 1, sedangkan jika Q adalah partisi dari semua tanda bilangan
irrasional maka %(#; E) = 0. Karena kita dapat mengambil beberapa tanda partisi
dengan secara tiba-tiba memiliki norma kecil, kita simpulkan bahwa fungsi
Dirichlet bukan Integral Riemann.
Teorema Squeeze
Hasil berikutnya akan digunakan untuk menetapkan keintergalan Riemann untuk
beberapa kelas fungsi yang penting.
7.2.3 Teorema Squezze
Ambil # , . Maka # \, jika dan hanya jika untuk semua > 0,
Bukti () Ambil m = n = # untuk semua > 0. Secaraa tak langsung sudah
Ambil </ (n m ) ,
() Ambil > 0. Karena m dan n berada di \, , maka terdapat ) > 0
sedemikian hingga jika P adalah tanda partisi dengan
<) , maka
.
H%(m ;
) </ m H < dan H%(n ;
) </ n H <
.
Q%(m ;
) - m Q <
/
< %(m ;
) - m <
sehingga
.
Q%(n ;
) - n Q <
< %(n ;
) - n <
14
- m < %(#;
) < - n +
/
Jika E tanda partisi yang lain denganE< ) , maka kita peroleh juga
.
Kita subtitusikan kedua pertaksamaan ini dan gunakan (3), kita simpulkan bahwa
.
%(#;
) < - n +
/
|%(#;
) %(#; E)| < - n + - m +
/
|%(#;
) %(#; E)| < - n - m + 2
.
= - (n m ) + 2 < 3
/
Perlu diingat dari Definisi 5.4.9 fungsi o: , adalah langkah fungsi jika ia
berasal dari asumsi dari satu atau lebih interval bagian dari , . Sebagai ilustrasi
7.2.4. Lemma
Jika J adalah interval bagian dari , memiliki titik akhir c<d dan jika op ()
= 1 untuk q dan op () = 0 untuk selainnya di , , maka op , dan
.
</
op = 0 r.
Bukti :
15
Analisis Real, 2011
Jayanti (20102512030) Nyimas Inda Kusumawati (20102512035)
Jika q = , dengan r 0 dalam latihan 7.1.15 da dapat kita pilih ) = /4.
Pembuktian yang sama dapat diberian untuk tiga interval bagian lainnya yang
memiliki titik akhir ini.
Alternatif lain, kita amati bahwa dapat kita tulis
o(s,t) = o(s,t) o(t,t) , o(s,t) = o(s,t) o(s,s) dan o(s,t) = o(s,t) o(s,s) .
.
Karena </
c.
Hal ini fakta penting, bahwa setiap langkah fungsi adalah integral Riemann.
7.2.5 Teorema
Bukti :
Langkah fungsi dari tipe muncul dalamdari tipe 7.2.4 disebut langkah fungsi
elementary. Dalam latihan 5 hal ini ditunjukkan bahwa sebuah langkah fungsi o
dapat dinyatakan sebagai kombinasi linear dari beberapa langkah fungsi dasar :
(4)
o = ' 8u opv
u
dimana qu memiliki titik akhir ru < 0u . Lemma dan teorema 7.1.4 (a,b)
menunjukkan bahwa o R, dan bahwa
(5)
- o = ' 8u (0u ru )
/
u
7.2.6 Teorema
Bukti :
16
Analisis Real, 2011
Jayanti (20102512030) Nyimas Inda Kusumawati (20102512035)
Mengikuti teorema 5.4.3 dimana fkontinu seragam pada , . Diberikan > 0
Ambil
= sebagai sebuah partisi sedemikian hingga
<) , ambil
x sebagai titik dimana f mencapai nilai minimum pada , dan ambil y
sebagai titik dimana fmencapai nilai maksimum pada .
< '|
} ( ) =
Fungsi monoton tidak selalu kontinu pada setiap titik, tapi fungsi monoton adalah
juga integral riemann.
7.2.7. Teorema
Jika # , monoton pada , , maka # R, .
Bukti :
Anggap bahwa f meningkat(increasing) pada interval , , < . Jika diberikan
> 0, kita ambil D M sedemikian hingga
Ambil ~T = #() + 8
#() #()
<
D
untuk 8 = 0,1, , D
dan
sesuai
himpunan
YT
Teorema 2.5.1 menunjukkan bahwa setiap YT jika tidak (i) kosong, (ii) mengacu
17
Analisis Real, 2011
Jayanti (20102512030) Nyimas Inda Kusumawati (20102512035)
pada satu titik atau (iii) berupa tidak menghasilkan interval (tidak selalu tertutup)
di , . Kita buang himpunan yang sesuai dengan (i). Jika kita dampingkan titik
akhir kepada interval sisaYT , kita peroleh interval tertutup YT . Jadikan latihan
Sekarang kita definisikan langkah fungsi m dan n pada , dengan mengatur
m () = ~T dan n () = ~T untuk YT .
