Sidoarjo,
Agustus 2008
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.....................................................................
DAFTAR ISI....................................................................................
ii
BAB
1.
PENDAHULUAN..............................................................
BAB 4. ANALISA...........................................................................
BAB 5. KESIMPULAN..................................................................
ii
BAB 1 (PENDAHULUAN)
Rukun iman yang kelima adalah beriman kepada hari akhir.
Iman kepada hari akhir adalah percaya akan adanya hari akhir. Hari
akhir adalah hari berakhirnya kehidupan dunia. Pada saat itu baik dan
buruknya perilaku seseorang akan dicatat bergantung bagaimana
kadar keimanan seseorang dalam hatinya.
Orang yang benar-benar beriman adanya hari kiamat akan
senantiasa menjaga agar perilakunya baik dan berusaha menjauhi halhal yang buruk. Begitu juga sebaliknya.
dibangkitkan
kembali
untuk
mempertanggung-
Artinya :
Segala sesuatu itu pasti rusak, kecuali Zat-nya (Allah).
(QS. Al-Qashas/28 : 88)
Dalam firman Allah SWT yang lain disebutkan :
Artinya :
Tiap-tiap yang bernyawa (pasti) akan mengalami mati.
(QS. Ali Imran : 185)
2. Kiamat kubra adalah kiamat besar, yaitu saat rusaknya jagad
Artinya :
Apabila bumi digoncangkan dengan goncangannya (yang
dahsyat) dan bumi telah mengeluarkan beban-beban berat
(yang dikandungnya dan manusia bertanya : Mengapa bumi
(jadi begini)? (QS. Al-Zalzalah : 1-3)
Artinya :
Apabila bumi digoncangkan dahsyat-dahsyatnya dan gununggunung dihancurkan sehancur-hancurnya maka jadilah ia debu
yang beterbangan. (QS. Al-Waqiah : 4-6)
B. Tanda Terjadinya Kiamat
1.
vi
7.
Alam Barzah
Alam barzah juga disebut alam kubur. Di alam barzah
Artinya :
Agar aku berbuat amal yang saleh terhadap yang telah aku
tinggalkan.
Sekali-kali
tidak.
Sesungguhnya
itu
adalah
barzah
(dinding
pemisah)
sampai
hari
mereka
Yaumul Baas
Yaumul Baas artinya hari kebangkitan, yaitu hari
Artinya :
Pada hari itu manusia ke luar dari kuburnya dalam keadaan
bermacam-macam, agar kepada mereka itu dapat diperlihatkan
amalan-amalannya yang sudah-sudah. (QS. Az-Zalzalah : 6)
vii
3. Yaumul Mahsyar
Yaumul Mahsyar adalah hari berkumpulnya seluruh umat
manusia. Setelah manusia dibangkitkan dari alam kubur,
manusia digiring dan dikumpulkan di padang mahsyar.
Firman Allah SWT :
........
Artinya :
........ Dan kami kumpulkan seluruh manusia dan tidak kami
tinggalkan seorang pun dari mereka. (QS. Al-Kahfi : 47)
a.
Yaumul Mizan
Yaumul Mizan yaitu hari penimbangan amal baik dan
Artinya :
Kami akan memasang timbangan yang tepat pada hari
kiamat, maka tiadalah dirugikan seseorang barang sedikitpun.
Dan jika (amalan itu) hanya seberat biji sawipun pasti Kami
mendatangkan (pahala)nya. Dan cukuplah Kami sebagai
pembuat perhitungan. (QS. Al-Anbiya : 47)
b.
Yaumul Hisab
Yaumul hisab artinya hari perhitungan amal baik dan
buruk yang dilakukan selama hidupnya.
viii
Artinya :
Pada hari ini tiap-tiap jiwa diberi balasan dengan apa yang
diusahakannya. Tidak ada yang dirugikan pada hari ini.
Sesungguhnya Allah amat cepat hisabnya. (QS. Al-Mukmin :
17)
a.
Sirat
Sirat adalah jalan atau jembatan penentu dari setiap
manusia setelah diperhitungkan dan ditimbang perbuatan baikburuknya. Sirat tersebut menentukan manusia masuk surga atau
neraka.
b.
b.
e.
BAB 4 (ANALISA)
Problem 1 :
Karena orang tersebut terlalu menikmati kehidupan di dunia,
sehingga lupa dengan adanya hari kiamat (yang kekal).
Problem 2 :
Manusia dapat menjaga perilakunya dengan baik dan tidak
merusak lingkungan alam agar bencana alam tidak datang.
Problem 3 :
Selalu meminta ampun kepada Allah.
Menyadari bahwa hidup di dunia ini merupakan ladang
kehidupan di alam akhirat, maka kita harus melakukan perbuatanperbuatan yang baik selama di dunia. Contohnya : beramal.
BAB 5 (KESIMPULAN)
Dengan memahami kajian teori di atas, tentunya kita semakin
mengetahui bahwa kehidupan di dunia ini hanya bersifat sementara.
Manusia lahir lalu bertumbuh-kembang, dan akhirnya meninggal
dunia. Begitu juga dengan hewan dan tumbuhan.
Dari pernyataan diatas, dapat disimpulkan bahwa kehidupan
yang kekal hanya di akhirat kelak. Disana tidak ada lagi kematian.
Orang-orang beriman dan beramal saleh akan hidup selamanya di
surga. Sebaliknya, orang-orang kafir dan beramal buruk akan hidup di
neraka untuk selamanya.
xi
a. Tim Abdi Guru, 2007, Ayo Belajar Agama Islam IX, Jakarta :
Erlangga.
b. Drs. Soepardjo, S.Ag., Drs. Ngadiyanto, 2004, Mutiara Akhlak
Jakarta : Ganeca.
d. Tim Arafah, 2006, Pendidikan Agama Islam 3, Semarang :
Aneka Ilmu.
xii