Anda di halaman 1dari 15

B.

Pembahasan
Manusia seperti mamalia lain
adalah homoioterm, artinya
manusia mampu mengatur
keseimbangan pembentukan
dan pengeluaran panas. tubuh
diatur oleh suatu organ susunan
syaraf pusat yaitu Hypotalamus
melalui sistem umpan balik
yang rumit. Bagian belakang
hipotalamus merupakan pusat
pengatur suhu tubuh yang
bertugas meningkatkan
produksi panas dan mengurangi
pengeluaran panas. Bila
Hypotalamus bagian belakang
menerima informasi suhu luar
lebih rendah dari suhu tubuh,
maka pembentukan panas
ditambah dengan meningkatkan
metabolisme dan aktivitas otot
dengan cara menggigil dan
pengeluaran panas dengan
pembuluh darah kulit mengecil
dan pengurangan produksi
keringat. Hal ini menyebabkan
suhu tubuh tetap dipertahankan
normal. Namun sebaliknya,
Hypotalamus bagian depan
merupakan pusat pengatur
suhu tubuh yang bertugas
mengeluarkan panas. Bila
Hypotalamus bagian depan
menerima informasi suhu lebih
tinggi dari suhu tubuh, maka
pengeluaran panas ditingkatkan
dengan pelebaran pembuluh
darah kulit dan menambah
produksi keringat (Fadilah,
2009).
Tubuh manusia merupakan
organ yang mampu
menghasilkan panas secara
mandiri dan tidak tergantung

pada suhu lingkungan. Tubuh


manusia memiliki seperangkat
sistem yang memungkinkan
tubuh menghasilkan,
mendistribusikan, dan
mempertahankan suhu tubuh
dalam keadaan konstan. Panas
yang dihasilkan tubuh
sebenarnya merupakan produk
tambahan proses metabolisme
yang utama. Adapun suhu tubuh
dihasilkan dari :
1. Laju metabolisme basal
(basal metabolisme rate, BMR)
di semua sel tubuh.
2. Laju cadangan metabolisme
yang disebabkan aktivitas otot
(termasuk kontraksi otot akibat
menggigil).
3. Metabolisme tambahan
akibat pengaruh hormon
tiroksin dan sebagian kecil
hormon lain, misalnya hormon
pertumbuhan (growth hormone
dan testosteron).
4. Metabolisme tambahan
akibat pengaruh epineprine,
norepineprine, dan rangsangan
simpatis pada sel.
5. Metabolisme tambahan
akibat peningkatan aktivitas
kimiawi di dalam sel itu sendiri
terutama bila temperatur
menurun.
Berdasarkan distribusi suhu di
dalam tubuh, dikenal suhu inti
(core temperatur), yaitu suhu
yang terdapat pada jaringan
dalam, seperti kranial, toraks,
rongga abdomen, dan rongga
pelvis. Suhu ini biasanya
dipertahankan relatif konstan
(sekitar 37C). selain itu, ada
suhu permukaan (surface

temperatur), yaitu suhu yang


terdapat pada kulit, jaringan
sub kutan, dan lemak. Suhu ini
biasanya dapat berfluktuasi
sebesar 20C sampai 40C
(Begin, 2009).
Nilai standar untuk mengetahui
batas normal suhu tubuh
manusia dibagi menjadi empat
yaitu :
1. Hipotermi, bila suhu tubuh
kurang dari 36C
2. Normal, bila suhu tubuh
berkisar antara 36 37,5C
3. Febris / pireksia, bila suhu
tubuh antara 37,5 40C
4. Hipertermi, bila suhu tubuh
lebih dari 40C
Suhu tubuh manusia diatur oleh
sistem thermostat di dalam
otak yang membantu suhu
tubuh yang konstan antara
36,5 C dan 37,5 C. Suhu tubuh
normal manusia akan
bervariasi dalam sehari.
Seperti ketika tidur, maka suhu
tubuh kita akan lebih rendah
dibanding saat kita sedang
bangun atau dalam aktivitas.
Dan pengukuran yang diambil
dengan berlainan posisi tubuh
juga akan memberikan hasil
yang berbeda. Pemeriksaan
suhu akan memberikan tanda
suhu inti yang secara ketat
dikontrol karena dapat
dipengaruhi oleh reaksi
kimiawi. Pemeriksaan suhu
tubuh dapat dilakukan di
beberapa tempat yaitu ketiak,
mulut, dan anus. Pengambilan
suhu di bawah lidah (dalam
mulut) normal sekitar 37 C,
sedang diantara lengan (ketiak)

