PROPOSAL
Disusun Oleh
AA RAHMATILLAH AZIZ
1001368
TEKNOLOGI PENDIDIKAN
KURIKULUM DAN TEKNOLOGI PENDIDIKAN
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
BANDUNG
2014
untuk
menjawab
tantangan
dan
kebutuhan
tersebut,
selalu
Economic Forum (2000), Indonesia memiliki daya saing yang rendah, yaitu hanya
menduduki urutan ke-37 dari 57 negara yang disurvey di dunia. Kualtiras
pendidikan Indonesia yang rendah itu ditunjukan data Balitbang (2003) bahwa
dari 146.052 SD di Indonesia ternyata hanya delapan sekolah aja yang mendapat
pengakuan dunia dalam kategori The Primary Years Program (PYP). Dari 20.918
SMP di Indonesia ternyata juga hanya delapan sekolah yang mendapat pengakuan
dunia dalam kategori The Middle Years Program dan an dari 8.036 SMA ternyata
hanya tujuh sekolah saja yang mendapat pengakuan dunia dalam kategori The
Diploma Program.
Dellasera menjelaskan dalam tulisanya (Kualitas Pendidikan di Indonesia :
2013), Indonesia UNESCO pada tahun 2012 melaporkan bahwa Indonesia berada
di peringkat ke 6 9dari 120 berdasarkan penilaian Education Development Index
(EDI) atau Indek Pembangunan Pendidikan. Total EDI diperoleh dari rangkuman
perolehan empat kategori penilaian yaitu angka partisipasi pendidikan dasar,
angka melek huruf pada usia 15 tahun ke atas, angka partisipasi menurut
kesetaraan gender, angka bertahan siswa hingga kelas V sekolah dasar. Rendahnya
kualitas dan mutu pendidikan di Indonesia menjadi penyebab utama terjadinya
masalah pendidikan di Indonesia. Hali ini bisa disebabkan oleh efektifitas
pendidikan yang rendah dikalangan pendidik dan peserta didik yang tidak
memiliki tujuan pendidikan yang jelas, sehingga tidak mendapatkan gambaran
yang jelas dalam proses belajar mengajar yang menyebabkan motivasi belajar
siswa menurun.
Motivasi berajar merupakan salah satu penentu keberhasilan siswa dalam
penguasaan materi pembelajaran.Rendahnya motivasi siswa dalam proses
pembelajaran dapat dilihat melalui banyaknya siswa yang tidak memperhatikan
penjelasan dari guru, siswa mengobrol dengan teman sebangkunya, tidur-tiduran
dikelas, dan aktivitas negatif lainnya selama proses pembelajaran berlangsung.
Menurut Sardiman (89:2012) motivasi belajar dapat dibedakan menjai dua, yaitu
motivasi
intern
(internal
motivation)
dan
motivasi
ekstern
(external
yang
Kelimakarena
pemerintah
Pemerintah
dan
Pemerintah
Daerah
lebih
termotivasi
dalam
pembelajaran
sehingga
dapat
Nomor
20
Tahun
2003
dan
proses
pembelajaran
agar
peserta
didik
secara
aktif
Sedangkan
Pembelajaran
pada
dasarnya
merupaka
perolehan
Dalam sutu sistem harus terdapat sasaran sistem berupa tujuan yang
harus dicapai dalam waktu tertentu.
b. Pendekatan Sistem dalam Pembelajaran
Pembelajaran pada hakekatnya adalah proses interaksi terhadap semua
situasi yang ada di sekitar individu. Belajar dapat dipandang sebagai proses
yang diarahkan kepada tujuan dan proses berbuat melalui berbagai
pengalaman.
10
b. Kebijakan SKS
Dalam Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 Tahun 2006
tentang Standar Isi untuk satuan pendidikan dasar dan menengah.Peraturan
tersebut dinyatakan bahwa Sistem Kredit Semester adalah sistem
penyelenggaraan program pendidikan yang peserta didiknya menentukan
sendiri beban belajar dan mata pelajaran yang diikuti setiap semester pada
satuan pendidikan.Beban belajar setiap mata pelajaran pada Sistem Kredit
Semester dinyatakan dalam satuan kredit semester (sks). Beban belajar satu
sks meliputi satu jam pembelajaran tatap muka, satu jam penugasan
terstruktur, dan satu jam kegiatan mandiri tidak terstruktur. Dalam panduan
ini Sistem Kredit Semester disingkat dengan SKS dan satuan kredit
semester disingkat dengan sks.