T
Ambil # , dan ambil r , . Maka # \, jika dan hanya jika
ada pembatasan untuk, r dan r, keduanya adalah integral Riemann. Dalam
- # =- #+- #
Bukti :
18
Analisis Real, 2011
Jayanti (20102512030) Nyimas Inda Kusumawati (20102512035)
) _ > 0 sedemikian hingga jika P1 adalah tanda partisi dari , r dengan
<) _ ,
maka |%(#;
) , | < /3 . Juga terdapat )" > 0 sedemikian hingga jika
Jika M adalah batas untuk |#|, kita definisikan ) = !) _ , )", /6M dan ambil
P sebagai tanda partisi dari , dengan E < ). Akan kita buktikan bahwa (7)
|%(#; E) (, , )| <
(i) Jika c adalah titik partisi dari Q, kita pisahkan Q ke dalam sebuah partisi E
dari , r dan sebuah partisi E dari r, . Karena %(#; E) = %(#; E ) +
%(#; E ), dan karena E memiliki norma<) _ dan E memiliki norma <) " ,
didefinisikan sebagai
Yang mengikuti
Dari mana kita mendapatkan (7). Karena > 0, kita nyatakan # \, dan
memenuhi (6).
() Anggap # \, dan diberikan > 0, ambil > 0 mengikuti Kriteria
Cauchy 7.2.1. Ambil # sebagai pembatas dari f pada , r, dan ambil
,
E sebagai tanda partisi dari , r dengan
< dan E < . Dengan
menambahkan
partisi
penjumlahan
dan
tanda
dari
r,
kita
dapat
memperpanjang
dan Ekepada tanda partisi P dan Q dari , sedemikian
19
Analisis Real, 2011
Jayanti (20102512030) Nyimas Inda Kusumawati (20102512035)
< dan E < . Jika kita gunakan titik penjumlahan yang sama dan
tanda di r, untuk kedua P dan Q, maka
%(# ;
) %(# ; E ) = %(#;
) %(#; E)
, r yaitu dalam \, . Dengan cara yang sama, kita lihat pembatas # dari #
kepada r, yaitu dalam \r, 0.
7.2.9. Corollary
Jika # \, dan jika r, 0 , , maka pembatas dari fpada r, 0 berada
dalam \r, 0.
Bukti :
Karena # \, dan r , , mengikuti teorema bahwa pembatas r,
berada dalam \r, .. Tapi jika 0 r, maka aplikasi lain dari teorema
menunjukkan bahwa pembatas dari fpada r, 0 berada dalam \r, 0.
7.2.10. Corollary
Jika # \, dan jika = r < r < < rc = , maka pembatas dari f pada
- # = '/
s
- # = - #
dan
20
Analisis Real, 2011
Jayanti (20102512030) Nyimas Inda Kusumawati (20102512035)
- # = 0
7.2.12 Teorema
- # = - # + - #
Jika setiap dua bilangan m, , adalah sama maka memenuhi persamaan (8).
Selanjutnya kita anggap, bahwa ketiga bilangan tersebut berbeda.
Berdasarkan simetri, kami memperkenalkan istilah
,(m, , ) = - # + - # + - #
Jelas bahwa (8) terpenuhi jika dan hanya jika ,(m, , ) = 0. Sedemikian hingga,
untuk membentuk pernyataan , kita harus menunjukkan bahwa , = 0 untuk
0 di mana m < < . Tapi dengan mudah dapat dilihat bahwa kedua ,(, , m)
dan ,(, m, )sama dengan ,(m, , ). Sehingga bilangan
hingga, , hilang untuk semua konfigurasi yang mungkin dari ketiga titik ini.
7.3 Teorema Dasar
Teorema Dasar (Formula Pertama)
integral </ dapat dihitung dengan cara evaluasi F = F (b) - F (a). Sebuah fungsi F
sedemikian sehinggaI _ () = (x) untuk semua x [a, b] disebut anti turunan atau
21
Analisis Real, 2011
Jayanti (20102512030) Nyimas Inda Kusumawati (20102512035)
primitif dari f pada [a, b]. demikian, ketika f memiliki anti turunan, itu adalah hal yang
sangat sederhana untuk menghitung integral.
Dalam prakteknya, akan lebih mudah untuk memungkinkan beberapa poin yang
luar biasa c di mana F '(c) tidak ada di R atau di mana tidak sama f (c). ternyata kita
dapat mengizinkan sejumlah terbatas titik yang luar biasa tersebut.
b.
c. f Milik R [a, b]
Lalu kami memiliki
(1)
Bukti. Kami akan membuktikan teorema dalam kasus di mana E = {a, b}. kasus
yang umum dapat diperoleh dengan melanggar/memutus interval ke dalam
gabungan dari bilangan terbatas interval.
