MAKALAH
JUDUL KEGIATAN:
JENIS, PENYEBAB DAN DAMPAK POLUSI DI JAKARTA SERTA CARA
PENANGGULANGAN DENGAN TEKNOLOGI DAN KEBIJAKAN
PEMERINTAH
Diusulkan Oleh :
Clarissa Ancella
Farah Moulydia
Fitria Nur Hayati
Imam Taufiq Ramadhan
Rahmatika Alfia
Syafiq Rayza
UNIVERSITAS INDONESIA
DEPOK
2013
Kata Pengantar
Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena
berkat rahmat dan hidayah-Nya juga usaha penulis, penulis dapat menyelesaikan
makalah berjudul Jenis, penyebab dan dampak polusi di Jakarta dan cara
menanggulanginya dengan teknologi dan kebijakan pemerintahyang disusun
untuk memenuhi tugas MPKT-B di Universitas Indonesia.
Penulis juga ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya
kepada seluruh pihak yang telah membantu penulis dalam proses pembuatan
karya tulis ini, yaitu:
1 Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan kesempatan yang telah
diberikan untuk membuat karya tulis ini
2 PAK HARRY
3 Orangtua yang telah memberikan motivasi serta nasehat yang
bermanfaat dalam proses penulisan.
Penulis berharap, para pembaca dapat mendapatkan manfaat yang baik
dari dalam karya tulis ini. Penulis juga mohon maaf bila terdapat kekurangankekurangan di dalamnya, karena keterbatasan waktu, tempat dan sumber
informasi yang ada. Kami sebagai penulis pun juga sangat mengharapkan kritik
dan saran yang dapat membantu kemajuan kami. Semoga kami sebagai penulis
dapat menjadi orang yang lebih baik lagi.
Akhir kata, kami menyadari bahwa karya tulis ini masih jauh dari
sempurna, oleh karena itu kami mengharapkan kritik dan saran sehingga kami
dapat memperbaiki dan menyempurnakan.Terima kasih.
Depok, 3 Desember 2013
Penulis
Daftar Isi
BAB I...........................................................................................................
1.1
Latar Belakang....................................................................................
1.2
Rumusan Masalah................................................................................
BAB II..........................................................................................................
ISI................................................................................................................
Polutan dan Polusi............................................................................................
2.1
Polutan.............................................................................................
2.2
Jenis Polutan......................................................................................
2.3
Jenis Polusi........................................................................................
2.3.1
Polusi Tanah................................................................................
2.3.2
Polusi Air....................................................................................
2.3.3
Pencemaran Udara.........................................................................
2.3.4
Polusi Suara.................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Jakarta dijuluki sebagai Kota Polusi mungkin ada benarnya, sebab kota
Jakarta termasuk di dalam daftar kota besar dunia yang terburuk polusinya. Beberapa
lembaga telah melakukan uji emisi dan polusi udara di Jakarta. Hasil yang diperoleh
menunjukkan kota Jakarta mempunyai tingkat polusi yang mengkawatirkan. Secara
kasat mata dapat kita amati, kemacetan di Jakarta semakin parah, pertumbuhan kendaraan
bermontor tidak sebanding dengan pertumbuhan luas jalan. Dari sisi gaya hidup,
masyarakat lebih suka menggunakan kendaraan pribadi dibandingkan dengan
kendaraan umum. Kita juga dapat mencermati kebijakan pemda yang mungkin dapat
menyumbangkan polusi di Jakarta, misalnya kebijakan transportasi masal, kualitas
kendaraan di jalan, penggunaan bahan bakar ramah lingkungan, dan aturan minimal
ruang terbuka hijau (RTH). Suatu langkah cerdas penyelesaian koprehensif yang
didukung oleh teknologi informasi dan komunikasi kelihatannya mendesak untuk
dilakukan.
