Makalah Kimia
Organik
PBL 2 : Benzena dan Turunannya, Alkohol,
dan Fenol
Kelompok 7 :
1. Bimaseta Rachmanda / 1306370373
2. Dania Alfis Firdausyah / 1306370511
3. Farhan Fathurrahman / 130644690
4. Pangiastika Putri Wulandari / 1306370493
5. Rahmatika Alfia Amiliana / 1306370562
Fakultas Teknik
Universitas Indonesia
Depok, 2014
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI.......................................................................................................................
KATA PENGANTAR ........................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Dasar Teori ..................................................................................................
1.1.1 Part A: Benzena .................................................................................
1.1.2 Part B: Subtitusi Elektrofilik dan Resonansi Benzena.......................
1.1.3 Part C: Alkohol dan Fenol ................................................................
BAB II
ISI
2.1 Permbahasan Soal Part A ............................................................................
2.2 Permbahasan Soal Part B ............................................................................
2.3 Permbahasan Soal Part C1 ..........................................................................
2.4 Permbahasan Soal Part C2 ..........................................................................
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah Yang Maha Esa, karena dengan limpahan karunia dan
rahmat-Nya, kami dapat menyelesaikan makalah ini. Ucapan terima kasih kami sampaikan
kepada berbagai pihak yang telah mendukung dalam proses penyusunan makalah ini. Kami
juga mengucapkan terima kasih kepada Ibu Eny Kusrini selaku dosen pembimbing Kelas
Kimia Organik-01. Makalah ini disusun dalam rangka untuk menyelesaikan tugas mata
kuliah Kimia Organik, yaitu PBL 2 (Problem Based Learning 2) mengenai Benzena,
Subtitusi Elektrofilik pada Benzena, Fenol, dan Alkohol.
Kami sadar bahwa makalah yang kami susun ini masih jauh dalam kesempurnaan.
Oleh karena itu, kritik dan saran sangat kami harapkan agar dapat membuat makalah yang
lebih baik dari sebelumnya di masa mendatang. Kami mengucapkan terima kasih yang telah
membantu proses pembuatan makalah ini. Kami berharap dengan adanya makalah ini,
pembaca dapat meningkatkan pengetahuan dan mampu memahami segala materi yang
terdapat dalam makalah ini.
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
Br2
FeCl3
panas
Br
+
HBr
Bromobenzena (75%)
+ HNO3 + 1/2 I2
NO2 + H2O
Sulfonasi
Menggunakan SO3 dan asam sulfat berasap untuk menghasilkan ion HSO3+
Alkilasi Friedel Crafts
Sintesis alkil benzen menggunakan alkil halida dan asam lewis, biasanya AlCl3.
Reaksi alkil halida dengan asam lewis akan menghasilkan karbokation yang berperan
sebagai elektrofil. Sumber karbokation lain : alkena + HF atau alkohol+ BF3.
Asilasi Friedel Crafts
Asilbenzen yang terbentuk dapat dikonversi menjadi alkil benzen melalui reaksi
dengan HCl (aq) dan amalgam Zn.
Resonansi Struktur Benzena
Resonansi adalah delokalisasi elektron pada molekul atau ion poliatomik tertentu
dimana ikatannya tidak dapat dituliskan dalam satu struktur Lewis. Struktur molekul
atau ion yang mempunyai delokaliasi elektron disebut dengan struktur resonan. Pada
ozon, terdapat perpindahan elektron antar inti yang dijelaskan dengan anak panah.
Perhatikan contoh berikut:
Dapat dituliskan dalam beberapa struktur Lewis yang disebut dengan struktur
resonan. Tetapi tidak satupun struktur tersebut melambangkan bentuk asli molekul
yang bersangkutan.
2.
3.
4.
Ikatan yang mempunyai orde ikatan yang berbeda pada masing-masing struktur
tidak mempunyai panjang ikatan yang khas.
5.
Struktur yang sebenarnya mempunyai energi yang lebih rendah dibandingkan energi
masing-masing struktur resonan.
Fenol
p-bromofenol
o-klorofenol
Pada Fenol ikatan yang terjadi pada karbon C adalah ikatan karbon sp2 dan ikatan
karbon sp2 lebih kuat daripada ikatan sp3 sehingga ikatan C-O dari suatu fenol tidak
mudah terputuskan. Fenol tidak bereaksi SN1 dan SN2 atau reaksi-reaksi eliminasi pada
alkohol. Meskipun ikatan C-O fenol tidak mudah patah, ikatan OH mudah putus. Fenol
dengan pKa=10, merupakan asam yang lebih kuat daripada alkohol dan air. (RJ
Fessenden dan JS Fessenden, 1986). Fenol dapat larut dalam air, karena fenol memiliki
gugusan hidroksil maka dapat membentuk ikatan hidrogen dalam air, hal ini dikatakan
gugusan hidrofil (suka air). Pengaruh gugusan OH yang hidrofil maka fenol dapat larut
dalam air.
