Anda di halaman 1dari 47

BUKU PUTIH SANITASI

KAB. LANDAK

2013

BAB II
GAMBARAN UMUM KABUPATEN LANDAK

2.1

Geografis, Administratif, dan Kondisi Fisik

2.1.1. Geografis
Kabupaten Landak adalah salah satu daerah Kabupaten di Propinsi Kalimantan Barat
yang merupakan pecahan dari Kabupaten Pontianak. Secara administratif batas wilayah
Kabupaten Landak adalah sebagai berikut :
- Sebelah Utara dengan Kabupaten Bengkayang dan Kabupaten Sanggau.
- Sebelah Timur dengan Kabupaten Sanggau.
- Sebelah Selatan dengan Kabupaten Sanggau dan Kabupaten Kubu Raya.
- Sebelah Barat dengan Kabupaten Pontianak.

2.1.2. Administratif
Mulai tahun 2007, Kabupaten Landak terdiri atas 13 Kecamatan (sebelum
dimekarkan, terdiri 10 Kecamatan) dan 156 Desa serta 553 Dusun. Kabupaten Landak terletak
pada koordinat 100 LU - 052 LS dan 1091042 - 11010 BT. Secara administratif batas
Kabupaten Landak adalah :
- Sebelah utara berbatasan dengan Kabupaten Landak;
- Sebelah timur berbatasan dengan Kabupaten Sanggau;
- Sebelah selatan berbatasan dengan Kabupaten Landak;
- Sebelah barat berbatasan dengan Kabupaten Landak.
Apabila dicermati, letak Kabupaten Landak sangat strategis. Dikatakan sangat
strategis karena kabupaten ini terletak di tengah-tengah Propinsi Kalimantan Barat, juga
merupakan daerah lintasan jalur Landak Entikong Kuching Brunei Darussalam maupun
jalur Landak Jagoibabang Kuching. Letak ini memiliki dampak sosial dan ekonomi yang
besar sebagai konsekuensi logis dari berbagai kegiatan yang dilakukan di sepanjang jalur
tersebut. Letak demikian ini merupakan salah satu potensi dan modal bagi pengembangan
Kabupaten Landak di masa mendatang.

BUKU PUTIH SANITASI


KAB. LANDAK

2013

Luas wilayah Kabupaten Landak secara keseluruhan 9.909,10 Km atau setara


dengan 6,75% luas wilayah Provinsi Kalimantan Barat. Rincian luas wilayah per kecamatan
dapat dilihat dalam tabel berikut :

Tabel 2.2.a
Nama dan Luas Wilayah Kabupaten Landak Per Kecamatan

No

Kecamatan

Sebangki

Sengah Temila

Sebelum Pemekaran
Luas (Km)
%
885.60
8.94

Setelah Pemekaran, 2007


Luas (Km)
%
885.60
8.94

1,963.00

19.81

1,963.00

19.81

Mandor

455.10

4.59

455.10

4.59

Menjalin

322.90

3.26

322.90

3.26

Meranti

372.34

3.76

372.34

3.76

Kuala Behe

968.00

9.77

968.00

9.77

Air Besar

1,361.20

13.74

1,361.20

13.74

Ngabang

1,996.90

20.15

1,153.10

11.64

Jelimpo

0.00

843.80

8.52

10

Menyuke

867.96

8.76

597.44

6.03

11

Banyuke Hulu

0.00

270.52

2.73

12

Mempawah Hulu

716.10

7.23

496.34

5.01

13

Sompak

0.00

219.76

2.22

Jumlah

9,909.10

100.00

9,909.10

100.00

Sumber : Bappeda dan BPS Kab. Landak

BUKU PUTIH SANITASI


KAB. LANDAK

2013

Tabel 2.2.b
Nama Kecamatan, Ibukota Kecamatan, Luas Area dan
Jumlah Desa di Kabupaten Landak

No

Nama
Kecamatan

Nama Ibu Kota

Luas Area
(Km2)

Jml Dusun

Jml Desa

Sebangki

Sebangki

885,60

27

Ngabang

Ngabang

1.996,90

78

19

Sengah Temila

Pahauman

1.963,00

77

14

Mandor

Mandor

455,10

57

17

Menjalin

Menjalin

322,90

38

Mempawah Hulu

Karangan

716,10

69

17

Menyuke

Darit

867,96

81

16

Meranti

Meranti

372,34

35

Kuala Behe

Kuala Behe

968,00

28

11

10

Air Besar

Serimbu

1.361,20

41

16

11

Jelimpo

Jelimpo

843,80

47

13

12

Sompak

Sompak

219,76

23

13

Banyuke Hulu

Simpang Tiga

270,52

35

9.909,10

636

156

Jumlah

Sumber: Landak Dalam Angka 2012

BUKU PUTIH SANITASI


KAB. LANDAK

Peta 2.1.a
Peta Administrasi Kabupaten Landak

Sumber : Bappeda Kab. Landak

2013

BUKU PUTIH SANITASI


KAB. LANDAK

Peta 2.1.b
Peta Cakupan Wilayah Kajian

KEC.
MEMPAWAH
HULU

KEC.
MENYUKE

KEC.
JELIMPO
KEC. SENGAH
TEMILA

KEC.
MANDOR

Sumber : Bappeda Kab. Landak

KEC.
NGABANG

2013

BUKU PUTIH SANITASI


KAB. LANDAK

2013

2.1.3. Kondisi Fisik Dasar


A. Topografi
Kabupaten Landak termasuk dalam wilayah Dataran Rendah Pegunungan Barat.
Bagian Utara berbukit-bukit, ke selatan merupakan daerah lembah atau dataran yang
memudahkan melakukan kegiatan sosial ekonomi. Dua sub wilayah yang termasuk dalam
dataran rendah Pegunungan Barat yakni Sub Wilayah Pegunungan Niut (800 Km), yang
meliputi wilayah Kecamatan Air Besar sebelah utara dan sub wilayah Pegunungan Bawang
(770 Km) meliputi wilayah Kecamatan Mempawah Hulu dan Menyuke.

B. Kemiringan Lahan

Kabupaten Landak, berdasarkan pembagian kelas kemiringan lahan, mencirikan


daerah tersebut berada pada kemiringan lahan yang berbukit, ini dapat dilihat pada
kemiringan lahan yang dominan berada pada kelas kemiringan berbukit 8 - 15 %.
Untuk lebih jelasnya mengenai kemiringan lahan di Kabupaten Landak dapat dilihat
pada Tabel 2.8. yang mengambarkan keadaan kemiringan lahan Kabupaten Landak.

Tabel Kemiringan Lahan Di Kabupaten Landak


Luas

No

Kemiringan
Lereng

Hektar (Ha)

Persen (%)

0-8 %

125.290

15

8-15 %

444.213

53

15-25 %

40.391

25-40 %

199.651

24

>40 %

21.015

Sumber : Hasil Kajian Pemetaan Lahan Kabupaten Landak, 2010.

BUKU PUTIH SANITASI


KAB. LANDAK

2013

Dari tabel di atas terlihat bahwa kemiringan lahan 0-8 % persebarannya seluas
125.290 hektar (15 %), sedangkan kemiringan lahan 8-15 % lebih mendominasi dengan
seluas 444.213 hektar (53 %), sementara lahan dengan kemiringan 15-25 % atau lahan
bergelombang seluas 40.391 hektar (5 %), kemiringan 25-40 % seluas 199.651 hektar (24 %)
dan diatas 40 % seluas 21.015 hektar (3 %) merupakan lahan dengan kondisi perbukitan
sampai pegunungan, dari total luas areal Kabupaten Landak. Lahanlahan berkemiringan 0
15 % cocok digunakan untuk berbagai jenis kegiatan karena berada pada bentuk wilayah datar
sampai berombak..

C.

Iklim
1.

Curah Hujan / Klimatologi


Data kondisi curah hujan dan jumlah hari hujan secara umum di wilayah
Kabupaten Landak dapat dilihat pada Tabel dibawah ini :
Tabel Rata-Rata Curah Hujan Dan Hari Hujan Tahun 2000 2009

Januari

Curah Hujan
(mm)
320

Hari Hujan
(HH)
20

Pebruari

228

15

Maret

296

19

April

252

19

Mei

265

20

Juni

201

14

Juli

180

15

Agustus

174

13

September

277

17

10

Oktober

370

22

11

Nopember

386

23

12

Desember

343

22

Jumlah

3.292

218

Rata-rata

274

18

No.

