Anda di halaman 1dari 6

AnalisisKerusakanRautPengikatMeja Putar Pada SistemTransportasiAlat Angkat (llham Datta 34-39)

ANALISIS KERUSAKAN BAUT PENGIKAT MEJA PUTAR


PADA SISTEM TRANSPORTASI ALAT ANGKAT
Dham Datta
UPT-LUK. BPP Teknologi,KawasanPUSPIPTEKSerpong

ABSTRAK
ANALISIS KERUSAKAN BAUT PENGIKAT MEJA PUTARPADA SISTEM TRANSPORTASIALAT ANGKAT.
Dalam makalah disajikan suatu hasil analisis kerusakan baut pengikat meja putar yang digunakan pada kendaraan alat angkat berat
atau sebagai sarana alat transportasi pemindah barang dengan daya maksimum 2S ton. Analisis kerusakan baut pengikat meja
putar dilakukan dengan analisis komposisi kimia, hasil uji tarik, kekerasan,permukaan patahan clanstruktur mikro. Hasil analisis
kerusakan menunjukkan bahwa baut tersebut telah mengalarnipatah lelah clanpenyebabkerusakanberawal daTicacat manufaktur
Cacat ini berbentuk lipatan pada permukaan ulir daTi baut yang terjadi pada saat proses pembentukan ulir. Lipatan tersebut
merupakan bagian logarn yang tidak menyatu, sehingga membentuk pusat awal retak. Disamping itu penurunan kekuatan baut
juga dipengaruhi oleh oksidasi clan dekarburisasi ketika dilakukan proses perlakuan panas, sehingga menimbulkan perubahan
sturktur mikro daTi martensit temper menjadi ferit yang kasar dengan kekuatan yang rendah.

ABSTRACT
FAILURE ANALYSIS OF THE BOLT FROM TURN TABLE TIGHTENING
ON THE HEAVY
LIFTING
EQUIPMENT SYSTEM. This paper proVidesthe results of failure analysis of the bolt from the turn table tightening which
usually using on the heavy lifting equipment or as a equipment for the material handling with the maximum load about 25 ton. The
process of the failure analysis from the series of laboratory testing such as chemical composition, tensile testing, hardness,
fracture surface and microstructure. The results of the analysis we see this bolt have suffered fatigue failure and the initiation
cracking from the manufacture defect. This defect in the form like the folding on the screw surface which maybe happen at the
screw forming process. This folding as a part of metal which not bonding together, so could act as a initial crack, and got the
decreasing of the strength too which cause from oxidation and decarburization at the moment of heat treatment process. So this
material got the change in the microstructure, from the martensite temper to the coarse ferrite and finally reduces the strength of
the bolt.

1. PENDAHULUAN
Dalam industri transportasi darat, laut dan udara
penggunaan baut dan mur sangat banyak digunakan,
sebabfungsi daTi baut adalah sebagaialat penyambung
atau pengikat komponen yang satudenganyang lainnya,
agar menjadi satu kesatuan yang kokoh dan terbentuk
sesuai dengan keinginan perancangnya. Teknik
penyambungan dengan menggunakan baut dan mur
relatif lebih aman, karena lebih mudah dipasang dan
dibongkar kembali apabila diperlukan untuk melakukan
hal-hal sepertiperawatan,perbaikandan lain-lain[l].
Pemilihan baut-mur sebagaialat pengikat dalam
industri transportasi, misalnya pacta kapallaut, mobil
ataupun pesawatterbang, harus dilakukan secaracermat
dan seksama untuk mendapatkan mutu atau kekuatan
baut yang sesuai dengan konstruksi yang akan
disambung. Pemilihan ini tentunya hams dilandasi
dengan pengujian dan penelitian agar didapatkan basil
yang optimal. Akan tetapi teknik penyambungandengan
baut walaupun telah melalui pengujian dan penelitian,
penurunan kekuatan tetap saja terjadi pactabagian yang