1.2
Rumusan Masalah
1. Bahan apa sajakah yang termasuk polutan?
2. Berapa banyak jenis polusi di Jakarta?
3. Apa sajakah dampak dari polusi di Jakarta?
4. Bagaimana cara menanggulangi polusi di Jakarta?
BAB II
ISI
Polutan dan Polusi
2.1 Polutan
Polutan adalah suatu zat yang menjadi sebab pencemaran terhadap
lingkungan. Jadi, polutan disebut juga sebagai zat pencemar. Suatu zat atau bahan
dapat disebut sebagai zat pencemar atau polutan apabila zat atau bahan tersebut
mengalami hal-hal sebagai berikut:
1. Jumlahnya melebihi jumlah normal/ambang batas
2. Berada pada tempat yang tidak semestinya
3. Berada pada waktu yang tidak tepat.
2.2 Jenis Polutan
Berdasarkan sifatnya, polutan dapat dibedakan menjadi 2 (dua), yaitu:
1. Polutan biodegredable adalah polutan yang dapat diuraikan oleh proses alam.
Contoh: kayu, kertas, bahan, sisa makanan, sampah, dedaunan, dan lain-lain
2. Polutan non biodegredable adalah polutan yang tidak dapat diuraikan oleh proses
alam sehingga akan tetap berada pada lingkungan tersebut untuk jangka waktu
yang sangat lama. Contoh: gelas, kaleng, pestisida, residu radioaktif, dan logam
toksik.
1.
2.
3.
4.
Polusi Tanah
Tanah adalah sebagai tempat makhluk hidup bagi organisme, sebagai hara
dan air bagi tumbuhan. Pada tanah yang subur proses-proses kehidupan
tumbuhan, hewan, dan mikroba tanah dapat berlangsung dengan baik. Keadaan
tanah yang memengaruhi makhluk hidup misalnya pH tanah, tekstur, kelembapan,
dan kandungan unsur hara. Pencemaran tanah adalah masuknya polutan (bahan
pencemar) berupa bahan cair atau padat ke suatu areal tanah, sehingga terjadi
penurunan kualitas tanah.
1. Limbah domestik
Limbah domestik dapat berupa limbah padat dan limbah cair. Limbah padat
anorganik tidak dapat diuraikan oleh mikroorganisme, misalnya kantong plastik,
kaleng minuman ringan, botol air mineral. Limbah cair misalnya minyak, oli,
detergen. Jika meresap ke dalam tanah dapat membunuh mikroorganisme
pengurai dalam tanah.
2. Limbah pertanian
Penggunaan pupuk kimia berlebihan dapat menyebabkan tanah menjadi keras dan
kehilangan zat hara.
3. Limbah industri
Limbah industri berupa limbah padat yang berupa padatan atau lumpur hasil
pengolahan dari industri kertas, pulp, dan lain-lain. Selain limbah padat dihasilkan
juga limbah cair yang merupakan hasil pengolahan suatu proses produksi,
misalnya industri pelapisan logam dan industri kimia lainnya.
2.3.2
Polusi Air
Di banyak tempat di dunia, orang seringkali membuang air limbah rumah
tangga, termasuk dari toilet dan dapur langsung ke saluran air. Di sebagian tempat,
air kotor ini diolah terlebih dulu oleh suatu sistem pemurnian air untuk
menghilangkan kotoran dan polutan lainnya sebelum disalurkan ke pembuangan
akhir yang biasanya adalah laut. Akan tetapi proses ini tidak akan menghilangkan
semua polutan, contohnya bahan kimia yang terdapat dalam posphat yang banyak
terkandung dalam deterjen.
Polutan kimiawi air berupa substansi yang dapat larut dalam air. Bahan
kimia dapat masuk ke dalam air melalui proses alami seperti pelepasan mineral
dari tanah, batu, dan kandungan mineral lainnya. Bahan kimia juga dapat masuk
ke dalam air sebagai produk sampingan dari suatu proses industri, pembangkit
listrik, atau melalui penggunaan bahan kimia dan rumah tangga.
Beberapa contoh polutannya sebagai berikut :
Fosfat
Fosfat berasal dari penggunaan pupuk buatan yang berlebihan dan deterjen.
Nitrat dan Nitrit
Kedua senyawa ini berasal dari penggunaan pupuk buatan yang berlebihan dan
proses pembusukan materi organic.
Poliklorin Bifenil (PCB)
Senyawa ini berasal dari pemanfaatan bahan-bahan pelumas, plastik dan alat
listrik.
Residu Pestisida Organiklorin
Residu ini berasal dari penyemprotan pestisida padaa tanaman untuk membunuh
serangga.
Minyak dan Hidrokarbon
Minyak dan hidrokarbon dapat berasal dari kebocoran pada roda dan kapal
pengangkut minyak.