Bulan

Sumber : Stasiun Meteorologi & Geofisika Jungkat, 2010

BUKU PUTIH SANITASI


KAB. LANDAK

2013

Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa rata-rata curah hujan bulanan selama
sepuluh tahun dari tahun 2000 s/d 2009 berkisar dari 174-386 mm dan rata-rata
hari hujan 13 - 23 hh. Curah hujan rata-rata tahunan adalah 3.292 mm dengan
jumlah hari hujan tahunan 218 hh, sedang rata-rata curah hujan bulanan 274 mm
dengan rata-rata hari hujan bulanan 18 hh. Curah hujan terendah terjadi pada
bulan Agustus yaitu 174 mm dengan hari hujan 13 hh, sedang bulan terbasah
adalah pada bulan Nopember yaitu 386 mm dengan rata-rata 23 hh.

Gambar 2.3
Peta Topografi Kabupaten Landak

Sumber : Bappeda Kab. Landak

BUKU PUTIH SANITASI


KAB. LANDAK

D.

2013

Daerah Aliran Sungai ( DAS )

Kabupaten Landak belum memiliki kajian Daerah Aliran Sungai (DAS ) tersendiri
karena hanya dilewati Sungai landak sebagai anak Sungai Kapuas. Karena itu, Tabel
Daerah Aliran Sungai tidak dapat kami isi ( Kami tampilkan Peta DAS Kapuas sebagai
Ilustrasi melihat posisi Kabupaten Landak ).

Tabel 2.2: Daerah Aliran Sungai (DAS) di Wilayah Kabupaten/Kota

BUKU PUTIH SANITASI


KAB. LANDAK

F.

2013

Jenis Tanah

Jenis tanah yang terdapat di wilayah Kabupaten Landak adalah: Aluvial, Organosol,
Glay & Humus (OGH), Podsolot Merah-Kuning, Podsol & Latasol. Pada bagian wilayah
pantai, jenis tanah yang dominan adalah tanah aluvial dan organosol. Dari keseluruhan
wilayah Kabupaten Landak, secara garis besar jenis tanahnya dapat di bagi sebagai berikut :

Tanah Alluvial
Jenis Tanah ini berwarna Kelabu Kelabu Kekuningan/Kecoklatan. Selalu basah &
dipengaruhi Genangan Air / Limpahan Banjir.

Tanah Organosal, Glay & Humus (OGH)


Tanah ini mudah mengerut tak berbalik, Peka terhadap erosi & mudah terbakar. Tanah ini
juga dikenal sebagai Tanah Gambut.

Tanah Podsol Merah - Kuning


Berwarna Merah s/d Kuning, Horison Argalic, Masam, Kurus pertukaran Kation serta
Jenuh Basa Rendah. Merupakan Jenis mayoritas yg terdapat hampir di seluruh
Kecamatan.

Tanah Podsol.
Terbentuk dari endapan Pasir Kuarsa dgn tanah sekitarnya, bergambut & masam.

Tanah Latosol.
Merupakan Tanah mineral, berwarna coklat, tekstur liat, struktur remah & konsistensi
gembur.

G.

Geologi

Secara umum kondisi geologi yang ada di Kabupaten Landak terbagi menjadi Intrusif
& Plutonik Asam, Plistosen, Kapur, Premo Karbon, Kwarter, Paleozoik. Dari 13 (Tiga Belas)
Kecamatan yang ada di Kabupaten Landak, kondisi geologi yang paling dominan adalah
Intrusif & Plutonik Asam yg terdapat di seluruh Kecamatan.

2.2. DEMOGRAFI

Mayoritas penduduk di Kabupaten Landak adalah suku Dayak. Dikatakan demikian


karena ada bukti konkritnya

yaitu masih adanya peninggalan rumah Panjang/Betang di

Kabupaten Landak sampai saat ini, tepatnya terletak di Desa Saham, Kecamatan Sengah
Temila. Selain Suku Dayak, Kabupaten Landak juga dihuni oleh Suku Melayu, Tionghoa,
Madura dan etnis lainnya. Kecamatan Sebangki, lebih separuh penduduknya orang Madura.
Mata pencaharian mayoritas bergerak pada sektor pertanian.

BUKU PUTIH SANITASI


KAB. LANDAK

2013

Jumlah penduduk di Kabuapten Landak cenderung fluktuasi, dan jenis kelamin lakilaki lebih besar dari pada jenis kelamin perempuan. Pada tahun 2011 jumlah penduduk
sebanyak 336.080 orang, pada tahun 2012 menjadi sebanyak 341.356 orang.

Tabel 2.3
Jumlah Penduduk Kabupaten Landak 2008 - 2012
No

Tahun

Laki-laki

Perempuan

Jumlah

2012

178.330

163.026

341.356

2011

175.725

160.355

336.080

2010

172.595

158.289

330.884

2009

170.387

155.384

325.771

2008

167.882

152.853

320.735

Sumber : Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kab. Landak

Tabel Penduduk Menurut Jenis Kelamin


Kabupaten Landak Tahun 2011
No

Kecamatan

Laki-Laki

Perempuan

Jumlah

Ngabang

32.769

30.496

63.265

Sengah Temila

28.186

25.968

54.154

Mandor

14.978

14.068

29.046

Menjalin

9.851

9.014

18.865

Mempawah Hulu

17.502

15.680

33.182

Menyuke

13.539

12.316

25.855

Meranti

4.863

4.317

9.180

Kuala Bahe

7.328

6.471

13.799

Air Besar

11.945

10.316

22.261

10

Sebangki

8.715

8.205

16.920

11

Jelimpo

12.424

11.261

23.685

12

Sompak

7.206

6.585

13.791

13

Banyuke Hulu

6.419

5.658

12.077

Jumlah

175.725

160.355

336.080

Sumber : Landak Dalam Angka 2012

BUKU PUTIH SANITASI


KAB. LANDAK

2013

Berdasarkan hasil perhitungan BPS dengan jumlah penduduk Kabupaten Landak


selama kurun waktu tahun 2000 2010, didapat laju pertumbuhan penduduk sebesar 1,57 %
per tahun.
dengan menggunakan rumus perhitungan sebagai berikut :

Pt = Po (1+r )t
Di mana;
Pt = Jumlah penduduk tahun ke t
Po = Jumlah Penduduk awal
R = rata rata pertumbuhan penduduk
t = Waktu (5)

Maka didapat proyeksi pertumbuhan Penduduk Kabupaten landak selama 5 tahun kedepan (
2013 2017 ) sebagai berikut :

Tabel 2.4
Proyeksi Pertumbuhan Penduduk 5 tahun ke Depan ( 2013 2017 )

No

Kecamatan

Ngabang
Sengah Temila
Mandor
Menjalin
Mempawah Hulu
Menyuke
Meranti
Kuala Bahe
Air Besar
Sebangki
Jelimpo
Sompak
Banyuke Hulu

2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13

Kabupaten Landak

Jumlah Penduduk (Jiwa)


2013

2014

2015

2016

2017

65.267

66.292

67.332

68.391

69.463

55.868

56.745

57.636

58.542

59.460

29.965

30.436

30.913

31.399

31.892

19.462

19.768

20.078

20.394

20.714

34.232

34.770

35.315

35.871

36.433

26.673

27.092

27.517

27.949

28.388

9.472

9.619

9.770

9.924

10.081

14.237

14.459

14.686

14.917

15.151

22.965

23.326

23.692

24.064

24.442

17.455

17.728

18.008

18.290

18.578

24.434

24.818

25.208

25.603

26.005

14.227

14.451

14.678

14.908

15.142

12.458

12.654

12.854

13.055

13.261

346.715

352.158

357.687

363.307

369.010

BUKU PUTIH SANITASI


KAB. LANDAK

2013

Untuk penyebaran penduduk (kepadatan), berikut ini dapat dilihat Tabel Jumlah
Penduduk dibandingkan Luas Wilayah per Kecamatan :

Tabel Jumlah Penduduk & Luas Wilayah ( KM2 )

Jumlah

Luas Wilayah ( KM2 )

No

Kecamatan

Ngabang

63.265

1.148,10

Sengah Temila

54.154

1.963,00

Mandor

29.046

455,10

Menjalin

18.865

322,90

Mempawah Hulu

33.182

496,34

Menyuke

25.855

594,16

Meranti

9.180

372,34

Kuala Bahe

13.799

968,00

Air Besar

22.261

1.361,20

10

Sebangki

16.920

885,60

11

Jelimpo

23.685

848,80

12

Sompak

13.791

216,76

13

Banyuke Hulu

12.077

273,80

Jumlah

336.080

9.909,10

Penduduk

Sumber : Landak Dalam Angka 2012

Tabel di atas memperlihatkan bahwa penyebaran penduduk belumlah merata. Mash


banyak Kecamatan yg memiliki luas besar, tetapi penduduknya malah sedikit. Atau bahkan
ada Kecamatan yang luasnya kecil, tetapi penduduknya ramai/banyak.