34

disambung temtama pada daerah lubang dan bagian ulir


daTibaut, hal ini disebabkankarena ulir baut mempakan
bentuk takikan yang dapat memperlemah konstruksi.
Selain itu dalam pembuatan baut, cacat mikro jarang
terdeteksi walaupun telah menggunakan alat uji tanpa
memsak.
Pada penelitian ini dianalisis kemsakan baut
pengikat yang terjadi pada meja putar alat transportasi
pemindahbarang ataukendaraan alat angkatjenis Crane
Drott Cruz (Gambar 1). Baut yang digunakan untuk
mengikat meja putar tersebutberjumlah 36 buah dengan
ukuranM 24 x 70 dankelas mutu (grade) 12.9.Kemsakan
terjadi ketika alat angkat ini digunakan untuk
memindahkan suatu barang seberat 20 ton tiba-tiba
terjatuh dan selumh baut pengikat lepas,ada yang putus,
ada ulimya dol dan adajuga yang bengkok. Pada hat alat
angkat ini barn bemmur sekitar 2 tahun atau sekitar
6000 jam operasi sebelum kemsakan ini terjadi. Untuk
menentukanjenis dan penyebab kemsakan diperlukan
adanya suatu penelitian terhadap baut yang patah,

.
..
2.

J: Mikroskopi dan Mikroanalisis Vol3 No.1 2000

ISSN 1410-5594

Sedangkanuntuk Headed bolt with rolled thread


pembuatanulir bani dikerjakandenganmenggunakan
roda ulir (thread rolled), Adapun tahapanpembuatan
banidan mur dapatdilihatpadaGambar2B[5].

r ;c.Q

~
.."""

0
j

,.,.

-,.,_.

'l'
'.

Gambar I. Model alat angkat daD bentuk meja putar


yang diikat oleh baut daD mur

...~.
melalui serangkaian pengujian yang diadakan di
Laboratoria Uji Konstruksi (UPT -LUK) BadanPengkajian
dan Penerapan Teknologi, Serpong Tangerang. Pacta
penelitian ini, disamping menguji baut yang telah putus,
juga dilakukan pengujian terhadapbautyang masih barn
dan sejenis denganbaut yang digunakan untuk pengikat
meja putar alat angkat tersebut.

TEORI

r':':-l

""."

".'

L~
'. ...,

L- ~.

"..,.-,

"..,.,. ,..

1
,- '

Gambar2B. Tahap-tahapdalam prosespembuatanhaul


danmur.

2.2. PerpatahanPadaBaut.

2.1.ProsesPembuatanBaut-Mur
Material dasar yang digunakan dalam
pembuatantaut dan mur adalahbaja karbon rendahyang
berbentuk gulungan kawat baja batangan. Gulungan
kawat baja ini dilumskan diantara canai yang berputar
kemudian dimasukkan kedalam mesin pemotong untuk
dipotong sesuaidengan ukuran taut dan mur yang telah
ditentukan.
Proses pembuatan taut dengan cold working
dibedakan dalam dua cara (Gambar 2A), yaitu dengan
Machined Bolt, pembuatan ulirbaut dikerjakan dengan
menggunakan mesin butut atau yang sejenisnya.

~100(...,
I.'\IC.~"

...~fOt'

~
{

~. ~t(HIND8(M.1
~

." to"

"a""

./

'o!'c...

""

LI.

0 n--:...J."'I.L:=
~
r ~"'OItla.
-"I'.UOitt alt...IO ./

WII

Perpatahan adalah pemisahan atau pemecahan


suatubenda padat menjadi dua bagian atau lebih akibat
adanyategangan.Prosesperpatahan karena pembelahan
akibat tarik uniaxial secarabertahapmulai dari deformasi
plastik untuk menghasilkan tumpukan dislokasi,
permulaan retak, penjalaranretak dan akhimya patah[3].
Patah dapat digolongkan dalam dua kategori
umUm,yakni patah liat dan patahgetas.Patah liat ditandai
oleh deformasi plastik yang cukup besar, sebelum dan
selanlaprosespenjalaranretak. Pactapemlukaan patahan.
biasanya nampak terjadi deformasi yang cukup besar
Patah getaspactalogam, ditandai denganadanya
kecepatan penja.laran retak yang tinggi, tanpa terjadi
defomllisi awal ataupundeformasinUkro. Bentuk patahan
yang terjadi pactalogam dapat memperlihatkan bebcrdpa
jenis bentuk yang berbeda-beda, tergantung pacta :
temperatur, keadaan tegangan, laju pembebanan,
pengaruh perlakuan panas, bentuk struktur mikro dan
kondisi permukaan[4]. Tahapan-tahapanperkembangan
terjadinya bentuk permukaan patahan berserat, cup &
cone daD .liat, diawali dengan terjadinya penyempitan
dapatitik/ daerahyangtidak stabil,kemudiankekuatannya
akan berkurang akibat adanya pergeseranregangandaD
sebagai kompesasinya ukuran penampang menurun
perlahan-.lahan. Hal ini terjadi, daTi awal pembebanan
hingga bebanmaksimum. Terjadinya penyempitan akibat
beban tarik menimbu.lkankeadaan tegangantiga sumbu.
daD pacta daerah ini (Gambar 3a) komponen tarik
hidrostatik terjadi di sekitar sumbu benda uji yang

