PROFIL USAHA
PT Astra Sedaya Finance (“Perseroan”) didirikan pada tahun 1982. Pemegang saham Perseroan saat ini adalah PT Astra
International Tbk. (46,875%), PT Garda Era Sedaya (dahulu PT General Electric Services) (28,125%), PT Sedaya Multi
Investama (25,000%). Kegiatan usaha Perseroan dimaksudkan untuk menunjang kelompok usaha Astra sebagai produsen
dan distributor otomotif di Indonesia, melalui pemberian fasilitas pembiayaan kepemilikan kendaraan bermotor yang
diproduksi dan dipasarkan oleh Astra. Selain itu, Perseroan juga memberikan fasilitas pembiayaan kepemilikan kendaraan
bermotor yang diproduksi dan dipasarkan oleh perusahaan di luar grup Astra untuk mobil bekas dan sepeda motor. Sesuai
dengan Anggaran Dasar dan izin yang dimiliki, Perseroan dapat melakukan kegiatan jasa pembiayaan yang meliputi : sewa
guna usaha, anjak piutang, kartu kredit dan pembiayaan konsumen. Dari kegiatan pembiayaan tersebut, saat ini Perseroan
hanya melakukan kegiatan pembiayaan konsumen, sewa guna usaha dan anjak piutang.
Untuk mempertahankan pangsa pasar yang sudah tercipta dan menghadapi persaingan usaha di masa datang, Perseroan
mengambil langkah untuk tetap fokus pada kegiatan usaha utamanya yaitu pemberian fasilitas pembiayaan kendaraan
bermotor (sedan, minibus, jeep, pick up dan truck) dengan jangka waktu pembiayaan 1 (satu) sampai 5 (lima) tahun. Dalam
menjalankan kegiatan usahanya, Perseroan memberikan fasilitas pembiayaan baik kepada nasabah ritel (perorangan)
maupun korporasi, dimana fasilitas pembiayaan yang diberikan dapat diklasifikasikan dengan memperhatikan harga
kendaraan bermotor, lamanya jangka waktu pembiayaan, uang muka yang diberikan serta tingkat bunga yang dikenakan
kepada calon nasabah.
Struktur Permodalan dan Susunan Pemegang Saham Perseroan sampai dengan 31 Desember 2019, yaitu sebagai berikut:
Dewan Komisaris
Presiden Komisaris : Suparno Djasmin
Komisaris Independen : Buyung Syamsudin
Komisaris Independen : Aridono Sukmanto
Komisaris : Gidion Hasan
Direksi
Presiden Direktur : Siswadi
Direktur : Hendry Christian W.
Direktur : Tan Chian Hok
Direktur : Ezar Kumendong
Direktur : Matilda Esther Rotinsulu
Direktur : Mohammad Farauk
Hal 1
PT Astra Sedaya Finance
Obligasi Berkelanjutan V Astra Sedaya Finance Tahap II Tahun 2021
idAAA (Triple A)
PERTIMBANGAN INVESTASI
Posisi Perseroan sebagai bagian dari grup bisnis Astra International sangat menuntungkan, dimana Astra International
sendiri menguasai mayoritas penjualan kendaraan bermotor Indonesia. Menurut data Gaikindo, produksi mobil baru
nasional selama tahun 2020 adalah sebanyak 599.697 unit. Astra sendiri menjual 270.076 unit mobil baru atau 45,1% dari
pasar mobil nasional. Hal ini menjadikan Perseroan berperan sangat penting dalam value chain otomotif Tanah Air.
Tingkat suku bunga yang rendah akan menjadi salah satu faktor pendukung dalam meningkatnya pembiayaan kendaraan
bermotor. Hal tersebut memungkinkan juga bagi Perseroan untuk mendapatkan fasilitas pinjaman dengan biaya yang
kompetitif sehingga akan mendukung kegiatan operasional perusahaan pembiayaan.