BUKU PUTIH SANITASI


KAB. LANDAK

Tabel 2.5
Kepadatan Penduduk Kab. Landak Tahun 2010 s/d 2012

No

Kecamatan

2010

2011

2012

Ngabang

54,27

55,10

55,92

Sengah Temila

27,18

27,59

28,01

Mandor

60,88

63,82

64,85

Menjalin

57,87

58,42

59,30

Mempawah Hulu

65,88

66,85

67,83

Menyuke

43,02

43,52

44,17

Meranti

24,57

24,65

25,11

Kuala Bahe

14,12

14,26

14,48

Air Besar

16,10

16,35

16,61

10

Sebangki

18,93

19,11

19,41

11

Jelimpo

27,58

27,90

28,34

12

Sompak

63,15

63,62

64,58

13

Banyuke Hulu

43,75

44,11

45,17

Jumlah

33,40

33,93

34,46

Sumber : Sensus Penduduk Labupaten Landak 2010

2013

BUKU PUTIH SANITASI


KAB. LANDAK

2013

Tabel 2.6
Jumlah dan Kepadatan Penduduk Kab. Landak Tahun 2013 s/d 2017

No

Kecamatan

2013

2014

2015

2016

2017

Ngabang

56,85

57,74

58,65

59,57

60,50

Sengah Temila

28,46

28,91

29,36

29,82

30,29

Mandor

65,84

66,88

67,93

68,99

70,08

Menjalin

60,27

61,22

62,18

63,16

64,15

Mempawah Hulu

68,97

70,05

71,15

72,27

73,40

Menyuke

44,89

45,60

46,31

47,04

47,78

Meranti

25,44

25,83

26,24

26,65

27,07

Kuala Bahe

14,71

14,94

15,17

15,41

15,65

Air Besar

16,87

17,14

17,41

17,68

17,96

10

Sebangki

19,71

20,02

20,33

20,65

20,98

11

Jelimpo

28,79

29,24

29,70

30,16

30,64

12

Sompak

65,63

66,67

67,72

68,78

69,86

13

Banyuke Hulu

45,50

46,22

46,95

47,68

48,43

Jumlah

35,00

35,55

36,11

36,68

37,25

Sumber : Proyeksi Pertambahan berdasarkan Sensus Penduduk kab. Landak 2010

BUKU PUTIH SANITASI


KAB. LANDAK

Gambar 2.5
Peta Kepadatan Penduduk
Kabupaten Landak Tahun 2013

BELUM DIBUAT

Keterangan :

= PADAT ( Kepadatan > 50 Jiwa / Km2 )


= SEDANG ( Kepadatan 25 50 Jiwa / Km2 )

= JARANG ( Kepadatan < 25 Jiwa / Km2 )

Sumber : Proyeksi Pertumbuhan Penduduk Kab. Landak 2013 - 2017

2013

BUKU PUTIH SANITASI KABUPATEN LANDAK

2.1 KEUANGAN DAN PEREKONOMIAN DAERAH

Pembangunan perekonomian daerah sampai dengan tahun 2011 telah memberikan


kontribusi terhadap hasil-hasil pembangunan ekonomi yang berbasis kerakyatan menuju pusat
agrobisnis dan agroindustri di Kabupaten Landak, dengan ditandai meningkatnya pertumbuhan
ekonomi dari masa kritis sampai masa pertumbuhan yang relatif stabil.
Keberhasilan pembangunan tentu selalu menimbulkan dampak positif maupun negatif, oleh
karena itu diperlukan suatu indikator sebagai tolak ukur kinerja pembangunan tersebut. Mengingat
pentingnya

indikator-indikator

sebagai

pendekatan dalam

melakukan penilaian

situasi,

memfasilitasi perumusan strategi, mengidentifikasi permasalahan strategi dan operasional yang ada,
dalamk rangka memberikan umpan balik bagi formulasi kebijakan, dan program serta kegiatan
operasional dalam pembangunan Kabupaten Landak dalam masa yang akan datang. Indikatorindikator yang bisa dilihat pada suatu daerah atau sejauh mana pembangunan dan pertumbuhan
ekonomi suatu daerah. Umumnya hal tersebut dapat dilihat dari potensi yang dimiliki, kondisi
ekonomi, dan kondisi sosial ekonomi daerah.

1. Potensi Ungulan Daerah


Lingkungan strategis sangat berpengaruh serta sebagai faktor-faktor penentu keberhasilan
(critical success factors) terhadap keberhasilan pelaksanaan tugas Pemerintah Kabupaten
Landak untuk mencapai visi dan misi yang telah ditetapkan, maka terlebih dahulu perlu
dianalisa sampai seberapa jauh misi Pemerintah Landak dipengaruhi oleh factor intern di
lingkungan Kabupaten Landak.
Demikian juga kondisi dan pembangunan ekonomi di Kabupaten Landak, pembangunan
ekonomi tidak saja difokuskan pada pertumbuhan tinggi, akan tetapi lebih diarahkan pada
keseimbangan antara pertumbuhan dan distribusi pendapatan yang lebih merata,
meningkatkan pelayanan LKM dan USP/KSP, serta memfasilitasi akses UMKM untuk
memperoleh sumber-sumber pembiayaan. Oleh karena itu setiap potensi-potensi ekonomi
yang dimiliki daerah harus ditingkatkan dan dieksploitasi secara keseluruhan dalam tingkat
yang wajar.

BUKU PUTIH SANITASI KABUPATEN LANDAK


Potensi unggulan yang ada di wilayah Kabupaten Landak selama ini masih terkait dengan
sector

pertanian

dalam

arti

luas

yaitu

subsektor

pertanian/perkebunan/

kehutanan/peternakan/perikanan.
Sektor pertanian mendapat angka paling besar

yaitu 2,02, berarti Kabupaten Landak

dominan dalam pertanian di Kalmantan Barat, 3 jenis produk pertanian dalam arti luas
selama 5 (lima) tahun adalah sebagai berikut:

Tabel Jenis Produk Pertanian


No

Jenis

Satuan

2006

2007

2008

2009

2010

Produk
1

Padi Sawah

Ton

200.250

215.476

199.555

203.032

203.439

Karet

Ton

38.759

31.333

31.337

39.402

42.113

Kelapa Sawit

Ton

41.838

76.079

76.095

47.155

49.113

Sumber: Dinas Pertanian, Kehutanan & Perkebunan Tahun 2010

2. Pertumbuhan Ekonomi/PDRB
Pertumbuhan ekonomi merupakan salah satu alat ukur keberhasilan kinerja ekonomi suatu
daerah. Pertumbuhan ekonomi tersebut dapat dilihat dari pertumbuhan Produk Domestik
Regional Bruto (PDRB). Semakin tinggi pertumbuhan PDRB semakin tinggi pula
pertumbuhan ekonomi. Untuk mengukur laju pertumbuhan ekonomi suatu daerah,
digunakan PDRB atas dasar harga konstan. Berdasarkan PDRB atas dasar harga konstan
dapat dilihat pertumbuhan ekonomi antar tahun tanpa pengaruh naik turunnya faktor harga
karena harga yang digunakan adalah harga konstan, yaitu harga pada tahun 2000. Selama
penghitungan PDRB, BPS telah menggunakan tahun dasar sebanyak 4 (empat) kali, pertama
tahun dasar 1973, kedua tahun dasar 1983, yang ketiga pada tahun 1993 dan terakhir tahun
dasar 2000 yang mulai digunakan untuk penghitungan PDRB pada tahun 2004.
Pembangunan yang telah dilaksanakan selama ini telah banyak melahirkan perubahan bagi
Kabupaten Landak baik dari segi ekonomi maupun sosial. Dari segi ekonomi secara makro
dicerminkan oleh peningkatan pendapatan perkapita yang diikuti dengan laju pertumbuhan
ekonomi tiap tahunnya.