Mari > 0 diberikan. Sejak R [a, b] dengan asumsi (c), terdapat > 0
sehingga P adalah setiap partisi dengan tag |P | < maka
(2)
| S ( ; P) - </ | <
Jika subinterval di P adalah { xi-1, xi} maka Teorema 6.2.4 Nilai Rata-rata
diterapkan untuk F pada {x i-1, x i} menyiratkan bahwa ada i ( xi-1, xi) sehingga
F (xi) F( xi-1) = F( i) . (xi - xi-1)
for i = 1, , n
Jika kita menambahkan istilah-istilah ini, perhatikan telescoping dari jumlah dan
menggunakan fakta bahwa F( i) = ( i). kita mendapatkan
F (b) F (a) = F (xi) F( xi 1) = ] ( i) (xi - xi-1).
Sekarang mari P
22
Analisis Real, 2011
Jayanti (20102512030) Nyimas Inda Kusumawati (20102512035)
Catatan
Jika fungsi F terdiferensialkan pada setiap titik [a, b], maka (oleh Teorema 6.1.2)
hipotesis (a) secara otomatis puas. Jika tidak ditentukan untuk beberapa titik c E, kita
ambil (c) = 0, Bahkan jika F terdiferensialkan di setiap titik [a. b], kondisi (c) tidak
secara otomatis puas karena terdapat fungsi seperti F yang tidak F' Riemann integrable
(lihat contoh 7.3.2 (e)
7.3.2 Contoh
(a) jika F (x) = x
[a, b], selanjutnya = F 'kontinu sehingga dalam R [a, b]. maka Teorema Fundamental
(dengan E = ) menyiratkan bahwa
.
2
2
</ x dx = F (b) F (a) = (b - a )
(b) jika G (x) = arctan x untuk x [a, b], maka G '(x) = 1 / (x 2 +1) untuk semua semua x
[a, b], danjuga G adalah terus menerus, sehingga dalam R [a, b]. maka Teorema
fundamental (dengan E = ) menyiratkan
.
</
^
dx = Arctan b Arctan a
(c) jika A (x) = |x| for x [-10,10], maka A '(x) = -1 if x [-10,0] dan A' (x) = +1 untuk
x (0,10). Mengingat definisi fungsi signum (dalam 4.1.10 (b)), kita memiliki A'(x) =
sgn (x) for all x [-10,10] \ [0]. Karena fungsi signum adalah fungsi langkah, itu milik R
[-10,10]. Oleh karena itu Teorema Fundamental (dengan E = [0]) menunjukkan bahwa
[0, b]. karena h = H 'tidak dibatasi pada [0, b], itu bukan milik R [0, b] tidak peduli
23
Analisis Real, 2011
Jayanti (20102512030) Nyimas Inda Kusumawati (20102512035)
bagaimana kita mendefinisikan h (0). Oleh karena itu Teorema Dasar 7.3.1 tidak berlaku.
(Namun, kita akan lihat Contoh 10.1.10 (a) h yang umum Riemann terintegrasikan pada
[0, b]).
(e) membiarkan K (x) = x 2 cos (1 / x 2) untuk x [0,1] dan membiarkan K (0) = 0. Ini
mengikuti dari Produk Aturan 6.1.3 (c) dan Aturan Rantai 6.1.6 bahwa
K(x) = 2x cos (1/x2) + (2/x) sin (1/x2) for x [0,1]
Selanjutnya, seperti dalam contoh 6.1.7 (d), kita memiliki K '(0) = 0. Jadi K kontinu dan
terdiferensialkan di setiap titik [0, 1]. Sejak semester pertama di K 'kontinu pada [0,1],
itu milik R [0,1]. Namun istilah kedua K 'tidak dibatasi, sehingga tidak milik R [0,1]
akibatnya K' R [0,1] dan Teorema Dasar 7.3.1 tidak berlaku untuk K '. (Namun, kita
akan melihat pada Contoh 10.1.10 (b) bahwa K 'adalah Riemann umum integrable).
7.3.3. Definisi
Jika R [a, b] maka fungsi yang didefinisikan oleh
(3)
F(z) = </ dx
untuk z [a, b]
Disebut integral tak terbatas f dengan titik dasar a. (Kadang-kadang titik selain
digunakan sebagai titik dasar, lihat latihan 6).
