a
K
n
a
r
o
ap
FRAKTUR DENTAL
Oleh
Istianah Sakdullah
207.12.1.0031
Pembimbing :
Drg. Wahyu S. Sp.Pros
Lab.Gigi dan Mulut
RSUD Kanjuruhan Kepanjen
Fakultas Kedokteran Universitas Islam Malang
2013
IDENTITAS
Nama
: Tn. M
Alamat
: Kepanjen
Umur
: 52 tahun
Kelamin
: Laki-laki
Pekerjaan
: Swasta
Status
: Menikah
Suku bangsa : Jawa
No. RM
: 320540
Tanggal Periksa : 13 Mei 2013
Riwayat Kasus
1. Keluhan Utama
Periksa gigi depan setelah
kecelakaan.
2. Riwayat penyakit sekarang
Pasien mengaku 5 hari yang lalu
kecelakaan dan gigi depannya
patah. Dan saat ini pasien tidak
merasakan sakit.
3. Riwayat perawatan
a. Gigi:
Pasien pernah memasang gigi tiruan pada gigi
geraham bagian bawah sejak 5 tahun yang lalu
di tukang gigi.
b. Jar.lunak R. mulut&sekitarnya:
Belum pernah / disangkal
7. Riwayat Keluarga
a. Kelainan darah : Px mengaku tidak ada kelainan
b. Kelainan endokrin : Px mengaku tidak ada kelainan
c. Diabetes melitus : Px mengaku tidak ada kelainan
d. Kelainan jantung : Px mengaku tidak ada kelainan
e. Kelainan syaraf : Px mengaku tidak ada kelainan
f. Alergi : Px mengaku tidak ada kelainan
g. lain-lain : -
Pemeriksaan
Klinis
1. EKSTRA ORAL :
Muka
: Simetris
Pipi kiri
: Tidak ada kelainan
Pipi kanan
: Tidak ada kelainan
Bibir atas
: vulnus abratio 2 mm
bibir bawah
: vulnus abratio 3 mm
Sudut mulut
: Tidak ada kelainan
Kelenjar submandibularis kiri
: Tidak teraba
Kelenjar submandibularis kanan : Tidak teraba
Kelenjar submentalis
: Tidak teraba
Kelenjar leher
: Tidak teraba
Kelenjar sublingualis
: Tidak teraba
Kelenjar parotis
: Tidak teraba
Lain-lain
:-
2. INTRA ORAL
a. Mukosa labial atas
Pemeriksaan
Klinis
Diagnosis
Sementara
4321
1 2 3 4 Dental
fraktur ec. Trauma
8 8 Nekrosis pulpa
Stomatitis aftosa regio
mukosa labial atas
RENCANA
PERAWATAN :
4321
prothesa
8
8
1 2 3 4 - Pro ekstraksi
- Pro pasang
Pro ekstraksi
Pengobatan
R/ Clindamicyn caps 300mg No. XV
S 3 dd tab 1 pc
R/ R/ As. Mefenamat tab. 500 mg, No.IX
S 3 dd tab 1 pc
R/ Albothyl fl No. I
S 2 dd I part doll
R/ Chlorhexidine 0,1% fl No.I
S 4 dd I gargle
Diagnosis
4321
1 2 3 4 Dental
fraktur ec. Trauma
8 8 Nekrosis pulpa
Stomatitis aftosa regio
mukosa labial atas
Lembar Perawatan
TELAAH KASUS
DENTAL
FRAKTUR
Definisi
Definisi
Fraktur dental atau patah gigi
adalah
hilangnya
atau
lepasnya fragmen dari suatu
gigi utuh yang biasanya
disebabkan oleh trauma atau
benturan.
Etiologi
Etiologi
Benturan atau trauma, baik
berupa
pukulan
langsung
terhadap
gigi
atau
berupa
pukulan tidak langsung
Tekanan oklusal yang berlebihan
terutama
terhadap
tumpatan
yang luas dan tonjol-tonjolnya tak
terdukung oleh dentin
FAKTOR PREDISPOSISI
Bibir yang inkompeten
Overjet yang melebihi 4
mm
Umur
Aktivitas olahraga
Riwayat Medis
Anatomi gigi
KLASIFIKASI
PATOGENESI
S
Gigi lepas
Disrupsi
enamel,den
tin dentin
Benturan
atau
trauma
Klinis
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Fraktur dento-alveolar
Fraktur zigomatikus
Blow out fraktur pada dasar orbita
Fraktur kompleks nasalis
Fraktur Le Fort I
Fraktur Le Fort II dan III
DIAGNOSA
Pemeriksaan
meliputi
anamnesa
untuk mengetahui riwayat medis dan
riwayat
kesehatan
gigi,
serta
pemeriksaan klinis untuk mengetahui
keadaan ekstra oral, intra oral dan
roentgen.