Walaupun fenol kurang asam bila dibandingkan dengan asam karboksilat, tetapi
fenol lenih asam dibandingkan dengan alkohol dan air karena ion fenoksida merupakan
resonansi stabil. Fenol merupakan asam yang jauh lebih kuat dari alkohol karena ion
yang dihasilkan oleh resonansi, dengan muatan negatif yang disebar (delokalisasi) oleh
cincin aromatik (Suminar, 1990). Fenol dapat melepaskan ion H+ dari gugus
hidroksilnya. Pengeluaran ion tersebut menjadikan anion fenoksida C6H5 yang dapat
dilarutkan dalam air.
BAB II
ISI
Jawaban
1. - Aromaticity atau aromatisitas adalah sifat suuatu senyawa yang cukup distabilkan
dengan delokasi elektron-pi dengan syarat molekul tersebut harus siklik, berbentuk
datar, dan tiap atom cincin harus memiliki orbital p yang tegak lurus bidang cincin.
2. Salah satu bahan penting dalam industri sepatu adalah lem.Berdasarkan penelitian
yang dilakukan menyatakan bahwa terdapat pelarut organik dalam lem berupa toluena
lebih dari 70% dan pelarut benzena sekitar 1-2% (Hendra, 2008). Benzena merupakan
pelarut solven yang sangat baik untuk lateks karet dan telah digunakan secara besarbesaran dalam industri karet sepanjang abad ke-19 (Ester, 2006). Maka dari itu pelarut
benzena sangat dibutuhkan untuk memproduksi sepatu.
3. - Benzena menjadi beracun karena memiliki sifat karsinogenik, yaitu zat yang dapat
membentuk kanker dalam tubuh manusia jika kadarnya berlebih. Beberapa peneitian
menunjukkan bahwa benzena merupakan salah satu penyebab leukemia, penyebab
kanker darah yang telah menyebabkan kematian. Paparan benzena dapat
menyebabkan depresi pada sistem saraf pusat hingga kematian.
- Benzena adalah senyawa organik dengan rumus molekul C6H6 dan tersusun atas 6
buah atom karbon yang bergabung membentuk sebuah cincin, dengan satu atom
c.
d.
e.
f.
Sifat Fisik
Tidak berwarna dan memiliki
bau yang khas.
Mudah menguap dan
berwujud cair pada suhu
ruang (270C).
Titik didih: 80 0C, Titik
leleh: -5,5 0C
Tidak larut dalam air tetapi
larut dalam pelarut nonpolar
Berat molekul: 78,11 g/mol
Densitas: 0,88 g/L
a.
b.
c.
d.
e.
f.
Sifat Kimia
Bersifat karsinogenik (beracun)
Cairan yang mudah terbakar dengan
menghasilkan banyak jelaga
Lebih mudah mengalami reaksi substitusi
daripada adisi.
Dapat bereaksi dengan halogen dengan katalis
FeCl3 membentuk halida benzena dan HCl.
Bereaksi dengan asam sulfat membentuk
asam benzenasulfonat, dan air.
Bereaksi dengan asam nitrat menghasilkan
nitrobenzena dan air.
- Pembuatan Benzena
a. Memanaskan natrium benzoat kering dengan natrium hidroksida berlebih akan
menghasilkan benzena.
Contoh
d. Mengalirkan gas asetilena ke dalam tabung yang panas dengan katalis Fe-Cr-Si
akan menghasilkan benzena.
Contoh :
4. - Secara umum orang dapat mencium bau benzena mulai dari konsentrasi 60 ppm
sampai dengan 100 ppm, dan untuk dapat merasakan benzena di ari pada konsentrasi
0.5 4,5 ppm (Fessenden, 1991). Metode yang tersedia untuk penentuan benzena di
udara, sedimen air, asam rokok, dan minyak bumi sebagian besar melibatkan
thrombocytopenia (George & Fleorance, 1992). Pada tahun 1945-1955 terdaat 125
kasus penurunan trombosit dan ketidaknormalan fungsi hati dikarenakan pemajanan
benzena yang melebihi 400 ppm pada industri sepatu. Sedangkan pada tahun 1948,
API (American Petroleum Institute) mempubilkasikan bahwa benzena dipastikan
dapat menyebabkan leukemia dan tidak ada toleransi sekecil apapun terhadap emisi
benzena (Didin, 2007). Pada tahun 1971 di Amerika Serikat terdapar 51 kasus
leukopenia, pancytopenia, eoainophilia, thrombocytopenia, basophilia, pembesaran
platelet dan anemia akibat pemajanan benzena ddengan konsentrasi antara 30-210
ppm (George dan Fleorance. 1991).
