Anda di halaman 1dari 5

BAB 1

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Tubuh manusia seperti sebuah mesin, dirancang unik dan terdiri dari
berbagai sistem biologi, yang diatur oleh organ dalam tubuh. Organ di dalam
tubuh mempunyai peranan yang sangat penting, adapun organ-organ terpenting
didalam tubuh kita meliputi: organ jantung, hati, ginjal, otak, usus besar dan usus
kecil serta paru (Sridianti, 2012).
Paru merupakan organ yang elastis, berbentuk kerucut, dan terletak dalam
rongga thoraks. Paru membantu dalam pernapasan dan merupakan organ yang
paling penting dari sistem pernapasan. Mereka bekerja sangat erat dengan jantung,
dan memberikan oksigen murni untuk darah yang diedarkan oleh jantung ke
berbagai organ tubuh (Sridianti, 2012). Ada banyak gangguan yang terjadi pada
paru, salah satunya disebabkan oleh gaya hidup yang kurang baik, seperti
kebiasaan merokok. Satu batang rokok mengandung lebih dari 4000 bahan kimia,
diantaranya telah diidentifikasi bahan kimia berbahaya untuk kesehatan paru
(Stoppler, 2010). Adapun gangguan paru yang diakibatkan karena kebiasaan
merokok diantaranya bronkitis, pneumonia, emfisema, kanker paru dan yang
terakhir adalah tumor paru.
Tumor paru merupakan suatu pertumbuhan yang tidak terkontrol dari sel
anaplastik dalam paru. Istilah tumor paru digunakan untuk tumor yang berasal
dari epitel saluran napas (bronkus, bronkiolus dan alveoli). Tumor paru
merupakan abnormalitas dari sel-sel yang mengalami proliferasi dalam paru

(Underwood, Patologi, 2000). Tumor paru adalah tumor yang terjadi pada paru
primer yang berasal dari saluran napas atau epitel bronkus. Terjadinya tumor
ditandai dengan pertumbuhan sel yang tidak normal, tidak terbatas, dan merusak
sel-sel jaringan yang normal (Muttaqin, 2008).
Beberapa tindakan keperawatan yang dipusatkan untuk penyembuhan
tumor paru yaitu dengan operasi pengangkatan sesuai untuk beberapa pasien,
tetapi tidak selalu perlu, selanjutnya kemoterapi dan radiasi keduanya merupakan
metode yang digunakan untuk menghancurkan sel tumor. Terapi oksigen juga
digunakan untuk membantu memenuhi kebutuhan pasien, disamping itu
memperhatikam gizi adalah hal penting untuk memenuhi permintaan tubuh
pasien. Dan yang terakhir memberikan terapi analgesik untuk pengendalin rasa
sakit (Jackson dkk, 2014).
Berdasarkan data badan kesehan dunia atau WHO tahun 2013, insiden
tumor meningkat dari 12,7 juta kasus tahun 2008 menjadi 14,1 juta kasus tahun
2012. Sedangkan jumlah kematian meningkat dari 7,6 juta orang tahun 2008
menjadi 8,2 juta pada tahun 2012. Tumor paru menjadi penyebab kematian nomor
2 di dunia sebesar 13% setelah penyakit kardiovaskular. Berdasarkan Data Riset
Kesehatan Dasar 2013, Badan Litbangkes Kementerian Kesehatan RI dan Data
Penduduk Sasaran, Pusdatin Kementerian Kesehatan RI, Secara nasional
prevalensi penyakit tumor pada penduduk semua umur di Indonesia tahun 2013
sebesar 1,4 atau diperkirakan sekitar 347.792 orang. Provinsi D.I.Yogyakarta
memiliki prevalensi tertinggi untuk penyakit tumor, yaitu sebesar 4,1%.
Berdasarkan estimasi jumlah penderita tumor Provinsi Jawa Tengah dan Provinsi

Jawa Timur merupakan Provinsi dengan estimasi penderita tumor terbanyak, yaitu
sekitar 68.638 dan 61.230 dan di Bali didapatkan data sebanyak 8279 orang
dengan estimasi penderita tumor.
Dari data rekam medis Ruang Angsoka 2 RSUP Sanglah Denpasar
diperoleh data pasien yang dirawat dengan diagnosa tumor paru dari bulan
Februari sampai dengan bulan April sebanyak 18 pasien, dari jumlah pasien
interna yang dirawat di Ruang Angsoka 2 RSUP Sanglah Denpasar pada bulan
Februari sampai april sebanyak 211 orang.
Kasus tumor paru mengalami peningkatan setiap tahunnya, Di dunia
insiden tumor paru mengalami peningkatan sebesar 1,4 juta kasus dari tahun 2008
sampai 2012. Pada tahun 2010 didapatkan data dari poliklinik paru RSUP Sanglah
Denpasar sebanyak 108 kasus tumor paru. Sedangkan pasien yang datang kembali
pasca dirawat di RSUP Sanglah Denpasar sebanyak 3 kasus (Sanjinadiyasa dkk,
2010). Pencegahan kembalinya penderita tumor paru pasca dirawat di Rumah
sakit apabila pasien tumor paru mempunyai motivasi yang kuat untuk mencegah
timbulnya komplikasi-komplikasi penyakit tumor paru dan pengetahuan yang
jelas tentang cara-cara perawatan kondisi saat dirumah. Motivasi merupakan
proses yang mempengaruhi tingkah laku manusia berdasarkan pengetahuan
(Nursalam, 2007).
Berdasarkan uraian diatas, penulis tertarik mengangkat kasus dengan judul
ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN KL DENGAN TUMOR PARU
DIRUANG ANGSOKA 2 RSUP SANGLAH DENPASAR TANGGAL 5 S.D 8
MEI 2015 dengan harapan dapat bermanfaat secara signifikan baik untuk

pelayanan maupun pendidikan keperawatan sehingga secara sinergi akan dapat


meningkatkan kualitas pelayanan asuhan keperawatan.
1.2 Tujuan
1.2.1 Tujuan Umum
Untuk memberi gambaran dalam pelaksanaan asuhan keperawatan pada
klien dengan tumor paru di Ruang Angsoka 2 RSUP Sanglah Denpasar
1.2.2 Tujuan Khusus
(1) Mampu melakukan pengkajian keperawatan pada klien dengan tumor
paru
(2) Mampu menyusun diagnosa keperawatan pada klien dengan tumor
paru
(3) Mampu menyusun perencanaan keperawatan pada klien dengan tumor
paru
(4) Mampu melaksanakan tindakan keperawatan pada klien dengan tumor
paru
(5) Mampu melakukan evaluasi keperawatan pada klien dengan tumor
paru
(6) Mampu mengetahui kesenjangan dan kesesuaian antara teori dan kasus
pada klien dengan tumor paru.
1.3 Metode Penulisan
Laporan kasus ini ditulis dengan metode deskripsi dengan teknik
pengumpulan data wawancara, observasi, pemeriksaan fisik dan studi
dokumentasi.
1.4 Sistematika Penulisan

Laporan studi kasus ini ditulis dalam empat bab, yaitu BAB 1
Pendahuluan meliputi latar belakang masalah, tujuan penulisan, metode penulisan,
dan sistematika penulisan. BAB 2 Kajian teori dan tinjauan kasus. BAB 3
Pembahasan yang membahas tentang kesenjangan yang terjadi antara teori dengan
kenyataan yang ditemukan pada kasus serta pemecahan masalah. BAB 4 Penutup
yang terdiri dari simpulan dan saran.

Anda mungkin juga menyukai