STATUS PASIEN
Nama Koass :
N I M
0708120352
Tanggal
30 Oktober 2012
Pembimbing :
I. IDENTITAS PASIEN
Nama
Tn.M
Umur
33 Tahun
Jenis kelamin
Laki-laki
Alamat
Agama
Islam
Status perkawinan
Kawin
Pekerjaan
Tanggal Masuk RS
23 Oktober 2012
Medical Record
78 51 86
Nyeri pinggang yang menjalar hingga tungkai kiri sejak 9 hari yang
lalu. Nyeri yang dirasakan pasien seperti ditusuk-tusuk dan pegal.
Nyeri awalnya timbul tiba-tiba ketika bangun dari tidur. Pasien
berjalan dengan dipapah. Pasien juga merasakan nyeri perut bawah,
perut bawah membesar, pasien tidak bisa mengeluarkan BAK sama
sekali. Pasien dibawa ke IGD RSUD Arifin Achmad dan dipasang
selang kencing dan nyeri perut bawah hilang dan perut bawah
mengempis. Namun nyeri pinggang hingga tungkai tetap tidak
berkurang. Pasien dirawat diruangan Merak 2 RSUD Arifin Achmad.
10 hari yang lalu pasien mengeluhkan lemah pada kaki kiri, pasien
hanya bisa berjalan dengan dipapah. Nyeri pinggang menjalar hingga
ke tungkai kiri, nyeri bertambah bila pasien berdiri dan berjalan.
Nyeri seperti ditusuk dan terasa lemah.
penurunan berat badan yang drastis. Buang Air Besar (BAB) tidak
lancar, Buang Air Kecil (BAK) tiba-tiba terganggu, nyeri saat ingin
BAK, BAK sedikit-sedikit, rasa tidak puas setelah BAK.
Riwayat Penyakit Dahulu
2
Riwayat nyeri pinggang (+) 1 bulan yang lalu, hilang setelah diurut
dan istirahat, BAK lancar, nyeri hanya timbul saat pasien kelelahan.
Riwayat Kebiasaan
Pasien bekerja sebagai pengangkut sampah, memindahkan tong sampah dan
sampah dijalanan ke atas mobil sampah.
RESUME ANAMNESIS
Tn.M, , 33 tahun, datang ke RSUD AA dengan keluhan nyeri pinggang
yang menjalar hingga tungkai kiri. Nyeri yang dirasakan pasien seperti
ditusuk-tusuk dan pegal. Nyeri awalnya timbul tiba-tiba ketika bangun dari
tidur. Pasien berjalan dengan dipapah. Pasien juga merasakan nyeri perut
bawah, perut bawah membesar, pasien tidak bisa mengeluarkan BAK sama
sekali. Pasien dibawa ke IGD RSUD Arifin Achmad dan dipasang selang
kencing dan nyeri perut bawah hilang dan perut bawah mengempis.
