KAB. LANDAK
2013
BAB II
GAMBARAN UMUM KABUPATEN LANDAK
2.1
2.1.1. Geografis
Kabupaten Landak adalah salah satu daerah Kabupaten di Propinsi Kalimantan Barat
yang merupakan pecahan dari Kabupaten Pontianak. Secara administratif batas wilayah
Kabupaten Landak adalah sebagai berikut :
- Sebelah Utara dengan Kabupaten Bengkayang dan Kabupaten Sanggau.
- Sebelah Timur dengan Kabupaten Sanggau.
- Sebelah Selatan dengan Kabupaten Sanggau dan Kabupaten Kubu Raya.
- Sebelah Barat dengan Kabupaten Pontianak.
2.1.2. Administratif
Mulai tahun 2007, Kabupaten Landak terdiri atas 13 Kecamatan (sebelum
dimekarkan, terdiri 10 Kecamatan) dan 156 Desa serta 553 Dusun. Kabupaten Landak terletak
pada koordinat 100 LU - 052 LS dan 1091042 - 11010 BT. Secara administratif batas
Kabupaten Landak adalah :
- Sebelah utara berbatasan dengan Kabupaten Landak;
- Sebelah timur berbatasan dengan Kabupaten Sanggau;
- Sebelah selatan berbatasan dengan Kabupaten Landak;
- Sebelah barat berbatasan dengan Kabupaten Landak.
Apabila dicermati, letak Kabupaten Landak sangat strategis. Dikatakan sangat
strategis karena kabupaten ini terletak di tengah-tengah Propinsi Kalimantan Barat, juga
merupakan daerah lintasan jalur Landak Entikong Kuching Brunei Darussalam maupun
jalur Landak Jagoibabang Kuching. Letak ini memiliki dampak sosial dan ekonomi yang
besar sebagai konsekuensi logis dari berbagai kegiatan yang dilakukan di sepanjang jalur
tersebut. Letak demikian ini merupakan salah satu potensi dan modal bagi pengembangan
Kabupaten Landak di masa mendatang.
2013
Tabel 2.2.a
Nama dan Luas Wilayah Kabupaten Landak Per Kecamatan
No
Kecamatan
Sebangki
Sengah Temila
Sebelum Pemekaran
Luas (Km)
%
885.60
8.94
1,963.00
19.81
1,963.00
19.81
Mandor
455.10
4.59
455.10
4.59
Menjalin
322.90
3.26
322.90
3.26
Meranti
372.34
3.76
372.34
3.76
Kuala Behe
968.00
9.77
968.00
9.77
Air Besar
1,361.20
13.74
1,361.20
13.74
Ngabang
1,996.90
20.15
1,153.10
11.64
Jelimpo
0.00
843.80
8.52
10
Menyuke
867.96
8.76
597.44
6.03
11
Banyuke Hulu
0.00
270.52
2.73
12
Mempawah Hulu
716.10
7.23
496.34
5.01
13
Sompak
0.00
219.76
2.22
Jumlah
9,909.10
100.00
9,909.10
100.00
2013
Tabel 2.2.b
Nama Kecamatan, Ibukota Kecamatan, Luas Area dan
Jumlah Desa di Kabupaten Landak
No
Nama
Kecamatan
Luas Area
(Km2)
Jml Dusun
Jml Desa
Sebangki
Sebangki
885,60
27
Ngabang
Ngabang
1.996,90
78
19
Sengah Temila
Pahauman
1.963,00
77
14
Mandor
Mandor
455,10
57
17
Menjalin
Menjalin
322,90
38
Mempawah Hulu
Karangan
716,10
69
17
Menyuke
Darit
867,96
81
16
Meranti
Meranti
372,34
35
Kuala Behe
Kuala Behe
968,00
28
11
10
Air Besar
Serimbu
1.361,20
41
16
11
Jelimpo
Jelimpo
843,80
47
13
12
Sompak
Sompak
219,76
23
13
Banyuke Hulu
Simpang Tiga
270,52
35
9.909,10
636
156
Jumlah
Peta 2.1.a
Peta Administrasi Kabupaten Landak
2013
Peta 2.1.b
Peta Cakupan Wilayah Kajian
KEC.
MEMPAWAH
HULU
KEC.
MENYUKE
KEC.
JELIMPO
KEC. SENGAH
TEMILA
KEC.
MANDOR
KEC.
NGABANG
2013
2013
B. Kemiringan Lahan
No
Kemiringan
Lereng
Hektar (Ha)
Persen (%)
0-8 %
125.290
15
8-15 %
444.213
53
15-25 %
40.391
25-40 %
199.651
24
>40 %
21.015
2013
Dari tabel di atas terlihat bahwa kemiringan lahan 0-8 % persebarannya seluas
125.290 hektar (15 %), sedangkan kemiringan lahan 8-15 % lebih mendominasi dengan
seluas 444.213 hektar (53 %), sementara lahan dengan kemiringan 15-25 % atau lahan
bergelombang seluas 40.391 hektar (5 %), kemiringan 25-40 % seluas 199.651 hektar (24 %)
dan diatas 40 % seluas 21.015 hektar (3 %) merupakan lahan dengan kondisi perbukitan
sampai pegunungan, dari total luas areal Kabupaten Landak. Lahanlahan berkemiringan 0
15 % cocok digunakan untuk berbagai jenis kegiatan karena berada pada bentuk wilayah datar
sampai berombak..
C.
Iklim
1.