BUKU PUTIH SANITASI KABUPATEN LANDAK

Gambar Produk Domestik Bruto (PDRB) Menurut Harga Konstan


Kabupaten Landak Tahun 2006 2010

Grafik di atas menunjukkan perkembangan PDRB atas dasar harga konstan Kabupaten
Landak yang cenderung meningkat setiap tahun dalam kurun waktu 2006 2010. Nilai
PDRB atas dasar harga konstan Kabupaten Landak pada tahun 2006 sebesar 1.329.153,83
juta rupiah, meningkat menjadi 1.525.247,22 juta rupiah di tahun 2009, dan pada tahun
2010 meningkat mencapai 1.601.720,55 juta rupiah.

Walaupun semua sektor mengalami pertumbuhan pada tahun 2010, namun jika
dibandingkan 2009, ada dua sektor yang mengalami perlambatan pertumbuhan yaitu: sektor
pertanian serta sektor pengangkutan dan komunikasi. Sedangkan pada tahun 2009 jika
dibandingkan pada tahun 2008, ada beberapa sektor yang mengalami perlambatan
pertumbuhan yaitu: sektor pertanian, sektor pertambangan dan penggalian, sektor industri
pengolahan, serta sektor keuangan, persewaan dan jasa perusahaan. Sementara sektor
lainnya mengalami percepatan pertumbuhan.

3. Struktur Perekonomian

Distribusi PDRB menurut sektor ekonomi atau lapangan usaha atas dasar harga berlaku
menunjukkan peranan dan perubahan struktur ekonomi dari tahun ke tahun.

BUKU PUTIH SANITASI KABUPATEN LANDAK


Struktur perekonomian di Kabupaten Landak sampai dengan tahun 2010 masih didominasi
oleh tiga sektor utama, yaitu :
1). Sektor Pertanian

( 50,58 % )

2). Sektor Perdagangan, Hotel dan Restoran

( 21,62 % )

3). Sektor Industri Pengolahan

( 10,15 % ).

Sektor Pertanian masih menjadi sektor yang dominan di Kabupaten Landak dengan
peranannya sebesar 50,58 persen. Hal ini berarti bahwa naik turunnya pertumbuhan di
sektor pertanian akan sangat mempengaruhi naik turunnya pertumbuhan perekonomian
secara keseluruhan di Kabupaten Landak. Dengan demikian, sektor pertanian masih
menjadi leading sector atau dengan kata lain sebagai sektor pemimpin bagi sektor-sektor
produksi lainnya dalam menyumbang perekonomian di Kabupaten Landak. Dibandingkan
dengan tahun 2009, pada tahun 2010 terjadi penurunan kontribusi sektor pertanian dari
52,19 persen menjadi 50,58 persen.

Sektor Perdagangan, Hotel dan Restoran masih tetap menjadi kontributor terbesar kedua
setelah sektor pertanian dengan peranannya sebesar 21,62 persen. Jika dibandingkan dengan
tahun sebelumnya, pada tahun 2010 terjadi kenaikan peranan dari 20,08 persen menjadi
21,62 persen.

Sektor Industri Pengolahan merupakan kontributor terbesar ketiga dengan peranannya


sebesar 10,15 persen pada tahun 2010, mengalami penurunan kontribusi dibandingkan pada
tahun sebelumnya yang mencapai 10,38 persen.

Struktur ekonomi Kabupaten Landak dapat dilihat dalam Gambar di bawah ini.

BUKU PUTIH SANITASI KABUPATEN LANDAK


Gambar Struktur Ekonomi Kabupaten Landak Tahun 2010

Sumber : Landak Dalam Angka 2012

Sektor-sektor yang lainnya hanya memberikan kontribusi kurang dari 20 persen, yaitu
sektor pertambangan dan penggalian memberikan peranan sebesar 1,61 persen; sektor
konstruksi 2,68 persen; sektor pengangkutan dan komunikasi 2,48 persen; sektor keuangan,
persewaan dan jasa perusahaan 4,75 persen; sektor jasa-jasa 5,83 persen.

Sedangkan sektor listrik, gas dan air minum memberikan kontribusi terkecil.

Tetapi

dibandingkan pada tahun 2008, pada tahun 2009 hingga tahun 2010 telah terjadi
peningkatan kontribusi sektor listrik, gas dan air minum. Pada tahun 2008 sebesar 0,28
persen meningkat menjadi 0,30 persen. Rendahnya peranan sektor ini disebabkan karena
masih terdapat daerah-daerah yang belum mendapatkan pelayanan listrik dan air bersih.
Berdasarkan Tabel 2.5. Terlihat bahwa Pendapatan Derah mengalami peningkatan setiap
tahunnya disertai dengan Peningkatan Belanja Daerah walau masih mengalami Defisit
Anggaran setiap tahun.

BUKU PUTIH SANITASI KABUPATEN LANDAK


Berdasarkan Tabel 2.6 terlihat bahwa Belanja Sanitasi Daerah dari ketiga sektor juga
mengalami pertumbuhan setiap tahunnya dengan belanja pada Dinas PU mendominasi
belanja sanitasi dengan prosentase belanja sanitasi terhadap belanja langsung daerah pada
tahun terakhir meningkat menjadi 1,59 % namun pembiayan Operasional dan Maintenance
nya hampir tidak ada penganggaran sama sekali.

Pada Tabel 2.7 : Pemetaan Keuangan dilihat Belanja sanitasi perkapita rata-rata dari lima
tahun terakhir hanya sebesar Rp. 12.374,- perkapita pertahun (Bappeda, 2013 )

Berikut Tabel Pemetaan Keuangan menjelaskan tentang keadaan Pendapatan dan Belanja
Sanitasi Daerah Kabupaten Landak :

BUKU PUTIH SANITASI KABUPATEN LANDAK


Tabel 2.5
Rekapitulasi Realisasi APBD Kab. Landak Tahun 2009 s/d 2013

Tahun
No

Realisasi Anggaran

2009

2010

2011

2012

2013

Rata2
pertumbuhan

Pendapatan
(a.1 + a.2 + a.3)

519.141.422.841

529.324.604.682

637.033.179.503,2
3

a.1

Pendapatan Asli
Daerah (PAD)

6.741.616.280

7.411.788.082

17.026.479.296

20.733.264.835

26.135.758.566,40

3.878.828.457

a.1.1

Pajak Daerah

2.267.236.300

2.044.865.586

11.912.184.300

13.244.417.885

12.152.311.625

2.239.910.460

a.1.2

Retribusi Daerah

1.707.879.980

2.012.046.780

1.719.419.280

1.874.382.000

7.345.095.597,70

1.127.443.124

a.1.3

Hasil Pengolahan
Kekayaan Daerah yang
dipisahkan

16.500.000

Nihil

Nihil

3.000.000.000

3.235.310.474,97

643.762.095

a.1.4

Lain-lain Pendapatan
Daerah yang sah

2.750.000.000

3.394.875.716

3.394.875.716

2.614.464.950

3.403.040.868,73

157.715.184

a.2

Dana Perimbangan
(Transfer)

