Anda di halaman 1dari 2

Penyusunan Biaya dan Manfaat Pengendalian Penyakit (Lampiran analisis

ekonomi)
Asumsi yang digunakan dalam penyusunan program pengendalian penyakit hog
cholera di Kabupaten Lembata:
1. Populasi babi tahun 2011 (tahun pertama) adalah 4729 ekor dengan asumsi kelahiran 6
ekor/tahun.
2. Prevalensi kejadian penyakit menurun setiap tahunnya karena adanya pengendalian.
Mortalitas kasus hog cholera 80% pada tahun pertama dan menurun setiap tahunnya
karena adanya pengendalian penyakit. Diperoleh data:
Tahun
Angka
Preval
Jumlah babi
Mortalitas(%)
Jml babi mati
kekelahiran
ensi
80
1891
1
4729
1773
50%
70
1291
2
4611
2074
40%
50
1078
3
5395
2832
30%
3. Program vaksinasi hog cholera untuk babi dilakukan setiap tahun dengan biaya
10000/ekor.
4. Penyakit hog cholera menyebabkan penurunan tersedianya protein hewani per tahun.
Asumsi dana yang didapatkan dari setiap ekor adalah Rp. 1.500.000,Tahun
Jumlah
babi Kerugian akibat kematian karena penyakit
ke
yang mati
Hog cholera (Rp)
1
1891
2,836,500,000.00
2
1291
1,936,500,000.00
3
1078
1,617,000,000.00

Perhitungan nilai NPV, B/C ratio, dan IRR:


Suatu proyek dapat diterima apabila PVB > PVC atau NPV positif. Pada
perhitungan analisa ekonomi, Discount Factor yang digunakan adalah 10% diperoleh
nilai NPV sebagai berikut:
NPV = PVB PVC
= 1345683696 - 1080561908
= 265.121.788
Suatu proyek dapat diterima apabila PVB > PVC atau dengan kata lain NPV
bernilai positif. Net Present Value ini memberikan gambaran tentang jumlah
keuntungan yang diperoleh dari proyek dalam ukuran nilai sekarang. Dalam proyek ini,
NVP telah memenuhi syarat sehingga proyek dapat diterima.
Suatu proyek dapat diterima apabila nilai B/C ratio lebih besar dari 1.
B/C = PVB/PVC
= 540.123.966.9/ 356.785.124
=1,5
Dalam proyek ini, B/C ratio telah memenuhi syarat sehingga proyek dapat
diterima. Suatu proyek dapat diterima apabila B/C ratio lebih besar dari 1.B/C ratio

merupakan kriteria yang sangat berguna dalam menentukan urutan prioritas proyek.
Pada proyek ini, setiap 1 rupiah yang dikeluarkan untuk program pengendalian akan
menghasilkan keuntungan sebesar 1,5 rupiah. Hal ini menandakan bahwa proyek ini
dapat memberi keuntungan bila dilakukan.
Internal rate of return/IRR adalah discount rate atau (i) bernilai PVB=PVC. IRR
diperoleh dengan mencoba discount rate secara berulang-ulang sampai didapatkan
discount rate yang membuat PVB=PVC. IRR merupakan kriteria yang lebih disukai
daripada kriteria lain, karena menggambarkan persentase tingkat pengembalian yang
diperoleh (rate of return). Nilai IRR dari proyek ini yaitu 11%.Nilai IRR lebih tinggi dari
nilai discount rate (10%), sehingga proyek ini memenuhi syarat dan dapat diterima.

http://elysusanti-vet.blogspot.com/2013/05/contoh-analisa-ekonomi-akibat.html

Anda mungkin juga menyukai