Anda di halaman 1dari 69

Analisis Sistem

Definisi
Merupakan proses penguraian dari suatu sistem informasi yang utuh ke dalam
bagian-bagian komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasikan dan
mengevaluasi permasalahan, kesempatan, hambatan yang terjadi dan kebutuhan
yang diharapkan sehingga dapat diusulkan perbaikannya.
Tujuan
1. Memberikan pelayanan kebutuhan informasi kepada fungsi manajerial di
dalam pengendalian pelaksanaan kegiatan operasional perusahaan
2. Membantu para pengambil keputusan
3. Mengevaluasi sistem yang telah ada
4. Merumuskan tujuan yang ingin dicapai berupa pengolahan data maupun
pembuatan laporan baru
5. Menyusun suatu tahap rencana pengembangan sistem
Langkah-langkah analisis system
1. Mengidentifikasi masalah

Mengidentifikasi penyebab masalah. Permasalahan yang terjadi pada


sistem pencatatan adalah sebagai berikut :
1. Sistem pencatatan rekam medis hanya tersimpan secara lokal dimana
pasien tersebut menjalani pemeriksaan dan perawatan medis dan antar
tempat tidak memungkinkan pertukaran data secara langsung.

2. Pengurusan pengajuan asuransi membutuhkan proses yang culup rumit


dan waktu yang cukup lama.

2. Analisis sistem
Mengidentifikasi solusi dari masalah
-

Sistem pencatatan rekam medis hanya tersimpan secara lokal dimana


pasien tersebut menjalani pemeriksaan dan perawatan medis dan antar
tempat tidak memungkinkan pertukaran data secara langsung sehingga
diperlukan system integrasi antara sistem di instansi medis dengan pusat
infomasi medis.

Pengurusan pengajuan asuransi membutuhkan proses yang culup rumit


dan waktu yang cukup lama sehingga diperlukan system yang
memungkinkan pihak asuransi untuk melihat data rekam medis pasien
yang mengajukan klaim dan mempermudah pengajuan klaim pasien ke
pihak asuransi karena mengurangi berkas-berkas yang perlu dipersiapkan.

Spesifikasi Sistem
Definisi
Spesifikasi kebutuhan (requirement) adalah atribut yang diperlukan dalam
sistem, sebuah pernyataan yang mengidentifikasi capability, characteristic, atau
quality factor dari sebuah sistem dengan tujuan untuk mendapatkan nilai dan
utilitas pada pelanggan atau pengguna (Ralph R. Young, 2004). Spesifikasi
kebutuhan ini sangat penting karena memberikan basis untuk semua pekerjaan
pengembangan yang diikuti. Sekali spesifikasi kebutuhan diset, pengembang
memulai pekerjaan teknis yang lain yaitu : desain sistem, pengembangan,
pengujian, implementasi dan pengoperasian.
Tujuan
Tujuan dari tahap spesifikasi kebutuhan adalah menentukan batasan
kemampuan system. Banyak tendensi untuk menginginkan memulai apa yang
disebut sebagai the real work (pengembangan, atau pemrograman perangkat
lunak) terlalu cepat. Banyak pelanggan dan manager proyek (/Project
Manager/PMs) yakin bahwa pekerjaan programming (coding) menunjukkan
progress telah dilakukan. Menurut pengalaman industri, ketidak cukupan waktu
dan usaha adalah dihabiskan pada aktivitas spesifikasi kebutuhan yang
berhubungan
dengan
pengembangan
sistem.
Pengalaman
industri
mengonfirmasikan bahwa pendekatan yang lebih baik adaah memberikan waktu
yang lebih banyak dalam aktivitas pengumpulan spesifikasi kebutuhan, analisis
dan manajemen. Alasannya adalah biasanya pekerjaan coding dimulai lebih cepat
yang kemudian menjadi penyebab penambahan waktu yang dibutuhkan untuk
mengidentifikasi real requirements dan untuk merencanakan aktivitas
spesifikasi kebutuhan.
Kebutuhan system
Perancangan dan pembuatan sistem informasi pada penelitian ini, terdapat
beberapa kebutuhan yang terbagi sebagai berikut :
1. Kebutuhan bagi Pasien

2. Kebutuhan bagi Instansi Medis

3. Kebutuhan bagi Dokter

4. Kebutuhan bagi Asuransi

5. Kebutuhan bagi Administrator

Perancangan Sistem
Perancangan sistem adalah merancang atau mendesain suatu sistem yang
baik, yang isinya adalah langkah-langkah operasi dalam proses pengolahan data
dan prosedur untuk mendukung operasi sistem.
Tujuan dari perancangan sistem adalah untuk memenuhi kebutuhan user
mengenai gambaran yang jelas tentang perancangan sistem yang akan dibuat serta
diimplementasikan.
Menurut Jogiyanto. HM,(1991), dalam bukunya Analisis Dan Disain Sistem,
Perancangan sistem dapat diartikan sebagai berikut :
1.
2.
3.
4.
5.