III. PEMERIKSAAN
A. KEADAAN UMUM
Tekanan darah : kanan
: 120/80 mmHg,
Denyut nadi
: kanan
Jantung
: HR
Paru
Status gizi
Suhu
: 36,7oC
Lain lain
: 80x/mnt, teratur
B. STATUS NEUROLOGIK
1) KESADARAN
V5
: Tidak ada
4) SARAF KRANIAL
1. N. I (Olfactorius )
Daya pembau
Kanan
Kiri
Keterangan
DBN
DBN
2. N.II (Opticus)
Kanan
Kiri
Daya penglihatan
DBN
DBN
Lapang pandang
DBN
DBN
Pengenalan warna
DBN
DBN
Keterangan
Dalam Batas Normal
3. N.III (Oculomotorius)
Ptosis
Kanan
Kiri
Keterangan
(-)
(-)
Normal
Bulat
Bulat
Normal
Pupil
Bentuk
Ukuran
Gerak bola mata
3 mm
3 mm
DBN
DBN
(+)
(+)
(+)
(+)
Normal
Refleks pupil
Langsung
Tidak langsung
Normal
Normal
4. N. IV (Trokhlearis)
Kanan
Kiri
Keterangan
DBN
DBN
Kanan
Kiri
Keterangan
Motorik
DBN
DBN
Normal
Sensibilitas
(+)
(+)
Normal
Refleks kornea
(+)
(+)
Normal
Kanan
Kiri
Keterangan
DBN
DBN
Strabismus
(-)
(-)
Deviasi
(-)
(-)
Kanan
Kiri
(-)
(-)
6. N. VI (Abduscens)
7. N. VII (Facialis)
Tic
Keterangan
Motorik:
- sudut mulut
- menutup mata
-mengerutkan
Normal
Normal
(+)
(+)
(+)
(+)
(+)
(+)
(+)
(+)
Normal
dahi
-mengangkat alis
-lipatan
nasolabial
Daya perasa
Normal
(+)
(+)
(-)
(-)
Tanda chvostek
8. N. VIII (Vestibulo-Kokhlearis)
Kanan
Kiri
Keterangan
DBN
DBN
Kanan
Kiri
Keterangan
Arkus farings
DBN
DBN
Daya perasa
DBN
DBN
Pendengaran
9. N. IX (Glossofaringeus)
Refleks muntah
10.
(+)
(+)
N. X (Vagus)
Kanan
Kiri
Arkus farings
DBN
DBN
Dysfonia
(-)
(-)
Keterangan
Dalam batas normal
11. N. XI (Assesorius)
6
Kanan
Kiri
Keterangan
DBN
DBN
Motorik
i. Menengok
ii. Mengangkat
DBN
DBN
bahu
Eutrofi
Trofi
12.
Eutrofi
N. XII (Hipoglossus)
Kanan
Kiri
Motorik
DBN
DBN
Trofi
Eutrofi
Eutrofi
Tremor
Disartri
Keterangan
Dalam Batas Normal
Kiri
Keterangan
Normal
Normal
Normal
Eutrofi
Eutrofi
(-)
(-)
Ekstremitas atas
Kekuatan
Distal
Proksimal
Tonus
Trofi
Ger.involunter
Ekstremitas bawah
Proksimal
Eutrofi
Normal
Kekuatan
Kekuatan
Distal
Normal
Nyeri
motorik
Nyeri
dinilai
sulit
karena
Normal
Normal
7
Tonus
Eutrofi
Eutrofi
Eutrofi
Trofi
(-)
(-)
Normal
(-)
(-)
Normal
(-)
(-)
Normal
(+)
(+)
Normal
Ger.involunter
Badan
Trofi
Ger. Involunter
Ref.dinding perut
Tidak dilakukan
Refleks Kremaster
V. SISTEM SENSORIK
Sensasi
Kanan
Kiri
Keterangan
Raba
Nyeri
Suhu
Propioseptif
Kanan
Kiri
Keterangan
(+)
(+)
(+)
(+)
(+)
(+)
(+)
(+)
(-)
(-)
(-)
(-)
(-)
(-)
(-)
(-)
VI. REFLEKS
Refleks
Fisiologis
Biseps
Triseps
KPR
APR
Patologis
Babinski
Chaddock
Hoffman
Tromer
Refleks patologis ( -)
Reflek primitif :
(-)
(-)
Palmomental
(-)
(-)
Snout
VII. FUNGSI KORDINASI
Pemeriksaan
Test
Kanan
