Diajukan kepada :
dr. B. Susanto Permadi, Sp.PD
Disusun oleh :
Diphda Satria Risolawati
Universitas Muhammdiyah
Semarang
BAB I
Pendahuluan
Perumusan Masalah
Tujuan
Manfaat
Manfaat teoritis
Referat ini diharapkan dapat menjadi
salah satu informasi seluruh tenaga
kesehatan maupun mahasiswa di bidang
kesehatan tentang decomp cordis
Manfaat praktis
Memberikan informasi tentang definisi,
etiologi, macam, patogenesis, diagnosis,
pencegahan, dan pengobatan pada
decomp cordis terhadap angka mortalitas
dan morbiditas
BAB II
TINJAUAAN PUSTAKA
Insidensi
Etiologi
Etiologi
2.
3.
Diagnosis
Kriteria Framingham.
Kriteria Major
Paroksimal noktunal dispnea
Distensi vena leher
Ronki paru
Kardiomegali
Edema paru akut
Gallop S3
Peninggian tekanan vena jugularis
Refluks hepatojugular
Kriteria Minor
Edema ekstremitas
Batuk malam hari
Dispnea deffort
Hepatomegali
Efusi pleura
Penurunan kapasitas vital 1/3 dari normal
Takikardia (>120/menit.)
Major atau minor
Penurunan BB > 4.5 kg dalam 5 hari pengobatan.
Diagnosis Decomp ditegakkan minimal ada 1
kriteria major dan 2 kriteria minor.
AHA Guidelines
EKG:
Foto thoraks
Hasil Laboratorium
hiponatremi
hipokalemi/kalium normal/hiperkalemi pada
tahap lanjut
BUN meningkat
kreatinin meningkat
urine pekat, berat jenis meningkat, natrium
menurun
Alkali fosfatase meningkat
SGPT meningkat
AST meningkat
Emergency Transthoracic
Echocardiography
Definisi
Gagal jantung kiri di gambarkan sebagai
ketidakmampuan dari ventrikel kiri untuk
menyalurkan kebutuhan darah yang
dibutuhkan oleh jaringan tubuh.
Gagal jantung kiri lebih sering ditemui,
terutama pada orang yang sudah berusia
lanjut. Penyebab utamanya adalah gangguan
dari arteri koronaria atau akibat dari tekanan
darah yang tinggi
Regurgitasi katup
Pressure overload:
Hipertensi sistemik
Obstruksi aliran
Loss of muscles:
(conective tissue)
(alcohol,cobalt,Doxorubicin)
Restricted Filling:
Pathophysiology
Perubahan Hemodynamic
Perubahan Neurohormonal
Perubahan Hemodynamic
Perubahan Neurohormonal
N/H changes
Sympathetic activity
HR , contractility,
Arteriolar constriction
vasoconst. V return,
filling
O2 consumption
Renin-Angiotensin
Aldosterone
Vasoconstriction
Vasopressin
Same effect
Same effect
interleukins &TNF
Apoptosis
Vasoconstriction VR
After load
Endothelin
after load
Perubahan tingkat
Cellular
Perubahan terhadap respon Ca+2.