Ada beberapa persyaratan yang harus dipenuhi oleh sekolah untuk
menyelenggarakan SKS ini, seperti yang dijelaskan oleh BSNP Satuan
pendidikan yang menyelenggarakan SKS berpedoman pada ketentuan
sebagai berikut:
1) SMP/MTs kategori standar dan kategori mandiri dapat melaksanakan
2) SKS.
3) SMA/MA kategori standar dapat melaksanakan SKS.
4) SMA/MA kategori mandiri dan bertaraf internasional wajib
melaksanakan SKS.
Penyelenggaraan SKS pada setiap satuan pendidikan dilakukan secara
fleksibel dan variatif dengan tetap mempertimbangkan ketuntasan minimal
dalam pencapaian setiap kompetensi sebagaimana yang dipersyaratkan
dalam Standar Isi.
c. Prinsip SKS
Prinsip pelaksanaan SKS mengacu pada onsep SKS, penyelenggaraan
SKS di SMP/MTs dan SMA/MA berpedoman pada prinsip sebagai berikut:
1) Peserta didik menentukan sendiri beban belajar dan mata pelajaran
yang diikuti pada setiap semester sesuai dengan kemampuan, bakat,
dan minatnya.
2) Peserta didik yang berkemampuan dan berkemauan tinggi dapat
mempersingkat waktu penyelesaian studinya dari periode belajar yang
ditentukan dengan tetap memperhatikan ketuntasan belajar.
11
12
13
14
15
dengan
kebutuhan
akan
16
17
2. Motivasi Belajar
Sejalan dengan landasan teori menurtu Menurut Mc. Donald,
motivasi adalah perubahan energi dalam diri seseorang yang ditandai
dengan munculnya feeling dan didahului dengan tanggapan terhadap
adanya tujuan. Pengertian yang dikemukakan oleh Mc. Donald ini
mengandung tiga elemen/ ciri pokok dalam motivasi itu mengawali
terjadinya perubahan energy, ditandai dengan adanya feeling dan
dirangsang karena adanya tujuan.(sadiman:73:2012).
Dari pengertian diatas maka dapat kita simpulkan motivasi belajar
merupakan daya penggerak psikis dari dalam diri seseorang untuk dapat
melakukan
kegiatan
belajar
dan
menambah
ketrampilan,
18
Dari pengertian diatas maka anggapan atau asumsi dalam penelitian ini
adalah :
a. SMA Negeri 3 Bandung menerapkan sistem pembelajaran Sistem
Kredit Semester..
b. Sistem kredit semester dapat meningkatakan motivas belajar siswa
dilihat dari aspek perhatian, relevasi, percaya diri dan kepuasan.
c. Penggunaan sistem kredit semester mempunyai hubungan yang
signifikan dengan motivasi belajar siswa dilihat dari aspek perhatian,
relevasi, percaya diri dan kepuasan.
2. Hipotesis
19
20
sesuai
dengan
permintaan
pengguna.
Dengan
dimana
tiap
pertanyaannya
21
berkaitan
dengan
masalah
wawancara
langsung
adalah
wawancara
yang
22
untuk mengetahui validitas dan reliabilitas. Suatu instrumen itu valid, apabila
dapat mengukur apa yang hendak diukur. Sedangkan tinggi reliabilitas
menunjukkan bahwa instrumet tersebut dapat mengukur apa yang dimaksud
dalam menjawab pertanyaan atau pernyataan diantara subjek.
Data yang baik adalah data yang dapat menggambarkan kondisi yang
sesungguhnya dilapangan.Untuk mendapatakan kesahihan dan ke andalan
dari instrument penelitian maka dalam studi deskriptif korelasional tentang
penerapan sistem kredit semester dengan motivasi belajar siswa melakukan
uji coba untuk mengetahui tingkat validitas dan Reliabilitas.