telunjuk DBN
Kiri
Keterangan
DBN
Dalam
Batas
hidung
Normal
Gait
Tandem
Romberg
Defekasi
: konstipasi (+)
: (-/+)
b. Kernig
: (-/+)
c. Patrick
: (-)/(+)
d. Kontrapatrick
: (-)/(+)
e. Valsava test
: (-)/(-)
f. Brudzinski
: (-)/(-)
X. RESUME PEMERIKSAAN
9
Keadaan umum
Kesadaran
: komposmentis , GCS : E4 M6 V5
: 80 x/mnt,teratur
: 15 kali permenit
Fungsi luhur
: normal
Rangsang meningeal
: (-)
Saraf kranial
Motorik
Sensorik
Kordinasi
Otonom
Refleks
Fisiologis
Patologis
: (-)
Lainnya
D. DIAGNOSIS KERJA
DIAGNOSA KLINIS
DIAGNOSA TOPIK
: nukleus pulposus
DIAGNOSA ETIOLOGIK
DIAGNOSA BANDING
: Trauma repetitif
: Herniasi nukleus pulposus
10
MRI Lumbosakral
F. PENATALAKSANAAN
a. Umum
-
Tirah baring
b. Khusus
-
: 0,69 mg/dL
: 5,1
Kesan : normal
2. Rontgent Lumbosakral (24 oktober 2012)
11
Vertebra lumbal :
Tidak ada fraktur
Discus intervertebralis dalam batas normal
Kesan:
Vertebra lumbal dalam batas normal
5. MRI Lumbosacral
12
13
H. FOLLOW UP
30 Oktober 2012
S : nyeri pinggang menjalar ke tungkai (-), BAK masih menggunakan
selang kencing, BAB sudah lancar setelah diberikan obat pencahar,
pasien tidak merasakan saat akan BAB, pasien sudah bisa berjalan
dengan menyeret kakinya.
O: Keadaan umum
Kesadaran : komposmentis, E4M6V5
Vital sign : TD : 120/80 mmHg
Nadi : 78x/menit
RR : 18x/menit
T : 36,50c
14
Sensorik : normal
Reflex : fisiologis :+
Patologis : Otonom : retensio uri & inkontinensia alvi
Rectal toucher : spingter ani hipotoni
Koordinasi : sulit dinilai, pemeriksaan telunjuk hidung (+), tes
koordinasi lain tidak
kesan eutrofi
31 Oktober 2012
15
Motorik :
Kekuatan otot
5
Sensorik : normal
Reflex : fisiologis :+
Patologis : Otonom : retensio uri & inkontinensia alvi
Koordinasi : sulit dinilai, pemeriksaan telunjuk hidung (+), tes
koordinasi lain tidak
16
1 November 2012
S : nyeri pinggang menjalar ke tungkai (-), BAK masih menggunakan
selang kencing, BAB sudah lancar setelah diberikan obat pencahar,
pasien mengaku sudah dapat menyadari saat akan BAB, pasien sudah
bisa berjalan dengan baik. Pasien minta pulang.
O: Keadaan umum
Kesadaran : komposmentis, E4M6V5
Vital sign : TD : 120/80 mmHg
Nadi : 82x/menit
RR : 18x/menit
T : 36,60c
5
17
Sensorik : normal
Reflex : fisiologis :+
Patologis : Otonom : retensio uri & inkontinensia alvi
Koordinasi : dalam batas normal.
Pemeriksaan lain : vertebra : nyeri tekan daerah lumbal (-)
Laseque :-/Patrick : -/- ; kontrapatrick -/A : Hernia nukleosus pulposus
P : IVFD RL 16 tpm
Inj. Ketorolac 2x1
Inj. Ranitidin 2x1
Pasien minta pulang paksa.
