Anda di halaman 1dari 29

PRESENTASI KASUS

KANDIDOSIS INTERTRIGENOSA
ADITYA GANUARDA
20060310102

KASUS
Status Pasien
Identitas
Nama
: An. FMY
Umur
: 3 tahun
Berat Badan
: 13kg
Jenis Kelamin
: Perempuan
Alamat
: Salatiga
Tanggal kedatangan
: 29 oktober 2013

Anamnesis
Keluhan Utama : Gatal dan perih pada

lipatan paha, leher, dan ketiak.


Riwayat Penyakit Sekarang : penderita
mengeluh gatal dan perih sejak 1 minggu
yang lalu pada bagian lipatan paha, leher
dan ketiak, penderita meraskan awal rasa
gatal dan perih pada bagian leher terlebih
dulu baru disusul pada bagian tubuh
lainnya. Rasa perih bertambah bila bagian
kulit tersebut disentuh. sudah dibawa ke
puskesmas dan mendapatkan obat salep
dan obat bubuk untuk mandi, namun tidak
membaik

Riwayat Penyakit Sebelumnya : belum

pernah mengalami keluhan yang sama


sebelumnya, tidak mempunyai riwayat
operasi.
Riwayat Penyakit Keluarga : alergi
(-),DM (-), HT (-)

Pemeriksaan
Status Dermatologi :
Predileksi : kulit lipatan
leher, ketiak kiri, dan paha
kanan
UKK: Tampak makula
eritema, berbatas tegas, dan
basah disertai vesikelvesikel dan erosi
disekitarnya. Lesi tersebut
dikelilingi oleh lesi satelit.
Pada daerah erosi dan
maserasi berwarna
keputihan di tengahnya
(pseudomembran).

Resume
gatal dan perih sejak 1 minggu
pada bagian lipatan paha,

leher dan ketiak, awal rasa


gatal dan perih pada bagian
leher
sudah dibawa ke puskesmas
dan diobati tapi tak sembuh
Lesi kulit : makula eritem erosi
keputihan ditengah

Diagnosis Banding :

Kandidosis intertrigenosa,
eritrasma, tinea kruris( pada
lipatan paha& ketiak),
Dermatitis seboroika,
psoriasis vulgaris
Diagnosis : Kandidosis
kutis intertrigenosa
Terapi: Ozen sirup s2dd cth

TINJAUAN PUSTAKA
KANDIDOSIS
DEFINISI: penyakit jamur yang bersifat
akut atau subakut disebabkan oleh spesies
Candida, biasanya oleh Candida albicans
SINONIM : Candidiasis,
Moniliasis,Oidiomycosis,Trush
EPIDEMIOLOGI: banyak terjadi pada
daerah tropis
ETIOLOGI: Candida albicans, sp:C.
tropicalis C. parapsilosis, C. guilliermondii
C. krusei, C. pseudotropicalis, C. lusitaneae.

KLASIFIKASI

1.Kandidosis selaput lendir :


a. Kandidosis oral (thrush)
b. Perleche
c. Vulvovaginitis
d. Balanitis atau balanopostitis
e. Kandidosis mukokutan kronik
f. Kandidosis bronkopulmonar dan paru
2.Kandidosis kutis :
a. Lokalisata : 1). Daerah intertriginosa
2). Daerah perianal
b. Generalisata
c. Paronikia dan onikomikosis
d. Kandidosis kutis granulomatosa.
3. Kandidosis sistemik :
a. Endokarditis
b. Meningitis
4.Reaksi id (kandidid).