Tahap setelah analisis dari siklus pengembangan sistem


Pendefinisian dari kebutuhan-kebutuhan fungsional
Persipan untuk rancang bangun implementasi
Menggambarkan bagaimana suatu sistem dibentuk
Yang dapat berupa penggambaran perencanaan dan pembuatan sketsa atau
pengaturan dari beberapa elemen yang terpisah ke dalam satu kesatuan
yang utuh dan berfungsi.
6. Termasuk menyangkut mengkonfigurasi dari komponen perangkat keras
dari suatu sistem.

Adapun langkah-langkah dalam perancangan sistem meliputi :


1. Physical System
Physical system berupa bagan alir sistem ( System Flowchart ) ataupun
bagan alir dokumen ( Document Flowchart ).
2. Logical Model
Logical Model dapat digambarkan dengan menggunakan diagram arus
data atau ( DFD ). DFD digunakan untuk menggunakan sistem yang telah
ada atau sistem baru yang akan dikembangkan secara logika.

Perencanaan Sistem Pada Jurnal


Pada jurnal yang kami analisis, seluruh input dari 5 elemen user
yaitu Pasien, Instansi Medis, Dokter, Pihak Asuransi, dan Administrator
akan terekam dan terintegrasi dalam Database menjadi sebuah informasi
yang padu.
Pada sistem ini masing-masing elemen diberikan jenis wewenang yang
berbeda untuk menginput data. Pasien diberi kewenangan untuk menginput
pendaftaran baru, login, lihat data rekam medis, memilih dokter , memilih
rumah sakit, pendaftaran asuransi, mengajukan klaim asuransi, dan melihat
klaim asuransi yang diproses. Sedangkan Instansi Medis menginput
pendaftaran rumah sakit, login rumah sakit, upload data rekam medis dengan
validasi hak akses, download data rekam medis dengan validasi hak akses,
input rekam medis local, dan update data master. Dokter berhak untuk
memasukkan data pendaftaran dokter baru, login dokter, input data rekam
medis di server, dan melihat data rekam medis pasien dengan validasi.
Penyedia atau pihak asuransi mengurus tentang pendaftaran asuransi baru,
login asuransi, registrasi klien baru, melihat pengajuan klaim, dan validasi

klaim. Sedangkan Administrator sistem berwenang untuk register user (pasien,


rumah sakit, dokter, dan asuransi), menonaktifkan member, dan mengelola
tabel master.

Berikut adalah contoh dari skenario tentang perancangan sistem

Perancangan Perangkat Lunak


Perancangan
Dalam perancangan perangkat lunak akan dibagi menjadi empat pokok bahasan,
yaitu perancangan arsitektur sistem, perancangan data, perancangan proses bisnis,
dan perancangan antarmuka. Tiap pokok bahasan akan dibahas dengan
menggunakan pemodelan berbasis obyek (Unified Modelling Language).
Arsitektur Sistem
Arsitektur sistem secara garis besar akan dibagi menjadi tiga layer.
Sistem ini dibagi menjadi tiga layer, diantaranya:
Layer Aplikasi
Aplikasi antarmuka yang menyediakan interaksi antarmuka antara dengan
pengguna sistem ini. Layer Aplikasi dibagi menjadi dua, yaitu aplikasi web dan
aplikasi desktop. Aplikasi web berfungsi sebagai penyedia sarana interaksi
secara online, sedangkan aplikasi lokal berfungsi sebagai sarana penunjang
yang tersebar di banyak lokasi.
Layer Proses Bisnis
Layer ini disebut juga Business Service Layer adalah Class-Class dan Web
Service berbasis Microsoft Visual Studio .NET yang mengatur aspek-aspek
bisnis dalam sistem ini. Business Service Layer ini dibagi menjadi tiga
kelompok, yaitu BSL-ServiceServer, BSL-CommonRS dan BSL-HospitalApp.
Layer Data
Layer ini disebut juga Data Access Layer adalah kumpulan tabel, triger, stored
procedure, function dan view, yang dibuat dengan menggunakan Microsoft
SQL Server 2000. Ada dua kelompok pada Data Access Layer ini, yaitu
DALServer (data yang ada pada server) dan DAL-RS (data yang digunakan di

instansi medis).
Data Access Layer Server
Data Access LayerServer (DALServer) adalah basisdata yang terdapat pada
server dan menjadi pusat penyimpanan data rekam medis pada sistem informasi
rekam medis online. Basisdata ini menyimpan data rekam medis baik yang dicatat
melalui transaksi online maupun yang dikirim dari basisdata lokal instansi medis.