Obat diganti dengan obat oral
Meloxicam 3 x 15 mg
Ranitidin 2x 1
Amitriptilin 0-0-1/2
PEMBAHASAN
Low back pain
18
Definisi
Low back pain adalah nyeri yang dirasakan pada daerah punggung
bawah, dapat merupakan nyeri lokal maupun
nyeri
radikuler atau
keduanya . Nyeri ini terasa diantara sudut iga terbawah sampai lipat bokong
bawah yaitu di daerah lumbal atau lumbo-sakral dan sering disertai dengan
penjalaran nyeri kearah tungkai dan kaki. 1
Klasifikasi1
Low Back Pain menurut perjalanan kliniknya dibedakan menjadi dua yaitu:
Acute low back pain
Rasa nyeri yang menyerang secara tiba-tiba, rentang waktunya hanya
sebentar, antara beberapa hari sampai beberapa minggu. Rasa nyeri ini
dapat hilang atau sembuh. Acute low back pain dapat disebabkan karena
luka traumatik seperti kecelakaan
mobil atau
kambuh
yang berbahaya dan sembuh pada waktu yang lama. Chronic low back pain
19
20
keseluruhan, LBP merupakan keluhan yang paling banyak dijumpai (49 %).
Pada negara maju prevalensi orang
usaha
apapun
untuk
mengobati
penyakitnya
jadi
dapat
tulang
punggung adalah
vertebrae, discus
daerah punggung.
Columna vertebralis (tulang punggung) terdiri atas :
1. Vertebrae cervicales
7 buah
2. Vertebrae thoracalis
12 buah
3. Vertebrae lumbales
5 buah
4. Vertebrae sacrales
5 buah
5. Vertebrae coccygeus
4-5 buah
true
vertebrae.
21
22
23
PENYEBAB1
Penyebab nyeri pinggang bawah bermacam-macam dan multifaktor.
Di antaranya dapat disebut :
1) KELAINAN KONGENITAL
Kelainan kongenital tidak merupakan penyebab nyeri pinggang bawah
yang penting. Kelainan kongenital yang dapat menyebabkan nyeri pinggang
bawah adalah :
a)
nyeri pinggang. Nyeri pinggang ini berkurang / hilang bila penderita duduk
atau tidur. Dan akan bertambah, bila penderita itu berdiri atau berjalan.
Spondilolitesis dapat mengakibatkan tertekuknya radiks L5 sehingga timbul
nyeri radikuler.
b) Spina Bifida
Bila di daerah lumbosakral terdapat suatu tumor kecil yang ditutupi
oleh kulit yang berbulu, maka hendaknya kita waspada bahwa didaerah itu
ada tersembunyi suatu spina bifida okulta.
Pada foto rontgen tampak bahwa terdapat suatu hiaat pada arkus
spinosus di daerah lumbal atau sakral. Karena adanya defek tersebut maka
pada tempat itu tidak terbentuk suatu ligamentum interspinosum. Keadaan
ini akan menimbulkan suatu lumbo-sakral strain yang oleh si penderita
dirasakan sebagai nyeri pinggang.
c)
25
e)
Spondylitis
Suatu bentuk degeneratif sendi yang mengenai tulang belakang . ini
merupakan penyakit sistemik yang etiologinya tidak diketahui, terutama
mengenai orang muda dan menyebabkan rasa nyeri dan kekakuan sebagai
akibat peradangan sendi-sendi dengan osifikasi dan ankilosing sendi tulang
belakang.
2) TRAUMA DAN GANGGUAN MEKANIS
Trauma dan
nyeri
oleh karena trauma kecil saja dapat menimbulkan fraktur kompresi pada
korpus vertebra. Hal ini banyak ditemukan
yang sudah sering melahirkan. Dalam hal ini tidak jarang osteoporosis
menjadi sebab dasar daripada fraktur kompresi. Fraktur pada salah satu
prosesus transversus terutama ditemukan pada orang-orang lebih muda yang
melakukan kegiatan olahraga yang terlalu dipaksakan.
26
terutama
jinak dapat mengenai tulang atau jaringan lunak. Contoh gejala yang sering
dijumpai pada tumor vertebra ialah adanya nyeri yang menetap. Sifat nyeri
lebih hebat dari pada tumor ganas daripada tumor jinak. Contoh
tulang jinak ialah osteoma osteoid, yang menyebabkan
tumor
nyeri pinggang
27
terutama waktu malam hari. Tumor ini biasanya sebesar biji kacang, dapat
dijumpai di pedikel atau lamina vertebra. Hemangioma adalah contoh tumor
benigna di kanalis spinal yang dapat menyebabkan nyeri pinggang bawah.