Kami pertama-tama akan menunjukkan bahwa jika if R [a, b] maka F tidak terbatas
ingtegral yang memenuhi kondisi Lipschitz, maka F kontinu pada [a, b]
7.3.4 Teorema
F(z) = </ dx
untuk z [a, b]
kontinu pada [a, b], pada kenyataannya, if | (x)| < M untuk semua kemudian
|F(z)-
24
Analisis Real, 2011
Jayanti (20102512030) Nyimas Inda Kusumawati (20102512035)
Bukti. Aditif Teorema 7.2.8 menunjukkan bahwa jika z, w [a, b] dan w < z kemudian
Diperoleh
(x) < M untuk semua x [a, b], maka Teorema 7.1.4 (c)
Sekarang kita akan menunjukkan bahwa F integral tak tentu terdiferensialkan pada setiap
titik di mana f kontinu
Biarkan h memenuhi 0 < h < .. The aditif Teorema 7.2.8 menunjukkan bahwa f adalah
terintegrasikan pada interval [a, c], [a, c + h] and [c, c + h] dan bahwa
s^
F (c + h ) F (c) = <s
Sekarang pada interval [c, c + h] fungsi f memenuhi ketimpangan (4), sehingga (oleh
Teorema 7.14 (c)) kita
s^
< ( (c) + ) . h
Jika kita membagi dengan h> 0 dan mengurangi f (c), kita memperoleh
H
( ^ ) ()
(c)H <
25
Tapi, karena > 0 adalah sewenang-wenang, kita menyimpulkan bahwa batas tangan
kanan diberikan oleh
lim
( ^ ) ()
= (c)
Hal ini dibuktikan dengan cara yang sama bahwa tangan kiri batas bagi perbedaan ini
juga sama f (c) ketika c [a, b], mana pernyataan berikut. QED
Jika f kontinu pada semua [a, b], kami memperoleh hasil sebagai berikut
7.3.6 Teorema
Jika f kontinu pada semua [a, b], maka F integral tidak terbatas, yang didefinisikan oleh
(3) terdiferensialkan pada [a, b] dan F(x) = (x) untuk semua x [a, b].
Teorema 7.3.6 dapat disimpulkan: Jika f kontinu pada semua [a, b], maka integral tak
tentu adalah antiturunan dari f. Kita sekarang akan melihat bahwa, secara umum integral
waktu yang tidak terbatas tidak perlu menjadi seorang antidervative (baik karena derivatif
dari integral tak tentu tidak ada atau tidak sama f (x))
7.3.7 Contoh
(a) jika (x) = sgn x pada [-1, 1] kemudian r [-1,1] dan memiliki F integral waktu
yang tidak terbatas (x) = | x | - 1 dengan basepoint -1. Namun, karena F '(0) tidak ada, F
bukan antiturunan dari f pada [-1, 1]
(5)
Bukti Teorema ini didasarkan pada Aturan Rantai 6.1.6 dan akan garis besar dalam
latihan 15. Hipotesis bahwa f dan adalah terus menerus membatasi, tetapi digunakan
untuk memastikan keberadaan Riemann integral di sisi kiri (5)
7.3.9 Contoh
26
Analisis Real, 2011
Jayanti (20102512030) Nyimas Inda Kusumawati (20102512035)
K ] F
sehingga '(t = 1 / (2) kontinu pada [1, 4]. Jika kita membiarkan f (x) = 2 sin x, maka
integran memiliki bentuk form ( o ) . dan substitusi teorema 7.3.8
Mengimplikasikan bahwa integral
K ] F
kontinu pada [0, 4], Teorema Substitusi 7.3.8 tidak berlaku, setidaknya dengan substitusi
ini. (Pada kenyataannya, tidak jelas bahwa ini ada yang tidak terpisahkan, namun kita
dapat menerapkan latihan 7.2.11 untuk mendapatkan kesimpulan ini 0. Bisa Kami
kemudian menerapkan Fundamental Teorema 7.3.1 untuk F (t) = - 2 cos " dengan E =
[0].
Peringatan
Beberapa orang menggunakan istilah "null" ditetapkan sebagai sinonim untuk istilah
"kosong" mengatur atau "void set" mengacu pada (= kelompok yang tidak memiliki
unsur-unsur). Namun kami akan selalu menggunakan istilah "null" diatur sesuai dengan
definisi berikutnya kami seperti adat dalam teori integrasi.
7.3.10 Definisi
(a) Satu set Z R saya dikatakan sebagai null ditetapkan jika untuk setiap > 0
terdapat koleksi dapat dihitung {(ak, bk)}f
T interval terbuka seperti yang
27
Analisis Real, 2011
Jayanti (20102512030) Nyimas Inda Kusumawati (20102512035)
(6)
(b) jika Q (x) adalah pernyataan tentang titik x I saya, kita katakan bahwa Q (x)
memegang hampir di mana-mana di I (atau untuk hampir setiap x I), jika terdapat set
null Z I seperti bahwa Q (x) berlaku untuk semua x I \ z. dalam hal ini kita dapat
menulis
Q(x) for a. e. x I
Hal ini sepele bahwa setiap subset dari himpunan null juga satu set null dan mudah untuk
melihat bahwa persatuan dua set null adalah satu set null.
