Oleh:
MILA PURANI SISTIYAN
NIM. S431402020
Kelas Reguler 1A
MAGISTER AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA
2014
BISNIS
HARI, TANGGAL : KAMIS, 8 JANUARI 2015
WAKTU UJIAN
: 24 JAM
DOSEN PENGUJI
SIFAT UJIAN
PERHATIAN:
1. INDIVIDUAL EXAM!!
2. SEGALA BENTUK KECURANGAN AKAN MENGAKIBATKAN
NILAI ANDA NOL UNTUK UJIAN INI!!!
3. E-MAIL JAWABAN ANDA KE: whyanniar@gmail.com dan/atau
y_anniar@yahoo.com !! CC email anda ke maksi_uns@yahoo.co.id.
4. Kumpulkan print out (hard copy) jawaban Anda di staff administrasi
Maksi (mas Priyo) dan mohon tanda tangan penyerahan jawaban sebagai
bukti absensi ujian pada hari Jumat , 9 Januari 2015, paling lambat jam
12.00.
Soal No.1
Jelaskan konsep trade-off antara internal validity dan external validity. Jelaskan
dengan disertai contoh!
Soal No. 2
a. Jelaskan apa yang dimaksud dengan ketepatan (precision) dan keyakinan
(confidence) dan bagaimana mereka akan mempengaruhi ukuran sampel!
b. Diskusikan pernyataan berikut ini: Ada trade-off antara ketepatan dan
keyakinan di bawah kondisi tertentu.
Soal No. 3
Ibu Sandra melakukan penelitian dengan metode survei. Sampelnya terdiri dari
148 karyawan dari total 3.700 karyawan yang bekerja di tiga organisasi. Hasil dari
survei nya disajikan dalam Tabel 1, Tabel 2, dan Tabel 3 berikut ini. Berdasarkan
tabel-tabel tersebut:
a. Jelaskan karakteristik sampel dalam Tabel 1.
b. Jelaskan data pada Tabel 2.
c. Interpretasikan data pada Tabel 3.
Table 1: Frequency Distributions of Sample (n = 148)
RACE
Non-whites = 48 (32%)
Whites
= 100 (68%)
AGE
< 20 = 10(7%)
20-30 = 20(14%)
31-40 = 30(20%)
>40 = 88(59%)
EDUCATION
High School = 38 (26%)
College Degree = 74 (50%)
Masters Degree = 36 (24%)
# OF YEARS IN ORG.
< 1 year = 5 (3%)
1-3
= 25(17%)
4-10
= 98(66%)
>10
= 20(14%)
GENDER
Males = 111(75%)
Females = 37 (25%)
MARITAL STATUS
Single 20 (14%)
Married 108 (73%)
Divorced 13 (9%)
Alternative7 (4%)
Lifestyle
MEAN
37.5
12.1
3.7
3.9
3.6
STD. DEV
18
24
1.79
1.63
0.86
MODE
38
15
3
4
3
MIN
20
0
1
2
3
MAX
64
32
5
5
5
AGE
# OF YRS.
MARRIED
STRESS
JOB
PERFORMANCE
INVOLVEMENT
Age
1.0
# of yrs. married
.86
1.0
Stress
1.0
.43
.61
Job Involvement
.53
.32
.58
1.0
Performance
.09
.49
.36
.06
a. All correlations above .30 are significant, at least at the .05 level.
1.0
b. All correlations above .50 are significant, at least at the .01 level.
SOAL 1:
1. Jelaskan konsep trade-off antara internal validity dan external validity.
Jelaskan dengan disertai contoh!
JAWABAN SOAL 1
Internal validity menunjukkan apakah perlakuan eksperimental adalah
satu-satunya penyebab perubahan variabel dependen. Dengan demikian, internal
validity berkaitan dengan sejauh mana perubahan yang diamati dalam suatu
penelitian (terutama penelitian ekprimental) benar-benar hanya terjadi karena
perlakuan yang diberikan dan bukan pengaruh faktor lain (variabel luar).
di luar jenis musik seperti tingkat stres dan selera musi tidak diketahui dan dapat
menjadi bias atas hasil penelitian. Akan tetapi, eksperimen ini mempunyai
validitas eksternal tinggi. Jika hasil eksperimen menunjukkan perbedaan suasana
hati karena jenis musik yang diperdengarkan berbeda, maka dapat disimpulkan
jenis musik mempengaruhi suasana hati.