Meningioma adalah tumor intradural dan ekstramedular yang jinak, namun
bila ia tumbuh membesar dapat mengakibatkan gejala yang besar seperti
kelumpuhan.
5. GANGGUAN METABOLIK
Osteoporosis akibat gangguan metabolik yang merupakan penyebab
banyak keluhan nyeri
PSIKIS
Banyak
gangguan
psikis
yang
dapat
memberikan
gejala
nyeri
histeria,
LOKASI
Lokasi untuk nyeri pinggang bawah adalah daerah
lumbal bawah,
meliputi
evaluasi
sistem
neurologi
dan
muskuloskeletal.
30
b. Tes patrick
Tes ini dilakukan untuk mendeteksi kelainan di pinggang dan
sendi sakro iliaka. Tindakan
pada
31
banyak
sebelum
dilakukan pada posisi anteroposterior (AP ), lateral, dan bila perlu oblique
kanan dan kiri.
32
2. Myelografi
Myelografi adalah pemeriksan X-ray pada spinal cord dan canalis
spinal. M yelografi merupakan tindakan infasif, yaitu cairan yang berwarna
medium disuntikan ke kanalis spinalis, sehingga struktur bagian dalamnya
dapat terlihat pada layar fluoroskopi dan gambar X-ray. Myelogram
digunakan untuk diagnosa pada penyakit yang berhubungan dengan diskus
intervertebralis, tumor spinalis, atau untuk abses spinal.
33
gambaran
34
dimana
mungkin
perlu
dilakukan
tindakan
selanjutnya
yaitu
pambedahan.
PENGOBATAN
Obat
1.
Obat-obat analgesik
Analgetik narkotik
Obat-obat
golongan
ini
terutama
bekerja
pada
susunan
saraf
digunakan untuk menghilangkan rasa sakit yang berasal dari organ viseral.
Obat golongan ini hampir tidak digunakan untuk pengobatan LBP karena
bahaya
Analgetik antipiretik
Sangat
a) Golongan salisilat
Merupakan analgesik yang paling tua, selain khasiat analgesik juga
mempunyai khasiat antipiretik, antiinflamasi, dan antitrombotik. Contohnya
: Aspirin
Dosis Aspirin :
samping
Gangguan
saluran
cerna,Anemia
defisiensi
c) Golongan pirazolon
Dipiron mempunyai acceptabilitas yang sangat baik oleh penderita,
lebih kuat dari pada paracetamol, dan efek sampingnya sangat jarang.
Dosis terapi :
36
mefenamat, asam
Contoh
obat
golongan
ini
misalnya
ibuprofen,
naproksen,
37
nyeri atau sakit selama 5-10 menit. Jika selama 2 hari atau 48 jam rasa
nyeri masih terasa gunakan heating pad (kantong hangat).
b. Elektro Stimulus
- Acupunture
Menggunakan jarum untuk memproduksi rangsangan yang ringan
tetapi cara ini
terapi ini
bisa menghangatkan,
melancarkan perdarahan.
39
c. Pelvic Tilt
e. Alat Bantu
1. Back corsets.
Penggunaan
penahan
pada
punggung
sangat
membantu
untuk
mengatasi Low Back Pain yang dapat membungkus punggung dan perut.
2. Tongkat Jalan
Operasi
Tipe operasi yang dilakukan oleh dokter bedah tergantung pada
tulang belakang/punggung pasien. Biasanya prosedurnya menyangkut pada
LAMINECTOMY yang mana menghendaki bagian yang diangkat dari
vertebral arch untuk memperoleh kepastian apa penyebab dari LBP pasien.