sekitar 36,5 C sedang di


rectum (anus) sekitar 37,5 C
(Ronald,2010).
Di tempat dingin, pembentukan
panas bertambah dan
pengeluaran panas berkurang,
namun sebaliknya di tempat
panas, pengeluaran panas akan
ditingkatkan. Panas yang hilang
ke lingkungan melalui radiasi
dan konduksi konveksi sangat
ditentukan oleh perbedaan suhu
antara kulit dan lingkungan
eksternal. Pada anak berumur
kurang dari dua tahun
sebaiknya dilakukan
pengukuran suhu rektal (dubur).
Pada pengukuran melalui
rektal, termometer dimasukkan
sedalam 2-3 cm, bokong dijepit
agar tertutup dan lama
pengukuran suhu tiga menit.
Pengukuran suhu ketiak juga
dapat dilakukan namun
waktunya agak lama, sekitar
lima menit. Pada saat
pengukuran tentukan bahwa
ujung termometer berada tepat
dipuncak ketiak, suhu ketiak
biasanya lebih rendah 0,5-1C
dari suhu rektal. Suhu rata-rata
rongga mulut orang tua lebih
rendah daripada orang muda,
tetapi suhu duburnya sama.
Padahal suhu anus biasanya
lebih tinggi daripada suhu
rongga mulut. Perbedaan ini
sangat bervariasi. Pada orang
muda, suhu lubang keluaran itu
rata-rata 0,56C lebih tinggi
daripada suhu rongga mulut.
Suhu tubuh manusia
mengalami fluktuasi sebesar
0,5 0,7C, suhu terendah

pada malam hari dan suhu


tertinggi pada siang hari.
(Fadilah, 2009).
Makanan yang masuk ke dalam
tubuh memengaruhi proses
metabolisme sel tubuh. Proses
tersebut bisa berlangsung
cepat jika makanan yang
masuk tergolong merangsang.
Misalnya, makanan pedas atau
makanan bersuhu tinggi. Jika
proses metabolisme sel tubuh
berlangsung cepat, suhu tubuh
meningkat. Sitokin (salah satu
protein) pun terpicu muncul.
Salah satu bahan yang
tergolong sitokin adalah
kalikrein. Bahan itu
berpengaruh terhadap
pelebaran pembuluh darah yang
menuju kelenjar keringat di
kulit. Dampaknya, keringat pun
mengucur keluar. Keringat
merupakan mekanisme tubuh
untuk mendinginkan diri. Ketika
kita melepaskan cairan melalui
pori-pori tubuh, maka cairan itu
akan menguap. Keseluruhan
proses itu menurunkan suhu
tubuh. (Ronald, 2010).
Mekanisme tubuh ketika suhu
tubuh meningkat yaitu :
a. Vasodilatasi
Vasodilatasi pembuluh darah
perifer hampir dilakukan pada
semua area tubuh. Vasodilatasi
ini disebabkan oleh hambatan
dari pusat simpatis pada
hipotalamus posterior yang
menyebabkan vasokontriksi
sehingga terjadi vasodilatasi
yang kuat pada kulit, yang
memungkinkan percepatan
pemindahan panas dari tubuh

ke kulit hingga delapan kali


lipat lebih banyak.
b. Berkeringat
Pengeluaran keringat melalui
kulit terjadi sebagai efek
peningkatan suhu yang
melewati batas kritis, yaitu
37C. pengeluaran keringat
menyebabkan peningkatan
pengeluaran panas melalui
evaporasi. Peningkatan suhu
tubuh sebesar 1C akan
menyebabkan pengeluaran
keringat yang cukup banyak
sehingga mampu membuang
panas tubuh yang dihasilkan
dari metabolisme basal 10 kali
lebih besar. Pengeluaran
keringat merupakan salh satu
mekanisme tubuh ketika suhu
meningkat melampaui ambang
kritis. Pengeluaran keringat
dirangsang oleh pengeluaran
impuls di area preoptik anterior
hipotalamus melalui jaras saraf
simpatis ke seluruh kulit tubuh
kemudian menyebabkan
rangsangan pada saraf
kolinergic kelenjar keringat,
yang merangsang produksi
keringat. Kelenjar keringat juga
dapat mengeluarkan keringat
karena rangsangan dari
epinefrin dan norefineprin.
c. Penurunan pembentukan
panas
Beberapa mekanisme
pembentukan panas, seperti
termogenesis kimia dan
menggigil dihambat dengan
kuat (Begin, 2009).
Mekanisme tubuh ketika suhu
tubuh menurun, yaitu :
a. Vasokontriksi kulit di seluruh

