PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Percepatan pertumbuhan penduduk di dunia, terutama di
indonesia pada sektor transportasi dapat dirasakan dampaknya
terhadap kehidupan. Kota besar sebagai pusat perekonomian suatu
daerah menjadikan sebagian besar aktifitas manusia berada di kota.
Mobilitas yang tinggi juga berpengaruh terhadap kebutuhan akan
kendaraan. Kemudahan dalam kepemilikan kendaraan bermotor,
menjadikan volume kendaraan bermotor meningkat.
Peningkatan tersebut sebanding dengan semakin banyaknya
emisi yang dihasilkan oleh kendaraan bermotor. Salah satu gas
pencemar yang dihasilkan oleh kendaraan bermotor adalah logam
berat berupa Pb (timah hitam) yang berbahaya bagi kesehatan.
Logam Pb banyak digunakan sebagai bahan pengemas, saluran air,
alat-alat rumah tangga dan hiasan. Dalam bentuk oksida timbal
digunakan sebagai pigmen/zat warna dalam industri kosmetik dan
glace serta indusri keramik yang sebagian diantaranya digunakan
dalam peralatan rumah tangga. Banyaknya kegiatan yang
menggunakan Pb sebagai bahan sampingan, menyebabkan limbah
yang dihasilkan juga meningkat. Pencemaran yang diakibatkan oleh
Pb dapat terjadi di tanah, air maupun udara.
Pencemaran Pb dalam tanah, akan masuk ke manusia melalui
sistem pencernaan. Pencemaran yang berada di udara dapat masuk
melalui saluran pernapasan, serta melalui saluran pencernaan. Hal itu
dapat terjadi ketika manusia mengkonsumsi makanan yang dijual
bebas di tepi jalan. Pb yang mencemari badan air, dapat terakumulasi
di dalam tubuh biota perairan, saat biota perairan dikonsumsi oleh
manusia, maka Pb juga masuk ke dalam tubuh manusia.
Cemaran Pb yang terus-menerus terakumulasi didalam tubuh
manusia dapat menyebabkan penyakit antara lain: gangguan pada
ginjal, sistem reproduksi, penyakit kronik pada sisten syaraf, serta
gangguan paru-paru. Jaringan lunak pada tubuh yang dapat
BAB II
TEORI
A. Definisi
Timbal (Pb) yang sering kita kenal dengan nama timah hitam,
dalam bahasa ilmiahnya dinamakan plumbum. Timbal (Pb) termasuk
dalam kelompok logam berat golongan IVA dalam Sistem Periodik
Unsur kimia mempunyai nomor atom 82 dengan berat atom 207,2,
berbentuk padat pada suhu kamar, bertitik lebur 327,4 0C dan
memiliki berat jenis sebesar 11,4/l. logam timbale Pb adalah jenis
logam bewarna coklat kehitaman dan mudah dimurnikan. Pb jarang
ditemukan di alam dalam keadaan bebas melainkan dalam bentuk
senyawa dengan molekul lain,misalnya dalam bentuk PbBr2 dan
PbCl2. Dalam pertambangan, logam ini berbentuk sulfide logam (PbS)
yang sering disebut galena. Timbale banyak digunakan dalam insuatri
misalnya sebagai zat tambahan bahan bakar, pigmen timbale dalam
cat yang merupakan penyebab utama peningkatan kadar Pb di
Lingkungan.
B. Sumber Bahan Pencemar
Sumber timbal yang mencemari lingkungan dapat berasal dari gas
pembakaran bahan aditif bensin dari kendaraan bermotor yang terdiri
dari tetraetil Pb dan tetrametil Pb, Industri baterai, pembakaran arang,
penambangan timbal. Timbal juga bersumber dari perairan yang
mengandung logam berat Pb.
C. Dampak Terhadap Lingkungan
Emisi Pb ke udara dapat berupa gas atau partikel sebagai hasil
samping pembakaran yang kurang sempurna dalam mesin kendaraan
bermotor. Semakin kurang sempurna proses pembakaran dalam mesin
kendaraan bermotor, maka semakin banyak jumlah Pb yang akan
di emisikan ke udara. Senyawa PbBrCl 2 yang e r d a p a t d a l a m
k e n d a r a a n b e r m o t o r merupakan senyawa yang berbahaya bagi
kesehatan.
lewat urin atau feses karena sebagian terikat oleh protein, sedangkan
sebagian lagi terakumulasi dalam ginjal, hati, kuku, jaringan lemak dan
rambut.
Pb dapat bersifat kronis dan akut. Toksisitas akut dapat terjadi
jika Pb masuk kedalam tubuh seseorang melalui makanan atau gas Pb
dalam waktu yang relative pendek dengan dosis atau kadar yang
relative tinggi. Gejala dqan tanda- tanda klinis akibat paparan Pb
secara akut bisa menimbulkan beberapa gejala antara lain:
1. Gangguan gastrointestinal, seperti kram perut, kolik, dan biasanya
diawali dengan sambelit, mual muntah- muntah dan sakit perut yang
hebat.
2. Gangguan neurologi, berupa ensefalopati seperti sakit kepala,
bingung atau pikiran kacau, sering pingsan dan koma.
3. Gangguan fungsi ginjal, oliguria, dan gagal ginjal yang akut bisa
berkembang dengan cepat.
Timbal bersifat kumulatif dalam tubuh. Berikut ini beberapa
efek dari keracunan timbal secara akumulatif pada berbagai organorgan tubuh yaitu :
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Timbal (Pb) yang sering kita kenal dengan nama timah hitam,
dalam bahasa ilmiahnya dinamakan plumbum. Pb jarang ditemukan di
alam dalam keadaan bebas melainkan dalam bentuk senyawa
dengan molekul lain,misalnya dalam bentuk PbBr2 dan PbCl2, dalam
pertambangan, logam ini berbentuk sulfide logam (PbS) yang sering
disebut galena.
Sumber timbal dapat berasal dari pembakaran bensin
kendaraan bermotor yang mengandung tetraetil Pb dan tetrametil PB,
penambangan Pb, dan perairan yang tercemar PB. Dampak Pb
terhadap lingkungan, apabila mencemari udara dapat berbahaya bagi
manusia apabila masuk kedalam tubuh manusia terutama melewati
inhalasi. Apabila mencemari air akan mengganggu kehidupan biota
air, terutama pada ikan Pb akan berakumulasi dalam tubuh ikan yang
10
11
DAFTAR PUSTAKA
Bangun, Julius marnus. 2005. Kandungan Logam Berat Timbale (Pb) Dan
Cadmium (Cd) Dalam Air, Sedimen Dan Organ Tubuh Ikan Sokang
(Triacanthus Niehofi) Di Perairan Ancol, Teluk Jakarta. Skripsi.
Fakultas Perikanan Dan Ilmu Kelautan. Institute Pertanian Bogor
Gusnita, Dessy 2012. Pencemaran Logam berat Timbal (Pb) di Udara
dan Upaya Penghapusan Bensin Bertimbal. Berita Dirgantara
Vol: 13 (3): 96-101
Priadie, bambang, 2012. Teknik Bioremediasi Sebagai Alternatif Dalam
Upaya Pengendalian Pencemaran Air. jurnal ilmu lingkungan,
Volume 10.
Rahmayani, Rina Evi. 2007. Hubungan Lama Paparan Dan Masa Kerja
Dengan Knsentrasi Timbale Dalam Darah Kondektur Angkota Jalan
Raya Di Ambarawa. Skripsi. Fakultas Kesehatan Masyarakat .
Universitas Muhammadiyah Semarang
12
13