Dari pembahasan di atas, terlihat terdapat trade off antara validitas internal
dan eksternal. Peneliti tidak mungkin melakukan eksperimen dengan menjaga
tingkat validitas internal dan eksternal sama-sama tinggi.
a. Berikut ini adalah penjelasan mengenai apa yang dimaksud dengan ketepatan
Confidence
Apabila precision
menunjukkan
kedekatan
temuan
untuk "realitas"
Kita telah mempelajari bahwa jika kita ingin lebih ketepatan, atau
kepercayaan lebih, atau keduanya, ukuran contoh sample perlu ditingkatkan,
kecuali, yang pasti, terdapat sangat kecil variabilitas di dalam populasi itu
sendiri. Bagaimanapun, jika ukuran sampel tidak dapat ditingkatkan, untuk
alasan apapun juga, maka tidak akan bisa memberikan biaya-biaya dari
sample, dengan n yang sama, dengan cara menjaga tingkat confidence dan
juga precision yang sama dengan itu dapat meramalkan perkiraan awal
peneliti, hal itu akan mengurangi tingkat confidence dan precision dari
perkiraan (Sekaran dan Bogie, 2013: 263-264). Hal itu menjadi penting bagi
peneliti untuk mempertimbangkan sedikitnya empat aspek dalam pembuatan
keputusan pada ukuran sample yang diperlukan dalam melakukan penelitian
(Sekaran dan Bogie, 2013: 264):
Seberapa banyak precision yang diperlukan dalam memperkirakan
karakteristik populasi, hal itu merupakan margin dari kesalahan yang
dapat diterima?
Seberapa banyak confidence yang diperlukan, merupakan bagian dari
berapa banyak kesempatan yang dapat diambil dalam membuat
diselidiki?
Berapa cost-benefit dalam meningkatkan analisa ukuran sampel?
Ibu Sandra melakukan penelitian dengan metode survei. Sampelnya terdiri dari
148 karyawan dari total 3.700 karyawan yang bekerja di tiga organisasi. Hasil dari
survei nya disajikan dalam Tabel 1, Tabel 2, dan Tabel 3 berikut ini. Berdasarkan
tabel-tabel tersebut:
d. Jelaskan karakteristik sampel dalam Tabel 1.
e. Jelaskan data pada Tabel 2.
f. Interpretasikan data pada Tabel 3.
AGE
< 20 = 10(7%)
20-30 = 20(14%)
31-40 = 30(20%)
>40 = 88(59%)
EDUCATION
High School = 38 (26%)
College Degree = 74 (50%)
Masters Degree = 36 (24%)
# OF YEARS IN ORG.
< 1 year = 5 (3%)
1-3
= 25(17%)
4-10
= 98(66%)
>10
= 20(14%)
GENDER
Males = 111(75%)
Females = 37 (25%)
MARITAL STATUS
Single 20 (14%)
Married 108 (73%)
Divorced 13 (9%)
Alternative7 (4%)
Lifestyle
MEAN
37.5
12.1
3.7
3.9
3.6
STD. DEV
18
24
1.79
1.63
0.86
MODE
38
15
3
4
3
MIN
20
0
1
2
3
MAX
64
32
5
5
5
VARIABLE
AGE
# OF YRS. MARRIED STRESS JOB INVOLVEMENT PERFORM
Age
1.0
# of yrs. married
.86
1.0
Stress
1.0
.43
.61
Job Involvement
.53
.32
.58
1.0
Performance
.09
.49
.36
1.0
.06
a. All correlations above .30 are significant, at least at the .05 level.
b. All correlations above .50 are significant, at least at the .01 level.
Responden dalam penelitian ini adalah karyawan yang berasal dari tiga
organisasi. Sampel yang dapat dianalisis dari penelitian ini berasal dari 148
responden dari total populasi 3.700 karyawan. Roscoe (Sekaran, 2006)
menyatakan bahwa untuk kebanyakan penelitian, jumlah sampel yang dibutuhkan
adalah lebih dari 30 dan kurang dari 500, dan jika menyangkut multivariate
research (termasuk analisis regresi berganda), jumlah sampel harus beberapa kali
(10 kali atau lebih) dari jumlah
dalam
penelitian ini ada lima variabel, sehingga sampel penelitian ini sudah cukup baik
karena lebih dari 30 dan 29 kali lebih banyak dari jumlah variabel penelitian.
