Banjir merupakan salah satu penyebab utama terganggunya aktifitas manusia. Banyak
masyarakat yang mengeluhkan jika banjir datang, aktifitas jalanan akan lumpuh total. Februari
lalu diberitakan di http://jatim.metrotvnews.com/ bahwa hujan yang terjadi selama tiga jam telah
mampu mengakibatkan banjir setinggi 50 cm merendam Jalan Sukomanunggal, Surabaya.
Selama musim hujan, bulan januari-februari, hampir setiap hari genangan air selalu ditemukan di
jalanan kota Surabaya. Tidak jarang genangan air tersebut dapat merendam kurang lebih hingga
kedalaman 1 meter dari permukaan jalan seperti yang terjadi di Jalan Simo Katrungan
Kidul pada tanggal 19 Januari lalu. Menurut masyarakat Surabaya, banjir
yang terjadi pada tahun 2015 merupakan banjir terparah dan sering terjadi
dibanding tahun-tahun sebelumnya (dikutip di http://www.tempo.co/)
Banjir dapat terjadi disebabkan karena intensitas hujan yang tinggi dan meluapnya air
sungai yang mengelilingi Surabaya. Penyebab ini juga diperparah dengan sampah yang
menghambat saluran drainase sehingga aliran air juga ikut terhambat. Kepala Dinas Pekerjaan
Umum Bina Marga dan Pematusan (DPUBMP) Pemkot Surabaya, Erna Purnawati, menyatakan
Pemkot Surabaya sudah melakukan berbagai persiapan yang maksimal untuk mengatasi masalah
banjir di Surabaya. Seperti tersedianya 45 pompa air di seluruh penjuru kota, 5 bozem, dan 7
bozem mini. Namun fasilitas ini dirasa kurang mampu menghadapi banjir apabila masyarakat
sendiri masih sering membuang sembarangan terutama di saluran perairan kota. Tidak jarang
ditemukan pompa air yang tersangkut oleh sampah sehingga tidak berfungsi maksimal.
Bayangkan saja dalam sehari ampah yang dihasilkan oleh masyarakat kota Surabaya
diperkirakan seberat 150 ton. Jika sampah ini tidak dikelola dengan baik maka akan menjadi
masalah besar.
Untuk mengatasi banjir di kota Surabaya memang perlu dilakukan berbagai upaya dan
gerakan yang tujuannya memberikan ruang untuk tempat aliran air ketika musim hujan telah tiba.
Beberapa upaya yang bisa dilakukan antara lain ialah dengan pembuatan 1000 biopori yang
ditempatkan di beberapa jalan utama kota Surabaya yang berpotensi dilanda banjir dan
pembebasan sungai dari berbagai macam sampah melalui aksi susur sungai dan normalisasi
mangrove di pantai timur Surabaya (Pamurbaya). Upaya mengedukasi masyarakat juga penting
sebagai komponen utama pelaku perubahan lingkungan. Aksi pawai sungai dan kampanye
melalui media sosial diharapkan menyadarkan masyarakat Surabaya untuk mulai peduli dan
memperhatikan sampah yang dibuang sehingga tidak menghambat aliran perairan kota.
Deskripsi kegiatan:
1. Gerakan 1000 biopori
Gerakan 1000 biopori ini adalah salah satu upaya yang dilakukan Sobat Bumi Surabaya untuk
mengurangi dan mencegah terjadinya banjir di ruas-ruas jalan kota Surabaya. Persiapan acara
akan dimulai pada bulan Oktober. Sedangkan kegiatan akan dilaksanakan selama 5 bulan, yakni
November Maret dengan estimasi minimal 1 bulan sekali diadakan penanaman biopori. Setiap
bulannya kami merencanakan akan membuat 200 biopori di jalanan kota Surabaya yang
berpotensi terjadi banjir. Kami berharap aksi ini tidak hanya menjadi aksi Sobat Bumi Surabaya
saja, tetapi menjadi bagian gerakan berbagai komunitas lingkungan dan pemerintah Surabaya
untuk serius mencegah terjadinya bajir pada tahun 2016.