a. Uji Validitas Instrumen
Validitas atau kesahihan adalah menunjukan sejauh mana suatu alat
ukur mampu apa yang ingin di ukur (valid measure if it successfully
measure the phenomenom). Dalam suatu penelitian deskriptip ataupun
eskplanatif yang melibatkan variable/konsep yang tidak bisa diukur
secar langung, masalah validitas tidak sederhana, didalamnya juga
menyangkut penjabaran konsep dari tingkat teoritis dan sampai empiris
(indikator), namun bagaimana tidak suatu insrumen penelitian harus
valid agar hasilnya dapat dipercaya. Untuk mengukur validitas
instrument, penelitian deskriptif ini menggunakan uji validitas konstruk
(construct Validity), dimana validitas ini berkaitan dengan kesanggupan
suatu alat ukur dalam mengukur penngertian suatu konsep yang
diukurnya. Instrument yang akan diuji validitasnya adalah komponen
dari description, context, transaction dan output dengan menggunakan
rumus koefisien korelasi product moment, yaitu :
X
N X 2
N XY ( X)( Y )
r xy =
23
Keterangan :
r xy =Koefisien Korelasi
X =Skor Butir
Reliabilitasnya
adalah
instrument
dari
komponen
yaitu
24
X i 2
X 2i
2 =
i
2) Menentukan nilai varians total
X 2
2=
t
3) Menentukan reliabilitas instrument
2b
k
r 11 =
1 2
k1
t
[ ][
Keterangan :
n
: Jumlah Sampel
X
: Nilai skor yang dipilih
2
t : Varians total
2
b
k
Sangat Tinggi
Tinggi
Cukup
Rendah
25
Sangat Rendah
( Suharsimi Arikunto : 319 : 2013)
Statistik
r n-2
t=
1 r2
26
DAFTAR PUSTAKA
Ahmad Safar, fahri. 2012. Proposal Penelitian Kuantitatif. [Online]. Tersedia:
http://blog.uin-malang.ac.id/gudangmakalah/2012/01/03/proposalpenelitian-kuantitatif/. [18 Oktober 2012].
Ahira, Anne. 2013. Polemik Masalah Pendidikan di Indonesia.[Online].
Tersedia.http://www.anneahira.com/masalah-pendidikan-di-indonesia.htm.
[15 Februari 2014].
Ali,
Drs.
Mohammad.1985.Penelitian
Kependidikan
Prosedur
dan
Strategi.Angkasa: Bandung.
Arifin, Zaenal. 2009. Evaluasi Pembelajaran.Remaja Rosdakarya. Bandung
Arifin, Zaenal. 2011. Penelitian Pendidikan Metode dan Paradigma Baru. PT
Remaja Rosdakarya: Bandung
Arifin, Zaenal.2012. Penelitian Pendidikan. Rosda. Bandung
Arikunto, Suharsimi. 2013. Prosedur Penelitian. PT Rineka Cipta. Jakarta.
Badan Standar Naional Pendidikan. 2010. Panduan Penyelenggaraan Sistem
Kredit Semester Untuk Sekolah Menengah Pertama/MadrasahTsanawiyah
Dan Sekolah Menengah Atas/Madrasah Aliyah. Jakarta.
27
Proses
Pembelajaran
Ideal.
[Online].Tersedia.http://pengawasgk.wordpress.com/2010/02/15/mengelol
a-proses-pembelajaran-ideal/. [1 April 2014].
Dellasera, Qory. 2013. Kualitas Pendidikan Indonesia (Refleksi 2 Mei).[Online].
Tersedia.http://edukasi.kompasiana.com/2013/05/03/kualitas-pendidikanindonesia-refleksi-2-mei-552591.html. [15 Februari 2014].
Departemen Pendidikan Nasional.2008.Implementasi Sistem Kredit Semester
Pada Sekolah Menengah Kejuruan.Jakarta
Furkon,
Chairul.
2013.
Komponen
Sistem.
[Online].Tersedia.http://file.upi.edu/Direktori/FPEB/PRODI._MANAJEM
EN_FPEB/197207152003121-CHAIRUL_FURQON/002._SIMkonsep_sistem.pdf. [10 April 2014]
Hanafiah, nanang dan cucu suhana. 2010. Konsep dan Strategi Belajar. Refika
Aditama. Bandung.
Larasati, Dinda. 2013. Banyak Masalah di Kurikulum Sekolah.
Republik Indonesia.Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional.Kementrian
Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia. Jakarta.
Republik Indonesia.Peraturan Mentri Pendidikan Indonesia Republik Indonesia
Nomor 22 Tahun 2006.Mentri Pendidikan Nasional. Jakarta.
Riantani, Suskim dan Sri Wiludjeng. 2008. Analisis Faktor-Faktor Motivasi
Belajar Mahasiswa Fakulatas Bisnis dan Manajemen. Universitas
Widyatama.
Bandung.
[online].
Tersedia:
repository.widyatama.ac.id/.../Suskim-Sri%20Wiludjeng%20_BAB
%20I.pdf. [23 Maret 2014]
28
2012.
Kuesioner.
[Online].
http://infosetyawan.blogspot.com/2012/06/kuesioner.html
Tersedia:
[19 oktober
2012].
Sihes,
Ahmad
Johari.
2013.
Konsep
Pembelajaran.
[online].
29