Hal 2
PT Astra Sedaya Finance
Obligasi Berkelanjutan V Astra Sedaya Finance Tahap II Tahun 2021
idAAA (Triple A)
IKHTISAR KEUANGAN
Dibawah ini disajikan ikhtisar data keuangan penting Perseroan untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31
Desember 2020 dan 2019
Hal 3
PT Astra Sedaya Finance
Obligasi Berkelanjutan V Astra Sedaya Finance Tahap II Tahun 2021
idAAA (Triple A)
BEBAN
Beban bunga dan keuangan 1.955 1.891
Beban usaha 1.089 1.027
Beban pajak final 3 5
Penyisihan kerugian penurunan nilai 896 1.873
(Pemulihan)/penyisihan kerugian penurunan nilai lainnya 24 41
Jumlah beban 3.967 4.837
Laba sebelum bagian laba bersih entitas asosiasi dan pajak penghasilan 1.662 907
Bagian laba bersih entitas asosiasi 38 29
LABA SEBELUM PAJAK PENGHASILAN 1.700 936
BEBAN PAJAK PENGHASILAN (414) (218)
LABA BERSIH 1.286 718
Hal 4
PT Astra Sedaya Finance
Obligasi Berkelanjutan V Astra Sedaya Finance Tahap II Tahun 2021
idAAA (Triple A)
RASIO KEUANGAN
31 Desember
Keterangan
2019 2020
PROFITABILITAS
Laba Sebelum Pajak Penghasilan / Pendapatan (%) 30,2 20,4
Laba Bersih / Pendapatan (%) 22,85 15,6
Laba Bersih / Ekuitas (%) 18,3 10,4
Laba Bersih / Jumlah Aset (%) 4,02 2,3
Pendapatan / Jumlah Aset (%) 17,6 18,3
RASIO PERTUMBUHAN
Jumlah Pendapatan (%) 6,67 2,04
Laba Bersih (%) 15,54 (44,17)
Jumlah Aset (%) 2,83 (1,72)
Jumlah Liabilitas (%) 3,37 (1,70)
Jumlah Ekuitas (%) 0,96 (1,78)
1) Pembiayaan Kredit Baru yang Diberikan Sepanjang Tahun diambil dari laporan internal Perseroan.
2) Piutang Pembiayaan Bermasalah (Termasuk Joint Finance) adalah saldo piutang pembiayaan yang menunggak lebih dari 90 hari. Saldo ini diambil dari laporan internal
Perseroan.
3) Piutang Pembiayaan Bruto (Termasuk Joint Finance) adalah piutang pembiayaan konsumen termasuk porsi pembiayaan bersama without recourse.
DISCLAIMER. Dokumen ini beserta lampirannya (“Dokumen”) disusun hanya untuk memberikan gambaran umum atas perusahaan tersebut di atas.
Dokumen ini bersifat sangat rahasia dan bukan merupakan suatu penawaran kepada pihak penerima atau pihak lain atau publik pada umumnya untuk
melakukan investasi pada produk, produk turunan atau efek apapun yang dikeluarkan oleh perusahaan tersebut. Distribusi Dokumen ini kepada pihak
lain selain pihak penerima yang ditujukan oleh PT Indo Premier Sekuritas tidak diperbolehkan, dan setiap pengungkapan, distribusi, dan/atau
penggandaan dari setiap informasi di dalam Dokumen ini tidak diperbolehkan tanpa persetujuan tertulis dari PT Indo Premier Sekuritas. Informasi yang
terdapat di dalam Dokumen ini hanya merupakan gambaran umum atas perusahaan tersebut di atas dan mungkin tidak mencakup seluruh informasi
yang lengkap dan akurat. Setiap informasi dan data yang tercantum di dalam Dokumen ini bersumber dari informasi dari pihak ketiga maupun informasi
yang tersedia untuk domain publik, yang baik ketepatan maupun kelengkapannya tidak dapat dijamin. Tiap pihak penerima harus melakukan uji tuntas
dan analisanya masing-masing atas informasi yang terkandung di dalam Dokumen ini dan PT Indo Premier Sekuritas maupun afiliasi, rekan, manajemen
dan/atau karyawannya, tidak bertanggung jawab dan tidak pula memberikan pernyataan maupun jaminan atas verifikasi independen dari informasi
tersebut.
Hal 5