tubuh
Vasokontriksi terjadi karena
rangsangan pada pusat
simpatis hipotalamus
posterior.
b. Piloereksi
Rangsangan simpatis
menyebabkan otot erektor pili
yang melekat pada folikel
rambut berdiri. Mekanisme ini
tidak penting pada manusia,
tetapi pada binatang tingkat
rendah, berdirinya bulu ini akan
berfungsi sebagai isolator
panas terhadap lingkungan.
c. Peningkatan pembentukan
panas
Pembentukan panas oleh
sistem metabolisme meningkat
melalui mekanisme menggigil,
pembentukan panas akibat
rangsangan simpatis, serta
peningkatan sekresi tiroksin
(Begin, 2009).
Pemeriksaan suhu digunakan
untuk menilai kondisi
metabolisme di dalam tubuh,
dimana
tubuh menghasilkan panas
secara kimiawi melalui
metabolisme. Keseimbangan
suhu tubuh diatur oleh
hipotalamus. Apabila suhu
tubuh meningkat lebih dari titik
tetap, hipotalamus akan
merangsang untuk melakukan
serangkaian mekanisme untuk
mempertahankan suhu dengan
cara menurunkan produksi
panas dan meningkatkan
pengeluaran panas sehingga
suhu kembali pada titik tetap.
Upaya-upaya yang kita
dilakukan untuk menurunkan

suhu tubuh yaitu mengenakan


pakaian yang tipis, banyak
minum, banyak istirahat, beri
kompres, beri obat penurun
panas. Ada beberapa teknik
dalam memberikan kompres
dalam upaya menurunkan suhu
tubuh antara lain kompres
hangat basah, kompres hangat
kering (buli-buli), kompres
dingin basah, kompres dingin
kering (kirbat es), bantal dan
selimut listrik, lampu
penyinaran, busur panas
Produksi panas dalam tubuh
manusia diakibatkan oleh:
1. Metabolisme: metabolisme
basal menghasilkan panas
yang diproduksi tubuh saat
istirahat.
2. Gerakan volunter: aktivitas
otot selama latihan
membutuhkan tambahan energi
3. Menggigil: respon tubuh
terhadap suhu yang berbeda
dalam tubuh (Dabalok, 2010).
Berbagai cara hilangnya panas
dari tubuh adalah sebagai
berikut :
1. Radiasi
Kehilangan panas dengan cara
radiasi dalam bentuk sinar
panas inframerah, suatu jenis
gelombang elektromagnetik
yang beradiasi dari tubuh ke
sekelilingnya yang lebih dingin
daripada tubuhnya sendiri.
Kehilangan ini meningkat bila
suhu sekelilingnya menurun.
1. Konduksi
Merupakan bagian kehilangan
panas tubuh yang dapat diukur
bahkan dalam keadaan normal.
Pergerakan udara pada ruangan

untuk meningkatkan
pembuangan panas tubuh ke
lingkungan disekitarnya.
1. Konveksi
Pergerakan udara pada ruangan
untuk meningkatkan
pembuangan panas tubuh ke
lingkungan disekitarnya
1. Evaporasi
Penguapan air dari permukaan
tubuh dapat menghilangkan
0,58 kal/gram air yang
menguap (Wulangi, 1993).
Faktor yang mempengaruhi
suhu tubuh, yaitu :
1. Kecepatan metabolisme
basal
Kecepatan metabolisme basal
tiap individu berbeda-beda. Hal
ini memberi dampak jumlah
panas yang diproduksi tubuh
menjadi berbeda pula.
Sebagaimana disebutkan pada
uraian sebelumnya, sangat
terkait dengan laju
metabolisme.
2. Rangsangan saraf simpatis
Rangsangan saraf simpatis
dapat menyebabkan kecepatan
metabolisme menjadi 100%
lebih cepat. Disamping itu,
rangsangan saraf simpatis
dapat mencegah lemak coklat
yang tertimbun dalam jaringan
untuk dimetabolisme. Hamper
seluruh metabolisme lemak
coklat adalah produksi panas.
Umumnya, rangsangan saraf
simpatis ini dipengaruhi stress
individu yang menyebabkan
peningkatan produksi epineprin
dan norepineprin yang
meningkatkan metabolisme.
3. Hormon pertumbuhan