41
Jika disc menonjol atau bermasalah, para ahli bedah akan melakukan bagian
laminectomy untuk mencari tahu vertebral kanal, mengidentisir ruptered
disc ( disc yang buruk ), dan mengambil atau
baik dari disc yang bergenerasi, khususnya kepingan atau potongan yang
menindih saraf.
Ahli
bedah
mungkin
mempertimbangkan
prosedur
kedua
yaitu
dengan
teknik
PERCUTANEOUS
DISCECTOMY, yang
mana
X-ray
sebagai
pemandu.
Ada
juga
cara
lain
yaitu
f.
Tidur
tanpa
menggunakan
alas
di
permukaan
yang
keras
atau
waktu
tidak
terlalu
kaki
besar ( sudut
discus
melalui
robekan
annulus
fibrosus
hingga
keluar
ke
43
Epidemiologi
HNP paling sering terjadi pada pria dewasa, dengan insiden puncak
pada dekadeke-4 dan ke-5. HNP lebih banyak terjadi pada individu dengan
pekerjaan yang banyak membungkuk dan mengangkat.Karena ligamentum
longitudinalis
tengahnya,
posterior
maka
pada
protrusi
daerah
discus
lumbal
cenderung
lebih
kuat
terjadi
ke
pada bagian
arah
postero
Patofisiologi
Faktor-faktor yang menyebabkan timbulnya HNP :
1. Aliran darah ke discus berkurang
2. Beban berat
3. Ligamentum longitudinalis posterior menyempit.Jika beban pada discus
bertambah, annulus fibrosus tidak kuat menahan nukleus pulposus (gel)
akan keluar, akan timbul rasa nyeri oleh karena gel yang berada dicanalis
vertebralis menekan radiks.
44
45
Iritasi
neuropatik
pada
serabut
saraf
dapat
menyebabkan
46
rangsang
mekanikal
dan
termal.
Hal
ini
merupakan
dasar
pemeriksaan Laseque.
Etiologi
Hernia nukleus pulposus dapat disebabkan oleh beberapa hal berikut :
Degenerasi diskus intervertebralis
Trauma minor pada pasien tua dengan degenerasi
Trauma berat atau terjatuh
Mengangkat atau menarik benda berat
47
Gejala Klinis
Manifestasi
klinis
yang
timbul
tergantung
lokasi
lumbal
yang
terkena. HNP dapat terjadi kesegala arah, tetapi kenyataannya lebih sering
hanya pada 2 arah, yang pertama ke arah postero-lateral yang menyebabkan
nyeri pinggang, sciatica, dan gejala dan tanda-tanda sesuai dengan radiks
dan
saraf
mana
yang
terkena.
Berikutnya
kearah postero-sentral
48
bias menyebar sepanjang panjang saraf sciatic menuju kaki. Sciatica terjadi
sekitar 5% pada orang Ischialgia, yaitu suatu kondisi dimana saraf
Ischiadikus
yang
mempersarafi
daerah
bokong
sampai
kaki
terjepit.
Penyebab terjepitnya saraf ini ada beberapa faktor, yaitu antara lain
kontraksi atau radang otot-otot daerah bokong, adanya perkapuran tulang
belakang
atau
adanya
Herniasi
Nukleus
Pulposus
(HNP),
dan
lain
sebagainya.
Sciatica merupakan nyeri yang terasa sepanjang perjalanan nervus
ischiadicus sampai ke tungkai, biasanya mengenai hanya salah satu sisi.
Nyeri dirasakan seperti di tusuk jarum, sakit pinggang, atau nyeri seperti
ditembak. Kekakuan kemungkinandirasakan pada kaki. Berjalan, berlari,
menaiki tangga, dan meluruskan kaki memperburuk nyeri tersebut, yang
diringankan dengan menekuk punggung atau duduk.Gejala yang sering
ditimbulkan akibat ischialgia adalah :2,3,5,
Nyeri punggung bawah.