Selain data-data untuk analisis hipotesis, peneliti juga mengumpulkan data
pribadi responden yang meliputi ras, pendidikan, jenis kelamin, pendidikan, usia,
lama bekerja, dan status pernikahan. Deskripsi responden berdasarkan kriteria ras,
pendidikan,
Persentase
32 %
68 %
100 %
2. Pendidikan
Tabel 2 menjelaskan bahwa posisi sebagian besar responden
mempunyai latar belakang pendidikan S-1 (college degree) yaitu sebanyak 74
responden atau 24% dari total responden. Hal ini menunjukkan bahwa
karyawan dari organisasi membutuhkan intelektualitas yang cukup tinggi.
Responden dengan latar belakang pendidikan SLTA (high school), hanya 38
responden atau 26% dari total responden. Sedangkan 36 responden lainnya
atau 24% dari total responden mempunyai tingkat pendidikan strata dua atau
master degree.
Tabel 2
Distribusi Pendidikan Responden
Pendidikan
Jumlah
High School
38
College Degree
74
Masters Degree
36
Total
148
Sumber : data primer yang diolah
Persentase
26 %
50 %
24 %
100 %
3. Jenis Kelamin
Tabel 3 menunjukkan distribusi jenis kelamin responden. Sebagian
besar responden adalah pria yaitu 111 responden atau 75 % dari total
responden. Responden dengan jenis kelamin wanita hanya 37 responden atau
25% dari total sampel penelitian.
Tabel 3
Distribusi Jenis Kelamin Responden
Gender
Pria
Wanita
Total
Sumber : data primer yang diolah
Jumlah
111
37
148
Persentase
75 %
25 %
100 %
4. Usia
Sebagian besar responden berusia di atas 40 tahun yaitu sebanyak 88
responden (59%). Hal ini bisa dilihat pada tabel 4 tentang distribusi usia
responden. Sepuluh orang responden (7 %) berusia di bawah 20 tahun, 20
orang (14%) berusia antara 20 30 tahun, dan sisanya sebanyak 30 responden
(20%) di antara 31 40 tahun.
Tabel 4
Distribusi Usia Responden
Usia
Di bawah 20 tahun
20 30 tahun
Jumlah
10
20
Persentase
7%
14 %
31 40 tahun
30
Di atas 40 tahun
88
Total
148
Sumber : data primer yang diolah
20 %
59 %
100 %
5. Masa Kerja
Data mengenai masa kerja responden bisa dilihat pada tabel 5.
Sebagian besar responden mempunyai masa kerja antara 4 10 tahun, yaitu
98 responden (66%). Dua puluh orang responden (14%) telah bekerja selama
lebih dari sepuluh tahun. Dua puluh lima responden (17%) telah bekerja
selama 1 3 tahun, dan lima orang sisanya bekerja kurang dari sepuluh tahun.
Tabel 5
Distribusi Masa Kerja Responden
Masa Kerja
Jumlah
Kurang dari 1 tahun
5
1 3 tahun
25
4 10 tahun
98
Lebih dari 10 tahun
20
Total
148
Sumber : data primer yang diolah
Persentase
3%
17 %
66 %
14 %
100 %
6. Status Pernikahan
Sebagian besar responden berstatus terikat pernikahan, yaitu 73% atau
108 responden. Data tersebut dapat dilihat pada tabel enam di bawah ini.
Sebanyak 20 responden (14%) masih lajang, 13 responden (9%) berstatus
duda/janda, dan sisanya sebanyak 7 orang (4%) mempunyai status alternative
lifestyle.
Tabel 6
Distribusi Status Pernikahan Responden
Masa Kerja
Lajang
Menikah
Bercerai
Alternative Lifestyle
Total
Jumlah
20
108
13
7
148
Persentase
14 %
73 %
9%
4%
100 %
MEAN
37.5
12.1
3.7
3.9
3.6
STD. DEV
18
24
1.79
1.63
0.86
MODE
38
15
3
4
3
MIN
20
0
1
2
3
MAX
64
32
5
5
5
Variabel pertama yaitu umur (age) mempunyai nilai minimal 20 dan nilai
maksimum sebesar 64 dengan nilai rata-rata 37,3. Berdasarkan data tersebut
dikatakan bahwa responden yang diamati rentang umur antara 20 tahun (minimal)
sampai dengan 64 tahun (maksimal). Variabel umur (age) memiliki standar
deviasi sebesar 18 menunjukkan simpangan data yang relatif kecil, karena
nilainya yang lebih kecil daripada nilai mean-nya yaitu sebesar 37,5.