7.3.11 Contoh
Q1 dari bilangan rasional dalam [0, 1] adalah satu set null.
Kami menghitung Q
= [r
1,
2,
interval terbuka.
Berisi rk dan memiliki panjang /2k. Oleh karena itu, persatuan ini berisi interval
T
terbuka setiap titik Q1, apalagi, jumlah panjang adalah f
T(/2 ) = . .Sejak > 0
bahwa fungsi dibatasi pada interval adalah integrable Riemann jika dan hanya jika poin
atas diskontinuitas dari satu set null.
28
Analisis Real, 2011
Jayanti (20102512030) Nyimas Inda Kusumawati (20102512035)
Fungsi dibatasi f : [a, b] R adalah integrable Riemann jika dan hanya jika terus
menerus hampir setiap di mana-mana pada [a, b].
Sebuah bukti dari hasil ini akan diberikan pada Lampiran C. Namun, kami akan
menerapkan Legesgue Teorema di sini untuk beberapa fungsi tertentu dan menunjukkan
bahwa beberapa hasil sebelumnya kita mengikuti langsung dari itu. Kami juga akan
menggunakan teorema ini untuk mendapatkan komposisi yang penting dan teorema
produk.
7.3.13 Contoh
(a) fungsi langkah g pada contoh 7.1.3 (b) kontinu di setiap titik kecuali titik x = 1. Oleh
karena itu mengikuti dari Lebesgue Integrabilitiy Kriteria yang g Riemann integrable.
Bahkan, karena setiap fungsi step memiliki paling banyak satu set hingga titiktitik diskontinuitas, maka: setiap fungsi step pada [a, b] adalah Riemann integrable.
(b) karena terlihat di Teorema 5.5.4 bahwa himpunan titik diskontinuitas sebuah fungsi
monoton adalah dihitung, kita menyimpulkan bahwa: Setiap fungsi monoton pada [a, b]
adalah Riemann integrable.
(c) Fungsi G pada contoh 7.1.3 (e) terputus tepatnya di titik-titik D = {1, , .. , 1/n}.
karena ini adalah satu set dihitung, itu adalah satu set null dan Lebesgue's Kriteria
menyiratkan bahwa G adalah Riemann integrable
(d) Fungsi Dirichlet ditunjukkan pada contoh 7.2.2 (b) tidak menjadi Riemann integrable.
Perhatikan bahwa terputus di setiap titik [0, 1]. Karena dapat ditunjukkan bahwa
interval [0, 1] adalah bukan null set, Lebesgue's Kriteria menghasilkan kesimpulan yang
sama.
(e) Mari h: [0, 1] R fungsi Thomaes, yang didefinisikan pada contoh 5.1.4 (h) dan
7.1.6. kontinu di setiap bilangan rasional dalam [0, 1]. Dengan contoh 7.3.11, itu
terputus pada satu set null, jadi Lebesgue's Kriteria menyiratkan itu fungsi Thomae
adalah Riemann terintegrasikan pada [0,1] seperti yang kita lihat dalam contoh 7.1.6
Kita sekarang memperoleh hasil yang akan memungkinkan kita untuk mengambil
kombinasi lain dari fungsi terintegral Riemann.
29
Analisis Real, 2011
Jayanti (20102512030) Nyimas Inda Kusumawati (20102512035)
Bukti. Jika f kontinu di titik point [a, b], kemudian o juga kontinu di . Karena
D titik diskontinuitas set f adalah satu set null.
diskontinuitas o juga satu set null. Oleh karena itu komposisi o juga milik R [a,
b].
Akan terlihat latihan 22 bahwa hipotesis yang kontinu tidak dapat dijatuhkan.
Hasil berikutnya adalah akibat wajar dari teorema komposisi.
7.3.15 Corollary
Misalkan R [a, b]. maka nya nilai absolut | f | adalah dalam R [a, b] dan
Bukti. Kita telah melihat dalam Teorema 7.1.5 bahwa jika | adalah integrable, maka ada
pintu keluar M seperti yang | f (x) | <M untuk semua x [a, b]. Biarkan (t) =
|t
(7)
30
Analisis Real, 2011
Jayanti (20102512030) Nyimas Inda Kusumawati (20102512035)
Bukti. Dengan Teorema 6.1.3 (c), derivatif (FG) 'ada di [a, b] dan
(FG) '= F'G + FG' = | G + g G
Sejak F, G adalah kontinu dan f g milik R [a, b].,, Teorema produk 7.3.16 menyiratkan |
G dan F g adalah integrable. Oleh karena itu teorema Fundamental 7.3.1 menunjukkan
bahwa
khusus namun bermanfaat ini, kasus dari teorema ini adalah ketika f dan g kontinu pada
[a, b] dan F, G tak terbatas mereka integral F (x) = </ and G(x) = </ g
Kami tutup bagian dengan versi Teorema Taylor untuk Integral Riemann.
