Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
PENDAHULUAN
metode
ini
juga
akan
digambarkan
pelaksanaan
pekerjaan
dengan
ppondasi atas
Pekerjaan Aspal berupa lapis resap pengikat aspal cair dan
lapis resap
II.1
Program Mobilisasi
Pengendalian Mutu Pekerjaan
Uraian Tahapan Pelaksanaan Pekerjaan
Program Mobilisasi
Program mobilisasi yang akan diuraikan didalam bagian ini adalah untuk
memberikan penjelasan dan penjabaran mengenai hal-hal yang akan dilakukan
oleh PT. Seneca Indonesia didalam masa mobilisasi, program mobilisasi ini
meliputi :
1. Lokasi dan Lahan untuk Base camp
Dalam melaksanakan pekerjaan Peningkatan Jalan Bengkalis Indah II
Menuju RW 06 kelurahan Balai Raja Kecamtana Pinggir
sekitar lokasi pekerjaan
berada di
jenis
peralatan
yang
akan
dimobilisasi
ke
lapangan
untuk
dalam spesifikasi
ini
akan
dibatasi
pada
beberapa
Boulder
Boulder yang akan digunakan diambil dari quarry Quary yang berada
tidak terlalu jauh dari lokasi pekerjaan Batu Belah yang sudah terseleksi
kualitasnya tersebut akan diproses untuk dijadikan batu pecah (agregat
kasar, agregat halus dan abu batu) yang kemudian akan digunakan sebagai
campuran :
1. AC BC
2. Agregat Kelas A
3. Agregat Kelas B
4. Agregat Kelas C
Pemecahan boulder menjadi batu pecah akan menggunakan mesin
pemecah batu (Stone crusher) sedangkan untuk pencampuran menjadi
aspal panas (hotmix) adalah menggunakan Asphalt Mixing Plant.
2.
Aspal
Aspal yang akan digunakan untuk pelaksanaan pekerjaan campuran
aspal adalah dari jenis aspal minyak yang mempunyai titik lembek 48C.
Aspal Minyak tersebut akan diangkut dengan menggunakan tangki aspal
langsung dari lokasi
II.2
Untuk memantau dan menjamin mutu bahan dan hasil pekerjaan, maka PT. Seneca
Indonesia akan mengusulkan laboratorium utama di base camp Kp. Yaman Labuhan
Batu
dan
laboratorium
penunjang
yang
akan
diadakan
di
lokasi
proyek.
berikut :
Spesifikasi Umum dan Spesifikasi Khusus (bila ada)
Standar AASHTO dan Standar Nasional Indonesia (SNI)
Prosedur pengendalian mutu dalam Sistem Manajemen Mutu PT. Seneca
Indonesia sesuai ISO 9001 2008
Pengendalian mutu ini akan dilakukan sejak pengadaan seluruh bahan dasar yang
akan digunakan dalam pekerjaan ini. Pengendalian mutu ini dijalankan untuk
memeriksa dan menjamin bahwa bahan-bahan yang digunakan dalam pekerjaan ini
telah memenuhi atau melebihi ketentuan yang disyaratkan dalam spesifikasi.
Pemeriksaan mutu bahan tersebut akan dilakukan secara intern PT. Seneca
Indonesia dengan melibatkan Quality Control (Material Engineer) tingkat pusat dan
di
mutu secara
II.3
penimbunan
yang
akan
dilaksanakan,
sebelum
pekerjaan
c.
(gradasi halus/kasar)
Proses pemadatan akan dilakukan untuk menyiapkan tanah dasar
sebelum di hampar
lapis pondasi
dilakukan
menggunakan
dengan
pemadat
mekanis
dan
per
lapis
dengan
menggunakan
Tandem
Roller.
Untuk
tank
untuk
sewaktu
waktu
akan
diperlakukan
dalam
e.
Pekerjaan
dilanjutkan
dengan
pembuatan
dan
pemasangan
dan
pemadatan
beton
akan
dilakukan
dengan
terjadi bleeding.
Untuk mengetahui kondisi kekuatan beton, maka atas persetujuan
Direksi Pekerjaan, akan dilakukan pengambilan dan pembuatan
akan
dibersihkan
terlebih
dahulu
dan
dimintakan
dan
pemadatan
beton
akan
dilakukan
dengan
diameternya.
