Oleh :
DYAH AYU AGUSTIN
030109a014
: Askeb V (Komunitas)
: Bd. 305
Beban Studi
: 4 SKS (T = 1, P = 3)
Penempatan
Pokok bahasan
Semester IV
Waktu pertemuan
: 2 x 50 menit
Hari / tanggal
B. TUJUAN INTRUKSIONAL
1.
2.
1
2) Menjelaskan etiologi pertolongan persalinan oleh tenaga non
kesehatan
3) Menjelaskan penatalaksanaan pertolongan persalinan oleh
tenaga non kesehatan
C. POKOK-POKOK MATERI
a. Berat Badan Lahir Rendah (BBLR)
1) Pengertian BBLR
2) Klasifikasi BBLR
3) Penyebab BBLR
4) Faktor resiko BBLR
5) Masalah BBLR
6) Pencegahan BBLR
7) Penatalaksanaan BBLR
b. Pertolongan persalinan oleh tenaga non kesehatan
1) Pengertian pertolongan persalinan oleh tenaga non kesehatan
2) Etiologi pertolongan persalinan oleh tenaga non kesehatan
3) Penatalaksanaan pertolongan persalinan oleh tenaga non kesehatan
D. KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR
Tahapan /
Kegiatan Mahasiswa
Waktu
Pendahuluan 1. Mahasiswa
10 menit
Kegiatan Pengajar
salam
Media /
Alat
Ceramah LCD,
laptop,
2. Merespon perkenalan
2. Memperkenalkan diri
3. Menjelaskan cakupan
3. Mahasiswa
Metode
memahami
materi
yang
disampaikan
4. Menggali
2
22
akan
Diskusi White
board
Diskusi Spidol
4. Mahasiswa
tujuan
memahami
pengetahuan
pembelajaran
mahasiswa
Diskusi
tentang
tujuan pembelajaran
5. Menjelaskan relevansi
5. Mahasiswa
memahami
relevansi
pembelajaran
tujuan
tujuan
dengan
dengan
profesi kebidanan
Diskusi
profesi
kebidanan
6. Melakukan apersepsi
6. Mahasiswa
mengungkapkan
pembelajaran
Diskusi
akan diberikan
BBLR
7. Mencermati dan
7. Menjelaskan
menemukan pengertian
Diskusi LCD,
pengertian BBLR
laptop,
BBLR
White
a. Mahasiswa
a. Menggali
mengungkapkan
pengetahuan
tentang pengertian
mahasiswa tentang
BBLR
pengertian BBLR
Diskusi board
Spidol
b. Meminta
b. Mahasiswa
memberikan
tangggapan dari
Tanya
mahasiswa lain
jawab
tangggapan terhadap
pendapat mahasiswa
lain tentang pengertian
BBLR
c. Menjelaskan
c. Mahasiswa membuat
definisi BBLR
pengertian BBLR
8. Menjelaskan tentang
8. Mengidentifikasi tentang
klasifikasi BBLR
Ceramah
klasifikasi BBLR
Ceramah
9. Menjelasakan materi
9. Mengidentifikasi
penyebab BBLR
penyebab BBLR
Ceramah
a. Menggali
a. Mahasiswa
pengetahuan
3
Diskusi
mengungkapkan
mahasiswa tentang
tentang penyebab
penyebab BBLR
BBLR
b. Meminta
tangggapan dari
b. Mahasiswa
mahasiswa lain
memberikan
Tanya
jawab
tangggapan terhadap
mahasiswa lain tentang
penyebab BBLR
c. Menjelaskan
c. Mahasiswa
penyebab BBLR
menganalisis penyebab
BBLR
Ceramah
10. Menjelaskan
resiko BBLR
BBLR
Ceramah
11. Menjelaskan
11. Mengkaji masalah pada
BBLR
a. Mahasiswa
Ceramah
pengetahuan
mengungkapkan
masalah pada
BBLR
BBLR
b. Meminta
b. Mahasiswa
tangggapan dari
memberikan
mahasiswa lain
tanggapan terhadap
Tanya
jawab
pendapat mahasiswa
lain tentang masalah
pada BBLR
c. Memberi
c. Mahasiswa