PATOGENESIS
patogenitas kandida:

1. Spesies
2.Daya lekat
3. Dimorfisme
4.Toksin
5.Enzim
Mekanisme pertahanan:
1.Sawar mekanik
2. Substansi antimikrobial non spesifik
3. Fagositosis dan intracellular killing
4. Respon imun spesifik

FAKTOR PREDISPOSISI
1. Faktor endogen :
a. Perubahan fisiologik
1)
Kehamilan, karena perubahan pH dalam vagina
2)
Kegemukan, karena banyak keringat
3)
Debilitas
4)
Iatrogenik
5)
Endokrinopati, gangguan gula darah kulit
6)
Penyakit kronik
b. Umur
c. Imunologik : penyakit genetik.
2. Faktor eksogen :
a. Iklim, panas, dan kelembaban
b. Kebersihan kulit
c. Kebiasaan berendam kaki dalam air yang terlalu lama
d. Kontak dengan penderita,

KANDIDOSIS KUTIS
DEFINISI: infeksi jamur dari genus

Candida,
SINONIM: superficial kandidosis
ETIOLOGI: Candida albican , sp,C.
tropicalis C. parapsilosis, C. guilliermondii
C. krusei, C. pseudotropicalis, C. lusitaneae.
EPIDEMIOLOGI: mulut 18 %, vagina 15 %,
feses 19 %.
kandida komensal oral berkisar pada 30
60 % ditemukan pada orang dewasa sehat
Jerman 92 pasien, 38 dengan gejala
spesifik 63% kandida

Jepang 1% dari 72ribu pasien


merupakan kandidosis
kutaneus
Bombay dari 150 pasien 75%
merupakan kandidosis kutis
intertrigo

FAKTOR PREDISPOSISI
1. Bayi, wanita hamil, dan usia lanjut
2. Hambatan pada permukaan epitel
3. Gangguan fungsi imun: primer, sekunder
4. Kemoterapi
5. Penyakit endokrin
6. Karsinoma
7. Miscellaneous

GEJALA KLINIS
Gatal
atau terjadi peradangan
Semakin meluas
makula atau papul, mungkin terdapat lesi

satelit
pimple like appearance

KANDIDOSIS INTERTRIGENOSA
terjadi pada daerah lipatan kulit
Lesi pseudomembran
Lesi satelit
kemerahan

DIAGNOSIS

pemeriksaan fisik kulit


-Pemeriksaan langsung :
KOH 10%
- Pemeriksaan Biakan :
SDA
- Identifikasi Spesies:
Germ Tube Test
Penilaian Klamidospora
Uji Asimilasi dan
Fermentasi
CHROM agar candida
- Serologi
-Histologi
-

DIAGNOSIS BANDING
Eritrasma :
Definisi : berasal dari bahasa
yunani yang berarti bintik
merah/ red spot
Etiologi : Corynobacterium
minuttisum
Predileksi: lipatan tubuh
seperti selangkangan dan
aksila( kesamaan dengan
predileksi ukk pada kasus)
UKK: bercak eritem berbatas
tegas, squama halus, sering
simetris, berwarna merah
atau merah kecoklatan,

Tinea Kruris:
Definisi : Dermatofitosis
pada daerah lipatan
tubuh
Etiologi : Tinea Rubrum,
Tinea Mentagrophytes
Predileksi : Lipatan paha
( kesamaan dengan
kasus), daerah perineum
dan, sekitar anus.
UKK: Terdapat plak
eritema berbatas tegas
yang luas, pustule pada
tepi, hiperpigmentasi
pada orang berkulit

Tinea Pedis Interdigitalis


Definisi: Dermatofitosis
pada sela-sela jari kaki
Etiologi: Tinea Rubrum,
Tinea mentagrophytes
Distribusi: pada sela-sela
jari ke 4-5
UKK : lesi kering,
maserasi, mengelupas,
fisura pada jari-jari kaki
Pada kasus ini saya tidak
memasukkan penyakit ini
sebagai diagnosis
banding karena pasien
tidak mengeluhkan
adanya gangguang pada
sela-sela jari kaki

Dermatitis Seboroika
Definisi : dermatosis kronis
umum yang terjadi pada area
yang memiliki kelenjar sebasea
seperti wajah, kulit kepala,
daerah presternal, dan lipatan
tubuh.
Etiologi: Malassezia furfur
Patogenesis: terjadinya
defisiensi zinc atau pada
penderita dengan imunitas
rendah
Predileksi : area yang memiliki
kelenjar sebasea seperti wajah,
kulit kepala, daerah presternal,
dan lipatan tubuh (kesamaan
dengan kasus).

