Jambu mete (Anacardium occidentale L.) merupakan tanaman tropis yang berasal
dari pegunungan di Benua Amerika dan dapat tumbuh subur di Indonesia. Pada tahun
2003 luas areal jambu mete di Indonesia telah mencapai 581.641 ha dengan total
produksi 112.509 ton (Sulistyawati dan Mulyati, 2009). Klasifikasi tanaman jambu mete
(Anacardium occidentale L.) sebagai berikut:
Kingdom : Plantae
Subkingdom : Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
Super Divisi : Spermatophyta (Menghasilkan biji)
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Ordo : Sapindales
Family : Anacardiaceae
Genus : Anacardium
Species : Anacardium occidentale L.
(Saragih, 1994)
B. Etnobotani Tanaman Jambu Mete (Anacardium occidentale L.)
Jambu Mete (Anacardium occidentale L.) yang berasal dari Brazil tenggara ini sering
dimanfaatkan biji, buah, daun, akar dan kulit batangnya oleh masyarakat. Di Indonesia
kulit batang pohon jambu mete juga digunakan sebagai obat kumur dan sariawan
(Prihatman, 2000).
C. Aktivitas Biologis Tanaman jambu Mete (Anacardium occidentale L.)
Akinpelu (2001) melaporkan bahwa kulit Anacardium occidentale L. Memiliki
aktivitas antimikroba spektrum luas. Asam anakardat yang berfungsi sebagai
antimikroba, antiinflamasi, antimulosidal, antioksidan dan menghambat aktivitas
beberapa enzim seperti xantin oksidase, lipooksigenase, siklooksigenase, dan lain-lain
terdapat dalam kulit batang tanaman suku Anacardiaceae. Pada tanaman Anacardium
occidentale, keberadaan asam anakardat selain pada kulit batang juga terdapat pada gigi
dan getahnya (Veriony dkk, 2011).
DAFTAR PUSTAKA