Nyeri daerah bokong.
Rasa kaku/ tertarik pada punggung bawah.
49
Nyeri yang menjalar atau seperti rasa kesetrum dan dapat disertai baal,
yang dirasakan dari bokong menjalar ke daerah paha, betis bahkan sampai
kaki,tergantung bagian saraf mana yang terjepit.
Rasa
nyeri
sering
ditimbulkan
setelah
melakukan
aktifitas
yang
Diagnosis
50
Anmnesis
Adanya nyeri di pinggang bagian bawah yang menjalar ke bawah
(mulai dari bokong, paha bagian belakang, tungkai bawah bagian atas). Hal
ini dikarenakan mengikuti jalannya N. Ischiadicus yang mempersarafi
tungkai bagian belakang.
Nyeri mulai dari pantat, menjalar kebagian belakang lutut, kemudian ke
tungkai bawah (sifat nyeri radikuler).
Nyeri semakin hebat bila penderita mengejan, batuk, mengangkat barang
berat.
Nyeri bertambah bila ditekan antara daerah disebelah L5 S1 (garis
antara dua krista iliaka).
Nyeri Spontan
51
Sifat nyeri adalah khas, yaitu dari posisi berbaring ke duduk nyeri
bertambah hebat, sedangkan bila berbaring nyeri berkurang atau hilang.
Pemeriksaan Motoris
Gaya jalan yang khas, membungkuk dan miring ke sisi tungkai yang nyeri
dengan fleksi di sendi panggul dan lutut, serta kaki yang berjingkat.
Motilitas tulang belakang lumbal yang terbatas.
Pemeriksaan Sensoris
Lipatan bokong sisi yang sakit lebih rendah dari sisi yang sehat.
Skoliosis dengan konkavitas ke sisi tungkai yang nyeri, sifat sementara.
Tes-tes Khusus5,6
1. Tes Laseque (Straight Leg Raising Test = SLRT). Tungkai penderita
diangkat perlahan tanpa fleksi di lutut sampai sudut 90.
2. Gangguan sensibilitas, pada bagian lateral jari ke 5 (S1), atau bagian
medial dari ibu jari kaki (L5).
3. Gangguan motoris, penderita tidak dapat dorsofleksi, terutama ibu
jari kaki (L5), atau plantar fleksi (S1).
4. Tes dorsofleksi : penderita jalan diatas tumit
5. Tes plantar fleksi : penderita jalan diatas jari kaki. Kadang-kadang
terdapat gangguan autonom, yaitu retensi urine, merupakan indikasi
untuk segera operasi. Kadang-kadang terdapat anestesia di perineum,
juga merupakan indikasi untuk operasi.
6. Tes provokasi : tes valsava dan naffziger untuk menaikkan tekanan
intratekal.
7. Tes kernique
8. Tes Refleks
52
Pemeriksaan Penunjang7,8,9
Darah rutin : tidak spesifik
Urine rutin : tidak spesifik
Liquor cerebrospinalis : biasanya normal. Jika terjadi blok akan didapatkan
peningkatan kadar protein ringan dengan adanya
ini
Penatalaksanaan 2,4,5.6
T erapi
Konservatif
Tujuan
terapi
konservatif
adalah
mengurangi
iritasi
saraf,
adalah diawali dengan istirahat dengan obat-obatan untuk nyeri dan anti
inflamasi, diikuti dengan terapi fisik. Dengan cara ini, lebih dari 95 %
penderita akan sembuh dan kembali pada aktivitas normalnya.Beberapa
persen dari penderita butuh untuk terus mendapat perawatan lebih lanjut
yang meliputi injeksi steroid atau pembedahan.
Medikamentosa
1.Analgetik dan NSAID
2.Pelemas otot: digunakan untuk mengatasi spasme otot
3.Opioid:
tidak
terbukti
lebih
efektif
dari
analgetik
biasa.
