Anda di halaman 1dari 4

Tantangan Bonus Demografi sebagai Jembatan Emas Pertumbuhan

Ekonomi : Mesin Pencetak Keuntungan atau Malapetaka bagi


Ketenagakerjaan di Indonesia ?

Jumlah penduduk Indonesia dari tahun ke tahun terus meningkat. Bahkan,


Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) memproyeksikan
bahwa jumlah penduduk Indonesia pada tahun 2035 mendatang berjumlah
305,6 juta jiwa. Jumlah ini meningkat 28,6 persen dari tahun 2010 yang
sebesar 237,6 juta jiwa.
Pada tahun 2010, proporsi penduduk usia produktif adalah sebesar 66,5
persen. Proporsi ini terus meningkat mencapai 68,1 persen pada tahun 2028
sampai tahun 2031. Meningkatnya jumlah penduduk usia produktif
menyebabkan menurunnya angka ketergantungan, yaitu jumlah penduduk
usia tidak produktif yang ditanggung oleh 100 orang penduduk usia produktif
dari 50,5 persen pada tahun 2010 menjadi 46,9 persen pada periode 20282031. Tetapi angka ketergantungan ini mulai naik kembali menjadi 47,3
persen
pada
tahun
2035.

Sedangkan dari sisi ketenagakerjaan, bila perlu pemerintah terus


menggenjot industri padat karya, pertanian, industri kreatif serta industri
mikro, kecil dan menengah.
Rasio ketergantungan penduduk Indonesia telah menurun sekitar 55 pada
tahun 2000 dan akan terus turun sampai angka terendah pada 2020-2030
yang berkisar sekitar 45 per 100 penduduk. Artinya, tiap-tiap 100 orang
penduduk usia produktif hanya menanggung 45 penduduk tidak produktif.
Inilah yang disebut bonus demografi. Bagi saya, ini jendela kesempatan
untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi sekaligus peningkatan
kesejahteraan bangsa Indonesia.
Bonus demografi sendiri merupakan masa transisi demografi, yaitu
terjadinya penurunan tingkat kematian yang diikuti dengan penurunan
tingkat kelahiran dan dapat digunakan untuk meningkatkan pertumbuhan
ekonomi dengan memanfaatkan penduduk usia produktif secara optimal.

Dengan demikian, bonus demografi akan menjadi kesempatan besar jika


banyaknya penduduk usia produktif seimbang dengan ketersediaan
lapangan pekerjaan sehingga penduduk usia produktif tersebut dituntut
untuk lebih potensial dan actual. Sehingga hal tersebut akan menjadi tugas
besar bagi bangsa Indonesia untuk mempersiapkannya agar adanya bonus
tersebut tidak menjadi suatu hal yang sia-sia namun nyata pemanfaatannya
untuk kemajuan bangsa Indonesia.
Bonus demografi merupakan kesempatan emas bagi suatu bangsa
jika mampu dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya. Namun, apakah Indonesia
siap memanfaatkan jendela kesempatan tersebut untuk memajukan bangsa?
Tentu bukan hal yang mudah untuk memanfaatkan bonus tersebut agar tidak
menjadi peluang yang sia-sia atau bahkan menjadi suatu malapetaka bagi
bangsa Indonesia. Oleh karena itu, diperlukan berbagai upaya untuk
memanfaatkan kesempatan tersebut. Satu hal yang paling mendasar yakni
dengan meningkatkan kualitas sumber daya manusia agar mempunyai
ketrampilan yang berkualitas dan mampu terserap dalam dunia kerja. Bonus
demografi akan termanfaatkan dengan baik jika pertumbuhan penduduk usia
kerja yang merupakan pasokan tenaga kerja mendapatkan pekerjaan yang
produktif, dan kemudian bisa menabung untuk diinvestasikan terhadap
bangsa sehingga memicu pertumbuhan ekonomi serta meningkatkan
kesejahteraan. Bangsa Indonesia, masih memiliki banyak waktu untuk
menyiapkan penduduk usia produktif yang menjadi peran utama dalam
pemanfaatan bonus demografi. Yakni dengan meningkatkan kualitas mereka
melalui peningkatan pendidikan, ketrampilan dan kesehatan serta
kemampuan bangsa dalam menyiapkan lapangan pekerjaan bagi para
tenaga kerja tersebut sesuai dengan kemampuan, pendidikan dan
ketrampilan yang dimiliki oleh angkatan kerja tersebut. Sehingga mereka
mampu memperoleh pendapatan yang dapat menopang kehidupan dirinya
sendiri dan keluarganya, utamanya yang masuk dalam kelompok usia non
produktif yang menjadi tanggungan mereka. Jadi, untuk mendapatkan hasil
yang maksimal, tidak hanya diperlukan kerja keras oleh satu pihak saja,
melainkan seluruh komponen kehidupan.
Namun, dalam mempersiapkan datangnya bonus demografi yang
akan menjadi jendela kesempatan bagi bangsa Indonesia untuk
meningkatkan kesejahteraan dan perekonomian bangsa, selain diperlukan
pendidikan dan kesehatan untuk meningkatkan kualitas tenaga kerja yang
sesuai dengan kemampuan dan ketrampilan yang mereka miliki, pemerintah
juga perlu menyediakan lapangan pekerjaan yang sesuai dengan
kemampuan dari tenaga kerja tersebut mulai dari sekarang. Namun kembali