438.628.228.561

459.277.405.800

503.252.614.187

580.518.196.733

661.869.811.525

44.648.316.593

a.2.1

Dana Bagi Hasil

43.673.218.561

53.932.713.800

37.796.590.187

33.636.877.733

38.991.478.525

4.059.167.213

a.2.2

Dana Alokasi Umum

346.888.010.000

358.090.492.000

403.595.524.000

477.731.189.000

534.166.873.000

37.455.772.600

658.256.833.500

841.669.951.364,40

64.505.705.705

BUKU PUTIH SANITASI KABUPATEN LANDAK

a.2.3

Dana Alokasi Khusus

48.067.000.000

47.254.200.000

61.860.500.000

69.150.1300.000

88.711.460.000

128.849.420.000

a.3

Lain-lain Pendapatan
yang Sah

73.771.578.000

62.635.411.000

116.754.086.020,2
3

57.005.371.932

153.664.381.273

19.331.801.868

a.3.1

Hibah

Nihil

Nihil

Nihil

Nihil

Nihil

Nihil

a.3.2

Dana Darurat

Nihil

Nihil

Nihil

Nihil

Nihil

Nihil

a.3.3

Dana Bagi Hasil Pajak


dari Provinsi kepada
Kab. / Kota

8.041.550.000

11.838.530.000

9.861.352.410

9.861.352.410

15.356.650.713

1.463.020.143

a.3.4

Dana Penyesuaian dan


Dana Otonomi Khusus

54.152.028.000

34.362.274.000

22.324.366.810,23

Nihil

Nihil

6.365.532.238

a.3.5

Bantuan Keuangan dari


Provinsi / Pemerintah
Daerah lainnya

8.078.000.000

Nihil

26.659.000.000

27.230.800.000

84.077.800.000

15.199.960.000

a.3.6

Dana Penyesuaian
Tunjangan
Kependidikan

Nihil

8.889.825.000

39.715.796.000

17.905.570.000

54.229.930.560

9.068.021.112

a.3.7

Dana Pasca Bencana


Alam

3.500.000.000

7.544.782.000

Nihil

Nihil

Nihil

808.956.400

a.3.8

Tunjangan Profesi
Pendidik/Guru

Nihil

Nihil

8.993.170.800

Nihil

Nihil

1.798.634.160

BUKU PUTIH SANITASI KABUPATEN LANDAK

a.3.9

Dana Tambahan
Penghasilan Guru

Nihil

Nihil

9.200.400.000

Nihil

Nihil

1.840.080.000

a.3.10

Klaim Dana Jamkesmas


dan Askes

Nihil

Nihil

Nihil

2.007.649.522

Nihil

401.529.904

Belanja (b1 + b.2)

564.984.501.000

552.574.409.000

609.951.510.338,3
6

706.893.194.072,28

895.497.723.433,96

68.584.662.887

b.1

Belanja Tidak
Langsung

196.980.379.836,54

273.771.789.000

314.765.772.259,3
6

356.909.542.045,28

377.411.352.228,96

36.086.194.478

b.1.1

Belanja pegawai

164.310.527.036,54

205.114.249.000

251.052.842.183,5
8

282.217.277.045,28

338.160.192.228,96

34.769.933.038

b.1.2

Bunga

Nihil

389.999.000

2.300.277.777,78

324.000.000

1.404.000.000

395.255.556

b.1.3

Subsidi

Nihil

Nihil

Nihil

Nihil

Nihil

Nihil

b.1.4

Hibah

650.000.000

33.102.040.000

30.014.992.298

44.490.605.000

7.290.000.000

8.768.121.000

b.1.5

Bantuan sosial

3.800.000.000

4.960.000.000

2.470.660.000

2.362.860.000

3.530.360.000

519.428.000

b.1.6

Belanja bagi hasil

1.000.000.000

1.000.000.000

Nihil

Nihil

Nihil

b.1.7

Bantuan keuangan

25.819.852.800

27.805.500.000

27.527.000.000

26.114.800.000

25.626.800.000

435.740.000

BUKU PUTIH SANITASI KABUPATEN LANDAK

b.1.8

Belanja tidak terduga

1.400.000.000

1.400.000.000

1.400.000.000

1.400.000.000

1.400.000.000

b.2

Belanja Langsung

347.815.898.249,46

278.819.665.000

295.185.738.079

349.983.652.027

518.086.371.205

47.853.341.241

b.2.1

Belanja pegawai

43.988.555.800

42.854.156.650

24.993.189.700

21.301.700.000

26.631.100.000

4.537.371.160

b.2.2

Belanja barang dan jasa

101.260.808.062,46

107.831.414.890

121.481.996.979

131.358.398.527

163.430.463.940

12.433.931.176

b.2.3

Belanja modal

202.566.534.387

128.117.048.125

148.710.551.400

196.323.553.500

328.024.807.265

39.981.551.828

Pembiayaan

27.654.855.245

23.249.804.013

11.373.035.435,13

70.636.360.572,28

53.827.772.069,56

11.852.665.027

Surplus / (Defisit)
Anggaran

(25.654.855.245)

(23.249.804.013,46)

27.081.669.164,13

(48.636.360.572,28)

(53.827.772.069,56)

Sumber : Realisasi & Rencana APBD Kabupaten Landak 2009 2013

BUKU PUTIH SANITASI KABUPATEN LANDAK


Tabel 2.6
Rekapitulasi Realisasi Belanja Sanitasi SKPD Kab. Landak Tahun 2009 s/d 2013

Tahun
No

Rata2
pertumbuhan

SKPD
2009

2010

PU-CK

Nihil

802.890.000

805.860.000

978.673.000

1.592.807.000

157.983.400

1.a

Investasi

Nihil

802.890.000

805.860.000

978.673.000

1.592.807.000

157.983.400

1.b

Operasional /
Pemeliharaan (OM)

Nihil

Nihil

Nihil

2011

2012

Nihil

2013

Nihil

Nihil

KLH

85.600.000

Nihil

Nihil

207.340.000

240.565.000

30.993.000

2.a

Investasi

85.600.000

Nihil

Nihil

182.590.000

203.840.000

23.648.000

2.b

Operasional /
Pemeliharaan (OM)

Nihil

Nihil

Nihil

24.750.000

36.725.000

2.395.000

Dinkes

Nihil

52.500.000

Nihil

82.625.000

147.300.000

18.960.000

Investasi

Nihil

52.500.000

Nihil

Nihil

3.a

Nihil

10.500.000

BUKU PUTIH SANITASI KABUPATEN LANDAK

Operasional /
Pemeliharaan (OM)

Nihil

Nihil

Nihil

Nihil

22.500.000

Bappeda

Nihil

Nihil

Nihil

Nihil

Nihil

Nihil

4.a

Investasi

Nihil

Nihil

Nihil

Nihil

Nihil

Nihil

4.b

Operasional /
Pemeliharaan (OM)

Nihil

Nihil

Nihil

Nihil

Nihil

Nihil

1.980.672.000

379.014.400

3.b

Belanja Sanitasi
(1+2+3+n)

85.600.000

Pendanaan Investasi
Sanitasi Total
(1a+2a+3a+na)

85.600.000

855.390.000

855.390.000

805.860.000

1.268.638.000

805.860.000

1.243.888.000

1.921.447.000

24.750.000

59.225.000

4.500.000

367.169.400

10

Pendanaan OM
(1b+2b+3b+nb)

Nihil

Nihil

Nihil

11

Belanja Langsung

347.815.898.249,46

278.819.665.000

295.185.738.079

349.983.652.027

518.086.371.205

47.853.341.241

0,0002

0.003

0,002

0,003

0,003

0,0002

0,9

0,9

0,02

Nihil

Nihil

NIhil

0,019

0,02

0,0002

12

13

14

Sumber

Proporsi Belanja Sanitasi


Belanja Langsung
(8/11)
Proporsi Investasi
Sanitasi Total Belanja
Sanitasi (9/8)
Proporsi OM Sanitasi
Total Belanja Sanitasi
(10/8)

: Realisasi APBD tahun 2009 2013

6.895.000

BUKU PUTIH SANITASI KABUPATEN LANDAK

Tabel 2.7
Belanja Sanitasi Perkapita Kabupaten Landak Th. 2009 2013

Tahun
No

Deskripsi

Rata-rata

2009

2010

2011

2012

2013

Total
Belanja
Sanitasi Kabupaten /
Kota

85.600.000

855.390.000

Jumlah Penduduk

325.771

330.884

336.080

341.356

346.715

4.189

262,76

2.585

2.398

3.716

5.713

1.090

Belanja Sanitasi Perkapita


(1 / 2)
Sumber : APBD dan BPS, diolah

805.860.000

1.268.638.000

1.980.672.000

379.014.400

BUKU PUTIH SANITASI KABUPATEN LANDAK

Tabel 2.8
Tabel Peta Perekonomian Kabupaten Landak Tahun 2009 2013

Tahun ( Dalam Jutaan )


No

Deskripsi

2009
1

PDRB Harga Konstan ( Struktur


Perekonomian ) (Rp. juta)

Pendapatan Perkapita Kabupaten / Kota


(Rp.)