2.3.3
Pencemaran Udara
Pencemaran udara adalah pencemaran akibat masuknya bahan atau zat
asing, energi, dan komponen lainnya ke udara. Zat-zat pencemar (polutan) yang
ada di udara umumnya berupa debu, asap, dan gas buangan hasil pembakaran
bahan bakarfosil, seperti minyakdan batu bara oleh kendaraan/alat transportasi
dan mesin-mesin pabrik. Gas buangan yang mengandung zat yang berbahaya,
misalnya asap, karbon monoksida (CO), karbon dioksida (CO 2), sulfur oksida
(SO2), nitrogen oksigen (NO, NO2, NOx), CFC, dan sebagainya
Asap
Asap adalah hasil pembakaran bahan organik yang tidak sempurna.
Pembakaran hutan, plastik, dan sampah organik akan menghasilkan asap yang
2.3.4
pembakaran bahan bakar fosil juga dihasilkan dari letusan gunung berapi. Jika
senyawa ini bertemu air akan bereaksi membentuk senyawa asam.
Nitrogen oksida (NO)
Udara terdiri atas sekitar 80% volume nitrogen dan 20% volume oksigen.
Pada suhu kamar, kedua gas ini hanya sedikit mempunyai kecenderungan untuk
bereaksi satu sama lain. Pada suhu yang lebih tinggi, keduanya dapat bereaksi
membentuk nitrit oksida dalam jumlah tinggi sehingga mengakibatkan polusi
udara. NO yang dihasilkan oleh aktivitas alam tidak terlalu menjadi masalah
karena tersebar merata sehingga jumlahnya kecil. NO yang menjadi masalah
adalah polusi NO yang dihasilkan oleh kegiatan manusia karena jumlahnya akan
meningkat hanya pada keadaan dan pola tertentu. Konsentrasi NOx di udara di
daerah perkotaan dapat mencapai 0,5 ppm. Seperti halnya CO, emisi nitrogen
oksida dipengaruhi oleh kepadatan penduduk karena sumber utama NO x dari
kegiatan manusia, seperti pembakaran yang kebanyakan berasal dari kendaraan
produksi energi, dan pembuangan sampah. Sebagian besar emisi NOx yang
dihasilkan manusia berasal dari pembakaran arang, minyak, gas alam, dan bensin.
Nitrogen oksida (NOx) adalah kelompok gas yang terdapat di atmosfer
yang terdiri atas gas nitrit oksida (NO) dan nitrogen oksida (NO 2). Walaupun
bentuk nitrogen oksida lainnya ada, tetapi kedua gas ini paling banyak ditemui
sebagai polutan udara. Nitrit oksida merupakan gas yan tidak berwama dan tidak
berbau. Sebaliknya, nitrogen dioksida mempunyai warna cokelat kemerahan dan
berbau tajam.
Polusi Suara
Polusi suara atau pencemaran suara adalah gangguan pada lingkungan
yang diakibatkan oleh bunyi atau suara yang mengakibatkan ketidaktentraman
makhluk hidup di sekitarnya.
Pencemaran suara diakibatkan suara-suara bervolume tinggi yang
membuat daerah sekitarnya menjadi bising dan tidak menyenangkan. Penilaian
terhadap suara yang muncul sebagai polusi atau tidak merupakan sesuatu yang
subjektif. Kerusakan yang diakibatkan pencemaran suara bersifat setempat, tidak
seperti polusi udara maupun polusi air.
Pencemaran suara adalah bunyi atau suara yang di keluarkan oleh suatu
benda dan di keluarkan dengan suara yang sangat keras sehingga dapat
menggangu lingkungan dan makhluk hidup yang tinggal di lingkungan tersebut.
Tingkat kebisingan yang tinggi ini yang dapat mengganggu lingkungan sehingga
menjadi pencemaran suara. Jenis jenis kebisingan:
Kebisingan yang terus-menerus dengan jangkauan frekuensi yang sempit,
misalnya, mesin gergaji.
Kebisingan yang terputus-putus, misalnya, suara arus lalu lintas atau pesawat
terbang.
Kebisingan impulsif, misalnya, tembakan, bom, atausuara ledakan.
Kebisingan impulsif berulang, misalnya, suara mesin tempa.
Atau dengan kata lain pencemaran suara adalah keadaan dimana masuknya
suara yang masuk terlalu banyak sehingga mengganggu kenyamanan lingkungan
manusia. Pencemaran suara cukup menjadi ancama serius bagi kualitas
lingkungan terutama dibagian suasana. Sumber pencemaran suara adalah
kebisingan, yaitu bunyi atau suara yang dapat mengganggu dan merusak
pendengaran manusia. Bunyi disebut bising apabila inetensitasnya telah
melampaui 50 desibel. Suara dengan intensitas tinggi, seperti yang dikeluarkan
oleh banyak mesin industri, kendaraan bermotor, dan pesawat terbang bila
berlangsung secara terus-menerus dalam jangka waktu yang lama dapat
mengganggu manusia, bahkan menyebabkan cacat pendengaran yang permanen.
