Kelompok 5
Abdul Syaid Ishak
Amirul Kurniawan
Kiki Fatmawati Pakaya
Sitti Rahmawaty Asiku
A. Konsep
Medik
1. Definisi
(hiperparatiroidisme tersier)
3.
Etiologi
1. Primer (sekresi PTH tidak sesuai )
Adenoma (tersering > 80 %)
Hiperplasi
-mungkin familial
-mungkin disertai dengan neoplasia endokrin
multiple
-mungkin familial dan disertai dengan kalsium
urin rendah (hiperkalsemi hipokalsiurik familial)
kira kira 50% tanpa gejala
4.
Patofisolog
i
Hiperparatiroidisme dapat bersifat primer (yaitu yang disebabkan
oleh hiperplasia atau neoplasma paratiroid) atau sekunder,
dimana kasus biasanya berhubungan dengan gagal ginjal kronis.
Hiperparatiroidisme ditandai oleh kelebihan PTH dalam sirkulasi.
PTH terutama bekerja pada tulang dan ginjal. Dalam tulang, PTH
meningkatkan resorpsi kalsium dari limen tubulus ginjal. Dengan
demikian mengurangi eksresi kalsium dalam urine. PTH juga
meningkatkan bentuk vitamin D3 aktif dalam ginjal, yang
selanjutnya memudahkan ambilan kalsium dari makanan dalam
usus. Sehingga hiperkalsemia dan hipofosatmia kompensatori
adalah abnormlitas biokimia yang dideteksi melalui analisis
darah. Konsentrasi PTH serum juga meningkat. ( Rumahorbor,
Hotma,1999)
5. Manifestasi klinik
Pasien mungkin tidak atau mengalami tanda tanda dan
gejala akibat terganggunya beberapa sistem organ.
Gejala apatis
keluhan mudah lelah
kelemahan otot
mual, muntah
hipertensi dan aritmia jantung dapat terjadi; semua ini
6.
Komplikasi
peningkatan ekskresi kalsium dan fosfor
Dehidrasi
batu ginjal
hiperkalsemia
Osteoklastik
osteitis fibrosa cystica
7. Pemeriksaan
Penunjang
Laboratorium:
8. Penatalaksanaan
B. Konsep Keperawatan
Pengkajian
1.
Identitas
Nama
Umur : Bisa terjadi pada semua kalang umur terutama pada
wanita yang berumur 50 tahun keatas mempunyai resiko yang
lebih besar 2 kali dari pria.
Jenis kelamin : Terjadi pada laki-laki dan perempuan
Agama dan suku bangsa
2. Keluhan Utama
Sakit kepala, kelemahan, lethargi, dan kelelahan otot
Gangguan pencernaan seperti mual, muntah, anoreksia,
obstipasi, dan nyeri lambung yang akan disertai penurunan
berat badan.
Depresi
Nyeri tulang dan sendi
Pemeriksaan fisik
Breath (B1) :
Gejala: nafas pendek, dispnea nocturnal paroksimal, batuk
Bladder (B4)
Gejala: penurunan frekuensi urine, obstruksi traktus urinarius,
Diagnosa
Keperawatan
1. Risiko cedera berhubungan dengan
demineralisasi tulang yang mengakibatkan fraktur
patologi.
2.Gangguan eliminasi urine berhubungan dengan
keterlibatan ginjal sekunder terhadap
hiperkalsemia, dan hiperfosfatemia.
3. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari
kebutuhan tubuh berhubungan dengan anoreksia
dan mual
4.Konstipasi berhubungan dengan efek merugikan
dari hiperkalsemia pada saluran gastrointestinal.