Anda di halaman 1dari 4

Industry | Update

24 February,
2012

Office of Chief Economist

Volume 4, Februari 2012


Quote of the Week

News

The weak economic recovery has made


it harder for banks to make money from
loans but the financial conditions of
smaller institutions appear to be
solidifying
Ben Bernanke
The Federal Reserve Chairman

Oil Daily Price


(USD/barrel)

120
100
80
60
40
20
0

Fe b- Ma y- Aug- Nov10
10
10
10

Fe b- Ma y- Aug- Nov11
11
11
11

Fe b12

Sumber : Bloomberg

Coal Daily Price


(US$/Ton)
150
140
130
120
110
100
90
80
Feb- May- Aug- Nov- Feb- May- Aug- Nov- FebFeb10
10 10
10 11
11 11
11 11
12
Sumber : Bloomberg

Natural Gas Price


(US$/mmbtu)

6
5
4
3
2
1
0
Fe b10

Ma y10

Aug10

Sumber : Bloomberg

Nov10

Fe b11

Ma y11

Aug11

Nov11

Fe b12

 Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral


mencatat cadangan batubara Indonewsia hingga akhir 2011
sebanyak 28 miliar ton, naik 33,3% dari akhir 2010 sebesar 21
miliar ton. Kepala Badan Geologi, mengatakan tambahan
cadangan tersebut seiring dengan meningkatnya kegiatan
eksplorasi yang dilakukan para produsen batubara. Selain
cadangan yang meningkat, Badan Geologi juga mencatat
kenaikan sumber daya batubara sebesar 53,3% dari 105 miliar
ton pada akhir 2010, menjadi 161 miliar ton pada 2011. Dari
total sumber daya tersebut, sekitar 41 miliar ton berada di
tambang bawah tanah dengan kedalaman lebih dari 100
meter dan sisanya 120 miliar dari sumber daya batubara itu
berada di tambang terbuka.
 Asosiasi Pertambangan Batubara Indonesia (APBI) menilai
penyelenggaraan bursa berjangka untuk komoditas batubara
di Indonesia saat ini sudah sangat dibutuhkan, karena masih
ada beberapa kelemahan dalam penerapan harga patokan
batubara (HPB) saat ini yang tidak dapat digunakan untuk
menutup kontrak jual beli lebih dari 12 bulan (long terms).
Penerapan harga patokan batubara yang berbasis harga spot
untuk kontrak 12 bulan ke depan secara tetap (flat) dapat
menimbulkan masalah, baik bagi pemerintah, produsen dan
konsumen
 Kebutuhan batubara untuk pembangkit listrik di Indonesia
tahun ini diproyeksikan mencapai 54 juta ton, naik 25,58%
dari realisasi kebutuhan tahun lalu sebesar 43 juta ton.
Batubara tersebut dipasok untuk memenuhi kebutuhan
pembangkit listrik tenaga uap yang dikelola oleh PT PLN
(Persero), dan
pengembang listrik swasta (independent
power producer). Kebutuhan batubara sebesar 54 juta ton
tahun ini terdiri atas 25,6 juta ton batubara 5.100 kcal/kg,
22,3 juta ton batubara 4.200 kcal/kg dan 6,2 juta ton berkalori
6.100 kcal/kg. Bagi PLN proyeksi peningkatan volume
kebutuhan batubara tahun akan mendorong naiknya
anggaran belanja batubara menjadi sekitar Rp 35 triliun
dengan asumsi harga batubara sebesar Rp 725 ribu per ton.
 Kementerian ESDM menyatakan pembangunan PLTU di mulut
tambang batubara tidak memerlukan aturan khusus.
Peraturan
Dirjen
Mineral
dan
Batubara
Nomor
1348.K/30/DJB/2011 tentang Harga Batubara untuk
Pembangkit Listrik Mulut Tambang dianggap cukup untuk
mengakomodasi keinginan PLN membangun PLTU mulut
tambang. Pembangunan pembangkit listrik di mulut tambang
hanya perlu kepastian masalah pasokan dan jumlah area
batubara untuk memasok pembangkit. Terkait harga batubara
untuk pembangkit mulut tambang menganut prinsip, harga
batubara dengan kalori di atas 3.000 kcal/kg dapat dijual
dengan harga di bawah harga patokan batubara yang disetujui
Dirjen Minerba.