Pertumbuhan Ekonomi (%)

2010

2011

2012

2013

2.671.28

2.961.04

3.324.72

3.340.536,95

3.355.468,22

4.209.458,10

4.440.507,33

4.659.916,58

4.854.255,80

4.934.455,20

5,01

6,99

6,01

6,01

3,27

Sumber : APBD dan Kabupaten Landak dalam Angka, diolah

BUKU PUTIH SANITASI KABUPATEN LANDAK

2.4. TATA RUANG WILAYAH

Perumusan tujuan, kebijakan, dan strategi penataan ruang untuk wilayah yang
direncanakan merupakan langkah awal dalam tahap penyusunan rencana tata ruang wilayah
kabupaten. Rumusan tujuan, kebijakan, dan strategi penataan ruang ini didasarkan karakteristik
tata ruang wilayah kabupaten (potensi yang dimiliki serta permasalahan yang dihadapi dalam
pengembangan wilayah sebagaimana telah dibahas sebelumnya) yang dipertajam dengan aspirasi
pemangku kepentingan berkenaan dengan keadaan yang diinginkan pada masa mendatang.
Karenanya, aspek kebijaksanaan pembangunan, baik di tingkat nasional, provinsi, sampai kepada
kebijaksanaan pembangunan kabupaten harus dipertimbangkan dalam perumusan tujuan dan
konsep penataan ruang.
Tujuan Penataan Ruang Wilayah Kabupaten Landak

Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Landak yang merupakan matra ruang dari kebijakan
pembangunan daerah (rencana pembangunan jangka panjang daerah) Kabupaten Landak, harus
mengacu pada RTRWN dan RTRWP Kalimantan Barat. Dengan demikian, tujuan penataan
ruang wilayah Kabupaten Landak harus selaras dengan visi dan misi pembangunan daerah baik
dalam kaitannya dengan pembangunan daerah Kabupaten Landak maupun dalam kedudukannya
sebagai bagian dari wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Visi dari Kabupaten Landak adalah : Masyarakat Kabupaten Landak yang Cerdas
dan Berdaya Saing pada Tahun 2015
.
Visi tersebut dijabarkan dengan misi yaitu : ( Lihat di BAB I, sub BAB 1.2.3 ; Visi & Misi
Kabupaten Landak ).

Kebijakan dan Strategis Penataan Ruang Kabupaten Landak


A. Kebijakan Penataan Ruang
Adapun

tujuan Penataan Ruang Kabupaten Landak adalah untuk : Mewujudkan

Kabupaten landak yg Maju melalui Pengembangan Agrobisnis, Agroindustri &


Pertambangan Yang Berwawasan Lingkungan .

BUKU PUTIH SANITASI KABUPATEN LANDAK

Adapun Kebijakan Penataan Ruang Kabupaten Landak meliputi :


a. Percepatan Pertumbuhan Ekonomi.
b. Pengembangan Sektor Unggulan.
c. Pengelolaan Sumber Daya Alam yang Berwawasan Lingkungan.
d. Pengembangan & Pelestarian Kebudayaan Daerah.

B. Strategi Penataan Ruang


(1) Strategi untuk Percepatan Pertumbuhan Ekonomi, meliputi :
a. Membentuk Pola Ruang & Struktur Ruang yg menunjang penyebaran investasi.
b. Mendorong Pertumbuhan Lapangan Kerja.
c. Memberikan Insentif Penanaman Modal di kawasan yg terkait dengan Industri &
Bahan Baku Industri.
d. Memberikan kepastian hukum untuk berusaha / menanamkan modal di tiap bidang
usaha, terutama : Industri.
e. Meningkatkan Kualitas & Kuantitas Sistem jaringan Prasarana Wilayah.

(2) Strategi untuk Pengembangan Sektor Unggulan, meliputi :


a. Peningkatan Kegiatan pertanian, melalui Pola Intensifikasi & Ekstensifikasi dgn tetap
mempertahankan ekosistem lingkungan.
b. Peningkatan Kawasan Agropolitan dgn melengkapi fasilitas Perdagangan Pusat
Koleksi Distribusi & jasa Pendukung Komoditas Pertanian kawasan.
c. Peningkatan Pengembangan Industri Berbasis pertanian berupa perlengkapan Saprodi
& Sarana Pendukungnya.
d. Pengembangan Kegiatan Sektor Unggulan pada Kawasan Andalan antara lain :
Pertanian, Perkebunan, Pertambangan, Industri & Peternakan.
e. Pemilihan Sektor Unggulan yg berdaya saing tinggi.

(3) Strategi dalam rangka Pengelolaan Sumber Daya Alam yang Berwawasan
Lingkungan, meliputi :
a. Mengoptimalkan pemanfaatan ruang budidaya.
b. Mengendalikan kegiatan yg berpotensi merusak lingkungan.
c. Melakukan konservasi pada daerah resapan air & kawasan lindung.
d. Mengembangkan & Melesatarikan kawasan-kawasan wisata.

BUKU PUTIH SANITASI KABUPATEN LANDAK

e. Mengembangkan promosi wisata daerah.


f. Melestarikan Potensi Wisata Daerah.

(4) Strategi Pengembangan & Pelestarian Kebudayaan Daerah, meliputi :


a. Mengoptimalkan Promosi Budaya Daerah.
b. Mengembangkan Potensi Budaya Daerah.
c. Melestarikan Potensi Budaya Daerah.

Peta 2.2
Rencana Pusat Layanan Kab. Landak

KEC. MEMPAWAH HULU

Pusat
Pelayanan
Lokal

KEC. MENYUKE

Pusat
Pelayanan
Lokal
KEC. NGABANG
KEC. SENGAH TEMILA

Pusat
Pelayanan
Kawasan
KEC. MANDOR

Pusat
Pelayanan
Lokal

Pusat
Kegiatan
Wilayah

Pusat
Pelayanan
Kawasan

KEC. JELIMPO

BUKU PUTIH SANITASI KABUPATEN LANDAK

Peta 2.3
Rencana Pola Tata Ruang Kab. Landak

Sumber : Bappeda Kabupaten Landak

BUKU PUTIH SANITASI KABUPATEN LANDAK

2.5. SOSIAL DAN BUDAYA

Pembangunan menuju kesejahteraan masyarakat di Kabupaten Landak selama periode


2007-2011 telah meningkatkan cukup baik. Kualitas SDM antara lain ditandai dengan angka
melek huruf serta seni budaya dan olah raga.
Indikator keberhasilan dalam peningkatan kesejahteraan mengalami peningkatan
terutama angka melek huruf. Upaya pemerintah daerah dalam bidang pendidikan khususnya
pemberantasan buta aksara berhasil meningkatkan penduduk melek huruf dari 91,45 persen
tahun 2007 menjadi 91,48 persen tahun 2008. Tentu menjadi tantangan Kabupaten Landak untuk
5 tahun ke depan adalah mengejar ketertinggalan dari beberapa kabupaten/kota agar mampu
mencapai IPM di atas 75.
Tabel
Indikator Makro Sosial Ekonomi Kabupaten Landak
INDIKATOR

SATUAN

2007

2008

2009

Jumlah Penduduk

Jiwa

321.575

327.712

331.171

Penduduk Miskin

24,95

18,65

15,48

Penduduk Miskin

Jiwa

86.300

66.000

55.830

Tahun

67,72

64,98

65,22

Angka Melek Hurup

91,45

91,45

91,48

HDI/IPM

66,43

66,74

67,21

Milyar Rp

1.397,28

1.457,21

1.525,25

5,13

4,29

3,27

Jiwa

5.388

6.198

7.171

Angka Harapan Hidup

PDRB (Harga Konstan 2000)


Pertumbuhan Ekonomi
Pengangguran

Sumber : Bappeda Landak 2010

IPM Kabupaten Landak mengalami peningkatan dari 66,43 pada tahun 2007 menjadi
67,21 pada tahun 2009. Berdasarkan kategorinya IPM Kabupaten Landak termasuk dalam
kelompok sedang (51-79) yang berarti pemerintah daerah sudah memperhatikan pembangunan
sumber daya manusianya.

BUKU PUTIH SANITASI KABUPATEN LANDAK

Upaya-upaya yang telah dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten Landak sejak tahun 20062011 dalam bidang pelayanan umum diprioritaskan pada urusan pendidikan, kesehatan dan
pembangunan infrastruktur berupa jalan dan jembatan. Sedangkan urusan pelayanan lainnya
berupa pengembangan pertanian, pembinaan keagamaan, kependudukan dan catatan sipil,
kegiatan sosial dan pariwisata.