Januari
Curah Hujan
(mm)
320
Hari Hujan
(HH)
20
Pebruari
228
15
Maret
296
19
April
252
19
Mei
265
20
Juni
201
14
Juli
180
15
Agustus
174
13
September
277
17
10
Oktober
370
22
11
Nopember
386
23
12
Desember
343
22
Jumlah
3.292
218
Rata-rata
274
18
No.
Bulan
2013
Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa rata-rata curah hujan bulanan selama
sepuluh tahun dari tahun 2000 s/d 2009 berkisar dari 174-386 mm dan rata-rata
hari hujan 13 - 23 hh. Curah hujan rata-rata tahunan adalah 3.292 mm dengan
jumlah hari hujan tahunan 218 hh, sedang rata-rata curah hujan bulanan 274 mm
dengan rata-rata hari hujan bulanan 18 hh. Curah hujan terendah terjadi pada
bulan Agustus yaitu 174 mm dengan hari hujan 13 hh, sedang bulan terbasah
adalah pada bulan Nopember yaitu 386 mm dengan rata-rata 23 hh.
Gambar 2.3
Peta Topografi Kabupaten Landak
D.
2013
Kabupaten Landak belum memiliki kajian Daerah Aliran Sungai (DAS ) tersendiri
karena hanya dilewati Sungai landak sebagai anak Sungai Kapuas. Karena itu, Tabel
Daerah Aliran Sungai tidak dapat kami isi ( Kami tampilkan Peta DAS Kapuas sebagai
Ilustrasi melihat posisi Kabupaten Landak ).
F.
2013
Jenis Tanah
Jenis tanah yang terdapat di wilayah Kabupaten Landak adalah: Aluvial, Organosol,
Glay & Humus (OGH), Podsolot Merah-Kuning, Podsol & Latasol. Pada bagian wilayah
pantai, jenis tanah yang dominan adalah tanah aluvial dan organosol. Dari keseluruhan
wilayah Kabupaten Landak, secara garis besar jenis tanahnya dapat di bagi sebagai berikut :
Tanah Alluvial
Jenis Tanah ini berwarna Kelabu Kelabu Kekuningan/Kecoklatan. Selalu basah &
dipengaruhi Genangan Air / Limpahan Banjir.
Tanah Podsol.
Terbentuk dari endapan Pasir Kuarsa dgn tanah sekitarnya, bergambut & masam.
Tanah Latosol.
Merupakan Tanah mineral, berwarna coklat, tekstur liat, struktur remah & konsistensi
gembur.
G.
Geologi
Secara umum kondisi geologi yang ada di Kabupaten Landak terbagi menjadi Intrusif
& Plutonik Asam, Plistosen, Kapur, Premo Karbon, Kwarter, Paleozoik. Dari 13 (Tiga Belas)
Kecamatan yang ada di Kabupaten Landak, kondisi geologi yang paling dominan adalah
Intrusif & Plutonik Asam yg terdapat di seluruh Kecamatan.
2.2. DEMOGRAFI
Kabupaten Landak sampai saat ini, tepatnya terletak di Desa Saham, Kecamatan Sengah
Temila. Selain Suku Dayak, Kabupaten Landak juga dihuni oleh Suku Melayu, Tionghoa,
Madura dan etnis lainnya. Kecamatan Sebangki, lebih separuh penduduknya orang Madura.
Mata pencaharian mayoritas bergerak pada sektor pertanian.
2013
Jumlah penduduk di Kabuapten Landak cenderung fluktuasi, dan jenis kelamin lakilaki lebih besar dari pada jenis kelamin perempuan. Pada tahun 2011 jumlah penduduk
sebanyak 336.080 orang, pada tahun 2012 menjadi sebanyak 341.356 orang.
Tabel 2.3
Jumlah Penduduk Kabupaten Landak 2008 - 2012
No
Tahun
Laki-laki
Perempuan
Jumlah
2012
178.330
163.026
341.356
2011
175.725
160.355
336.080
2010
172.595
158.289
330.884
2009
170.387
155.384
325.771
2008
167.882
152.853
320.735
Kecamatan
Laki-Laki
Perempuan
Jumlah
Ngabang
32.769
30.496
63.265
Sengah Temila
28.186
25.968
54.154
Mandor
14.978
14.068
29.046
Menjalin
9.851
9.014
18.865
Mempawah Hulu
17.502
15.680
33.182
Menyuke
13.539
12.316
25.855
Meranti
4.863
4.317
9.180
Kuala Bahe
7.328
6.471
13.799
Air Besar
11.945
10.316
22.261
10
Sebangki
8.715
8.205
16.920
11
Jelimpo
12.424
11.261
23.685
12
Sompak
7.206
6.585
13.791
13
Banyuke Hulu
6.419
5.658
12.077
Jumlah
175.725
160.355
336.080
2013
Pt = Po (1+r )t
Di mana;
Pt = Jumlah penduduk tahun ke t
Po = Jumlah Penduduk awal
R = rata rata pertumbuhan penduduk
t = Waktu (5)
Maka didapat proyeksi pertumbuhan Penduduk Kabupaten landak selama 5 tahun kedepan (
2013 2017 ) sebagai berikut :
Tabel 2.4
Proyeksi Pertumbuhan Penduduk 5 tahun ke Depan ( 2013 2017 )
No
Kecamatan
Ngabang
Sengah Temila
Mandor
Menjalin
Mempawah Hulu
Menyuke
Meranti
Kuala Bahe
Air Besar
Sebangki
Jelimpo
Sompak
Banyuke Hulu
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
Kabupaten Landak
2014
2015
2016
2017
65.267
66.292
67.332
68.391
69.463
55.868
56.745
57.636
58.542
59.460
29.965
30.436
30.913