Penatalaksanaan
Perawatan fraktur gigi dan
prosesus alveolaris dilakukan
tergantung keadaan trauma
yang terjadi
Penatalaksanaan
dento-alveolar
Debridemen
Reposisi
Fiksasi
fraktur
1.
Penatalaksanaan
KOMPLIKAS
I
Kehilangan gigi
Kehilangan gigi
Deformitas / estetik
Deformitas / estetik
Infeks pada mahkota gigi,
Infeks pada mahkota gigi,
akar gigi maupun jaringan
akar gigi maupun jaringan
periodontal
periodontal
PROGNOS
A
Dipengaruhi oleh 3 faktor:
oleh 3 faktor:
Dipengaruhi
Tingkat kerusakan atau luas dari
Tingkat kerusakan atau luas dari
kerusakan yang dialami.
kerusakan yang dialami.
Kualitas
dan
kesegeraan
dari
Kualitas
dan
kesegeraan
dari
perawatan yang dilakukan setelah
perawatan yang dilakukan setelah
terjadi trauma.
terjadi trauma.
Evaluasi
dari
penatalaksanaan
Evaluasi
dari
penatalaksanaan
selama masa penyembuhan.
selama masa penyembuhan.
NEKROSIS PULPA
Definisi: merupakan proses lanjut dari radang pulpa
akut /kronis atau terhentinya darah secara tiba-tiba
karena trauma.
Klasifikasi
1. Tipe koagulasi
2. Tipe liquefaction
Etiologi :
1. Microbakterial
2. Trauma fisik (benturan, radiasi)
3. Bahan-bahan kimia (tumpatan gigi, bahan korosif)
4. Reaksi hipersensitivitas
Patogenesis :
plak penguraian makanan oleh bakteri
menghasilkan asam kavitas (karies superfisisal)
kavitas>> (karies dentin) infeksi pulpa (pulpitis)
pus drainage terganggu nekrosis
Gejala :
Keluhan subjektif :
Gigi berlubang, kadang-kadang sakit bila kena
rangsangan panas
Bau mulut (halitosis)
Gigi berubah warna.
Pemeriksaan objektif :
Gigi berubah warna, menjadi abu-abu kehitam-hitaman
Terdapat lubang gigi yang dalam
Sondenasi,perkusi dan palpasi tidak sakit
Biasanya tidak bereaksi terhadap tes elektrik dan termal.
Kecuali pada nekrosis tipe liquifaktion
PENGOBATAN
Simptomatis OAINS
Kausatif antibiotik
Tindakan
STOMATITIS
Definisi : peradangan pada mukosa mulut yang bisa
mengenai mukosa pipi, bibir dan langit-langit.
Stomatitis merupakan infeksi yang dapat terjadi secara
tersendiri atau bisa merupakan bagian dari penyakit
sistemik.
Macam macam stomatitis :
1. Stomatitis aftosa rekuren
2. Stomatitis mikotik
3. Stomatitis herpetika
4. Stomatitis medikamentosa
DIAGNOSIS
Riwayat pasien mungkin defisiensi nutrisi, penyakit
sistemik, atau kontak dengan bahan yang menyebabkan
reaksi alergi.
Pemeriksaan fisik mengevaluasi lesi oral dan masalah
kulit lainnya.
Pemeriksaan darah untuk menentukan jika ada
infeksi.
Apusan mukosa mulut untuk evaluasi mikroskopik,
PERAWATAN
Perawatan stomatitis berdasarkan pada masalah
penyebabnya.
KESIMPULAN
Pada kasus ini fraktur dental terjadi pada laki-laki dewasa
karena trauma kecelakan, terjadi pada gigi permanen, gigi
1-4 bagian atas kanan dan kiri.
Pasien juga menderita nekrosis pulpa, hal ini dikarenakan
adanya oral hygien yang buruk dan kebiasaan merokok
pasien akan menyebabkan mudah terjadinya plak dan
berlanjut menjadi infeksi dan selanjutnya berkembang
menjadi nekrosis yang akan menyebabkan gigi menjadi non
vital
Dalam mempertimbangkan gigi secara fungsional dan
estetis, penanganan terbaik untuk gigi non vital adalah
melakukan ekstraksi yang kemudian menggantikan fungsi
gigi dengan gigi tiruan.
Pada kasus ini juga terjadi stomatitis lesi berupa ulkus
putih kekuningan dengan tepi eritematous yang berbatas
tegas. Hal ini terjadi karena adanya trauma benturan