2.3.1. Sarana Pendidikan

Pendidikan merupakan pelayanan wajib yang dilakukan pemerintah Kabupaten Landak.


Pendidikan merupakan program prioritas 5 tahun yang lalu. Dengan pendidikan diharapkan
terjadinya peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM).
Berbagai upaya pemerintah maupun pihak swasta di bidang pendidikan adalah
menyediakan berbagai sarana fisik dan pengadaaan tenaga guru, hal ini dilaksanakan guna
mecapai tahap mencerdaskan kehidupan bangsa.
Data pendidikan ini meliputi data sekolah di bawah lingkungan Dinas Pendidikan
Kabupaten Landak. Jumlah sekolah di bawah lingkungan Dinas Pendidikan Kabupaten Landak
tahun 2010 meliputi TK negeri 3 buah, swasta sebanyak 15 buah, SD Negeri sebanyak 417
buah, SD swasta sebanyak 13 buah, SLTP Negeri sebanyak 52 buah, SLTP swasta sebanyak 48
buah, SMU Negeri sebanyak 18 buah, SMU swasta sebanyak 22 buah, SMK negeri 4 buah dan
SMK swasta sebanyak 4 buah. Selain itu terdapat 14 buah Madrasah Ibtidaiyah swasta, 3 buah
Madrasah Ibtidaiyah Negeri, 9 buah Madrasah Tsanawiyah swasta, 1 buah Madrasah
Tsanawiyah negeri, 1 buah Madrasah Aliyah negeri dan 4 buah Madrasah Aliyah swasta.
Secara rinci data jumlah sekolah di Kabupaten Landak disajikan dalam Tabel 2.9. berikut:

BUKU PUTIH SANITASI KABUPATEN LANDAK

Tabel 2.9
Fasilitas Pendidikan yang Tersedia di Kab. Landak

Kecamatan

(1)

TK

SD

SLTP

Negeri

Swasta

Negeri

Swasta

Negeri

Swasta

(2)

(3)

(4)

(5)

(6)

(7)

Sebangki

17

Ngabang

Sengah Temila

61

60

11

Mandor

34

Menjalin

28

Mempawah Hulu

41

Menyuke

37

Meranti

16

Kuala Bahe

29

Air Besar

36

Sompak

13

Jelimpo

30

Banyuke Hulu

15

Jumlah

2010

15

417

13

52

48

2009

12

417

13

43

47

2008

13

403

13

42

49

Sumber: Landak Dalam Angka 2010

BUKU PUTIH SANITASI KABUPATEN LANDAK

Tabel 2.9
Fasilitas Pendidikan yang Tersedia di Kab. Landak

Kecamatan

(1)

SMA/SMK

AKADEMI

UNIVERSITAS

Negeri

Swasta

Negeri

Swasta

Negeri

Swasta

(2)

(3)

(4)

(5)

(6)

(7)

Sebangki

Ngabang

Sengah Temila

Mandor

Menjalin

Mempawah Hulu

Menyuke

Meranti

Kuala Bahe

Air Besar

Sompak

Jelimpo

Banyuke Hulu

Jumlah

2011

23

26

2010

22

26

2009

21

24

Sumber : Landak Dalam Angka 2012

BUKU PUTIH SANITASI KABUPATEN LANDAK

2.3.2 Sarana Kesehatan

Salah satu kebijaksanaan pemerintah di bidang kesehatan adalah dengan menyediakan


tenaga kesehatan dalam upaya untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat. Usaha ini
ditujukan untuk memperbaiki kesejahteraan rakyat sekaligus dalam rangka pembinaan dan
peningkatan mutu fisik sumber daya manusia.
Rumah sakit merupakan salah satu prasarana kesehatan yang paling vital yang harus
dimiliki oleh suatu daerah sebagai pusat pelayanan kesehatan bagi masyarakat. Berdasarkan data
dari Dinas Kesehatan Kabupaten Landak pada tahun 2010, Kabupaten Landak sudah memiliki
Rumah Sakit Umum, sedangkan Puskesmas yang ada meliputi 88 unit Puskemas dan 19
puskesmas keliling. Secara lengkap terlihat dalam tabel berikut:

Tabel 2.10
Fasilitas Kesehatan yang ada di Kabupaten Landak
Fasilitas Kesehatan

Satuan

2007

2008

2009

RSUD

Unit

Rumah Dokter

Buah

15

15

16

Pukesmas

Unit

73

84

88

Puskesmas Keliling

Unit

18

19

19

Dokter Umum

Orang

18

23

25

Dokter Gigi

Orang

14

16

Bidan

Orang

95

102

125

Angka Harapan Hidup

Tahun

67,72

64,98

65,22

Tenaga Kesehatan

Sumber: Bappeda Landak 2010

Selain itu, fasilitas yang sangat dibutuhkan lainnya yaitu Tenaga Kesehatan yang dimiliki
Kabupaten Landak saat ini terdiri dari 16 buah rumah Dokter , 5 buah rumah Dokter Gigi, 33
buah rumah Paramedis dan 3 buah Mess Paramedis. Dilihat dari kunjungan pasien ke Puskesmas
di tahun 2010, 88.753 Kunjungan Rawat Jalan Umum, 2.466 Kunjungan Rawat Jalan Gigi dan
11.226 Kunjungan KIA.

BUKU PUTIH SANITASI KABUPATEN LANDAK

Tingkat Kesejahteraan masyarakat juga menjadi hal yang perlu untuk diperhatikan dalam
kehidupan sosial masyarakat. Untuk dapat melihat tingkat kesejahteraan masyarakat di
Kabupaten Landak, dapat digunakan data jumlah penduduk miskin sebagaimana tersaji dalam
Tabel 2.11. berikut ini.

Tabel 2.11
Jumlah Penduduk Miskin Per Kecamatan

Jumlah Penduduk
No

Jumlah Penduduk

Kecamatan
Miskin ( KK )

Miskin ( Jiwa )

Sebangki

947

4.123

Ngabang

202

847

Jelimpo

114

455

Sengah Temila

2.236

8.394

Mandor

1.265

4.969

Menjalin

204

816

Mempawah Hulu

765

2.372

Sompak

363

1.168

Menyuke

128

501

10

Banyuke Hulu

73

327

11

Meranti

125

487

12

Kuale Behe

113

395

13

Air Besar

583

1.672

JUMLAH

7.118

26.526,10

Sumber : Dinas Dukcapil, Jamkesmas & Landak dalam Angka 2012

BUKU PUTIH SANITASI KABUPATEN LANDAK

Tabel 2.12
Jumlah Rumah Per Kecamatan

Jumlah Penghuni
No

Kecamatan

Jumlah Rumah

Sebangki

3.655

17.455

Ngabang

14.445

65.267

Jelimpo

5.756

24.434

Sengah Temila

12.836

55.868

Mandor

7.401

29.965

Menjalin

4.048

19.462

Mempawah Hulu

5848

34.232

Sompak

2.969

14.227

Menyuke

5.911

26.673

10

Banyuke Hulu

2.588

12.458

11

Meranti

1.939

9.472

12

Kuale Behe

2.830

14.237

13

Air Besar

4.655

22.965

JUMLAH

74.881

346.715,00

( Jiwa )

Sumber : Bidang PPL & Landak dalam Angka 2012

2.6. KELEMBAGAAN PEMERINTAH DAERAH

Pemberlakuan Undang-undang Nomor 555 Tahun 1999 tentang Pembentukan


Kabupaten Landak - Provinsi Kalimantan Barat membawa konsekuensi terhadap perubahan data
variabel jumlah penduduk, luas wilayah dan jumlah / kemampuan APBD Kabupaten Pontianak.

BUKU PUTIH SANITASI KABUPATEN LANDAK

Perbandingan antara variabel luas wilayah, jumlah penduduk, kemampuan keuangan


daearah dengan besaran organisasi perangkat daerah, terdapat indikasi ketidakseimbangan antara
beban pembiayaan operasional perangkat daerah dan beban kemampuan keuangan daerah,
karena itu dilakukan evaluasi terhadap jumlah susunan OPD dengan tujuan untuk efesiensi dan
efektifitas OPD.
Untuk itu ditetapkanlah Perda Nomor 09 Tahun 2008 tanggal 6 Agustus 2008 yang
diundangkan dalam Peraturan Bupati Landak Nomor 11 Tahun 2008 tanggal 11 Agustus 2008
tentang Pembentukan dan Susunan Organisasi Perangkat Daerah Kabupaten Landak.

