Anda di halaman 1dari 11

Rekonsiliasi

Fiskal
Laporan R/L

Definisi Penghasilan (Pasal 4 Ayat (1)


UU KUP
Setiap

tambahan kemampuan ekonomis yg


diterima / diperoleh WP.
Baik yg berasal dari Indonesia maupun luar
Indonesia
Yg dpt dipakai utk konsumsi atau utk
menambah kekayaan WP yg bersangkutan.
dgn nama & dlm bentuk apapun

No

Other Comprehensive
Entitas
Konvensional
Entitas Syariah
Keterangan
Income

Surplus revaluasi aset Surplus revaluasi aset


tetap
tetap

Keuntungan
atau Keuntungan
atau
kerugian aktuarial
kerugian aktuarial

Keuntungan
atau
kerugian
kurs
penjabaran
laporan
keuangan entitas asing

Keuntungan
atau
kerugian
dari
aset
keuangan
tersedia
untuk dijual

Bagian
efektif
dari
keuntungan
atau
kerugian lindung nilai
arus kas

Keuntungan
atau
kerugian
kurs
penjabaran
laporan
keuangan entitas asing

Saat ini entitas


syariah
tidak
diizinkan untuk
melakukan
transaksi
lindung nilai.

Obyek Pajak Umum (Ps. 4 Ayat (1))


No

Jenis Obyek Ph.

No

Jenis Obyek Ph.

Penggantian/ imbalan berkenaan dgn


pekerjaan/jasa yg diterima/ diperoleh

Keuntungan krn pembebasan utang,


kecuali sampai dgn jumlah tertentu

Hadiah dari undian atau pekerjaan atau


kegiatan, dan penghargaan

Keuntungan
asing

Laba usaha

Selisih lebih karena penilaian kembali


aktiva

Keuntungan karena penjualan


karena pengalihan harta

atau

Premi asuransi

Penerimaan kembali pembayaran pajak


yg tlh dibebankan sbg biaya &
pembayaran tamb.pengembalian pajak

Iuran yang diterima atau diperoleh


perkumpulan dari anggotanya yang
terdiri
dari
Wajib
Pajak
yang
menjalankan usaha atau pekerjaan
bebas

Bunga termasuk premium, diskonto, &


imbalan krn jaminan pengembalian
utang

Tambahan kekayaan neto yang berasal


dari penghasilan yang belum dikenakan
pajak

Dividen, dgn nama & dlm bentuk


apapun,
termasuk
dividen
dari
perusahaan asuransi kepada pemegang
polis, & pembagian SHU koperasi

Penghasilan dari usaha berbasis syariah

Royalti/imbalan atas penggunaan hak

Imbalan bunga sebag. dimaksud dalam


Undang-Undang
yang
mengatur
mengenai KUP

Sewa & penghasilan lain sehubungan

Surplus Bank Indonesia

selisih

kurs

mata

uang

PENGHASILAN YANG DIKENAKAN PPH FINAL


Jenis Penghasilan

Dasar Hukum

Tarif

Bunga Deposito

PP 131 Th 2000

20%

Penjualan saham bursa

PP 41 Th 1994 stdtd
PP 14 Th 1997

0,1% dari nilai transaksi


0,5% dari nilai saham
saat penawaran perdana

Bunga dan Diskonto


Obligasi

PP 6 Th 2002

15% bagi WPDN


20% bagi WPLN

Diskonto SPN

PP 27 Tahun 2008

20% dari diskonto

Transaksi Derivatif
berupa kontrak berjangka

PP 17 Tahun 2009

2,5% (dua koma lima


persen) dari margin
awal

Pengalihan hak atas


tanah dan bangunan

PP 71 Thn 2008

5% dari jumlah bruto.


1% utk RS/RSS oleh
perush. Real estat

Sewa Tanah dan


Bangunan

PP 29 Th 1996 stdtd
PP 5 Th 2002

10% dari jumlah bruto

lanjutan
Jenis Penghasilan

Dasar Hukum

Tarif

Pengh. Jasa Konstruksi

PP 51 Th 2008
jo. PP 40 Th.
2009

Pelaksanaan : 2% , 3%,
4%
Perencanaan: 4%, 6%
Pengawasan : 4%, 6%

Dividen yang diterima oleh


WPOP

PP 19 Tahun 2009

10%

Uang Pesangon dan Tebusan


Pensiun

PP 68 Th 2009

Pesangon :
0-50 jt : 0%
50-100 jt
>50 : 5%
100-500
>500 :25%

Pensiun
0-50 : 0%
:5%

: 0%
: 10%

:15%

Bunga Simpanan Anggota


Koperasi

PP 15 Tahun 2009

240 rb
>240 rb

Hadiah Undian

PP 132 Th. 2000

25% dari hadiah

Revaluasi aktiva tetap

PMK
132/PMK/03/200
0

10% dari sisa lebih (NP


NB)