Suara dengan intensitas tinggi, seperti yang dikeluarkan oleh banyak mesin
industri, kendaraan bermotor, danpesawat terbangbila berlangsung secara terusmenerusdalam jangka waktu yang lama dapat mengganggu manusia, bahkan
menyebabkan cacat pendengara nyang permanen. Sesuai dengan Keputusan
Menteri Negara Lingkungan Hidup No. Kep 48/MENLH/11/1996 tentang baku
tingkat kebisingan menyebutkan bahwa kebisingan adalah bunyi yang tidak
diinginkan dari suatu usaha atau kegiatan dalam tingkat dan waktu tertentu yang
dapat menimbulkan gangguan kesehatan manusia dan kenyamanan lingkungan.
Salah satu ancaman serius lain bagi kualitas lingkungan manusia adalah
pencemaran suara. Bunyi atau suara yang dapat mengganggu dan merusak
pendengaran manusia disebut kebisingan. Oleh karena kebisingan dapat
mengganggu lingkungan, kebisingan dapat dimasukkan sebagai pencemaran
Suara dengan intensitas tinggi secara terus-menerus dalam jangka waktu yang
lama dapat mengganggu manusia, bahkan menyebabkan cacat pendengaran yang
permanen. Oleh karena itu, bunyi dapat dianggap sebagai bahan pencemar serius
yang mengganggu kesehatan manusia.
2.5 Hedonisme
Hedonisme adalah istilah untuk menggambarkan faham yang
mengutamakan pada kesenangan dan kemewahan fisik. Hedonisme telah ada
sejak zaman Yunani kuno, tokoh pertama yang mengajarkan hedonis adalah
seorang filsuf yang bernama Democritus (400-370 SM), ia memandang bahwa
kesenangan sebagai tujuan pokok di dalam kehidupan ini. Selain itu salah seorang
pengikut Socrates, yakni Aristippus (395 SM) juga mengajarkan bahwa
kesenangan merupakan satusatunya yang ingin dicari manusia.kesenangan didapat
langsung dari panca indra, menurutnya orang yang bijaksana selalu
mengusahakan kesenangan sebanyak-banyaknya, sebab kesakitan adalah suatu
pengalaman yang tidak menyenangkan.
Hedonisme saat ini merupakan fenomena perilaku khas di kota-kota besar,
tak terkecuali Jakarta.Kesalahan dalam menginterpretasikan modernisasi sebagai
nilai. Modernitas dianggap sebagai barang jadi, dan tidak memahami proses yang
mendahuluinya. Kecanggihan alat-alat yang berteknologi merupakan sesuatu yang
harus dikejar, memiliki alat high tech lebih penting daripada memiliki ilmu
untuk membuat barang high tech tersebut. Simbol-simbol fisik seperti arsitektur
rumah kediaman, pusat perbelanjaan, tempat hiburan modern, makanan impor,
gaya hidup itu harus meniru bangsa barat, di sisi lain yang berbau tradisional
mulai ditinggalkan. Ukuran ukuran keberhasilan hidup tidak lagi berdasar pada
keunggulan ruhaniyah, tetapi hanya semata mata pada keunggulan lahiriyah.
Pesatnya perkembangan teknologi informasi menjadi unsur yang berperan utama
atas masuknya pengaruh-pengaruh asing yang menyebabkan berkembangnya
faham hedonisme di Jakarta.Pemerintah sebagai pembuat regulasi dirasa kurang
mampu mempersiapkan masyarakat dalam menghadapi era kemajuan teknologi
informasi. Media massa (elektronik dan cetak) berkembang dan turut andil dalam
penyebaran budaya-budaya asing termasuk hedonisme. Hampir semua content di
media massa selalu menawarkan unsur kesenangan, kemewahan dan hal-hal yang
serba instan. Sampai saat ini pemerintah masih terkesan menutupmata mengenai
pembenahan regulasi dalam media massa.
Beberapa contoh gaya hidup hedonisme di kota Jakarta dapat dilihat dari
banyaknya pusat perbelanjaan di Jakarta, menjamurnya hiburan malam, dan
semakin banyaknya warga yang berkiblat ke budaya asing.