7.3.18 Teorema Taylor dengan Remainder
Misalkan f ', .., f (n), f (n +1) ada di [a, b] dan bahwa (n+1) R [a, b] maka kita harus
(8)
Dimana sisanya diberikan oleh
Bukti. Terapkan integrasi Part untuk persamaan (9) F(t) = (n)(t) dan G(t) = (b-t)n /n !,
jadi g(t) = -(b - t)n-1 /(n 1)!, untuk mendapatkan
Jika kita terus mengintegrasikan dengan bagian dalam cara ini, kita memperoleh (8)
mengevaluasi integral <. asalkan kita dapat menemukan antiderivate F sehingga F '(x)
= f (x) ketika x [a, b]. Namun, ketika kita tidak dapat menemukan seperti F, kami
mungkin tidak dapat menggunakan Teorema Dasar. Namun demikian, ketika adalah
31
Analisis Real, 2011
Jayanti (20102512030) Nyimas Inda Kusumawati (20102512035)
dengan
Salah satu dasar prosedur yang sangat untuk mendapatkan perkiraan cepat <.
berdasarkan Teorema 7.1.4 (c), adalah untuk dicatat bahwa jika g (x) f (x) h (x) untuk
semua x [a, b] maka
Jika integral dari g dan h dapat dihitung, maka kita memiliki batasan untuk <.
seringkali batas ini adalah akurat cukup untuk kebutuhan kita.
Sebagai contoh, misalkan kita ingin memperkirakan nilai < dx. Sangat mudah
Akibatnya, kami telah 11/e <
dx. 1. Jika kita menggunakan rata-rata nilai
tanda kurung.
kesalahan kurang dari 1/2e <0,184. perkiraan ini kasar, tetapi diperoleh dengan cepat dan
dapat cukup memuaskan untuk kebutuhan kita. Jika pendekatan yang lebih baik adalah
yang diinginkan, kita dapat mencoba untuk menemukan fungsi yang kurang lebih dekat g
dan h.
6.4.1 Teorema Taylor dapat digunakan untuk perkiraan oleh polynomial . Dalam
menggunakan Teorema Taylor, kita harus mendapatkan batas pada istilah sisanya untuk
perhitungan kami untuk memiliki signifikansi. Sebagai contoh, jika kita menerapkan
Teorema Taylor ke e-y untuk 0 y 1,, kita mendapatkan
Dimana R3 = y4 e-c/24 di mana c adalah beberapa nomor dengan 0 c 1. Karena kita
tidak memiliki informasi yang lebih baik sebagai ke lokasi c, kita harus puas dengan
estimasi 0 R3 = y4 e-c/24. Oleh karena itu kami telah
32
Analisis Real, 2011
Jayanti (20102512030) Nyimas Inda Kusumawati (20102512035)
.K
Persamaan Partisi
Jika : [a, b] R adalah terus menerus, kita tahu bahwa perusahaan integral Riemann
ada. Untuk menemukan nilai perkiraan ini tidak terpisahkan dengan jumlah minimum
perhitungan, akan lebih mudah untuk mempertimbangkan Pn partisi P dari [a, b] menjadi
n selang bagian yang sama memiliki panjang h n = (b-a) / n. maka P n adalah partisi:
Jika kita mengambil poin tag kami untuk menjadi titik-titik ujung kiri dan kanan titik
akhir subinterval, kita mendapatkan ke-n kiri pendekatan yang diberikan oleh:
Perlu dicatat bahwa hampir semudah untuk mengevaluasi kedua pendekatan sebagai
hanya salah satu dari mereka, karena mereka berbeda hanya dalam persyaratan f (a) dan f
(b).
Kecuali kita punya alasan untuk percaya bahwa salah satu Ln () atau Rn() lebih
dekat dengan nilai sebenarnya dari integral dari yang lain, kita biasanya mengambil
mereka berarti:
33
Analisis Real, 2011
Jayanti (20102512030) Nyimas Inda Kusumawati (20102512035)
(1)
.
(2)
Perkiraan kesalahan seperti ini bermanfaat, karena memberikan batas atas untuk
kesalahan pendekatan dalam hal kuantitas yang diketahui sejak awal. Secara khusus,
dapat digunakan untuk menentukan seberapa besar kita harus memilih n dalam rangka
untuk memiliki sebuah pendekatan yang akan tepat untuk dalam kesalahan tertentu >
0.
