Golongan
Rumus
Struktur
RX
Gugus
fungsi
-X
Contoh
senyawa
CH3 Cl
Haloalkana
Alkohol
(Alkanol)
R-OH
-OH
CH3 - OH
Eter
(Alkasialka
na)
R O R
-O-
CH3 OCH3
Aldehid
(Alkanal)
O
RCH
O
CH
Keton
(Alkanon)
O
R C R
O
C R
Asam
Karboksilat
(Asam
Alkanoat)
Ester (Alkil
Alkanoat)
O
R C OH
O
C OH
O
CH3 C
H
O
CH3 C
CH3
O
CH3 C
OH
O
R C OR
O
C OR
O
CH3 C
O CH3
Nama
senyawa
Klorometan
a
(metilklorid
a)
Metanol
(metil
alkohol)
Metoksi
Metana
(Dimetil
Eter)
Etanal
(Asetaldehi
da)
Propanon
(Dimetil
Keton)
Asam
Etanoat
(Asam
Asetat)
Metil
Etanoat
(Metil
Asetat)
A. Haloalkana
Haloalkana merupakan salah satu senyawa turunan alkana yang
memilik rumus struktur yang sama dengan alkana, hanya satu
atau lebih atom H-nya diganti oleh atom halogen (X= F, Cl, Br)
1. Tata Nama Haloalkana
a. Tata Nama IUPAC
Urutan cara penamaan:
1) Menentukan rantai induk, yaitu rantai karbon
terpanjang yang mengandung atom halogen
Etana
Kloroetana (etilklorida)
b. Reaksi adisi
Reaksi adisi adalah reaksi pengubahan ikatan rangkap
suatu molekul (alkena atau alkuna) menjadi ikatan tunggal.
Contoh:
CH2 = CH2 + Cl2
CH2 Cl - CH2Cl
CH2 = CH CH3 + HBr
CH3 CHBr - CH3 (Hukum
Markownikov)
RM : C4H10O
RS : CH3 CH2 CH2 CH2 OH (1- butanol)
CH3 CH2 CH CH3 (2- butanol)
OH
2) Isomer Rantai/rangka : Isomer yang terjadi karena
perbedaan
jumlah atom C rantai induk pada senyawa segolongan (jenis
dan
posisi gugus fungsi sama)
Contoh : butanol
RM : C4H10O
RS :
CH3 CH2 CH2 CH2 OH (1- butanol)
CH3 CH CH2 OH (2- metil -1 propanol)
CH3
3) Keisomeran Fungsi
Yaitu keisomeran yang terjadi karena perbedaan gugus
fungsi di antara dua senyawa yang mempunyai rumus
molekul sama.
ALKOHOL-ETER
ALDEHID-KETON
AS KARBOK-ESTER
Nama
Rumus
Struktur
Titik
didih
Kelaruta
n
(g/100g
air)
Mr
Metanol
CH3 - OH
65C
Larut
baik
32
Etanol
CH3 - CH2 OH
78C
Larut
baik
46
Propanol
98C
Larut
baik
60
Butanol
118C
8,3
74
Pentanol
138C
2,6
88
2) Sifat Kimia
a) Reaksi dengan Logam Natrium
Alkohol dapat bereaksi dengan logam Na membentuk
dengan alkoksida dan gas hidrogen.
b) Reaksi Oksidasi
Menghasilkam reaksi yang berbeda-beda, tergantung
jenis alkohol oleh zat oksidator sedang (K2Cr2O7)
dalam lingukngan asam dapat digunakan untuk
mengidentifikasi akohol primer, sekunder, dan
tersier.
(1)Alkohol primer teroksidasi membentuk aldehid
dan dapat teroksidasi lebih lanjut membentuk
karboksilat.
(2)Alkohol sekunder teroksidasi membentuk keton.
(3)Alkohol tersier tidak teroksidasi.
c) Rekasi dengan Hidrogen Halida
Jika alkohol direaksikan dengan hidrogen halida akan
terbentuk haloalkana dan air dengan reaksi :
R OH + HX R X +H2O
d) Reaksi esterfikasi
Alkohol dengan asam karboksilat daat menghasilkan
ester.
R OH + R - COOH R COOR + H2O
Alkohol asam karboksilat ester
e) Reaksi dehidrasi alkohol
Alkohol jika dipanaskan dengan asam kuat, maka
akan terjadi alkena dan air.
HAL 5-7
f. Pembuatan beberapa senyawa alkohol
1) Metanol
Dibuat dari campuran gas karbon monoksida dengan
hidrogen menggunakan katalis ZnO atau Cr2O3 pada
suhu 350 C
Reaksi : CO + 2H2 katalis
CH3OH
2) Etanol
Senyawa alkohol yang dapat diminum pada persentase
tertentu
Reaksi : C6H12O6 ragi
C2H5OH
g. Kegunaan Alkohol
1) Bidang farmasi (obat-obatan), sebagai pelarut organik
(etanol dan butanol)
2) Bidang biologi/industri sebagai disinfektan (etanol da
metanol)
3) Bahan bakar, misal spirtus (campuran metanol dan
etanol)
h. Polialkohol
1) Gliserol
2. Eter
a. Rumus umum
Eter merupakan turunan alkana yang mempunyai struktur
berbeda dengan alkohol. Rumus umum eter R O R.
dengan gugus fungsi O yang terikat pada dua gugus
alkil.
b. Tata nama
1) Tata Nama IUPAC
Mengganti akhiran ana pada alkana asal dengan
akhiran oksi.