merupakanpusat daerahpenyempitan. Selanjutnya


35

AnalisisKerusakanHaut PengikatMejaPutar PadaSistemTransportasiAiatAngkat (llham Hatta 34-39)

terjadi beberapa rongga kecil yang terbentuk pacta


daerah bakal patahan akibat adanya penambahan
regangan (Gambar 3b), danjika pereganganberlangsung
terns, rongga ini bertambah besar daD menjadi satu
dengan retakan pusat (Gambar 3c). Retakan ini
berkembang pacta arab tegak lurns sumbu benda uji,
hingga mencapai permukaan benda uji. Kemudian
merambat disekitar bidang-bidang
geser lokal,
kira-kira 450 terhadap sumbu patahan yang terbentuk
(Gambar 3d), akan tetapi bila rongga-rongga yang
terbentuk tidak beraturan daD perenganganberlansung
terns maka akan terbentuk model patahan yang berserat
(Gambar 3e). Pertumbuhan retakan pacta patah liat
terntama terjadi akibat bergabungnya rongga-rongga
udara dengan bentuk patahan sudut 450 (Gambar 3f).

Gambar 4.

dianalisis.

mendapatkan data hasil penelitian, metoda uji yang


digunakan adalah :
a.

b.

..C

.I

Gambar 3, Tahap.tahap terjadinya

,
patahan pada bRut,

Penggabungan ini terjadi akibat perpanjangan


rongga -rongga danjembatan-jembatanmaterial diantara
rongga-rongga tersebut, Hal ini memungkinkan
pembentukan permukaan patahan yang mengandung
"dimple" diperpanjang, seperti jika terbentuk dari
sejumlah lubang yang kemudian terpisah oleh dinding
tipis, hingga terjadi patahan.
Rongga-rongga yang merupakan sumber dasar dari
patah liat, terbentuk secara heterogen pada sisi-sisi
dimana kesesuaiandeformasi sukar terjadi. Bagian yang
merupakan tempat utama pembentukan rongga adalah
inklusi partikel rasa kedua atau partikel oksida ringan.
Pada pengujian tarik uniaxial rongga-rongga terbentuk
sebelum penyempitan, tetapi setelah penyempitan
terbentuk tegangan tarik hidrostatik semakin besar,
sehingga pembentukan rongga menjadi jauh lebih
jelas[3].

3. BAHAN DAN METODA


Penelitian ini dilakukan di Unit PelaksanaTeknisLaboratoria Uji Konstruksi, Badan Pengkajian dan
Penerapan Teknologi ( UPT -LUK , BPPT). Bahan
penelitian yang digunakan adalah baut pengikat meja
putar mesin pengangkat jenis Crane Drott Cruz
(Gambar I). Dari 36 buah baut pengikat meja putar
tersebut, dipilih 5 buah baut (Gambar 4) sebagaibenda
uji untuk pengujian.
Fokus penelitian ini adalah meneliti secara
seksama bentuk patahan yang terjadi dan penyebab
terjadinya kerusakan pada baut tersebut. Untuk

36

c.

d.

e.

Analisa komposis kimia, untuk menentukan


prosentase kandungan unsur yang terdapat pada
haul tersebut dengan menggunakan alat Atomic
Absorbtion Spectrophotometer (AAS).
Uji fraktografi, untuk menentukanklasifikasi bentuk
permukaan patahan dengan menggunakan stereo
mikroskop atau Scanning Electron Micro,\'cope
(SEM). .
Uji metalografi, untuk menentukan bentuk struktur
mikro potonganmemanjangataumelintang dari bclut,
denganmenggunakan alat mikroskop optik.
Uji kekerasan,untuk menentukankekerasanBrinnel
daTihaul mulai dari lokasi patahan hinggclke bagian
kepala haul, denganmenggtmakan mesin uji FranA'
Finote.~t.
Uji tarik, untuk menentukan kekuatan tarik baut
dengan menggunakan mesin uji tarik Carl.S'chenk
jenis UPM-IOOOkN.