penguatan atas
menjabarkan jawaban
jawaban
yang diberikan
mahasiswa
d. Menjelaskan
4
Diskusi
d. Mahasiswa
tentang masalah
menganalisis tentang
pada BBLR
Ceramah
e. Memberi
e. Mahasiswa bertanya
kesempatan pada
mahasiswa untuk
Tanya
belum diketahui
bertanya
jawab
12. Menganalisis
menganalisis
pencegahan BBLR
pencegahan BBLR
Ceramah
a. Menggali
pengetahuan
a. Mengungkapkan
tentang pencegahan
tentang pencegahan
BBLR
b. Meminta
BBLR
Diskusi
tanggapan lain
b. Memberi tanggapan
c. Mengarahkan
terhadap pendapat
mahasiswa
d. Meminta pendapat
mahasiswa lain
c. Menemukan
tentang pencegahan
pencegahan BBLR
d. Mengemukakan cara
Tanya
jawab
BBLR
e. Mengulas
pencegahan BBLR
pencegahan BBLR
Diskusi
13. Menjelaskan
e. Mengupayakan cara
tentang
pencegahan BBLR
penatalaksanaan
Tanya
jawab
BBLR di rumah
13. Mendiskusikan tentang
penatalaksanaan BBLR di
rumah
5
a. Mengkritisi
penatalaksanaan
a. Menyatukan
pendapat
Ceramah
mahasiswa
berdasarkan
tanggapan
mengenai
Ceramah
BBLR
penatalaksanaan
BBLR
14. Mengarahkan
Diskusi
mahasiswa untuk
membuat definisi
pertolongan
14. Mendeskripsikan
pengertian pertolongan
non kesehatan
a. Menggali
non kesehatan
pengetahuan
mahasiswa tentang Tanya
pengertian
jawab
pertolongan
a. Mahasiswa
persalinan oleh
mengungkapkan
tenaga non
tentang pengertian
kesehatan
pertolongan persalinan
b. Meminta
tangggapan dari
kesehatan
mahasiswa lain
Diskusi
b. Mahasiswa
memberikan
tangggapan pendapat
mahasiswa lain tentang
c. Menyatukan
pengertian pertolongan
pendapat
mahasiswa
non kesehatan
berdasarkan
c. Mahasiswa mengkritisi
jawaban yang
diberikan teman lain
tanggapan
mengenai
d. Menuntun
mahasiswa
Ceramah
membuat definisi
d. Mahasiswa membuat
pertolongan
definisi pertolongan
persalinan oleh
tenaga non
non kesehatan
kesehatan
Ceramah
15. Memberi
penerangan tentang
etiologi pertolongan Ceramah
15. Mahasiswa mengkritisi
etiologi pertolongan
persalinan oleh tenaga
non kesehatan
16. Mengarahkan
non kesehatan
mahasiswa untuk
menemukan
penatalaksanaan
menemukannya
pertolongan
Ceramah
penatalaksanaan
pertolongan persalinan
non kesehatan
Penutup
15 menit
1. Menjawab pertanyan
1. Melakukan
yang diajukan
dari
evaluasi
Tanya
pembelajaran
jawab
mahasiswa
meyimpulkan materi
Dikusi
dijelaskan pada
dari
pertemuan ini
yang disampaikan
3. Memberi respon
pembelajaran
3. Memberikan
terhadap penugasan
kepada
yang diberikan
untuk
tugas Ceramah
mahasiswa
mempelajari
disampaikan
4. Menutup
dengan
Diskusi
pertemuan
mengucap
salam
E. EVALUASI
1. Prosedur : Tes pada awal pembelajaran di apersepsi
Tes pada proses pembelajaran di penyajian
Tes pada akhir pembelajaran di penutup
2. Jenis
: Tes tertulis
3. Alat
4. Bentuk
: Tes subyektif
5. Soal
: Terlampir
F. REFERENSI
Bobak, 2004. Buku Ajar Keperawatan maternitas (maternity nursing)
edisi 4; Penerbit Buku Kedokteran EGC, Jakarta.