Kasus I: benzena dalam keracunan bensin akut dari 22 Juli - 7 Agustus 1997, yang
dimiliki sepenuhnya sepatu benzena Ltd di keracunan bensin terjadi. Keracunan
tiga pasien adalah perempuan pengguna Shuajiao pekerja, kejadian senioritas dari
1,5 tahun. Keracunan diwujudkan sebagai dua jam setelah perekat kontak, sadar
atau sesak dada, mual, kelemahan tubuh, penglihatan kabur, mati rasa anggota
badan, yang berkedut runtuh. Situs deteksi benzena, toluena, xilena, konsentrasi
bensin serius kelebihan berat badan. Analisis, hasil bensin, benzena, toluena,
xilena dan tingginya kandungan mortir dan untuk sepatu poles bahan baku,
komposisi poles pelarut dari toluene, xylene.
Kasus II: sepatu, tas, ditambah keracunan benzena industri desa yang dikelola
perusahaan dimasukkan ke dalam operasi pada bulan Juni 1989, 30 pekerja di 45
meter persegi, ada gudang peralatan pelindung untuk benzena sebagai perekat
neoprene pelarut agen sepatu. Maret 1991, sudah ada 12 pekerja terjadi anemia
aplastik, senioritas terpanjang 14 bulan, 4 bulan terpendek, tempat kerja benzena
konsentrasi serius kelebihan berat badan.
Kasus III: pabrik mainan keracunan dikloroetan pada tahun 1992, Guangdong dua
pabrik mainan asing telah terjadi empat kasus disebabkan 3435 lem dan pelarut
organik lainnya yang mengandung etilena diklorida mainan ikatan produksi 1,2 dikloro-B keracunan akut alkil, di mana tiga orang tewas, bekerja hanya 1 sampai
5 bulan.
Kasus IV: ikatan kulit Pekerja benzena keracunan September 23, 1997, Garment
Co, Ltd magang mahasiswa 43 di bawah tidak ada fasilitas perlindungan, dengan
kulit neoprene berikat, setelah 4 sampai 8 jam, 10 orang terjadi benzena
keracunan. Itu ditentukan bahwa konsentrasi benzena lokakarya hingga
552mg/m3.
8. Jika reaksi adisi terjadi, 150 kJ/mol energi stabilisasi dari cincin aromatic akan
menghilang dan rekasi keseluruhan akan bersifat endoterm (entalpi produk lebih besar
dari entalpi pereaksi, sehinggga terjadi penyerapan energi). Ketika reaksi subtitusi,
kestabilan cincin aromatic dipertahankan dan reaksinya menjadi eksoterm (entalpi
produk lebih kecil dari entalpi pereaksi, sehinggga terjadi pelepasan energi).
ion
nitronium
menjadi
7. Dengan merujuk table 16.2 pada buku Mc. Murray dan dengan mengikut kaedah
umum pada trisubtitusi benzene , jelaskan dan beri contoh secara singkat.
8. Reaksi SN 1 dan SN 2 dapat terjadi pada cincin aromatic jelaskan dan tuliskan
perbedaannya . berikan contoh reaksi dan mekanismenya.
Jawaban
1. - Salah satu hasil dari nitrasi aromatik adalah nitrobenzena. Sekitar 95% dari
nitrobenzena dikonsumsi dalam produksi anilin, yang merupakan prekursor bahan
kimia karet, pestisida, pewarna, bahan peledak, dan farmasi.
- Sedangkan salah satu haisl reaksi sulfonasi adalah asam sulfanilat. Secara komersial,
asam sulfanilat dibuat dengan proses Baking. Dalam proses ini, anilin dan asam sulfat
pekat dimasukkan ke dalam ke dalam suatu ketel besi tuang yang dilengkapi dengan
kondensor refluks. Lalu dimasukkan benzena sulfonat, dicampurkan dalam ketel besi.