Jasa Pelayaran dalam Negeri

KMK

1,2% dari jumlah bruto

Non Obyek Pajak (Ps. 4 Ayat (3))


No

Uraian

No

Uraian

Bantuan/sumbangan, termasuk zakat yang diterima


oleh badan amil zakat/lembaga amil zakat yg
dibentuk/disahkan oleh pemerintah & yg diterima
oleh penerima zakat yg berhak atau sumb.
keagamaan yg sifatnya wajib bagi pemeluk agama
yg diakui di Indonesia, yg diterima oleh lemb.
keagamaan
yang
dibentuk/disahkan
oleh
pemerintah & yg diterima oleh penerima sumb. yg
berhak

Penghasilan dari modal yang ditanamkan oleh dana


pensiun sebagaimana dimaksud ada huruf g, dalam
bidang-bidang tertentu yang ditetapkan dengan
Keputusan Menteri Keuangan

Harta hibahan yang diterima oleh keluarga sedarah


dalam garis keturunan lurus satu derajat, badan
keagamaan, badan pendidikan, badan sosial
termasuk yayasan, koperasi, atau orang pribadi
yang menjalankan usaha mikro dan kecil

Bagian laba yang diterima atau diperoleh anggota


dari perseroan komanditer yang modalnya tidak
terbagi
atas
saham-saham,
persekutuan,
perkumpulan,
firma,
dan
kongsi,
termasuk
pemegang unit penyertaan kontrak investasi
kolektif

Warisan

Penghasilan
yang
diterima
atau
diperoleh
perusahaan modal ventura berupa bagian laba dari
badan
pasangan
usaha
yang
didirikan
&
menjalankan usaha atau kegiatan di Indonesia

Harta termasuk setoran tunai yg diterima oleh


badan sbg pengganti saham atau sbg pengganti
penyertaan modal

Beasiswa yang memenuhi persyaratan tertentu


yang ketentuannya diatur lebih lanjut dengan atau
berdasarkan PMK

Penggantian/imbalan sehubungan dgn pekerjaan


/jasa yang diterima atau diperoleh dalam bentuk
natura dan/atau kenikmatan dari Wajib Pajak atau
Pemerintah, kecuali yang diberikan oleh bukan
Wajib Pajak, Wajib Pajak yang dikenakan pajak
secara final atau Wajib Pajak yang menggunakan
norma penghitungan khusus (deemed profit)

Sisa lebih yg diterima/diperoleh badan atau


lembaga nirlaba yg bergerak dlm bid. pendidikan
dan/atau bidang penelitian & pengembangan, yg
telah terdaftar pada instansi yang membidanginya,
yg ditanamkan kembali dlm bentuk sarana &
prasarana kegiatan pendidikan dan/atau penelitian
dan pengembangan, dalam jangka waktu paling
lama 4 (empat) tahun sejak diperolehnya sisa lebih
tersebut

Dividen/bagian laba yg diterima/diperoleh perseroan

Bantuan

atau santunan

yang dibayarkan

oleh

BAGAIMANA MENGHITUNG DASAR PENGENAAN PAJAK


..?
OBYEK PAJAK UMUM
PENGHASILAN
Rp. 1.030.000.000

BIAYA-BIAYA
Rp. 1.000.000.000

LABA BERSIH
Rp 30.000.000

OBYEK PAJAK FINAL


NON OBYEK PAJAK

DEDUCTIBLE
NON DEDUCTIBLE

PROSES REKONSILIASI

PENGHASILAN
obyek pajak umum
Rp. 1.010.000.000

BIAYA
deductible
Rp. 860.000.000

LABA BERSIH
Rp 150.000.000

BAGAIMANA MENGHITUNG DASAR PENGENAAN PAJAK


..?
OBYEK PAJAK UMUM
PENGHASILAN
Rp. 1.030.000.000

BIAYA-BIAYA
Rp. 1.000.000.000

LABA BERSIH
Rp 30.000.000

OBYEK PAJAK FINAL


NON OBYEK PAJAK

DEDUCTIBLE
NON DEDUCTIBLE

PROSES REKONSILIASI

PENGHASILAN
obyek pajak umum
Rp. 1.010.000.000

BIAYA
deductible
Rp. 860.000.000

LABA BERSIH
Rp 150.000.000

BAGAIMANA MENGHITUNG DASAR PENGENAAN PAJAK


..?
OBYEK PAJAK UMUM
PENGHASILAN
Rp. 1.030.000.000

BIAYA-BIAYA
Rp. 1.000.000.000

LABA BERSIH
Rp 30.000.000

OBYEK PAJAK FINAL


NON OBYEK PAJAK

DEDUCTIBLE
NON DEDUCTIBLE

PROSES REKONSILIASI

PENGHASILAN
obyek pajak umum
Rp. 1.010.000.000

BIAYA
deductible
Rp. 860.000.000

LABA BERSIH
Rp 150.000.000

KPP Pratama Bantul


0274 - 368510

Anda mungkin juga menyukai