Perakitan ( cuting dan bending ) akan dilakukan dengan menggunakan
alat pemotong (bar cutting) dan alat pembengkok (bar bending)
sesuai dengan ukuran yang ada didalam shop drawing yang disetujui.
d. Baja tulangan yang telah dipotong dan dibentuk, kemudian diangkut
kelokasi pekerjaan dengan menggunakan Dump truck akan dilakukan
dengan menggunakan tenaga manusia (manual)
e. Untuk tetap menjaga mutu baja tulangan sebelum digunakan
dilapangan, maka semua stock yang ada di base camp ataupun yang
belum terpasang dilokasi pekerjaan akan dilindungi dengan penutup
agar terhindar dari pengkaratan.
7. Pekerjaan Bahu Jalan,
Perkerjaan bahu jalan akan dilaksanakan setelah pelaksanaan pekerjaan
perkerasan aspal panas (AC BC). Pekerjaan bahu jalan tersebut akan
menggunakan material aggregat kelas B, untuk Aggregat B penghamparan
akan menggunakan motor grader dan dipadatkan lapis per lapis dengan
menggunakan vibro Roller. Untuk mendapatkan kepadatan maksimum pada
kadar air optimum yang direncanakan, maka dilapangan akan ditempatkan
satu
unit
water
tank
untuk
sewaktu
waktu
akan
diperlukan
dalam
Lapis Pondasi Agregat, terdiri dari : Lapis Agregat C, Lapis Pondasi Agregat
tersebut
harus
sudah
mendapat
persetujuan
dari
Direksi
Pekerjaan.
Lokasi pekerjaan merupakan daerah pelebaran yang sebelum nya telah
digali dan dihampar timbunan pilihan dan sudah berada pada elevasi
Truck.
Material dihampar sesuai tebal dan elevasi rencana yang terlihat
menggunakan
Motor
grader
kemudian
B. PEKERJAAN ASPAL
Secara umum metode
pelaksanaan
penghamparan
dan
pemadatan
pekerjaan.
2. Proses Produksi
a) Dimulai dengan pemanasan aspal ( Aspal Minyak ) di dalam aspal
storage sampai temperatur yang disyaratkan.
b) Pengisian aggregat ke masing-masing cold bin yang sudah ditentukan
dan tetapkan ukuran bukaan cold bin untu masing-masing fraksi
aggregat sesuai hasil percobaan bukaan / gate cold bin (kalibrasi bukaan
c)
cild bin).
Tetapkan garis penunjuk untuk batas penimbangan aggregat dan aspal
penimbangan aspal.
Aggregat dan aspal ditimbang sesuai ketentuan untuk kemudian
dicampur dalam pugmill dengan wakru pencampuran yang ditentukan
30 detik.
g) Hasil campuran tersebut dikeluarkan melalui batching gate ke aras
Dump Truck dan diperiksa temperaturnya sebelum diangkut ke lapangan.
3. Proses Pelaksanaan
a) Pemasangan rambu-rambu pengaman lalu lintas.
c)
j)
dengan
memasang
penerangan
yang
cukup,
agar
tidak
dampak
positif
berupa
peningkatan
kualitas
pelayanan
lalu
lintas,
khususnyha pada ruas jalan tersebut. Pekerjaan ruas jalan ini juga akan
member peningkata pada tarap perekonomian pada masyarakat sekitarnya.
Namun yang perlu di cermati bahwa pelaksanaan pekerjaan Peningkatan
Jalan Bengkalis Indah II Menuju RW 06 kelurahan Balai Raja Kecamtana
Pinggir ini juga akan menimbulkan dampak negative terhadap aspek
tempat parker.
Tahap Konstruksi
Sumber dampak yang akan mengakibatkan keresahan lingkungan pada
tahap konstruksi
antara lain :
a. Adanya kegiatan mobilisasi alat alat berat untuk konstruksi,
sehingga menimbulkkan dampak kemacetan lalu lintas.
b. Kegiatan pengiriman/pengangkutan material untuk
konstruksi,
kegiatan
dan
member
gambaran
bagaimana
tipikal
proyek
dapat
akibat
menampung
aspirasi/kemarau,
masyarakat
terutama
pada
musim
kering/kemarau,
akan
dilakukan
kenderaan angkutan
proyek
sedemikian
rupa
sehingga
tidak
akan
yang
timbul
karena
adanya
kemungkinan
mngenai
pelaksanaan
Sisitem
Manajemenpekerjaan
Paket
SAMSI
Direktur