Mochtar, R. 1998, Sinopsis Obstetri Patologi, edisi 1, Penerbit Buku
Kedokteran EGC, Jakarta.
Prawiroharjo, sarwono. 2002. Ilmu Kebidanan. Yayasan Bina Pustaka.
Jakarta.
Abdul, syaifudin bari, 2002. Buku Panduan Praktis Pelayanan
Kesehatan Maternal dan Nenatal. Yayasan Bina Pustaka Sarwono
Prawiroharjo, Jakarta
Lampiran 1
8
Prematur
Kelahiran bayi yang terjadi sebelum usia kehamilan mencapai
37 minggu dengan berat badan yang sesuai dengan umur
kehamilan (Mochtar, 1998).
2)
Disrmatur
Kelahiran dismatur adalah bayi yang lahir dengan berat badan
kurang dari 10 presentil untuk berat sebenarnya dengan umur
kehamilanya (Manuaba, 1998).
Bayi dengan berat badan lahir rendah yang dapat bertahan hidup
Faktor genetik
Infeksi
Bahan toksik
Insufisiensi atau disfungsi plasenta
Faktor nutrisi
4. FAKTOR RESIKO
Menurut Berhman cit Anna Wijayanti (2000), berbagai factor resiko
pada ibu hamil yang berhubungan dengan kejadian BBLR antara lain:
a. Resiko demografi. Usia ibu hamil < 17 tahun atau > 35 tahun, ras,
status sosial ekonomi rendah
b. Resiko medis sebelum hamil, paritas >4, berat badan dan tinggi
badan iu yang rendah, cacat bawaan, infeksi saluran kencing,
DM, Hipertensi kronis, rubella, riwayat obstetric jelek (BBLR,
abortus spontan, kelainan genetik)
c. Resiko medis saat hamil, penambahan berat badan selama hamil,
interval
ehamilan
yang
pendek,
hipotensi,
hipertensi,
d. Hipoglikemi
e. Masalah pemberian ASI
f. Infeksi
g. Ikterus
h. Masalah perdarahan
6. PENCEGAHAN
a. Meningkatkan pemeriksaan kehamilan secara berkala minimal 4
kali selama kurun kehamilan dan dimulai sejak umur kehamilan
muda. Ibu hamil yang diduga berisiko, terutama faktor risiko
yang mengarah melahirkan bayi BBLR harus cepat dilaporkan,
dipantau dan dirujuk pada institusi pelayanan kesehatan yang
lebih mampu
b. Meningkatkan gizi masyarakat sehingga dapat mencegah
terjadinya persalinan dengan BBLR
c. Tingkatkan penerimaan gerakan keluarga berencana
d. Anjurkan lebih banyak istirahat bila kehamilan mendekati aterm
atau istirahat baring jika terjadi keadaan yang menyimpang dari
normal
e. Tingkatkan kerjasama dengan dukun bayi yang masih mendapat
kepercayaan masyarakat
f. Penyuluhan kesehatan tentang pertumbuhan dan perkembangan
janin dalam rahim, tanda tanda bahaya selama kehamilan dan
perawatan diri selama kehamilan agar mereka dapat menjaga
kesehatannya dan janin yang dikandung dengan baik
g. Hendaknya ibu dapat merencanakan persalinannya pada kurun
umur reproduksi sehat (20-34 tahun)
h. Perlu dukungan sektor lain yang terkait untuk turut berperan
dalam meningkatkan pendidikan ibu dan status ekonomi
keluarga agar mereka dapat meningkatkan akses terhadap
pemanfaatan pelayanan antenatal dan status gizi ibu selama
hamil
7. PENATALAKSANAAN
cara
ini
efektif
bukan
saja
untuk
adalah
terhadap
kemungkinan
terjadinya
pneumonia aspirasi.
c. Mencegah infeksi dengan ketat
BBLR sangat rentan akan infeksi, ini disebabkan oleh karena
daya tahan tubuh terhadap infeksi berkurang, relative belum
sanggup membenuk antibody dan daya fagositosis serta reaksi
terhadap peradangan belum baik. Oleh karena itu, perhatikan
prinsip-prinsip pencegahan infeksi termasuk mencuci tangan
sebelum memegang bayi, membersihkan bekas luka tali pusat
bayi dengan teliti dan teratur, agar tetap steril, menjauhkan bayi
dari orang sakit, karena bayi mudah tertular penyakit. Kalaupun
bundanya pilek, pakailah kain penutup hidung ketika menyusui,
agar kesehatan bayi tetap terjaga.