31.399
31.892
19.462
19.768
20.078
20.394
20.714
34.232
34.770
35.315
35.871
36.433
26.673
27.092
27.517
27.949
28.388
9.472
9.619
9.770
9.924
10.081
14.237
14.459
14.686
14.917
15.151
22.965
23.326
23.692
24.064
24.442
17.455
17.728
18.008
18.290
18.578
24.434
24.818
25.208
25.603
26.005
14.227
14.451
14.678
14.908
15.142
12.458
12.654
12.854
13.055
13.261
346.715
352.158
357.687
363.307
369.010
2013
Untuk penyebaran penduduk (kepadatan), berikut ini dapat dilihat Tabel Jumlah
Penduduk dibandingkan Luas Wilayah per Kecamatan :
Jumlah
No
Kecamatan
Ngabang
63.265
1.148,10
Sengah Temila
54.154
1.963,00
Mandor
29.046
455,10
Menjalin
18.865
322,90
Mempawah Hulu
33.182
496,34
Menyuke
25.855
594,16
Meranti
9.180
372,34
Kuala Bahe
13.799
968,00
Air Besar
22.261
1.361,20
10
Sebangki
16.920
885,60
11
Jelimpo
23.685
848,80
12
Sompak
13.791
216,76
13
Banyuke Hulu
12.077
273,80
Jumlah
336.080
9.909,10
Penduduk
Tabel 2.5
Kepadatan Penduduk Kab. Landak Tahun 2010 s/d 2012
No
Kecamatan
2010
2011
2012
Ngabang
54,27
55,10
55,92
Sengah Temila
27,18
27,59
28,01
Mandor
60,88
63,82
64,85
Menjalin
57,87
58,42
59,30
Mempawah Hulu
65,88
66,85
67,83
Menyuke
43,02
43,52
44,17
Meranti
24,57
24,65
25,11
Kuala Bahe
14,12
14,26
14,48
Air Besar
16,10
16,35
16,61
10
Sebangki
18,93
19,11
19,41
11
Jelimpo
27,58
27,90
28,34
12
Sompak
63,15
63,62
64,58
13
Banyuke Hulu
43,75
44,11
45,17
Jumlah
33,40
33,93
34,46
2013
2013
Tabel 2.6
Jumlah dan Kepadatan Penduduk Kab. Landak Tahun 2013 s/d 2017
No
Kecamatan
2013
2014
2015
2016
2017
Ngabang
56,85
57,74
58,65
59,57
60,50
Sengah Temila
28,46
28,91
29,36
29,82
30,29
Mandor
65,84
66,88
67,93
68,99
70,08
Menjalin
60,27
61,22
62,18
63,16
64,15
Mempawah Hulu
68,97
70,05
71,15
72,27
73,40
Menyuke
44,89
45,60
46,31
47,04
47,78
Meranti
25,44
25,83
26,24
26,65
27,07
Kuala Bahe
14,71
14,94
15,17
15,41
15,65
Air Besar
16,87
17,14
17,41
17,68
17,96
10
Sebangki
19,71
20,02
20,33
20,65
20,98
11
Jelimpo
28,79
29,24
29,70
30,16
30,64
12
Sompak
65,63
66,67
67,72
68,78
69,86
13
Banyuke Hulu
45,50
46,22
46,95
47,68
48,43
Jumlah
35,00
35,55
36,11
36,68
37,25
Gambar 2.5
Peta Kepadatan Penduduk
Kabupaten Landak Tahun 2013
BELUM DIBUAT
Keterangan :
2013
indikator-indikator
sebagai
pendekatan dalam
melakukan penilaian
situasi,
memfasilitasi perumusan strategi, mengidentifikasi permasalahan strategi dan operasional yang ada,
dalamk rangka memberikan umpan balik bagi formulasi kebijakan, dan program serta kegiatan
operasional dalam pembangunan Kabupaten Landak dalam masa yang akan datang. Indikatorindikator yang bisa dilihat pada suatu daerah atau sejauh mana pembangunan dan pertumbuhan
ekonomi suatu daerah. Umumnya hal tersebut dapat dilihat dari potensi yang dimiliki, kondisi
ekonomi, dan kondisi sosial ekonomi daerah.
pertanian
dalam
arti
luas
yaitu
subsektor
pertanian/perkebunan/
kehutanan/peternakan/perikanan.
Sektor pertanian mendapat angka paling besar
dominan dalam pertanian di Kalmantan Barat, 3 jenis produk pertanian dalam arti luas
selama 5 (lima) tahun adalah sebagai berikut:
Jenis
Satuan
2006
2007
2008
2009
2010
Produk
1
Padi Sawah
Ton
200.250
215.476
199.555
203.032
203.439
Karet
Ton
38.759
31.333
31.337
39.402
42.113
Kelapa Sawit
Ton
41.838
76.079
76.095
47.155
49.113
2. Pertumbuhan Ekonomi/PDRB
Pertumbuhan ekonomi merupakan salah satu alat ukur keberhasilan kinerja ekonomi suatu
daerah. Pertumbuhan ekonomi tersebut dapat dilihat dari pertumbuhan Produk Domestik
Regional Bruto (PDRB). Semakin tinggi pertumbuhan PDRB semakin tinggi pula
pertumbuhan ekonomi. Untuk mengukur laju pertumbuhan ekonomi suatu daerah,
digunakan PDRB atas dasar harga konstan. Berdasarkan PDRB atas dasar harga konstan
dapat dilihat pertumbuhan ekonomi antar tahun tanpa pengaruh naik turunnya faktor harga
karena harga yang digunakan adalah harga konstan, yaitu harga pada tahun 2000. Selama
penghitungan PDRB, BPS telah menggunakan tahun dasar sebanyak 4 (empat) kali, pertama
tahun dasar 1973, kedua tahun dasar 1983, yang ketiga pada tahun 1993 dan terakhir tahun
dasar 2000 yang mulai digunakan untuk penghitungan PDRB pada tahun 2004.