2) Tata Nama Trivial
Menyebut nama alkil yang terikat pada gugus O
kemudian diikuti oleh kata eter.
CONTOH IUPAC : CH3-CH2-CH2-CH2-O-CH3 : 1-metoksi butana
O-CH3
CONTOH TRIVIAL : CH3-CH2-CH2-CH2-O-CH3 : butil metil eter
CH3
c. Keisomeran
Alkohol dengan rumus umum R OH dan eter dengan
rumus umum R O R mempunyai keisomeran fungsi.
d. Sifat sifat
1) Mudah menguapm, terbakar, dan beracun.
2) Bereqaksi dengan HBr atau HI.
e. Pembuatan
Dengan mereaksikan alkohol primer dengan asam
sulfat suhu 140C.
f. Kegunaan
1) Di labolatorium untuk pelarut senyawa kovalen dan
sedikit larut dalam air
2) Bidang kesehatan, untuk obat pembius atau
anestetik.
C. Aldehid dan Keton
1. Aldehid (alkanal)
Senyawa turunan alkana dengan
O
- Gugus fungsi C H.
O
- Rumus struktur aldehid R - C H.
a. Rumus Umum
Rumus umum aldehid atau alkanal adalah CnH2nO
b. Tata Nama
1) Nama IUPAC
Nama aldehid sebagai turunan dari alkana diturunkan
dari nama alkana dengan mengganti akhiran a dengan
al.
2) Nama Trivial
Dengan mengganti akhiran anol menjadi dehida.
Contoh : metanal
asetaldehid
c. Keisomeran aldehid
Butanal memiliki dua isomer, yaitu (butanal dan 2-metlpropana(isobutanal).)
d. Pembuatan aldehd
1) Oksidasi alkohol primer
2) Ozonalisa alkena
3) Pemecah glikol
e. Reaksi-reaksi aldehid
1) Oksidasi
Aldehid dapat teroksidasi oleh zat-zat oksidator lemah
menghasilkan asam karboksilat yang digunakan untuk
mengidentifikasi senyawa aldehid.
a. Pereaksi Tollens
b. Pereaksi Fehling
2) Adisi Hidrogen
Adisi hidrogen membentuk suatu alkohol.
f. Kegunaan Aldehid
1) Membuat formalin
2) Membuat plastik
2. Keton
a. Rumus umum
Mengganti satu atom H yang terikat pada gugus karbonil
dengan gugus alkil.
Rumus umum keton CnH2nO.
b. Tata Nama
1) Tata nama IUPAC
a) Menentukan rantai induk
b) Memberi nomor dari salah satu uujung sehingga atom
C pada gugus karbonil mendapat nomor terkecil.
c) Urutan penamaan: nomor cabang, nama cabang,
nomor atom C gugus karbonil, nama rantai induk
(alkanol)
c. Keisomeran
1) Isomer kerangka
2) Isomer posisi
3) Isomer fungsi
d. Sifat-sifat
1) Sifat kimia
N
o
Reaksi
Keton
Aldehida
Oksidasi
Tidak teroksidasi
Mudah teroksidasi
Reduksi
Menghasilkan
alkohol sekunder
Menghasilkan alkohol
primer
Reagen
Tollens
Tidak bereaksi
Bereaksi
menghasilkan cermin
perak
Reagen
Fehling
Tidak bereaksi
Bereaksi
menghasilkan
endapan merah bata
2) Sifat Fisis
a) Termasuk senyawa polar dan larut dalam air.
b) Mempunyai titik didih yang lebih tinggi dibandingkan
dengan senyawa hidrokarbon lain yang memiliki
massa molekul relatif hampir sama.
e. Pembuatan
1) Oksidasi alkohol sekunder dengan suatu oksidator
2) Oksidator Oppenauer (penggodokan alkohol sekunder
dengan alumunium-t-butoksida dan aseton yang
berlebihan mengahsilkan dehidrogenasi alkohol)
3) Pirolisis dari garam logam.
f. Kegunaan
1) Pelarut untuk lilin, plastik dan sirlak.
2) Pelarut selulosa dalam produksi rayon
3) Bahan pengering alat-alat labolatorium
4) Menghilangkan atau melarutkan cat warna kuku (kuteks)
D. Asam karboksilat dan ester
1. Asam karboksilat
Senyawa turunan alkana sehingga penamaannya menjadi
asam alkanoat.
a. Rumus umum
Perbandingan atom C:H selalu 1:2 maka rumus umum
asam karboksilat CnH2nO2.
b. Tata nama
1) Tata nama IUPAC
Asam alkanoat diturunkan dari nama alkana dengan
mengganti akhiran a menjadi oat dan diawali kata
asam.
2) Tata nama trivial
Didasarkan pada nama sumber dan bukan berdasarkan
struktur.
c. Sifat- sifat
1) Asam lemah
2) Dapat bereaksi dengan basa menghasilkan garam.
3) Dapat bereaksi dengan alkohol menghasilkan bester.
4) Dapat membentuk ikatan hidrogen dengan air.
5) Mulai dari C1 sampai C4 mudah larut dalam air.
6) Adanya cabang yang mempengaruhi derajar keasaman.
d. Pembuatan
1) Oksidasi alkohol primer
2) Hidrolisis senyawa alkana nitril pada suhu tinggi dan
asam kuat
e. Kegunaan
1) Asam formalit digunakan untuk tekstil
2) Asam asetat, pemberi rasa asam dan pengawet
makanan
3) Bahan pembuatan ester dengan mereaksikan dengan
alkohol