Pendahuluan
1.1
Latar Belakang
Saat ini banyak terjadi perubahan gaya hidup dan pola makan pada masyarakat.
Perubahan pola makan ini menyebabkan masyarakat banyak mengkonsumsi makanan yang
berkadar lemak tinggi sehingga dapat mengganggu kesehatan dan menyebabkan
hiperlipidemia. (Dinayanti, Tezza. 2010)
Hiperlipidemia adalah peningkatan konsentrasi semua lipid dalam plasma meliputi
trigliserida, kolesterol, dan lain-lain. (Dorland, Newman W.A, et al, 2006). Peningkatan
kadar kolesterol dalam sirkulasi dapat menyebabkan penimbunan di dinding dalam pembuluh
darah yang dikenal sebagai plak. Proses penimbunan plak dapat mengakibatkan
aterosklerosis yang merupakan penyebab dari penyakit jantung koroner yang dapat
mengkibatkan kematian. (Dinayanti, Tezza. 2010)
Saat ini terdapat berbagai jenis obat untuk pengobatan hiperlipidemia. Walaupun efektif,
tetapi obat-obatan tersebut masih terlalu mahal bagi sebagian masyarakat dan dianggap
memiliki berbagai efek samping sehingga sebagian orang lebih memilih menggunakan obatobat tradisional karena dinilai relatif lebih murah dan kurang memiliki efek samping.
(Dinayanti,
Tezza. 2010).
Salah satu jenis tanaman obat yang berpotensi sebagai antioksidan alami adalah
temulawak (Curcuma Xanthoriza Roxb) yang termasuk dalam famili Zingiberaceae, rimpang
temulawak mengandung kurkuminoid, komponen utama kurkuminoid temulawak yaitu
kurkuminoid dan des metoksikurkumin (Purseglove et al, 1981). ekstrak etanol air dari kunyit yang
mengandung 10% kurkumin dapat menghambat oksidasi LDL atau lipoprotein densikis
rendah
1. Dapat mengetahui dan memahami bahwa Temulawak dapat digunakan sebagai obat
herbal antihiperlipidemia
BAB II
Pembahasan
2.1 Kerangka Konsep
HIPERLIPIDEMIA
DISLIPIDEMIA
Genetik
1. Hiperkolesterolemia
2. Hipertrigliseridemia
Jenis Kelamin
Usia
Penyakit
hati
Gagal
ginjal
Sindroma
Diabetes
melitus
Hipertensi
obstruktif
Asupan
Aktivitas
Hipotiroid
Merokok
Alkohol
makan
fisik
kronik
Nefrotik
3. Hipo-HDL
4. Hiper-LDL
5. Dislipidemia campuran
TIDAK
OBESITAS
OBESITAS
(Anonim. 1995 : 3)
Kerajaan : Plantae
Divisio : Magnoliophyta
Kelas : Liliopsida
Ordo : Zingiberales
Familia : Zingiberaceae
Subfamilia : Zingiberoideae
Genus : Curcuma
Spesies : Curcuma xanthorhiza L. (Rahmat Rukmana, 1995 : 7).
b. Diskripsi
(Anonim, 2012)
BAB III
Penutup
3.1 Kesimpulan
Berdasarkan dari data di atas menunjukan bahwa temulawak dapat digunakan sebagai
antihiperlipid karenna dapat menurunkan kolestrol dalam darah.
Daftar Pustaka
1.
Aisyah Tri Septiana, Hidayah Dwiyanti, Deddy Muchtadi, Franssiska Zakariya. 2006.
Penghambatan Oksidasi LDL Dan Akumulasi Kolestrol Pada Makrofag Oleh Ekstrak
Temulawak (Curcuma xanthoriza Roxb). Bogor. Jurnal Teknologi dan Industri Pangan,
Vol XVII No 3 Th 2006
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
Kamala, krishnaswamy. 2007. Tumeric Th salt of the Oritient is the spice of Live. New
Delhi : Allied Publisher
10. Laurentina,yustiana. 2012. Dislipidemia Pada Obesitas Dan Tidak Obesitas Di RSUP
DR. Kariadi Dan Laboratorium Klinik Kota Semarang. Semarang: Universitas
Diponegoro
11. Mueller.markus,Mechler.ernst.2005.Medical plants in tropical countries.USA: thieme
12. Nida Auliya
Karima.
2012.
PENGARUH
EKSTRAK
ETANOL RIMPANG
Lipoprotein Liperoxidation Dalam : Function Foods : The Consumer, The Products and
The Evidence . 111 115. M. J. Sandler and M. Saltmarsh (Eds) The Royal Society of
Chemistry. Cambrige.
17.
Oral Administration of
Pakistan Journal
18. Sri.Haryanto, Nugroho. 2005 . Sehat dan Bugar secara alami.Bogor : Wisma hijau
19.
20.
21.
22.
23.