Pembangunan yang telah dilaksanakan selama ini telah banyak melahirkan perubahan bagi
Kabupaten Landak baik dari segi ekonomi maupun sosial. Dari segi ekonomi secara makro
dicerminkan oleh peningkatan pendapatan perkapita yang diikuti dengan laju pertumbuhan
ekonomi tiap tahunnya.
Grafik di atas menunjukkan perkembangan PDRB atas dasar harga konstan Kabupaten
Landak yang cenderung meningkat setiap tahun dalam kurun waktu 2006 2010. Nilai
PDRB atas dasar harga konstan Kabupaten Landak pada tahun 2006 sebesar 1.329.153,83
juta rupiah, meningkat menjadi 1.525.247,22 juta rupiah di tahun 2009, dan pada tahun
2010 meningkat mencapai 1.601.720,55 juta rupiah.
Walaupun semua sektor mengalami pertumbuhan pada tahun 2010, namun jika
dibandingkan 2009, ada dua sektor yang mengalami perlambatan pertumbuhan yaitu: sektor
pertanian serta sektor pengangkutan dan komunikasi. Sedangkan pada tahun 2009 jika
dibandingkan pada tahun 2008, ada beberapa sektor yang mengalami perlambatan
pertumbuhan yaitu: sektor pertanian, sektor pertambangan dan penggalian, sektor industri
pengolahan, serta sektor keuangan, persewaan dan jasa perusahaan. Sementara sektor
lainnya mengalami percepatan pertumbuhan.
3. Struktur Perekonomian
Distribusi PDRB menurut sektor ekonomi atau lapangan usaha atas dasar harga berlaku
menunjukkan peranan dan perubahan struktur ekonomi dari tahun ke tahun.
( 50,58 % )
( 21,62 % )
( 10,15 % ).
Sektor Pertanian masih menjadi sektor yang dominan di Kabupaten Landak dengan
peranannya sebesar 50,58 persen. Hal ini berarti bahwa naik turunnya pertumbuhan di
sektor pertanian akan sangat mempengaruhi naik turunnya pertumbuhan perekonomian
secara keseluruhan di Kabupaten Landak. Dengan demikian, sektor pertanian masih
menjadi leading sector atau dengan kata lain sebagai sektor pemimpin bagi sektor-sektor
produksi lainnya dalam menyumbang perekonomian di Kabupaten Landak. Dibandingkan
dengan tahun 2009, pada tahun 2010 terjadi penurunan kontribusi sektor pertanian dari
52,19 persen menjadi 50,58 persen.
Sektor Perdagangan, Hotel dan Restoran masih tetap menjadi kontributor terbesar kedua
setelah sektor pertanian dengan peranannya sebesar 21,62 persen. Jika dibandingkan dengan
tahun sebelumnya, pada tahun 2010 terjadi kenaikan peranan dari 20,08 persen menjadi
21,62 persen.
Struktur ekonomi Kabupaten Landak dapat dilihat dalam Gambar di bawah ini.
Sektor-sektor yang lainnya hanya memberikan kontribusi kurang dari 20 persen, yaitu
sektor pertambangan dan penggalian memberikan peranan sebesar 1,61 persen; sektor
konstruksi 2,68 persen; sektor pengangkutan dan komunikasi 2,48 persen; sektor keuangan,
persewaan dan jasa perusahaan 4,75 persen; sektor jasa-jasa 5,83 persen.
Sedangkan sektor listrik, gas dan air minum memberikan kontribusi terkecil.
Tetapi
dibandingkan pada tahun 2008, pada tahun 2009 hingga tahun 2010 telah terjadi
peningkatan kontribusi sektor listrik, gas dan air minum. Pada tahun 2008 sebesar 0,28
persen meningkat menjadi 0,30 persen. Rendahnya peranan sektor ini disebabkan karena
masih terdapat daerah-daerah yang belum mendapatkan pelayanan listrik dan air bersih.
Berdasarkan Tabel 2.5. Terlihat bahwa Pendapatan Derah mengalami peningkatan setiap
tahunnya disertai dengan Peningkatan Belanja Daerah walau masih mengalami Defisit
Anggaran setiap tahun.