Diskusi di atas berlaku untuk kasus yang f meningkat pada [a, b]. jika f adalah
menurun, maka ketidaksetaraan dalam (2) harus dibalik. Kita dapat meringkas kedua
kasus dalam pernyataan berikut.
7.4.1 Teorema
Jika f :[a, b] R adalah monoton dan jika T n (f) diberikan oleh (1), maka
(3)
7.4.2 Contoh
Jika f (x) = pada [0, 1] maka f adalah menurun. Ini mengikuti dari (3) bahwa jika n
= 8, maka |< 0 - Tg(f) | (1 e-1)/16 < 0.04 dan jika n = 16, maka |< 0
34
Analisis Real, 2011
Jayanti (20102512030) Nyimas Inda Kusumawati (20102512035)
T16(f) | (1 e-1)/32 < 0.02. Sebenarnya, pendekatan ini cukup baik seperti yang akan
kita lihat dalam contoh 7.4.5
Aturan Trapezoidal
Metode numerik yang disebut "Aturan Trapezoidal" didasarkan pada kurang lebih sama
dengan fungsi kontinu f : [a, b] oleh fungsi linear kontinu sesepenggal. Misalkan n
N dan seperti sebelumnya, biarkan let hn = (b-a)/n dan mempertimbangkan P
partisi.
Kami perkiraan f oleh fungsi linier sesepenggal g n yang melewati titik-titik (a + kha, f (a
.
+ kha)), dimana k = 0,1, ..., n. yang tampaknya masuk akal bahwa integral </ # akan
.
"kira-kira sama dengan" integral</ A bila n cukup besar (asalkan f cukup halus).
Karena luas trapesium dengan h dasar horisontal dan vertikal sisi I 1 dan I
dikenal
Untuk k = 0,1, ..., n-1. Menjumlahkan syarat dan suara, yang setiap partisi di P n kecuali
a dan b milik dua subinterval berdekatan kita peroleh.
Tapi istilah di sebelah kanan justru T n (f), ditemukan dalam (1) sebagai ol L n mean (f)
dan R n (f), kita sebut T n (f) Trapezoidal n Perkiraan dari f.
Dalam teorema 7.4.1 kami memperoleh perkiraan kesalahan dalam kasus di mana f
adalah monoton, kita sekarang negara satu tanpa pembatasan ini f, namun dari segi
turunan kedua f "dari f.
35
Analisis Real, 2011
Jayanti (20102512030) Nyimas Inda Kusumawati (20102512035)
(4)
Sebuah bukti dari hasil ini akan diberikan pada Lampiran D, itu tergantung pada
sejumlah hasil kami telah memperoleh dalam bab 5 dan 6.
Persamaan (4) bunga karena dapat memberikan baik batas atas dan batas bawah
.
untuk T n perbedaan Tn (f) - </ #Sebagai contoh, jika f "(x) A> 0 untuk semua x [a,
b], maka (4) menunjukkan bahwa perbedaan ini selalu melebihi 1 / 12 A (b - a) h n. jika
kita hanya memiliki f "(x) 0 untuk x [a, b], yang terjadi ketika f adalah cembung,
mereka Aproksimasi Trapezoidal selalu terlalu besar. Pembaca harus menggambar sosok
untuk memvisualisasikan ini.
Namun, biasanya batas atas yang lebih menarik.
7.4.4 Corollary
Biarkan f, f 'dan f "akan terus-menerus, dan membiarkan | f" (x) | B
untuk
(5)
Ketika sebuah B2 batas atas
menentukan seberapa besar n dapat dipilih untuk menjadi tertentu akurasi yang
diinginkan.
Aturan Midpoint
Salah satu metode yang hampir sama dengan integral f adalah jumlah Riemann
dievaluasi pada titik tengah subinterval. Jadi jika P
(6)
Metode lainnya mungkin menggunakan sepenggal fungsi linear yang bersinggungan
dengan grafik dari f pada titik tengah dari subinterval.
tampaknya seolah-olah kita akan perlu untuk mengetahui kemiringan dari garis singgung
36
Analisis Real, 2011
Jayanti (20102512030) Nyimas Inda Kusumawati (20102512035)
latihan dalam geometri untuk menunjukkan bahwa daerah trapesium yang puncaknya ini
garis singgung di titik-titik tengah sebuah a + (k hn) adalah sama dengan luas persegi
panjang yang tingginya adalah f a + (k hn) (Lihat gambar 7.4.1). demikian, daerah ini
diberikan oleh (6) dan "Tangent Aturan Trapesium" berubah menjadi sama seperti "aturan
titik-titik tengah". Kita sekarang negara teorema menunjukkan bahwa aturan titik tengah
memberikan akurasi yang lebih baik daripada Aturan Trapezoidal dengan faktor 2.
