Subjek Pajak
WP Dalam Negeri dan BUT
WP Luar Negeri
Tarif
20%
20% atau sesuai tarif P3B
Bunga dari deposito/ tabungan/ SBI sepanjang jumlah deposito/ tabungan/ SBI tidak lebih
dari Rp7.500.000,00 dan bukan merupakan jumlah yang dipecah-pecah;
Bunga diskonto yang diterima atau diperoleh bank yang didirikan di Indonesia atau cabang
bank luar negeri di Indonesia;
Bunga deposito/tabungan/diskonto SBI yang diterima atau diperoleh Dana Pensiun yang
pendiriannya telah disahkan oleh Menteri Keuangan sepanjang dananya diperoleh dari
sumber pendapatan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 29 Undang-Undang Nomor 11 Tahun
1992 tentang Dana Pensiun;
Bunga tabungan pada bank yang ditunjuk Pemerintah dalam rangka pemilikan rumah
sederhana dan sangat sederhana, kaveling siap bangun untuk rumah sederhana dan sangat
sederhana, atau rumah susun sederhana sesuai dengan ketentuan yang berlaku, untuk dihuni
sendiri.
Pembebasan PPh yang bersifat final dapat diberikan dengan penerbitan Surat Keterangan Bebas atas
penghasilan berupa bunga deposito dan tabungan serta diskonto SBI yang diterima atau diperoleh
dana pensiun yang pendiriannya telah disahkan oleh Menteri Keuangan sepanjang dananya diperoleh
dari sumber pendapatan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 29 Undang-Undang Nomor 11 Tahun
1992 tentang Dana Pensiun dan perubahannya.
Contoh Pemotongan PPh atas Penghasilan Bunga Tabungan:
Ana memiliki tabungan di PT Bank Mandiri Cabang Jakarta dengan saldo rata-rata bulan September
2013 adalah Rp. 450.000.000, 00. Bunga yang diberikan oleh PT. Bank Mandiri Cabang Jakarta
adalah 9% per tahun. Pembayaran bunga yang dilakukan pada saat jatuh tempo yaitu tanggal 30
September 2013. Bunga yang diterima oleh Ana pada bulan September 2013 adalah sebesar Rp.
3.375.000,00.
Besarnya pemotongan PPh pasal 4 ayat (2) adalah:
20% x Rp. 3.375.000,00 = Rp. 675.000,00
Kewajiban PT Bank Mandiri Cabang Jakarta sebagai pemotong PPh Pasal 4 ayat (2) adalah:
1. melakukan pemotongan PPh Pasal 4 ayat (2) sebesar Rp 675.000,00 dan memberikan bukti
pemotongan PPh Pasal 4 ayat (2) kepada Ana;
2. melakukan penyetoran atas PPh Pasal 4 ayat (2) tersebut paling lambat 10 Oktober 2013;
3. melaporkan pemotongan PPh Pasal 4 ayat (2) atas transaksi tersebut dalam SPT Masa PPh
yang bersifat final Pasal 4 ayat (2) Masa Pajak September 2013 paling lambat tanggal 21
Oktober 2013.