Hormon pertumbuhan ( growth


hormone ) dapat menyebabkan
peningkatan kecepatan
metabolisme sebesar 15-20%.
Akibatnya, produksi panas
tubuh juga meningkat.
4. Hormone tiroid
Fungsi tiroksin adalah
meningkatkan aktivitas hamper
semua reaksi kimia dalam
tubuh sehingga peningkatan
kadar tiroksin dapat
mempengaruhi laju
metabolisme menjadi 50-100%
diatas normal.
5. Hormon kelamin
Hormon kelamin pria dapat
meningkatkan kecepatan
metabolisme basal kira-kira
10-15% kecepatan normal,
menyebabkan peningkatan
produksi panas. Pada
perempuan, fluktuasi suhu
lebih bervariasi dari pada lakilaki karena pengeluaran
hormone progesterone pada
masa ovulasi meningkatkan
suhu tubuh sekitar 0,3 0,6C
di atas suhu basal.
6. Demam ( peradangan )
Proses peradangan dan demam
dapat menyebabkan
peningkatan metabolisme
sebesar 120% untuk tiap
peningkatan suhu 10C.
7. Status gizi
Malnutrisi yang cukup lama
dapat menurunkan kecepatan
metabolisme 20 30%. Hal ini
terjadi karena di dalam sel
tidak ada zat makanan yang
dibutuhkan untuk mengadakan
metabolisme. Dengan
demikian, orang yang

mengalami mal nutrisi mudah


mengalami penurunan suhu
tubuh (hipotermia). Selain itu,
individu dengan lapisan lemak
tebal cenderung tidak mudah
mengalami hipotermia karena
lemak merupakan isolator yang
cukup baik, dalam arti lemak
menyalurkan panas dengan
kecepatan sepertiga kecepatan
jaringan yang lain.
8. Aktivitas
Aktivitas selain merangsang
peningkatan laju metabolisme,
mengakibatkan gesekan antar
komponen otot / organ yang
menghasilkan energi termal.
Latihan (aktivitas) dapat
meningkatkan suhu tubuh
hingga 38,3 40,0 C.
9. Gangguan organ
Kerusakan organ seperti
trauma atau keganasan pada
hipotalamus, dapat
menyebabkan mekanisme
regulasi suhu tubuh mengalami
gangguan. Berbagai zat pirogen
yang dikeluarkan pada saai
terjadi infeksi dapat
merangsang peningkatan suhu
tubuh. Kelainan kulit berupa
jumlah kelenjar keringat yang
sedikit juga dapat
menyebabkan mekanisme
pengaturan suhu tubuh
terganggu.
10. Lingkungan
Suhu tubuh dapat mengalami
pertukaran dengan lingkungan,
artinya panas tubuh dapat
hilang atau berkurang akibat
lingkungan yang lebih dingin.
Begitu juga sebaliknya,
lingkungan dapat

mempengaruhi suhu tubuh


manusia. Perpindahan suhu
antara manusia dan lingkungan
terjadi sebagian besar melalui
kulit (Ronald, 2010).
Suhu tubuh akan terganggu
akibat:
1. Demam: mekanisme
pengeluran panas tidak mampu
mengimbangi produksi panas.
Demam terjadi karena
perubahan set point
hipotalamus
2. Kelelahan akibat panas:
terjadi apabila diaforesis yang
banyak mengakibatkan
kehilangan cairan dan elektrolit
secara berlebih.
3. Hipertermia: peningkatan
suhu tubuh sehubungan dengan
ketidakmampuan tubuh untuk
mengeluarkan panas.
4. Heat stroke: terpapar oleh
panas dalam jangka yang cukup
lama.
5. Hipotermia: pengeluaran
panas akibat terpapar suhu
dingin.
Pengukuran suhu dapat
dilakukan secara kualitatif dan
kuantitatif. Secara kualitatif,
kita dapat mengetahui bahwa
suhu adalah sensasi dingin
atau hangatnya sebuah benda
yang dirasakan ketika
menyentuhnya. Secara
kuantitatif, kita dapat
mengetahuinya dengan
menggunakan termometer.
Termometer klinis digunakan
untuk mendiaknosa penyakit
dan bisanya diisi dengan raksa
atau alkhohol. Termometer ini
mempunyai lekukan sempit