B. PERTOLONGAN
PERSALINAN
OLEH
TENAGA
NON
KESEHATAN
1. PENGERTIAN
Pertolongan persalinan oleh tenaga non kesehatan yaitu
proses persalinan yang dibantu oleh tenaga non kesehatan yang di
kenal dengan istilah dukun bayi. Pada dasarnya dukun bersalin
diangkat berdasarkan kepercayaan masyarakat setempat atau
merupakan pekerjaan yang sudah turun temurun dari nenek moyang
b. Dukun bayi tidak terlatih adalah dukun bayi yang belum pernah
dilatih oleh tenaga kesehatan atau dukun bayi yang sedang
dilatih oleh tenaga kesehatan dan belum dinyatakan lulus.
Pertolongan
persalinan
oleh
dukun
bayi
diharapkan
yaitu
adanya
kebiasaan
keluarga
yang
Lampiran 2
EVALUASI
Pertanyaan
1. Sebutkan dan Jelaskan penatalaksanaan BBLR di rumah?
cara
ini
efektif
bukan
saja
untuk
adalah
terhadap
kemungkinan
terjadinya
pneumonia aspirasi.
c. Mencegah infeksi dengan ketat
BBLR sangat rentan akan infeksi, ini disebabkan oleh karena
daya tahan tubuh terhadap infeksi berkurang, relative belum
sanggup membenuk antibody dan daya fagositosis serta reaksi
terhadap peradangan belum baik. Oleh karena itu, perhatikan
prinsip-prinsip pencegahan infeksi termasuk mencuci tangan
sebelum memegang bayi, membersihkan bekas luka tali pusat
bayi dengan teliti dan teratur, agar tetap steril, menjauhkan bayi
dari orang sakit, karena bayi mudah tertular penyakit. Kalaupun
bundanya pilek, pakailah kain penutup hidung ketika menyusui,
agar kesehatan bayi tetap terjaga.
2. Penatalaksanaan pertolongan persalinan oleh tenaga non kesehatan :
Untuk menurunkan angka kematian ibu secara bermakna, kegiatan
deteksi dini ibu hamil beresiko harus lebih digalakakan, baik di
fasilitas pelayanan KIA maupun masyarakat. Dalam hal ini, deteksi
ibu
hamil
beresiko
perlu
difokuskan
pada
keadaan
yang
Lampiran 3
MEDIA
Lampiran 4
Mata kuliah
: BD. 305
Bobot
Semester
Nama dosen/Tim
A.
UAS
15 %
Praktik
Nilai Praktikum
Tugas
: 50 %
: 25 %
E. REFERENSI
Buku Wajib (BW)
1. Bennet T. Ruth, Linda K. Brown, Myles Text Book for Midwives
2. Sweet R. Betty, Mayes Midwifery a Text Book fos Midwives, Jones
& Bartlet Publishers, london S, 1997
3. Mary Cronk, Caroline F, 1994, Community Midwifery, London
Buku Anjuran (BA)
1. Verney H, Varneys Midwifery, Jones & Bartlet Publishers, london S,
1997
2. Pengurus Pusat IBI, 1999, Etika dan Kode EtikKebidanan, Jakarta
3. Depkes RI, 1999, Bidan di Masyarakat, Jakarta
4. Sunarwati Sularyo, Deteksi dan Intervensi Dini Penyimpangan
Tumbuh Kembang Anak dan Upaya Optimalisasi kualitas SDM,
Jakarta
5. Linda V. Walsh, 2001, Midwifery Community-Based Care, W.B.
Saunders Company, Philadelphia
6. Permenkes 900/2002, Depkes RI, Jakarta
7. Modul MPS
8. Modul MTBS
9. Standart Pelayanan Kebidanan Depkes RI
10. IBI, 1997, Kompetensi Bidan Indonesia, Jakarta