Perubahan pada reseptor
adrenergic
Perubahan pada kontraktilitas
protein
Program kematian cell (Apoptosis)
Peningkatan jumlah jaringan
fibrous
Iskemia miokard
Hypertensi
Aorta stenosis atau aortic incompetence
Mitral incompetence
Faktor Resiko
Hipertensi
Merokok
Obesitas
Alkohol
Kadar lemak tinggi
Intake garam berlebih
Penyakit katup jantung
Penyakit jantung kongenital
Kardiomiopati
Anemia
Penyakit ginjal
Gejala Klinis
Pada anamnesa didapatkan
Gejala non-spesifik
Mudah lelah
Kepala terasa pusing
Nyeri perut
Malaise
Wheezing
Mual-mual
Cardiomyopathy
Valvular heart disease
Pengguna Alcohol
Hipertensi
Angina
Pernah mengalami infark miokard
Penyakit jantung Familial
Pemeriksaan Fisik
EKG LVH
Prognosis
Decompensatio
Cordis
Kanan
Decomp kanan
Disebabkan backward Failure jantung kiri
Penyebab lainnya disebabkan oleh:
Emboli pulmonale
Infark ventrikel kanan
Mitral stenosis
Biasanya muncul dengan:
ascites,
kongesti hepar,
kardiak sirosis
pitting edema,
Diagnosis banding
Penyakit Pericardial
Penyakit hati
Sindroma nefrotik
Protein losing enteropathy
Laboratorium
Anemia
Hyperthyroid
Chronic renal insuffiency, kelainan
elektrolit
Pre-renal azotemia
Hemochromatosis
Electrocardiogram
Old MI or recent MI
Arrhythmia
Cardiomyopathy
tachycardia
LBBB membantu dlm manajemen th/
Foto thoraks PA
TERAPI
Perawatan
Edukasi
Diet
Hentikan rokok
Hentikan alkohol pada kardiomiopati
Aktivitas fisik
GGB hindari penerbangan panjang
Vaksinasi influensa dan pneumokokus
bila mampu
Kontrasepsi non hormonal pada gagal
jantung sedang berat, dosis rendah
masih diperbolehkan
Angiotension Reseptor
Blocker (ARB)
Keuntungan menggunakan
golongan ARB :
Angiotensin Converting
Enzyme (ACEI)
menghambat perubahan angiotensin I
menjadi angitensin II terjadi vasodilatasi
dan penurunan sekresi aldosteron.
Vasodilatasi akan menurunkan tekan
darah.
Penurunan sekresi aldosteron
menyebabkan ekskresi air dan natrium
dan retensi kalium.
Inhibition
versus Enalapril in Heart
Failure
30 agustus 2014, British Heart
Foundation
ACE-inhibitor
DIURETIK
Furosemid:
Menurunkan preload
Golongan tiazid: HCT, indapamid
Diuretics
Cortex
Medulla
Loop of Henle
Thiazides
Menghambat transport aktif
pada korteks bagian
ascending dari ansa henl
K-sparing
Mengabat penyerapan Na
pada tubulus distal
Loop diuretics
Menghambat pertukaranCl-Na-K
Pada segmen Ansa henle
Collecting tubule
B-bloker
Digitalis
Asal:
Prototipe: Digoksin
Farmakodinamik:
Inotropik positif
Kronotropik negatif
Dromotropik negatif
Aritmogenik
Depolarisasi
membran
Kanal Ca++
terbuka
Na intrasel
Na+/Ca++
exchanger
KONTRAKTILITAS
Ca intrasel
Sarcoplasmic
reticulum
Ca++-induced
Ca++ release
kronotropik (-)
Atrium
Nodus AV
Ventrikel/Purkinje
Otomatisitas
Konduktivitas
--
Masa refreakter
-- /
kronotropik negatif
Efek simpatis:
Menurunkan
tonus simpatis
Sensitivitas jantung terhadap NE
Mengurangi impuls eferan simpatis (dosis <)
kronotropik negatif
Pada
aritmogenik
Efek Farmakodinamik
1. Efek langsung:
Inotropik positif
Perbaikan kontraktilitas
Curah jantung
Bendungan paru
sesak napas berkurang
Intoksikasi
PENYEBAB INTOKSIKASI
Dosis terlalu besar
Hipokalemia/hiperkalemia
Hiperkalsemia
Hipomagnesemia
Iskemia miokard
Hipertiroid
Gejala intoksikasi
Terapi
Indikasi
Fibrilasi/flutter atrium
Takikardi supraventrikel paroksismal
Gagal jantung (terutama bila takikardi)
Kontraindikasi
Blokade AV
Bradikardi berat
Wolf-Parkinson-White (WPW) syndrome
Takikardi ventrikel, fibrilasi ventrikel
Kardiomiopati hipertropik obstruktif
Gagal ginjal (digoksin: perlu penyesuaian dosis)
Hipotiroidisme