Pada Tabel 2.7 : Pemetaan Keuangan dilihat Belanja sanitasi perkapita rata-rata dari lima
tahun terakhir hanya sebesar Rp. 12.374,- perkapita pertahun (Bappeda, 2013 )
Berikut Tabel Pemetaan Keuangan menjelaskan tentang keadaan Pendapatan dan Belanja
Sanitasi Daerah Kabupaten Landak :
Tahun
No
Realisasi Anggaran
2009
2010
2011
2012
2013
Rata2
pertumbuhan
Pendapatan
(a.1 + a.2 + a.3)
519.141.422.841
529.324.604.682
637.033.179.503,2
3
a.1
Pendapatan Asli
Daerah (PAD)
6.741.616.280
7.411.788.082
17.026.479.296
20.733.264.835
26.135.758.566,40
3.878.828.457
a.1.1
Pajak Daerah
2.267.236.300
2.044.865.586
11.912.184.300
13.244.417.885
12.152.311.625
2.239.910.460
a.1.2
Retribusi Daerah
1.707.879.980
2.012.046.780
1.719.419.280
1.874.382.000
7.345.095.597,70
1.127.443.124
a.1.3
Hasil Pengolahan
Kekayaan Daerah yang
dipisahkan
16.500.000
Nihil
Nihil
3.000.000.000
3.235.310.474,97
643.762.095
a.1.4
Lain-lain Pendapatan
Daerah yang sah
2.750.000.000
3.394.875.716
3.394.875.716
2.614.464.950
3.403.040.868,73
157.715.184
a.2
Dana Perimbangan
(Transfer)
438.628.228.561
459.277.405.800
503.252.614.187
580.518.196.733
661.869.811.525
44.648.316.593
a.2.1
43.673.218.561
53.932.713.800
37.796.590.187
33.636.877.733
38.991.478.525
4.059.167.213
a.2.2
346.888.010.000
358.090.492.000
403.595.524.000
477.731.189.000
534.166.873.000
37.455.772.600
658.256.833.500
841.669.951.364,40
64.505.705.705
a.2.3
48.067.000.000
47.254.200.000
61.860.500.000
69.150.1300.000
88.711.460.000
128.849.420.000
a.3
Lain-lain Pendapatan
yang Sah
73.771.578.000
62.635.411.000
116.754.086.020,2
3
57.005.371.932
153.664.381.273
19.331.801.868
a.3.1
Hibah
Nihil
Nihil
Nihil
Nihil
Nihil
Nihil
a.3.2
Dana Darurat
Nihil
Nihil
Nihil
Nihil
Nihil
Nihil
a.3.3
8.041.550.000
11.838.530.000
9.861.352.410
9.861.352.410
15.356.650.713
1.463.020.143
a.3.4
54.152.028.000
34.362.274.000
22.324.366.810,23
Nihil
Nihil
6.365.532.238
a.3.5
8.078.000.000
Nihil
26.659.000.000
27.230.800.000
84.077.800.000
15.199.960.000
a.3.6
Dana Penyesuaian
Tunjangan
Kependidikan
Nihil
8.889.825.000
39.715.796.000
17.905.570.000
54.229.930.560
9.068.021.112
a.3.7
3.500.000.000
7.544.782.000
Nihil
Nihil
Nihil
808.956.400
a.3.8
Tunjangan Profesi
Pendidik/Guru
Nihil
Nihil
8.993.170.800
Nihil
Nihil
1.798.634.160
a.3.9
Dana Tambahan
Penghasilan Guru
Nihil
Nihil
9.200.400.000
Nihil
Nihil
1.840.080.000
a.3.10
Nihil
Nihil
Nihil
2.007.649.522
Nihil
401.529.904
564.984.501.000
552.574.409.000
609.951.510.338,3
6
706.893.194.072,28
895.497.723.433,96
68.584.662.887
b.1
Belanja Tidak
Langsung
196.980.379.836,54
273.771.789.000
314.765.772.259,3
6
356.909.542.045,28
377.411.352.228,96
36.086.194.478
b.1.1
Belanja pegawai
164.310.527.036,54
205.114.249.000
251.052.842.183,5
8
282.217.277.045,28
338.160.192.228,96
34.769.933.038
b.1.2
Bunga
Nihil
389.999.000
2.300.277.777,78
324.000.000
1.404.000.000
395.255.556
b.1.3
Subsidi
Nihil
Nihil
Nihil
Nihil
Nihil
Nihil
b.1.4
Hibah
650.000.000
33.102.040.000
30.014.992.298
44.490.605.000
7.290.000.000
8.768.121.000
b.1.5
Bantuan sosial
3.800.000.000
4.960.000.000
2.470.660.000
2.362.860.000
3.530.360.000
519.428.000
b.1.6
1.000.000.000
1.000.000.000
Nihil
Nihil
Nihil
b.1.7
Bantuan keuangan
25.819.852.800
27.805.500.000
27.527.000.000
26.114.800.000
25.626.800.000
435.740.000
b.1.8
1.400.000.000
1.400.000.000
1.400.000.000
1.400.000.000
1.400.000.000
b.2
Belanja Langsung
347.815.898.249,46
278.819.665.000
295.185.738.079
349.983.652.027
518.086.371.205
47.853.341.241
b.2.1
Belanja pegawai
43.988.555.800
42.854.156.650
24.993.189.700
21.301.700.000
26.631.100.000
4.537.371.160
b.2.2
101.260.808.062,46
107.831.414.890
121.481.996.979
131.358.398.527
163.430.463.940
12.433.931.176
b.2.3
Belanja modal
202.566.534.387
128.117.048.125
148.710.551.400
196.323.553.500
328.024.807.265
39.981.551.828
Pembiayaan
27.654.855.245
23.249.804.013
11.373.035.435,13
70.636.360.572,28
53.827.772.069,56
11.852.665.027
Surplus / (Defisit)