Pengadukan dilakukan dalam suhu operasi 1500C, anilin dan air yang keluar dalam
ketel besi akan direflux oleh kondensor. Dua jam setelah penambahan anilin (dari
kondensor reflux), maka reaksi akan sempurna, dengan hasil yaitu asam sulfanilat
dengan konsentrasi 97%. Dengan kata lain Proses Baking ini sangat cocok karena
asam sulfanilat yang diperoleh cukup pekat dan konversinya besar.
2. Sebuah substituen dari turunan benzena, membawa reaksi substitusi elektrofilik
aromatik, substituen yang ada ke dalam substituen kunci baru ke dalam posisinya, ada
efek
arah
tertentu.
Efek
ini
dikenal
sebagai
efek
orientasi
substituen.
lebih kecil
daripada tingkat
pembulatan,
mendukung
Karena ion nitronium adalah elektrofil yang bagus, ia diserang oleh benzene untuk
menghasilkan Nitrobenzena.
Mekanisme
Dari semua struktur resonansi yang terbentuk, dari orto, meta, dan para, terdapat dua
struktur resonansi (orto dan para) dimana muatan positif terdapat tepat disebelah grup
nitro penarik electron. Hal ini menyebabkan struktur-struktur resonansi ini tidak
stabil. Hal ini tidak terjadi pada struktur resonansi meta yang menyebabkannya lebih
stabil dan menjadi produk yang lebih banyak.
6. Penataan Ulang Karbokation
Ciri khas dari reaksi penataan ulang ditandai oleh adanya suatu gugus yang berpindah
dari suatu atom ke atom yang lain dalam suatu molekul. Penataan ulang karbokation
terjadi agar mendapat senyawa yang lebih stabil.
7. Trisubstitusi Benzena
Sebuah molekul atau gugus fungsi dimana tiga atom hydrogen telah diganti dengan
atom atau gugus lain. Substituen ini tidak hanya gugus metil seperti contoh.
5. Tuliskan perbedaan dan persamaan fenol dan alkohol dengan jelas dan singkat !
6. Bagaimana kinerja fenol sebagai zat antioksidan. Terangkan pendapat anda, apa yang
anda ketahui tentang polifenol?
Jawaban
1.
Reaksinya berada dalam kondisi asam karena pembentukan fenol dapat dilakukan
dengan adanya penambahan asam, contohnya HCl. Produk sampingnya adalah garam,
yaitu NaCl.
Reaksi substitusi nukleofilik pada senyawa aromatik berlangsung melalui 2 tahap
yaitu: (1) serangan nukleofil yang berlangsung dengan lambat dan menghasilkan
suatu karbanion. Tahap ini merupakan tahap penentu laju reaksi. (2) lepasnya gugus
pergi dari karbanion yang berlangsung cepat.
Mekanisme reaksi pada masing-masing tahap tersebut dapat dilihat sebagai berikut:
Tahap 1:
2 NaOH
Tahap 2:
2.
lebih
panjang
akibat
Alkanol
Bersifat asam
Bersifat netral
Bereaksi
dengan
NaOH
Tidak bereaksi dengan logam Na atau Bereaksi dengan logam Na atau PX3
PX3
Tidak bereaksi dengan RCOOH namun Bereaksi
dengan
RCOOH
namun
bereaksi dengan asil halida (RCOX) bereaksi dengan asil halida (RCOX)
membentuk ester
membentuk ester
seperti
jenis
hydrolyzabletannins
yang
sebagai
c. Asam Sinamat
Senyawa ini memiliki struktur umum
Salah satu cohtoh jenis ini adalah lignin. Lignin banyak terdapat pada tumbuhan
sebagai penyusun dinding sel. Senyawa ini berupa polimer yang memiliki struktutr
kompleks dan berat molekul lebih dari 10.000 monomer pada lignin disebut
monolignols.
Jawaban
1. Proses pembuatan alcohol dari etena dapat dilakukan dengan proses hidrasi atau
penambahan air dengan katalis H3PO4 pada suhu 300oC dan tekanan 60 70 atm.
a. Hidrogen pada H3PO4 memiliki muatan positif karena terikat pada oksigen.
Hingga kemudian salah satu hydrogen tersebut berikatan dengan karbon yang
memiliki ikatan rangkap. Hal tersebut mengakibatkan ikatan rangkap tersebut
putus dan karbon pada ujung yang lain akan menjadi karbokation.
b.
2. Alkohol dapat dihasilkan dari alkena selain etena. Lebih dari itu alcohol juga dapat
dihasilkan melalui reaksi Grignard, reduksi senyawa karbonil, dll. Untuk
membuktikan bahwa alkohol dapat disintesis dengan alkena lain, mari lihat percobaan
kelompok 2 yang menggunakan propena.
a. Reaksi Hidrasi Alkena
Propena dapat dihidrasi hingga menghasilkan 2 propanol sebagai produk major.