diatas wadahnya yang


berfungsi untuk menjaga
supaya suhu yang ditunjukkan
setelah pengukuran tidak
berubah setelah termometer
diangkat dari badan pasien.
Skala pada termometer ini
antara 35C sampai 42C.
Prinsip yang digunakan adalah
pemuaian zat cair ketika terjadi
peningkatan suhu benda. Ada
dua bahan yang digunakan
sebagai pengisi termometer
yaitu alkohol dan raksa. Namun
dibandingkan alkohol, raksa
lebih sering digunakan sebagai
pengisi termometer karena
raksa mempunyai keunggulan
diantaranya sebagai penghantar
panas yang baik, pemuaiannya
teratur, titik didihnya tinggi,
warnanya mengkilap, dan tidak
membasahi dinding (Purnomo,
2008).
Berdasarkan percobaan yang
dilakukan, pada saat suhu
diukur dengan kondisi mulut
tertutup selama 10 menit, suhu
tubuh probandus pria adalah
37,3C dan pada probandus
wanita 37,2C. Pada kondisi
mulut terbuka selama 5 menit,
probandus pria memiliki suhu
tubuh 36,9C dan probandus
wanita memiliki suhu tubuh
37,1C. Hal ini menunjukkan,
lingkugan mempengaruhi suhu
tubuh manusia. Ketika
termometer diletakkan pada
fossa axilaris (ketiak) selama
5 menit, suhu pada probandus
pria adalah 36,5C dan suhu
tubuh probandus wanita 36,1C.
Setelah probandus berkumur

dengan air es selama 5 menit,


suhu tubuh probandus pria
36,3C dan suhu tubuh
probandus wanita 36,2C. Dari
data tersebut dapat dilihat
bahwa suhu tubuh probandus
pria lebih tinggi dari suhu tubuh
probandus wanita. Kisaran
suhu tubuh probandus adalah
36,1 C-37,2C. Ini merupakan
suhu tubuh manusia normal.
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil percobaan di
atas, dapat disimpulkan
bahwa :
1. Suhu tubuh manusia normal
adalah 37C.
2. Pada kondisi mulut tertutup
selama 10 menit, suhu tubuh
probandus pria adalah 37,3C
dan pada probandus wanita
37,2C.
3. Pada kondisi mulut terbuka
selama 5 menit, probandus pria
memiliki suhu tubuh 36,9C
dan probandus wanita memiliki
suhu tubuh 37,1C .
4. Ketika termometer
diletakkan pada fossa axilaris
(ketiak) selama 5 menit, suhu
pada probandus pria adalah
36,5C dan suhu tubuh
probandus wanita 36,1C.
1. Setelah probandus
berkumur dengan air es
selama 10 menit, suhu tubuh
probandus pria 36,3C dan
suhu tubuh probandus wanita
36,2C.
2. Prinsip kerja termometer
adalah pemuaian zat cair
ketika terjadi peningkatan
suhu benda.
3. Faktor-faktor yang

mempegaruhi suhu tubuh


manusia adalah kecepatan
metabolisme basal,
rangsangan saraf simpatis,
hormon pertumbuhan, hormon
tiroid, hormon kelamin,
demam, status gizi, aktivitas,
gangguan organ, dan
lingkungan.
DAFTAR PUSTAKA
Begin, N. 2009. Regulasi Suhu
Tubuh. http://
nursingbegin.com . 11
November 2010
Dabalok, R. L. 2010. Suhu
Tubuh Manusia. http://
www.perawatcerdas.co.cc . 11
November 2010.
Fadilah, H. 2009. Keliru,
Kompres Anak Demam dengan
Air Es atau Alkohol
http://203.130.198.30/
artikel/1672.shtml . 11
November 2010.

Anda mungkin juga menyukai