Anggaran
(25.654.855.245)
(23.249.804.013,46)
27.081.669.164,13
(48.636.360.572,28)
(53.827.772.069,56)
Tahun
No
Rata2
pertumbuhan
SKPD
2009
2010
PU-CK
Nihil
802.890.000
805.860.000
978.673.000
1.592.807.000
157.983.400
1.a
Investasi
Nihil
802.890.000
805.860.000
978.673.000
1.592.807.000
157.983.400
1.b
Operasional /
Pemeliharaan (OM)
Nihil
Nihil
Nihil
2011
2012
Nihil
2013
Nihil
Nihil
KLH
85.600.000
Nihil
Nihil
207.340.000
240.565.000
30.993.000
2.a
Investasi
85.600.000
Nihil
Nihil
182.590.000
203.840.000
23.648.000
2.b
Operasional /
Pemeliharaan (OM)
Nihil
Nihil
Nihil
24.750.000
36.725.000
2.395.000
Dinkes
Nihil
52.500.000
Nihil
82.625.000
147.300.000
18.960.000
Investasi
Nihil
52.500.000
Nihil
Nihil
3.a
Nihil
10.500.000
Operasional /
Pemeliharaan (OM)
Nihil
Nihil
Nihil
Nihil
22.500.000
Bappeda
Nihil
Nihil
Nihil
Nihil
Nihil
Nihil
4.a
Investasi
Nihil
Nihil
Nihil
Nihil
Nihil
Nihil
4.b
Operasional /
Pemeliharaan (OM)
Nihil
Nihil
Nihil
Nihil
Nihil
Nihil
1.980.672.000
379.014.400
3.b
Belanja Sanitasi
(1+2+3+n)
85.600.000
Pendanaan Investasi
Sanitasi Total
(1a+2a+3a+na)
85.600.000
855.390.000
855.390.000
805.860.000
1.268.638.000
805.860.000
1.243.888.000
1.921.447.000
24.750.000
59.225.000
4.500.000
367.169.400
10
Pendanaan OM
(1b+2b+3b+nb)
Nihil
Nihil
Nihil
11
Belanja Langsung
347.815.898.249,46
278.819.665.000
295.185.738.079
349.983.652.027
518.086.371.205
47.853.341.241
0,0002
0.003
0,002
0,003
0,003
0,0002
0,9
0,9
0,02
Nihil
Nihil
NIhil
0,019
0,02
0,0002
12
13
14
Sumber
6.895.000
Tabel 2.7
Belanja Sanitasi Perkapita Kabupaten Landak Th. 2009 2013
Tahun
No
Deskripsi
Rata-rata
2009
2010
2011
2012
2013
Total
Belanja
Sanitasi Kabupaten /
Kota
85.600.000
855.390.000
Jumlah Penduduk
325.771
330.884
336.080
341.356
346.715
4.189
262,76
2.585
2.398
3.716
5.713
1.090
805.860.000
1.268.638.000
1.980.672.000
379.014.400
Tabel 2.8
Tabel Peta Perekonomian Kabupaten Landak Tahun 2009 2013
Deskripsi
2009
1
2010
2011
2012
2013
2.671.28
2.961.04
3.324.72
3.340.536,95
3.355.468,22
4.209.458,10
4.440.507,33
4.659.916,58
4.854.255,80
4.934.455,20
5,01
6,99
6,01
6,01
3,27
Perumusan tujuan, kebijakan, dan strategi penataan ruang untuk wilayah yang
direncanakan merupakan langkah awal dalam tahap penyusunan rencana tata ruang wilayah
kabupaten. Rumusan tujuan, kebijakan, dan strategi penataan ruang ini didasarkan karakteristik
tata ruang wilayah kabupaten (potensi yang dimiliki serta permasalahan yang dihadapi dalam
pengembangan wilayah sebagaimana telah dibahas sebelumnya) yang dipertajam dengan aspirasi
pemangku kepentingan berkenaan dengan keadaan yang diinginkan pada masa mendatang.
Karenanya, aspek kebijaksanaan pembangunan, baik di tingkat nasional, provinsi, sampai kepada
kebijaksanaan pembangunan kabupaten harus dipertimbangkan dalam perumusan tujuan dan
konsep penataan ruang.
Tujuan Penataan Ruang Wilayah Kabupaten Landak
Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Landak yang merupakan matra ruang dari kebijakan
pembangunan daerah (rencana pembangunan jangka panjang daerah) Kabupaten Landak, harus
mengacu pada RTRWN dan RTRWP Kalimantan Barat. Dengan demikian, tujuan penataan
ruang wilayah Kabupaten Landak harus selaras dengan visi dan misi pembangunan daerah baik
dalam kaitannya dengan pembangunan daerah Kabupaten Landak maupun dalam kedudukannya
sebagai bagian dari wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Visi dari Kabupaten Landak adalah : Masyarakat Kabupaten Landak yang Cerdas
dan Berdaya Saing pada Tahun 2015
.
Visi tersebut dijabarkan dengan misi yaitu : ( Lihat di BAB I, sub BAB 1.2.3 ; Visi & Misi
Kabupaten Landak ).
(3) Strategi dalam rangka Pengelolaan Sumber Daya Alam yang Berwawasan
Lingkungan, meliputi :
a. Mengoptimalkan pemanfaatan ruang budidaya.
b. Mengendalikan kegiatan yg berpotensi merusak lingkungan.
c. Melakukan konservasi pada daerah resapan air & kawasan lindung.
d. Mengembangkan & Melesatarikan kawasan-kawasan wisata.