4. BASIL DAN PEMBABASAN


Hasil analisa komposisi kimia terhadap baut
pengikat meja putar yang telah putus clan yang masih
barn disajikan pada Tabell.
Dari basil analisakomposisikimia, nan1pakbahwa
baut meja putar yang patah tersebut terbuat dari bahan
baja karbon rendah (C < 0,45 %), sedangkan unsur Cr,
Cu, dan Mo clanAl yang terdapat pactabaut pengikat ini
walaupun prosentasenya sangat sedikit, berguna untuk
ameningkatkan ketahanan terhadap korosi atmosfir.
Unsur Nb, Sn dan W berguna untuk menghaluskan
butiran stmktur mikro dan meningkatkan kekerasandari
baut.
Hasil pengujian kekerasanBrinnel yang dilakukan
terhadap kelima baut meja putar yang putus dan yang
masihbarn, menunjukkanbahwa nilai kekerasanterendah
adalah 352 HB sedangkan nilai kekerasan tertinggi
mencapai 399 HB. Berdasarkan standar lIS B-I051 [6].
bautdengantingkatkekuatan 12.9mempunyai kekerasan
330 HB .425 HB dengan kekuatan tarik 120 kgf/mm2 .
140 kgf/mm2 .Salah satu kelemahan baut dengan

.l Mikroskopi dan Mikroanalisis

Vol3 No.1 2000


ISSN 141(1-5594

Tabel

Ha.'!il Analisa Komposisi Kimia

kekerasandan kekllatan yang tinggi, bila digunakanpada


bebandinamis tak tentu dapat menimbulkan kegetasan,
terutama terhadapbebanimpak ataubeban tiba-tiba, dan
sangat sensitif terhadap takikan. George E. Dieter,
mengatakan bahwa "Notch .~ensitivity increa.~eL\'
with
tenL\'ileL\'trength.ThuL\"it is possible in certain circum.\'tanceto decreaL\'e
fatigue performance by increa.\'ing
the hardne.~.\'or ten.\'ilestrength material [I].
Hasil an'cllisa visual dan makro fraktogr'cui,
menunjukkan bahwa kelima bautyang patah (Gamb'clr5)
merupakan karakteristik patahan karena lelah. akibat
bebandinamis (beban fluktuasi) yang dialami oleh crane
tersebut pacta saat dioperasikan. Ciri-ciri patah lelah
ditandai oleh 3 tanda khusus[2], yaitu :
Initial crack, daerah ini merupakan awal terjadi
retakan yang disebabkan oleh banyak faktor,
misalnya : inklusi, cacat saat pengerolan, pengaruh
perlakuan panas,dan lain-lain.
Crack Propagation, daerah ini merupakan daerah
penjalaran retak yang ditunjukkan dengan ciri khas

I.

('

Gambar 5. Bentuk pennukaan pataban baut yang dianali.qi!'


( Tanda Panah merupakan retak awal)

pola yang berbentuk garis pantai atau beach mark.",


Pada daerah ini permukaan patahannya agak halus
(."mooth),karena terjadi efek gesekanketika ret,1kan
menjalar,
Re."idualfracture, daerahini mernpakanpatahany,mg
paling terakhir terjadi atauakhir daTisiklus tegangan.
saat penampang yang tersisa tidak mampu lagi
menahanbebanberikutnya, sisa permukaan patahan
ini kelihatan agak k::lsar,akibat bebanyang berlcbi h
(overload),
Dari basil pengujian ilU nampak ballwa bautyang
digunakan untuk pengikat meja putar crane drott cruz
melebihi kekuatan yang seharusnya digunakan pada
konstruksi baja atau peralatan alai berat (heavy equipment), sebabbeban atau gayayang dial ami adalah beban
dinamis. Bentukpennukaanpatahandari kelima bautyang
dianalisis sangatbervariasi (Gambar 5), nampak bahwa
luas daerah penjalaran retak (crack propagation) ada
yang besar dan ada yang kecil .Hal ini menunjukkan
bahwa prosesperambatanretak hingga patah akhir pada
baut berlangsung sangatcepat. Keadaan demikian dapat
disebabkan oleh tingkat tegangan yang terjadi sangat
besar atau kemungkinan adanya cacat pada ulir haul.
Disamping itu kondisi permukaan patahan dari kelima
haul tersebut menunjukkan bentuk patah getas.
Gambar 6, menunjukkan hasil uji tarik tarik terhadaphaul
dengangrade 8.8, bautjenis ini banyak digunakan pada
konstruksi baja daD alai berat, terutama untuk beban
dinamis ataustatis tak tentu. Bentuk permukaan patahan
daTihasil uji tarikbaut grade 8.8 berbentuk cup & cone,
hal ini menunjukkan bahwa baut tersebut cukup liat.
karena nampak adanya perubahan penampang sebelum
terjadi patahan. Pemlukaan patahan yang terjadi baut
dikatakan getas,apabila bentuk pernlukaan patahannya
hampir datar dan balus,akan tetapi dikatakan liat apabila
bentuk permukaan patahannya membentuk sudut yang
mendekati 45 derajatatau 45 derajat. sedangkanbentuk