2.5.1 Banyaknya Pusat Perbelanjaan Modern (Mall)
Saat ini Jakarta mempunyai banyak pusat perbelanjaan modern (mall)
yang menawarkan produk-produk asing dan menawarkan hiburan kemewahan dan
kesenangan. Pusat belanja atau mall di Jakarta sudah tumbuh di luar kendali.
Banyak kawasan yang semula tidak direncanakan menjadi kawasan bisnis harus
beralih fungsi menjadi kawasan komersil.Menurut Planolog Universitas Trisakti,
Yayat Supriatna, mal yang ada di Jakarta sudah melebihi batas ideal. Hal ini
membuat Jakarta menjadi kotadengan mal terbanyak di dunia. Jumlahnya pusat
belanja yang ada di Jakarta mencapai 173 mall dan telah melebihi batas ideal dari
jumlah penduduknya.Bahkan saat ini pembangunan tempat-tempat ibadah di
Jakarta sudah kalah dengan munculnya mal-mal di Ibukota.
Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo mewacanakan moratorium
pembangunan mall.Alasannya, jumlah mal saat ini menurut Jokowi sudah terlalu
padat.Ia mengaku tidak akan mengeluarkan izin pembangunan mall lagi dan fokus
pada pembenahan pasar tradisional. Tujuannya, agar pergerakan ekonomi sampai
ke masyarakat lapisan bawah. Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo juga
mengkritik gaya hidup masyarakat yang sering menghabiskan waktu akhir
pekannya pergi ke pusat perbelanjaan. Transaksi jual beli di mall juga malah
memperkecil peluang silaturrahmi, sebab tidak ada aksi tawar menawar di mall.
Sedangkan Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama
berpendapat pembangunan mal tidak dapat diteruskan karena kondisi infrastruktur
tidak memadai. Ahok menilai mal di tengah kota sebagai biang kemacetan.
Cushman and Wakefield, konsultas properti, merilis data yang menyatakan bahwa
jumlah mal di Jakarta memang sudah terlampau padat. Di tahun 2013 ini sudah
berdiri di lahan seluas 3.920.618 meter persegi. Kawasan Jakarta Selatan
merupakan penyumbang terbesar yaitu 21,8 persen atau sekitar 854.700 meter
persegi. Bahkan menurut data yang dilansir oleh Cushman dan Wakefield tiap
tahunnya jumlah mal tumbuh 3,9 persen.
Efeknya banyak pengembang yang mulai melirik tanah di sekitar Jakarta
seperti Bekasi.Bahkan beberpa pengembang menangkap sinyalemen Ahok dengan
membangun mal di kawasan pinggir seperti Jakarta Timur dan Jakarta
Utara.Associate Director Commercial Real Estate (Colliers) Indonesia, Ferry
Salanto, mengatakan pertumbuhan mal di daerah Jakarta Timur, Utara, Barat, dan
Bekasi cukup tinggi.Hal ini terutama setelah muncul moratorium di era Mantan
Gubernur Fauzi Bowo pada 2011.Setelah adanya moratorium tersebut,
pertumbuhan mal selama dua tahun belakangan cenderung stagnan.Baru lah pada
tahun 2013 beberapa mal mulai dibangun di Jakarta Timur, Utara, Barat, dan
Bekasi.
Di Jakarta Timur misalnya ada dua mal yang dibangun yaitu Cipinang
Indah Mall dan Pulomas X'Venture dengan luas total 45.000 meter persegi.
Kemudian di Jakarta Barat ada St Moritz di kawasan Puri Indah dengan luas 129
ribu meter persegi. Sedangkan di Jakarta Utara ada The Baywalk Green Bay Pluit
dengan luas 52.000 meter persegi. Bahkan pembangunan mal di tahun 2014 dan
2015 juga lebih banyak terkonsentrasi di Jakarta Barat dan Jakarta Utara. Ferry
melanjutkan yang mengejutkan adalah wilayah Bekasi dan Tangerang, sekitar
Jakarta. Hingga Juni 2013 sudah ada 2,03 juta mal yang dibangun di Bogor,
Depok, Tangerang, Bekasi. Kawasan Bekasi dan Tangerang penyumbang terbesar
masing-masing 35 persen dan 37 persen.