Peta 2.2
Rencana Pusat Layanan Kab. Landak
Pusat
Pelayanan
Lokal
KEC. MENYUKE
Pusat
Pelayanan
Lokal
KEC. NGABANG
KEC. SENGAH TEMILA
Pusat
Pelayanan
Kawasan
KEC. MANDOR
Pusat
Pelayanan
Lokal
Pusat
Kegiatan
Wilayah
Pusat
Pelayanan
Kawasan
KEC. JELIMPO
Peta 2.3
Rencana Pola Tata Ruang Kab. Landak
SATUAN
2007
2008
2009
Jumlah Penduduk
Jiwa
321.575
327.712
331.171
Penduduk Miskin
24,95
18,65
15,48
Penduduk Miskin
Jiwa
86.300
66.000
55.830
Tahun
67,72
64,98
65,22
91,45
91,45
91,48
HDI/IPM
66,43
66,74
67,21
Milyar Rp
1.397,28
1.457,21
1.525,25
5,13
4,29
3,27
Jiwa
5.388
6.198
7.171
IPM Kabupaten Landak mengalami peningkatan dari 66,43 pada tahun 2007 menjadi
67,21 pada tahun 2009. Berdasarkan kategorinya IPM Kabupaten Landak termasuk dalam
kelompok sedang (51-79) yang berarti pemerintah daerah sudah memperhatikan pembangunan
sumber daya manusianya.
Upaya-upaya yang telah dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten Landak sejak tahun 20062011 dalam bidang pelayanan umum diprioritaskan pada urusan pendidikan, kesehatan dan
pembangunan infrastruktur berupa jalan dan jembatan. Sedangkan urusan pelayanan lainnya
berupa pengembangan pertanian, pembinaan keagamaan, kependudukan dan catatan sipil,
kegiatan sosial dan pariwisata.
Tabel 2.9
Fasilitas Pendidikan yang Tersedia di Kab. Landak
Kecamatan
(1)
TK
SD
SLTP
Negeri
Swasta
Negeri
Swasta
Negeri
Swasta
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
Sebangki
17
Ngabang
Sengah Temila
61
60
11
Mandor
34
Menjalin
28
Mempawah Hulu
41
Menyuke
37
Meranti
16
Kuala Bahe
29
Air Besar
36
Sompak
13
Jelimpo
30
Banyuke Hulu
15
Jumlah
2010
15
417
13
52
48
2009
12
417
13
43
47
2008
13
403
13
42
49
Tabel 2.9
Fasilitas Pendidikan yang Tersedia di Kab. Landak
Kecamatan
(1)
SMA/SMK
AKADEMI
UNIVERSITAS
Negeri
Swasta
Negeri
Swasta
Negeri
Swasta
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
Sebangki
Ngabang
Sengah Temila
Mandor
Menjalin
Mempawah Hulu
Menyuke
Meranti
Kuala Bahe
Air Besar
Sompak
Jelimpo
Banyuke Hulu
Jumlah
2011
23
26
2010
22
26
2009
21
24
Tabel 2.10
Fasilitas Kesehatan yang ada di Kabupaten Landak
Fasilitas Kesehatan
Satuan
2007
2008
2009
RSUD
Unit
Rumah Dokter
Buah
15
15
16
Pukesmas
Unit
73
84
88
Puskesmas Keliling
Unit
18
19
19
Dokter Umum
Orang
18
23
25
Dokter Gigi
Orang
14
16
Bidan
Orang
95
102
125
Tahun
67,72
64,98
65,22
Tenaga Kesehatan
Selain itu, fasilitas yang sangat dibutuhkan lainnya yaitu Tenaga Kesehatan yang dimiliki
Kabupaten Landak saat ini terdiri dari 16 buah rumah Dokter , 5 buah rumah Dokter Gigi, 33
buah rumah Paramedis dan 3 buah Mess Paramedis. Dilihat dari kunjungan pasien ke Puskesmas
di tahun 2010, 88.753 Kunjungan Rawat Jalan Umum, 2.466 Kunjungan Rawat Jalan Gigi dan
11.226 Kunjungan KIA.
Tingkat Kesejahteraan masyarakat juga menjadi hal yang perlu untuk diperhatikan dalam
kehidupan sosial masyarakat. Untuk dapat melihat tingkat kesejahteraan masyarakat di
Kabupaten Landak, dapat digunakan data jumlah penduduk miskin sebagaimana tersaji dalam
Tabel 2.11. berikut ini.
Tabel 2.11
Jumlah Penduduk Miskin Per Kecamatan
Jumlah Penduduk
No
Jumlah Penduduk
Kecamatan
Miskin ( KK )
Miskin ( Jiwa )
Sebangki
947
4.123
Ngabang
202
847
Jelimpo
114
455
Sengah Temila
2.236
8.394
Mandor
1.265
4.969
Menjalin
204
816
Mempawah Hulu
765
2.372
Sompak
363
1.168
Menyuke
128
501
10
Banyuke Hulu
73
327
11
Meranti
125
487
12
Kuale Behe
113
395
13
Air Besar
583
1.672
JUMLAH
7.118
26.526,10
Tabel 2.12
Jumlah Rumah Per Kecamatan
Jumlah Penghuni
No
Kecamatan
Jumlah Rumah
Sebangki
3.655
17.455
Ngabang
14.445
65.267
Jelimpo
5.756
24.434
Sengah Temila
12.836
55.868
Mandor
7.401
29.965
Menjalin
4.048
19.462
Mempawah Hulu
5848
34.232
Sompak
2.969
14.227
Menyuke
5.911
26.673
10
Banyuke Hulu
2.588
12.458
11
Meranti
1.939
9.472
12
Kuale Behe
2.830
14.237
13
Air Besar
4.655
22.965
JUMLAH
74.881
346.715,00
( Jiwa )
A. Dasar Hukum
Pokok :