Industry Update

Volume 4, Februari 2012

Industri Batubara
Proyeksi Pertumbuhan GDP Negara
10 Importir Batubara Global

 Menutup tahun 2011 industri pertambangan batubara


nasional kembali mencatat kinerja menggembirakan, Di
tengah tekanan pemulihan ekonomi global, industri batubara
nasional masih dapat mencatatkan pertumbuhan produksi di
tahun 2011 lebih dari 32,1% atau sekitar 370 juta ton. Jumlah
tersebut lebih tinggi 13,15% (327 juta ton) dari proyeksi
produksi pemerintah yang belum memasukkan data produksi
KP (kuasa pertambangan) kecil yang tersebar di sejumlah
daerah. Masih tingginya impor batubara dari China dan India
merupakan faktor utama pendorong produksi batubara
nasional. Tercatat sepanjang tahun 2011 impor batubara
China tumbuh lebih dari 10,8% mencapai 182,4 juta ton,
sementara India pada tahun lalu mencatatkan impor batubara
lebih dari 118,4 juta ton atau tumbuh 7,6%.

Sumber : Wood Mackenzie Coal Market Service

Proyeksi Produksi dan Konsumsi Batubara Global

2010

2011e

Balance
China
India
Global
China
Kons
India
Sumber : EIA, EIU
2012
Global

2011e
3,687
549
7,862
3,658
748
7,685

Prod

8
8, 7
34
9

8, 5

8, 2

7,

7,4

2009

0
7, 7
99
0

6
7 ,6 2
85

0
7, 1
28
9

6,
96
6, 7
87
4

(Juta Ton)

2012p

2013p

2012p
3,945
571
8,207
3,896
810
7,990

2013p
4,201
599
8,587
4,130
875
8,349

Proyeksi Produksi dan Ekspor Batubara Nasional


(juta ton)

327

231
195
170

243

332

246

250

2 0 11E

2 0 12 P

337

342

242

238

2 0 13 P

2 0 14 P

180

142

2008

2009

2 0 10

Sumber : Kementerian ESDM

 Untuk tahun 2012 diperkirakan permintaan batubara global


akan sedikit mengalami penurunan pertumbuhan menjadi
4,2% dari tingkat pertumbuhan di tahun 2011 yang mencapai
5,4%. Meski demikian untuk tahun 2012 China diperkirakan
masih akan mencatatkan pertumbuhan permintaan sekitar
6,5% atau sekitar 3.896 juta ton dan India sebesar 8,6% (810
juta ton). Posisi China akan sangat menentukan arah
pergerakan pasar batubara global, terjadinya gejolak pada
tingkat supply dan demand batubara China akan berdampak
singnifikan pada keseimbangan pasar global.
 Simulasi yang dilakukan IEA (International Energy Agency)
pada tingkat produksi plus-minus 5% terhadap tingkat
produksi batubara China hingga tahun 2016 akan
menyebabkan gap impor lebih dari 141 mtce (million ton coal
equivalent) volume perdagangan batubara sementara pad
saat yang sama volume perdagangan batubara global
diperkirakan hanya berkisar antara 650-750 Mtce.
 Untuk permintaan batubara domestik meskipun terus tumbuh
namun diperkirakan masih akan dibawah alokasi DMO
(domestik market obligation) tahun ini yang mencapai 82.07
juta ton. Kondisi ini didasarkan pada beberapa factor
pertama; pencapaian konsumsi batubara domestik tahun
2011 hanya 67 juta ton atau 85% dari alokasi DMO 78,9 juta
ton yang artinya terjadi surplus sekitar 12 juta ton. Kedua ;
target tambahan penyerapan batubara PLN sebagai
konsumen dosmestik terbesar - diperkirakan hanya akan
bertambah 8-10 juta ton menjadi 39,6 juta ton sementara
alokasi DMO untuk PLN mencapai lebih dari 57,2 juta ton.
Ketiga ; dari sisi supply ; produsen harus menghadapi
persoalan tersebarnya lokasi tambang, kualitas dan volume
batubara yang kurang sesuai kebutuhan, hingga masalah
penentuan harga.
 Saat ini terdapat 63 perusahaan pertambangan yang
diwajibkan memasok batubara untuk para konsumen
domestic. Kuota DMO terbesar tahun ini diberikan kepada PT
Bumi Resources Tbk (BUMI), produsen batubara terbesar
nasional, yaitu 19,27 juta ton atau sekitar 23,47% dari total
DMO. PT Adaro Indonesia, anak usaha PT Adaro Energy Tbk
(ADRO), diwajibkan memasok 11,74 juta ton untuk domestik
hal 2