DATA FLOW

PASIEN

ADMIN
SISTEM

PIHAK
ASURAN
SI

INSTANS
I MEDIS

DATABA
SE

DOKTER

4. Tahap Pengembangan sistem, yaitu tahap pengembangan sistem informasi


dengan menulis program yang diperlukan.
Pada tahap ini Desain sistem dan program diterjemahkan ke dalam kodekode dengan menggunakan bahasa pemrograman yang sudah ditentukan.
Dalam program yang digunakan adalah Extensible Markup Language (XML),
SOAP (Simple Object Access Protocol), Web Service, Microsoft .NET, ICD 10
(International Statistical Classification of Desease and Related Health
Problem).

Pada jurnal ini yg termasuk dalam tahap pengembangan sistem informasi


dengan menulis program-program yang diperlukan adalah

Tujuan dari pemilihan program ini bertujuan untuk memudahkan peneliti


dalam mengembangkan program sesuai tujuan penelitian

PENGUJIAN DAN IMPLEMENTASI SISTEM

5. Pengujian Sistem

Pengujian sistem bertujuan untuk menguji apakah semua element-element


perangkat lunak yang dibuat sudah sesuai dengan yang diharapkan.Uji coba ini
menggunakan tiga buah sistem, yaitu sistem server, sistem perantaradan sistem
client. Sistem server adalah sistem informasi rekam medis online,sistem pusat
perantara adalah Web Service CommonRS dan sistem client adalahsistem
informasi lokal instansi medis.
5.1. Skenario Uji Coba
Untuk membuktikan bahwa aplikasi yang dibuat telah berfungsi dengan
baik, makadiperlukan skenario uji coba yang dapat menunjukkan bahwa hasil
yang diperolehdalam uji coba tersebut telah berjalan dengan benar dan sesuai
dengan tujuan yang diharapkan. Tidak semua proses yang terdapat pada program
akan diuji cobakan, tetapi hanya beberapa proses. Proses-proses ini merupakan
proses yang cukup penting dan mempengaruhi kinerja sistem, yaitu:
1. Proses pencatatan data rekam medis secara online oleh dokter.
2. Proses download data rekam medis pada basisdata server.
3. Proses pencatatan data rekam medis pada sistem informasi lokal instansi
medis.
4. Proses upload data rekam medis dari basisdata server instansi medis ke
basisdata server.
5. Proses Replikasi data antara basisdata server dengan basisdata lokal instansi
medis.

5.2.2. Uji Coba Proses Download Data RekamMedis pada Basisdata Server
Dilakukan uji coba download data rekam medis dari basisdata server ke
basisdatainstansi medis. Gambar 4.2 menunjukkan tampilan data download
data rekam medis. Setelah proses download, data dapat diperoleh adalah sama
dengan data yang ada pada basisdata server, sehingga disimpulkan proses
download data telah berjalan dengan baik.

5.2.5. Proses Replikasi Data Antara Basisdata Server dengan Basisdata Lokal
Dilakukan proses replikasi data antara basisdata server dengan basisdata
lokal dirumah sakit. Gambar 4.5 menunjukkan tampilan hasil replikasi data
antara basisdata server dengan basisdata lokal. Pengamatan pada kedua
basisdata setelah proses replikasi menunjukkan bahwa data pada kedua
basisdata tersebut adalah sama, sehingga disimpulkan proses replikasi telah
berjalan dengan baik.

5.3. Evaluasi
Hasil uji coba terhadap masing-masing skenario diatas menunjukkan
bahwa sudahberjalan dengan baik dan menampilkan hasil yang diinginkan
sehingga dapat disimpulkan bahwa implementasi dengan metode replikasi data
sudah berjalan dengan baik pada lingkungan multiple server dan dengan
basisdata yang terdistribusi.
6. Implementasi Sistem
Implementasi merupakan kegiatan akhir dari proses penerapan sistem baru
agar sistem siap untuk dioperasikan dan dapat dipandang sebagai usaha untuk
mewujudkan sistem yang telah dirancang. Langkah-langkah dalam tahap
implementasi ini adalah urutan kegiatan awal sampai akhir yang harus dilakukan
dalam mewujudkan sistem yang telah dirancang.
Tahap implementasi dibagi menjadi tiga bagian, yaitu implementasi data,
implementasi proses dan implementasi antarmuka. Implementasi ketiga bagian ini
dilakukan dengan mendahulukan implementasi data terlebih dahulu, kemudian
implementasi proses dan terakhir implementasi antarmuka.

Anda mungkin juga menyukai