Anda di halaman 1dari 2

ETIKA DALAM BERMASYARAKAT

Etika secara umum dapat dirumuskan sebagai suatu batasan yang menilai tentang baik
salah atau benar dan baik atau buruk suatu tindakan. Etika adalah pagar yang mengatur
pergaulan manusia dalam suatu masyarakat. Tanpa etika, kita akan dicap sebagai orang yang
tidak tahu bertatakrama. Oleh karena itu, etika sangat penting bagi kehidupan bermasyarakat.
Etika bermayarakat memiliki tiga hal yang harus terus diamalkan: (1) saling tolongmenolong; (2) saling mengingatkan; (3) bersikap toleran. Hal tersebut adalah dasar penerapan
etika dalam bergaul di masyarakat. Selain itu, etika juga mempunyai kepentingan sendiri
untuk menciptakan pergaulan yang harmonis di tengah masyrakat plural. Secara lebih khusus
pentingnya etika dalam bermasyarkat adalah sebagai berikut:
Etika dapat membuat seorang manusia besikap empati
Etika membuat seorang manusia memanfaatkan waktu sebaik-baiknya dan
menghargai kehidupannya
Etika memberikan self control bagi manusia agar dapat menyadari apa yang sedang ia
lakukan dan tahu apa yang seharusnya dilakukan
Etika mengajarkan agar manusia dapat mawas diri artinya manusia memperhitungkan
apa yang akan dilakukannya dan bagaimana pandangan orang lain terhadap
perilakunya.
A. Hukum Perdata
Kumpulan aturan-aturan hukum yang mengatur tingkah laku setiap individu terhadap
individu lain yang berkaitan dengan hak dan kewajiban yang timbul dalam pergaulan
masyarakat maupun pergaulan dalam keluarga. Kesimpulannya hukum perdata adalah hukum
yang mengatur hubungan antar individu dalam masyarakat luas. Hukum perdata dalam arti
luas meliputi semua hukum privat materil dan dapat juga dikatakan sebagai lawan dari
hukum pidana. Hukum perdata dibedakan menjadi dua (dua), yaitu hukum perdata material
dan hukum perdata formal. Pengaturan mengenai kepentingan-kepentingan perdata subjek
hukum diatur dalam hukum perdata material sementara pengaturan mengenai cara seseorang
mempertahankan haknya apabila hendak dilanggar oleh orang lain diatur dalam hukum
perdasta formal.

B. Hukum Pidana

Hukum yang mengatur tentang pelanggaran-pelanggaran dan kejahatan-kejahatan


terhadap kepentingan umum, perbuatan pelanggaran dan kejahatan tersebut diancam dengan
hukuman yang merupakan penderitaan atau siksaan bagi yang bersangkutan.
Unsur-unsur peristiwa pidana dapat ditinjau dari dua segi, yaitu segi subjektif dan segi
objektif..
Dari segi subjektif adalah perbuatan yang dilakukan seseorang secara salah, unsur-unsur
kesalahan sipelaku itulah yang mengakibatkan terjadinya peristiwa pidana. Dari segi objektif
adalah berkaitan dengan tindakan, peristiwa pidana adalah perbuatan melawan hukum yang
sedang berlaku, akibat perbuatan itu dilarang dan diancam dengan hukuman. Suatu peristiwa
agar dapat dikatakan sebagai suatu peristiwa pidana harus memnuhi syarat-syarat seperti
berikut :
1.

Harus ada suatu perbuatan, yaitu kegiatan yang dilakukan oleh seseorang atau
sekelompok orang.

2.

Perbuatan harus sesuai sebagaimana yang dirumuskan dalam undangundang.


Pelakunya harus telah melakukan suatu kesalahan dan harus mempertanggungjawabkan
perbuatannya.

3.

Harus ada kesalahan yang dapat dipertanggungjawabkan. Jadi perbuatan itu memang
dapat dibuktikan sebagai suatu perbuatan yang melanggar ketentuan hukum.

4.

Harus ada ancaman hukumannya. Dengan kata lain, ketentuan hukum yang dilanggar
itu mencantumkan sanksinya.

Kepentingan umum yang dimaksud adalah badan peraturan perundangan negara seperti
negara, lembaga negara, pejabat negara, pegawai negeri, undang-undang, peraturan
pemerintah,dan sebagainya,kepentingan hukum setiap manusia misalnya jiwa, tubuh,
kemerdekaan,kehormatan, dan harta benda.

Sumber :
-

http://yeremiateraa.blogspot.com/2010/11/pentingnya-etika-bermasyarakat.html
https://dewimanroe.wordpress.com/2013/05/11/hukum-perdata/
https://tiarramon.wordpress.com/2013/05/13/hukum-pidana-2/

Anda mungkin juga menyukai