Terapi fisik
Traksi pelvis
54
Diatermi/kompres panas/dingin
Tujuannya adalah mengatasi nyeri dengan mengatasi inflamasi dan
spasme otot.keadaan akut biasanya dapat digunakan kompres dingin,
termasuk bila terdapat edema.Untuk nyeri kronik dapat digunakan kompres
panas maupun dingin.
Korset lumbal
Korset lumbal tidak bermanfaat pada HNP akut namun dapat
digunakan untuk mencegah timbulnya eksaserbasi akut atau nyeri HNP
kronis. Sebagai penyangga korset dapat mengurangi beban diskus serta
dapat mengurangi spasme.
Latihan
Direkomendasikan melakukan latihan dengan stres minimal punggung
seperti jalan
kaki,
naik
sepeda
atau
berenang.
Latihan
lain
berupa
tegak dan lurus. Hal ini akan menjaga kelurusan tulang punggung.
Ketika akan turun dari tempat tidur posisi punggung didekatkan ke
pinggir tempat tidur. Gunakan tangan dan lengan untuk mengangkat
panggul dan berubah ke posisi duduk. Pada saat akan berdiri
jongkok, punggung
tetap
dalam
keadaan
lurus
dengan
wc
duduk
sehingga
memudahkan
badan.
gerakan
Kepala,
dan
tidak
Operatif
56
Laminectomy
Laminectomy, yaitu tindakan operatif membuang lamina vertebralis,
dapatdilakukan sebagai dekompresi terhadap radix spinalis yang tertekan
atau terjepit oleh protrusi nukleus pulposus.
Discectomy
Pada discectomy, sebagian dari discus intervertebralis diangkat
untuk mengurangi tekanan terhadap nervus. Discectomy dilakukan untuk
memindahkan bagian yang menonjol dengan general anesthesia. Hanya
sekitar 2 3 hari tinggal dirumah sakit. Akan diajurkan untuk berjalan pada
hari pertama setelah operasi untuk mengurangi resiko pengumpulan darah.
Untuk sembuh total memakan waktu beberapaminggu. Jika lebih dari satu
diskus yang harus ditangani jika ada masalah lain selainherniasi diskus.
Operasi yang lebih ekstensif mungkin diperlukan dan mungkinmemerlukan
waktu yang lebih lama untuk sembuh (recovery).
Mikrodiskectomy
Pilihan
operasi
lainnya
meliputi
mikrodiskectomy,
prosedur
57
yang
mendadak
pada
punggung.
Jangan
sekali-kali
mengangkat benda atau sesuatu dengan tubuh dalam keadaan fleksi atau
dalam keadaan membungkuk. Hindari kerja dan aktifitas fisik yang berat
Saran
58
buang
air
kecil
dan
besar
orang
sakit
diperbolehkan
meninggalkan tempat tidur. Oleh karena buang air besar dan kecil di pot
sambil berbaring terlentang justru membebani tulang belakang lumbal lebih
berat
lagi.
Analgetika
menghilangkan
nyeri.
yang
non
adiktif
perlu
diberikan
untuk
Selama
nyeri
belum
hilang
fisioterapi
untuk
bisa
dengan
melakukan
flexion
excersise
dan
abdominal
iskhilagia
sudah
banyak
hilang
tanpa
menggunakan
analgetika, maka orang sakit diperbolehkan untuk makan dan mandi seperti
biasa. Korset pinggang atau griddle support sebaiknya dipakai untuk masa
peralihan ke mobilisasi penuh. Penderita dapat ditolong dengan istirahat
dan analegtika serta nasehat untuk jangan sekali-kali mengangkat benda
59
PROGNOSIS
Sebagian besar pasien akan membaik dalam 6 minggu dengan terapi
konservatif sebagian kecil berkembang menjadi kronik meskipun sudah
diterapi.
d.
e.
DAFTAR PUSTAKA
61
6. Anonim.
Hernia
Nukleus
62