Industry Update

Volume 4, Februari 2012

dan PT Kideco Jaya Agung, anak usaha PT Indika Energy Tbk


(INDY) memasok 8,03 juta ton. Sementara konsumen terbesar
setelah PLN adalah IPP, industri mining, semen, tekstil dan
pupuk

Proyeksi Konsumsi Batubara Nasional


(juta ton)
104.0
95.0
87.0
79.0
67.0
55.8
48.9

2008

2009

2008

2010

2009

2011E

2010

2012P

2013P

2011E

2014P

2012P

2013P

Sumber : Kementerian ESDM

 Dari sisi supply, untuk tahun 2012 produksi batubara global


diperkirakan akan relative flat mengikuti pertumbuhan
permintaan sekitar 4,5% dan 4,6% di tahun 2013. Dalam
jangka pendek efek banjir di Australia awal tahun ini akan
menjadi faktor yang menentukan apakah akan berdampak
luas seperti tahun 2011, meskipun disisi lain produksi di
negara utama seperti China, USA, India, Russia dan Indonesia
masih akan terus tumbuh.

Proyeksi Penambahan Daya PLN


dari Proyek 10.000 MW Tahap I
MW

1,260

 Khusus untuk Indonesia para pelaku industri memproyeksikan


produksi batubara pada tahun 2012 akan berkisar di level 380390 juta ton atau tumbuh 6,5% dari pencapaian tahun 2011.
Mengacu pada target produksi dan alokasi untuk DMO pada
tahun 2012 diperkirakan volume ekspor batubara Indonesia
akan mencapai 300-307 juta ton. Jumlah ini sedikit lebih tinggi
dari target ekspor batubara versi pemerintah yang pada tahun
2012 akan mencapai 250 juta.

2,305
1,710

1,615
315

315

2009

2010

2011E

2012E

2013E to
2014E

Expected Capacity in The Year Commercial Operations


Capacity in The Year Commercial Operations

Sumber : PLN, Posisi Sept 2011

Proyeksi Harga Batubara Global


(USD/Ton)

160.0

 Pertumbuhan konsumsi domestik hingga tahun 2014


diproyeksikan tumbuh 13,3% (CAGR) hingga mencapai 104
juta ton. Tren ini dapat tercapai atau bahkan ditingkatkan jika
proyek PLTU (10.000 MW tahap I dan II) milik PLN dan IPP
dapat lebih cepat diakselerasikan. Untuk tahun 2012
diproyeksikan ada sekitar 2.305 MW tambahan daya dari
proyek 10.000 MW tahap I (ekuivalen 8 juta ton batubara) dan
1.710 MW ditahun 2014-2015 (6 juta ton batubara).
Sementara dari proyek 10.000 MW tahap II diharapkan ada
tambahan 12.300 MW (44,1 juta ton batubara)

142.9
140.0

120.0

117.9
109.3
104.6

100.0

98.1

 Rally harga yang terus terjadi sejak awal tahun 2010


diperkirakan akan segera berakhir. Ekspektasi terjadinya
pelemahan demand telah memangkas proyeksi harga
batubara sepanjang tahun 2012 dan diperkirakan baru akan
kembali pulih naik di 2013. Harga rata-rata batubara thermal
yang berada di level USD116-122/ton pada tahun 2014
diperkirakan akan terkoreksi ke level USD 102-110/ton pada
tahun 2012. Koreksi ini diharapkan bersifat sementara
mengingat fundamental permintaan masih cukup kuat dan
disisi supply diperkirakan produsen akan mencoba
mempertahankan peningkatan level harga antara 5-10%.