Psoriasis Vulgaris
Definisi : Kelainan kulit
kronis dengan predisposisi
poligenik dan dapat dipicu
oleh berbagai macam hal
seperti trauma dan infeksi.
Patogenesis: kelainan
pergerakan keratosit, berupa
pemendekan siklusnya.
Predileksi: Hampir seluruh
bagian tubuh( termasuk
lipatan kulit /inverse
psoriasis)
UKK: papula eritem ditepian,

PENATALAKSANAAN

Menghilangkan

faktor predisposisi

Terapi topical:Larutan ungu gentian: - 0,5 % untuk


selaput lendir,1-2% untuk kulit dioleskan sehari 2
kali selama 3 hari

Nistatin krim, salep, emulsi

Golongan azol:mikonazol, klotrimazol,tiokonazol


,bufonazol,isokonazol,klopiroksolamin

Terapi sistemik : Nistatin tablet, amfoterisin B,


kotrimazol, itrakonazol

KOMPLIKASI
Rekurensi
Infeksi kuku yang menyebar
Disseminated candidiasi

PENCEGAHAN
Mengobati dan menghindari faktor predisposisi

PROGNOSIS
Quo ad Vitam : ad bonam
Quo ad Functionam : ad bonam
Quo ad Cosmeticam : ad bonam

PEMBAHASAN
Dari kasus didapatkan dari keterangan

pengantar bahwa penderita mengeluh gatal


dan perih sejak 1 minggu yang lalu pada
bagian lipatan paha, leher dan ketiak,
penderita meraskan awal rasa gatal dan perih
pada bagian leher terlebih dulu baru disusul
pada bagian tubuh lainnya. Rasa perih
bertambah bila bagian kulit tersebut disentuh.
Penderita sudah dibawa ke puskesmas dan
mendapatkan obat salep dan obat bubuk
untuk mandi, namun tidak membaik

Predileksi : kulit lipatan leher, lipatan

ketiak, dan paha


UKK:makula eritema, berbatas tegas, dan
basah disertai vesikel-vesikel dan erosi
disekitarnya. Lesi tersebut dikelilingi oleh
lesi satelit. Pada daerah erosi dan maserasi
berwarna keputihan di tengahnya
(pseudomembran).
Dari anamnesis dan pemeriksaan fisik
:didiagnosa menderita kandidosis
intertrigenosa.
Terapi pengobatan untuk pasien
1. Ozen syrup merupakan anti histamin
yang digunakan untuk mengurangi rasa
gatal

KESIMPULAN
pasien didiagnosis menderita kandidosis

kutis intertrigenosa
Terapi menggunakan obat turunan nistatin
Antihistamin sebagai penghilang gatal
Penatalaksanaan sudah sesuai

DAFTAR PUSTAKA
Kuswadji. Kandidosis. Dalam : Djuanda A., Hamzah M., Aishah S.,

Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin. Edisi IV, Balai Penerbit Fakultas
Kedokteran Universitas Indonesia, Jakarta, 2006. Pp:103-6
James William,Berger Timothy, Elston Dirk. Candidiasis. Dalam :
Andrews Disease of The Skin Clinical Dermatology. Ed 10 th. British.
WB Saunders Company. 2000. Pp:308-9
Wolff, Klauss. Candidiasis. Dalam : Fitzpatrick. Dermatology in
General Medicine. Ed 7th. New york. McGraw Hill Company. 2007.
p: 1822
Wolf K, Richard AJ, Dick S. Candidiasis. Dalam : Fitzpatrick. Color
Atlas and Synopsis of Clinical Dermatology. Ed 5 th. New york.
McGraw Hill Company. 2007.
Siregar, R.S. Atlas Berwana Saripati Penyakit Kulit. Edisi 2. EGC.
Jakarta. 1996. Pp: 279-280.
Graham. R, Brown, Burns. T. Infeksi Jamur. Dalam: Lecture Notes
Dermatology. Edisi ke-8. Jakarta. EMS. 2005: 38-40

Anda mungkin juga menyukai