Reaksinya memiliki mekanisme yang sama dengan reaksi nomor satu.
Perbedaannya, kali ini penempatan H+ mengikuti hokum markovikov
direduksi oleh NaBH4 untuk menjadi propanol atau isopropil alkohol, tahap ini
yang kemudian disebut sebagai demerkurasi.
c. Reaksi Hidroborasi
Prinsip dari reaksi ini adalah adisi boran BH3 pada ikatan rangkap. H akan
berikatan dengan atom C yang lebih tersubstitusi sementara BH2 akan mengikat
atom C yang kurang tersubstitusi. Hal ini mengikuti aturan anti markovnikov.
3. Etanol yang dihasilkan melalui proses fermentasi berbeda, etanol yang berasal
dari proses fermentasi masih tidak murni dan membutuhkan pemurnian lanjutan.
Sementara etanol yang dihasilkan melakui proses hidrasi alkena akan lebih murni
dan tidak memerlukan pemurnian lanjutan.
Metode hidrasi seperti yang telah dijelaskan sebelumnya merupakan
proses adisi air pada alkena dengan katalis asam. Metode ini cocok untuk
pembuatan alkohol dengan berat molekul rendah pada industri skala besar. Katalis
yang umum digunakan pada reaksi hidrasi adalah asam sulfat dan asam fosfat.
Reaksi adisi hidrasi air mengikuti hokum markovnikov.
Sementara proses fermentasi merupakan proses yang menggunakan prinsip
penyederhanaan molekul molekuk kompleks. Fermentasi biasanya dilakukan
oleh mikroorganisme. Berikut adalah tahap dari fermentasi alkohol
a. Pemecahan molekul molekul kompleks karbohidrat. Karbohidrat yang
berada dalam beras atau biji bijian akan dipecah menjadi maltose
(C12H22O11)
Hidrasi Alkena
artinya
proses Proses
yang
proses Aliran
etena
berkelanjutan.
dialirkan
trus
Lama
karena
Reaksi
enzim
dan
mengandalkan Cepat,
Produk
menggunakan
karena
etanol
aktivasi.
Menggunakan
Reaksi
tekanan
tinggi
memerlukan
banyak
dengan
power
supply
Bahan
Menggunakan
bahan
baku Menggunakan
alami
hasil
dari
dilarutkan dalam air. Sementara jika dibandingkan dengan alkohol, ion negatifnya
akan terkonsentrasi pada oksigen yang telah ditinggal oleh oksigen. Oksigen yang
bermuatan negatif akan sangat atraktif terhadap ion hidrogen, sehingga etanol
dapat kembali terbentuk dengan mudah.
5. CN- menyerang karbon yang berikatan rangkap menyebabkan ikatan rangkap
CN
tersebut putus. CN kemudian menempelCN
pada karbon dan oksigen mempunyai
CN
Aseton
CH3 C CH3 + CN-
CH3 C CH3
HCN
CH3 C CH3
O-
OH
Aseton sianohidrin
OH
2 butanon
2- butanol
Atom C pada 2 butanol akan membentuk atom C kiral karena keempat tangan
karbonnya mengikat gugus yang berbeda yaitu CH3, H, OH, dan CH2. Perlu
diketahui bahwa semua keton yang direduksi langsung akan menghasilkan atom C
kiral pada karbon yang sebelumnya berikatan dengan O.
7. Berikut adalah beberapa reaksi yang menghasilkan alkohol
a. Reaksi ini akan menggunakan reaksi Grignard.
O
O+ H+
+ CH3CH2- Mg+ - Br
CH2CH3
1 Benzil 2 Propanol
Mekanisme Reaksi:
1.
Senyawa
karbon
bermuatan negative
OH
Senyawa
karbon
kemudian
berikatan
CH3 CH CH
OCH3 CH CH + H+
+ CH2CH3MgBr2
CH3
CH3
CH2 CH3
CH2 CH3
CH2 CH3
2 metil - propanal
H+
OH
CH3 CH CH
2 metil 3 pentanol
CH3
CH2CH3
CH2 CH3
Ni
O
+ H2
50 , 65 stm
H
Siklopentanon
Siklopentanol
CH2CH3
O
+ CH3CH2MgBr2
+ H+
O-
Siklopentanol
CH2CH3
1 etil - pentanol
OH
DAFTAR PUSTAKA