37

AnalisisKerusakanRaul PengikatMeja Pular PadaSislemTransportasiAlat Angkat (Ilham Hatta 34-39)

akibat proses manufaktur yang kurang sempurna. Pacta


dasarnya pembuatan baut dilakukan dengan proses
machining atau proses cold heading, kedua proses ini

hanya dilakukan pasa suhu ruang. Pacta proses


machining, pembentukan ulir dilakukan dengan
menggunakan mesin bubut atau CNC, sedangkanpacta
prosescold heading,pembentukan ulir dilakukan dengan
menggunakan mesin thread rolling[2].
Perbedaan dati kedua proses pembentukan ini
secaravisual sangatsukar dibedakan,akan tetapi dengan

Gambar 6. Bentuk permukaan patahan baut yang telah


mengalami uji tarik

permukaan patahan cup & cone merupakan bentuk


patahanyang cukup liat[3] .
Hasil uji metalografi yang dilakukan pactabaut
pengikat meja putar crane drott cruz, nampak pacta

Gambar 7. Bentuk struktur mikro baut tersebut


menunjukkan bentuk martensit temper. Struktur ini
biasanya dicapai melalui proses perlakuan panas, yaitu
proses pengerasan (hardening) yang kemudian diikuti
oleh prosestemper.Prosespengerasandilakukan dengan
memanaskan baut tersebut hingga mencapai suhu
austenisasi den kemudian dicelupkan kedalam media
pendingin, seperti oli atauyang lainnya. Setelahdicelup
beberapa saat lamanya hingga kondisi baut tersebut
kembali ke suhu ruang, selanjutnya baut terse but
dipanaskan pacta suhu temper hingga menghasilkan
struktur martensittemper[4]. Bentuk struktur mikro pada
bagian kepala ulir nampak adanya cacatyang berbentuk
lipatan (laps).
Cacat ini merupakan salah satu bentuk cacat

Gambar 7.

uji metalografi nampak dengan jelas perbedaannya


(Gambar 2A) , yaitu : untuk baut yang memalui proses
machining bentuk struktur mikro pactadaerah ulir lurus
saja mengikuti arab pengerolan, sedangkanpactaproses
cold heading bentuk struktur mikro di daerah ulir nampak
bergelombang mengikuti bentuk alur daTi ulir. Proses
terjadinya lipatan pacta kepala ulit baut yang nampak
daTi hasil uji metalografi, diawali oleh pembentukan
tonjolan (overfills) yang kemudian mengalmui perlipatan
pacta proses pembentukan ulir. Pacta lipatan tersebut
kemudian terjadi prosesoksidasi dan dekarburisasi, saat
dilakukan perlakuan panas, sehingga nampak pacta
daerahlipatan struktur ferit relatifkasar. Cacatyang terjadi
pactabagian kepala ulir merupakan awal dati kerusakan
yang dialami oleh baut tersebuttanpa beban,selanjutnya
akibat beban dinamis yang terjadi saat crane tersebut
beroperasi,siklus demi siklus berlalu, retak yang actapacta
awalnya kemudian menjalar dengan cepatnya hingga
mengakibatkan baut tersebutpatah. Sellin adanya cacat
awal yang dialami oleh baut tersebut, faktor yang sangat
dominan berpengaruh adalah grade baut yang sangat
tinggi (grade 12.9), sebabbaut sejenis ini sangatsensitif
terhadap beban dinamis, akibat adanya bentuk takikan
(notch) berupa ulir.

