Kelompok : A2
Penyusun :
1.
021411131017
2.
021411131019
3.
021411131020
4.
Muhammad Halim
021411131021
5.
Dwi Susanti
021411131022
6.
021411131024
7.
Rizantika Alvanta
021411131026
8.
021411131088
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Teori
Lelah / kelelahan dideskripsikan sebagai kondisi ketika otot tidak lagi dapat
menghasilkan atau mempertahankan kerja yang diharapkan. Keadaan ini sangat
dipengaruhi oleh intensitas dan lama aktivitas kontraksi, jenis metabolisme (aerobik
dan anaerobik) yang digunakan otot, komposisi otot serta tingkat kebugaran individu
tersebut. (Silverthorn, 2014)
Energi diperlukan otot untuk bekerja, energi tersebut diperoleh dari
metabolisme otot aerobik maupun metabolisme anaerob. Sistem metabolisme
aerobik adalah oksidasi bahan makanan di mitokondria yang menghasilkan energi.
glukosa, asam lemak, dan asam amino dari makanan setelah melewati beberapa
proses menggabungkan dengan oksigen untuk melepaskan jumlah besar energi yang
digunakan untuk mengkonversi AMP dan ADP ke ATP. Anaerobik berarti energi
yang dapat diperoleh dari makanan tanpa penggunaan simultan oksigen; aerobik
energi berarti energi yang dapat diperoleh dari makanan hanya dengan metabolisme
oksidatif. (Arthur C. Guyton, 2006)
Pengosongaan ATP-CPATP merupakan sumber energi kontraksi otot dan PC
untuk resintesa protein secepatnya. Jika ATP dan PC digunakan untuk kontraksi
terus menerus maka akan terjadi pengosongan fosfagen intraselular sehingga
mengakibatkan kelelahan. Selain itu ada peningkatan konsentrasi ion H+ di dalam
intraselular yang mengakibatkan penumpukan asam laktat. Selanjutnya adalah
pengosongan simpanan glikogen otot, pengosongan terjadi karena proses latihan
yang lama maka menyebabkan kelelahan kontraktil. Faktor lain penyebab kelelahan,
antara lain rendahnya tingkat glukosa darah yang menyebabkan pengosongan
glikogen hati, pengosongan cadangan glikogen otot menyebabkan kelelahan otot
local, dehidrasi dan kurangnya elektrolit, sehingga temperatur tubuh meningkat.
Kemudian, akumulasi asam laktat akan menumpuk di otot dan di pembuluh darah.
Yang enyebabkan konsentrasi H+ meningkat dan pH menurun. Ion H+ menghalangi
proses eksitasi, yaitu menurunnya Ca2+ yang dikeluarkan dari retikulum
sarkoplasmik. Ion H+ juga mengganggu kapasitas mengikat Ca2+ oleh troponin. Ion
H+ juga akan menghambat kegiatan fosfo-fruktokinase. (Arthur C. Guyton, 2006)
1.2. Masalah
1.
2.
3.
4.
1.3. Tujuan
1.
2.
3.
4.
Referensi
Arthur C. Guyton John E. Hall Textbook of medical physiology [Buku]. - China : Elsevier Inc.,
2006.
Premkumar Kalyani The Massage Connection: Anatomy and Physiology [Buku]. - [s.l.] : Lippincott
Williams & Wilkins, 2004.
Silverthorn Dee U. Fisiologi Manusia Sebuah Pendekatan Terintegrasi [Buku]. - Jakarta : EGC,
2014.