80.0

60.0

Coal CIF ARA $/MT

Coal Ric Bay $/MT

ICE Newc Coal $/MT

Qinhuangdao 6000 kc GAD fob $/MT

Indonesian Coal Reference Price 6322 kcal $/MT

40.0
Dec-08

Mar-09

Jun-09

Sep-09

Sumber : Bloomberg

Dec-09

Mar-10

Jun-10

Sep-10

Dec-10

Mar-11

Jun-11

Sep-11

Dec-11

 Rencana pemerintah melakukan pembatasan ekspor batubara


kalori rendah < 5.700 kcal/kg dan kemungkinan penerapan
pajak ekspor batubara secara prinsip adalah langkah tepat
untuk memastikan supply kebutuhan batubara domestic dan
untuk menjaga sumberdaya dan cadangan batubara Indonesia
dari eksploitasi berlebihan. Namun langkah ini perlu didukung
dengan mengembangkan industri derivatif batubara secara
luas dan ekonomis terutama dari sisi demand. Tanpa adanya
pengembangan industri hilir yang menarik, dapat dipastikan
kebijakan larangan dan pajak ekspor hanya menyebabkan
matinya industri batubara.
hal 3

Industry Update

Volume 4, Februari 2012

Commodities Price Movement


Commodities

Unit

Last Price*

Oil - London Exchange


Oil - New York Exchange
Coal
Aluminum
Copper
Nickel
Tin
Gold
Platinum
Pulp
Rubber
Palm Oil
Soybean
Cocoa
* Closing date:2/23/2012
Source: Bloomberg

USD/barrel
USD/barrel
USD/metric ton
USD/metric ton
USD/metric ton
USD/metric ton
USD/metric ton
USD/troy oz
USD/troy oz
USD/ton
USDcents/pound
USD/ton
USD/bushel
USD/metric ton

125.98
107.83
117.60
2,190.00
8,390.00
20,195.00
24,125.00
1,780.68
1,723.00
714.19
234.23
1,127.50
12.70
2,470.08

MoM
14%
8%
3%
4%
0%
-2%
9%
6%
11%
7%
6%
6%
4%
7%

YoY
13%
10%
-3%
-6%
-11%
-29%
-23%
26%
-3%
-16%
-30%
-7%
-1%
-31%

Composite Index Performance


Published by:
Office of Chief Economist
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
Phone: 62-21-5245557
Fax: 62-21-5210430
Chief Economist
Destry Damayanti
Analyst
Faisal Rino Bernando
M. Ajie Maulendra
Nadia Kusuma Dewi
Ahmad Subhan
Sindi Paramita

Composite Index
Agricultural Index

Trading Day
23/02/2012
16/02/2012
09/02/2012
Mining Index
23/02/2012
16/02/2012
09/02/2012
Basic Industries & Chemical Index
23/02/2012
16/02/2012
09/02/2012
Miscellaneous Industries Index
23/02/2012
16/02/2012
09/02/2012
Consumer Index
23/02/2012
16/02/2012
09/02/2012
Property & Real Estate Index
23/02/2012
16/02/2012
09/02/2012
Infrastructure, Utilities, and
23/02/2012
Transportation Index
16/02/2012
09/02/2012
Trade, Service and Investment Index 23/02/2012
16/02/2012
09/02/2012
Source: Bloomberg, Jakarta Stock Exchange

Closing Price
2288.848
2285.15
2300.919
2818.335
2752.374
2774.843
421.17
425.448
426.897
1283.087
1294.083
1313.969
1285.83
1311.12
1353.806
258.296
256.796
247.835
732.933
721.486
721.981
659.389
639.209
642.136

Disclaimer
Published by PT Bank Mandiri (Persero) which regulated by Indonesian Banking Regulatory. This document is for information purposes only. The information
and opinion in this document has been obtained from sources believed reliable, but no guarantee is given regarding its accuracy or completeness and it should
not be relied upon as such. All opinion expressed here may not necessarily be shared by all employees within Bank Mandiri and its group and are subject to
change without notice. No part of this document may be reproduced in any manner without written permission of Bank Mandiri. Additional information is
available upon request.

hal 4

Anda mungkin juga menyukai