Bentuk struktur mikro

bRut yang

teJah

mengalami kerusakan, nampak adanya bentuk cacat


lipatan pada daerah ulir, etsa natal S %, perbesaran 200x.

38

J: Mikroskopi dan Mikroanalisis Vol3 No.1 2000

ISSN1410-5594

5. KESIMPULAN

6. UCAPAN TERIMA KASm

Berdasarkandata basil penelitian yang telah


dibahas pada pembahasanterdahulu, maka dapat
disimpulkanbahwa:

Dengan kerendahan hati penulis rnengucapkan


terima kasihyang sebesar-besamyakepada Bapak Amir

Kerusakan yang menyebabkabputusnya baut meja


putar daTi Grane Drott Cruz pacta dasarnya
disebabkaboleh kelelahan (fatique)dari material baut
akibat bebandinamis. Jeniskelelahan (fatique) yang
terjadi tersebut adalahjenis low cycle fatique yaitu
jenis kelelahan yang diakibatkan kelelahan yang
disebabkan oleh tegangan yang besar. Hal ini
ditunjukkan oleh bentuk permukaan patahan baut
yang menunjukkan kondisi patah overload yaitu
suatukondisi dimana perambatanretak terjadi dalam
waktu yang singkatdan akhimya dengan cepatdiikuti
oleh patah getas.
Kerusakan akibat kelelahan (fatique) pada baut
tersebut dapat diawali atau dipercepat oleh : cacat
manufaktur padabaut. Cacattersebutberupalipatanlipatan (laps) pada perrnukaan ulir dati baut yang
teljadi ketika prosespengerolanulir (thread rolling).
Lipatan tersebutmerupakanbagian logam yang tidak
menyatu sehingga merupakan pusat retak awal.
Disamping itu pada lipatan tersebut telah teljadi
proses oksidasi ketika baut tersebut diberi proses
perlakuan panas. Proses tersebut dimaksudkan
untuk meningkatkan kekerasan atau kekuatan baut.
Akibat proses oksidasi tersebut maka pada bagian
lipatan mengalami proses dekarburisasi sehingga
menimbulkanperubahanstrukturmikro dari martensit
temper menjadi fecit yang kasar dengan kekuatan
yang rendah. ini berarti proses dekarburisasi dapat
menurunkan kekuatan baut lebih jauh terutama
dibagian lipatan sehingga kerusakan karena
kelelahan dapat dipercepat.

Partowiyatmo, Bapak Djoko Wiyono, daD Bapak


Abdurachrnan Sutisna dan Ternan-ternan yang telah
rnernberikan kesernpatan daD rnernbantukami dalarn
penulisanrnakalah ini.

7. DAFTARPUSTAKA
[1]. DIETER, GOERGE,E., "Mechanical Metallurgy"
SecondEdition, 1982,International StudentEdition
Mc Graw Hill Kogakusha,Ltd.
[2]. JENSEN, WALTERL., "Failures of Mechanical
Fasterners",Metal Handbook, Volume 10." ASM
Handbook Committee,OillO.
[3]. AVNER, SillNEY H., "Introduction to PhysicalMetallurgy". SecondEdition, 1974,New York, Mc Graw
Hill Kogakusha, Ltd.
[4]. SHACKELFORD, JAMES F., "Introduction to Ma~
Sciencefor Engineers",pp. 225, 302, 1985,New
York, Macmillan Publishing Company.
[5]. BRENNER, HARRY S.PE.,"ThreadedFastener"Mechanical Component Handbook, Section 1O. Los
Ange1es.pp.l0.1,10.41.
[6]. JIS B.I051-1985, "., "Mechanical Propertiesof Steel
Bolt and Screws", Japanese Standards Association.

Bahanbaut yang digunakanpadameja putar daTi


Crane Drott Cruz tersebutmempunyaikekerasan
yang sangattinggi yaitu 352 : 399 HB sehingga
ketangguhan(toughness)nya menjadirendahdaD
karenanyasangatsensitifterhadap: bentuktakikan
(notch)yangmudahmenimbulkanretakgetas.

Kembali ke Jurnal

39

Anda mungkin juga menyukai