menjadi pertanyaan besar, siapkah bangsa Indonesia menyediakan lapangan


pekerjaan bagi penduduk usia produktif mendatang? Pertanyaan itu muncul
sesuai dengan kondisi ketenagakerjaan bangsa Indonesia saat ini dengan
tingkat pengangguran yang masih tinggi, dan tingkat kesejahteraan tenaga
kerja yang masih rendah.

Oleh karena itu, untuk memanfaatkan bonus demografi sangat


diperlukan kebijakan guna mendorong menculnya wirausaha muda,dan
mampu memberdayakannya tenaga kerja dalam rangka mendukung
pembangunan nasional. Dengan begitu, penduduk usia kerja mampu bekerja
dan menciptakan lapangan pekerjaan. Selain itu, pemerintah juga perlu
menjalankan kebijakan mengenai pemberdayaan perempuan agar dapat
masuk dipasar kerja. Mereka yang memiliki ketrampilan, pengetahuan,
kesehatan serta etos kerja akan mampu mengelola produktivitas. Sehingga
terbentuk tabungan yang dapat dimanfaatkan untuk investasi bagi kemajuan
Bangsa Indonesia. Tetapi usia produktif ini akan menjadi boomerang ketika
usia produktif tidak dibekali kemampuan untuk bisa bertahan hidup dan
mengembangkan diri yang pada akhirnya hanya akan menjadi beban
pemerintah dalam menyediakan lapangan kerja dan terciptanya angka
pengangguran yang tinggi. Sehingga, bonus demografi sangatlah berperan
untuk mengukur mampu tidaknya bangsa Indonesia dalam memanfaatkan
adanya bonus demografi untuk memajukan bangsa, yang dimaksud disini
adalah jika bangsa Indonesia berhasil memanfaatkan adanya bonus
demografi dengan baik, maka akan dapat membawa Indonesia melesat lebih
maju karena peningkatan perekonomian yang signifikan seperti negaranegara tetangga yang telah berhasil dalam hal pemanfaatan jendela
kesempatan tersebut.

Namun, apabila pemerintah tidak mempersiapkan perencanaan


dan pemanfaatan dengan baik maka bisa jadi akan menjadi bencana bagi
bangsa Indonesia. Sebab, sesudah itu rasio ketergantungan bangsa
Indonesia akan meningkat lagi dengan peningkatan penduduk usia tua. Oleh
sebab itu, agar bonus demografi ini menjadi suatu kesempatan yang
berguna dalam peranannya untuk memajukan bangsa Indonesia, perlu
adanya pemanfaatan secara optimal dengan perencanaan pembangunan
yang berwawasan kependudukan karena penduduk sebagai aspek utama
dalam proses pembangunan suatu bangsa.

Anda mungkin juga menyukai