Masyarakat Jakarta yang kerap menjadikan mall sebagai obat depresi dan
stres membuat pengembang terus mengembangkan ide mereka untuk membangun
pusat belanja yang memiliki banyak fungsi. Fungsi taman kota hilang. Sekarang
kalau ingin apapun ada di mal. Tidak sekedar belanja, ada sarana olahraga,
hiburan, dan banyak kebutuhan lain yang cenderung untuk pelarian. Banyak
kawasan yang seharusnya menjadi daerah resapan air dan ruang terbuka hijau
berubah menjadi kawasan bisnis.Penyabab utama invasi kawasan hijau menjadi
kawasan komersil, bersumber dari penegakan tata ruang wilayah di DKI Jakarta
yang sangat kendor.
Menteri Pekerjaan Umum, Djoko Kirmanto mengingatkan warga Jakarta untuk
lebih sering mengunjungi taman kota daripada mall. Ia pun mengingatkan salah
satu tujuan penting pembangunan taman kota adalah untuk mengubah gaya hidup
orang Jakarta dari yang lebih suka jalan-jalan di mal, menjadi sering mengunjungi
taman kota. Taman-taman kota yang tersembunyi, seperti Taman Langsat ini
menjadi faktor yang membuat banyak masyarakat lebih senang ke mal. Maka
ubah lifestyle kita ke mal menjadi ke taman.
Menurut Djoko, masyarakat berperan penting dalam pembangunan dan
pengembangan Ruang Terbuka Hijau (RTH) di Jakarta. Jadi, ia berharap
masyarakat dapat turut serta menunjukkan ketertarikannya yang tinggi kepada
taman, sehingga taman yang sudah dibangun tidak menjadi kumuh. Selain itu,
upaya pembukaan hiddenpark ini bertujuan sebagai salah satu cara memenuhi
target pemenuhan RTH di DKI Jakarta yang mencapai 30 persen. Sesuai UU No
26 tentang Penataan Ruang, setiap kota di Indonesia minimal harus memiliki 30
persen RTH dari keseluruhan luas lahan. DKI Jakarta saat ini baru 9,8 persen, jadi
masih belum mencukupi.
BAB III
KESIMPULAN
3.1 Kesimpulan
Polusi di Jakarta terjadi karena gaya hidup masyarakat Jakarta yang konsumtif
dan hedonism sehingga membuat polusi semakin tinggi dari hari ke hari. Hal itu
berdampak pada banyak hal dan hal yang paling serius adalah pada kesehatan warga
Jakarta. Langkah penanggulangan yang dilakukan yaitu dengan adanya kebijakan dari
pemerintah mengenai car free day dan beberapa kebijakan lainnya. Selain itu, juga
adanya teknologi untuk mengurangi polusi di Jakarta.
DAFTAR PUSTAKA
1. http://www.jakartaconsulting.com/art-01-35.htm
2. http://megapolitan.kompas.com/read/2012/11/03/18524723/Menteri.PU.G
aya.Hidup.Orang.Jakarta.Harus.Diubah
3. http://news.detik.com/read/2013/09/16/153418/2360028/10/
4. http://megapolitan.kompas.com/read/2012/11/03/18524723/Menteri.PU.G
aya.Hidup.Orang.Jakarta.Harus.Diubah
5. http://www.pdpersi.co.id/content/news.php?catid=8&mid=5&nid=684
6. http://www.rmol.co/read/2013/06/01/112903/Gaya-Hidup-Boros-AirMasih-Terus-Terjadi-di-Jakarta7. http://www.bnn-dki.com/index.php/gaya-hidup/gaya-hidup/perilaku/520gaya-hidup-metropolitan
8. http://www.modelmuda.com/index.php?
option=com_k2&view=item&id=135:jakarta-sebagai-kotametropolitan&Itemid=47
9. http://meltri-elia.blogspot.com/2011/10/konsep-konsumsi-konsumenkonsumtif.html
10. http://baspsycho.blogspot.com/2009/11/shopaholic.html
11. http://news.detik.com/read/2013/09/16/150619/2359979/10/jokowijakarta-kota-dengan-mall-terbanyak-di-dunia
12. http://www.slideshare.net/raamiliana/savedfiles?s_title=hedonisme26425968&user_login=rahadianFebri
13. http://metropolitan.inilah.com/read/detail/2029825/jokowi-stoppembangunan-mall-di-jakarta#.UpG8p-J35Oy
14. http://www.bimbingan.org/fenomena-kehidupan-malam-di-jakarta.htm
15. file://localhost/C:/Documents%20and%20Settings/TOSHIBA/My
%20Documents/Polusi/3.%20PENCEMARAN%20TANAH%20_
%20LoveBio.html . Pencemaran Tanah.