Sasaran dan target kegiatan
Kegiatan ini ditujukan untuk masyarakat Surabaya, komunitas lingkungan, pemerintahan, dan
jalanan kota Surabaya. Target kegiatan ini adalah penanaman 1000 biopori yang dilakukan oleh
Sobat Bumi Surabaya dengan dibantu berbagai pihak terkait.
pembersihan sungai dari sampah dan komitmen masyarakat sekitar untuk tidak membuang
sampah ke sungai melalui pemberian tanda tangan.
3. Sedekah Bumi
Sedekah Bumi merupakan kegiatan yang berhubungan dengan memungut sampah. Terdiri dari 2
acara, yaitu Normalisasi Mangrove Pamurbaya dan Aksi Pungut Sampah di areah-area cfd (car
free day). Normalisasi Mangrove Pamurbaya (Pantai Timur Surabaya) merupakan langkah
kongkrit Sobat Bumi Surabaya untuk peduli terhadap pesisir pantai Surabaya agar terbebas dari
sampah.
Sasaran dan target kegiatan
Kegiatan ini ditujukan untuk mangrove Pamurbaya, masyarakat dan wisatawan ecowisata
mangrove, komunitas lingkungan, dan pemerintahan kota Surabaya. Target kegiatan ini adalah
pembersihan mangrove dari sampah.
4. Amazing Race
Pada akhir kegiatan Surabaya Bebas Banjr akan diadakan Amazing Race, yaitu acara
perlombaan yang mengharuskan peserta (tim) sampai lebih dahulu ke finish. Selama perjalanan
disediakan pos-pos yang berisi tantangan yang wajib diselesaikan oleh masing-masing tim
sehingga dapat memperoleh petunjuk ke pos selanjutnya. Pos-pos akan tersebar luas di beberapa
lokasi di Surabaya. Peserta dilarang menggunakan angkutan pribadi. Esensi dari kegiatan ini
adalah sebagai edukasi terhadap masyarakat tentang lingkungan dan kondisi Surabaya.
Anggaran Kegiatan:
No Peralatan
Satuan
Gerakan 1000 Biopori
1. Bor LRB
10 buah
2. Linggis
10 buah
3. Pipa paralon PVT 4 dim
5 meter
4. Semen
5 sak
5. Pasir
5 sak
6. Kawat beton
20 rol
SUBTOTAL
Susur dan Pawai Sungai
1. Penyewaan kapal
5 buah
2. Pelampung
40 buah
2. Benih ikan mas
10 liter
3. Tong sampah
10 buah
4. Spanduk
2 buah
5. Banner
2 buah
6. Papan kampanye
10 buah
7. ATK (spidol, lakban, dll)
SUBTOTAL
Sedekah Bumi Remove! (Resik-Resik Mangrove)
1. Penyewaan kapal+solar
5 buah
2. Pelampung
40 buah
2. Sertifikat
50 buah
3. Jaring ikan
10 buah
5
Karung sampah
50
6. Konsumsi peserta
100
SUBTOTAL
TOTAL
Harga
Jumlah
Rp 300.000,00
Rp 40.000,00
Rp 25.000,00
Rp 75.000,00
Rp 15.000,00
Rp 50.000,00
Rp 3.000.000,00
Rp 400.000,00
Rp 125.000,00
Rp 375.000,00
Rp
75.000,00
Rp 1.000.000,00
Rp 4.975.000,00
Rp 250.000,00
Rp 10.000,00
Rp 25.000,00
Rp 50.000,00
Rp 100.000,00
Rp 50.000,00
Rp 30.000,00
Rp 1.250.000,00
Rp 400.000,00
Rp 250.000,00
Rp 500.000,00
Rp 200.000,00
Rp 100.000,00
Rp 300.000,00
Rp 100.000,00
Rp 3.100.000,00
Rp 600.000,00
Rp 10.000,00
Rp 3.000,00
Rp 20.000,00
Rp 5.000,00
Rp 7.000,00
Rp 3.000.000,00
Rp 400.000,00
Rp 150.000,00
Rp 200.000,00
Rp 250.000,00
Rp 700.000,00
Rp 4.700.000,00
Rp 12.775.000,00