Teorema 7.4.6 Misalkan f, f ', dan f "kontinu pada [a, b] dan biarkan Mn (f) menjadi n
Aproksimasi titik tengah (6). Maka terdapat y [a, b] sedemikian sehingga
.
(7) < #
/
Bukti
U (#) =
dari
(./ )
K
hasil
ini
# " ( )
adalah
pada
Lampiran
D.
Seperti dalam kasus dengan Teorema 7.4.3, rumus (7) dapat digunakan untuk
memberikan baik upper terikat dan batas bawah untuk perbedaan
lebih besar. Berbeda dengan Aturan Trapezoidal, jika fungsi tersebut cembung, maka
Aproksimasi
Hasil
Titik
berikutnya
Tengah
adalah
sejajar
selalu
dengan
terlalu
kecil.
Corollary
7.4.4.
7.4.7 Corollary Letf, f ', and f "terus menerus, dan biarkan 5# " ()5 Z untuk
37
5U (# ) < #5
( )2 !
24
Z2
( )3 !
24
Z2
Aturan Simpson
Prosedur pendekatan terakhir yang kita akan mempertimbangkan biasanya memberikan
perkiraan yang lebih baik daripada baik Trapezoidal atau Aturan Titik Tengah dan
memerlukan perhitungan tambahan pada dasarnya tidak ada. Namun, sifat busung (atau
cekung) dari f tidak memberikan informasi tentang kesalahan
untuk metode ini.
Bahwa Aturan Trapezoidal dan Titik Tengah didasarkan pada pendekatan dari f
oleh fungsi linier piecewise, 'Aturan Simpson mendekati grafik dari f dengan busur
parabola. Untuk membantu memotivasi formula, pembaca dapat menunjukkan bahwa jika
tiga poin (, ~
) , (0, ~ ) !0 (, ~ )
< D =
@
( ~ + 4~ + ~
Sekarang mari f menjadi fungsi kontinu pada [a, b] dan biarkan n N bahkan, dan biarkan
let
hn
(b
[ a , a + 2hn],
a)/n.
Pada
setiap
"subinterval
ganda"
f(a), Y1= f(a + hn), Y2= f(a + 2hn), ..... yn= f(b).
Perhatikan bahwa koefisien dari nilai-nilai dari f di + n 1 poin partisi mengikuti pola
1, 4, 2, 4, 2, .. .... , 4, 2, 4, 1.
Kita sekarang negara Teorema yang memberikan perkiraan tentang akurasi Simpson
pendekatan, melibatkan turunan keempat f.
Teorema 7.4.8 Misalkan f, t, f ", f (3) dan f (4) kontinu pada [a, b] dan membiarkan
n N akan bahkan. Jika Sn (f) adalah Aproksimasi Simpson n (9), maka ada c [a, b]
seperti bahwa
38
Analisis Real, 2011
Jayanti (20102512030) Nyimas Inda Kusumawati (20102512035)
(10) %
(./ )
(#) </ =
Sebuah
bukti
dari
hasil
ini
# K (r)
diberikan
dalam
Lampiran
D.
7.4.9 Korolari Misalkan f, f ', f ", f (3) dan f (4) kontinu pada [a, b] dan biarkan Jika (4)
(x) 1 ; B4 untuk semua x [a, b]. Kemudian
(11)
.
Q% (#) - # Q
/
( )@
( )K
ZK =
ZK
180
180!K
batas
atas
untuk
turunan
keempat.
#() = 4
# (K) () = 4 ( 4 K 12 + 3
(4)
B4
20.
Maka
(11)
bahwa
jika
maka
|
Q% (#) - # Q
1
1
.20 =
< 0,00003
K
180. 8
36,864
Q% (#) - # Q
1
< 0,0000017
589,824
Catatan Pada Titik Tengah Aproksimasi Mn nth (f) dapat digunakan untuk "melangkah"
ke th (2n) Trapezoidal dan Simpson Aproksimasi dengan menggunakan rumus Dan yang
diberikan dalam Latihan. Jadi setelah Aproksimasi Trapezoidal awal T1 = T1 (f) telah
dihitung, hanya Aproksimasi Titik Tengah Mn = Mn (f) perlu ditemukan. Artinya, kita
menggunakan urutan berikut perhitungan:
=
U = ( )#( ( + ) , T2 = M1 + T1
S2 = 2/3 M1 + 1/3T1
39
Analisis Real, 2011
Jayanti (20102512030) Nyimas Inda Kusumawati (20102512035)
U
UK
T 4 = M2 + T 2
S4 = 2/3 M2 + 1/3T2
T 8 = M4 + T 4
S8 = 2/3 M4 + 1/3T4
40
Analisis Real, 2011
Jayanti (20102512030) Nyimas Inda Kusumawati (20102512035)