Variabel kedua yaitu tahun pernikahan (# of Years Married) memiliki nilai
minimum 0 yang berarti bahwa terdapat responden yang belum menikah, yang
ditunjukkan dengan minimal tahun pernikahan sebesar 0. Variabel tahun
pernikahan (# of Years Married) memiliki nilai maksimum sebesar 32 yang berarti
bahwa terdapat responden yang telah menikah selama 32 tahun. Variabel tahun
pernikahan (# of Years Married) memiliki standar deviasi sebesar 24
menunjukkan simpangan data yang relatif besar, karena nilainya yang lebih kecil
daripada nilai mean-nya yaitu sebesar 12,1.
Variabel ketiga yaitu stress mempunyai nilai minimal 1 dan nilai
maksimum sebesar 5 dengan nilai rata-rata 37,3. Berdasarkan data tersebut
dikatakan bahwa responden yang diamati memiliki tingkat stres antara 1
(minimal) sampai dengan 5 (maksimal). Variabel stress memiliki standar deviasi
sebesar 1,79 menunjukkan simpangan data yang relatif kecil, karena nilainya yang
lebih kecil daripada nilai mean-nya yaitu sebesar 3,7.
Variabel keempat yaitu keterlibatan kerja (job involvment) mempunyai
nilai minimal 2 dan nilai maksimum sebesar 5 dengan nilai rata-rata 3,9.
Berdasarkan data tersebut dikatakan bahwa responden yang diamati memiliki
VARIABLE
AGE
# OF YRS. MARRIED STRESS JOB INVOLVEMENT PERFORM
Age
1.0
# of yrs. married
.86
1.0
Stress
1.0
.43
.61
Job Involvement
.53
.32
.58
1.0
Performance
.09
.49
.36
1.0
.06
a. All correlations above .30 are significant, at least at the .05 level.
b. All correlations above .50 are significant, at least at the .01 level.
1.
2.
3.
4.
Jika angka koefesien korelasi sama dengan 1, maka kedua variabel mempunyai
hubungan linier sempurna positif.
5.
Jika angka koefesien korelasi sama dengan -1, maka kedua variabel
mempunyai hubungan linier sempurna negatif.
H2
H3
H4
Dengan melihat nilai signifikansi pada tabel 3 tersebut, maka akan diketahui ada
atau tidaknya korelasi antara variabel dependen dan independennya. Dengan
demikian akan diketahui apakah hipotesis akan diterima atau ditolak. Sedangkan
untuk arah hubungan, dapat dilihat dari tanda koefisien korelasi, yaitu:
1. Tanda (-) berarti apabila variabel X tinggi maka variabel Y rendah
2. Tanda (+) berarti apabila variabel X tinggi maka variabel Y juga tinggi
Nilai koefisien korelasi sebesar -0.43 dengan =0,05 (5%). Terdapat hubungan
antara umur dengan tingkat stress. Karena arah hubungan berlawanan arah
yang ditandai dengan tanda (-), maka semakin tua seseorang, tingkat stress
yang dirasakan akan semakin berkurang.
3. Umur dengan job involvement
Nilai koefisien korelasi sebesar 0.53 dengan =0,01 (1%). Terdapat korelasi
antara umur dengan job involvement. Semakin tua usia sesorang, maka job
involvement-nya juga akan semakin meningkat.
4. Lamanya menikah dengan tingkat stress
Nilai koefisien korelasi sebesar -0.61 dengan =0,01 (1%). Lamanya menikah
responden berhubungan dengan tingkat stress yang dirasakan. Semakin lama
seseorang telah menikah, maka tingkat stress yang dirasakan akan semakin
berkurang.
5. Lamanya menikah dengan job involvement
Nilai koefisien korelasi sebesar 0.32 dengan =0,05 (5%). Terdapat hubungan
antara lamanya usia pernikahan seseorang dengan job involvement. Semakin
lama sesorang menikah, job involvement akan semakin meningkat.
6. Tingkat stress dengan job involvement
Nilai koefisien korelasi sebesar 0.58 dengan =0,01 (1%). Tingkat stress yang
dirasakan seseorang berkorelasi dengan job involvement. Semakin tinggi
tingkat stress yang dirasakan seseorang, job involvement-nya akan semakin
meningkat.