1. UU No. 32 Th. 2004 tentang Pemerintahan Daerah,
2. PP No. 42 Th. 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah,
3. Permendagri No. 57 Th. 2007 tentang Juknis Penataan OPD.
Tambahan :
1. UU No. 17 Th. 2003 tentang Keuangan Negara,
2. UU No. 33 Th. 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pusat dan Daerah,
3. UU No. 01 Th. 2004 tentang Perbendaharaan Negara,
4. UU No. 16 Th. 2006 tentang Sistem Penyuluhan Pertanian, Perikanan dan Kehutanan,
5. UU No. 23 Th. 2006 tentang Administrasi Kependudukan,
6. UU No. 25 Th. 2007 tentang Penanaman Modal,
7. UU No. 24 Th. 2007 tentang Penanggulangan Bencana,
8. UU No. 52 Th. 2009 tentang Perkembangan Kependudukan dan Pembangunan
Keluarga Berencana,
9. PP No. 32 Th. 2004 tentang Pedoman Satuan Polisi Pamong Praja,
10. PP No. 58 Th. 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah,
11. PP No. 73 Th. 2005 tentang Kelurahan,
12. PP No. 38 Th. 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan antara Pemerintah
Daerah Provinsi dan Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota,
13. PP No. 19 Th. 2008 tentang Kecamatan,
14. PP No. 37 Th. 2007 tentang Pelaksanaan UU No. 23 Th. 2006 tentang Administrasi
Kependudukan,
15. PP No. 06 Th. 2010 tentang Satuan Proses Pamong Praja,
16. Permendagri No. 64 Th. 2007 tentang Pedoman Organisasi dan Tata Kerja
Inspektorat Propinsi dan Kabupaten / Kota,
17. Permendagri No. 46 Th. 2008 tanggal 22 Oktober tentang Pedoman Organisasi dan
Tata Kerja Badan Penanggulangan Bencana Daerah,
18. Permendagri No. 20 Th. 2008 tentang Pedoman Penyelenggaraan Pelayanan Terpadu
Satu Pintu,
19. Permendagri No. 20 Th. 2008 tentang Pedoman Organisasi dan Tata Kerja Unit
Pelayanan Perizinan Terpadu di Daerah,
20. Keppres No. 34 Th. 2003 tentang Kebijakan Nasional di Bidang Pertanahan (ada 9
kewenangan di bidang pertanahan yang diserahkan ke daerah),
21. KepmenPAN No. 13/KEP/M.PAN 1/2003 tentang Pedoman Umum Perkantoran
Elektronis Lingkup Intranet di Lingkungan Instansi Pemerintah,
22. Inpres No. 03 Th. 2006 tentang Paket Kebijakan Perbaikan Iklim Investasi ,
23. Keputusan Gubernur Kalbar Nomor 860 tahun 2006 tentang Penetapan Kab/Kota
Percontohan bagi Pembentukan dan Pengembangan Sistem Penyelenggaraan
Pelayanan terpadu Satu Pintu (PPTSP) di Kalimantan Barat,
24. Surat Menteri Dalam Negeri Nomor 200/690/SJ tanggal 15 Maret 2004 hal
Kelembagaan Kesatuan Bangsa dan Politik di daerah.
B.
Struktur
I.
Staf Ahli :
1. Staf Ahli Bidang Hukum dan Pemerintahan
2. Staf Ahli Bidang Ekonomi dan Pembangunan
3. Staf Ahli Bidang Kemasyarakatan dan SDM
A. Asisten Pemerintahan ;
1) Bagian Pemerintahan Umum
2) Bagian Pertanahan
3) Bagian Hukum & HAM
A. Badan :
1) Inspektorat Kabupaten
2) Badan Perencanaan Pembangunan Daerah
3) Badan Ketahanan Pangan dan Pelaksanaan Penyuluhan
4) Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana
5) Badan Pemberdayaan Masyarakat & Pemerintahan Desa
6) Badan Lingkungan Hidup
7) Badan Kepegawaian, Pendidikan & Pelatihan
8) Badan Kesatuan Bangsa, Politik & Perlindungan Masyarakat
B. Kantor :
DPRD
Sekretaris Daerah
Staf Ahli
Asisten I
Pemerintahan dan Hukum
Bagian
Pemerintahan
Bagian
Hukum
..
Bagian
Pembangu
nan
Bagian
Perekonomia
n & SDA
Bagian
Kesejahteraan
Rakyat
Bagian
Ketahanan
Pangan
Bagian
Humas &
Protokol
Bagian
Organisasi dan
Tata Laksana
Inspektorat Kabupaten
Kantor
Kesatuan Bangsa dan Politik
Dinas
Pendidikan
Badan
Perencanaan Pembangunan Daerah
Badan
Lingkungan hidup
Dinas
Kesehatan
Dinas
Perhubungan, Komunikasi dan
Informatika
Dinas
Kependudukan dan Catatan Sipil
Badan
Kepegawaian, Pendidikan & Pelatihan
Asisten III
Administrasi dan Umum
Asisten II
Perekonomian dan Kesra
Badan
Pemberdayaan Masyarakat & Pemerintahan Desa
Kantor
Perpustakaan, Arsip & Dokumentasi
Daerah
Kantor
Kebersihan & Pertamanan
Dinas
Pekerjaan Umum & Perumahan
Dinas Koperasi, Perindustrian dan
Perdagangan,
Dinas
Pertanian
Dinas
Perkebunan & Kehutanan
Dinas
Pertambangan & Energi
Kecamatan
Badan
Pemberdayaan Perempuan & Keluarga Berencana
Desa
Keterangan:
Garis Komando
Garis Koordinasi
Garis Pertanggungjawaban
Badan
Pelaksana Penyuluhan & Ketahan Pangan
Dinas
Sosial & Tenaga Kerja
Dinas
Pendapatan Daerah
Sekretaris DPRD