A. Dasar Hukum
Pokok :
1. UU No. 32 Th. 2004 tentang Pemerintahan Daerah,
2. PP No. 42 Th. 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah,
3. Permendagri No. 57 Th. 2007 tentang Juknis Penataan OPD.
Tambahan :
1. UU No. 17 Th. 2003 tentang Keuangan Negara,
2. UU No. 33 Th. 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pusat dan Daerah,
3. UU No. 01 Th. 2004 tentang Perbendaharaan Negara,
4. UU No. 16 Th. 2006 tentang Sistem Penyuluhan Pertanian, Perikanan dan Kehutanan,
5. UU No. 23 Th. 2006 tentang Administrasi Kependudukan,
6. UU No. 25 Th. 2007 tentang Penanaman Modal,
7. UU No. 24 Th. 2007 tentang Penanggulangan Bencana,
8. UU No. 52 Th. 2009 tentang Perkembangan Kependudukan dan Pembangunan
Keluarga Berencana,
9. PP No. 32 Th. 2004 tentang Pedoman Satuan Polisi Pamong Praja,
10. PP No. 58 Th. 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah,
11. PP No. 73 Th. 2005 tentang Kelurahan,
12. PP No. 38 Th. 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan antara Pemerintah
Daerah Provinsi dan Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota,
13. PP No. 19 Th. 2008 tentang Kecamatan,

BUKU PUTIH SANITASI KABUPATEN LANDAK

14. PP No. 37 Th. 2007 tentang Pelaksanaan UU No. 23 Th. 2006 tentang Administrasi
Kependudukan,
15. PP No. 06 Th. 2010 tentang Satuan Proses Pamong Praja,
16. Permendagri No. 64 Th. 2007 tentang Pedoman Organisasi dan Tata Kerja
Inspektorat Propinsi dan Kabupaten / Kota,
17. Permendagri No. 46 Th. 2008 tanggal 22 Oktober tentang Pedoman Organisasi dan
Tata Kerja Badan Penanggulangan Bencana Daerah,
18. Permendagri No. 20 Th. 2008 tentang Pedoman Penyelenggaraan Pelayanan Terpadu
Satu Pintu,
19. Permendagri No. 20 Th. 2008 tentang Pedoman Organisasi dan Tata Kerja Unit
Pelayanan Perizinan Terpadu di Daerah,
20. Keppres No. 34 Th. 2003 tentang Kebijakan Nasional di Bidang Pertanahan (ada 9
kewenangan di bidang pertanahan yang diserahkan ke daerah),
21. KepmenPAN No. 13/KEP/M.PAN 1/2003 tentang Pedoman Umum Perkantoran
Elektronis Lingkup Intranet di Lingkungan Instansi Pemerintah,
22. Inpres No. 03 Th. 2006 tentang Paket Kebijakan Perbaikan Iklim Investasi ,
23. Keputusan Gubernur Kalbar Nomor 860 tahun 2006 tentang Penetapan Kab/Kota
Percontohan bagi Pembentukan dan Pengembangan Sistem Penyelenggaraan
Pelayanan terpadu Satu Pintu (PPTSP) di Kalimantan Barat,
24. Surat Menteri Dalam Negeri Nomor 200/690/SJ tanggal 15 Maret 2004 hal
Kelembagaan Kesatuan Bangsa dan Politik di daerah.

B.

Struktur

Susunan Organisasi Perangkat Daerah Kabupaten Landak berdasarkan Peraturan Bupati


Landak Nomor 13 tahun 2012 sebagai berikut :

I.

Staf Ahli :
1. Staf Ahli Bidang Hukum dan Pemerintahan
2. Staf Ahli Bidang Ekonomi dan Pembangunan
3. Staf Ahli Bidang Kemasyarakatan dan SDM

BUKU PUTIH SANITASI KABUPATEN LANDAK

II. Sekretariat Daerah :

A. Asisten Pemerintahan ;
1) Bagian Pemerintahan Umum
2) Bagian Pertanahan
3) Bagian Hukum & HAM

B. Asisten Perekonomian, Pembangunan dan Kesra;


1) Bagian Perekonomian & SDA
2) Bagian Kesra
3) Bagian Ketahanan Pangan
4) Bagian Pembangunan

C. Asisten Administrasi dan Umum


1) Bagian Organisasi & Tata Laksana
2) Bagian Umum & Rumah Tangga Pimpinan
3) Bagian Humas dan Protokol

III. Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah

IV. Dinas Daerah terdiri dari :


1) Dinas Pendidikan
2) Dinas Kesehatan
3) Dinas Sosial dan Tenaga Kerja
4) Dinas Perhubungan, Komunikasi & Informasi
5) Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil
6) Dinas Pekerjaan Umum & Perumahan
7) Dinas Koperasi, Perindustrian & Perdagangan
8) Dinas Pemuda, Olah Raga, Kebudayaan & Pariwisata
9) Dinas Perkebunan dan Kehutanan
10) Dinas Pertanian
11) Dinas Pendapatan Daerah
12) Dinas Pertambangan & Energi

BUKU PUTIH SANITASI KABUPATEN LANDAK

V. Lembaga Teknis Daerah

A. Badan :

1) Inspektorat Kabupaten
2) Badan Perencanaan Pembangunan Daerah
3) Badan Ketahanan Pangan dan Pelaksanaan Penyuluhan
4) Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana
5) Badan Pemberdayaan Masyarakat & Pemerintahan Desa
6) Badan Lingkungan Hidup
7) Badan Kepegawaian, Pendidikan & Pelatihan
8) Badan Kesatuan Bangsa, Politik & Perlindungan Masyarakat

B. Kantor :

1) Kantor Perpustakaan, Arsip & Dokumentasi


2) Kantor Kebersihan & Pertamanan
3) Rumah Sakit Umum Daerah Landak
4) Satuan Polisi Pamong Praja
5) Kecamatan ( 13 Kecamatan )

Lihat Tabel di bawah ini :

BUKU PUTIH SANITASI KABUPATEN LANDAK


Gambar 2.1
Bagan Struktur Organisasi Perangkat Daerah Kabupaten Landak
BUPATI
WAKIL BUPATI

DPRD

Sekretaris Daerah
Staf Ahli

Asisten I
Pemerintahan dan Hukum

Bagian
Pemerintahan

Bagian
Hukum

..

Bagian
Pembangu
nan

Bagian
Perekonomia
n & SDA

Bagian
Kesejahteraan
Rakyat

Bagian
Ketahanan
Pangan

Bagian Umum &


Rumah Tangga
Pimpinan

Bagian
Humas &
Protokol

Bagian
Organisasi dan
Tata Laksana

Inspektorat Kabupaten

Kantor
Kesatuan Bangsa dan Politik

Dinas
Pendidikan

Badan
Perencanaan Pembangunan Daerah

Badan
Lingkungan hidup

Dinas
Kesehatan

Dinas
Perhubungan, Komunikasi dan
Informatika

Dinas
Kependudukan dan Catatan Sipil
Badan
Kepegawaian, Pendidikan & Pelatihan

Satuan Polisi Pamong Praja

Sekretariat Dewan Pengurus KORPRI

Asisten III
Administrasi dan Umum

Asisten II
Perekonomian dan Kesra

Badan
Pemberdayaan Masyarakat & Pemerintahan Desa

Kantor
Perpustakaan, Arsip & Dokumentasi
Daerah

Kantor
Kebersihan & Pertamanan

Dinas
Pekerjaan Umum & Perumahan
Dinas Koperasi, Perindustrian dan
Perdagangan,
Dinas
Pertanian
Dinas
Perkebunan & Kehutanan

Dinas
Pertambangan & Energi

Dinas Pemuda, Olah Raga,


Kebudayaan & Pariwisata

Kecamatan
Badan
Pemberdayaan Perempuan & Keluarga Berencana

Rumah Sakit Umum Daerah

Desa

Keterangan:
Garis Komando
Garis Koordinasi
Garis Pertanggungjawaban

Badan
Pelaksana Penyuluhan & Ketahan Pangan

Dinas
Sosial & Tenaga Kerja

Dinas
Pendapatan Daerah

Sekretaris DPRD

Anda mungkin juga menyukai